Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Analisis dan interpretasi laporan keuangan merupakan upaya untuk menentukan arti dan
makna data laporan keuangan. Sehingga perencanaan dapat dibuat berdasarkan prospek
kemampuan laba dimasa depan untuk membayar bunga, utang jatuh tempo dan
kemungkinan pembagian deviden.
Mengutip Myres” Analisis laporan keuangan merupakan studi tentang hubungan antara
berbagai faktor keuangan didalam bisnis yang diwakili oleh pernyataan, studi, tren atau
faktor keuangan, kemudian ditampilkan dalam serangkain laporan”. Jadi fungsi utama
analisis keuangan adalah menunjukan dengan tepat kekuatan dan kelemahan badan usaha
dengan mengumpulkan dan menganalisis angka dalam laporan keuangan. Kemudian
membuat perbandingan berbagai komponen dan dengan mempelajari isinya. Manajer
keuangan menggunakan itu sebagai dasar untuk merencanakan masa depan keuangan
dengan cara meramalkan dan melalui prosedur penganggaran.
Analisis dan interpretasi saling berhubungan karena interpretasi mustahil dilakukan
tanpa analisis dan tanpa interpretasi analisis tidak berguna. Interpretasi memerlukan analisis
yang tepat.
Bila kita hanya membaca laporan keuangan yang hanya berisi jumlah total dari akun,
sulit untuk melakukan analisis apalagi interpretasi. Bagaimanapun juga jumlah total dari
akun terdiri dari sejumlah debit dan kredit berbagai transaksi, juga kombinasi berbagai
akun yang mempresentasikan data yang tidak homogeny.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Konsep Analisis Dan Interpretasi?
2. Apa Komponen Dalam Analis Artikulasi?
3. Bagaimana Artikulasi Laporan Keuangan?
4. Bagaimana Artikulasi Laporan Keuangan Pemerintah?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Artikulasi Dan Interpretasi Dalam Laporan
Keuangan Pemerintah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP ANALISIS DAN INTERPRETASI


Analisis dan interpretasi laporan keuangan merupakan upaya untuk menentukan arti dan
makna data laporan keuangan. Sehingga perencanaan dapat dibuat berdasarkan prospek
kemampuan laba dimasa depan untuk membayar bunga, utang jatuh tempo dan
kemungkinan pembagian deviden.
Mengutip Myres” Analisis laporan keuangan merupakan studi tentang hubungan antara
berbagai faktor keuangan didalam bisnis yang diwakili oleh pernyataan, studi, tren atau
faktor keuangan, kemudian ditampilkan dalam serangkain laporan”. Jadi fungsi utama
analisis keuangan adalah menunjukan dengan tepat kekuatan dan kelemahan badan usaha
dengan mengumpulkan dan menganalisis angka dalam laporan keuangan. Kemudian
membuat perbandingan berbagai komponen dan dengan mempelajari isinya. Manajer
keuangan menggunakan itu sebagai dasar untuk merencanakan masa depan keuangan
dengan cara meramalkan dan melalui prosedur penganggaran.
Analisis dan interpretasi laporan keuangan merupakan langkah terakhir dari empat
langkah utama dalam akuntansi:
1. Analisis setiap transaksi untuk menentukan akun yang akan didebit dan kredit,
kemudian mengukur serta menilai setiap transaksi untuk memntukan jumlahnya.
2. Mencatat informasi dalam jurnal kemudian diposting dalam buku besar dan disusun
pada neraca lajur.
3. Penyusunan laporan keuangan.
4. Analisis dan interpretasi hasil laporan keuangan.

3
Jenis Analisis Keuangan
1. Analisis Eksternal
2. Analisis Internal
3. Analisis Horizontal
4. Analisis Vertikal

 Analisis Eksternal
Dibuat untuk mereka yang tidak memiliki akses ke catatan rinci tentang perusahaan.
Kelompok ini termasuk lembaga kredit, investor, dan lembaga pemerintah yang terkait
partner bisnis. Mereka bergantung hampir sepenuhnya pada laporan keuangan yang
dipublikasikan.

 Analisis Internal
Dilakukan oleh mereka yang memiliki akses ke pembukuan dan informasi lainnya yang
berhubungan dengan bisnis. Analisis internal dilakukan untuk tujuan manajerial.

 Analisis Horizontal
Ketika laporan keuangan untuk beberapa tahun ditinjau dan dianalisis. Maka analisis ini
disebut “analisis horizontal” juga dikenal sebagai “Analisis Dinamis” karena didasarkan
pada data dari tahun ke tahun dibanding satu data atau periode waktu secara keseluruhan.

 Analisis Vertikal
Mengacu pada analisa rasio pada tanggal atau untuk suatu periode akuntansi disebut juga
sebagai “Analisis Statis”. Analisis ini kurang membantu untuk analisis yang tepat akan
posisi keuangan perusahaan karena interpretasi seperti ini tidak memungkinkan untuk
mempelajari data dalam perspektif yang panjang.

4
B. KOMPONEN DALAM ANALISIS ARTIKULASI
Adapun manfaat dari analisis artikulasi :
1. Sebagai Alat Pendeteksi Dini Dari Kemungkinan Salah Saji Keakuratan Nilai
Pelaporan Keuangan.
2. Sebagai Salah Satu Penyebab Kemungkinan Pemberian Opini Disclaimer.
3. Meminimalisasi Resiko Audit Deteksi.

Komponen Analisis Artikulasi:


a. Kenaikan Kas Pada Neraca
b. Kenaikan Utang PFK Pada Neraca
c. Kenaikan SILPA Pada Neraca
d. Selisih Kas

Rumus Analisis Artikulasi:


Kenaikan SILPA pada Neraca( + )Kenaikan Utang PFK pada Neraca = Kenaikan Kas
Tunai dan/atau Kas Bank( + )Selisih Kas
Penjelasan:
- Kenaikan SILPA Pada Neraca.
Didapat dari : Saldo Akhir EDL-SILPA 20x2 DIKURANGI (-) Saldo Akhir EDL-SILPA
- Kenaikan Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Pada Neraca.
Didapat dari : Saldo Akhir Kewajiban Utang PFK 20x2 DIKURANGI (-)Saldo Akhir
Kewajiban Utang PFK
- Kenaikan Kas Tunai/Bank Pada Neraca.
Didapat dari : Saldo Akhir Kas Tunai + Kas di Bank 20x2 DIKURANGI (-)Saldo Akhir
Kas Tunai + Kas di Bank
- Selisih Kas.
Selisih lebih atau kurang Uang Kas dan/atau Kas di Bank yang belum/tidak bisa dijelaskan
oleh Bendaraha Umum Daerah.

5
Analisis Artikulasi Tambahan :
1. Analisis Artikulasi Arus Kas, Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran
2. Analisis Terhadap Belanja Modal
3. Analisis Artikulasi Lainnya

C. ARTIKULASI LAPORAN KEUANGAN

Makna kata artikulasi dalam penggunaan ilmu akuntansi sebagaimana disampaikan oleh
Suwardjono (2013, h. 220) sebagai berikut:

“Artikulasi merupakan turunan atau konsekuensi dari konsep kesatuan usaha. Dengan
artikulasi, akan selalu dapat ditunjukkan bahwa laba dalam statemen laba-rugi akan sama
dengan laba dalam statemen berubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas akhir dalam
statemen perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah rupiah ekuitas dalam neraca.”

Artikulasi laporan keuangan terjadi mengingat laporan keuangan disusun dari elemen-
elemen laporan keuangan yang merepesentasikan persamaan akuntansi. Suwardjono (2013,
h. 220) menyatakan sistem akuntansi diorganisasi atas dasar persamaan akuntansi yang
merupakan hubungan fungsional buku besar yang dinyatakan sebagai berikut:

Aset (A) = Kewajiban (K) + Ekuitas (E) + Pendapatan (P) – Biaya (B)

Weygandt, Kimmel dan Kieso (2013) menyatakan hubungan antar laporan keuangan
tidak menggunakan kata artikulasi melainkan menggunakan kata saling berhubungan
(interrelationship of statement). Dalam organisasi privat, perusahaan menyiapkan empat
jenis laporan keuangan yaitu laporan laba-rugi (income statement), laporan laba ditahan
(retained earnings statement), laporan posisi keuangan/neraca (statement of financial
position/balance sheet), dan laporan aliran kas (statement of cash flows).

Mereka menjelaskan bahwa laporan laba rugi dengan laporan perubahan ekuitas saling
berhubungan, karena laba/rugi yang ada di laporan laba/rugi dibutuhkan dalam membuat
laporan perubahan ekuitas.

6
Selanjutnya, laporan perubahan ekuitas berhubungan dengan neraca, karena ekuitas
akhir yang ada di laporan perubahan ekuitas akan menjadi saldo ekuitas di neraca. Laporan
arus kas dengan neraca pun saling berhubungan. Saldo akhir kas pada laporan arus kas akan
sama dengan saldo kas yang ada di neraca. Terakhir, saldo kas akhir yang ada di laoran arus
kas akan mendukung saldo kas yang ada di neraca. Sehingga, laporan arus kas dengan
neraca saling berhubungan atau saling berartikulasi.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen suatu perusahaan merupakan
hasil akhir dari proses atau kegiatan-kegiatan akuntansi yang dilakukan perusahaan.
Laporan keuangan dibuat untuk mempertanggungjawabkan kegiatan peusahaan terhadap
pemilik dan memberi informasi mengenai posisi keuangan yang telah dicapai perusahaan.
Laporan keuangan adalah suatu laporan tertulis yang merupakan bentuk pandangan secara
wajar mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertangggungjawaban (stewardship) manajemen atas
penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (IAI, 2002).
Laporan keuangan melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan
dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan
peramalan untuk masa depan (Weston dan Copeland, 1995 : 24). Financial Statement
(laporan keuangan) merupakan suatu bentuk laporan bagi pemakai yang berisi segala
informasi pencatatan dan pengikhtisaran transaksi (Warren, 2005 : 19). Menurut Harahap
(2002 : 117) dalam Sandy Teguh Ariansyah (2006 : 9) yang dimaksud laporan keuangan
adalah adalah suatu alat di mana informasi keuangan dikumpulkan dan diproses dalam
akuntansi keuangan yang akhirnya dimasukkan dalam bentuk laporan dan dikomunikasikan
secara periodik kepada pemakainya. Lebih lanjut menurut Gill dan Chatton (2003 : 2)
laporan keuangan adalah sarana utama untuk membuat laporan informasi keuangan kepada
orang-orang dalam perusahaan (manajemen dan para karyawan) dan kepada masyarakat
diluar perusahaan (bank, investor, pemasok dan sebagainya).

7
Menurut Myer dalam bukunya “Financial Statement Analysis” yang diterjemahkan oleh
Munawir (1995 : 5) laporan keuangan adalah “Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada
akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar
posisi keuangan dan daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan
bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar laba yang tak
dibagikan (laba yang ditahan).” Melalui laporan keuangan itu, secara periodik dilaporkan
informasi penting mengenai suatu perusahaan yang berupa :
- Informasi mengenai sumber-sumber ekonomi, kewajiban dan modal perusahaan.
- Informasi mengenai perubahan-perubahan dalam sumber-sumber ekonomi netto atau
kekayaan bersih (modal = Aktiva dikurangi kewajiban), yang timbul dari aktivitas usaha
perusahaan dalam rangka memperoleh laba.
- Informasi mengenai hasil usaha perusahaan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk
menilai dan membuat estimasi tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
- Informasi mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, yang
disebabkan oleh aktivitas pembelanjaan dan investasi.
- Informasi penting lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan, seperti
kebijaksanaan akutansi yang dianut oleh perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata yaitu Analisis dan Laporan Keuangan.
Untuk menjelaskan perngertian kata ini, kita dapat menjelaskan dari arti masing-masing
kata. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai
unit terkecil. Sedangkn laporan keuagan adalah Neraca Laba / Rugi, dan Arus Kas (Dana).
Kalau dua pengertian ini digabungkan analisis laporan keuangan berarti:

“ Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu
dengan yang lain antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan
keputusan yang tepat “

8
Menurut Bernstein (1983:3)

“ Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan
keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan
tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan”
Foster (1986:58) mengemukakan pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut:

“ Mempelajari hubungan-hubungan di dalam suatu laporan keuangan pada suatu saat


tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu”.

Halfert (1982) :
Dalam kata pendahulunya , walaupun tidak merupakan definisi eksplisit tetapi terkandung
makna bahwa Analisis Laporan Keuangan : “ merupakan alat yang digunakan dalam
memahami masalah dan peluang yang terdapat dalam laporan keuangan”. Helfert dalam
bukunya ini menekankan bahwa analisis laporan keuangan adalah pada arus dana dalam
suatu system bisnis. Dari gambaran arus dana ini dia melihat prestasi perusahan, proyeksi,
optimalisasi modal, dan sumber dana perusahaan.

Laporan keuangan bisa saja menyembunyikan sesuatu informasi yng salah tetapi hasil
analisis laporan keuangan tidak akan mungkin dapat menyembunyikan semua informasi
yang salah. Hal ini juga yang membuktikan bahwa akuntansi itu memiliki disiplin ilmu
tersendiri yang sifatnya objektif dan ilmiah.

Hasil analisis laporan keuangan akan bisa membuka tabir berikut ini :
• Kesalahan proses akuntansi seperti : kesalahan pencatatan, kesalahan pembukuan,
kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting, kesalahan jurnal.
• Kesalahan lain yang disengaja. Misalnya tidak mencatat, pencatatan harga yang tidak
wajar, menghilangkan dta, income smoothing dan lain sebagainya.

9
D. ARTIKULASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Artikulasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Laporan akuntansi pemerintah


berbasis akrual, akan selalu menunjukkan artikulasi laporan keuangan dalam setiap
komponen laporan keuangannya. Gambar berikut menunjukkan artikulasi laporan keuangan
Pemerintah berbasis akrual di Indonesia (Rusmana, 2013). Artikulasi ini menyatukan,
laporan anggaran dan laporan akuntansi dalam satu laporan keuangan pemerintah.

Artikulasi LKPD bisa disebut hubungan atau kesesuaian atau pertemuan antarlaporan
keuangan. Ritonga (2010) menggunakan kata keterkaitan pos-pos antarlaporan keuangan
untuk mengatakan bahwa antarlaporan keuangan memiliki keterkaitan (berartikulasi).
Ratmono dan Sholihin (2015) menggunakan kata hubungan untuk menjelaskan adanya
hubungan antar jenis laporan keuangan. Mahmudi (2007 h. 53) menyebutkan: “Pada akhir
periode akuntansi, akan terdapat pertemuan antara laporan rekening riil, yaitu neraca
dengan Laporan Realisasi Anggaran yang merupakan rekening nominal. Rekonsiliasi antara
II-11 laporan neraca dengan Laporan Realisasi Anggaran terkait dengan perhitungan
suplus/defisit dan SiLPA/SiKPA dari Laporan Realisasi Anggaran ke dalam ekuitas dana di
neraca.” Sehingga artikulasi laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) bisa diartikan
sebagai kondisi saling berhubungan atau keterkaitan antar komponen dalam suatu LKPD
maupun antarpos-pos/unsur dalam suatu komponen LKPD.

Komponen-komponon LKPD:

Penyusunan dan penyajian LKPD mengacu pada SAP. Sampai dengan saat ini
pemerintah telah menerbitkan SAP sebanyak dua kali. Pertama ialah SAP sesuai dengan PP
No. 24 tahun 2005 atau yang lebih dikenal dengan SAP berbasis kas menuju akrual dan
SAP menurut PP No. 71 Tahun 2010 atau yang dikenal dengan SAP berbasis akrual.
Penjelasan setiap komponen laporan keuangan berikut mengacu pada lampiran I.01 PP No.
71 Tahun 2010 Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.

10
1. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian
sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode
pelaporan (KK Par. 61).
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya (KK Par. 63).
3. Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu (KK Par. 64).
4. Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan (KK Par. 78).
5. Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi,
investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu
(KK Par. 80). Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara
Umum Negara/Daerah, pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari
Bendahara Umum Negara/Daerah (KK Par. 81).
6. Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka
yang tertera dalam LRA, neraca dan LAK. CaLK juga mencakup informasi tentang
kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain
yang dianjurkan untuk diuangkapkan di dalam SAP serta ungkapan-ungkapan yang
diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar (KK Par.
75).
7. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya (KK Par. 82). 8. Catatan
atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang
tertera dalam LRA, LPSAL, Neraca, LO, LPE dan LAK. 9. CaLK juga mencakup
informasi tentang kebijakan akuntansi dipergunakan oleh entitas pelaporan dan

11
informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk
menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
Pos-pos atau unsur dalam LKPD:

Pos-pos/unsur dalam satu komponen LKPD ialah bagian yang membentuk suatu
komponen LKPD, seperti dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.
01 Paragraf 2 yang menyebutkan:

“Laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan dengan basis
kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, serta basis
akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas.”

12
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Analisis dan interpretasi laporan keuangan merupakan upaya untuk menentukan arti
dan makna data laporan keuangan. Sehingga perencanaan dapat dibuat berdasarkan prospek
kemampuan laba dimasa depan untuk membayar bunga, utang jatuh tempo dan
kemungkinan pembagian deviden.

Mengutip Myres” Analisis laporan keuangan merupakan studi tentang hubungan


antara berbagai faktor keuangan didalam bisnis yang diwakili oleh pernyataan, studi, tren
atau faktor keuangan, kemudian ditampilkan dalam serangkain laporan”. Jadi fungsi utama
analisis keuangan adalah menunjukan dengan tepat kekuatan dan kelemahan badan usaha
dengan mengumpulkan dan menganalisis angka dalam laporan keuangan. Kemudian
membuat perbandingan berbagai komponen dan dengan mempelajari isinya. Manajer
keuangan menggunakan itu sebagai dasar untuk merencanakan masa depan keuangan
dengan cara meramalkan dan melalui prosedur penganggaran.

13

Anda mungkin juga menyukai