$elalui teori relati%itas 1instein paradigma kebenaran ilmu sekarang sudah berubah dari paradigma
lama yang dibangun oleh isika Bewton yang ingin selalu membangun teoriabsolut dalam kebenaran
ilmiah. &aradigma sekarang ilmu bukan sesuatu entitas yang abadi,
bahkan ilmu tidak pernah selesai meskipun ilmu itu didasarkan pada kerangka objekti,rasional,
metodologis, sistematis, logis dan empiris.alam perkembangannya ilmu tidak mungkin lepas dari
mekanisme keterbukaan terhadapkoreksi. Itulah sebabnya ilmuwan dituntut mencari alternati-
alternati pengembangannyamelalui kajian, penelitian eksperimen, baik mengenai aspek ontologis
epistemologis, maupunontologis.'arena setiap pengembangan ilmu paling tidak %aliditas (%alidity) dan
reliabilitas (reliability)dapat dipertanggungjawabkan, baik berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan (conteEt
o justiication) maupun berdasarkan sistem nilai masyarakat di mana ilmu
ituditemukanDdikembangkan (conteEt o disco%ery).'ekuatan bangunan ilmu terletak pada sejumlah
pilar-pilarnya, yaitu pilar ontologi,epistemologi dan aksiologi. 'etiga pilar tersebut dinamakan pilar-pilar
ilosois keilmuan.erungsi sebagai penyangga, penguat, dan bersiat integrati serta
prere3uisiteDsalingmempersyaratkan. &engembangan ilmu selalu dihadapkan pada persoalan
ontologi,epistemologi dan aksiologi.
'arena pengembangan ilmu dan teknologi hasilnya selalu bermuara pada kehidupan manusiamaka perlu
mempertimbangan strategi atau cara-cara, taktik yang tepat, baik dan benar agar pengembangan ilmu
dan teknologi memberi manaat mensejahterakan dan memartabatkanmanusia.alam
mempertimbangkan sebuah strategi secara imperati kita meletakkan &ancasilasebagai dasar nilai
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. &engertiandasar nilai menggambarkan
&ancasila suatu sumber orientasi dan arah pengembangan ilmu.alam konteks &ancasila sebagai dasar
nilai mengandung dimensi ontologis, epistemologisdan aksiologis. imensi ontologis berarti ilmu
pengetahuan sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran yang tidak mengenal titik henti, atau <an
uninished journey<. Ilmu tampildalam enomenanya sebagai masyarakat, proses dan produk. imensi
epistemologis, nilai-nilai &ancasila dijadikan pisau analisisDmetode berikir dan tolok ukur kebenaran.
imensiaksiologis, mengandung nilai-nilai imperati dalam mengembangkan ilmu adalah sila-
sila&ancasila sebagai satu keutuhan. Cntuk itu ilmuwan dituntut memahami &ancasila secarautuh,
mendasar, dan kritis, maka diperlukan suatu situasi kondusi baik struktural maupunkultural. &eran
nilai-nilai dalam setiap sila dalam &ancasila adalah sebagai berikut.. +ila 'etuhanan ang $aha 1sa0
melengkapi ilmu pengetahuan menciptakan perimbanganantara yang rasional dan irasional, antara rasa
dan akal. +ila ini menempatkan manusia dalamalam sebagai bagiannya dan bukan pusatnya.!. +ila
'emanusiaan yang adil dan beradab0 memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Ilmu
dikembalikan pada ungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan
tertentu./. +ila &ersatuan Indonesia0 mengkomplementasikan uni%ersalisme dalam sila-sila yang
lain,sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan sub-sistem. +olidaritas dalam sub-sistem
sangat penting untuk kelangsungan keseluruhan indi%idualitas, tetapi tidak mengganggu integrasi.?. +ila
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratanDperwakilan,
mengimbangi otodinamika ilmu pengetahuan dan teknologi bere%olusi sendiri dengan leluasa.
1ksperimentasi penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis dapat
dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak dari kebijakan, penelitian sampai penerapan massal
#. +ila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menekankan ketiga keadilan Aristoteles0keadilan
distributi, keadilan kontributi, dan keadilan komutati. 'eadilan sosial jugamenjaga keseimbangan
antara kepentingan indi%idu dan masyarakat, karena kepentinganindi%idu tidak boleh terinjak oleh
kepentingan semu. Indi%idualitas merupakan landasan yangmemungkinkan timbulnya kreati%itas dan
ino%asi.&engembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi pada nilai-
nilai&ancasila. +ebaliknya &ancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia merupakan kesatuandari
perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan peradaban manusia. &eran &ancasila sebagai paradigma
pengembangan ilmu harus sampai pada penyadaran, bahwa anatisme kaidahkenetralan keilmuan atau
kemandirian ilmu hanyalah akan menjebak diri seseorang padamasalah-masalah yang tidak dapat diatasi
dengan semata-mata berpegang pada kaidah ilmusendiri, khususnya mencakup pertimbangan etis,
religius, dan nilai budaya yang bersiatmutlak bagi kehidupan manusia yang berbudaya