Anda di halaman 1dari 9

Sistem Bilangan Komputer dan Pengkonversiannya

Made Asthito Yogi Prasanna, 2105551078, Teknologi Informasi


Fakultas Teknik, Universitas Udayana Badung, Indonesia
e-mail: made.asthitoyogi@gmail.com

Abstrak
Sistem Bilangan adalah sebuah cara untuk menentukan perwakilan sebuah nilai
bilangan dengan menggunakan sebuah simbol yang telah disepakati (standar). Sistem bilangan
yang banyak digunakan oleh manusia dalam menjalani kesahariannya adalah sistem bilangan
desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol. Beda dengan sistem
komputer, logika komputer menggunakan sistem bilangan biner yang diwakili oleh elemen dua
keadaan (Two-State Element), yaitu keadaan on (ada arus) dan keadaan off (tidak ada arus).
Selain itu sistem komputer juga menggunakan sistem bilangan yang lain yaitu sistem bilangan
oktal (Octal Number System) dan sistem bilangan heksadecimal (Hexadecimal Number
System). Konversi bilangan adalah ilmu yang mempelajarai tentang suatu proses dimana suatu
bilangan berbasis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain.

Kata kunci: Sistem Bilangan, Number System, Konversi Bilangan

1. Pendahuluan

Artikel ini membahas tentang Sistem Bilangan dan pengkonversiannya, dimana artikel
ini membahasa materi yang sangat umum dipelajari oleh mahasiswa Teknologi Informasi.
Sistem Bilangan pada suatu Sistem Komputer merupakan hal penting dalam proses sebuah
data dan Sistem Bilangan Komputer juga merupakan pondasi dalam menguasai ilmu jaringan.
Materi Sistem Bilangan Komputer ini akan menunjukkan kita bagaimana para ahli terdahulu
menggunakan pengetahuan ini untuk membuat komputer pertama.
Sistem Bilangan yang dibahas pada kali ini adalah Sistem Bilangan Komputer atau
Number System. Secara umumnya sistem bilangan komputer adalah sebuah cara untuk
menentukan bagaimana sebuah nilai bilangan dapat diwakili dengan simbol yang telah
disepakati atau telah menjadi standar. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar
atau basis yang tertentu yaitu basis atau radix sebagai penentu nilai suatu bilangan. Basis atau
radix ini yang akan menjadi acuan dalam nilai bilangan sesungguhnya dalam suatu sistem
bilangan. Sistem bilangan komputer merupakan sebuah konsep dasar sistem komputer dimana
sistem bilangan komputer mencakup 4 jenis sistem bilangan penting dalam sistem komputer
yaitu Sistem Bilangan Desimal (basis 10), Sistem Bilangan Binari (basis 2), Sistem Bilangan
Oktal (basis 8), Sistem Bilangan Heksadesimal (basis 16).
Konversi yang akan dibahas dalam artikel ini adalah Konversi Bilangan dimana
pembahasannya akan mencakup bilangan bulat dan bilangan pecahan dari Sistem Bilangan
Desimal, Binari, Oktal, dan Heksadesimal. Konversi Bilangan biasanya digunakan untuk
menerjemahkan perintah manusia menjadi sebuah kode-kode yang dapat dimengerti oleh
sistem komputer dan sebaliknya, dimana konversi ini digunakan untuk menerjemahkan kode-
kode sistem komputer menjadi bentuk informasi yang dapat dimengerti oleh manusia
2. Studi Literatur

2.1 Sistem Bilangan (Number System)


Sistem bilangan atau Number System adalah sebuah cara untuk menentukan
bagaimana sebuah nilai suatu bilangan dapat diwakali oleh suatu simbol yang telah disepakati
(standar). Sistem Bilangan menggunakan basis atau radix sebagai penentu nilai suatu bilangan.
Konsep Dasar Sistem Bilangan adalah suatu bilangan yang memiliki Base (radix), absolute digit
dan positional (place) value. Sistem bilangan memiliki cara penulisan seperti berikut ini,
Bilanganbasis, contoh: sebuah sistem bilangan desimal memiliki nilai bilangan 120 maka akan
ditulis menjadi 12010.
Dalam hubungannya dengan Sistem Komputer, Sistem Bilangan terbagi menjadi 4 jenis
Sistem Bilangan, yaitu:
1. Sistem Bilangan Desimal (Decimal Number System), dengan basis 10
2. Sistem Bilangan Biner (Binary Number System), dengan basis 2
3. Sistem Bilangan Oktal (Octal Number System), dengan basis 8
4. Sistem Bilangan Heksadesimal (Hexadecimal Number System), dengan basis 16

