Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


“ANALISIS PEKERJAAN DAN MANAJEMEN TALENT”

Dosen Pengampu :
Esa Lovena, SM, MM

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Muhammad Arib Yahya Tati 2200512007


2. Icha Serlina 2200512019
3. Nadila Putri Rahmadani 2200512023
4. Nur Safira Amatullah 2200512037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
2024
A. Pengertian Analisis Pekerjaan
Organisasi terdiri dari posisi-posisi yang harus dibuatkan susunan stafnya.
Analisis pekerjaan adalah prosedur untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi
tersebut dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut.
Deskripsi pekerjaan adalah daftar pekerjaan, tanggung jawab, hubungan pelaporan,
kondisi pekerjaan dan tanggung jawab penyeliaan. Spesifikasi pekerjaan adalah daftar
“persyaratan tenaga kerja” untuk pekerjaan, yaitu syarat pendidikan, keterampilan,
kepribadian dan seterusnya.
Penyelia atau spesialis SDM biasanya mengumpulkan beberapa informasi berikut
melalui analisis pekerjaan:
a. Aktivitas pekerjaan. Pertama, orang tersebut mengumpulkan informasi mengenai
aktivitas pekerjaan tersebut yang sebenarnya, seperti membersihkan, menjual,
mengajar atau melukis. Daftar ini juga dapat meliputi bagaimana, mengapa dan
kapan pekerja itu melakukan setiap aktivitasnya.
b. Perilaku manusia. Spesialis itu juga dapat mengumpulkan, informasi mengenai
perilaku-perilaku manusia seperti merasakan, berkomunikasi, memutuskan dan
menulis. Termasuk juga informasi mengenai tuntutan pekerjaan seperti
mengangkat barang berat atau berjalan jauh.
c. Mesin, perangkat, peralatan daan bantuan pekerjaan. Kategori ini termasuk
informasi mengenai perangkat yang digunakan, bahan-bahan yang diproses,
pengetahuan yang dipakai atau diterapkan (seperti keuangan atau hukum), dan
pelayanan yang diberikan (seperti konseling atau servis).
d. Standar prestasi. Pengusaha juga mungkin menginginkan informasi mengenai
standar prestasi pekerjaan (misalnya dalam konteks level atau mutu untuk setiap
kewajiban pekerjaan). Manajemen akan menggunakan standar tersebut untuk
menilai karyawan.

B. Manfaat Informasi Analisis Pekerjaan


Informasi pekerjaan adalah dasar dari aktivitas manajemen yang saling terkait.
Adapun manfaatnya adalah:
a. Perekrutan dan penyeleksian. analisis pekerjaan memberikan informasi mengenai
kebutuhan pekerjaan dan karakteristik manusia yang dibutuhkan untuk
mmelakukan aktivitas ini. Informasi ini dalam bentuk deskripsi dan spesifikasi
pekerjaan, yang digunakan untuk membantu manajemen menentukan jenis orang
yang akan direkrut dan dipekerjakan.
b. Kompensasi. Informasi analisis pekerjaan sangat pentig untuk memperkiraan
nilai dari setiap pekerjaan dan kompensasi yang tepat. Kompensasi seperti (gaji
dan bonus) biasanya bergantung pada keterampilan dan tingkat Pendidikan yang
dibutuhkan oleh pekerjaan itu, tingkat bahaya dan tingkat keamanan pekerjaan,
tingkat tanggung jawab, dast semua faktor yang dapat anda perkirakan melalui
analisis pekerjaan. Selanjutnya banyak pengusaha mengelompokkkan pekerjaan
kedlam beberapa kelompok (katakanlah sekretaris III dan IV). Analisis pekerjaan
memberikan informasi untuk menentukan nilai relative dari setiap pekerjaan,
kemudian kelompok yang tepat untuk mengerjakannya.
c. Penilaian prestasi. Penelitian prestasi dilakukan dengan membandingkan prestasi
dari setiap karyawan dengan standar prestasi perusahaan. Para manajer
menggunakan analisis pekerjaan untuk menentukan aktivitas pekerjaan itu dan
standar prestasinya.
d. Pelatihan. Deskripsi pekerjaan harus memberi gambaran tentang aktivitas,
keterampilan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh pekerjaan tersebut.

C. Langkah-langkah dalam Analisis Pekerjaan


Ada 6 langkah-langkah dalam melakukan analisis pekerjaan:
1. Tentukanlah bagaimana Anda akan menggunakan informasi tersebut, karena hal
ini akan menentukan data yang akan anda kumpulkan dan cara
mengumpulkannya. Beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara
kepada karyawan dan bertanya apa yang dibutuhkan oleh pekerjaan penting untuk
membuat deskripsi pekerjaan dan memilih karyawan untuk pekerjaan itu.
2. Tinjauan informasi dasar yang relevan seperti bagan bagan organisasi bagan
bagan proses dan deskripsi deskripsi pekerjaan dari seluruh organisasi atau
perusahaan, bagan organisasi memperlihatkan tata kerja dari seluruh organisasi
atau perusahaan, bagaimana hubungan antara pekerjaan yang satu dengan
pekerjaan yang lainnya di perusahaan tersebut dan di mana posisi pekerjaan itu
masuk di dalam keseluruhan tata kerja organisasi. Bagan itu harus
memperlihatkan jabatan dari setiap posisi dan memperlihatkan hubungan antara
pekerjaan dengan garis-garis yang saling berhubungan, siapa melapor kepada
siapa, dan dengan siapa pemegang jabatan pekerjaan itu berkomunikasi dalam
melaksanakan pekerjaannya.
3. Tahap 3. Yang dapat mewakili mengapa?. Karena mungkin terlalu banyak
pekerjaan yang serupa untuk dianalisis sebagai contoh tidaklah perlu
menganalisis pekerjaan dari 200 pegawai perakitan bila sampel dari 10 pekerjaan
sudah mencukupi.
4. Menganalisis pekerjaan dengan mengumpulkan data aktivitas pekerjaan, perilaku
karyawan yang dibutuhkan, kondisi pekerjaan, dan sifat serta kemampuan
manusia yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu. Untuk langkah ini,
gunakan satu atau beberapa metode analisis pekerjaan yang akan dijelaskan
kemudian dalam bab ini.
5. Melakukan verifikasi informasi analisis pekerjaan kepada pekerja yang
melakukan pekerjaan tersebut dan dengan penyelia langsung pekerja tersebut. Hal
ini akan membantu mengonfirmasikan bahwa informasi itu benar dan
lengkap.tinjauan ini juga membantu masukan data dari karyawan dan kesimpulan
analisis pekerjaan dengan memberikan kesempatan kepada pegawai tersebut
untuk meninjau dan memuji fikasi gambaran anda tentang aktivitas pekerjaan
tersebut.
6. Membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan titik keduanya adalah
hasil dari analisis pekerjaan. Deskripsi pekerjaan untuk mengulang adalah daftar
tertulis yang mendeskripsikan aktivitas dan tanggung jawab dari pekerjaan, juga
kondisi pekerjaan serta bahaya dan keamanan dari suatu pekerjaan. spesifikasi
pekerjaan meringkas mutu kualitas, keterampilan dan latar belakang pribadi yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
STUDI KASUS
ANALIS PEKERJAAN PADA UKM HUMAIRAH PELAMINAN

Kondisi UMKM di Sumatera Barat memang telah memperlihatkan


perkembangannya dibandingkan sepuluh tahun terakhir, baik dalam kontes ekonomi
maupun dalam konteks Manajemen Sumber Daya Manusia. Seperti pada tahun
2000-2004 misalnya, UKM di Indonesia masih memiliki banyak permasalahan yang
perlu mendapatkan penanganan dari otoritas untuk mengatasi keterbatasan akses ke
kredit bank/sumber permodalan lain dan akses pasar. Selain itu kelemahan dalam
organisasi, manajemen, maupun penguasaan teknologi juga perlu dibenahi
(Adriningsih, 2004). Namun saat ini, Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil menengah
(UMKM) telah menjadi salah satu alternatif yang dipilih pemerintah dalam upaya
mengurangi pengangguran, mengentas kemiskinan dan pemerataan pendapatan.
Dewasa ini, UKM merupakan salah satu sektor usaha yang banyak disorot
oleh pemerintah karena UKM memiliki peranan yang penting dalam memajukan
perekonomian negara. UKM dinilai sebagai usaha yang cukup tangguh dan kuat
dalam menghadapi berbagai gejolak ekonomi yang terjadi di negara Indonesia
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar yang justru mengalami
ketidakstabilan usaha dan akhirnya gulung tikar. Namun kami melihat belum banyak
UKM yang melakukan analisis pekerjaan dalam menjalankan usahanya.
Masalah terjadi yang pertama pada perencanaan kerjanya yang kurang
terperinci, yang kedua pada pengorganisasian karyawannya yang masih belum tegas
karena owner masih melihat unsur kekeluargaan di dalam bekerja. Kurangnya
sumber daya manusia dalam posisi strategis juga ikut memperparah masalah
profesionalitas perusahaan. Seperti kasus pada Humairah Pelaminan Kota Padang.
Tetapi owner yang merangkap sebagai manajer sudah menentukan jabatan-jabatan
dan peran masing-masing sebagai karyawan. Adapun jenis-jenis jabatannya yaitu:
1. Owner sekaligus Direktur dan Manajer Keuangan,
2. Sekretaris,
3. Karyawan yang terdiri dari: Bagian Survey, Sopir, Bagian Keamanan, Bagian
Perawatan.
Dapat dilihat jenis-jenis jabatan ini jika masih kurang. Kurangnya jenjang
jabatan ini mempengaruhi kinerja perusahaan dikarenakan karyawan menunggu
instruksi langsung dari owner yang merangkap manajer . Sehingga jika
owner berhalangan hadir maka pekerjaan tidak akan berjalan maksimal.
Menurut pendapat kelompok kami, kurangnya profesionalitas dalam UKM
tersebut adalah karena belum adanya sumber daya manusia yang berkualitas untuk
memimpin. Owner perlu menerapkan analisis pekerjaan pada fungsi spesifikasi
pekerjaan yang bertujuan untuk penyaringan staf. Jika owner mampu mendapatkan
staf yang bisa ditunjuk sebagai supervisor, maka tanpa kehadiran owner setiap saat di
UKM usaha akan terus berjalan dan diawasi oleh seorang supervisor.

Anda mungkin juga menyukai