Disusun Oleh:
1. Pramesti Wardani (232222131)
2. Rhomanus Anggara Tri L. (232222137)
Adapun proses bisnis rekayasa ulang dalam mendesain ulang proses bisnis, biasanya
dengan menggabungkan langkah-langkah, sehingga tim proses multifungsi yang kecil
menggunakan teknologi informasi melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan
oleh urutan departemen.
Pendekatan rekayasa ulang yang mendasar adalah dengan:
1. Mengidentifikasi proses bisnis yang akan didesain ulang (seperti memproses
klaim)
2. Mengukur kinerja proses yang ada saat ini
3. Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan proses-proses tersebut
4. Mendesain ulang dan menerapkan cara baru dalam melakukan pekerjaan
5. Menetapkan kepemilikan atas serangkaian tugas yang sebelumnya terpisah
kepada seorang individu atau tim yang menggunakan sistem komputerisasi
baru untuk mendukung pengaturan baru
3. Metode mengumpulkan informasi dalam analisis pekerjaan
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi
pekerjaan seperti :
wawancara dan kuesioner
Wawancara mungkin lebih baik digunakan untuk membuat daftar tugas
pekerjaan, sedangkan kuesioner analisis jabatan lebih cocok untuk mengukur
nilai setiap pekerjaan dalam penggajian.
menggabungkan kuesioner dengan wawancara singkat, karena kuesioner
mungkin tidak mencakup tugas yang hanya dilakukan oleh pekerja.
Berikut ini adalah PANDUAN WAWANCARA Untuk mendapatkan informasi sebaik
mungkin:
● Membangun hubungan baik dengan orang yang diwawancarai. Ketahui nama
orang yang diwawancarai, bicaralah dengan bahasa yang mudah dimengerti.
● Gunakan panduan terstruktur yang berisi daftar pertanyaan.
Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mengumpulkan informasi :
● Melakukan pengamatan/observasi
● Daftar harian/buku harian pekerja
● Kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dapat diukur
mengenai tugas dan tanggung jawab dari berbagai pekerjaan (analisis posisi
kuesioner)
4. Deskripsi pekerjaan dan sumber yang akan digunakan
Deskripsi pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang apa yang sebenarnya dilakukan
oleh pekerja, bagaimana dia melakukannya, dan bagaimana kondisi kerja pekerjaan
tersebut. Hal ini mencantumkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan memuaskan. Berikut adalah
bagian-bagian yang mencakup dalam deskripsi pekerjaan :
1. Identifikasi pekerjaan
2. Ringkasan pekerjaan
3. Tanggung jawab dan tugas
4. Wewenang pejabat yang sedang menjabat
5. Standar kinerja
6. Kondisi kerja
7. Spesifikasi pekerjaan
Standar Pekerjaan Klasifikasi (SOC) yaitu Mengklasifikasikan semua pekerja ke
dalam salah satu dari kelompok pekerjaan utama yang dibagi lagi ke dalam
kelompok-kelompok pekerjaan kecil dan pekerjaan yang terperinci.
Berikut adalah sumber informasi deskripsi pekerjaan yang populer :
● www.jobdescription.com.
● http://hiring.monster.com
● www.careerplanner.com.
5. Deskripsi spesifikasi pekerjaan
● Spesifikasi untuk Karyawan Terlatih versus Karyawan Tidak Terlatih
Menulis spesifikasi pekerjaan untuk karyawan yang terlatih dan
berpengalaman relatif mudah. Di sini, spesifikasi pekerjaan cenderung
berfokus pada faktor-faktor seperti kualitas pelatihan yang relevan, dan kinerja
pekerjaan sebelumnya.
Masalahnya menjadi lebih kompleks ketika mengisi pekerjaan dengan orang
yang tidak terlatih (dengan tujuan untuk melatih mereka dalam pekerjaan).
Disini harus menentukan kualitas seperti ciri-ciri fisik, kepribadian, minat,
atau keterampilan indrawi yang menyiratkan beberapa potensi untuk
melakukan pekerjaan atau untuk dilatih.
