PENDAHULUAN
lepas dari pergaulan sesama manusia dimana manusia satu dengan yang lain saling
bermusuhan dan berujung konflik baik antar sesama keluarga dengan keluarga,
sesama teman dengan teman bahkan antar masyarakat satu dengan masyarakat yang
lain. Seperti yang kita ketahui di zaman media seperti sekarang ini banyak kelompok
masyarakat yang saling sindir-menyindir satu dengan yang lain padahal hanya
membahas masalah sepele atau bahkan juga seperti berdebat masalah pemilu yang
barusan terjadi dimana kubu satu dengan kubu yang lain saling ejek dan
mengeluarkan sikap dan perilaku yang justru berujung kepada permasalahan hukum.
Tentunya kita sebagai umat muslim prihatin dengan kondisi tersebut diatas sehingga
Seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul
hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang
menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlaq yang dihayati dalam kenyataan
hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral
yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah sehingga ia mampu
1
membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana
yang tidak tidak berguna. Andaikata setiap manusia khususnya sesama muslim
kantor, di lingkungan tempat tinggal kita dan bahkan dalam dunia maya seperti
dalam media maka akan tercipta keindahan, ketenangan dan kedamaian khususnya di
Negara Indonesia. Disinilah peranan dari kita sesama muslim untuk saling
banyak sekali masalah kecil yang berujung masalah hukum akibat ego manusia yang
tinggi, tidak mau maaf-memaafkan dan enggan tolong –menolong sehingga dengan
sekaligus perintah Allah SWT untuk menjaga Akhlaq dan meneladani Akhlaq dari
2
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlaq
mengerti apakah arti Akhlak itu? Akhlak berasal dari bahasa Arab, bentuk jamak dari
khuluqun yang berarti budi pekerti, sopan santun, atau tata krama. Sedangkan
menurut istilah akhlak adalah sifat yang tertanam didalam diri kita yang mendorong
untuk melakukan perbuatan dengan mudah tanpa perlu berfikir dan pertimbangan
terlebih dahulu.
Imam Ghazali radiallahu anhu yang dikutip oleh Fadloli (2004:7) mengatakan:
Akhlak ialah suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang menampilkan
Apabila perbuatan yang keluar itu baikdan terpuji menurut syara‟ dan akal,
perbuatan itu dinamakan akhlak yang mulia. Sebaliknya apabila keluar perbuatan
Dalam bahasa Arab kata akhlak diartikan sebagai tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan
agama. Meskipun kata akhlak berasal dari bahasa Arab, tetapi kata akhlak tidak
4
terdapat di dalam al-Qur‟an. Kebanyakan kata akhlak dijumpai dalam hadits. (Toto
Suryana, 2007:189). Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan yang
baik. Dalam tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al-Ghazali, dan
Ahmad Amin yang dikutip dalam Toto Suryana, dkk (2007:189-196) 12 menyatakan
bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat
Ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu,
bukan pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia. Karena
boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut timbangan syari‟at
atau sebaliknya. Seseorang muslim dituntut untuk menebarkan rahmat bagi seluruh
alam, yaitu memandang alam dan lingkungannya dengan rasa kasih sayang. (Toto
adalah segala perbuatan atau tingkah laku manusia mengenai hubungan sosial yang
merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan, yang dimulai dari
tingkat yang sederhana dan terbatas sampai tingkat yang luas dan kompleks. (Enung
sejak manusia lahir dan berlangsung terus hingga ia dewasa atau tua.
5
Berakhlak dengan akhlak yang disyariatkan dalam Islam diantaranya : jujur,
janji, menjauhi semua yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, berbuat
baik kepada tetangga, membantu orang yang membutuhkan sesuai kemampuan, dan
selainnya dari akhlak-akhlak yang tertera dalam Al-Qur’an dan sunnah yang
akhlak kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu :
tanpa akal. Ini berarti bahwa saat melakukan suatu perbuatan, yang berkaitan
yang melakukannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan
5. Sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang
6
karena Allah, bukan karena dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu
pujian.
Ada 2 macam jenis pembagian akhlak yaitu akhlak mahmudah (akhlak terpuji)
a. Jujur, adalah tingkah laku yang mendorong keinginan atau niat baik
dengan tujuan tidak mendatangkan kerugian bagi dirinya atau orang lain.
dan maksiat serta dapat mencegah orang untuk melalaikan orang lain.
sederajat dengan orang lain dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.
e. Murah hati adalah sikap suka memberi kepada sesama tanpa pamrih
atau imbalan.
f. Sabar adalah menahan segala sesuatu yang menimpa diri (hawa nafsu).
