Anda di halaman 1dari 13

Nama

: Tony Hananta

NIM

: 130030706

Kelas

: ZK153

Tugas Organisasi Komputer


1. Pengertian Representasi Biner ?
Adalah menyatakan representasi dari sistem pengkodean atau penulisan angka dengan
menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1 atau yang disebut dengan sistem bilangan biner,
dimana representasi kode biner tersebut lah yang akan dibaca oleh komputer. Jadi sistem
pengkodeannya hanya menggunakan simbol 0 dan 1 karena sebenarnya hanya simbol
tersebutlah yang bisa diimengerti oleh komputer. Angka 1 dan 0 itu adalah representasi
dari on dan off, jadi 1= On dan 0= Off.
Sistem bilangan biner menggunakan basis dua, beberapa metode yang dapat digunakan
untuk merepresentasikan bilangan bertanda di sistem bilangan biner adalah: sign-andmagnitude, komplemen satu (ones' complement), dan komplemen dua (two's
complement). Komputer modern pada umumnya menggunakan metode komplemen dua,
namun metode lain juga digunakan pada situasi tertentu.
A. Representasi biner dari bilangan positif dan negatif (Sign-and-magnitude)

8 bit signed magnitude

Binary

Signed

Unsigned

00000000

+0

00000001

...

...

...

01111111

127

127

10000000

-0

128

10000001

-1

129

...

...

...

11111111

-127

255

Tabel 1 Metode Sign dan Magnitude


Dalam sistem biner representasi bilangan signed berisi : tanda (sign) dan besar nilai
(magnitude).
Untuk menyatakan tanda bilangan (positif atau negatif), dapat digunakan salah satu bit
yang ada untuk menyatakan tanda tersebut. Bit tersebut (biasanya bit yang paling kiri
atau most significant bit) diset bernilai 0 untuk bilangan positif, dan 1 untuk bilangan
negatif. Bit-bit yang lain menyatakan magnitude atau nilai mutlak dari bilangan. Jadi di
dalam satu byte (8-bit), satu bit digunakan sebagai tanda, dan 7 bit sisanya sebagai
magnitude yang nilainya bisa berisi mulai dari 0000000 (0) sampai 1111111 (127).
Cara ini dapat digunakan untuk merepresentasikan bilangan dari 12710 sampai +12710.
Konsekuensi dari metode ini adalah: akan ada dua cara untuk menyatakan nol, yaitu
00000000 (0) dan 10000000 ([-0|0]). Komputer generasi awal (misalnya IBM 7090)
menggunakan metode ini. Sign-and-magnitude adalah cara yang banyak dipakai untuk
merepresentasikan significand di dalam bilangan floating point.
Contoh :
Sign-Magnitude +9 dalam 8 bit

= 00001001

Sign-Magnitude -4 dalam 4 bit

= 1100

Magnitude dari bilangan positif dan negatif sama hanya berbeda pada sign
digitnya/MSB.

B. Representasi biner dari bilangan negatif (Komplemen-Satu)


Sistem yang dikenal dengan nama komplemen satu (ones' complement) juga dapat
digunakan untuk merepresentasikan bilangan negatif. Bentuk komplemen satu untuk
bilangan biner negatif diperoleh dengan cara membalik seluruh bit dari bilangan biner
positifnya. Bit yang bernilai 0 dibalik menjadi 1, dan bit yang bernilai 1 dibalik menjadi
0. Seperti pada metode sign-and-magnitude, di metode komplemen satu ini ada dua cara
merepresentasikan bilangan nol, yaitu : 00000000 (+0) dan 11111111 ([-0|0]).
Contoh, bentuk komplemen satu dari 00101011 (43) adalah 11010100 (43). Jangkauan
dari bilangan bertanda dengan komplemen satu adalah -(2 N-1-1) sampai (2N-1-1) dan +/-0.
Untuk sistem 8-bit (byte) jangkauannya adalah -127 10 sampai +12710 dengan nol bisa
berbentuk 00000000 (+0) atau 11111111 (-0).
Metode komplemen satu ini banyak dipakai di komputer generasi lama, seperti PDP1, CDC 160A dan UNIVAC 1100/2200 series.
Angka nol diubah menjadi satu dan satu menjadi nol. Contoh Dalam 8 bit :
+12 = 00001100 jadi -12 = 11110011
C. Representasi Biner dengan Komplemen-2
Di dalam metode komplemen dua, bilangan negatif direpresentasikan dengan cara
menambahkan satu pada bentuk komplemen satu dari suatu bilangan positif. Di dalam
metode komplemen dua, hanya ada satu bilangan nol (00000000). Misalnya, bentuk
komplemen satu dari 00101011 (43) adalah 11010100 (43). Bentuk komplemen duanya
adalah: 11010100 + 1 = 11010101. Contoh lain, dengan representasi komplemen-1
ditambah 1. Contoh dalam 8 bit
-12 = 11111011 (Komplemen-1)
1+
= 11111100 (Komplemen-2)
D. Representasi Biner dari Kode ASCII
Kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange) termasuk kode
Alfanumerik.

Contoh : cari kode heksadesimal dan biner untuk huruf b dalam kode ASCII. Cari b
dalam tabel 2 ASCII nilai barisnya adalah (6)16 = (0110)2 dan nilai kolomnya adalah
(2)16 = (0010)2. Jadi kode ASCII untuk b adalah (62)16 atau (01100010)2.

Tabel 2 ASCII

2. Representasi Biner Dari Bilangan 137089


Bilangan 137089 adalah bilangan desimal jadi 137089(10) = ...... (Biner)(2)
Cara : membagi bilangan dengan angka 2 sampai hasil baginya < 2
137089(10)
137089 : 2

= 68544 sisa 1

68544 : 2

= 34272 sisa 0

34272 : 2

= 17136 sisa 0

17136 : 2

= 8568 sisa 0

8568

:2

= 4284 sisa 0

4284

:2

= 2142 sisa 0

2142

:2

= 1071 sisa 0

1071

:2

= 535 sisa 1

535

:2

= 267 sisa 1

267

:2

= 133 sisa 1

133

:2

= 66 sisa 1

66

:2

= 33 sisa 0

33

:2

= 16 sisa 1

16

:2

= 8 sisa 0

:2

= 4 sisa 0

:2

= 2 sisa 0

:2

= 1 sisa 0

Hasil bagi yang terakhir = 1 sebagai awal


Jadi 137089(10) = 100001011110000001(2)

3. Konversi Representasi Biner 1000100101101010 Menjadi Bilangan


Desimal
Jadi 1000100101101010(2) = ....... Desimal(10)
Cara : mengalikan satu per satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2
dst
1000100101101010(2) = (1 x 215) + (0 x 214) + (0 x 213) + (0 x 212) + (1 x 211) + (0 x
210) + (0 x 29) + (1 x 28) + (0 x 27) + (1 x 26) + (1 x 25) + (0 x 24)
+ (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)

= 32768 + 0 + 0 + 0 + 2048 + 0 + 0 + 256 + 0 + 64 + 32 + 0 + 8 +


0+2+0
= 35178
Jadi 1000100101101010(2) = 35178(10)

4. Definisi dan Pemahaman Aljabar Boolean


Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner
dan operasi-operasi logik. Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling
berhubungan. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua
nilai yaitu True dan False atau Tinggi dan Rendah yang biasanya dilambangkan
dengan angka 1 dan 0 pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman
komputer. Aljabar Boolean ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan
yang berasal dari Inggris pada tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama
penemunya yaitu George Boole.
Operasi-operasi logik. Aljabar Boolean memiliki fungsi yang terdiri dari variabelvariabel biner yang dapat dinyatakan dalam bentuk tabel kebenaran yang memiliki
konstanta 0 dan 1, serta simbol-simbol operasi logik tertentu. Tabel kebenaran dalam
sebuah fungsi Boolean terdiri dari daftar semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1
yang diberikan ke variabel-variabel biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi
untuk masing-masing kombinasi biner.
Aljabar Boolean bekerja dengan himpunan {0, 1} pada operasi dan aturan tertentu.
Gerbang-gerbang logika erat kaitannya Aljabar Boole, karena biasa digunakan untuk
menyatakan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner dengan operator tententu.
Logika kombinasi merupakan suatu rangkaian digital yang mempergunakan 2 atau
lebih gerbang-gerbang logika. Gerbang logika merupakan rangkaian dengan satu atau
lebih sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran. Kombinasi
beberapa gerbang logika dapat menjadi suatu rangkaian digital yang sangat komplek.
Pada dasarnya kompleksitas suatu rangkaian digital dapat diserderhanakan sehingga
rangkaian digital tersebut dapat memanfaatkkan gerbang yang lebih sedikit.

1. Hukumidentitas:
(i)a+0=a

2. Hukumidempoten:
(i)a+a=a

(ii)a.1=a

(ii)a.a=a

3. Hukumkomplemen:

4. Hukumdominansi:

(i)a+a=1

(i)a.0=0

(ii)a.a=0

(ii)a+1=1

5. Hukuminvolusi:

6. Hukumpenyerapan:

(i)(a)=a

(i)a+(a.b)=a
(ii)a.(a+b)=a

7. Hukumkomulatif:

8. Hukumasosiatif:

(i)a+b=b+a

(i)a+(b+c)=(a+b)+c

(ii)a.b=b.a

(ii)a.(b.c)=(a.b).c

9. Hukumdistributif:

10.HukumDeMorgan:

(i)a+(b.c)=(a+b).(a+c)

(i)(a+b)=ab

(ii)a.(b+c)=(a.b)+(a.c)

(ii)(a.b)=a+b

11.Hukum0/1:
(i)0=1
(ii)1=0
Tabel3TabelhukumhukumaljabarBoolean

5. Operasi Operasi Logika Dasar Aljabar Boolean


Dalam rangkaian logika terdapat operasi dasar untuk menunjukkan suatu perilaku dari
operasi-operasi tersebut, operasi ini biasanya ditunjukkan dengan menggunakan suatu
tabel kebenaran. Tabel kebenaran berisi statemen-statemen bernilai TRUE(T) and
FALSE(F) yang dalam tabel dilambangkan dengan 1 untuk TRUE(benar) dan 0
untuk FALSE(salah).

Berikut operasi-operasi dasar logika yang dijelaskan dengan tabel kebenaran :


Operasi INVERS (NOT)
Operasi INVERS / NOT merupakan suatu operasi yang menghasilkan keluaran nilai
kebalikannya. Operasi INVERS / NOT dilambangkan dengan tanda ( ) diatas variabel

atau tanda single apostrope ( ). Operasi ini akan mengubah logik 1(benar) menjadi
0(salah) dan sebaliknya, akan mengubah logik 0(salah) menjadi logik 1(benar).
Tabel kebenaran untuk operasi INVERS / NOT:

Operasi AND
Operasi AND merupakan operasi boolean yang yang akan memghasilkan nilai 1 ketika
dipasangkan dengan 1 pula. Operasi AND dilambangkan dengan dot ( . ). Operasi ini
hanya akan menghasilkan nilai benar jika kedua variabel bernilai benar, selain itu akan
bernilai salah.
Tabel kebenaran untuk operasi AND:

Operasi OR

a.b

Operasi OR merupakan operasi yang hanya akan menghasilkan nilai benar(1) jika salah
satu variabelnya bernilai benar(1) serta akan menghasilkan nilai salah jika kedua
variabelnya bernilai salah. Operasi OR dilambangkan dengan plus (+).

Tabel kebenaran untuk operasi OR:

a+b

*Operasi Turunan
Operasi logika NOR
Operasi NOR merupakan perpaduan dari operasi OR dan INVERS / NOT. Operasi NOR
kan menghasilkan keluaran OR yang di inverskan. Operasi NOR mempunyai dua buah
lambang yaitu lambang OR (+) dan INVERS / NOT ( ).
Tabel kebenaran untuk operasi NOR :

(a+b)

Operasi logika NAND


Operasi NAND merupakan perpaduan dari operasi AND dan INVERS / NOT. Operasi
NAND akan menghasilkan keluaran AND yang di inverskan. Operasi NAND
mempunyai dua buah lambang yaitu lambang AND ( . ) dan INVERS / NOT ( ).
Tabel kebenaran untuk operasi NAND :

(a.b)

Operasi logika XOR


X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1
Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika
1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika
nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0. Operasi
XOR merupakan hasil dari (a.b) + (a.b) atau biasa ditulis

Tabel kebenaran untuk operasi XOR:

a.b + a.b

Operasi logika XNOR


Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1
Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan
kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang
sama dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika semua Masukan atau
Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR
(Exclusive OR). Operasi XNOR merupakan hasil dari a+b . a+b atau biasa ditulis
(a

b).

Tabel kebenaran untuk operasi XNOR:

a+b . a+b

Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran merupakan tabel yang menunjukkan kombinasi dari variabel input dan
variabel output pada suatu kasus logika tertentu. Tabel kebenaran biasa digunakan untuk
menganalisa suatu fungsi logika karena dapat mempermudah pemahaman.
Perhatikan contoh berikut:
Tunjukan nilai kebenaran dari suatu fungsi a . (b + c) = (a . b) + (a . c) (Hukum
Distributif )

b+c

a.(b+c)

a.b

a.c

(a.b)+(a.c)

Tabel 4 Tabel kebenaran a . (b + c) = (a . b) + (a . c)

6. Referensi Artikel dan Web


http://sofidakartika.blogspot.co.id/2013/05/organisasi-komputer-representasi.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Kuswari%20Hernawati,
%20S.Si.,M.Kom./KTI-Materi2%20Sistem%20Bilangan&Representasi%20data.pdf
http://alvamozza.blogspot.co.id/2015/04/pertemuan-4-representasi-data_13.html

https://rizkaandita.wordpress.com/2013/09/26/apa-itu-kode-binerbinary-code/
https://ictisfun.wordpress.com/2011/08/15/bilangan-biner/
http://www.wikihow.com/Convert-from-Decimal-to-Binary
http://hyperpost.blogspot.co.id/2014/04/konversi-bilangan-biner-octal-desimal.html
https://ketinggalan.files.wordpress.com/2010/11/definisi-aljabar-boolean-versi-11.pdf
http://teknikelektronika.com/pengertian-gerbang-logika-dasar-simbol/
https://melindasherly.wordpress.com/2011/06/11/operasi-logika-dasar-aljabarboolean/
https://docs.google.com/document/d/1yhkNO6L4PzYAj1VF5NHYDwJwmIl96e9FMiJhRINMu8/edit

Anda mungkin juga menyukai