Bab 01 Mix Design Ok

BAB I
MATERIAL BETON
(MIX DESIGN)
1.1. APA ITU MIX DESIGN
Beton merupakan bahan bangunan yang sangat serbaguna, karena dapat dirancang
untuk kekuatan mulai 10 Mpa sampai 100 Mpa dan kemampuan kerja (workability)
slump dari 0 mm sampai 180 mm.
Semua kasus ini bahan dasar beton adalah sama, tetapi mempunyai proporsi yang
relatif berbeda.
Beton dirancang untuk keadaan tertentu, yakni tahap plastis dan tahap pengerasan.
Sifat yang diinginkan dari beton dalam tahap plastis
Workability
Kekompakan (cohesiveness)
Waktu Setting lama
Sifat yang diinginkan dari beton dalam tahap pengerasan
Kekuatan (Strength)
Daya tahan (Durability)
KOMPONEN BETON
Campuran beton mempunyai komponen utama yang terdiri dari :
1. Semen : material dasar yang digunakan untuk pengikatan dalam beton.
2. Air : untuk membuat semen sebagai cairan (pasta)
3. Agregat Kasar (kerikil) : komponen material yang akan di ikat oleh semen.
4. Agregat Halus (pasir) : bersama sama dengan pasta semen mengisi rongga pada
Agregat Kasar.
5. Admixtures : untuk meningkatkan kelemahan beton yang umum misalnya,
meningkatkan kekuatan (strength), mempercepat atau memperlambat waktu
setting dari beton, workability, dan sebagainya. (khusus admixtures tidak
dibahas di sini).
Dalam menentukan campuran yang terutama adalah menentukan komposisi
perbandingan dari misalnya A m Semen, B m Kerikil, C m Pasir, D m Air akan
menghasilkan 1 m Beton, Perbandingan A : B : C : D menentukan kekuatan atau fc
dari suatu Beton.
Cara mencampur Beton, mengadopsi dari DoE (Departement of Environment) dari
British Code
1.2.
SEMEN
Semen merupakan inti dari beton itu sendiri, ditentukan oleh Specific gravity
dari semen itu sendiri, Untuk menentukan Specific Gravity dari semen adalah
sebagai berikut :
1.3.
KERIKIL
Sebagaimana dengan Semen, kerikil juga komponen utama, juga ditentukan dari
Specific Gravity dan juga kandungan Air (Water Content) dari Kerikil.
1.4.
PASIR
Untuk menentukan Specific Gravity dan kandungan Air (Water Content) dari
pasir, sama dengan kerikil , selain itu digunakan analisa ayakan untuk
mengetahui jumlah prosentase dari masing-masing gradasi.
1.5.
AIR
Air yang digunakan mempunyai standard, yang setara dengan produksi dari
PDAM
1.6.
KOMPOSISI CAMPURAN
Tabel dan Grafik yang digunakan dalam mencari komposisi Campuran,
Table 1
Approximate Compressive Strength (N/mm) of Concrete Mixes
Made with a free water/cement ratio of 0.5
Compressive Strength
Type of
Type of
(N/mm)
Cement
Coarse
Age (days)
Aggregate
3
7
28
91
OPC or
Uncrushed
18
27
40
48
SRPC
Crushed
23
33
47
55
Uncrushed
25
34
46
53
RHOC
Crushed
30
40
53
60
reference :
Tabel 2.7-2 from "Reinforced and Prestressed Concrete", Kong, Evans,
3rd Edition, 1987
Note :
ORC =
Ordinary Portland Cement
SRPC =
Sulphate Resisting Portland Cement
RHPC =
Rapid Harderning Portland Cement
Table 2
Approximate free water contents (kg/m) required to give
Various levels of workability
Slump (mm)
2 - 10
10 - 30
30 - 60
60 - 180
V - B (s)
12
6 - 12
3-6
0-3
Max Size
Aggregate
Uncrushed
150
180
205
225
10
Crushed
180
205
230
250
Uncrushed
135
160
180
195
20
Crushed
170
190
210
225
Uncrushed
115
140
160
175
40
Crushed
155
175
190
205
reference :
3rd Edition, 1987
Table 3
Grade Zone (Grading Limits for DoE mix Design)
Sieve
Zone 1
Zone 2
Zone 3
Zone 4
4.75
90
100
90
100
90
100
95
100
2.36
60
95
75
100
85
100
95
100
1.18
30
70
55
90
75
100
90
100
0.60
15
34
35
59
60
79
80
100
0.30
5
20
8
30
12
40
15
50
0.15
0
10
0
10
0
10
0
15
reference :
3rd Edition, 1987
Table 4
Standard Deviation under different
conditions
Std
Conditions
Dev
Remark
Good control with weight batching, use of graded
aggregates, etc.
Good
4-5
Constant supervision
Fair control with weight batching. Use of two sizes
of aggregates.
Fair
5-7
Occasional supervision
Poor control. Inaccurate volume batching of all - in
aggregates.
Poor
7-8
No supervision
reference :
Tabel 2.8-1 from "Reinforced and Prestressed Concrete", Kong, Evans, 3rd
Edition, 1987
3
Table 5(a)
Minimum Cement Content (kg/m) required in Portland Cement to
ensure durability under specified conditions of exposure
Plain Concrete
Nominal Size Agg. (mm)
Max free
Exposure
40
20
12.5
10
w/c ratio
Mild
200
220
260
270
0.7
Moderate
220
250
290
300
0.6
Severe
270
310
350
360
0.5
Very Severe
240
280
320
330
0.55
2
3
4
5
6
7
Table 5(b)
Reinforced Concrete
Max free
Exposure
40
20
12.5
10
w/c ratio
Mild
220
250
280
290
0.65
Moderate
260
290
330
340
0.55
Severe
320
360
400
410
0.45
Very Severe
260
290
330
340
0.55
Table 5(c)
Prestessed Concrete
Max free
Exposure
40
20
12.5
10
w/c ratio
Mild
300
300
300
300
0.65
Moderate
300
300
330
340
0.55
Severe
320
360
400
410
0.45
Very Severe
300
300
330
340
0.55
reference :
3rd Edition, 1987
GRAFIK HUBUNGAN COMPRESSIVE STRENGTH VC FREE WATER

CEMENT RATIO
Graphic 1 : fc' vs w/c ratio
90
Compressive Strength (MPa)
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
Free water/cement ratio
0.8
0.9
Gambar 1. fc vs Free W/C ratio

GRAFIK HUBUNGAN WET DENSITY VS WATER CEMENT RATIO
Graphic 2 : Wet Density vs w/c ratio
Wet Density of Conrete Mix (kg/m3)
2800
2700
2600
2500
2.9
2.8
2400
2.7
2300
2.6
2.5
2200
2.4
2100
100
120
140
160
180
200
Free water content (kg/m3)
Gambar 2. Wet Density vs free w/c

5
220
240
Grafik Hubungan Proporsi Aggregat Vs Free Water Cement Ratio

Ukuran Aggregat Maximum = 10 mm
Slump : 10 - 30 mm
80
80
70
70
60
Proportion of Fine Aggregate (%)
Slump : 0 - 10 mm
50
II
III
IV
40
30
20
10
60
50
II
III
IV
40
30
20
10
0
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.3
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
Gambar 3.a (Slump : 0-10 mm)
Gambar 3.b (Slump : 10-30 mm)
Slump : 30 - 60 mm
Slump : 60 - 180 mm
80
70
80
0.4
60
II
50
III
IV
40
30
20
10
70
60
50
II
40
III
IV
30
20
10
0
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
Gambar 3.c (Slump : 30-60 mm)
Gambar 3.d (Slump : 60-180 mm)

