KELOMPOK 3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA I
“ANALISIS DAN DESAIN PEKERJAAN”
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah mengenai “analisis
dan desain pekerjaan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Estu Mahanani., SP., M.M selaku dosen
Manajemen Sumber Daya Manusia I. Banyak kendala yang kami hadapi saat menyusun
makalah ini, namun berkat dukungan dari berbagai pihak kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Kami ucapkan juga terimakasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-ide sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok dari Ibu Estu
Mahanani., SP., M.M serta mengharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan kepada
pembaca khususnya Mahasiswa / i Ekonomi & Bisnis UPI Y.A.I. Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Kami menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami butuhkan agar kedepannya kami dapat membuat makalah dengan lebih
baik lagi.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A. PENGERTIAN DESAIN PEKERJAAN..................................................................................4
B. TAHAP-TAHAPAN ANALISIS PEKERJAAN......................................................................4
C. ASPEK YANG DIANALISIS...................................................................................................6
D. TEKNIK DAN PELAKSANAAN ANALISIS PEKERJAAN................................................6
E. DESKRIPSI PEKERJAAN (PENGERTIAN, MANFAAT, INDIKATOR DAN UNSUR). .8
F. SPESIFIKASI PEKERJAAN..................................................................................................15
G. STANDAR KINERJA.............................................................................................................18
H. DESIGN PEKERJAAN...........................................................................................................18
BAB IV PENUTUP................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era perkembangan globalisasi seperti saat ini, peran sumber daya manusia yang
berkualitas sangat di butuhkan oleh dunia kerja. Strategi formulasi kebutuhan dunia kerja
yang merupakan suatu hal yang mesti dimiliki oleh setiap kelompok, organisasi, lembaga
atau perusahaan dan telah menjadi syarat untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal.
Maka dari itu setiap pekerjaan dan kegiatan yang akan dilaksanakan perlu memahami
konsep manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sumber daya manusia
terutama yang berkaitan dengan kualitas hasil kerja maka yang pertama-tama harus
diketahui terlebih dahulu oleh organisasi itu adalah mengenali dan memahami tujuan
struktur fungsi, tugas dan pekerjaan apa saja yang yang ada pada organisasi tersebut maka
dari itu dalam sub topik pada bab ini akan dibahas tentang desain dan analisis pekerjaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi desain jabatan?
2. Bagaimana deskripsi pekerjaan?
3. Apa saja standar kinerja yang berlaku?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Desain pekerjaan menurut Gibson dkk, dinyatakan sebagai suatu proses dimana
manajer memutuskan tugas pekerjaan individu maupun wewenang. Sedangkan menurut
Simamora desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan,
metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana
pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi. Desain
pekerjaan memadukan isi pekerjaan ( tugas, wewenang, dan hubungan ) balas jasa dan
kualifikasi yang dipersyaratkan ( keahlian, pengetahuan dan kemampuan ) untuk setiap
pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan.
Menurut Herjanto desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas
atau kegiatan yang mencakup siapa yang engerjakan tugas, bagaimana tugas itu
dilaksanakan, dimana tugas itu dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan. Handoko
menjelaskan bahwa desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan
kerja seseorang inidividu atau kelompok karyawan secara organisasional yang bertujuan
untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi,
teknologi, dan keperilakuan.
1. Persiapan awal : Ada dua hal yang harus dipersiapkan dalam hal ini, yaitu
identifikasi pekerjaaan dan penyusunan daftar pertanyaan. Proses identifikasi
pekerjaan tergantung besar kecilnya perusahaan. Dalam perusahaan kecil proses
indentifikasinya lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan yang besar, sebab
dalam perusahaan besar identifikasi pekerjaan dapat disusun atas dasar bagan
organisasi, catatan-catatan pembayaran upah, penyelia dan lain sebagainya. Tahap
selanjutnya adalah pemutusan tentang informasi yang diperoleh agar memberikan
hasil yang berguna, untuk itu perlu disusun daftar pertanyaan yang isinya mencakup
status dan identifikasi pekerjaan, fungsi, tugas, tanggung jawab, karakteristik dan
kondisi pekerjaan serta standar prestasi kerja lainnya.
6
2. Pengumpulan Data : Sebagai tindak lanjut dari analisis pekerjaan. Ada lima teknik
cara pengumpulan data, yaitu:
a) Observasi
Pengamatan langsung terhadap subyek yang akan diamati (karyawan) selama
melaksanakan tugas. Kelemahan yang didapat yaitu memakan biaya banyak,
lambat dan kurang akurat. Adapun kelebihannya yaitu memungkinkan analis
mendapatkan informasi tangan pertama, memungkinkan analisis untuk mengenal
kondisi kerja, ketrampilan dan peralatan yang akan digunakan.
b) Wawancara
Dengan mewancarai karyawan baik yang menempati posisi karyawan maupun
atasan langsung, sehingga dapat memeriksa kebenaran tanggapan yang diterima.
