Anda di halaman 1dari 12

BAB VII

SISTEM BILANGAN DAN SISTEM KODE

7.1 Sistem Bilangan


Sistem bilangan, yaitu suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Di
dalam suatu system bilangan selalu memiliki unsur-unsur; base value, absolute value dan
positional value.
- Base Value, yaitu bilangan dasar yang digunakan dalam sutu system bilangan.
Atau sering diartikan jumlah simbol yang dikenal dan digunakan dalam sutu
sistem bilangan.
- Absolute Value, adalah symbol-simbol yang dikenal dalam suatu sistem bilangan
yang digunakan untuk mewakili suatu nilai/harga mutlak, dimana masing-
masing simbol hanya terdiri satu digit.
- Position Value, yaitu nilai yang terkandung pada simbol dalam suatu bilangan,
tergantung pada posisinya, yaitu nilai mutlaknya dikalikan dengan perpangkatan
posisi dari base-nya.

6.1.1 Bilangan Desimal


Desimal merupakan sistem bilangan dengan basis 10, artinya digit/angka yang
digunakan untuk menyajikannya sepuluh buah yakni: 0, 1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9, serta setiap
digit penyusunan memiliki bobot kepangkatan 10 n dengan n merupakan bilangan bulat
positif dan negatif.

Contoh :
Bilangan (5346)10 atau 534610 memiliki arti:

534610 = 5 x 103 + 3 x 102 + 4 x 101 + 6 x 100

0,25 = 2 x 10-1 + 5 x 10-2

6.1.2 Bilangan Biner


Biner merupakan sistem bilangan dengan basis 2, artinya dalam sistem ini digit
yang digunakan berjumlah 2 buah yakni 0 dan 1, serta setiap digit penyusunannya
memiliki bobot kepangkatan 2n dengan n merupakan bilangan bulat positif dan negatif.

Contoh :

63
Konsep Teknologi Informasi 64

Bilangan biner (10110)2 atau 101102, dalam konteks bilangan desimal memiliki arti:

101102= 1 x 24 + 0 x 23 + 1 x 22 + 1 x 21 + 0 x 20 = 2210

1610 0 410 210 0

Contoh bilangan biner 0,1012 memiliki arti:

0,1012 = 1 x 2-1 + 0 x 2-2 + 1 x 2-3


= 0,5 + 0 + 0,125
0,1012 = 0,52510

6.1.3 Bilangan Oktal


Oktal merupakan sistem bilangan dengan basis 8. dalam sistem ini digit yang
digunakan berjumlah 8 yakni: 0,1,2,3,4,5,6 dan 7, serta bobot yang dimiliki oleh setiap
digit penyusunannya adalah kepangkatan 8n dengan n merupakan bilangan bulat positif
dan negatif.

Contoh
Bilangan oktal (215)8 atau 2158 dalam konteks bilangan desimal memiliki arti:

2158 = 2 x 82 + 1 x 81 + 5 x 80 = 14110

12810 810 510

Untuk bilangan oktal pecahan bobotnya merupakan kepangkatan negatif dari 8,


contoh bilangan oktal 0,148 memiliki arti:

0,148 = 1x 8-1 + 4x 8-2


= 1/8 + 4/64
= 2/16 + 1/16
0,148 = (3/16)10

6.1.4 Bilangan Heksadesimal


Heksadesimal merupakan sistem bilangan dengan basis 16, artinya simbol digit
yang digunakan berjumlah 16 yakni 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F, serta bobot setiap
Konsep Teknologi Informasi 65

digit penyusunnya adalah kepangkatan 16n dengan n merupakan bilangan bulat positif
dan negatif.

Contoh:
Bilangan (BE5)16 atau BE516 dalam konteks sistem desimal memiliki arti:

(D1D1)16 = 13 x 163 + 1 x 162 + 13 x 161 + 1 x 160 = 5371310

5324810 25610 20810 110


Untuk bilangan heksadesimal pecahan, bobot terbesar dimulai dari 16 -1. Contoh bilangan
heksadesimal pecahan adalah 0,C816 Bilangan heksadesimal tersebut memiliki nilai
desimal :

0,C816 = 12x16-1 + 8x16-2


= 12/16 + 8/256
= 24/32 + 1/32
0,C88 = (25/32)16

6.2 Konversi Sistem Bilangan


Prinsip dari konversi ini adalah menjumlahkan nilai dari setiap digit/bit semua
bilangan yang telah dikalikan denggan bobotnya.

1. Konversi Sistem Biner Ke Desimal


a. Bilangan Bulat
11012 = …..10
11012 = 1x23 + 1x22 + 0x21 + 1x20
11012 = 1310
b. Bilangan Pecahan
1101,112 = …..10
1101,112 = 1x23 + 1x22 + 0x21 + 1x20 + 1x2-1 + 1x2-2
1101,112 = 13,7510

2. Konversi Sistem Oktal ke Desimal


a. Bilangan Bulat
1548 = ……10
1548 = 1x82 + 5x81 + 4x80
1548 = 10810
Konsep Teknologi Informasi 66

b. Bilangan Pecahan
154.678 = ……10
154,678 = 1x82 + 5x81 + 4x80 + 6x8-1 + 7x8-2
154,678 = 92,8610
3. Konversi Sistem Heksadesimal ke Desimal
a. Bilangan Bulat
5B416 = ……10
5B416 = 5x161 + 11x160
5B16 = 9110
b. Bilangan Pecahan
A7,C116 = ……10
A7,C116 = 10x161 + 7x160 + 12x16-1 + 1x16-2
A7,C116 = 167,7510
4. Konversi Sistem Desimal ke Sistem Biner
a. Bilangan Bulat
22710 = ……2
= 227
2 1
113
2 1
56
2 0
28
2 0
14
2 0
7
2 1
3
2 1
1
22710 = 1 1 1 0 0 0 1 12

b. Bilangan Pecahan
0.62510 = ……2
2 x 0.625 = 1
2 x 0.25 (sisa) = 0
2 x 0.5 (sisa) = 1

0.62510 = 0,1 0 1

Untuk konversi bilangan yang lain silahkan dicoba sendiri…!

6.3 Perhitungan Aritmatika dalam Berbagai Sistem Bilangan


Konsep Teknologi Informasi 67

Perhitungan yang akan dilakukan di sini adalah penjumlahan, pengurangan,


perkalian dan pembagian. Penjumlahan bisa dilakukan dengan cara penjumlahan
aritmatika biasa, tetapi bisa juga dengan menggunakan logika Boolean. Penjumlahan
dengan logika Boolean dilakukan dengan menggunakan fungsi EXCLUSIVE OR dan
fungsi AND. Penjumlahan dengan aritmatika bisa dilakukan seperti penjumlahan pada
bilangan desimal. Kalau ada carry maka angka ini akan ditambahkan dengan angka
diseblah kirinya.
Contoh:
1¹ 1¹ 1 0 0 0¹ 0 ¹ 1 225
1 0 1 0 1 1 43
+ 1 0 0 0 0 1 1 0 0 268

Pengurangan juga dilakukan persis seperti pada sistem desimal.

Lihat tiga contoh di bawah ini :


10 2
1 1
-
1 1

1 0 0 0 1 17
1 1 1 7
-
1 0 1 0 10

1 0 0 1 1 1 39
1 0 1 1- 11
1 1 1 0 0 28

Dari ketiga contoh di atas terlihat bahwa apabila bilangan yang dikurangi lebih
kecil dari bilangan yang dikurangi itu akan meminjam angka di depannya. Jadi, persis
seperti pada perhitungan dengan menggunakan sistem desimal.
Perkalian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan perkalian aritmatika
biasa dan dengan menggunakan logika Boolean. Logika Boolean yang dipakai adalah
fungsi AND.

Lihat contoh berikut untuk lebih jelasnya.

1 1 0 1 0 26
1 1 1 7
X
1 1 0 1 0
Konsep Teknologi Informasi 68

1 1 0 1 0
1 1 0 1 0
+
1 0 1 1 0 1 1 0 182

Pembagian juga bisa dilakukan dengan mudah dengan cara seperti pembagian pada
sisitem desimal.
Lihat dua contoh berikut.
1 0 1) 1 0 0 0 1 1 ( 1 1 1
1 0 1
-
1 1 1
1 0 1
-
1 0 1
1 0 1
0
Contoh di atas adalah untuk pembagian : 35/5 = 7

6.4 Sistem Kode


Data yang diproses di dalam sistem digital umumnya direpresentasikan dengan
menggunakan kode tertentu. Terdapat berbagai macam sistem kode seperti desimal
dikode biner atau Binary Coded Ddecimal (BCD), gray,excess-3, kode peraga 7-segmen,
dan ASCII. Jika penyajian data hanya menggunakan sistem bilangan, maka penyajian
tersebut sangat terbatas yakni hanya dapat menyajikan data dalam bentuk bilangan
positif saja. Dengan menggunakan sistem kode dapat disajikan berbagai macam jenis
data seperti bilangan, simbol maupun hurup kedalam besaran digital. Selain itu, dengan
sistem kode dapat juga disajikan dengan bilangan positif maupun bilangan negatif, dan
bahkan bilangan pecahan dengan titik desimal.
Kode-kode tersebut disusun dengan suatu cara menggunakan bilangan biner
yang membentuk kelompok tertentu. Kelompok bilangan biner yang membentuk suatu
kode dibedakan penyebutnya. Kode biner 4-bit dinamakan nibble, contoh 1101, 1010,
dan 1001. Kode biner 8-bit dinamakan byte, contoh: 10011100, dan 10011100. Dalam hal
ini 1 byte = 8 bit, 1 kilobyte = 1KB = 1024 byte = 2 10 byte. Kode biner 16-bit dinamakan
word, contoh : 1001110010101010, dan kode biner 32-bit dinamakan double word.

1. Kode BDC (Binary-Coded Decimal)


Kode BCD atau Desimal Dikode Biner sering ditulis dalam bentuk BCD-8421
menggunakan kode biner 4-bit untuk merepresentasikan masing-masing digit desimal
dari suatu bilangan.

Contoh: Tulis dalam bentuk kode BCD-8421 bilangan desimal; 529!


Konsep Teknologi Informasi 69

5 2 9 Desimal
0101 0010 1001 BCD-8421

Dalam sistem kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (invalid
code) yakni: 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111, sehingga hanya ada 10 buah kode
BCD yang valid yakni kode-kode untuk merepresentasikan bilangan desimal 0 s.d. 9.
Contoh: Ubah 0111 1100 0001BCD ke sistem desimal!

0111 1100 0001BCD Sistem BCD


7 1 Sistem Desimal
Invalid
2. Kode ASCII
ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan kode biner
untuk merepresentasikan bilangan, huruf, dan simbol, sehingga disebut juga kode
alpanumerik.
Terdapat dua buah metode paritas yang digunakan oleh suatu sistem untuk
mendeteksi adanya kesalahan yakni metode paritas genap dan metode paritas ganjil.

Contoh: Metode paritas genap


Kode ASCII untuk karakter C adalah 1000011, memiliki jumlah bit 1 ganjil yakni 3
buah, maka bit paritas yang ditambahkan adalah 1, sehingga kodenya menjadi:

1 1 0 0 0 0 1 1

Bit paritas genap Kode untuk karakter C

Contoh: Metode paritas ganjil


Kode ASCII untuk karakter C adalah 1000011, memiliki jumlah bit 1 ganjil yakni 3
buah, maka bit paritas yang ditambahkan adalah 0, sehingga kodenya menjadi:

0 1 0 0 0 0 1 1

Bit paritas ganjil Kode untuk karakter C


Konsep Teknologi Informasi 70

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

1. Ubahlah ke dalam sistem desimal nilai:

a. 10001102
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

b. 11010010,0112
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

c. 3458
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
d. 12AB16
………………………………………………………………………………………………..
Konsep Teknologi Informasi 71

………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

2. Ubahlah 1011010101011101110012 ke sistem oktal dan heksadesimal!


……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
…..……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..

3. Lakukan konversi nilai 2BF1A16 dan nilai 162438 ke system biner!


……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
Konsep Teknologi Informasi 72

……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..

4. Lakukan operasi aritmatika penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian:


a. 00001101 + 10011101
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..

b. 10110110 - 11101
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..

c. 1110101 x 111
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
Konsep Teknologi Informasi 73

d. 11000100 : 111
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..

5. Lakukan konversi ke nilai desimal kode 000101001000 BCD dan 001001111110110BCD


……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..
……………………………………………………………………………………………….…..

6. Lakukan konversi ke sistem biner dan lakukan konversi balik untuk memeriksa
kebenaran konversi yang anda lakukan!
a. 26810
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..

b. 51310
…………………………………………………………………………………………...…..
Konsep Teknologi Informasi 74

…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..

c. 71,87510
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..
…………………………………………………………………………………………...…..

Anda mungkin juga menyukai