Anda di halaman 1dari 8

Analisis Laporan Keuangan

Bab 2: Pelaporan dan Analisis Keuangan

Dosen Pengampu: Dr. Sriyono, M.Si., Ak., CA.

Azka Mufida
142160046

EA-B

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”


Yogyakarta

2018

Pelaporan dan Analisis Keuangan


LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang paling penting.
Informasi dilaporan keuangan dinilai relative berdasarkan: kebutuhan informasi dari pengguna dan
sumber informasi alternatif seperti data ekonomi, laporan analisis, dan pengungkapan sukarela
manager.

Laporan Keuangan Wajib


a. Laporan Keuangan
b. Pengumuman Laba
c. Laporan Wajib Lainnya

Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib


1. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
2. Manajer
3. Mekanisme Pengawasan dan Pelaksanaan

SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN


Relevan adalah kapasitas informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan dan merupakan
kualitas primer pertama dari dua kualitas primer informasi akuntansi. Keandalan merupakan
karateristik penting dalam informasi keuangan. Agar informasi dapat diandalkan maka harus disajikan
dengan jujur, dapat diverifikasi, dan netral.

Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting


1. Akuntansi akrual
2. Biaya Historis dan Penilaian Wajar
3. Materialitas
4. Konservatisme

Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi

Relevansi Informasi Akuntansi Keuangan


Relevansi merupakan aktivitas usaha tidak sempurna dan memiliki keterbatasan. Mudah
untuk melihat ketidaksempurnaan, tetapi akuntansi keuangan tetap menjadi satu-satunya sistem yang
relevan dan andal untuk mencatat.

Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan


Prakiraan, laporan, dan rekomendasi analis bersama dengan sumber informasi alternatif lainnta
adalah pesaing utama bagi informasi akuntansi. Ada 3 keunggulan dari sumber alternatif antara lain:
1. Tepat waktu
2. Frekuensi
3. Orientasi kemasa depa.

AKRUAL — LANDASAN AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual merupakan kombinasi dari aturan-aturan yang rumit dan tidak sempurna
menghalangi tujuan laporan keuangan sampai menyajikan informasi mengenai arus kas. Akuntansi
akrual merupakan pengalih pehatian, gangguan, yang merusak distribusi informasi ungkapan ini
mrupakan kritik yang paling ekstrem.

Kerangka Akuntansi Akrual

Konsep Akrual
Konsep akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai mengenai kosekuensi
aktivitas usaha terhadap arus kas prusahaan dimasa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian
yang layak. Jenis arus kas antara lain: Arus kas bebas mencermikan dampak tambahan investasi dan
divestasi terhadap aset operasional, keunggulannya yaitu dapat digunakan dengan bebas untuk
membayar kewajiban.
1. Akrual dan Arus Kas. Akrual menurut definisi yaitu jumlah penyesuaian yang membuat
laba bersih berbeda dari arus kas bersih. Penyesuaian ini mencakup penyesuaian yang
mempengaruhi laba saat tidak terdapat dampak arus kas.
2. Akuntansi Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan Pengaitan. Akuntansi
akrual ini mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu terdapat pda
akuntansi kas. Masalah tepat waktu mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi
bersamaan dengan aktivitas usahayang menghasilkan kas tersebut.
3. Proses Akrual — Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan Beban. Proses akrual sampai
pengakua pendapatan dan pengaitan beban, terdiri atas dua prinsip dasar sampai pengakuan
pendapatan dan pengaitan beban:
1) Pengakuan pendapatan. Mengakuinya pendapatan saat diperoleh maupun saat
direalisasikan atau saat dapat direalisasika.
2) Pengaitan beban. Diharuskannya pengaitan beban pendapatan, proses ini berbeda
untuk dua jenis beban yaitu beban yang berasal dari produksi atau jasa dan diakui saat
produk dan jasa diserahkan.
4. Akrual Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Akrual jangka pendek mengacu pada
perbedaan waktu pendek antara laba dan arus kas. Akrual jangka panjang disebabkan oleh
kapitalisasi.

Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual

Relevansi Akuntansi Akrual


Relevansi akuntansi akrual mempunyai keunggulan konseptual akuntansi akrual
dibandingkan arus kas karena laporan laba rugi berbasis akrual lebih relevan untuk mengukur
kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan masa mendatang.
1. Relevansi Akrual Jangka Pendek yaitu diperbaikinya relevansi akuntansi dengan cara
mencatat pendapatan dan beban saat terjadinya.
2. Relevansi Akrual Jangka Panjang yaitu melihat penggunaan akrual jangka panjang bahwa
arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi jangka panjang dari arus kas operasi.
Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi keuangan
suatu perusahaan dan memprediksi arus kas masa depan, dijelaskan sebagai berikut:
1. Kinerja keuangan
2. Kondisi keuangan
3. Prediksi arus kas masa depan

Perbedaan antara akrual dan arus kas yaitu ketepatan waktu pengakuan aktivitas usaha, laba
akrual mengakui dampak aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat.

Mitos akrual dan Arus kas


1. Mitos: karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas kini
yang relevan untuk penilaian. Meskipun nilai perusahan hanya tergantung dari arus kas masa
depan, tidak ada alasan untuk mengaitkan arus kas kini dengan arus kas masa depan.
2. Mitos: semua arus kas memiliki nilai relevan.
3. Mitos: semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai.
4. Mitos: arus kas tidak dapat dimanipulasi.
5. Mitos: semua laba dimanipulasi.
6. Mitos: tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk jangka waktu yang
panjang.

Fakta Akrual dan Arus Kas


1. Fakta: akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas.
2. Fakta: arus kas lebih andal dibandingkan akrual.
3. Fakta: angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
4. Fakta: nilai perusahaan dapa ditentukan dengan angka akuntansi akrual.

KONSEP LABA
Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang
dinyatakan dalam istilah keuangan.

Konsep Laba Ekonomi


1. Laba Ekonomi biasanya ditentukan dengan cara arus kas ditambah dengan nilai sekarang dari
prediksi arus kas masa depan, khususnya direpresentasikan dengan perubahan nilai pasar aset
neto bisnis. Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham.
2. Laba Permanen disebut juga dengan laba berkelanjutan atau laba yang berulang merupakan
rata-rata stabil yang ditaksir dapat diperoeh perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi
usaha masa sekarang.
3. Laba operasi merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Buku teks
keuangan sering menganggap pengukuran laba ini sebagai laba usaha bersih setelah pajak.

Konsep Laba Akuntansi


Laba akuntansi atau laba dilaporkan ditentukan berdasarkan konsep akuntansi akrual.
Meskipun laba akuntansi sangat merefleksikan aspek laba ekonomi maupun laba permanen, namun
laba ini bukan merupakan pengukuran laba secara langsung. Laba akuntansi juga mengalami masalah
pengukuran, sehingga mengurangi kemampuannya dalam mencerminkan realitas ekonomi.

Pengakuan Pendapatan dan Pengaitan


Pengakuan pendapatan adalah titik awal pengukuran laba. Dua kondisi wajib untuk dapat
diakui adalah bahwa pendapatan telah dapat dieralisasikan dan telah dihasilkan.
Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi
Laba akuntansi tidak dimaksudkan untuk mengukur laba ekonomi atau permanen, melainkan
didasarkan pada seperangkat peraturan yang telah berulang selama beberapa periode untuk
memfasilitasi beberapa tujuan bahkan tujuan yang saling bertentangan sekalipun. Beberapa penyebeb
perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Konsep laba alternatif
2. Biaya historis
3. Basis transaksi
4. Konservatisme
5. Manajemen Laba

Komponen Permanen, Sementara dan Tidak Relevan dengan Nilai


Laba akuntansi terdiri atas tiga komponen:
1. Laba Permanen
2. Komponen Sementara
3. Komponen yang tidak relevan dengan nilai

Penyesuaian Laba Permanen


Misalnya, seorang analis bisa mengeluarkan keuntungan dari hasil penjualan segmen bisnis
utama ketika menentukan komponen permanen dari laba. Penyesuaian laba seperti itu disebut dengan
laba inti (core earnings) oleh analis yang bertugas.

Penyesuaian Laba Ekonomi


Salah satu cara untuk mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung perubahan
kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik.

