MATEMATIKA
AUD
PEMBELAJARAN SAINS
DAN MATEMATIKA
MATEMATIKA
1. Hakikat Sains
kata sains berasal dari bahasa latin
‘scientia’ yang memiliki arti pengetahuan.
menurut webster new collegiate
dictionary makna sains ialah
‘pengetahuan yang didapat dari
pembelajaran serta pembuktian’ atau
‘pengetahuan yang melingkupi kebenaran
umum dari hukum alam yang terjadi
contohnya didapatkan dan dibuktikan
dengan metode ilmiah. dalam eliason dan
jenkins (1986) bahwa Newman (1978)
mengatakan sains tidak seharusnya
menekankan pembelajaran pada anak
mengenai fakta tetapi seharusnya
melibatkan mereka dalam proses
pemahaman dunia mereka melalui
observasi manipulasi dan menjadikan
mereka terlibat dalam aktivitas dan
materi-materisen. Menurut dodger dan
heroman 2000 sense adalah kombinasi
antara kemampuan proses bagaimana
anak belajar dan isi apa yang anak-anak
pelajari dalam kurung Jackman (2009).
Kemampuan proses ialah memberikan
anak-anak untuk memproses informasi
baru melalui pengalaman nyata titik
kemampuan proses ini juga dikenal
sebagai kemampuan inquiry yaitu proses
bertanya yang dapat berkembang pada
anak usia dini, artinya ini mendukung rasa
ingin tahu dan eksplorasi natural anak.
konten kurikulum sains untuk anak usia
dini menanggapi kebutuhan mereka untuk
belajar tentang dunia sekitar mereka
Karin dan Sunda dalam Widowati
2008 mengartikan seng sebagai suatu
sistem untuk memahami alam semesta
dengan melakukan observasi serta
eksperimen terkontrol. berdasarkan
berbagai pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa hakikat sains adalah
pengetahuan tentang suatu kebenaran
umum yang pembuktiannya dilakukan
melalui observasi dan eksperimen yang
terkontrol untuk memahami alam semesta
Proses pembelajaran sains bukan
hanya mendengar ceramah pendidik saja
atau membaca buku teks yang kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan secara
verbal, yang di mana ini menjadikan anak
tidak memiliki kesempatan menemukan
sendiri fakta dan konsep serta tidak
memiliki kesempatan mengembangkan
keterampilan dalam memproses
perolehan. pembelajaran saya sebagai
anak usia dini dilakukan dengan kegiatan
pengamatan penyelidikan serta
percobaan-percobaan sederhana untuk
mencari tahu serta mendapatkan jawaban
mengenai fakta yang ada di dalam
lingkungan dengan cara bermain dan
menyenangkan titik selain itu
pembelajaran sas untuk anak usia dini
harus melibatkan aspek pengetahuan,
afektif dan psikomotor pengetahuan
didapat dengan proses berpikir dengan
memiliki keterampilan proses serta sikap
ilmiah dengan begitu dapat
mengembangkan keterampilan
memanjakan masalah serta menanggapi
sains dengan kritis.
2. Hakikat Matematika
Matematika berarti lebih dari
sekedar aritmatika bagi anak, jika anda
melihat dan mengamati anak ketika
bermain anda akan melihat ada
ketertarikan atau kegiatan berhitung
secara tidak langsung yang dilakukan
oleh anak. lebih tinggi lebih kecil lebih
dekat lebih jauh sudah bisa dikatakan
oleh anak tanpa mereka belajar
matematika secara formal di dalam
kelas oleh guru hal ini disebut dengan
bahasa matematika.
kata matematika berasal dari
bahasa latin mathematika yang
awalnya dari kata Yunani mathematike
yang memiliki mempelajari, yang juga
dari kata matematika dengan arti
pengetahuan atau ilmu dalam kurung
(knowledge science). kata mathematike
berhubungan dengan kata lain yaitu
mathein atau mathenein dengan arti
belajar atau berpikir. sehingga dapat
diartikan bahwa matematika ialah ilmu
pengetahuan yang didapat melalui
berpikir atau bernalar. matematika
lebih menekankan kegiatan dalam
penalaran bukan hasil eksperimen atau
observasi matematika yang terbentuk
dari pikiran manusia, yang memiliki
hubungan dengan ide, proses, serta
penalaran ( Russeffendi ET 1980:148 ).
Matematika dapat memberikan
anak-anak cara memahami dan
menghargai dunia di sekitar dan
memperkaya pengalaman mereka yang
sempit. Nikson (Gerson, 2004 )
menyatakan bahwa pembelajaran
matematika ialah upaya membantu
anak melalui proses internalisasi untuk
mengonstruksi konsep atau prinsip
matematika terbangun kembali dengan
kemampuannya sendiri titik
matematika bagi anak usia dini
(Brewer 2007) merupakan cara untuk
melihat dunia dan pengamalan mereka
di dalamnya sebuah cara untuk
memecahkan suatu masalah sebuah
pemahaman mengenai angka dan
operasinya, fungsi dan hubungan,
probabilitas dan pengukuran.
Transformasi informasi yang
diperoleh menjadi konsep atau prinsip
baru. transformasi disebut dapat mudah
terjadi bila terjadi pemahaman karena
terbentuknya skemata dalam benak
siswa. belajar matematika tidak cukup
hanya dihafal namun juga perlu untuk
memahami konsepnya, karena hafal
bukan indikator mampu menyelesaikan
permasalahan dalam matematika titik
matematika. pada hakekatnya
merupakan proses berpikir yang
menekankan pada penalaran karena
pikiran manusia, yang di mana
pembelajaran matematika memiliki
tujuan pembangunan konsep
matematika dengan kemampuan yang
terbentuknya pemahaman berdasarkan
pengalaman.
TUJUAN PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN SAINS
1. Tujuan pengembangan
pembelajaran sains AUD
Pembelajaran sains untuk anak
usia dini tentu memiliki tujuan yang
berbeda dengan orang dewasa. sains
bagi anak usia dini (brewer, 2007)
ialah instruksi yang dikhususkan
pada eksplorasi secara aktif bagi
fenomena yang menarik di
lingkungan dan membantu dalam
mengembangkan keterampilan
mengamati atau observing,
menyelidiki atau investigasi, dan
berbagi informasi. dalam (Nurgraha
2008:25), menyebutkan tujuan sains
untuk anak usia dini ialah :
a. pembelajaran sains sebagai anak
usia dini dilakukan untuk melatih
kemampuan memecahkan masalah
secara sains, sehingga anak mampu
menghadapi dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi titik
b. sains juga untuk membentuk anak
mempunyai sikap ilmiah, artinya,
anak terlatih untuk mengambil
keputusan dengan baik dapat
melihat dari sudut pandang berbeda,
menyaring informasi dan terbuka
titik
c. mendapatkan pengetahuan serta
informasi ilmiah yang lebih
terpercaya dan baik, maksudnya ada
segala informasi yang diperoleh
anak berdasarkan standar keilmuan
yang semestinya.
d. sains bagi anak ditunjukkan supaya
mereka minat dan tertarik
mendalami sense yang ada dan
ditemukan di sekitar mereka. 4
tujuan inilah yang diharapkan dapat
meningkatkan kecerdasan serta
pemahaman mengenai alam dan
isinya.
like wilarjo 1988 menyatakan
jika sains memiliki tujuan supaya
anak menjadi lebih baik dari hasil
mereka belajar dari alam titik
maksudnya ialah alam mengajarkan
mereka untuk jujur dan dari
pengalaman di alam lah mereka
dapat memecahkan soal sains
mampu menghadapi kesulitan
meningkatkan kebijaksanaan, dan
mampu mempertimbangkan sesuatu
hal.
sains penting karena mampu
untuk membuat anak memahami
dunia mereka lebih baik dengan
pemahaman mengenai lingkungan,
beberapa ketakutan yang ada
terhapus dan mereka lebih merasa
aman nyaman saat di alam terbuka
dan mereka meningkatkan rasa
waspada mereka pada sesuatu
kejadian atau orang-orang dan juga
material atau benda-benda yang ada
di sekitar mereka.