2.1.1 Sistem Bilangan Desimal (Decimal Number System)


Sistem BIlangan Desimal adalah Sistem Bilangan yang paling umum sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sistem Bilangan Desimal menggunakan basis 10 dan
menggunakan 10 macam simbol dalam mewakili nilai bilangannya, yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 ,7, 8,
dan 9. Sistem Bilangan Desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga
berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Setiap posisi dalam Sistem Bilangan Desimal mempunyai nilai kelipatan dari 100, 101,
2
10 , dan seterusnya. Penulisan bilangan terbagi dalam beberapa posisi dan banyaknya posisi
yang ada tergantung dari besarnya suatu bilangan. Setiap posisi mempunyai besaran tertentu
yang diisi oleh nilai masing-masing sesuai bilangan secara urut dari dimulai dari kanan (terkecil)
ke kiri (terbesar). Lebih jelasnya dapat melihat tabel 1.

Ribuan Ratusan Puluhan Satuan


3 2 1
10 10 10 100

Tabel 1. Contoh Position Value dalam Sistem Bilangan Desimal

Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut,
misalkan contoh bilangan desimal adalah 10932 (1093210). Ini dapat diartikan sebagai berikut:
2.1.2 Sistem Bilangan Biner (Binary Number System)
Sistem Bilangan Biner adalah Sistem Bilangan yang diwakili oleh elemen dua keadaan
(Two-State Element) dan dua simbol yaitu, keadaan OFF (tidak ada arus) yang diwakili oleh
angka 0 dan keadaan ON (ada arus) yang diwakili oleh angka 1. Sistem bilangan biner modern
ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17 dan di populerkan oleh John Von
Neumann.
Semua Position Value dalam Sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai
2 (basis). Setiap posisi mempunyai besaran tertentu yang diisi oleh nilai masing-masing sesuai
bilangan secara urut dimulai dari kanan (terkecil) ke kiri (terbesar). Lebih jelasnya dapat melihat
tabel 2.

Keempat Ketiga Kedua Pertama


23 22 21 20

Tabel 2. Position Value dalam Sistem Bilangan Biner

Untuk melihat nilai bilangan biner dalam nilai bilangan desimal dapat digunakan
perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan biner adalah 10101 (101012). Ini dapat
diartikan sebagai berikut:

2.1.3 Sistem Bilangan Oktal (Octal Number System)


Sistem Bilangan Oktal adalah Sistem Bilangan yang memiliki basis (radix) 8 dan
diwakili oleh 8 simbol bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Sistem Bilangan Oktal merupakan
salah satu Sistem Bilangan yang dipakai mini komputer seperti PDP-8. Semua Position Value
dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis) dan dalam setiap
posisi memiliki besaran tertentu yang diisi oleh nilai masing-masing sesuai bilangan secara urut
dimulai dari kanan (terkecil) ke kiri (terbesar). Lebih jelasnya dapat melihat tabel 3.

Keempat Ketiga Kedua Pertama


3 2 1
8 8 8 80

Tabel 3. Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal

Untuk melihat nilai bilangan oktal dalam nilai bilangan desimal dapat digunakan
perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan oktal adalah 3174 (31748). Ini dapat
diartikan sebagai berikut:
2.1.4 Sistem Bilangan Heksadesimal (Hexadecimal Number System)
Sistem Bilangan Heksadesimal adalah Sistem Bilangan yang memiliki basis 16 dan
diwakili oleh 16 simbol yang terdiri atas dua unsur yaitu angka dan desimal yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Seperti yang bisa dilihat simbol huruf A
mewakili nilai bilangan 10, simbol huruf B mewakili nilai bilangan 11 dan seterusnya hingga
simbol huruf F mewakili nilai bilangan 15. Sama dengan Sistem Bilangan Komputer lainnya,
semua positional value dalam Sistem Bilangan Heksadesimal merupakan perpangkatan dari
nilai 16 (basis) dan dalam setiap posisi memiliki besaran tertentu yang diisi oleh nilai masing-
masing sesuai bilangan secara urut dimulai dari kanan (terkecil) ke kiri (terbesar). Lebih
jelasnya dapat melihat tabel 4.

Keempat Ketiga Kedua Pertama


163 162 161 160

Tabel 4. Position Value dalam Sistem Bilangan Heksadesimal

Untuk melihat nilai bilangan heksadesimal dalam nilai bilangan desimal dapat
digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan heksadesimal adalah 2AF3
(2AF316). Ini dapat diartikan sebagai berikut:

2.2 Konversi Bilangan


Konversi Bilangan merupakan suatu proses pengubahan satu sistem bilangan dengan
basis tertentu menjadi suatu sistem bilangan dengan basis yang lain. Konversi Bilangan terbagi
juga menjadi empat macam yaitu, Konversi Bilangan Desimal, Konversi Bilangan Biner,
Konversi Bilangan Oktal, dan Konversi Bilangan Heksadesimal. Dari 4 Konversi Bilangan
tersebut terdapat 2 Konversi Bilangan yang paling penting yaitu Konversi Bilangan Desimal dan
Konversi Bilangan Biner, karena hanya dengan mempelajari kedua Konversi Bilangan tersebut
kita dapat mengkonversi seluruh jenis bilangan dengan basis tertentu (bilangan Desimal,
bilangan Biner, bilangan Oktal, atau bilangan Heksadesimal) ke sebuah bilangan dengan basis
yang lainnya (bilangan Desimal, bilangan Biner, bilangan Oktal, atau bilangan Heksadesimal).

2.2.1 Konversi Bilangan Desimal


Konversi Bilangan Desimal adalah suatu proses pengubahan bentuk bilangan desimal
menjadi bentuk bilangan dengan basis lainnya (bilangan basis biner, oktal, atau heksadesimal).
Di dalam Konversi Bilangan Desimal terdapat 3 jenis konversi yaitu:
1. Konversi desimal ke biner
Cara mengkonversikan bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi
bilangan desimal dengan nilai 2 (basis) dimulai dari kanan sampai habis, yang dimana
hasil sisa pembagiannya akan menjadi bilangan biner. Untuk lebih jelasnya silahkan
simak contoh dibawah ini:
Soal:
Menggunakan 2 nomor dibelakang NIM saya (Made Asthito Yogi
Prasanna, 2105551078) yaitu 78, maka konversikanlah menjadi
bilangan biner!
Jawab:
1. Langkah pertama, bagilah bilangan 78 dengan nilai 2, yaitu 78 ÷ 2 = 39
dengan sisa 0.
2. Langkah kedua, bagilah bilangan bulat hasil dari pembagian bilangan
78 dengan nilai 2, yaitu 39 ÷ 2 = 19 dengan sisa 1.
3. Langkah ketiga, bagilah bilangan bulat hasil dari pembagian bilangan
39 dengan nilai 2, yaitu 19 ÷ 2 = 9 dengan sisa 1.
4. Langkah keempat, bagilah bilangan bulat hasil dari pembagian
bilangan 19 dengan 2, yaitu 9 ÷ 2 = 4 dengan sisa 1.
5. Langkah kelima, bagilah bilangan bulat hasil dari pembagian bilangan 9
dengan 2, yaitu 4 ÷ 2 = 2 dengan sisa 0.
6. Langkah kelima, bagilah bilangan bulat hasil dari pembagian bilangan 4
dengan 2, yaitu 2 ÷ 2 = 1 dengan sisa 0.
7. Langkah keenam, bagilah bilangan bulat hasil dari pembagian bilangan
2 dengan 2, yaitu 1 ÷ 2 = 0 dengan sisa 1.
8. Setelah selesai membagi nilai desimal 78 hingga habis maka kita akan
menulis sisa dari pembagian tersebut dari atas ke bawah menjadi dari
kanan ke kiri, yaitu 1001110.
9. Dengan demikian kita mengetahui bahwa 7810 = 10011102.

2. Konversi desimal ke oktal


Seperti dengan cara konversi desimal ke biner, cara mengkonversikan bilangan
desimal ke oktal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan basis oktal yaitu 8
(basis) hingga habis, yang dimana hasil sisa pembagiannya akan menjadi bilangan
oktal. Untuk lebih jelasnya silahkan simak contoh dibawah ini:
Soal:
Menggunakan 3 nomor didepan NIM saya (Made Asthito Yogi
Prasanna, 2105551078) yaitu 210, maka konversikanlah menjadi
bilangan oktal!
Jawab:
1. Langkah pertama, bagilah bilangan 210 dengan nilai 8, yaitu 210 ÷
8 = 26 dengan sisa 2.
2. Langkah kedua, bagilah bilangan bulat hasil dari pembagian
bilangan 210 dengan nilai 8, yaitu 26 ÷ 8 = 3 dengan sisa 2.
3. Langkah ketiga, bagilah bilangan bulat hasil dari pembagian
bilangan 26 dengan nilai 8, yaitu 3 ÷ 8 = 0 dengan sisa 3.
4. Setelah selesai membagi nilai desimal 210 hingga habis maka kita
akan menulis sisa dari pembagian tersebut dari atas ke bawah
menjadi dari kanan ke kiri, yaitu 322.
5. Dengan demikian kita mengetahui bahwa 21010 = 3228.

3. Konversi desimal ke heksadesimal


Untuk mengkonversi bilangan desimal ke heksadesimal kita harus membagi
bilangan desimal dengan nilai 16 (basis) sampai habis, yang dimana hasil sisa
pembagiannya akan menjadi bilangan heksadesimal. Untuk lebih jelasnya silahkan
simak contoh dibawah ini:
Soal:
Menggunakan 3 nomor didepan NIM saya (Made Asthito Yogi
Prasanna, 2105551078) yaitu 210, maka konversikanlah menjadi
bilangan heksadesimal!
Jawab:
1. Langkah pertama, bagilah bilangan 210 dengan nilai 16, yaitu 210
÷ 16 = 13 dengan sisa 2.
2. Langkah kedua, bagilah bilangan bulat hasil pembagian bilangan
210 dengan nilai 16, yaitu 13 ÷ 16 = 0 dengan sisa 13.
3. Setelah selesai membagi nilai desimal 210 hingga habis maka kita
akan menulis sisa dari pembagian tersebut dari atas ke bawah
menjadi dari kanan ke kiri serta karena kita mengkonversikan ke
heksadesimal kita perlu mengingat bahwa untuk nilai 10-15 itu
diwakili oleh huruf A-F, jadinya hasil konversinya yaitu D(13)2.
4. Dengan demikian kita mengetahui bahwa 21010 = D216.
2.2.2 Konversi Bilangan Biner
Konversi Bilangan Biner adalah suatu proses pengubahan bentuk bilangan biner
menjadi bentuk bilangan dengan basis lainnya (bilangan basis desimal, oktal, atau
heksadesimal). Sistem Bilangan Biner juga dapat kita sebut dengan istilah Bit atau Binary Digit.
Pengelompokkan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam
istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American
Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng kodean 1 Byte. Dengan
mempelajari Konversi Bilangan Biner kita dapat mengetahui bagaimana sebuah Sistem
Komputer dibuat. Sama seperti Konversi Bilangan Desimal, di dalam Konversi Bilangan Biner
terdapat 3 jenis konversi yaitu:
1. Konversi Biner ke Desimal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan desimal, kita dapat mengalikan
bilangan biner dengan perpangkatan bilangan 2 (basis) mulai dari yang paling kanan ke
kiri. Untuk lebih jelasnya silahkan simak contoh dibawah ini:
Soal:
Konversikan bilangan biner 1001110 (10011102) ke bilangan desimal!
Jawab:
10011102 = …10
10011102 = 0 × 20 + 1 × 21 + 1× 22 + 1× 23 + 0 × 24 + 0 × 25 + 1× 26
10011102 = 0 + 2 + 4 + 8 + 0 + 0 + 64
10011102 = 7810

2. Konversi Biner ke Oktal


Dalam mengkonversikan bilangan biner menjadi bilangan oktal, pertama-tama
kita harus membagikan bilangan biner menjadi beberapa kelompok yang berisikan 3
digit dimulai dari yang paling kanan, lalu kelompok bilangan biner tersebut akan kita
konversikan ke bilangan desimal, lalu nilai desimal itu akan dikonversikan menjadi
bilangan oktal dengan menggunakan Konversi Desimal ke Oktal. Untuk lebih jelasnya
silahkan simak contoh dibawah ini:
Soal:
Konversikan bilangan biner 1001110 (10011102) ke bilangan desimal!
Jawab:
1. Langkah pertama, bagilah bilangan biner tersebut menjadi
beberapa kelompok yang berisikan 3 digit dimulai dari yang paling
kanan, yaitu (1)110, (2)001, dan (3)1
2. Langkah kedua, konversikanlah kelompok bilangan biner tersebut
menjadi bilangan desimal dimulai dari nomor 1 hingga nomor 3,
yaitu (1)1102 = 610, (2)0012 = 110, (3)12 = 110.
3. Langkah ketiga, konversikan lagi kelompok bilangan tersebut
menjadi bilangan oktal, yaitu (1)610 = 68 (2)110 = 18 (3)110 = 18
4. Langkah ketiga, tulislah hasil konversi kelompok bilangan biner
tersebut dimulai dari nomor 1 ke 3 diawali dari kanan ke kiri, yaitu
116.
5. Dengan demikian kita mengetahui bahwa bilangan biner 10011102
= 1168.

3. Konversi Biner ke Heksadesimal


Dalam Konversi Biner ke Heksadesimal, pertama-tama kita harus membagikan
bilangan biner menjadi beberapa kelompok yang berisikan 4 digit dimulai dari kanan,
lalu kelompok bilangan biner tersebut akan dikonversikan menjadi bilangan desimal
heksadesimal. Perlu diingatkan untuk Sistem Bilangan Heksadesimal menggunakan
unsur angka dan huruf dimana nilai bilangan dari 10 hingga 15 menggunakan unsur
huruf yaitu A hingga F. Untuk lebih jelasnya dapat kita melihat contoh berikut:
Soal:
Konversikan bilangan biner 1001110 (10011102) ke bilangan desimal!
Jawab:
1. Langkah pertama, bagilah bilangan biner tersebut menjadi
beberapa kelompok yang berisikan 4 digit dimulai dari yang paling
kanan, yaitu (1)1110 dan (2) 100.
2. Langkah kedua, konversikanlah kelompok bilangan biner tersebut
menjadi desimal dengan menggunakan Konversi Biner ke Desimal
yaitu, (1)11102 = 1410 dan (2)1002 = 4.
3. Langkah ketiga, konversikan lagi kelompok bilangan tersebut
menjadi bilangan heksadesimal, yaitu 4E.
4. Dengan demikian kita mengetahui bahwa bilangan biner 10011102
= 4E16.

2.2.3 Konversi Bilangan Oktal


Konversi Bilangan Oktal merupakan sebuah konversi yang bertujuan untuk mengubah
suatu bilangan oktal menjadi bilangan dengan basis yang lainnya (bilangan desimal, bilangan
biner, atau bilangan heksadesimal). Dalam konversi bilangan oktal terdapat 3 jenis konversi,
yaitu:
1. Konversi Oktal ke Desimal
Untuk mengkonversi bilangan oktal menjadi bilangan desimal kita dapat
mengalikan setiap digit oktal dengan bilangan perpangkatan 8 dimulai dari kanan
hingga kiri. Untuk lebih lanjutnya kita dapat melihat contoh dibawah ini:
Soal:
Konversikan bilangan oktal 322 menjadi bilangan desimal!
Jawab:
3228 = …10
3228 = (2 × 80) + (2 × 81) + (3× 82)
3228 = 2 + 16 + 192
3228 = 21010

2. Konversi Oktal ke Biner


Untuk mengkonversi bilangan oktal menjadi bilangan biner kita harus mengikuti
Langkah-langkah berikut ini:
1. Pertama-tama konversikan setiap digit bilangan oktal menjadi bilangan
biner. Setiap digit bilangan oktal dapat diasumsikan sebagai bilangan
desimal.
2. Kedua, setelah melakukan konversi ke biner gabungkan hasil konversi
yang masing-masing terdiri dari 3 digit bilangan biner menjadi satu bilangan
biner. Jika hasil konversi kurang dari 3 digit, maka tambahkan angka 0
didepan sampai hasil konversi menjadi 3 digit, contohnya 310 = 112 = 0112.
Untuk lebih lanjutnya kita dapat melihat contoh dibawah ini:
Soal:
Konversikan bilangan oktal 116 menjadi bilangan biner!
Jawab:
1. Pertama-tama, dapat diasumsikan setiap digit bilangan oktal
sebagai bilangan desimal, yaitu 1168 menjadi 110 110 610. Setelah itu
konversikan setiap digit bilangan desimal tersebut menjadi bilangan
biner dengan menggunakan Konversi Desimal ke Biner, yaitu 110 =
12, 110 = 12, dan 610 = 1102. Karena setiap bilangan biner dalam
Sistem Bilangan Oktal terdiri dari 3 digit maka, 12 = 0012
2. Kedua, setelah melakukan konversi, kita dapat menggabungkan
nilai bilangan biner yang telah kita dapat, yaitu 0010011102 atau
10011102

3. Konversi Oktal ke Heksadesimal


Untuk Konversi Oktal ke Heksadesimal kita memiliki 2 cara, yaitu cara pertama
adalah dengan menggunakan Konversi Oktal ke Biner lalu menggunakan Konversi
Biner ke Heksadesimal, cara kedua adalah mengkonversi bilangan oktal menjadi
desimal lalu bilangan desimal tersebut kita konversikan lagi menjadi bilangan
heksadesimal. Untuk lebih memahami kita dapat melihat contoh dibawah ini:
Soal:
Konversikan bilangan oktal 322 menjadi bilangan heksadesimal!
Jawab:
1. Pertama-tama kita dapat mengkonversi bilangan oktal 322 menjadi
bilangan desimal, yaitu 3228 = 21010.
2. Kedua, setelah melakukan konversi ke bilangan desimal kita akan
mengkonversikan bilangan desimal tersebut menjadi bilangan
heksadesimal dengan menggunakan Konversi Desimal ke
Heksadesimal, yaitu 21010 = D216.
3. Jadi dapat kita ketahui bahwa 3228 = D216.

2.2.4 Konversi Bilangan Heksadesimal


Konversi Bilangan Heksadesimal merupakan suatu cara untuk mengubah suatu
bilangan dengan basis heksadesimal menjadi bilangan dengan basis yang lain (bilangan
desimal, bilangan biner, atau bilangan oktal). Dalam Konversi Bilangan Heksadesimal terdapat
3 jenis konversi yaitu:
1. Konversi Heksadesimal ke Desimal
Untuk mengkonversi bilangan heksadesimal menjadi bilangan desimal pertama
kita harus mengkonversi unsur huruf menjadi unsur angka yaitu A = 10, B = 11, C = 12,
D = 13, E = 14, dan F = 15, setelah itu kita dapat mengalikan setiap digit heksadesimal
dengan bilangan perpangkatan 16 dimulai dari kanan hingga kiri. Untuk lebih lanjutnya
kita dapat melihat contoh dibawah ini:
Soal:
Konversikan bilangan heksadesimal D2 menjadi bilangan desimal!
Jawab:
D216 = …10
D216 = (2 × 160) + (13 × 161)
D216 = 2 + 208
D216 = 21010.

2. Konversi Heksadesimal ke Biner


Untuk mengkonversikan bilangan heksadesimal ke biner, pertama-tama kita dapat
mengasumsikan setiap digit bilangan heksadesimal menjadi bilangan desimal lalu dari
bilangan desimal tersebut kita akan konversi menjadi bilangan biner dengan menggunakan
Konversi Desimal ke Biner. Setelah itu kita akan gabungkan seluruh bilangan biner yang
terdiri dari 4 digit menjadi satu bilangan biner. Untuk lebih lanjutnya kita dapat melihat
contoh dibawah ini:
Soal:
Konversikan bilangan heksadesimal D2 menjadi bilangan biner!
Jawab:
1. Pertama-tama, dapat diasumsikan setiap digit bilangan
heksadesimal sebagai bilangan desimal, yaitu D216 menjadi 1310
dan 210. Setelah itu konversikan setiap digit bilangan desimal
tersebut menjadi bilangan biner dengan menggunakan Konversi
Desimal ke Biner, yaitu 1310 = 11012 dan 210 = 102. Karena setiap
bilangan biner dalam Sistem Bilangan Hektadesimal terdiri dari 4
digit maka, 102 = 00102.
2. Kedua, setelah melakukan konversi, kita dapat menggabungkan
nilai bilangan biner yang telah kita dapat, yaitu 110100102.
3. Jadi dapat kita ketahui bahwa D216 = 110100102.

3. Konversi Heksadesimal ke Oktal


Untuk mengkonversi bilangan heksadesimal ke oktal, seperti Konversi Oktal ke
Hektadesimal, kita memiliki 2 cara yaitu cara pertama adalah dengan
menggunakan Konversi Hektadesimal ke Biner lalu menggunakan Konversi
Biner ke Oktal, cara kedua adalah mengkonversi bilangan hektadesimal
menjadi desimal lalu bilangan desimal tersebut kita konversikan lagi menjadi
bilangan oktal. Untuk lebih memahami kita dapat melihat contoh dibawah ini:
Soal:
Konversikan bilangan heksadesimal D2 menjadi bilangan oktal!
Jawab:
1. Pertama-tama kita dapat mengkonversi bilangan heksadesimal D2
menjadi bilangan desimal, yaitu D216 = 21010.
2. Kedua, setelah melakukan konversi ke bilangan desimal kita akan
mengkonversikan bilangan desimal tersebut menjadi bilangan oktal
dengan menggunakan Konversi Desimal ke Oktal, yaitu 21010 =
3228.
3. Jadi dapat kita ketahui bahwa D216 = 3228.

3. Kesimpulan
Sistem bilangan atau Number System adalah sebuah cara untuk menentukan
bagaimana sebuah nilai suatu bilangan dapat diwakali oleh suatu simbol yang telah disepakati
(standar). Sistem Bilangan menggunakan basis atau radix sebagai penentu nilai suatu bilangan.
Dalam hubungannya dengan komputer, Sistem Bilangan terdiri dari 4 jenis yaitu Sistem
Bilangan Desimal (basis 10), Sistem Bilangan Biner (basis 2), Sistem Bilangan Oktal (basis 8),
Sistem Bilangan Heksadesimal (basis 16). Konversi Bilangan merupakan suatu proses
pengubahan satu sistem bilangan dengan basis tertentu menjadi suatu sistem bilangan dengan
basis yang lain. Konversi Bilangan terbagi juga menjadi empat macam yaitu Konversi Bilangan
Desimal, Konversi Bilangan Biner, Konversi Bilangan Oktal, dan Konversi Bilangan
Heksadesimal. Dari keempat macam konversi tersebut terdapat 2 konversi yang harus kita
pelajari jika ingin mengetahui cara mengkonversi suatu bilangan dengan basis tertentu menjadi
bilangan dengan basis yang lain, yaitu Konversi Bilangan Desimal dan Konversi Bilangan Biner.

Daftar Pustaka
[1] Cahyani, Indah, Layli Nur Hidayati, M.A Faaiq, Rezky Maulana, and Talia Linangsasi. 2016.
"Makalah Sistem Bilangan & Konversi." 5-9.
[2] Fathurrahman. 2014. "SISTEM BILANGAN."
[3] Waluya Firdaus, Dony. 2011. "Sistem Bilangan ." UNIKOM Repository 1-4.
[4] Gulo, Famalua. 2016. "Aplikasi Pembelajaran Konversi Bilangan Menggunakan Metode
Computer Assisted Instruction (CAI)." JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 34-37.
[5] 2013. Pengertian dan Macam Sistem Bilangan Komputer. September 20. Accessed October
13, 2021. http://predator-technology.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-macam-
sistem-bilangan.html.
[6] Setiawan, Rudy. 2020. Memahami 4 Sistem bilangan komputer
(desimal,biner,oktal,hexadesimal). November 21. Accessed October 14, 2021.
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/memahami-4-sistem-bilangan-komputer-
desimal-biner-oktal-hexadesimal/.
[7] 2021. Sistem bilangan biner. October 10. Accessed October 14, 2021.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_biner.

Anda mungkin juga menyukai