Anda di halaman 1dari 48

Ukuran Penyebaran Data

Definisi
 Ukuran penyebaran adalah suatu ukuran yang
menunjukkan seberapa besar nilai-nilai data
menyimpang dari nilai rata-rata data tersebut.
 Ukuran penyebaran terbagi menjadi :
1.Jangkauan (Range)
2.Simpangan Rata Rata
3.Simpangan Baku
4.Persentil
5.Kuartil
1. Jangkauan (Range atau R)

a)Range data tunggal


Adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukkan
selisih antara skor (nilai) yang terendah (min) dan skor
nilai yang tertinggi (maks).
Rumus mencari range untuk data tunggal:
𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑋𝑚𝑖𝑛
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
 Contoh Soal untuk data tunggal:
Tentukan Range dari data berikut:
9, 3, 8, 4, 5, 6, 8, 7, 5, 7
Jawab:
Nilai terendah atau 𝑋𝑚𝑖𝑛 yaitu 3,
nilai tertinggi atau 𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 yaitu 9,
sehingga 𝑅 = 9 − 3 = 6
b)Range data berkelompok
yaitu selisih antara batas atas kelas tertinggi dengan batas
bawah kelas terendah.
Rumus mencari range untuk data kelompok:

𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


 Contoh Soal untuk data kelompok:
Nilai Frekuensi (F)
50-59 7
60-69 10
70-79 15
80-89 12
90-99 6
Jumlah 50

 Tentukan Range dari tabel data diatas


Jawab:
Batas atas kelas tertinggi yaitu 99,
batas bawah kelas terendah yaitu 50,
sehingga 𝑅 = 99 − 50 = 49
2. Simpangan rata-rata / Deviasi rata-rata
 Simpangan rata-rata adalah ukuran dispersi atau ukuran
penyimpangan yang menyatakan penyebaran nilai-nilai (data)
terhadap rata-ratanya atau nilai rata-rata hitung harga mutlak
simpangan-simpangannya.
a) Rumus untuk data tunggal

σ𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ
𝑆𝑅 =
𝑛
dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 − 2, 𝑛 − 1, 𝑛 dan
𝑆𝑅=simpangan rata-rata,
𝑥𝑖 =data ke 𝑖,
ҧ nilai rata-rata data 𝑥,
𝑥=
𝑛= jumlah data
 Contoh soal data tunggal:
Tentukan simpangan rata-rata dari data berikut:
9, 3, 8, 4, 5, 6, 8, 7, 5, 7
Jawab :
diketahui 𝑛 = 10,
3 + 4 + 5 + 5 + 6 + 7 + 7 + 8 + 8 + 9 62
𝑥ҧ = = = 6,2
10 10
3 − 6,2 + 4 − 6,2 + 5 − 6,2 + 5 − 6,2 + 6 − 6,2 + 7 − 6,2 + 7 − 6,2 + 8 − 6,2 + 8 − 6,2 + 9 − 6,2
𝑆𝑅 =
10

3,2+2,2+1,2+1,2+0,2+0,8+0,8+1,8+1,8+2,8
=
10
16
=
10
= 1,6
b) Untuk data tunggal berbobot dan data kelompok

σ𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ
𝑆𝑅 =
𝑁
dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 − 2, 𝑛 − 1, 𝑛 dan
𝑆𝑅=simpangan rata-rata,
𝑓𝑖 = jumlah frekuensi tiap kelas,
𝑥𝑖 =data ke 𝑖 untuk data tunggal berbobot atau titik tengah kelas interval ke 𝑖
untuk data kelompok,
ҧ nilai rata-rata seluruh data 𝑥,
𝑥=
𝑁= jumlah data
 Contoh soal data berkelompok

Nilai Frekuensi (F)


50-59 7
60-69 10
70-79 15
80-89 12
90-99 6
Jumlah 50

 Tentukan simpangan rata-rata dari tabel data diatas


 Jawab :
Nilai Frekuensi 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑥ҧ 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ 2 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ 2
(fi)
50-59 7 54,5 381,5 400 2800
60-69 10 64,5 645 100 1000
70-79 15 74,5 1117,5 0 0
80-89 12 84,5 1014 100 1200
90-99 6 94,5 567 400 2400
Jumlah 50 3725 74,5 7400