Hal ini digunakan untuk mencari ketepatan informasi.
c) Kuesioner
Pendekatan ini memungkinkan banyak pekerjaan dapat di pelajari secara
bérsamaan dan dengan biaya murah.
d) Logs
Orang yang menduduki posisi diminta untuk memberikan informasi. Logs ini
terdiri dari catatan yang disimpan karyawan pelaksana. Logs ini hampir sama
dengan kuesioner. Kelemahan dari logs yaitu tidak menunjukkan data-data
penting seperti kondisi kerja, peralatan yang digunakan, lingkungan dan
sebagainya.
e) Kombinasi
Gabungan dari seluruh metode di atas untuk memperoleh data yang Qualified dan
dapat dipercaya kebenarannya.
3. Penyempurnaan Data : Dari data yang diperoleh lalu dipisah-pisahkan untuk
memperoleh data yang relevan, yang untuk selanjutnya siap digunakan dalam
berbagai bentuk seperti diskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar-standar
pekerjaan.
pegawai yang memiliki pendidikan yang tidak sesuai tetapi justru menduduki jabatan
eselon. Ini berarti tingkat pendidikan belum sepenuhnya dijadikan bahan
pertimbangan untuk menduduki jabatan.
b. Aspek pengalaman kerja dan kemampuan yang merupakan persyaratan ternyata
belum juga menjadi faktor penentu bagi seseorang dapat menduduki jabatan, realita
menunjukkan bahwa terdapat pegawai yang pengalaman kerjanya lebih rendah justru
mendapatkan peluang menduduki jabatan. Artinya pengangkatan jabatan belum
diterapkan sesuai kualifikasi yang ditentukan dalam persyaratan jabatan. Penerapan
analisis jabatan ditinjau dari aspek uraian pekerjaan ternyata juga mengalarni
kesenjangan antara harapan.
c. Aspek uraian jabatan yang jelas maka pegawai akan mengetahui tugas dan tanggung
jawabnya serta kewenangannya. Hasil penelitian terjadinya perangkapan pekerjaan
dan tanggung jawab, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih saja terjadi pegawai
yang melakukan perangkapan pekerjaan dan tanggung jawab. Hal ini disebabkan
pegawai yang kurang mengerti dan memahami apa yang termaktub dalam uraian
jabatan,bahkan banyak pegawai yang bekerja selalu menunggu perintah atasan.
1. Model O-Net
Keindahan model ini adalah membantu manajer atau analis pekerjaan dalam
daftar data terkait pekerjaan untuk sejumlah besar pekerjaan secara bersamaan. Ini
membantu dalam mengumpulkan dan merekam data dasar dan awal termasuk
persyaratan pendidikan, persyaratan fisik dan persyaratan mental dan emosional
sampai batas tertentu. Ini juga menghubungkan tingkat kompensasi dan tunjangan,
8
tunjangan dan keuntungan yang akan ditawarkan kepada calon kandidat untuk
pekerjaan tertentu.
2. Model FJA
3. Model PAQ
4. Model F-JAS
Model F-JAS (Fleishman Job Analysis System ) adalah pendekatan dasar dan
generik untuk menemukan elemen umum dalam pekerjaan yang berbeda termasuk
kemampuan verbal, kemampuan penalaran, pembuatan ide, kemampuan kuantitatif,
perhatian, kemampuan spasial, kemampuan sensorik dan visual lainnya, manipulatif
kemampuan, waktu reaksi, analisis kecepatan, fleksibilitas, karakteristik emosional,
kekuatan fisik, kemampuan persepsi, keterampilan komunikasi, memori, daya tahan,
keseimbangan, koordinasi dan kemampuan kontrol gerakan.
5. Model Kompetensi
6. Job Scan
Deskripsi pekerjaan merupakan pedoman, petunjuk dan arah tindakan bagi tenaga kerja
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan
adanya deskripsi pekerjaan maka diharapkan pegawai atau karyawan dapat melaksanakan
tugas dengan baik guna menciptakan kinerja yang optimal. Perancangan pekerjaan dan
deskripsi tugas yang jelas, maka karyawan akan semakin produktif dan berprestasi
sehingga keuntungan ekonomis dari deskripsi pekerjaan akan diperoleh.
Berikut definisi dan pengertian deskripsi pekerjaan dari beberapa sumber buku:
Menurut Yani (2012), deskripsi pekerjaan adalah hasil analisis pekerjaan sebagai
rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan mengolah informasi mengenai
pekerjaan.
Menurut Hasibuan (2000:32), deskripsi pekerjaan adalah adalah informasi tertulis
yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan,
dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
Menurut Sirait (2006), deskripsi pekerjaan adalah rumusan kewajiban dan tanggung
jawab dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu yang disusun secara jelas dan teratur.
Menurut Ranupandojo dan Husnan (1996), deskripsi pekerjaan merupakan suatu
statement yang teratur dari berbagai tugas dan kewajiban suatu jabatan tertentu.
Menurut Santoso dan Masman (2015), deskripsi pekerjaan adalah daftar jabatan,
tanggung jawab, hubungan pelaporan, kondisi jabatan dan tanggung jawab
penyeliaan.
Menurut Rivai (2005), deskripsi pekerjaan adalah hasil analisis pekerjaan sebagai
rangkaian kegiatan atau suatu proses menghimpun dan mengolah informasi mengenai
pekerjaan.
Menurut Dessler (2004), deskripsi pekerjaan adalah sebuah pernyataan tertulis tentang
apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan
bagaimana kondisi kerjanya.
Menurut Mathis (2006), deskripsi pekerjaan adalah penjelasan karakteristik pekerjaan
(tugas dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan) yang harus dilakukan oleh karyawan
dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
11
1. Apa yang dilakukan. Setelah menempati jabatan yang ditetapkan apa yang dilakukan
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang karyawan
untuk menjalankan aktivitas organisasi perusahaan.
2. Kecakapan. Kemampuan seorang karyawan menjalankan tugas yang diberikan
kepadanya dan kesanggupan membangun hubungan dengan rekan kerja, ataupun
dengan atasan.
3. Pendidikan yang diperlukan. Setiap jabatan yang ada masing-masing diperlukan
pendidikan apa yang diperlukan untuk untuk menduduki jabatan tersebut.
4. Kondisi. Dimana jabatan itu dilaksanakan seseorang karyawan yang duduk dalam
suatu jabatan harus mampu melihat keadaan, keterangan tentang bahan yang dipakai,
serta mampu memahami apa yang harus dilakukan di intern organisasi serta di ekstern
organisasi.
5. Jenis dan kualitas orang yang diperlukan untuk jabatan tersebut. Pada
keterangan diatas bahwa seseorang yang akan memangku jabatan harus memenuhi
kriteria yang ditentukan oleh perusahaan.
13
Masih menurut Hasibuan (2010), beberapa indikator dalam deskripsi pekerjaan yaitu:
1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama jabatan seperti rektor,
dekan, dosen atau kepala bagian administrasi.
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tugas dan tanggungjawab
secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan
sebaiknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain di dalam maupun
di luar organisasi.
3. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus
dicapai oleh setup pejabat harus jelas.
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat, mesin, dan bahan baku
yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, sebaiknya menguraikan bentuk umum
pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi dan aktivitas utamanya.
6. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan
jabatan dari mana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan
dipromosikan.
c. Hubungan kerja
Hubungan dengan jabatan-jabatan lain bertujuan untuk menetapkan bentuk hubungan
promosi secara vertikal dan horizontal dari arus dan prosedur pekerjaan. Hubungan ini
sangat perlu dicantumkan supaya terlihat keterkaitan pekerjaan satu sama lain, bagaimana
sistem dan prosedur pekerjaan yang berlaku di perusahaan, serta bagaimana jalan arus
dokumen dalam organisasi yang bersangkutan. Hal ini dapat menggambarkan hubungan
kerja baik secara vertikal maupun horizontal, yang sekaligus dapat memperlihatkan pola
koordinasi yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan.
d. Wewenang (authority)
Wewenang adalah hak untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dan hak untuk
melakukannya, atau mengharuskan orang lain untuk melakukannya. Asas dasar yang
menguasai hubungan ini adalah asas persamaan antara wewenang dan tanggung jawab.
Asas ini menyatakan bahwa sejumlah wewenang yang sama harus menyertai delegasi
tanggung jawab.
Dalam kewajiban diuraikan pekerjaan apa yang akan dilakukan, bagaimana cara
melakukannya, dan apa sasaran pelaksanaan kewajiban itu. Sehingga dengan membaca
15
urutan tersebut para pembaca mendapat informasi yang lebih jelas. Beberapa asas yang
diterapkan kepada tanggung jawab, antara lain:
f. Kondisi kerja
Uraian pekerjaan juga mencantumkan kondisi kerja yang tercakup dalam pekerjaan. Hal
ini dapat mencakup hal-hal, seperti kebisingan, kondisi bahaya atau panas. Hal ini
diperlukan dikarenakan untuk kebutuhan sumber daya manusia, apakah kondisi kerja
yang ada itu cocok atau tidak dengan pendidikan, kondisi fisik, dan mental yang
bersangkutan.
Menurut Ardana dkk (2012), unsur-unsur yang dimuat dalam deskripsi pekerjaan meliputi
beberapa item informasi, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Nama jabatan/pekerjaan, digunakan untuk memberi ciri dan gambaran atas isi
pekerjaan.
2. Kode jabatan, digunakan untuk membedakan dengan jabatan lain, dan memudahkan
mengadministrasikannya.
3. Unit kerja, yaitu unit dimana jabatan tersebut berada serta eselon unit kerja atasan
langsung secara berjenjang.
4. Ikhtisar jabatan atau rumusan jabatan, yaitu uraian yang menggambarkan ruang
lingkup tugas jabatan yang disusun dalam satu kalimat.
5. Hasil kerja, yaitu segala sesuatu yang dicapai sebagai akibat dari proses pengolahan
bahan kerja dengan perangkat kerja dalam waktu dan kondisi tertentu sesuai dengan
tujuan organisasi.
6. Bahan kerja, yaitu masukan yang diproses menjadi hasil kerja.
7. Perangkat kerja, yaitu semua sarana kerja yang digunakan untuk memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja.
16
8. Sifat jabatan, yaitu waktu atau bilamana dalam keadaan bagaimana jabatan
dilaksanakan.
9. Uraian tugas jabatan, yaitu memaparkan rincian pekerjaan yang merupakan tugas
pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam proses bahan kerja menjadi hasil
kerja dengan menggunakan perangkat kerja.
10. Tanggung jawab, yaitu rincian atas segala sesuatu yang dipertanggung-jawabkan oleh
pemegang jabatan.
11. Wewenang, yaitu hak dan kekuasaan pemegang jabatan untuk mengambil sikap atau
tindakan tertentu.
12. Korelasi/hubungan jabatan, yaitu hubungan timbal balik antara pemegang jabatan
yang satu dengan pemegang jabatan yang lain.
13. Risiko bahaya dalam pekerjaan, yaitu sesuatu yang mungkin dihadapi berupa bahaya
fisik dan mental.
14. Syarat jabatan, yaitu kualifikasi yang harus dipenuhi oleh pemegang jabatan untuk
dapat melaksanakan pekerjaan.
F. SPESIFIKASI PEKERJAAN
Sumber daya manusia (SDM) atau yang biasa disebut dengan pegawai, merupakan aset
utama dalam setiap organisasi/perusahaan, karena pegawai sangat menentukan keberhasil
an organisasi dalam mewujudkan tujuannya. Karena itu, perusahaan harus berupaya untuk
memperoleh pegawai dengan kompetensi baik dan juga sesuai dengan kebutuhan
organisasi, agar pelaksanaan tugas dan pekerjaannya dapat dikerjakan secara optimal.
17
Ada beberapa tujuan mengapa dituliskan Spesifikasi Pekerjaan pada suatu Analisis
Pekerjaan dan Deskripsi Pekerjaan. Berikut adalah tujuan-tujuan tersebut:
Kompetensi
G. STANDAR KINERJA
Menurut Bates & Holmon (1995) standar kinerja adalah konstruk multidimensi
tetapi juga dengan bagian-bagian dalam organisasi termasuk unit aktivitas, proses dan
19
individu karyawan. Sedangkan menurut Lebas & Euske (2004) Standar kinerja adalah
sekumpulan proses yang mendorong seorang manajer untuk mengambil tindakan yang
tepat pada hari ini sehinga mampu menghasilkan performansi organisasi di masa yang
akan dating (yakni efektivitas dan efisiensi organisasi).
Faktor individu: sumber daya manusia bias dikatakan memiliki peran sentral dalam
kehidupan organisasi mengingat mereka lah yang secara riil menjalankan aktivitas
organisasi sehari-hari.
Faktor kepemimpinan: tidak jarang dalam praktik ditemukan seorang karyawan yang
memiliki kompetensi yang tinggi tetapi kinerjanya buruk.
Faktor tim kerja: dalam kehidupan organisasi, tidak semua pekerjaan bisa
diselesaikan seorang karyawan secara mandiri.