permainan sains untuk anak
usia dini taman kanak-kanak
menurut (Sujiyono 2011) memiliki
tujuan supaya anak memiliki
kemampuan yaitu :
a. Mengamati perubahan yang ada
di sekitarnya seperti perubahan
pagi siang dan malam ataupun
mengalirnya air dari tempat
tinggi ke tempat rendah titik
b. Melakukan percobaan sederhana
seperti menanam atau mengisi
gas ke dalam balon yang
kemudian dilepaskan di udara
titik
c. Melakukan perbandingan
memperkirakan,mengklasifikasi
kan dan mengkomunikasikan
sesuatu sebagai hasil dari
pengamatannya, yang sudah
dilakukan titik mengembangkan
kemampuan sains sederhana dan
keinovasian khususnya ilmu
alam sehingga anak dapat
memecahkan.
Tujuan pembelajaran untuk
anak ialah menyadari akan kebesaran
Tuhan yang maha esa sebagai
pencipta alam melatih kemampuan
memecahkan masalah mereka secara
sains, membentuk sikap ilmiah
mereka, mengembangkan rasa ingin
tahu mereka Dan keberanian mereka
untuk berada di alam dengan
kewaspadaan dari lingkungan mereka
titik anak dapat memahami bahwa
terjadi perubahan di sekitar mereka
secara sains, membentuk sikap ilmiah
mengembangkan rasa ingin tahu
mereka Dan keberanian mereka untuk
berada di alam dengan kewaspadaan
dari lingkungan mereka titik anak
dapat memahami bahwa terjadi
perubahan di sekitar mereka secara
alamiah.
MEMAHAMI KONSEP
PEMBELAJARAN SAINS
1. Mengidentifikasi masalah
yang harus dis elidiki
2. Menggunakan induksi,
merumuskan hip otesis atau
model incor- porating
logika dan bukti
3. Menggunakan deduksi,
menghasilkan prediksi dari
hypoth- esis atau model.
4. Desain prosedur
eksperimental untuk me
nguji prediksi.
5. Melakukan eksperimen
ilmiah, observasi atau
simulasition untuk menguji
hipotesis atau model:
a. Mengidentifikasi sistem
eksperiment
b. Mengidentifikasi dan
mendefinisikan variabel
secara operasional
c. Melakukan percobaan
terkontrol ata u observasi
c. Mengembangkan hukum
berdasarkan bukti
menggunakan grafis
metode.
1. Menunjukkan keingintahuan
dan inis iatif berpikir
tentang sains dan cara
melakukannya
1. Menjelaskan bagaimana
alat dirancang untuk
membantu manusia pada
keberlangsungan dan
pemecahan masalah.
2. Menggunakan alat untuk
mengukur, membangun
dan menguji rancangan
dan hasilnya.
3. Menjelaskan bagaimana
alat dan teknologi
dipergunakan untuk
membuat hidup menjadi
lebih mudah.
E. Physical science Fisika
dipandang sebagai suatu
proses sehingga dalam
pembelajarannya harus
mempertimbangkan strategi
atau metode pembelajaran
yang salah satunya melalui
kegiatan demonstrasi dan
prakti. Fisika dipandang
sebagai suatu produk, melalui
kegiatan praktik, siswa
melakukan olah pikir dan
tangan yang menghasilkan.
Keterampilan proses untuk
memahami Fisika Sains
a) Keterampilan dalam
pengamatan
b) Keterampilan proses
mengklasifikasi
c) Keterampilan proses
menghitung
d) Keterampilan proses
memprediksi
e) Keterampilan
mengkomunikasikan
f) Keterampilan meyimpulkan
F. Life science
Keterampilan ini berkaitan
dengan aktivitas anak dalam
menunjukkan penunjang
kegiatan ilmiah. Kemajuan
dalam penguasaan sains
meningkatkan kemajuan
teknologi. Sebaliknya taraf
penguasaan teknologi yang
maju akan meningkatkan
penguasaan sains lebih lanjut.
Sains dan teknologi saling
membutuhkan karena sains
tanpa teknologi bagaikan
pohon tak berbuah, sedangkan
teknologi tanpa sains bagaikan
pohon tak berakar (science
without technology has no
fruit, technology without
science has no root.
Pendekatan SaLingTeMas
(Sains, Lingkungan, Teknologi
dan Masyarakat)
pemahaman tentang
karakteristik organisme, siklus
hidup dan lingkungan mereka.
Mengidentifikasi dan
menggambarkan karakteristik
tanaman dan hewan yang hidup
dalam lingkungannya.
2. Organisme yang
menempati lingkungan
berbeda cenderung
memiliki karakteristik
sesuai dengan
lingkungan mereka
hidup.
Strategi pengembangan
sains untuk menguasai bidang
life science secara umum sama
dengan strategi dan metode
yang digunakan pada
pengkajian sains bidang
lainnya. Strategi dimaksud
adalah :
1. Pengembangan Sudut
(area) Biologi (Biology
Learning Center)
2. Pembuatan Bulletin
Board (Papan Buletin)
3. Penggunaan Metode
DiscoveryInquiry Dan
Demonstrasi
4. Melalui Permainan
Biologi
5. Penggunaan Metode
Kunjungan Lapangan
Aspek—aspek keterampilan
proses dalam Earth and Space
Science bagi anak usia dini
yaitu:
1. Keterampilan mengamati
2. Keterampilan
mengelompokkan
3. Keterampilan
mengkomunikasikan
4. Keterampilan
menggunakan angka
atau hitungan
5. Keterampilan
menyimpulkan
(inferensi)
6. Keterampilan
memprediksi
(memperkirakan)
a. Pembelajaran yang
dilakukan bersifat nyata
atau konkrit Dalam kegiatan
pembelajaran sebaiknya
menggunakan benda-benda
nyata yang ada di sekitar
anak. Pendidik tidak
dianjurkan untuk
memberikan anak
konsepkonsep yang bersifat
abstrak. Oleh karenanya,
sebelum pembelajaran
berlangsung, pendidik
sebaiknya menyediakan
berbagai benda maupun
fasilitas lain yang
diperlukan saat
pembelajaran sehingga anak
dapat menemukan sendiri
konsep yang dimaksud.
b. Kegiatan pembelajaran
melatih anak
menghubungkan sebab
akibat secara langsung
Anak Usia Dini yang
berumur 5 sampai 6 tahun
masih kesulitan
menghubungkan sebab
akibat yang tidak terlihat
langsung karena pikiran
mereka yang masih bersifat
transduktif. Apabila anak
melihat peristiwa secara
langsung, akan membuat
anak mampu mengetahui
hubungan sebab akibat yang
terjadi.
c. Memungkinkan anak
melakukan eksploirasi
Pembelajaran sains
sebaiknya memungkinkan
anak melakukan eksplorasi
terhadap berbagai benda di
sekitarnya. Misalnya
bermain dengan magnet,
siswa dapat melakukan
eksplorasi terhadap benda-
benda yang dapat di tarik
oleh magnet maupun benda-
benda yang tidak dapat
ditarik oleh magnet. Benda
lain seperti berbagai bentuk
balon, macam-macam
boneka hewan, dan
sebagainya yang akan
membuat anak merasa
senang. Anak juga akan
dapat menggunakan seluruh
panca inderanya untuk
melakukan eksplorasi atau
penyelidikan.
d. Memungkinkan anak
menkonstruksi pengetahuan
sendiri Sains tidak melatih
anak untuk mengingat
berbagai objek melainkan
melatih anak
mengkonstruksi
pengetahuan berdasarkan
objek tersebut. Oleh karena
itu, kegiatan pengenalan
sains tidak cukup dengan
memaparkan definisi atau
namanama objek saja tetapi
anak diajak berinteraksi
langsung dengan objek
yang ada dan memperoleh
pengetahuan dengan
berbagai inderanya dari
objek yang dimaksud.
e. Lebih menekankan proses
daripada produk Dalam
pembelajaran sains siswa
diajak untuk melakukan
kegiatan eksplorasi dengan
benda-benda nyata baik
yang disiapkan oleh
pendidik maupun
bendabenda yang ada
disekitarnya. Kegiatan
tersebut akan sangat
menyenangkan bagi anak
tanpa berpikir hasil yang
diperoleh dari eksplorasi
tersebut. Anak dibiarkan
secara alami menemukan
berbagai pengertian dan
intraksinya dengan berbagai
benda yang ada. Hal ini
lebih menekankan proses
yang dilakukan anak
daripada produk atau hasil
yang diperoleh anak
tersebut.
f. Terpadu dengan ilmu
pengetahuan lain
Pembelajaran sains
hendaknya terpadu dengan
disiplin ilmu yang lain
seperti bahasa, matematika,
seni maupun budi pekerti8 .
Anak dapat menceritakan
eksplorasinya kepada
temannya, kemudian
melakukan pengukuran dan
membaca angka. Selain itu
anak dapat menggambar
objek atau benda yang
diamatinya dan mewarnai
gambarnya serta anak
diajarkan untuk mencintai
lingkungan atau benda
disekitarnya.
g. Menyajikan kegiatan yang
menarik Sains dapat
menyajikan berbagai
percobaan yang sederhana
tetapi menarik. Seperti
perubahan warna yang
terjadi apabila beberapa
warna dicampurkan, anak-
anak akan sangat tertarik
dengan keajaiban tersebut
karena mereka memiliki
pikiran magis.
MATEMATIKA AUD
PERAGAPEMBELAJARA
N MATEMATIKAN DAN
SAINS
1. memperjelas penyajian
pesan dan mengurangi
verbalitas
2. memperdalam
pemahaman anak didik
terhadap materi
pembelajaran
3. memperagakan
pengertian yang abstrak
kepada pengertian yang
konkret dan jelas
4. mengatasi keterbatasan
ruang waktu dan daya
indera manusia
5. penggunaan media
pembelajaran yang tepat
akan dapat mengatasi
sikap pasif anak didik
6. mengatasi sifat unik
pada setiap anak didik
yang diakibatkan oleh
lingkungan yang
berbeda
7. media yang mampu
memberikan variasi
dalam proses belajar
mengajar
8. memberi kesempatan
pada anak didik untuk
mereview pembelajaran
yang diberikan
9. memperlancar
pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar dan
mempermudah tugas
para guru
Kesimpulan
Sains dan matematika
merupakan dua aspek konten
pembelajaran dalam kurikulum
pendidikan pada anak usia dini.
Kedua bidang tersebut harus
dipandang dalam tiga perspektif
yakni perspektif perkembangan,
perspektif aktivitas dan perspetif
subject matter atau isi materi
pembelajaran. Dari sudut
perspektif perkembangan, sains
dan matematika merupakan
bidang yang dijadikan wahana
untuk mengembangkan aspek
perkembangan kognitif dan
berbagai aspek perkembangan
lainnya yang terkait. Dalam
perspektif aktivitas ( sains and
math as activity ), kedua bidang
merupakan aktivitas atau
kegiatan yang hidup dan berada
dalam kehidupan sehari - hari
anak. Pada perspektif ketiga,
sains dan matematika dapat
dipandang sebagai materi isi
( sains and math as subject
matter ) kegiatan pembelajaran
pada lembaga pendidikan anak
usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
Lestiawati, I. M. (2019).
Mengenal dan Memahami Konsep
Pembelajaran Sains dan
Matematika Untuk Anak Usia
Dini. Pratama Widya: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2),
122–131.
6
a)
Banyak
anak suka
mainan
kereta.
Tempelka
n angka-
angka di
setiap
gerbong
kereta,
lalu ajak
ia
merangkai
gerbong-
gerbong
tersebut
berdasark
an
angkanya.
b)
Hampir
semua
batita
menyukai
bola,
ajaklah
mereka
memasuk
kan
bolabola
ke dalam
toples
sambil
menghitu
ngnya
7. Melalui
aplikasi
Selalu
coba dulu
mainkan
aplikasi
yang
Anda
unduh
untuk
anak, lalu
temani
mereka
bermain.
Batasi
waktu
bermain
gadget,
dan
unduhlah
hanya
aplikasi-
aplikasi
edukatif
yang
bermanfaa
t bagi
mereka.
8. Melalui
film
Pilihlah
film
edukatif
seperti
Umizoom
i, Baby
Einstein,
atau
Sparkabili
ties yang
banyak
mengenal
kan
angka
dan
hitungan
kepada
anakanak
C. Media
Dan Alat
Peraga
Pembelaja
ran
Matemati
ka