Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BESARAN DAN SATUAN DALAM PENGUKURAN

Disusun oleh :

Bayu Fajar Rudin


1221255022

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK LISTRIK ( D3 )
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat serta Karunia-Nya sehingga tugas makalah besaran dan satuan
dalam pengukuran oleh Adithya maulana bisa tuntas.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari dan
memahami besaran dan satuan dalam pengukuran. Hal ini patut
dipelajari.
makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari dosen
pembimbing untuk mata kuliah instrumentasi, Bapak H.Padang W,ST
MM.
Penulis sadar bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam
tulisan dan proses penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf sebesar-besarnya. Penulis juga selalu mengharapkan
kritik serta saran untuk pengembangan hasil tulisan penulis ke
depannya.
Cilegon, 9 Oktober 2021

Bayu Fajar Rudin


NIM.122125002
DAFTAR ISI

COVER
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
IDENTITAS MAHASISWA
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 BESARAN DAN SATUAN DALAM PENGUKURAN

BAB II ALAT UKUR


1.1 MACAM-MACAM ALAT UKUR DAN PENGERTIAN

KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

BESARAN DAN SATUAN DALAM PENGUKURAN


Kita sering mengidentifikasi suatu benda menggunakan kata panjang, pendek, tinggi,
rendah, hingga berat dan ringan. Tapi ketika kita ingin membandingkan benda-benda tertentu,
kita memerlukan alat ukur untuk mengetahui seberapa tinggi atau seberapa berat suatu
benda. Sekarang, kita memiliki alat seperti meteran dan timbangan untuk mengukur besaran
dan satuan.

Definisi Besaran dan Satuan


Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, serta
diikuti dengan satuan. Sementara itu, satuan adalah segala sesuatu yang digunakan
untuk menyatakan hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran
tertentu.

Besaran Pokok

Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
bukan turunan dari besaran lain. Tujuh besaran pokok yang diketahui adalah massa, panjang,
waktu, jumlah molekul zat, kuat arus, intensitas cahaya, dan suhu. Besaran dan satuannya bisa
kita baca pada tabel di bawah ini.
Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Beberapa contohnya yang sering kita gunakan adalah kecepatan. Kecepatan kita
dapatkan dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Satuan dari besaran
turunan kita kenal sebagai satuan turunan.

Sebagai kombinasi atau turunan dari besaran pokok, tentu ada banyak besaran
turunan yang kita dapatkan. Tapi, beberapa contohnya dapat kita lihat pada tabel di
bawah ini.

SATUAN
Satuan atau satuan ukur atau unit digunakan untuk memastikan kebenaran
pengukuran atau sebagai nilai standar bagi pembanding alat ukur, takar, timbang
dan perlengkapannya untuk melindungi kepentingan umum. Digunakan dalam
berbagai disiplin ilmu untuk mendefinisikan berbagai pengukuran, rumus dan data.
 c (konstanta kecepatan cahaya), satuan kecepatan
 C (Coulomb), satuan muatan listrik
 °C (Celcius), satuan suhu
 candela (satuan intensitas cahaya)
 °De (Delisle), satuan suhu
 e (konstanta muatan listrik partikel), satuan muatan listrik.
 °F (Fahrenheit), satuan suhu
 g (percepatan rata-rata gravitasi bumi), satuan medan gravitasi
 g (gram), satuan berat
 galactic year (bahasa Indonesia:tahun galaksi), satuan waktu
 gee, lihat g (percepatan rata-rata gravitasi bumi)
 grav, lihat g (percepatan rata-rata gravitasi bumi)
 G (Giga), awalan dalam sistem SI yang menunjukkan 109 dalam sistem desimal atau
230 dalam sistem biner.
 Hasta, satuan panjang kuno
 Inci, satuan panjang
 Joule, satuan energi
 Kalori, satuan energi
 K (Kelvin), satuan suhu
 Kb (Kilobita)
 kg (kilogram), satuan massa
 km (kilometer), satuan panjang
 km² (kilometer persegi), satuan luas
 ly (light year) (bahasa Indonesia: tahun cahaya), satuan panjang astronomi
 m (meter), satuan panjang
 M (Mach), satuan kecepatan
 Ma, simbol lain dari M (Mach)
 mi² (Mil persegi), satuan luas
 Mx (Maxwell), satuan fluks magnetik
 °N (Newton), satuan suhu
 Ohm, satuan hambatan listrik.
 Pascal, psi, pon, satuan berat
 Q, satuan muatan listrik.
 °R (Réaumur), satuan suhu
 °Ra (Rankine), satuan suhu
 °Rø (Rømer), satuan suhu
 s (second), satuan waktu
 Tesla, satuan intensitas magnet
 V (Volt), satuan tegangan listrik
 W (Watt)
MACAM-MACAM ALAT UKUR

 Alat Ukur Besaran Pokok


Alat ukur besaran pokok terdiri dari mistar, rol meter, jangka sorong, mikrometer sekrup,
neraca atau timbangan, stopwatch, termometer, amperemeter, dan luxmeter. Berikut ini akan kita
bahas satu per satu:

1.Mistar

Mistar adalah alat ukur besaran pokok panjang (l). Alat ini berbentuk plat panjang yang terbuat dari
kayu, plastik (mika), atau besi, kemudian dilengkapi dengan garis-garis skala pengukuran. 

Skala pada mistar dibagi menjadi dua, yaitu skala utama dan skala nonius (terkecil). Skala utama
pada mistar dinyatakan dalam satuan cm, sedangkan skala noniusnya dalam satuan mm. Tetapi,
kebanyakan mistar yang beredar saat ini dilengkapi dengan skala tambahan dalam satuan inci.

Skala terkecil mistar adalah 1 ml, artinya panjang minimal yang bisa diukur oleh mistar adalah 1 ml
dengan ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.

2. Rol Meter (Pita Ukur)


Rol meter adalah alat ukur besaran pokok panjang dengan jarak pengukuran yang lebih panjang dari
mistar. Meteran kecil biasanya mempunyai ukuran panjang 3 m dan 5 m. Sedangkan meteran
panjang yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam ukuran 10 m, 20 m, 30 m, 50 m dan 100 m.

Rol meter memiliki skala ukur yang sama dengan mistar, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan
pada skala utama meteran adalah sentimeter (cm) dan satuan pada skala terkecil adalah milimeter
(mm). Tingkat ketelitian meteran adalah 0,1 cm atau 1 mm.

Ada juga rol meter yang dilengkapi dengan skala inci pada sisi atas. Jarak antara angka 0 dan 1 pada
skala inci meteran lebih besar dari satuan sentimeter, yaitu 1 inci panjangnya sama dengan 2,54 cm.

3. Jangka Sorong

Jangka sorong (vernier caliper) adalah alat ukur besaran pokok panjang (l). Alat ini berfungsi untuk
mengukur panjang diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman benda.

Bagian-bagian utama jangka sorong yang melakukan pengukuran tersebut adalah rahang atas,
rahang bawah, dan tungkai belakang.

Skala pada jangka sorong terdiri dari skala utama dan skala nonius. Skala utama terletak pada
batang utama jangka sorong, dinyatakan dalam satuan cm. Sementara, skala noniusnya terletak
pada rahang geser dinyatakan dalam satuan mm.

Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm, artinya panjang minimal yang bisa diukur oleh alat ini
adalah 0,1 mm dengan ketelitian setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,05 mm atau 0,005 cm.

4. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur besaran pokok panjang (l). Alat ini berfungsi untuk mengukur
panjang ketebalan benda-benda berbentuk plat atau lembaran tipis, seperti seng, kertas, atau kawat.

Bagian-bagian utama pada mikrometer sekrup yaitu rahang putar, skala utama, skala putar, dan
silinder bergerigi

Skala utama mikrometer sekrup terletak pada silinder lingkaran dalam, dinyatakan dalam satuan mm.
Sementara, skala noniusnya terletak pada rahang geser dinyatakan juga dalam satuan mm.

Skala terkecil mikrometer sekrup adalah 0,01 mm, artinya panjang minimal benda yang bisa diukur
oleh alat ini adalah 0,01 mm dengan ketelitian setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,005 mm atau
0,0005 cm.

5. Neraca atau Timbangan

Neraca atau timbangan adalah alat ukur besaran pokok massa (m). Neraca terdiri dari beberapa jenis
antara lain, neraca dua lengan, neraca langkah, neraca O'hauss, dan neraca elektronik.

Pada umumnya, neraca terdiri dari bagian utama berupa mangkuk/wadah tempat meletakkan benda
yang akan diukur serta bagian skala pengukuran.

Ketelitian neraca ditentukan oleh jenis neraca yang digunakan. Misalnya, neraca O'hauss memiliki
ketelitian 0,01 g, neraca digital ketelitian 0,001 g, dan neraca sama lengan dengan ketelitian 1 mg
atau 0,001 g.

6. Stopwatch
Stopwatch adalah alat ukur besaran pokok waktu (t). Alat ini dapat diaktifkan dan dimatikan.
Stopwatch diaktifkan ketika memulai pengukuran dan pada akhir pengukuran bisa dihentikan.

Ada dua jenis stopwatch, yaitu stopwatch jarum dan stopwatch digital. Stopwatch jarum memiliki
ketelitian 0,1 s, sedangkan stopwatch digital memiliki ketelitian hingga 0,01 s.

7. Termometer

Termometer adalah alat ukur besaran pokok suhu (T). Alat ini memanfaatkan sifat pemuaian dan
penyusutan benda akibat adanya perubahan suhu.

Termomenter terdiri dari beberapa jenis, antara lain termometer zat cair, termometer logam
(pyrometer), termometer udara, termometer listrik, dan termometer elektronik.

Sementara, berdasarkan skalanya, ada empat jenis termometer yaitu termometer Celcius,
termometer Reamur, termometer Fahrenheit, dan termometer Kelvin.

8. Amperemeter
Amperemeter adalah alat ukur besaran pokok kuat arus listrik (I) yang melewati rangkaian listrik.
Pemakaian alat ukur ini disisipkan ke dalam rangkaian sehingga terhubung seri dengan komponen
yang akan dihitung kuat arusnya.

Bagian-bagian amperemeter terdiri dari skala, setup pengatur, dan kutub positif-negatif.

9. Luxmeter (Light Meter)

Luxmeter adalah alat ukur besaran pokok intensitas cahaya. Satuan ukuran luxmeter adalah lux.
Luxmeter juga disebut digital light meter.

Luxmeter dilengkapi sensor cahaya yang sangat peka terhadap perubahan jumlah cahaya yang
diterima.

10. Alat Ukur Jumlah Zat


Seperti yang dikemukakan di awal, jumlah zat adalah besaran pokok yang tidak memiliki alat ukur.
Besaran ini tidak diukur secara langsung, tetapi dengan cara mengukur terlebih dahulu massa zat.

 Kesimpulan
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
bukan turunan dari besaran lain, sedangkan Besaran turunan adalah besaran yang satuannya
diturunkan dari besaran pokok. Dan alat ukur besaran pokok adalah mistar, rol meter, jangka
sorong, mikrometer sekrup, neraca (timbangan), stopwatch, termometer, amperemeter, dan luxmeter

Anda mungkin juga menyukai