Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA MELALUI MOTIVASI


Untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Maternitas
Dosen pengampuh : L.M. Syawaluddin Pande.S.E

OLEH : KELOMPOK III


SARNIATI (2114201012)

SRI YULIANTI (2114201001)

RISMA MULIATI (2114201058 )

SINARTI (2114201030)
DEVI AULIA (2114201016)
RISKA (2114201029)
FAHZILA PUTRI (2114201057)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA PERSADA MUNA
2022
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Pengertian Produktivitas...........................................................................................
B. Variabel Yang Mempengaruhi Produktivitas.........................................................
C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja...................................
D. Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja
E. Pengertian Motivasi...................................................................................................
F. Ciri Ciri Motivasi.......................................................................................................
G. Tujuan Motivasi.........................................................................................................
H. Jenis Jenis Motivasi....................................................................................................
I. Kaitan Motivasi kerja dan Produktivitas Kerja.....................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kepada Allaah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga
saya dapat menyeleseaikan makalah dengan ”Hypono Birthing’’. Ucapan terimakasih juga
teruntuk kepada teman-teman kelompok yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, dan
biaya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu yang telah
ditentukan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah


ini masih disertai banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar revisi selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
Atas segala sumbangan pemikiran pembaca, saya mengucapkan banyak terima kasih, semoga
Allah SWT menjadikan sebagai amal ibadah dan diterima di sisi-Nya. Aamiin.
BAB 1

PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Masyarakat adalah penopang utama seluruh kegiatan sosial ekonomik.
Produktivitas sebagai penggerak utama proses ini dipengaruhi oleh kualitas
masyarakat untuk mencapai kemampuan penuh dan berjuang untuk memperbaiki
kehidupannya. Banyak faktor seperti lingkungan, pendidikan, teknologi, sumber daya,
distribusi dan lain-lainnya memberi dampak kepada produktivitas dan dipengaruhi
oleh produktivitas. Dalam perspektif yang lebih luas, produktivitas dipersepsi sebagai
proses untuk menentukan dimensi guna melaksanakan perbaikan kualitas hidup.
Produktivitas merupakan suatu komponen penting yang seharusnya dimiliki
oleh perusahaan, dimana hal ini harus dioptimalkan perusahaan jika ingin mencapai
yang telah ditetapkan. Kegiatan perusahaan harus bisa mengoptimalkan semua
produktivitas kerja karyawan dari waktu kewaktu, semua ini berkaitan dengan adanya
sumber daya manusia yang dimiliki suatu perusahaan(Wahyuni, 2019, hlm. 3).
Produktivitas merupakan suatu sikap mental yang selalu berusaha dan memiliki
pandangan yaitu kehidupan hari ini lebih baik dari kemarin, hari esok, bahkan hari
ini(Yusuf, 2015, hlm. 282). Upaya untuk meningkatkan produktivitas suatu
perusahaan tidak hanya menggunakan dengan cara bekerja keras melainkan bekerja
dengan cerdas(Widodo, 2015, hlm. 55).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian produktivitas
2. Jelaskan variable yang mempengaruhi produktivitas
3. Jelaskan factor factor yang mempengaruhi produktivitas kerja
4. Jelaskan upaya peningkatan produktivitas kerja
5. Jelaskan pengertian motivasi
6. Jelaskan ciri ciri motivasi
7. Tujuan motivasi
8. Jelaskan jenis jenis motivasi
9. Apa kaitan motivasi kerja dan produktivitas kerja
C. Tujuan
1. Dapa menjelaskan pengertian produktivitas
2. Dapat menjelaskan variable yang mempengaruhi produktivitas
3. Dapat menjelaskan factor factor yang mempengaruhi produktivitas kerja
4. Dapat melaskan upaya peningkatan produktivitas kerja
5. Dapat menjelaskan pengertian motivasi
6. Dapat menjelaskan ciri ciri motivasi
7. Dapat menjelaskan tujuan motivasi
8. Dapat menjelaskan jenis jenis motivasi
9. Dapat menjelaskan apa kaitan motivasi kerja dan produktivitas kerja

c. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Produktivitas
Produktivitas adalah jumlah yang dihasilkan setiap pekerja dalam jangka
waktu tertentu. Produktivitas tergantung pada perkembangan - perkembangan tekno-
logi, alat-alat produksi, organisasi dan manajemen, syarat-syarat kerja dan
factorfaktor lain (Ranupandojo dan Husnan, 1999:133). Atau ada pula yang hanya
menyatakan bahwa produktivitas ialah kuantitas atau volume dari produk atau jasa
yang dihasilkan. Akan tetapi banyak pula pandangan menyatakan bahwa produktivitas
bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas produk yang dihasilkan. Yang harus juga
dipakai sebagai pertimbangan untuk mengukur tingkat produktivitas.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas diantaranya
pertama, sumber daya manusia seperti halnya direktur, karyawan, hingga security.
Kedua, motivasi, motivasi bisa datang dari pimpinan kepada karyawannya. Motivasi
juga bisa datang dari antar karyawan, sehingga bisa memberikan dorongan karyawan
agar bekerja lebih baik. Ketiga, lingkungan kerja, lingkungan kerja yang nyaman
seperti ruangan yang menggunakan masing-masing AC, kantor yang luas, antar
karyawan memiki hubungan yang baik. Keempat, sarana produksi seperti halnya
fasilitas kendaraan yang diberikan kepada karyawan. Kelima, kesehatan berupa
jaminan yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Produktivitas merupakan
keinginan untuk mengoptimalkan kualitas kehidupan disemua bidang.

......................................................................................................................................
Jadi, dalam menentukan produktivitas tidak hanya dilihat faktor kuantitas saja, tetapi
juga faktor kualitasnya.Sebagai contoh, jika seseorang menghasilkan 20 unit produk
bulan lalu, dan sekarang dihasilkan 23 unit, maka dikatakan produktivitasnya
meningkat 15%. Jika seseorang menghasilkan 20 unit produk bulan lalu dan sekarang
tetap 20 unit, tetapi dalam kualitas yang lebih baik, maka dikatakan produktivitasnya
juga meningkat.
Melihat hal tersebut di atas, maka produktivitas dapat diukur menurut tiga tingkatan ,
yaitu:
1. Individu
2. Kelompok
3. Organisasi
Ketiga kelompok di atas yang terdapat dalam organisasi bisnis dapat diukur
produktivitasnya. Ada tiga ukuran produktivitas yang harus dipertimbangkan dalam
mengelola organisasi, yaitu :
1. Untuk tujuan Strategi; apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apa yang
telah digariskan.
2. Efektifitas; sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kuantitas
dan kualitas.
3. Efisiensi; bagaimana perbandingan output terhadap input, dimana pengukuran
output termasuk didalamnya kuantitas dan kualitas.
Selanjutnya untuk mengukur produktivitas dapat dilakukan untuk setiap
masukan secara terpisah atau secara total untuk keseluruhan masukan yang digunakan
untuk menghasilkan keluaran. Pengukuran produktivitas untuk satu masukan pada
suatu saat disebut dengan pengukuran produktivitas parsial (partial productivity
measurement), dan pengukuran produktivitas untuk seluruh masukan pada suatu saat
disebut dengan pengukuran produktivitas total (total productivity measurement).
Menurut Hasibuan (2000:120) Produktivitas dapat diartikan sebagai
perbandingan antara yang dihasilkan (output) dengan apa yang dimasukkan (input).
Formula untuk menghitung produktivitas sebagai berikut :

Output Produktivitas = Input

Jika keluaran dan masukan yang digunakan dalam formula tersebut


dinyatakan dalam kuantitas fisik, maka ratio produktivitas yang dihasilkan berupa
ukuran produktivitas operasional (operational productivity measure), dan jika yang
digunakan keluaran dan masukan dalam rupiah, maka rasio produktivitas yang
dihasilkan berupa ukuran produktivitas keuangan (financial productivity measure).
Namun, ukuran produktivitas yang diperoleh dari suatu perhitungan tidak akan
dapat menyampaikan informasi apa pun jika hanya berdiri sendiri (satu periode). Agar
dapat memberikan suatu informasi bermanfaat, ukuran produktivitas suatu periode
harus diperbandingkan dengan ukuran produktivitas periode sebelumnya, agar dapat
diukur perubahan produktivitasnya. Periode sebelumnya merupakan periode dasar
(base period) yang ukuran produktivitasnya dipakai sebagai standar untuk mengukur
kenaikan atau penurunan produktivitas yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.
B. Variabel Yang Mempengaruhi Produktivitas
ada tiga kekuatan internal yang berpengaruh pada produktivitas, yaitu :
managerial processes, managerial leadership, dan motivation.
a. Managerial Processes; menyangkut perihal merencanakan organisasi,
mengintegrasikan, dan mengawasi segala kegiatan. Dengan demikian pekerjaan
dapat dijalankan dengan lancar dan sempurna. Jika organisasi strukturnya tidak
benar, pekerjaan semrawut, pengawasan lemah, maka tingkat produktivitasnya
akan menurun.
b. Managerial Leadership; berhubungan dengan tujuan perusahaan penyediaan
kondisi kerja, ruangan, ventilasi, peralatan, yang dapat mendorong pekerja bekerja
lebih giat dan semangat.
c. Motivation; yaitu faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih produktif, meningkatkan prestasi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan
efisiensi.