σ𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ 480
𝑆𝑅 = = = 9,6
𝑁 50
3. Simpangan baku/Standar Deviasi
 merupakan ukuran penyebaran data yang menyatakan akar dari jumlah
deviasi kuadrat dari data tersebut dibagi dengan banyaknya data, atau
akar dari deviasi kuadrat

σ𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ 2
𝑆=
𝑛
 dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 − 2, 𝑛 − 1, 𝑛 dan
 𝑆=simpangan baku,
 𝑥𝑖 =data ke 𝑖,
ҧ nilai rata-rata data 𝑥,
 𝑥=
 𝑛= jumlah data
 Contoh untuk data tunggal :
 Tentukan simpangan baku dari data berikut: 9, 3, 8, 4, 5, 6, 8, 7, 5, 7
 Jawab:
3+4+5+5+6+7+7+8+8+9 62
 diketahui 𝑛 = 10, 𝑥ҧ = = 10 = 6,2
10

σ𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 −𝑥ҧ
2
 𝑆= =
𝑛
3−6,2 2 + 4−6,2 2 + 5−6,2 2 + 5−6,2 2 + 6−6,2 2 + 7−6,2 2 + 7−6,2 2 + 8−6,2 2 + 8−6,2 2 + 9−6,2 2
10

−3,2 2 + −2,2 2 + −1,2 2 + −1,2 2 + −0,2 2 + 0,8 2 + 0,8 2 + 1,8 2 + 1,8 2 + 2,8 2
 10

10,24+4,84+1,44+1,44+0,04+0,64+0,64+3,24+3,24+7,84
 10

33,6
 = = 3,36 = 1,8
10
b) Untuk data tunggal berbobot dan data kelompok

σ𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ 2
𝑆=
𝑁
 dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 − 2, 𝑛 − 1, 𝑛 dan
 𝑆=simpangan baku,
 𝑓𝑖 = jumlah frekuensi tiap kelas,
 𝑥𝑖 =data ke 𝑖 untuk data tunggal berbobot atau titik tengah kelas interval
ke 𝑖 untuk data kelompok,
ҧ nilai rata-rata seluruh data 𝑥, 𝑁= jumlah data
 𝑥=
 Contoh untuk data kelompok:
Nilai Frekuensi (F)
50-59 7
60-69 10
70-79 15
80-89 12
90-99 6
Jumlah 50

 Tentukan simpangan rata-rata dari tabel data diatas


 Jawab:
Nilai Frekuensi 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 𝑥ҧ 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ 2 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ 2
(fi)
50-59 7 54,5 381,5 400 2800
60-69 10 64,5 645 100 1000
70-79 15 74,5 1117,5 0 0
80-89 12 84,5 1014 100 1200
90-99 6 94,5 567 400 2400
Jumlah 50 3725 74,5 7400

σ𝑛𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥ҧ 2 7400
𝑆= = = 148 = 12,166 = 12,2
𝑁 50
4. Kuartil/Quartil (Q)