Penyesuaian Laba Operasi


Laba operasi termasuk dalam semua komponen pendapatan dan beban yang relevan dengan
usaha operasi perusahaan tanpa menghiraukan apakah komponen tersebut berulan atau tak berulang.

AKUNTANSI NILAI WAJAR

Perbandingan Model Biaya Historis jdan Penilaian Wajar (Perbedaan)


1. Penilaian transaksi versus penilaian sekarang. Dengan akuntansi biaya historis, nilai aset
dan kewajiban sangat bergantung pada transaksi aktual perusahaandi masa lalu, model
penilaian tidak menecerminkan kondisi ekonomi sekarang. Sebaliknya, dengan model
penilaian wajarm jmlah aset dan kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir,
dengan asumsi pasar, penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual.
2. Biaya historis versus harga pasar. Penilaian biaya historis terutama ditentukan dengan biaya
yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan model penilaian wajar didasarkan atas harga
pasar (asumsi nilai pasar).
3. Pendekatan laba alternatif. Pendekatan alternatif dalam penentuan laba dari dua model ini
sangat penting untuk analisis. Laba dengan akuntansi biaya historis merupakan bentuk yang
jelas yang berusaha mengukur profitabilitas periode berjalan, yaitu kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada biaya.

Pertimbangan dalam Mengukur Nilai Wajar Mendefinisikan Nilai Wajar


Terminologi nilai wajar dipakai apabila pasar aset dan kewajiban yang bersangkutan tidak
menemukan harga pasarnya kita dapat mengestimasi nilai wajarnya dengan mengambil rujukan pasar
turunan (secondary market) atau menggunakan teknik penilaian. Terdapat lima aspek:
1. Tanggal Pengukuran
2. Transaksi Hipotesis
3. Transaksi berurutan
4. Pengukuran dengan pasar
5. Harga keluaran

Hierarki Input Nilai Wajar


1. Input yang dapat diobsevasi (observable inputs) yaitu ketika harga pasar dapat diperoleh dari
sumber yang independen terhadap perusahaan yang membuat laporan.
2. Input yang tidak dapat diobservasi (unobservable inputs), yaitu ketika harga pasar diperoleh
berdasarkan asumsi perusahaan karena aset atau kewajibannya tidak diperdagangkan.

Tiga level hierarki input:


1. Input tingkat 1 dikutip dari harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban tertentu yang
sedang dinilai, lebih disukai pada saat tanggal harga.
2. Input tingkat 2 diperoleh dari kutipan harga dalam pasar aktif untuk aset atau kewajiban
yang mirip, tetapi tidak identik, serta identik tetapi tidak dalam pasar aktif.
3. Input tingkat 3 merupakan input yang tak dapat di observasi (unobservable inputs) dan
digunakan ketia aset atau kewajiban tidak diperdagangkan atau ketika subtitusi
perdagangannya tidak dapat diidentifikasi.

Teknik Valuasi
Teknik valuasi yang cocok tergantung pada ketersediaan data input. Apabila suatu teknik
dapat dipilih, maka harus digunakan secara konsisten, kecuali jika terjadi perubahan keadaan yang
mengakibatkan penentuan yang lebih akurat atas nilai wajar. Tiga pendekatan dasar yaitu pendekatan
pasar, pendekatan laba, dan pendekatan biaya.

Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Penilaian Wajar


Kelebihan:
1. Merefleksikan informasi sekarang
2. Kriteria pengukuran yang konsisten
3. Komparabilitas (comparability)
4. Tidak ada bias konservatif
5. Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas
Kekurangan:
1. Objektivitas lebih rendah
2. Rentan terhadap manipulasi
3. Penggunaan input tingkat 3
4. Tidak adanya unsur konservatif
5. Fluktuasi yang berlebihan

Implikasi Analisis
Masalah penting yang perlu dipertimbangkan:
1. Fokus pada neraca
2. Menyatakan kembali laba
3. Menganalisis kegunaan input
4. Menganalisis kewajiban finansial

Status Terkini Penerapan Nilai Wajar


Akuntansi penilaian wajar diadopsi untuk seluruh aset dan kewajiban dalam laporan
keuangan. Perlu diperhatikan bahwa akuntansi penilaian wajar tidak dapat diaplikasikan pada aset dan
kewajiban untuk masa sekarang. Pada saat sekarang, akuntansi penilaian wajar dapat diterapkan
terutama pada aset dan kewajiban yang bersifat keuangan dalam artian luas.

PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI


Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana angka akuntansi perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Analisis akuntansi mencakup evaluasi risiko akuntansi perusahaan
dan kualitas laba, mengestimasi kekuatan laba, dan membuat penyesuaian yang diperlukan agar
laporan keuangan lebih baik mencerminkan realitas ekonomi dan dapat membantu analisis keuangan.
Kebutuhan akan Analisis Keuangan
Kebutuhan akan analisis keuangan disebabkan 2 alasan yaitu, akuntansi akrual memperbaiki
akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas usaha pada waktu yang lebih tepat. Dan, laporan
keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakaian dan kebutuhan informasi. Berikut adalah alasan
mengapa periu adanya analisis laporan keuangan.

Distorsi Akuntansi
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada laporan
keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Berikut adalah alasan mengapa distorsi bisa terjadi:
1. Standar Akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil proses politik. Berbagai kelompok
pemakai melakukan lobi untuk melindungi kepentingan mereka, adanya prinsip-prinsip
akuntansi dalam standar akuntansi, dan konservatisme.
2. Kesalahan Estimasi
3. Keseimbangan Andal dan Relevan. Penekanan terhadap keandalan sering kali menunda
pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada laporan keuangan.
4. Manajemen Laba. Penggunaan penilaian dan estimasi dalam akuntansi akrual mengizinkan
manajer untuk menggunakan informasi untuk menambah kegunaan angka akuntansi. Namun
beberapa manajer menggunakan kebebasan ini untuk mengubah angka akuntansi, terutama
laba untuk keuntungan pribadi.

Manajemen Laba
Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen dengan sengaja dalam
proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi” (Schipper, 1989).

Strategi Manajemen Laba


1. Meningkatkan Laba
2. Big Bath
3. Perataan Laba

Motivasi Melakukan Manajemen Laba


1. Insentif Perjanjian
2. Dampak Harga Saham
3. Insentif Lain: Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian
yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk ketaatan undang-undang antimonopoli dan
IRS.

Mekanisme Manajemen Laba


1. Pemindahan Laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan memindahkan laba
dari satu periode ke periode lainnya. Pemindahan laba dapat dilakukan dengan mempercepat
atau menunda pengakuan pendapatan atau beban. Contoh pemindahan laba:
1) Mempercepat pengakuan pendapat dengan membujuk distributor atau pedagang
untuk membeli kelebihan produksi pada akhir tahun fiscal.
2) Menunda pengakuan beban dengan mengapitalisasi beban dan mengamortisasi
sepanjang periode masa depan.
3) Memindahkan beban pada periode berikut dengan mengadopsi metode akuntansi
tertentu.
4) Membebankan biaya yang cukup besar sekaligus pada satu waktu tertentu misalnya
penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi pada periode antara.
2. Manajemen Laba melalui Klasifikasi. Laba juga dapat ditentukan dengan secara khusus
mengklasifikasi beban (dan pendapatan) pada bagian tertentu laporan laba rugi. Bentuk umum
dari manajemen laba melalui klasifikasi adalah memindahkan beban di bawah garis, atau
melaporkan beban pada pos luar biasa dan tidak berulang, sehingga tidak dianggap penting
oleh analis.

Implikasi Manajemen Laba terhadap Analisis Laporan Keuangan


Karena manajemen laba mendistorsi laporan keuangan, identifikasi dan membuat
penyesuaian manajemen laba menjadi tugas penting dalam analisis laporan keuangan. Sebelum
menentukan apakah sebuah perusahaan melakukan manajemen laba, seorang analis harus memeriksa
hal berikut:
1. Insentif melakukan manajemen laba
2. Reputasi dan masa lalu manajemen
3. Pola yang konsisten
4. Kesempatan melakukan manajemen laba

Proses Analisis Akuntansi

Evaluasi Kualitas Laba


Tahap evaluasi kualitas laba adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menilai kebijakan akuntansi utama
2. Mengevaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi
3. Menentukan strategi pelaporan
4. Mengidentifikasi dan menilai red flags (tanda bahaya) misalnya kinerja keuangan yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai