𝑄2 = 𝑥1 𝑛+1
2
𝑄3 = 𝑥3 𝑛+1
4
b) Untuk 𝑛 genap:
𝑄1 = 𝑥1 𝑛+2
4
1
𝑄2 = 2 𝑥1𝑛 + 𝑥1 𝑛+2
2 2
𝑄3 = 𝑥1 3𝑛+2
4
Contoh:
Tentukan kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga dari
data-data berikut.
1. 4, 6, 7, 3, 4, 5, 8, 3, 6, 5, 5, 8
2. 8, 12, 7, 15, 13, 9, 15, 11, 8, 10, 9, 13, 15
Penyelesaian:
dengan:
𝑄𝑖 = 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 𝑖, 𝑖 = 1,2,3
1
STATISTIKA [Pick the date]
Contoh:
Tentukan kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga dari
data berikut.
Tinggi Badan (cm) Frekuensi
140 – 144 4
145 – 149 12
150 – 154 8
155 – 159 10
160 – 164 6
Penyelesaian:
b. Desil
Desil membagi sekelompok data menjadi 10 bagian yang sama. Oleh karena
itu, terdapat Sembilan desil, yaitu desil pertama (𝐷1 ), desil kedua (𝐷2 ), … ,
desil kesembilan 𝐷9 .
1) Desil Data Tunggal
Desil dari data tunggal ditentukan menggunakan rumus berikut.
𝐷𝑖 = 𝑥 1 𝑖 𝑛 +1
10
dengan 𝐷𝑖 = 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑙 𝑘𝑒 − 𝑖, 𝑖 = 1,2,3, … ,9; dan 𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎.
Contoh:
Diketahui nilai ulangan Fisika dari sekelompok siswa sebagai
berikut.
7 8 7 5 8 5 6 7 6 4 7 5 7 9 6
2
STATISTIKA [Pick the date]
1
𝑛𝑖 − 𝑓𝑘
𝐷𝑖 = 𝑇𝑏 + 𝑝 10
𝑓
dengan:
𝐷𝑖 = 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑙 𝑘𝑒 − 𝑖, 𝑖 = 1,2,3, … ,9
𝑇𝑏 = 𝑡𝑒𝑝𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑙
𝑝 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑓𝑘 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑙
𝑓 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑙
Contoh:
Data nilai ulangan Matematika dari siswa kelas XII SMK Kartika
disajikan dalam tabel di bawah ini.
Nilai Frekuensi
41 – 50 3
51 – 60 9
61 – 70 7
71 – 80 11
81 – 90 10
91 – 100 2
3
STATISTIKA [Pick the date]
c. Persentil
Persentil membagi sekelompok data menjadi 100 bagian yang sama. Oleh
karena itu, terdapat 99 persentil, yaitu persentil pertama (𝑃1 ),…, persentil
kesembilan puluh Sembilan (𝑃99 ). Dalam hal ini, persentil didefinisikan untuk
data berjumlah lebih dari 100. Dengan demikian, persentil jarang dilakukan
pada data tunggal. Persentil dari data berkelompok dapat dihitung
menggunakan rumus berikut.
1
Letak persentil: 𝑃𝑖 = 100 𝑛𝑖
1
𝑛𝑖 −𝑓 𝑘
𝑃𝑖 = 𝑇𝑏 + 𝑝 100
𝑓
dengan:
𝑃𝑖 = 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙 𝑘𝑒 − 𝑖, 𝑖 = 1,2,3, … ,99
𝑇𝑏 = 𝑡𝑒𝑝𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙
𝑝 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑓𝑘 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙
𝑓 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙
Contoh:
Nilai Ujian Nasional Matematika dari siswa kelas XII SMK Kartika disajikan
dalam tabel di bawah ini.
Nilai Frekuensi
41 – 50 3
51 – 60 9
61 – 70 7
71 – 80 11
81 – 90 10
91 – 100 2
4
STATISTIKA [Pick the date]
5
STATISTIKA [Pick the date]
Contoh:
a) Diketahui data 3, 3, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 9.
Tentukan hamparan, simpangan kuartil, rataan kuartil, dan rataan tiga
kuartil.
Penyelesaian:
6
STATISTIKA [Pick the date]
Contoh:
a) Hitunglah simpangan rata-rata dari data 8, 3, 2, 6, 5, 7, 4, 5.
Penyelesaian:
7
STATISTIKA [Pick the date]
Frekuensi 6 10 20 9 5
Penyelesaian:
a) 𝑆𝑅 =
b)
𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥| 𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥|
Jumlah
8
STATISTIKA [Pick the date]
Jumlah
e. Nilai Baku
Nilai baku atau nilai standar adalah nilai yang digunakan untuk
membandingkan dua keadaan atau lebih. Nilai baku yang biasa digunakan
adalah 𝑧 − 𝑠𝑐𝑐𝑜𝑟𝑒 yang dirumuskan sebagai berikut.
𝑥−𝜇
𝑧=
𝜎
dengan 𝑧 = nilai baku, 𝑥 = nilai, 𝜇 = rata-rata(populasi), dan 𝜎 = simpangan
baku (populasi).
Nilai baku digunakan untuk mengamati perubahan (kenaikan atau
penurunan) variabel dari rata-ratanya. Makin kecil nilai bakunya, makin kecil
perubahan variabel tersebut dari rata-ratanya. Demikian pula sebaliknya.
f. Koefisien Variansi
Koefisien variansi atau koefisien variabilitas merupakan perbandingan antara
simpangan baku dengan nilai rata-rata suatu data yang dinyatakan dalam
9
STATISTIKA [Pick the date]
persen (%). Makin kecil koefisien variansi, makin baik kumpulan data
tersebut. Koefisien variansi dirumuskan sebagai berikut.
𝑆
𝐾𝑉 = × 100%
𝑥
dengan 𝐾𝑉 = koefisien variansi, 𝑆 = simpangan baku, dan 𝑥 = rata-rata.
10