 Nilai yang membagi distribusi menjadi 4 bagian yang sama


 Fungsi Quartil adalah menentukan nilai batas tiap 25 persen dalam
distribusi yang dipersoalkan
 Diterapkan jika kelompok atau distribusi data terurut dibagi menjadi
4 bagian yang sama, selanjutnya menentukan batas tiap 25 persen
dalam distribusi
 Terdapat 3 nilai Quartil, Quartil ke 1 (Q1) disebuat juga Quartil
bawah, Quartil ke 2 (Q2) disebut juga Quartil tengah, dan Quartil ke
3 (Q3) disebut juga Quartil atas
a) Menentukan nilai Quartil data tunggal
jika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa
frekuensi, ditentukan dahulu letak Qi , dengan cara Qi
terletak pada data ke
𝑖(𝑛+1)
4
dengan
𝑖 = 1,2,3 dan
𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
Contoh soal data tunggal:
Diketahui terdapat data 9, 3, 8, 4, 5, 6, 8, 7, 5, 7;
tentukan nilai Q1, Q2 dan Q3
Jawab:
 langkah pertama data diurutkan terlebih dahulu dari
nilai terkecil ke nilai terbesar, menjadi 3, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8,
8, 9
 langkah kedua mencari letak Qi; Q1 terletak pada data
1(10+1) 11 3
ke = = 2 , data terletak pada posisi tidak
4 4 4
bulat sehingga digunakan interpolasi linear untuk
mencari nilai
 langkah ketiga dicari nilai
3
 Q1 = nilai data ke 2 + ( × (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 3 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 2))
4
3 3 3
= 4 + ( × 5 − 4 ) = 4 + = 4 = 4,75=4,8
4 4 4
2(10+1) 22 1
 Q2; terletak pada data ke = =5
4 4 2
1
nilai Q2 = nilai data ke 5 + ( × (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 6 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 5)) =
2
1 1 1
6+( × 7−6 ) = 6 + = 6 = 6,
2 2 2
3(10+1) 33 1
 Q3; terletak pada data ke = =8
4 4 4
1
nilai Q3 = nilai data ke 8 + ( × (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 9 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 8)) =
4
1
8+( × 8−8 )=6+0=6
4
b) jika berhadapan dengan data kelompok atau dengan frekuensi
sama seperti data tunggal, ditentukan dahulu letak Qi pada data
𝑖𝑛
ke dengan 𝑖 = 1,2,3 dan 𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
4
kemudian dicari nilai
𝑖𝑛
−𝐹
𝑄𝑖 = 𝑏 + 𝑝 4
𝑓
𝑄𝑖 = Quartil ke 𝑖, dengan 𝑖 = 1,2,3
𝑏 = tepi bawah kelas 𝑄𝑖
𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
𝑝 = lebar kelas ( )
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑛 = banyaknya data
𝐹 = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas 𝑄𝑖
𝑓 = frekuensi kelas 𝑄𝑖

 Jangkauan Semi Inter Quartil / Simpangan Quartil (Qd) didefinisikan:


1
𝑄𝑑 = 𝑄3 − 𝑄1
2
 Contoh soal data kelompok

Nilai Frekuensi (F)


50-59 7
60-69 10
70-79 15
80-89 12
90-99 6
Jumlah 50
 Tentukan nilai Q1, Q2, dan Q3 serta simpangan Quartilnya
 Jawab:
Nilai Frekuensi (f) F kumulatif (F)
50-59 7 7
60-69 10 17
70-79 15 32
80-89 12 44
90-99 6 50
Jumlah 50 100
 langkah pertama mencari letak Qi ,
99−50
diketahui 𝑛 = 50 , 𝑝 = 5 = 9,8 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 10
1.50 50 2
letak Q1 pada data ke 4 = 4 = 12 4 = 𝟏𝟐, 𝟓,
data ke 12,5 pada tabel data terletak pada interval ke 2,
sehingga diketahui
𝑏 = 60 − 0,5 = 59,5
𝐹=7
𝑓 = 10
nilai Q1 dapat dicari
𝑖𝑛
−𝐹
𝑄𝑖 = 𝑏 + 𝑝 4
𝑓
1.50
−7
𝑄1 = 59,5 + 10 4
10