7
Akhlak Al-Karimah atau akhlak yang mulia sangat amat jumlahnya,
namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia
dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
dengan sebenar-benarnya.
8
2). Akhlak Madzmumah
a. Riya’ adalah beramal atau melakukan sesuatu perbuatan baik dengan niat
pamer untuk diihat orang atau mendapatkan pujian orang. Dengan kata
lain;
e. Tamak adalah serakah atau rakus terhadap apa yang ingin dimiliki ;
h. Bakhil atau kikir adalah tidak suka membagi atau memberikan sesuatu
9
i. Berbohong adalah memberikan atau mengatakan informasi yang tidak
j. Dengki adalah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan atau
janji, menjauhi semua yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, berbuat
baik kepada tetangga, membantu orang yang membutuhkan sesuai kemampuan, dan
selainnya dari akhlak-akhlak yang tertera dalam Al-Qur’an dan sunnah yang
Akhlak yang baik adalah tanda kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat.
ditolak kecuali dengan cara berakhlak dengan akhlak yang baik. Maka kedudukan
akhlak dalam agama ini sangat tinggi sekali. Bahkan Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam ketika ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan seseorang ke
10
“Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR.
ي َوأَ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َمجْ لِسًا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة أَحْ َسنُ ُك ْم أَ ْخاَل قًا
َّ َإِ َّن ِم ْن أَ ِحبِّ ُك ْم إِل
dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang
Juga ada banyak sekali hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan akhlak
yang baik, juga tingginya kedudukan akhlak dalam agama ini, serta baiknya buah
yang akan didapatkan oleh orang yang berakhlak dengan akhlak yang baik ketika di
dunia dan di akhirat. Allah Tabaraka wa Ta’ala telah mensifati NabiNya Shallallahu
11
‘Alaihi wa Sallam dalam Al-Qur’anul Karim dengan akhlak yang sempurna, akhlak
yang agung dan akhlak yang baik. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-
Qalam [68]: 4)
Dahulu Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam adalah manusia yang paling
baik akhlaknya, paling sempurna adabnya, paling baik pergaulannya, paling indah
Beliau adalah contoh bagi seluruh hamba dalam segala akhlak yang baik, segala adab
yang indah dan segala muamalah yang baik. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
٢١﴿ ُول اللَّـ ِه أُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َمن َكانَ يَرْ جُو اللَّـهَ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر اللَّـهَ َكثِيرًا
ِ ﴾لَّقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرس
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah bagi kalian contoh yang baik bagi
orang yang mengharap pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan mengingat
Bab akhlak dalam syariat Islam adalah bab yang sangat luas, tidak khusus
dalam pergaulan sesama makhluk. Akan tetapi akhlak dan adab juga antara seorang
hamba dan Tuhannya. Juga dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan
akhlak juga di antara sesama manusia. Maka dari itu seluruh orang yang beribadah
12
menyembah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, berarti dia adalah orang yang
paling buruk akhlaknya. Dimana akhlak orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala
ciptakan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dia rizki, Allah karuniakan kepadanya
begitu banyak nikmat, kemudian dia berdo’a kepada selain Allah, memalingkan
ibadah kepada selain Allah. Maka orang musyrik adalah orang yang paling buruk
akhlaknya karena kesyirikan adalah bagian dari akhlak yang buruk. Bahkan
dengan pergaulan baik yang dilakukan oleh sebagian orang kafir karena hal itu
mereka lakukan demi maslahat dunia dan tujuan-tujuan dunia. Mereka sama sekali
tidak mengharapkan sesuatu di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan pahala pada hari
pertemuan denganNya.
ْ ُ﴾إِنَّ َما ن
٩﴿ ط ِع ُم ُك ْم لِ َوجْ ِه اللَّـ ِه اَل نُ ِري ُد ِمن ُك ْم َج َزا ًء َواَل ُش ُكورًا
keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula
karena itu Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam pernah bersabda:
13
ص ُل بِال ُم َكافِ ِئ
ِ الوا
َ ْسَ لَي
“Bukanlah orang yang menyambung silaturahmi jika sekedar membalas orang lain.”
(HR. Bukhari)
Adapun orang-orang yang bergaul dengan manusia dengan akhlak yang baik
akan tetapi dengan tujuan dunia, dia tidak akan mendapatkan dari dunianya kecuali
apa yang telah dituliskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuknya. Dan dia tidak
akan mendapatkan balasan di akhirat. Bahkan dia akan menemukan hal yang buruk
disebabkan dia hanya menginginkan balasan dari orang lain. Karena diantara
manusia banyak yang tidak mampu untuk membalas kebaikan bahkan tidak mampu
membalas kebaikan dengan kebaikan. Diantara mereka ada yang akhlaknya sangat
buruk. Apabila seseorang berbuat baik kepadanya, sebaliknya dia berbuat buruk
kepada orang tersebut. Seorang yang baik adalah orang yang tidak menunggu
balasan dari manusia jika dia berbuat baik kepada mereka. Akan tapi dia hanya
berakhlak dengan akhlak yang baik menyebutkan balasan akhlak tersebut akan
didapatkan pada hari kiamat. Yaitu dengan dimasukkannya ke dalam surga atau
mendapatkan derajat yang tinggi di akhirat nanti. Dan semakin baik akhlak seseorang
karena ia mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka akan semakin
besar balasan dan pahala yang akan dia dapatkan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
14
Maka apabila seorang berakhlak tidak mengharapkan pahala dari Allah
tersebut tidak termasuk dalam amal shalih yang dia lakukan. Karena diantara syarat
diterimanya suatu amalan adalah seorang mengharapkan balasan dan pahala dari
sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu
mengintai-intai, dan janganlah sebagian dari kamu mengumpat sebagian yang lain,
apakah suka seseorang dari kamu memakan daging bangkai saudaranya? Maka tentu
kamu jijik kepadanya, dan bertaqwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah itu
SWT, agar orang-orang yang menyatakan diri beriman sedini mungkin melakukan
tindakan preventif untuk mencegah timbulnya penyakit yang dapat merusak tatanan
kita. Tingkah laku kita yang baik (positif) atau yang tidak baik (negatif) akan
merupakan suatu yang selalu muncul berebut tempat untuk selalu mempengaruhi
15
manusia. Karena itulah dalam pergaulan hidup banyak ditemukan akhlak yang baik
dan akhlak yang buruk. Apabila yang dominan adalah akhlak yang baik akan
melahirkan kehidupan yang baik. Namun manakala yang lebih dominan adalah
akhlak yang buruk maka akan rusaklah tatanan kehidupan masyarakat. Karena
akhlak yang buruk tersebut merupakan kanker yang ganas yang bisa menimbulkan
Dalam salah satu hadits Nabi SAW, menjelaskan : "Jauhilah pubasangka, sebab
purbasangka itu adalah berita yang amat bohong. Janganlah kamu intip-mengintip,
hamba Allah yang bersaudara seperti yang diperintahkan Allah." (HR. Muslim).
Itulah sebabnya dalam ajaran Islam kita disuruh untuk selalu berbaik sangka
Islam adalah agama yang sangat mementingkan Akhlak dari pada masalah-
masalah lain karena misi Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan Akhlak.
Hal itu dapat kita lihat pada zaman Jahiliyah kondisi Akhlak yang sangat semrawut
tidak karuan mereka melakukan hal-hal yang menyimpang seperti minum khomer
dan berjudi. Hal-hal tersebut mereka lakukan dengan biasa bahkan menjadi adat yang
diturunkan untuk generasi setelah mereka. Karena kebiasaan itu telah turun temurun
16
Prinsip Akhlak dalam Islam terletak pada Moral Force. Moral Force Akhlak
Islam adalah terletak pada iman sebagai Internal Power yang dimiliki oleh setiap
orang mukmin yang berfungsi sebagai motor penggerak dan motivasi terbentuknya
kehendak untuk merefleksikan dalam tata rasa, tata karsa, dan tata karya yang
kongkret. Dalam hubungan ini Abu Hurairoh meriwayatkan hadist dari Rosulullah
Saw yang artinya: "orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik
akhlaknya. Dan sebaik-baik diantara kamu ialah yang paling baik kepada istrinya”.
memiliki akhlak yang mulia yang diandaikan seperti pohon iman yang indah hal ini
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke
langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.
selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang
telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)
sedikit pun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan
Dari ayat diatas dapat kita ambil contoh bahwa ciri khas orang yang beriman
adalah indah perangainya dan santun tutur katanya, tegar dan teguh pendirian (tidak
17
terombang ambing), mengayomi atau melindungi sesama, mengerjakan buah amal
Akhlak juga merupakan nilai yang menjamin keselamatan kita dari siksa api
neraka. Islam menganggap mereka yang tidak berakhlak tempatnya di dalam neraka.