Kemudian ada tiga kekuatan eksternal yang mempengaruhi produktivitas, yaitu :

a. Government regulation; yaitu peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah.


Hal ini dapat menurunkan produktivitas, maupun meningkatkan produktivitas.
b. Union; yaitu organisasi karyawan, serikat pekerja. Hal ini juga dapat menurunkan
produktivitas maupun meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini harus dijaga
bagaimana terjalin hubungan harmonis antara manajemen dengan karyawan
melalui serikat pekerjanya.
c. Inovation; ini menyangkut penemuan baru dalam bidang teknologi yang
menyebabkan alat produksi lama menjadi kuno, tidak efisien, ketinggalan mode.
Siapa yang lebih cepat menerapkan teknologi baru, biasanya akan mendahului
para saingannya dan dapat memenangkan persaingan yang terjadi di pasar.

Dari uraian di atas, jelas bahwa produktivitas tidak hanya masalah bagaimana
karyawan harus bekerja keras saja, tetapi yang penting bekerja sama dengan
manajemen, dengan pemimpin yang luwes (smarter), membuat pekerjaan lebih
mudah, sederhana, cepat dan efisien.

Seorang wirausaha yang berhasil harus mempertimbangkan semua komponen


produktivitas yang tersebut di atas, serta mengantisipasinya lebih dini, agar kegiatan
wirausaha dapat berjalan dengan sukses dan mencapai kemajuan.

Disinilah ciri-ciri dan prilaku/sifat wirausaha diuji dan dilaksanakan segenius


mungkin, yaitu dalam menghadapi perkembangan peraturan pemerintah, memiliki
pandangan jauh ke depan, serta dalam menghadapi kumpulan karyawan. Seorang
wirausaha harus mampu bekerjasama dan memotivasi mereka, dan yang paling
penting ialah gaya kepemimpinan yang dibawakan oleh wirausaha, bagaimana ia
mampu memotivasi karyawannya untuk meningkatkan produktivitas.
......................................................................................................................................
Suatu organisasi sebaiknya menerapkan Manajemen partisipatif, dimana terdapat
komunikasi vertikal dan horisontal secara bebas di dalam organisasi. Hal ini perlu
direalisasikan untuk mewujudkan kepercayaan dan keterukaan. Dalam hal
keterbukaan ini, tiap orang perlu menghormati kerahasiaan pribadi pihak lain.
Selanjutnya keterbukaan perlu dilaksanakan sepenuhnya, apabila menyangkut nilai
tambah yang capai oleh organisasi dan bagaimana nilai tambah tersebut
didistribusikannya.

Apabila organisasi berhasil menanamkan nilai-nilai tersebut di kalangan


seluruh anggota organisasi dari tingkat puncak hingga karyawan di tingkat bawah,
maka organisasi tersebut telah menciptakan iklim untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitasnya. Tetapi hanya nilainilai saja tidaklah cukup. Disamping itu tiga
prinsip perlu dipatuhi, yaitu : Prinsip pertama berkisar pada cara untuk meningkatkan
produktivitas.

Apabila produktivitas merupakan ukuran rasio ”Output” terhadap ”Input”, maka


peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan lima cara sebagai berikut :

a. Output tetap, Input diturunkan


b. Output ditingkatkan, Input diturunkan
c. Output diturunkan, Input lebih banyak diturunkan
d. Output ditingkatkan, Input tetap
e. Output banyak ditingkatkan, Input juga ditingkatkan.

Tiga cara pertama biasanya berbentuk usaha pengurangan biaya, dan


satusatunya sumber daya yang rawan dalam hal ini adalah tenaga kerja, sehingga
tidak mengherankan apabila karyawan pada umumnya tidak setuju dengan cara
tersebut. Bagi sebagian besar negara berkembang, cara keempat terutama cara kelima
merupakan yang paling efektif untuk meningkatkan produktivitas, sehingga selalu
diusahakan untuk dilaksanakan.

Prinsip kedua dalam peningkatan produktivitas adalah tidak seorangpun


kehilangan pekerjaannya karena produktivitas ditingkatkan. Kemungkinan bahwa
orang dapat kehilangan pekerjaannya karena proses peningkatan produktivitas akan
menyebabkan karyawan tidak mau berpartisipasi dalam proses tersebut.
Prinsip ketiga dalam program peningkatan produktivitas secara berhasil adalah bahwa
semua stakeholders perlu memperoleh manfaat dari penambahan kekayaan yang
diperoleh.

Dalam hal ini, penyandang modal harus mendapatkan keuntungan yang wajar
dari investasinya, dan customer juga perlu mendapatkan kualitas dan pelayanan yang
lebih baik dengan harga yang lebih rendah. Selanjutnya para karyawan juga harus
memperoleh manfaat dari model tersebut dalam hal kondisi kerja dan gajinya,
sehingga para karyawan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas usaha.

Kemampuan manajemen menggunakan sumber-sumber secara maksimal dan


menciptakan sistem kerja/lingkungan kerja yang optimal, serta perbaikanperbaikan di
bidang pengupahan dan jaminan sosial dapat menumbuhkan motivasi kerja karyawan.
Hal dapat pula menjadi faktor penentu tinggi rendahnya produktivitas karyawan.

C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja


Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
a. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahun dan keterampilan yang mendasari suatu pencapaian produktivitas
kerja. Konsep pengetahuan seseorang dapat diukur dari daya pikir,
pengetahuan ilmu dan banyaknya wawasan yang dimiliki seseorang.
b. Keterampilan (Skills)
Keterampilan yaitu merupakan kemampuan serta penguasaan mengenai
bidang tertentu yang sifatnya mengarah ke karya. Keterampilan seseorang
didapatkan dari berlatih dan juga belajar. Keterampilan yang dimiliki seorang
karyawan salah satunya mampu mengoperasikan komputer.
c. Kemampuan (Abilities)
Kemampuan dapat terbentuk dari seberapa jumlah kompetensi yang dimiliki
sebagai seorang karyawan. Pengetahuan serta keterampilan salah satu bentuk
pendukung adanya suatu kemampuan. Dengan begitu jika seorang karyawan
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, berharap akan
mempunyai kemampuan yang tinggi juga sehingga bisa mampu
menyelesaikan pekerjaan secara produktif. d. Sikap (Attitude) dan Perilaku
(Behaviors) Sikap dan perilaku berhubungan sangat kuat. Sikap yaitu
kebiasaan yang dimiliki seseorang dari lahir dan sudah terpolakan. Jika sikap
yang dimiliki seseorang bernilai positive maka dalam menjalankan pekerjaan
akan bernilai positive juga. Dengan demikian perilaku seseorang dapat dinilai
dari sikap yang dimiliki didalam diri karyawan dengan begitu bisa mendukung
kerja yang efektif(Yusuf, 2015, hlm. 283–284).
D. Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja
Produktivitas yang tinggi diperlukan adanya upaya dan usaha yang mempengaruhi
semangat karyawan. Adapun upaya peningkatan produktivitas kerja diantaranya:
a. Perbaikan dengan cara terus-menerus Perbaikan yang dilakukan secara terus-
menerus merupakan suatu keinginan dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Pandangan ini penting suatu karyawan supaya memperbaiki diri maupun etos
serta sikap dalam bekerja. Edy Sutrisno berpendapat bahwa etos kerja dapat
diartikan sebagai perilaku kehidupan, karyawan diterima serta diakui sebagai
kebiasaan yang wajar dan bersifat mengikat(Sutrisno, 2013, hlm. 107).
Dengan adanya kemajuan teknologi menuntut seseorang guna lebih
menambah pengetahuan Musarifah sehingga etos kerja memerlukan perbaikan
secara terus menerus walaupun berkala.
b. Peningkatan mutu hasil pekerjaan Suatu upaya dalam meningkatkan kualitas
perusahaan juga dapat dilihat dari produktivitas kerja. Dimana perbaikan
secara terus-menerus dapat melalui peningkatan kualitas hasil pekerjaan. Mutu
disini berkaitan dengan segala hal, baik kualitas ataupun kuantitas dengan apa
yang dihasilkan perusahaan atau instansi. Peningkatan mutu pun dilakukan
dengan segala aspek, terutama dengan sumber daya manusia(Sutrisno, 2013,
hlm. 108).
c. Pemberdayaan sumber daya manusia Cara peningkatan produktivitas kerja
paling strategis yaitu dengan memberdayakan sumber daya manusia yang
berada di perusahaan atau instansi. Dimana perusahaan dalam menggerakkan
manajemen membutuhkan sumber daya manusia. Pada dasarnya
memberdayakan sumber daya manusia adalah etos kerja yang harus dipegang
teguh oleh semua karyawan. Pemberdayaan sumber daya manusia dengan
melalui pelatihan maupun pendidikan pegawai supaya menunjang kemampuan
yang dimiliki karyawan.
E. Pengertian Motivasi
Produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung kepada kemauan para
karyawan untuk bekerja lebih giat. Agar karyawan lebih giat melakukan pekerjaan,
maka mereka perlu diberi motivasi dengan berbagai cara. Pada umumnya tingkah laku
manusia dilakukan secara sadar, artinya selalu didorong oleh keinginan untuk
mencapai tujuan tertentu. Disinilah letaknya peran penting dari motivasi.
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah
kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls. Motivasi seseorang tergantung pada
kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan
menentukan perilaku seseorang. Motif yang kuat ini seringkali berkurang apabila
telah mencapai kepuasan ataupun karena menemui kegagalan. Jadi kekuatan motif ini
dapat berubah karena :
a. Terpuaskannya kebutuhan; Bila kebutuhan telah terpuaskan maka motif akan
berkurang, dan beralih kepada kebutuhan lain dan seterusnya.
b. Karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan motifnya ke arah
lain.
Adanya frustasi memberikan beberapa kemungkinan terhadap kekuatan motif.
Pertama bisa menimbulkan patah semangat, dan tidak mau mencoba lagi, akibatnya
produktivitas atau prestasi kerja dari karyawan akan menurun. Namun ada pula
karyawan yang karena frustasi memberikan balikan yang sangat positif, lalu dia akan
mencoba lagi sekuat tenaga.
Motivasi adalah proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar dan
bertujuan. Dari aspek perilaku, motivasi bersangkutan dengan sesuatu yang
mendorong orang untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan sasaran yang akan di capai
dimasa yang akan datang dalam proses yang disebut perencanaan. Pelaksanaan
rencana memerlukan alokasi sumber daya secara efisien. Disamping itu perencanaan
pelaksanaan rencana memerlukan pengendalian agar efektif dalam mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Pelaksanaan rencana dapat ditempuh dengan cara tangan besi,
dengan ancaman terhadap pelaksanaan, agar mematuhi perilaku standar untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan rencana dengan cara ini dapat
menjamin pencapaian sasaran organisasi secara efektif dan efisien. Namun, cara
pencapaian tujuan ini akan mengakibatkan moral kerja karyawan menjadi rendah.
Akan berbeda kondisi moral karyawan jika pengelolaan perusahaan
didasarkan atas maksimisasi motivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
Maksimisasi motivasi karyawan berarti membangkitkan dorongan dalam diri setiap
karyawan untuk mengerahkan usahanya dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan oleh organisasi. Jika setiap karyawan memahami sasaran yang ditetapkan
oleh perusahaan dan setiap karyawan melaksanakan internalisasi sasaran perusahaan
sebagai sasaran peribadinya, maka kesesuaian tujuan individu karyawan dengan
sasaran perusahaan secara keseluruhan akan terjadi. Kesesuaian sasaran individu
karyawan dengan sasaran perusahaan inilah yang akan memotivasi karyawan untuk
mencapai sasaran organisasi.
Malayu S.P Hasibuan menyampaikan pendapatnya tentang metode motivasi
diantaranya:
a. Motivasi langsung (direct motivation), adalah motivasi yang diberikan secara
langsung kepada setiap karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasannya, motivasi ini sifatnya khusus, seperti memberikan pujian,
penghargaan, bonus, piagam, dan lain sebagainya.
b. Motivasi tidak langsung (indirect motivation), yaitu motivasi yang diberikan
hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang
semangat kerja dan kelancaran tugas. Motivasi tidak langsung ini besar
pengaruhnya untuk memberikan semangat seorang karyawan, sehingga
produktifitas kerja dapat mengalami peningkatan (Hasibuan, 2016, hlm. 100).
F. Ciri-Ciri Motivasi
a. Motivasi berkaitan langsung dengan usaha supaya tercapainya tujuan yang
dipilih perusahaan. Artinya, di dalam tujuan perusahaan telah tercakup tujuan
dan sasaran pribadi para karyawan.
b. Motivasi merupakan proses keterkaitan antara usaha dan pemuasan kebutuhan.
Dengan demikian, motivasi merupakan kesiapan mengerahkan usaha tingkat
tinggi untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Dalam usaha memahami motivasi, yang dimaksud dengan kebutuhan adalah
internal seseorang menyebabkan hasil usaha tertentu menjadi menarik.
Artinya, sesuatu kebutuhan yang belum terpuaskan menciptakan ketegangan
yang pada gilirannya menimbulkan dorongan tertentu dalam diri seseorang
(Sutrisno, 2013, hlm. 115–116).
G. Tujuan Motivasi
Saydam mengemukakan pendapat tentang tujuan motivasi diantaranya
 Mengubah perilaku karyawan seperti keinginan perusahaan
 Meningkatkan gairah serta semangat kerja
 Meningkatkan disiplin kerja
 Meningkatkan prestasi kerja
 Meningkatkan rasa tanggung jawab
 Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
 Menumbuhkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan (Kadarisman, 2012,
hlm. 291–292).
H. Jenis-Jenis Motivasi
 Motivasi positif Manajer memotivasi bawahan serta memberikan hadiah
kepada mereka yang berprestasi. Dengan memberikan motivasi positif
membuat semangat kerja karyawan akan meningkat, karena manusia pada
umumnya senang menerima yang baik-baik.
 Motivasi negatif Manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan
hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah).
Dengan motivasi negatif ini semangat kerja karyawan semakin meningkat,
karena takut mendapat hukuman

I. Kaitan Motivasi kerja dan Produktivitas Kerja


Motivasi kerja seoramg tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja yang dapat
di capai dalam perkerjaanya. Perilaku seorang tenaga kerja dapat berubah karena
perubahan yang dialaminya sangat pribadi. Jalanya perubahan tersebut dapat cepat
atau lambat, tergantung pada sefat induvidu yang bersangkutan.
Jika kaitan motivasi dengan produktivitas kerja tidak selalu tetap, tetapi akan
mengalami perubahan sesuai dengan situasi atau kondisi setempat.
Dalam hal ini, peranan motivasi adalah penting bagi para manajer dan penyelia,
karena dengan adanya motivasi ini, di harapkan setiap invidu mau berkeja keras dan
antusias untuk mencapaiproduktivitas kerja yang tinggi. Oleh karenanya, kemampuan
untuk motivasi bawahan merupakan keterampilan manajerial yang perlu dikuasai oleh
setiap manajer organisasi, dan manajer sendiri sebenarnya mempunyai tanggung
jawab untuk membantu bawahanya melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
Akan tetapi manajer tidak akan dapat mempengaruhi bawahan apabila dia tidak
memahami apa yang menjadi kebutuhan dari para kariawannya. Dengan demikian,
keberhasilan untuk mendorong bawahan untuk mencapai produktivitas kerja melalui
pemahaman motivasi yang ada di luar diri kerja, akan sangat membantu dalam
mencapai produktivitas kerja secara optimal.
Karawan yang memiliki motivasi tinggi dalam berkerja akan memberikan prestasi
kerja yang baik, sedangkan bagi kariawan yang memiliki motivasi yang rendah tidak
memberikan prestasi sebaik kariawan yang memiliki motivasi tinggi ini semua akan
terdampak pada penurunan produktivitas kerja.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara yang dihasilkan
(output) dengan apa yang dimasukkan (input). Produktivitas dipengaruhi oleh
kekuatan internal, yaitu : Managerial processes, managerial leadership, dan
motivation, serta kekuatan eksternal, yaitu: Government regulation, Union dan
Inovation. Motivasi adalah proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar
dan bertujuan. Dimana seorang karyawan apabila secara sadar merasakan bahwa
sasaran perusahaan ada kesesuaian dengan sasaran/tujuan pribadinya, maka akan
termotivasi untuk bekerja lebih giat untuk mencapai sasaran tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan. Penerbit Alfabeta,


Bandung. 101 Halim, Abdul, Ahchmad Tjahjono, dan Muh. Fakhri Husein.
2000.
......................................................................................................................................
Sistem Pengendalian Manajemen. UPP AMP YKPN, Yogyaka
Amarsyah, A. D. (2020). IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS SDM rta. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB,
Hasibuan, H. M. S. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai