PENDAHULUAN
PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN
BAB II
ANALISIS FUNDAMENTAL PERUSAHAAN
Analisis fundamental perusahaan adalah pendekatan evaluasi nilai intrinsik suatu perusahaan
dengan memeriksa faktor-faktor ekonomi, keuangan, industri, dan manajemen. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kesehatan dan prospek jangka panjang
perusahaan, yang dapat membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih informasional.
Perhitungan analisis fundamental masing masing perusahaan akan menggunakan 4 rasio, yaitu Current
Ratio, DER (debt - to - equity ratio), ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity) dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Current Ratio, Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar (aset
yang dapat dicairkan dalam satu tahun). Rumus: Aset Lancar/Utang Lancar
2. DER (Debt - to - Equity Ratio), Rasio untuk mengukur seberapa besar utang yang digunakan oleh
perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya. Semakin rendah DER, semakin sedikit utang relatif
terhadap ekuitas perusahaan. Rumus: Utang Bersih/Ekuitas
3. ROA (Return on Asset), Rasio untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba
dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA, semakin efisien perusahaan dalam
menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. Rumus: (Laba Bersih/Total Aset)*100
4. ROE (Return on Equity), Rasio untuk mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan oleh
perusahaan dibandingkan dengan ekuitas pemegang sahamnya. Semakin tinggi ROE, semakin
baik perusahaan dalam menghasilkan laba untuk pemegang sahamnya. Rumus: (Laba
Bersih/Total Equitas)*100
Analisis Fundamental Perusahan PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)
Untuk melakukan Analisis Fundamental pada perusahaan PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).
Menggunakan beberapa jenis analisa. Yaitu : Current Ratio, DER (debt - to - equity ratio), ROA (Return
on Asset) dan ROE (Return on Equity). berikut penjelasan mengenai perkembangan saham PT. Saratoga
Investama Sedaya Tbk. (SRTG, dengan berbagai jenis masing-masing analisis dalam 3 tahun terakhir.
1. Current Ratio
2020 = 4.557
Secara umum, rasio lancar di atas 1 dianggap baik, karena menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki aset yang cukup untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
Dalam hal ini, current ratio sebesar 45.57 jelas sangat tinggi dan tidak biasa. Biasanya,
current ratio dalam satuan lebih dari 1 atau sedikit di atas 2 sudah dianggap baik. Oleh
karena itu, sebaiknya Anda memastikan bahwa perhitungan tersebut benar dan data yang
digunakan akurat. Jika data tersebut benar, maka perusahaan memiliki jumlah aset lancar
yang sangat besar dibandingkan dengan kewajiban lancarnya. Meskipun terlihat positif,
tetapi ini juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak mengelola
likuiditasnya dengan efisien. Rasio yang terlalu tinggi dapat menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki terlalu banyak aset yang tidak diinvestasikan secara produktif, dan
hal ini dapat mengurangi tingkat pengembalian investasi.
2021 = 182,78
Dengan angka yang tidak biasanya seperti pada tahun 2020, angka 182,78 merupakan
angka Current Ratio yang tinggi tidak selalu bagus, current ratio yang sangat tinggi dapat
menunjukkan adanya masalah seperti ketidakseimbangan antara aset dan kewajiban atau
kesulitan mengelola aset dengan efisien.
2022 = 62,72
Sama halnya dengan kasus yang terjadi pada tahun 2020 & 2021, , angka 62,72
merupakan angka Current Ratio yang tinggi tidak selalu bagus, current ratio yang sangat
tinggi dapat menunjukkan adanya masalah seperti ketidakseimbangan antara aset dan
kewajiban atau kesulitan mengelola aset dengan efisien.
2021 = 0.09
Pada tahun 2021, PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). ). Mempunyai DER
(Debt - to - Equity Ratio) atau Hutang Sebesar 0.09. angka tersebut dapat dianggap baik
karena menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat utang yang relatif rendah
dibandingkan dengan ekuitasnya.
2022 = 0.07
Pada tahun 2020, PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). Mempunyai DER (Debt
- to - Equity Ratio) atau Hutang sebesar 0.07 yang dimana nilai ini sama dengan nilai di
tahun 2020, angka tersebut dapat dianggap baik karena menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki tingkat utang yang relatif rendah dibandingkan dengan ekuitasnya
2021 = 0.41%
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2021 PT. Saratoga Investama Sedaya
Tbk. (SRTG). Mempunyai ROA (Return on Asset) sebesar 0.41%, ini menunjukan
penurun ROA (Return on Asset) dikarenakan semakin tinggi ROA, semakin baik.
Perusahaan yang efisien dalam menggunakan asetnya biasanya akan memiliki ROA yang
lebih tinggi.
2022 = 72.39%
Pada tahun 2020 PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). Mempunyai ROA
(Return on Asset) sebesar 72.39%, ini dapat dianggap sebagai tingkat pengembalian yang
sangat tinggi dan positif. ROA sebesar 72.39% menunjukkan bahwa perusahaan efisien
dalam menghasilkan laba dari setiap unit aset yang dimilikinya.
2022 = 7.72%
Pada tahun 2022, PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). Mempunyai ROE
(Return on Equity) sebesar 7.72% yang dimana ini mengalami peningkatan dari tahun
2021, ini menunjukan bahwa perusahaan mampu berbenah dan efisien dalam
menghasilkan laba dari setiap unit aset yang dimilikinya.
BAB III
GRAFIK PERGERAKAN SAHAM
IDR 2,000
IDR 1,500
IDR 1,000
IDR 500
IDR 0
22-Sep- 29-Sep- 6-Oct- 13-Oct- 20-Oct- 27-Oct- 3-Nov- 10-Nov- 17-Nov- 24-Nov- 1-Dec-
23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
Awal Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 - 10
Grafik saham adalah representasi visual dari pergerakan harga saham suatu perusahaan atau indeks saham
selama periode waktu tertentu. Pada gambar dibawah ini menunjukan grafik pergerakan saham PT.
SARATOGA INVESTAMA SEDAYA Tbk. (SRTG) dengan jenis Grafik Garis (Line Chart).
TABEL INVESTASI
Hari/ Close
Periode Tanggal Price Nilai
Awal 22-Sep-23 IDR 1,915 IDR 176,180,000
Minggu - 1 29-Sep-23 IDR 1,760 IDR 161,920,000
Minggu - 2 6-Oct-23 IDR 1,630 IDR 149,960,000
LEMBAR SAHAM
Minggu - 3 13-Oct-23 IDR 1,615 IDR 148,580,000
Minggu - 4 20-Oct-23 IDR 1,590 IDR 146,280,000
92000
Pada awal studi kasus, peneliti membeli saham dengan jumlah 92.000 lembar saham atau berdasarkan
aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 920 lot yang senilai dengan Rp. 176,180,000,- dan akan
melakukan penelitian ini dalam kurun waktu 10 minggu waktu penelitian. Hasil dari grafik dapat dilihat
melalui Tabel Investasi diatas.
Periode Minggu 1, pada 29-Sep-2023 Close Price/Harga yang muncul saat bursa tutup dihargai dengan
Rp. 1,760,- dengan Nilai Rp. 161,920,000,- yang mengartikan bahwa investasi pada minggu 1 mengalami
kerugian senilai Rp,