Faktor sistem organisasi: dalam bahasa sistem organisasi terdiri dari beberapa sub
sistem yang saling terkait.
Faktor situasi (konteks): keempat faktor di atas biasa disebut faktor internal
organiasi.
H. DESIGN PEKERJAAN
Simamora (2004:116) mengatakan desain pekerjaan adalah proses penentuan
tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk
melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan
pekerjaan lainnya di dalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan
(tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan
(keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi
kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian
akan sangat sulit untuk dilaksanakan oleh pegawai. Desain perkerjaan haruslah
dirancang dengan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang
mempengaruhi desain pekerjaan.
Menurut Syafarudding (2010:123) ada 4 faktor yang perlu diperhatikan sebagai dasar
penyusunan desain jabatan yaitu :
20
BAB IV
PENUTUP
Desain jabatan menurut Gibson dkk, dinyatakan sebagai suatu proses dimana manajer
memutuskan tugas pekerjaan individu maupun wewenang. Elemen Desain Jabatan meeliputi
elemen-elemen organisasional, elemen-elemen lingkungan, serta elemen-elemen
keperilakuan. Teknik rancang ulang desain jabatan dapat dilakukan dengan cara simplikasi
pekerjaan, rotasi pekerjaan, pemekaran pekerjaan, danpemerkayaan pekerjaan.
Deskripsi jabatan (position description) yaitu pernyataan tertulis tentang fungsi, tugas,
tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek - aspek jabatan lainnya. Sedangkan
spesifikasi jabatan (position spesification) adalah sesudah membaca deskripsi jabatan yang
kita buat, maka akan timbul pertanyaan yang selanjutnya.
Metode atau cara yang digunakan dalam pengumpulan informasi jabatan meliputi
observasi, wawancara, kuisioner, catatan laporan, dan membandingkan dengan job yang sama
di perusahaan lain kegunaan informasi analisa jabatan pengadaan tenaga kerja, latihan,
evaluasi jabatan, penilaian prestasi, promosi dan transfer, organisasi, induksi, counseling.
Pada study kasus, efektivitas kerja yang didukung dengan analisis jabatan ternyata
belum dapat dicapai secara optimal, hal tersebut disebabkan penerapan analisis jabatan di
Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat belum maksimal, kurang maksimal nya penerapan
analisis jabatan disebabkan pula oleh tidak meratanya tugas dan fungsi masing-masing sub
bidang sehingga merefleksi kepada efektivitas kerja pegawai.
Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.studimanajemen.com/2019/03/teknik-alat-model-analisis-
pekerjaan.html
2. https://mirhanmorowaliutara.com/2020/06/03/metode-pelaksanaan-
pekerjaan/#:~:text=Metode%20Pelaksanaan%20Pekerjaan%20adalah
%20metode,yang%20dapat%20dipertanggungjawabkan%20secara%20teknis.
3. https://www.kajianpustaka.com/2020/03/deskripsi-pekerjaan-pengertian-
manfaat-indikator-dan-unsur.html
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Spesifikasi_Pekerjaan
5. https://core.ac.uk/download/pdf/198232771.pdf
6. http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Mendesain-Jabatan-Kel-1-
FIX.pdf
23
PERTANYAAN:
Jawab:
1. suatu organisasi/perusahaan sesuai dengan strategi bisnis. Maksudnya adalah bahwa
proses menarik, mempertahankan, memotivasi, dan mengembangkan orang-orang
berbakat yang dibutuhkan pada saat ini dan waktu akan datang merupakan suatu aktivitas
yang menyeluruh dan terintegrasi
2. Tujuan utama melakukan seluruh proses ini adalah untuk menciptakan dan membangun
kesesuaian yang sempurna antara pekerjaan dan karyawan. Analisis pekerjaan juga
membantu manajer SDM dalam memutuskan paket kompensasi dan tunjangan tambahan
dan insentif untuk posisi pekerjaan tertentu
3. Contoh deskripsi pekerjaan
Bertanggung jawab dalam mengatur dan mengakomodir distribusi produk perusahaan ke
daerah yang telah ditentukan.
Melakukan penjualan produk.
Menyiapkan rencana penjualan dan pemasaran produk.
Merencanakan teknik promosi produk
Contoh spesifikasi pekerjaan
Pendidikan minimal S-1 semua jurusan
Usia maksimal 35 tahun
Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai manajer sales area diperusahaan sejenis.
Mampu menangani distributor penjualan dengan handal
Mampu berbahasa hokkien
24