● Spesifikasi pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan sebagian besar hanya tebakan dari supervisor dan
manajer sumber daya manusia. Dalam menentukan spesifikasi, tinjau tugas
pekerjaan dan lihat keterampilan yang dibutuhkan. Gunakan juga informasi
dari deskripsi pekerjaan berbasis web/online. Selain itu, perilaku umum seperti
ketelitian, kehadiran, dan ketidaktertiban juga penting.
● Matriks persyaratan pekerjaan
Adalah deskripsi yang lebih lengkap tentang apa yang dilakukan pekerja dan
bagaimana dan mengapa dia melakukannya; ini menjelaskan tujuan setiap
tugas pengetahuan, keterampilan, kemampuan yang dibutuhkan, dan
karakteristik lainnya.
● Pernyataan tugas
Adalah Item tertulis yang menunjukkan apa yang dilakukan pekerja pada satu
pekerjaan tertentu tugas tertentu, bagaimana pekerja melakukannya,
pengetahuan, keterampilan, dan bakat yang dibutuhkan untuk melakukannya
dan tujuan dari tugas tersebut.
6. Analisis pekerjaan berbasis kompetensi
Analisis pekerjaan berbasis kompetensi adalah menggambarkan pekerjaan dalam hal
terukur, dapat diamati, perilaku kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan/atau
perilaku) yang harus ditunjukkan oleh seorang karyawan untuk melakukan pekerjaan
dengan baik. Ada 2 model yang digunakan dalam analisis ini program kompetensi
(HR Manager) dan Skills Matrix.
● HR atau Human Resources menggambarkan mereka yang bekerja dalam
sebuah perusahaan atau organisasi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
karyawan. HR punya tugas utama yaitu mengawasi hal-hal yang berkaitan
dengan pengelolaan karyawan. Ada beberapa fokus utama yang mereka harus
kerjakan, yaitu:
Perekrutan dan penempatan staf
Menghitung tunjangan, dan kesejahteraan bagi karyawan
Memberikan pelatihan dan pembelajaran
Memastikan keselamatan kerja karyawan
Menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan dan perusahaan
Pengembangan dan pelatihan karyawan.
● Skill matrix adalah alat untuk memetakan keterampilan pegawai berdasarkan
jobdesknya. Informasi pada skill matrix dapat berupa tabel, grid, icon, abjad
maupun angka dengan syarat mudah dipahami. Berikut beberapa manfaat
pentingnya skill matrix dalam suatu perusahaan:
Mempermudah analisis kemampuan karyawan berdasar standar
kemampuan kerja perusahaan
Mampu mengetahui potensi bakat tersembunyi karyawan
Menilai kebutuhan training bagi karyawan yang kurang memenuhi
standar kualifikasi
C. Penutup
Dalam menjalankan sebuah organisasi, analisis pekerjaan yang dilakukan oleh sumber
daya manusianya sangat penting. Analisis Pekerjaan dipergunakan untuk mengumpulkan
informasi-informasi dalam mendukung penyusunan Job Description, Job Specification,
dan Job Evaluation. Ketiga hal tersebut dapat digunakan dalam fungsi manajemen,
khususnya sebagai dasar untuk melaksanakan pekerjaan dalam lingkup recruitment,
dengan membandingkan antara performance standard dengan kenyataan kinerja yang
ada, akan mendapatkan penilaian kinerja kemudian menjadi dasar bagi pengembangan
dan pelatihan karyawan.
Selain hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakannya aspek-aspek tersebut,
nantinya dalam manajemen proses akan mengalami hambatan, seperti adanya perbedaan
persepsi antara anggota tim, lemahnya tingkat pemahaman karyawan dalam analisis
pekerjaan. Hal ini biasa terjadi dalam sebuah organisasi/perusahaan, tetapi hal tersebut
harus diselesaikan dengan adanya komunikasi dari pihak yang terkait dalam mengambil
keputusan sebelum dilaksanakannya pekerjaan tersebut.
D. References
Dessler, G. (2018). Job Analysis and The Talent Management Process (16th ed.). Florida
International University.