Umpamanya seseorang itu melakukan maksiat, durhaka kepada kedua orang tuanya,
melakukan kezhaliman dan sebagainya, sudah pasti Allah akan menolak mereka
untuk dijadikan ahli syurga. Selain itu, akhlak juga merupakan ciri-ciri kelebihan di
taqwa dan kealiman seseorang manusia yang berakal. Dalam hal ini Rasulullah saw
bersabda yang bermaksud “Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang paling
baik akhlaknya.” Kekalnya suatu ummah juga karena kokohnya akhlak dan begitulah
juga runtuhnya suatu ummah itu karena lemahnya akhlaknya. Hakikat kenyataan di
atas dijelaskan dalam kisah-kisah sejarah dan tamadun manusia melalui al-Quran
seperti kisah kaum Lut, Samud, kaum nabi Ibrahim, Bani Israel dan lain-lain.
Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa berada di bawah keridhoan dan
perlindungan Allah ialah ummah yang seperti pada zaman Rasulullah saw, begitu
penting sekali peranan akhlak bagi umat manusia. Akhlak merupakan perhiasan diri
bagi seseorang karena orang yang berakhlak jika dibandingkan dengan orang yang
tidak berakhlak tentu sangat jauh perbedaannya. Akhlak tidak dapat dibeli atau
dinilai dengan suatu mata uang apapun. Akhlak merupakan wujud di dalam diri
seseorang yang merupakan hasil didikan dari kedua orang tua serta pengaruh dari
18
masyarakat sekeliling mereka. Jika sejak kecil kita kenalkan, didik serta diarahkan
pada akhlak yang mulia, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkah
laku dalam kehidupan sehari-hari hingga seterusnya. Andai setiap muslim memiliki
akhlak yang baik maka hal tersebut akan menjadi contoh bagi umat agama yang lain
sehingga membawa pengaruh hal yang positif bagi non muslim agar memeluk agama
Islam sebab selama ini banyak non muslim yang menganggap Islam adalah agama
yang negatif dikarenakan akhlak/perilaku umat muslim itu sendiri yang tidak bagus.
Untuk itu mari kita sebagai sesama muslim agar sama-sama meningkatkan akhlak
perilaku kita agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan menjadi contoh akhlak
yang baik bagi pemeluk agama yang lain sehingga diharapkan tercipta persatuan dan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
Akhlak atau budi pekerti memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Akhlak yang baik akan membedakan antara manusia dengan hewan.
Manusia yang berakhlak mulia, dapat menjaga kemuliaan dan kesucian jiwanya,
menolong sesama insan dan makhluk lainnya. Mereka senang berkorban untuk
kepentingan bersama, yang kecil hormat kepada yang tua, yang tua sayang pada yang
kecil. Manusia yang memiliki budi pekerti yang mulia, senang kepada kebenaran dan
keadilan, toleransi, mematuhi janji, lapang dada dan tenang dalam menghadap segala
halangan dan rintangan. Akhlak yang baik mengangkat manusia ke derajat yang
tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga
akan membinasakan umat manusia. Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk
senang melakukan sesuatu yang merugikan orang lain, senang melakukan kekacauan,
senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan
masyarakat seluruhnya.
B. Saran
berakal. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda “Orang yang sempurna imannya
ialah mereka yang paling baik akhlaknya.” Dengan demikian apabila kita mendapati
20
keluarga, teman maupun orang lain dalam keadaan lalai dalam akhlak, mari kita
saling mengingatkan satu dengan yang lalai terutama mengikatkan diri sendiri agar
terhindar dari akhlak yang buruk sehingga apabila kita sebagai muslim menerapkan
ajaran akhlak yang baik maka diharapkan tercipta persatuan dan kesatuan serta
21
DAFTAR PUSTAKA
2005.
https://alfiatullaili.blogspot.com/2010/05/pembentukan-akhlak.html
SumSel).
https://majalahpendidikan.com/akhlak-definisi-dan-macam-macam-akhlak/
22