Slump : 0 - 10 mm
Slump : 10 - 30 mm
60
50
40
II
30
III
IV
60
20
10
50
40
II
30
III
IV
20
10
0
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.3
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
Slump : 30 - 60 mm
Slump : 60 - 180 mm
70
70
60
60
0.4
50
II
40
III
IV
30
20
10
50
II
40
III
IV
30
20
10
0
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9

Slump : 0 - 10 mm
Slump : 10 - 30 mm
60
60
50
40
II
III
IV
30
20
10
50
40
30
II
III
20
10
0
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
Slump : 30 - 60 mm
Slump : 60 - 180 mm
70
50
60
IV
I
II
40
III
IV
30
20
10
60
50
II
40
III
IV
30
20
10
0
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
GRADING ZONE dari PASIR
ZONA I
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15
0.30
0.60
1.18
2.36
4.75
2.36
4.75
Gambar 6.a Zona I
ZONA II
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15
0.30
0.60
1.18
Gambar 6.b Zona II

9
ZONA III
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15
0.30
0.60
1.18
2.36
4.75
2.36
4.75
Gambar 6.c Zona III
ZONA IV
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15
0.30
0.60
1.18
Gambar 6.d. Zona IV

10
Sumber : Kong & Evans, "Reinforced and Prestressed Concrete, 3rd Edition",
Chapman&Hall, 1994, Table2.7-4, page 58
Data Data Zona pada gambar diatas berdasarkan analisa ayakan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Sieve(mm)
Zone 1
Zone 2
4.75
90
100
90
100
2.36
60
95
75
100
1.18
30
70
55
90
0.60
15
34
35
59
0.30
5
20
8
30
0.15
0
10
0
10
Catatan : pada masing-masing zone
kolom kiri = batas bawah
kolom kanan = batas atas
1.7.
Zone 3
90
100
85
100
75
100
60
79
12
40
0
10
Zone 4
95
100
95
100
90
100
80
100
15
50
0
15
KOMPOSISI CAMPURAN
Data yang diperlukan dalam Mix Design adalah sebagai berikut :
Specific Gravity Semen
= GsPC
t/m
Specific Gravity Kerikil = GsKr
t/m
t/m
Specific Gravity Pasir.
= GsPs
Specific Gravity Air (GsA) = 1 t/m
Max Aggregate ukuran
:
100, 200, 400 (dalam mm)
Grading Zone Pasir
:
1, 2, 3, 4
Type Semen
:
Type 1, 2 dan 3
Type Agregat
:
crushed / uncrushed (pecah / tidak pecah)
Pada usia beton
:
3,7,28,90 hari.
Pilihan dari Slump ada
:
0-10; 10-30; 30-60 ; 60-180
Karacteristic Strength
:
ditentukan sendiri
Standard Deviation (s)
:
SD
Target Mean
:
fc + 1.64 x SD
Expose Beton
:
Mild, Moderate, Severe, Very Severe
Mild = terlindung (indoor)
Moderate = diluar , tidak berhubungan dengan tanah non agresive
Severe = sering basah dan kering
Very Severe = tahan terhadap beku
Beton untuk
:
Plain, Reinforce, Prestress
Plain : Beton Ringan
Reinforce : Beton Bertulang
Prestress : Beton Prategang
Sumber : DOE
11
1.7.1 CONTOH MENENTUKAN GRADING ZONE PASIR

Diketahui :
Ayakan(mm)
4.75
2.36
1.18
0.60
0.30
0.15
Lolos (%)
100
75
60
32
12
6
Tentukan Grading Zone dari Pasir diatas

Penyelesaian :
Lihat Gambar 6.a, 6.b, 6.c, 6.d
Gambarkan data diatas pada masing masing Gambar 6.a, 6.b, 6.c, 6.d, posisi
grafik data diatas, akan mendapatkan Zona Grading yang diinginkan.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15
0.30
0.60
1.18
2.36
4.75
Titik-titik merah berdasarkan data diatas di masukkan pada Zona I
12
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15
0.30
0.60
1.18
2.36
4.75
Titik-titik merah berdasarkan data diatas di masukkan pada Zona II

