BAB I
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
kepentingan antara manajer sebagai agen dan pemegang saham sebagai pemilik
memiliki kepentingan untuk memperoleh insentif atas kinerjanya. Oleh karena itu,
yang baik meskipun tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dengan tujuan
agar insentif yang diperolehnya tinggi. Hal ini dikarenakan dengan laporan yang
baik pemegang saham akan menilai bahwa manajer memiliki kinerja yang baik.
tindakan yang dilakukan oleh manajer. Untuk menjamin bahwa informasi yang
disajikan oleh manajer sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, maka dibutuhkan
audit oleh pihak ketiga yang independen. Auditor eksternal merupakan mediator
dari kepentingan kedua pihak tersebut dan bertugas untuk mengevaluasi dan
bisnis pelayanan jasa akuntan publik. Semakin banyak perusahaan yang ingin
melakukan go public karena perkembangan yang semakin pesat, maka audit atas
Audit dalam bentuk umum yaitu pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan (Arens et al.,2011:4). Audit atas
laporan keuangan yaitu audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap
keuangan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK).
berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki auditor dalam mendeteksi salah saji
bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain dan tidak bergantung pada
orang lain. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan
jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya
Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas audit yang tinggi maka akan
keputusan.
Kualitas audit masih menjadi topik yang menarik untuk diteliti karena
meskipun telah diteliti selama lebih dari dua dekade, belum ada kesepakatan
tugas sesuai dengan metodologi audit KAP. KAP mendefinisikan kualitas audit
sebagai audit yang dapat menghindarkan masalah ekonomi bagi perusahaan atau
audit ini penting karena kualitas audit yang baik akan menghasilkan laporan
keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Kasus yang
terkait rendahnya kualitas audit ialah pada bulan Februari tahun 2015 lalu PT
5
perdagangan saham oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Sanksi ini diberikan
Februari 2015. BEI menemukan ada delapan kesalahan dalam laporan keuangan
sembilan bulan 2014. Aksi pembekuan saham ini diprotes investor karena harga
saham Inovisi tidak berubah dan investor tidak bisa melepas maupun membeli
saham Inovisi. Bahkan ada investor ritel yang dananya nyangkut Rp 70 juta di
juga melibatkan auditor dari KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto, dan rekan karena
audit. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas audit yang juga
Auditor. Auditor spesialis adalah auditor yang berasal dari KAP yang melakukan
mengenai kontrol internal, risiko bisnis, dan risiko audit perusahaan pada suatu
industri (Setiawan dan Fitriany 2011). Dengan pemahaman dan pengetahuan yang
baik, maka kemungkinan untuk melakukan kesalahan dalam proses audit menjadi
rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Solomon et al. (1999) yang mengatakan
auditor spesialis biasanya lebih sedikit melakukan kesalahan daripada auditor non-
spesialis.
menemukan hasil yang beragam. Penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan (2014)
kualitas audit. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Maharani (2014) dan
kualitas audit. Berdasarkan hasil penelitian diatas, Masih terjadi GAP riset,
sehingga variabel spesialisasi auditor akan diteliti kembali pada penelitian ini.
auditornya dalam rangka mendapatkan pelayanan jasa dengan kualitas yang lebih
baik Arens et al. (2013:81). Secara umum pergantian auditor menurut sifatnya
yang mengatur masa penugasan auditor pada suatu perusahaan sehingga memaksa
pergantian auditor secara voluntary adalah pergantian KAP yang dilakukan diluar
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Udayanti (2017), Berikang (2018) dan
terhadap kualitas audit. Masih Terjadi GAP riset, sehingga variabel Pergantian
menjaga kepercayaan publik dan menjaga nama baik auditor sendiri serta KAP
tempat auditor tersebut bekerja dengan mengeluarkan opini yang sesuai dengan
Kantor Akuntan Publik yang mempunyai reputasi yang baik dinilai akan
lebih efisien dalam melakukan proses audit dan akan menghasilkan informasi
yang sesuai dengan kewajaran dari laporan keuangan perusahaan (Pertiwi et al,
2016). Auditor skala besar dapat menyediakan kualitas audit yang lebih baik
8
concern. Semakin besar skala auditor maka akan semakin besar kemungkinan
auditor untuk menerbitkan opini audit going concern (Werastuti, 2013). Choi et al.
(2010) menggolongkan KAP besar adalah KAP yang mempunyai nama besar
berskala internasional (termasuk dalam big four auditors) dimana KAP yang besar
menyediakan mutu audit yang lebih tinggi dibanding dengan KAP kecil yang
(2016) Vol.4 No.2 Jom UR yang pembimbingnya oleh Amir Hasan dan Hardi
hasil penelitian diatas, Masih Terjadi GAP riset, sehingga variabel Reputasi
dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva. Semakin besar
ukuran perusahaan maka akan semakin meningkat pula agency cost yang terjadi.
yang lemah dibandingkan dengan perusahaan besar. Perusahaan yang lebih besar
memiliki analisis yang lebih tinggi dan persentase kepemilikan institusional yang
lebih tinggi (O’Brien dan Bhushan, 1990 dalam Fernando et al., 2010). Selain itu,
yang lemah. Keadaan seperti ini sangat kondusif untuk lebih memperlihatkan
pengaruh peran informasi dan pengawasan audit. Oleh karena itu, dampak dari
kualitas audit yang lebih tinggi akan lebih besar bagi perusahaan-perusahaan
kecil, sedangkan bagi perusahaan besar peningkatan kualitas audit tidak begitu
khususnya pemilihan KAP karena perusahaan yang besar akan memilih KAP
perusahaan kecil akan memilih KAP yang dapat mengurangi biaya keagenannya
melalui fee yang lebih murah. Penelitian yang dilakukan oleh Udayanti (2017),
berpengaruh terhadap kualitas audit. Masih Terjadi GAP riset, sehingga variabel
tentang audit tenure, fee audit, rotasi audit dan reputasi auditor dan penelitian
Berikang (2018) dengan judul pengaruh ukuran perusahaan klien dan rotasi audit
Andriani (2017) dan Berikang (2018) berada pada populasi pengamatan dan
Andriani (2017) dan Berikang (2018). Pada penelitian ini peneliti menghapus
variabel fee audit karena memiliki hasil penelitian yang konsisten atas variabel
spesialisasi auditor terhadap kualitas audit dan masih terdapat gap riset
penelitian ini :
dan perumusan masalah diatas, maka beberapa kegunaan atau manfaat yang
penulisan.
yang diajukan.
BAB III : Bab ini menyajikan rangkaian metodologi penelitian yang terdiri
dari populasi dan sampel, jenis dan sumber data, identifikasi dan
13
menganalisis data.