12,5 − 7
= 59,5 + 10
10

5,5
= 59,5 + 10
10

= 59,5 + 5,5 = 65
2.50 100
 letak Q2 pada data ke = = 25 ,
4 4

data ke 25 pada tabel data terletak pada interval ke 3,


sehingga diketahui 𝑏 = 70 − 0,5 = 69,5 ; 𝐹 = 10 + 7 = 17 ; 𝑓 = 15
nilai Q2 dapat dicari
2.50
− 17
𝑄2 = 69,5 + 10 4
15
25 − 17
= 69,5 + 10
15
8
= 69,5 + 10
15
= 69,5 + 5,3 = 74,8
3.50 150 2
 letak Q3 pada data ke = = 37 = 37,5,
4 4 4

data ke 37,5 pada tabel data terletak pada interval ke 4,


sehingga diketahui 𝑏 = 80 − 0,5 = 79,5 ; 𝐹 = 15 + 10 + 7 = 32 ; 𝑓 = 12
nilai Q3 dapat dicari
3.50
4
−32 37,5−32 5,5
𝑄3 = 79,5 + 10 = 79,5 + 10 = 79,5 + 10 = 79,5 + 4,6 = 84,1
12 12 12

 Simpangan Quartil
1
𝑄𝑑 = 𝑄3 − 𝑄1
2
1
= 84,1 − 65
2
19,1
=
2
= 9,55
= 9,6
Desil (D)

 Nilai yang membagi distribusi menjadi 10 bagian yang sama


 Fungsi Desil adalah menentukan nilai batas tiap 10 persen dalam
distribusi yang dipersoalkan
 Diterapkan jika kelompok atau distribusi data terurut dibagi menjadi
10 bagian yang sama, selanjutnya menentukan batas tiap 10
persen dalam distribusi
 Terdapat 9 nilai desil, Desil ke 1 (D1), Desil ke 2 (D2), Desil ke 3 (D3)
dan seterusnya sampai Desil ke 9 atau D9
a) Menentukan nilai Desil pada data tunggal
jika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frekuensi
ditentukan dahulu letak Di , dengan cara Di terletak pada data ke

𝑖(𝑛+1)
10
dengan 𝑖 = 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
Contoh soal data tunggal:
Diketahui terdapat data 9, 3, 8, 4, 5, 6, 8, 7, 5, 7;
tentukan nilai D5 dan D8
 langkah pertama data diurutkan terlebih dahulu dari nilai terkecil
ke nilai terbesar, menjadi 3, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9
 langkah kedua mencari letak Di; D5 terletak pada data ke
5(10+1) 55 5 1
= =5 =5
10 10 10 2
data terletak pada posisi tidak bulat sehingga digunakan
interpolasi linear untuk mencari nilai
 langkah ketiga dicari
1
D5 = nilai data ke 5 + ( × (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 6 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 5))
2
1 1 1
= 6 + ( × 7 − 6 ) = 6 + = 6 = 6,5
2 2 2

8(10+1) 88 8
 letak D8; terletak pada data ke = =8
10 10 10
8
 nilai D8 = nilai data ke 8 + ( × (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 9 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 8))
10
8 8 8
=8+( × 9−8 )=8+ =8 = 8,8
10 10 10
b. Untuk data berkelompok, ditentukan dahulu letak Di pada data ke
𝑖𝑛
dengan 𝑖 = 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
100
kemudian dicari nilai
𝑖𝑛
100
−𝐹
𝐷𝑖 = 𝑏 + 𝑝
𝑓

dengan
𝐷𝑖 = Desil ke 𝑖, dengan 𝑖 = 1,2,3,4,5,6,7,8,9
𝑏 = tepi bawah kelas 𝐷𝑖
𝑝 = lebar kelas
𝑛 = banyaknya data
𝐹 = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas 𝐷𝑖
𝑓 = frekuensi kelas 𝐷𝑖
 Contoh soal data berkelompok

Nilai Frekuensi (F)


50-59 7
60-69 10
70-79 15
80-89 12
90-99 6
Jumlah 50
 Tentukan nilai D6 , langkah pertama mencari letak Di
99−50
diketahui 𝑛 = 50 , 𝑝 = 5 = 9,8 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 10
6.50 300
letak D6 pada data ke = = 30,
10 10
 data ke 30 pada tabel data terletak pada interval ke 3,
sehingga diketahui 𝑏 = 70 − 0,5 = 69,5 ; 𝐹 = 10 + 7 = 17 ; 𝑓 = 15
nilai D6 dapat dicari
6.50
− 17
𝐷6 = 69,5 + 10 10
15
30 − 17
= 69,5 + 10
15
13
= 69,5 + 10
15
= 69,5 + 8,7
= 78,2
Persentil (P)

 Persentil adalah nilai yang membagi distribusi menjadi 100 bagian


yang sama
 Fungsi persentil adalah menentukan nilai batas tiap 1 persen dalam
distribusi yang dipersoalkan
 Diterapkan jika kelompok atau distribusi data terurut dibagi menjadi
100 bagian yang sama, selanjutnya menentukan batas tiap 1
persen dalam distribusi
 terdapat 99 nilai persentil, persentil ke 1 (P1), persentil ke 2 (P2),
persentil ke 3 (P3) dan seterusnya sampai persentil ke 99 atau P99
a) Menentukan nilai persentil pada data tunggal
jika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frekuensi
ditentukan dahulu letak Pi dengan cara
Pi terletak pada data ke

𝑖(𝑛+1)
100
dengan
𝑖 = 1,2,3, … , 97, 98, 99
𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
Contoh soal data tunggal:
Diketahui terdapat data 9, 3, 8, 4, 5, 6, 8, 7, 5, 7;
tentukan nilai P20 dan P70
 Langkah pertama data diurutkan terlebih dahulu dari nilai terkecil
ke nilai terbesar, menjadi 3, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9
 Langkah kedua mencari letak Pi;
20(10+1) 220 2 1
P20 terletak pada data ke = =2 =2 ,
100 100 10 5

data terletak pada posisi tidak bulat sehingga digunakan


interpolasi linear untuk mencari nilai
 Langkah ketiga dicari nilai
1
P20 = nilai data ke 2 + ( × (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 3 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 2))
5
1 1 1
= 4 + ( × 5 − 4 ) = 4 + = 4 = 4,2
5 5 5
70(10+1) 770 7
 letak P70; terletak pada data ke = =7
100 100 10
7
nilai P70 = nilai data ke 7 + ( × (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 8 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 7))
10
7
=7+( × 8−7 )
10
7
=7+
10
7
=7
10

= 7,7
b. Untuk data berkelompok,
𝑖𝑛
ditentukan dahulu letak Pi pada data ke dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 97, 98, 99
100
dan 𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
kemudian dicari nilai
𝑖𝑛
−𝐹
𝑃𝑖 = 𝑏 + 𝑝 100
𝑓
dengan
𝑃𝑖 = persentil ke 𝑖, dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 97, 98, 99
𝑏 = tepi bawah kelas 𝑃𝑖
𝑝 = lebar kelas
𝑛 = banyaknya data
𝐹 = frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas 𝑃𝑖
𝑓 = frekuensi kelas 𝑃𝑖
Jangkauan persentil 10-90 = 𝑃90 − 𝑃10 ; digunakan sebagai ukuran dispersi
data
 Contoh soal data berkelompok:
Nilai Frekuensi (F)
50-59 7
60-69 10
70-79 15
80-89 12
90-99 6
Jumlah 50

 Tentukan jangkauan persentil dan nilai P40


 Langkah pertama mencari letak Pi
99−50
diketahui 𝑛 = 50 , 𝑝 = = 9,8 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 10
5
90.50 4500
 letak P90 pada data ke = = 45,
100 100

 data ke 45 pada tabel data terletak pada interval ke 5,


 sehingga diketahui 𝑏 = 90 − 0,5 = 89,5 ; 𝐹 = 12 + 15 + 10 + 7 = 44 ; 𝑓 = 6
nilai P90 dapat dicari
90.50
− 44 45 − 44
𝑃90 = 89,5 + 10 100 = 89,5 + 10 = 89,5 + 1,7 = 91,2
6 6
10.50 500
 letak P10 pada data ke = 100 = 5
100

 data ke 5 pada tabel data terletak pada interval ke 1,


 sehingga diketahui 𝑏 = 50 − 0,5 = 49,5 ; 𝐹 = 0 ; 𝑓 = 7
nilai P10 dapat dicari
10.50
−0 5
𝑃10 = 49,5 + 10 100 = 49,5 + 10 = 49,5 + 7,1 = 56,6
7 7
jangkauan persentil = 𝑃90 − 𝑃10 = 91,2 − 56,6 = 34,6
40.50 2000
 letak P40 pada data ke = = 20,
100 100

 data ke 20 pada tabel data terletak pada interval ke 3,


 sehingga diketahui 𝑏 = 70 − 0,5 = 69,5 ; 𝐹 = 10 + 7 = 17 ; 𝑓 = 15
nilai P40 dapat dicari
40.50
− 17 20 − 17
𝑃40 = 69,5 + 10 100 = 69,5 + 10 = 69,5 + 2 = 71,5
15 15
Koefisien Variasi (KV)
 adalah perbandingan antara standard deviasi dengan nilai rata-
rata yang dinyatakan dengan persentase, berguna untuk melihat
sebaran data dari rata-rata hitungnya.
𝑆
𝐾𝑉 = × 100%
𝑥ҧ
𝐾𝑉= Koefisien Variasi,
𝑆= Standard Deviasi,
ҧ rata-rata data
𝑥=
contoh:
nilai rata-rata sekelompok data 𝑥ҧ = 74,5 dengan standard deviasi 𝑆 =
12,2 , hitunglah Koefisien Variasi kelompok data tersebut
jawab:
𝑆 12,2
𝐾𝑉 = ҧ × 100% = × 100% = 0,164 × 100% = 16,4%
𝑥 74,5
Angka Baku / Nilai Standard (Z)
 digunakan untuk mengetahui kedudukan suatu objek yang sedang
diselidiki dibandingkan terhadap nilai rata-rata kumpulan objek
tersebut, semakin tinggi nilai standard maka semakin tinggi
kedudukannya
Nilai standard dapat dihitung dengan rumus:
𝑥 − 𝑥ҧ
𝑍=
𝑆
𝑍= Nilai standard,
𝑥= nilai data,
ҧ nilai rata-rata,
𝑥=
𝑆= Standard Deviasi
 contoh:
 nilai rata-rata sekelompok data 𝑥ҧ = 74,5 dengan standard deviasi
𝑆 = 12,2 , hitunglah nilai standard data bernilai 91
jawab:
𝑥 − 𝑥ҧ 91 − 74,5 16,5
𝑍= = = = 1,35 = 1,4
𝑆 12,2 12,2
Ukuran Keruncingan / Kurtosis (KK)
 adalah derajat kelancipan suatu distribusi jika dibandingkan dengan distribusi
normal.
untuk menghitung tingkat keruncingan suatu kurva (koefisien kurtosis) dapat
digunakan rumus:
𝑄3 − 𝑄1
𝐾𝐾 =
2 𝑃90 − 𝑃10
𝐾𝐾= Koefisien Kurtosis,
𝑄3 = Quartil ke 3,
𝑄1 = Quartil ke 1,
𝑃90 = Persentil ke 90,
𝑃10 = Persentil ke 10
jika nilai 𝐾𝐾 > 3 merupakan kurva leptokurtis (puncaknya runcing sekali)
jika nilai 𝐾𝐾 < 3 merupakan kurva platikurtis (puncaknya agak mendatar)
jika nilai 𝐾𝐾 = 0 merupakan kurva mesokurtis (puncaknya tidak begitu runcing atau
distribusi nya normal)
contoh:
dari sekelompok data dalam tabel distribusi frekuensi diketahui nilai 𝑄3 =
84,1 , 𝑄1 = 65 , 𝑃90 = 91,2 , 𝑃10 = 56,6 ,
hitunglah Koefisien Kurtosis kurva data tersebut
jawab:
𝑄3 − 𝑄1 84,1 − 65 19,1 19,1
𝐾𝐾 = = = = = 0,276 = 0.3
2 𝑃90 − 𝑃10 2 91,2 − 56,6 2 × 34,6 69,2
Karena nilai 𝐾𝐾 < 3 maka kurva distribusi tersebut platikurtis
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai