Pekerjaan dianalisis sebagai kegiatan rutin pada manajemen strategis yang dilakukan sejak awal
tahun 1900-an. Kemudian diperbaharui dengan pengertian mengenai pengukuran kinerja, biaya, dan
standarisasi, peningkatan produktivitas prosedur teknik industri lainnya. Sejalan dengan itu,
pekerjaan berhubungan dengan proses analisis yang digunakan untuk administrasi penggajian.
Dalam masalah ini, analisis pekerjaan digunakan untuk pengembangan deskripsi dan fungsi jabatan
atau penentuan respon terhadap masing-masing posisi.
Oleh karena itu, dalam perkembangannya secara ekstrim dapat dibedakan dua sumber informasi
untuk menjelaskan analisis pekerjaan, yaiturealitas versus persepsi, seperti terlihat pada table 4.1
berikut :
Setelah itu tantangan akan muncul sejalan dengan perkembangan dan kemajuan peradaban
manusia. Tantan-
gan kesempatan kerja harus diantisipasi oleh para manajer dan bidang Human Resource
Management (HRD). Kalan-
gan professional menjawab dengan antisipasi proaktif melalui jaringan system informasi pekerjaan
dalam organisasi
tanggungjawab nyata dari setiap anggota karyawan terhadap pekerjaannya. Analisis pekerjaan
mempelajari gamba-
ran atau desain dari aktivitas-aktivitas yang menentukan tugas, kewajiban, dan tanggungjawab
tersebut dari setiap
Departemen SDM harus dapat membantu para manajer dan para stafnya, para pengguna SDM, dan
jaringan sys-
tem informasi sumber daya manusia (human resource information system=HRIS) dengan
memberikan informasinya
mencari solusi dan memberikan informasi untuk menyelesaikan kesulitan yang muncul merupakan
tantangan dalam
dunia kerja. Selanjutnya untuk menentukan analisis pekerjaan dapat di uraikan dalam bentuk
spesifikasi pekerjaan
dan deskripsi pekerjaan. Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan berisi tentang uraian nama pekerjaan
atau jabatan tugas
dan fungsi dasar, wewenang, tugas-tugas, penggunaan tekhnologi, ruang lingkup kegiatan, tanggung
jawab, hubun-
Analisis pekerjaan adalah ilmu pengetahuan yan mempelajari tentang pekerjaan dan proses
menentukan per-
syaratan yang harus disiapkan, termasuk di dalamnya sistematika rekruitmen, evaluasi atau
pengendalian, dan or-
ganisasi atau perusahaannya. Dengan kata lain analaisis pekerjaan adalah mempelajari, mencari, dan
menentukan
gambaran atau desain dari aktivitas-aktivitas yang menentukantugas-tugas, kewajiban dan wujud
tanggung jawab
Analisis pekerjaan juga dapat diartikan sebagai proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktivitas-
aktivitas
kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifikasi (keahlian, pengetahuan, kemampuan, serta sifat-
sifat individu
a. Analisis pekerjaan merupakan kegiatan atau proses menghimpun dan menyusun berbagai
informasi yang
berkenaan dengansetiap pekerjaan, tugas-tugas, jenis pekerjaan, dan tanggung jawab secara
operasional untuk
b. Deskripsi tugas adalah produk utama suatu analisis pekerjaan yang menyajikan suatu ringkasan
pekerjaan se-
cara tertulis sebagai identifikasi suatu kesatuan organisasi. Spesifikasi pekerjaan merupakan suatu
penjelasan tertulis
mengenai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, cirri, dan karakteristik lain yang penting bagi
efektivitas kinerja
c. Tugas adalah kordinasi dan kumpulan rangkaian elemen-elemen pekerjaan yang digunakan untuk
menghasil-
kan suatu keluaran (missal suatu unit produksi atau pelayanan kepada pelanggan)
d. Posisi adalah kombinasi dari tanggungjawab dan tugas-tugas yang dilakukan oleh perorangan.
Jumlah posisi
kompetensi.
f. Rumpun pekerjaan adalah kelmpok dari dua atau lebih pekerjaan yang mempunyai tugas-tugas
yang serupa.
Dengan demikian, pada intinya anlisis pekerjaan adalah menempatkan orang yang tepat pada suatu
pekerjaan
tertentu, sesuai dengan kemampuan, kaehlian dan pengalaman dalam melakukan suatu pekerjaan.
Jadi, hal ini dapat
menghidari hal-hal yang kurang menguntungkan bagi perusahaan, seperti seringnya mengganti atau
menempatkan
orang yang kurang tepat untuk suatu jabatan didalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam rangka memperoleh suatu analisis akurat, departemen SDM bersandar pada organisasi dan
karyawan,
c. Informasi tentang perubahan dalam perusahaan yang sudah memengaruhi posisi itu;
Departemen SDM kemudian akan meneliti informasi tersebut dan menentukan apakah suatu posisi
dapat dikel-
ompokan ke dalam suatu pekerjaan yang sudah ada apakah atau apakah suatu pekerjaan baru perlu
untuk diciptakan. Pada akhirnya kegiatan analisispekerjaan hendaknya dapat memberikan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan
sepeti ini:
b. Tugas-tugas mana yang dapat di kelompokan dengan mempertimbangkan jenis suatu pekerjaan?
h. Informasi apa yang diperoleh dari suatu analisis pekerjaan yang dapat digunakan untuk program
pengem-
bangan SDM?
Perlu disadari bahwa tujuan lembaga, organisasi atau perusahaan dengan perencanaan manajemen
SDM
yang berorientasi pada hasil analisis pekerjaan adalah untuk mewujudkan eksistensi, efektivitas, dan
sfisiensi, serta
produktivitas dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan, seperti yang telah di tetapkan
dalam program
perencanaan. Analisis pekerjaan ini dapat diuraikan dalam spesifikasi dan deskripsi pekerjaan.
Karena kegiatan ini
merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi. Dikatakan demikian karena berbagai
tindakan dalam pen-
gelolaan SDM tergantung pada informasi tentang analisis pekerjaan yang telah dilakukan.
Tindakan-tindakan yang diperlukan oleh manajemen SDM untuk mencapai tujuan yang didasarkan
pada anali-
f. Rancang kebutuhan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan baru maupun karyawan yang sudah
berpengalaman.
Sistem informasi SDM juga berperan sangat signifikan dalam analisis pekerjaan. Melalui uraian
spesifikasi dan
standar pekerjaan, satuan kerja yang mengelola SDM dapat mengambil berbagai langkah yang
diperlukan, yang
berguna bagi kepentingan internal dan eksternal perusahaan. Setiap karyawan perlu memahami
betul maksud dan
tujuan pengumpulan informasi analisis pekerjaan. Dengan analisis yang benar akan diperoleh
kepercayaan sebagai
sarana sosialisasi dan pemahaman yang menyeluruh dalam lingkungan perusahaan, lingkungan
kerja, dan bagi kary-
awan yang diberikan pengembangan keterampilan kerja. Keberhasilan karyawan dalam melakukan
analisis peker-
jaan ini tidak terlepas dari peran aktif penyelia atau atasan lansung dari karyawan tersebut, dan
tugas para penyelia
tersebut adalah:
Identifikasi permasalahan sangat penting sebelum mengumpulkan informasi pekerjaan dengan jalan
memban-
gun hubungan, analisis kemungkinan, daftar terstruktur dari catatan yang di kumpulkan, struktur
organisasi, Tanya
a. Status dan identifikasi, maksud dan tujuan, pengelompokan penggunaan hasil analisis, atasan, dan
waktu.
Dalam jaringan system informasi analisis pekerjaan, system informasi sumber daya manusia dan
desain peker-
jaan menunjukkan bagaimana cara-cara SDM yang professional diperluas dalam departemen
informasi SDM sebagai
basis dasar untuk menerapkan analisis pekerjaan yang menyediakan pelayanan lebih baik dalam
pelaksanaan tugas-
tugas manajer atau pimpinan. Kemudiana bagian tersebut diamanatkan/ditunjukkan untuk bahan
informasi sumber
daya manusia serta konsekuensi dari pengelolanya. Adapun kegiatan yang utama dari pengeloaan
manajemen SDM dalam informasi analisis pekerjaan adalah:
b. Menghapuskan persyaratan yang tidak diperlukan atau tidak relevan yang dapat membedakan
pekerjaan
karyawan.
c. Menemukan unsur pembagian tugas yang dapat membantu atau menghalangi kualitas dari
lingkungan
kerja.
e. Sebagai penghubung dan control antara pelamar pekerjaan dan pembukaan lowongan kerja.
Menyediakan suatu pandangan yang kuas bagaimana masing-masing pekerjaan, berkait dengan
perusahaan
secara keseluruhan.
Untuk mendorong menentukan bagaimana analisis pekerjaan dan informasi rancang pekerjaan akan
diguna-
kan.
a. Pengamatan
b. Wawancara
d. Daftar pertanyaan
f. Teknik kombinasi
Deskripsi Spesifikasi Pekerjaan
a. Nama pekerjaan
b. Ringkasan
c. Peralatan
d. Lingkungan
e. Aktivitas
Suatu analisis pekerjaan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Menghasilkan suatu deskripsi yang jelas; b. Frekuensi dan pentingnya tugas perilaku harus ditaksir;
Analisis pekerjaan dari suatu perusahaan dalam mewujudkan eksistensinya untuk mencapai tujuan
memerlukan
sejumlah karyawan yang mampu secara efektif dan efisien melaksanakan seluruh volume kerja.
Evaluasi pekerjaan