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15
0.30
0.60
1.18
2.36
4.75
Titik-titik merah berdasarkan data diatas di masukkan pada Zona III

13
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15
0.30
0.60
1.18
2.36
4.75
Titik-titik merah berdasarkan data diatas di masukkan pada Zona IV

Dari ke empat Gambar diatas, yang paling cocok adalah Zona I
Jadi, Pasir berada pada Zona I
Dapat juga di tentukan tidak berdasarkan Gambar 6,
Note :
OK
= berada dalam range
Not OK = berada diluar range
Secara manual :
Sieve(mm)
4.75
2.36
1.18
0.60
0.30
0.15
Zone I
90
100
60
95
30
70
15
34
5
20
0
10
Lolos
100
75
60
32
12
6
14
Note
OK
OK
OK
OK
OK
OK
Sieve(mm)
4.75
2.36
1.18
0.60
0.30
0.15
Zone II
90
100
75
100
55
90
35
59
8
30
0
10
Lolos
100
75
60
32
12
6
Note
OK
OK
OK
not OK
OK
OK
Sieve(mm)
4.75
2.36
1.18
0.60
0.30
0.15
Zone III
90
100
85
100
75
100
60
79
12
40
0
10
Lolos
100
75
60
32
12
6
Note
OK
not OK
not OK
not OK
OK
OK
Sieve(mm)
4.75
2.36
1.18
0.60
0.30
0.15
Zone IV
95
100
95
100
90
100
80
100
15
50
0
15
Lolos
100
75
60
32
12
6
Note
OK
not OK
not OK
not OK
not OK
OK
Zone I
100
berada dalam range : OK,
75
berada dalam range : OK
60
32
12
6
Zone II
100
75
60
32
12
berada diluar range : not OK
6
Zone III
100
15
75
60
32
12
6

Zone IV
100
75
60
32
12
6
Jadi dapat disimpulkan bahwa Grading Zone Pasir masuk pada Zona I
1.7.2 CONTOH MIX DESIGN
Diketahui :
GsPC = 3.15 t/m
GsKr = 2.557 t/m
GsPs = 2.65 t/m
Max Aggregate = 20 mm
Grading Zona Pasir = 1 (lihat Grafik 6.a, 6.b, 6.c, 6.d)
Type Cement = OPC
Type Agregat = tidak pecah (uncrushed)
Usia pengetesan beton = 28 Hari
Slump yang diharapkan = 10-30 mm
Standard Deviasi = 5 Mpa (tabel 4)
Expose Beton = Moderate
Beton = Reinforce
Hitung fc (kubus) = 25 MPa
Jawab :
1) Karakteritisk Strength (kubus)= 25 MPa
Target rata rata = 25 + 1.64 x 5 = 33 Mpa
2) Mencari Max Free Water Cement Ratio dan Cement Content Minimum
Lihat Tabel 5, untuk Beton Reinforce : Tabel 5(b)
16
Exposure
Mild
Moderate
Severe
Very Severe
Reinforced Concrete
Nominal Size Agg.
Max free
(mm)
40 20 12.5 10 w/c ratio
220 250 280 290
0.65
260 290 330 340
0.55
320 360 400 410
0.45
260 290 330 340
0.55
Didapat :
Max Free w/c Ratio = 0.55
Cement Content Minimum = 290 kg/m
3) Mencari fc pendekatan dengan w/c ratio = 0.5 (Lihat Tabel 1.)
Compressive Strength
Type of
Type of
(N/mm)
Cement
Coarse
Age (days)
Aggregate
3
7
28
91
OPC or Uncrushed 18
27
40
48
SRPC
Crushed
23
33
47
55
Uncrushed 25
34
46
53
RHOC
Crushed
30
40
53
60
Didapat fc pendekatan = 40 Mpa
4) Mencari w/c ratio berdasarkan fc (target mean) = 33 MPa
Lihat Gambar 1.
Graphic 1 : fc' vs w/c ratio
90
Compressive Strength (MPa)
80
70
60
50
40
33
30
20
10
0
0.3
0.4
0.58
0.5
0.6
0.7
17
0.8
0.9
Berdasarkan fc (pendekatan) = 40 MPa dan w/c ratio = 0.5, perpotongan

antara titik 40 dan 0. 5 didapatkan garis merah.
target mean fc= 33, dipotongkan dengan garis merah, didapat = 0.58
w/c ratio = 0.58
kemudian dibandingkan dengan langkah 2 dimana, w/c ratio max = 0.55
jadi digunakan w/c ratio = 0.55
5) Mencari free Water Content, gunakan tabel 2
Ukuran max Aggregat = 20 mm
Agregat jenis = uncrushed
Slump antara 10 -30
Slump (mm)
2 10
V - B (s)
12
Max Size Aggregate
Uncrushed
150
10
Crushed
180
Uncrushed
135
20
Crushed
170
Uncrushed
115
40
Crushed
155
Free water Content = 160 kg/m
10 - 30
6 - 12
30 - 60
3-6
60 180
0-3
180
205
160
190
140
175
205
230
180
210
160
190
225
250
195
225
175
205
6) Menghitung Cement Content

langkah 4, w/c ratio = 0.55,
langkah 2, minimum Cement Content = 290 kg/m
langkah 5, Free water content = 160 kg/m
Cement Content = Free water cement / (w/c ratio) = 160/0.55 = 291 kg/m
Bandingkan dengan minimum Cement Content = 290 kg/m
Jadi Cement Content = 291 kg/m
7) Mencari Wet Density
Data yang digunakan ,
Cement Content = 291 kg/m
Gs Kerikil = 2557 kg/m
Free water content = 160 kg/m
Gunakan Gambar 2, untuk mencari Wet Density.
GsKr = 2557 berada diantara 2.5 dan 2.6,
Bikin garis diantara 2.5 dan 2.6
Dengan free water content = 160, dipotongkan dengan garis 2557,
Didapatkan nilai = 2365 kg/m
18
Graphic 2 : Wet Density vs w/c ratio
Wet Density of Conrete Mix (kg/m3)
2800
2700
2600
2500
2.9
2.8
2400
2365
2.7
2300
2.6
2.5
2200
2.4
2100
100
120
140
160
180
200
220
240
Free water content (kg/m3)
Wet Density (GsW) = 2365 kg/m

8) Mencari TOTAL Aggregate Content
Cement Content = 291 kg/m (langkah 6)
Free Water Content = 160 kg/m (langkah 5)
GsPC = 3150 kg/m (diketahui)
GsAir = 1000 kg/m (diketahui)
Total Agregat = GsW ( 1 Cement Content/GsPC Water Content/GsAir)
Total Agregat = 2365 ( 1 - 291/3150 160/1000)
Total Agregat = 1768 kg/m
9) Mencari Proporsi antara Agregat Kasar dan Agregat Halus
Data yang diperlukan :
Ukuran Agregat Max = 20 mm
Slump = 10-30 mm
w/c ratio = 0.55 (langkah 4)
Grading Zone Pasir = I
Pilih Gambar 3, 4 dan 5,
ukuran Agregat Max = 20 mm
Pilih Gambar 4.a, 4.b, 4.c, 4.d
Slump = 10-30 mm,
Pilih Gambar 4.b
19
Graphic 4.b: Proportion vs w/c ratio
60
50
42
40
II
III
IV
30
20
10
0
0.3
0.4
0.5
0.55
0.6
0.7
0.8
0.9
Bikin garis pada titik 0.55, sampai Zone I.

Batas Atas dan Batas Bawah di bagi 2, didapat nilai 42
Jadi Propotion free Fine Aggregate (pasir) = 42%
10) Hitung Proporsi Coarse Aggregate (kerikil) = 100% - 42% = 58%
11) Mencari Free Fine Aggregate (pasir) dan Coarse Aggregate (kerikil)
Total Agregat = 1768 kg/m (langkah 8)
Fine Agregat Content = Proposi Fine Aggregat x Total Agregat
Fine Agregat Content = 42% x 1768 = 743 kg/m
Coarse Agregat Content = Proposi Coarse Aggregat x Total Agregat
Coarse Agregat Content = 58% x 1768 = 1025 kg/m
12) Jadi Komposisi Campuran adalah
Air
= 160 kg/m
Semen
= 291 kg/m
Pasir
= 743 kg/m
Kerikil
= 1025 kg/m
Total berat = 2219 kg/m
Dengan kata lain proposi perbandingan antara air, semen, pasir dan kerikil
Air : Semen : Pasir : Kerikil = 160 : 291 : 743 : 1025
atau
Air : Semen : Pasir : Kerikil = 0.55 : 1 : 2.553 : 3.522
20

Bab 01 Mix Design Ok

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bab 01 Mix Design Ok

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB I

GRAFIK HUBUNGAN COMPRESSIVE STRENGTH VC FREE WATER

Compressive Strength (MPa)

Gambar 1. fc vs Free W/C ratio

Wet Density of Conrete Mix (kg/m3)

Free water content (kg/m3)

Gambar 2. Wet Density vs free w/c

Grafik Hubungan Proporsi Aggregat Vs Free Water Cement Ratio

Proportion of Fine Aggregate (%)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Free water/cement ratio

Free water/cement ratio

Gambar 3.a (Slump : 0-10 mm)

Gambar 3.b (Slump : 10-30 mm)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Free water/cement ratio

Free water/cement ratio

Gambar 3.c (Slump : 30-60 mm)

Gambar 3.d (Slump : 60-180 mm)

Ukuran Aggregat Maximum = 20 mm

Proportion of Fine Aggregate (%)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Free water/cement ratio

Free water/cement ratio

Gambar 4.a (Slump : 0-10 mm)

Gambar 4.b (Slump : 10-30 mm)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Free water/cement ratio

Free water/cement ratio

Gambar 4.c (Slump : 30-60 mm)

Gambar 4.d (Slump : 60-180 mm)

Ukuran Aggregat Maximum = 40 mm

Proportion of Fine Aggregate (%)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Free water/cement ratio

Free water/cement ratio

Gambar 4.a (Slump : 0-10 mm)

Gambar 4.b (Slump : 10-30 mm)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Proportion of Fine Aggregate (%)

Free water/cement ratio

Free water/cement ratio

Gambar 5.c (Slump : 30-60 mm)

Gambar 5.d (Slump : 60-180 mm)

GRADING ZONE dari PASIR

Gambar 6.a Zona I

Gambar 6.b Zona II

Gambar 6.c Zona III

Gambar 6.d. Zona IV

1.7.1 CONTOH MENENTUKAN GRADING ZONE PASIR

Tentukan Grading Zone dari Pasir diatas

Titik-titik merah berdasarkan data diatas di masukkan pada Zona I

Titik-titik merah berdasarkan data diatas di masukkan pada Zona II

Titik-titik merah berdasarkan data diatas di masukkan pada Zona III

Titik-titik merah berdasarkan data diatas di masukkan pada Zona IV

berada diluar range : not OK

Compressive Strength (MPa)

Berdasarkan fc (pendekatan) = 40 MPa dan w/c ratio = 0.5, perpotongan

6) Menghitung Cement Content

Graphic 2 : Wet Density vs w/c ratio

Wet Density of Conrete Mix (kg/m3)

Free water content (kg/m3)