Anda di halaman 1dari 25

SISTEM BILANGAN

DAN
KODE BILANGAN
SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan - sistem bilangan yang digunakan
pada sistem digital :
 Sistem bilangan desimal
 Sistem bilangan biner
 Sistem bilangan oktal
 Sistem bilangan heksadesimal
Bilangan Desimal
 Simbol : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
 Disebut dengan sistem basis 10 atau radiks 10.
 Sistem bilangan mempunyai karakteristik nilai-tempat
(place-value), yang mempunyai bobot sesuai dengan
tempat dimana angka/digit tersebut berada.
 Bobot untuk bilangan desimal adalah :
 Bobot satuan : 100 = 1
 Bobot puluhan : 101 = 10
 Bobot ratusan : 102 = 100
 Bobot ribuan : 103 = 1000 , dst
Cont..
 Nilai suatu bilangan merupakan hasil penjumlahan dari
perkalian setiap angka/digit dengan bobot tempat angka
tersebut berada.
Misalnya : bilangan desimal 285

ratusan puluhan satuan


28510 = (2 x 102) + (8 x 101) + (5 x 100)
= 200 + 80 + 5
Bilangan Biner

 Bilangan radiks 2, simbol : 0 dan 1


 Setiap digit biner (binary digit) disebut bit.
 Bobot faktor biner :

bit ke-5 bit ke-4 bit ke-3 bit ke-2 bit ke-1 bit ke-0
Bobot 25 24 23 22 21 20
Desimal 32 16 8 4 2 1
Cont..
 Bit ke-0 (bit paling kanan) dari bilangan biner merupakan
bit yang tidak signifikan (LSB, Least Significant Bit).
 Bit paling kiri dari bilangan biner merupakan bit yang
paling signifikan (MSB, Most Significant Bit).
 Contoh :
B5 B4 B3 B2 B1 B0
1 0 0 1 1 0

MSB LSB
Catt.
Untuk pekerjaan dalam elektronika digital, Anda harus
menghafal simbol biner yang digunakan untuk cacah
paling sedikit sampai 9.
Bilangan Oktal
Desimal Biner Oktal
 Simbol bilangan
 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 0 000 0
1 001 1
 Disebut bilangan radiks 8
2 010 2
 Merupakan metode dari 3 011 3
pengelompokan 3 bit 4 100 4
 Biasanya digunakan oleh 5 101 5
perusahaan komputer 6 110 6
yang menggunakan kode 7 111 7
3 bit untuk 8 1000 10
merepresentasikan 9 1001 11
instruksi/operasi 10 1010 12
Bilangan Heksadesimal
 Menggunakan 16 simbol, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
Huruf A untuk cacahan 10, B untuk 11, C untuk
12, D untuk 13, E untuk 14, dan F untuk 15.
 Merupakan metode dari pengelompokan 4 bit
 Komputer digital dan sistem yang berdasarkan
mikroprosesor menggunakan sistem bilangan
heksadesimal
Cont..

Desimal Biner Heksa Desimal Biner Heksa


desimal desimal
0 0000 0000 00 11 0000 1011 0B
1 0000 0001 01 12 0000 1100 0C
2 0000 0010 02 13 0000 1101 0D
3 0000 0011 03 14 0000 1110 0E
4 0000 0100 04 15 0000 1111 0F
5 0000 0101 05 16 0001 0000 10
6 0000 0110 06 17 0001 0001 11
7 0000 0111 07 18 0001 0010 12
8 0000 1000 08 19 0001 0011 13
9 0000 1001 09 20 0001 0100 14
10 0000 1010 0A 21 0001 0101 15
Konversi Bilangan
1. Desimal
a. Desimal Biner
Cara I : Cara II :
Ex : 133(10) = ……….(2) Ex : 122(10) = ……….(2)

133 2 122 0
128 – 27 2 61 1
5 2 30 0
4– 22 2 15 1
1 2 7 1
1– 20 2 3 1
0 1

13310 = 100001012 12210 = 11110102


Cont..
 Konversi untuk bilangan pecahan, harus dikalikan
sampai diperoleh nilai 0 dibelakang koma
ex : 0,6875(10) = ……(2)

0,6875 0,375 0,750 0,500


x2 x2 x2 x2
1,375 0,75 1,500 1,000

0,687510 = 0,10112
b. Desimal Oktal
ex :
8 486 sisa 6 LSB 48610 = 7468
8 60 sisa 4
8 7 sisa 7
0 MSB

 Pecahan
ex : 0,187510 = ……8
0,1875 0,500
x 8 x 8 0,187510 = 0,148
1,500 4,000
c. Desimal  Heksadesimal
ex : 49810 = …… 16
16 498 sisa 2
16 31 sisa 15 = F 49810 = 1F2H
1

 Pecahan
ex : 0,510 = ……. 16

0,5
x16 0,510 = 0,8H
8,000
2. Biner
a. Biner  desimal
ex :
10101102 = (1x26) + (0x25) + (1x24) + (0x23) + (1x22)
+ (1x21) + (0x20)
= 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 2 + 0
= 8610
cara cepat :
1 0 1 0 1 1 0 ( tulis binernya )
26 25 24 23 22 21 20
64 32 16 8 4 2 1  86
(jumlahkan bilangan
yang tidak dicoret)
1011,1010 = (1x23) + (0x22) + (1x21) + ( 1x20) + (1x2-1)
+ (0x2-2) + (1x2-3) + (0x2-4)
= 8 + 0 + 2 + 1 + 0,5 + 0 + 0,125 + 0
= 11,62510

b. Biner  oktal
Setara dengan pengelompokan biner 3 bit
ex : 010 111 1012 = 2758
2 7 5

c. Biner  Heksadesimal
Setara dengan pengeelompokan biner 4 bit
ex : 1101 0110 10102 = D6A16
D 6 A
3. Oktal
a. Oktal  Desimal
ex : 3268 = (3x82) + (2x81) + (6x80)
= 192 + 16 + 6
= 21410

b. Oktal  Biner
ex : 6248  6 2 4 6248 = 1100101002

110 010 100


4. Hexadesimal
a. Hexadesimal  Desimal
ex : 2A616 = (2x162) + (10x161) + (6x160)
= 512 + 160 + 6
= 67810

b. Hexadesimal  Biner
ex : A916  A 9 A916 = 101010012

1010 1001

Soal :
210 = ……. 8 = ……. 2 = ……. H = ……. 10
KODE BILANGAN
1. Kode BCD (Binary Coded Decimal)
 Setiap bilangan desimal (0 s.d. 9) dikodekan dalam
bilangan biner
Ex : 2 6 4 5

0010 0110 0100 0101


 Dengan cara yang sama dapat dilakukan konversi
baliknya
Ex : 0010 1000 0111 0100

2 8 7 4
Cont..

 Keunggulan kode BCD : mudah mengubah dari dan ke


bilangan desimal
 Kerugian : tidak dapat digunakan untuk operasi
aritmatika yang hasilnya melebihi 9

Soal :
1. Ubahlah bilangan menjadi bilangan BCD :
a. 47 b. 815 c. 90623
2. Kembalikan kode BCD berikut menjadi bilangan
desimalnya :
a. 1000 1001 0011 0000
b. 0010 0101 0111 0000 0010
2. Kode Excess-3 (XS-3)

 Excess-3 artinya : kelebihan Desimal Kode Excess-3


tiga, sehingga nilai biner asli
ditambah tiga 0 0011
1 0100
 Dapat juga dipakai untuk
2 0101
menggantikan bilangan
3 0110
desimal 0 s.d. 9
4 0111
5 1000
Soal : 6 1001
Kodekan bilangan desimal 7 1010
berikut ke XS-3 : 8 1011
9 1100
a. 47 b. 815
Cont..
 Seperti halnya dengan BCD, XS-3 hanya
menggunakan 10 dan 16 kombinasi yang ada
 Kode Excess-3 dirancang untuk mengatasi kesulitan
kode BCD dalam operasi aritmatika
 Aturan-aturan penjumlahan kode XS-3 :
1. Penjumlahan mengikuti aturan penjumlahan biner
2. a. Jika hasil penjumlahan untuk suatu kelompok
menghasilkan suatu simpanan desimal,
tambahkan 0011 ke kelompok tersebut
b. Jika hasil penjumlahan untuk setiap kelompok
tidak menghasilkan simapan desimal, kurangkan
0011 dari kelompok tersebut
 Contoh soal :
1). 43 → 0111 0110
35 + → 0110 1000 +
78 → 1101 1110 penjumlahan biner biasa
- 0011 0011 –
1010 1011

2). 28 → 0101 1011


28 + → 0101 1011 +
56 → 1011 0110 penjumlahan biner biasa
- 0011 0011 +
1000 1001
Desimal Kode Gray
3. Kode Gray 0 0000
1 0001
 Digunakan untuk 2 0011
peralatan masukan dan 3 0010
keluaran dalam sistem 4 0110
digital 5 0111
 Tidak bisa digunakan 6 0101
untuk rangkaian 7 0100
aritmatika 8 1100
 Karakteristik : hanya satu 9 1101
digit yang berubah bila 10 1111
dicacah dari atas ke 11 1110
bawah. 12 1010
13 1011
14 1001
15 1000
4. Kode ASCII

 ASCII singkatan dari : American Standard Code for


Informtion Interchange
 Kode ASCII adalah kode 7-bit dengan format susunan :
a6 a5 a4 a3 a2 a1 a0
Setiap a disusun dalam 0 dan 1

Ex : A dikodekan sebagai : 100 0001


Tabel Kode ASCII

Anda mungkin juga menyukai