Anda di halaman 1dari 48

TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN

Konfigurasi Server Softswitch (BAB 1) Kelas XII

Kompetensi Dasar
3.9 Memahami bagan dan konsep kerja server softswitch berkaitan dengan PBX.
3.10 Menerapkan konfigurasi ekstensi dan dial plan server softswitch.
3.11 Menerapkan prosedur instalasi server softswitch berbasis Session Initial Protocol (SIP).
4.9 Menyajikan bagan dan konsep kerja server softswitch berkaitan dengan PBX.
4.10 Melakukan konfigurasi ekstensi dan dial plan server softswitch.
4.11 Menginstalasi server softswitch berbasis Session Initial Protocol (SIP).

Pendahuluan
Pada Bab 1, ini akan dijelaskan materi pembelajaran yang mengikuti ketentuan kompetensi
dasar tentang PBX, yang sebelumnya telah disinggung dalam materi pada Buku Teknologi Layanan
Jaringan (TLJ) Kelas XI. Selain itu, juga akan dijelaskan tentang konsep extension dan dial plan
khususnya dalam pengaturan aplikasi VoIP dengan Asterisk (sebelumnya juga telah dibahas tentang
praktik membangun VoIP dengan Asterisk pada buku TLJ Kelas XI). Adapun dasar dan konsep teori
SIP dapat dipelajari pada subbab D yang dilengkapi dengan materi praktikum instalasi dan
konfigurasi aplikasi miniSIPServer berbasis Windows. Tujuan pembelajaran dalam bab ini adalah
membentuk dan mengasah keterampilan peserta didik dalam memahami teknologi VoIP, serta melatih
kemampuan peserta didik dalam melakukan instalasi dan mengonfigurasi beberapa aplikasi
softswitch.

(A) Jenis PBX


Masih ingatkah dalam materi pembelajaran Teknologi Layanan Jaringan Kelas XI? PBX atau
Private Branch Exchange adalah salah satu bentuk teknologi telekomunikasi yang mampu
menyediakan layanan sambungan telepon dari area publik ke jaringan privat, misalnya dalam gedung
perusahaan, kantor, instansi pemerintah, dan sebagainya. Secara garis besar, sistem PBX akan
menjembatani komunikasi antara telepon internal penggunanya (memiliki beberapa saluran telepon
internal) dan sambungan telepon publik atau PSTN (Public Switched Telephone Network). Berikut
akan dijelaskan beberapa jenis PBX yang umum digunakan.
1. Jenis-jenis PBX
Selain memberikan support transmisi data dalam bentuk voice, PBX juga mampu
mentransmisikan data dalam bentuk faksimile maupun modem. Ada lima jenis PBX yang saat ini
berkembang, yaitu sebagai berikut.

a. PMBX (Private Manual Branch Exchange)


Pada jenis PMBX, baik koneksi antar-extension maupun sambungan antara extension dan
pengguna di luar sistem PBX dilakukan secara manual oleh operator. Sebagai contoh, ada telepon
masuk ke Universitas ABC, kemudian penelepon menghendaki untuk tersambung dengan bagian
akademik pada ekstensi 344. Selanjutnya, penelepon meminta bantuan operator tersebut untuk
melakukan forward panggilan ke bagian akademik. Sistem dengan contoh ini merupakan generasi
awal teknologi PBX yang telah ditinggalkan.

b. PABX (Private Automatic Branch Exchange)


Kelemahan dalam PMBX yang kurang responsif dan efektif ketika menangani panggilan pada
sesi komunikasi telepon dalam jumlah besar menyebabkan sering kali terjadi delay dan kualitas suara
yang kurang bagus. Setelah itu, berkembang PABX yang telah mengadopsi teknologi elektronik
dengan sistem terprogram yang mampu bekerja secara otomatis untuk menangani sesi panggilan
dalam jumlah banyak tanpa memerlukan campur tangan operator.

c. EPABX (Electronics Private Automatic Branch Exchange)


Perkembangan teknik persinyalan sesi komunikasi panggilan dengan PABX dibedakan
dengan memisahkan sistem signal dan data melalui mekanisme signal and control switching
electronic. Melalui sistem persinyalan yang dikirimkan oleh perangkat telepon menuju sistem
EPABX, akan diidentifikasi sebagai dasar EPABX menentukan jalur yang tepat untuk sampai pada
perangkat tujuan. Setelah jalur komunikasi melalui relay otomatis ditetapkan, baru data suara akan
dilewatkan melalui jalur tersebut.

d. KTS (Key Telephone System)


KTS merupakan teknologi yang dapat dikatakan sebagai versi minimalis dari sistem PBX.
Hal ini dikarenakan KTX hanya menyediakan mekanisme switching jalur dari jaringan PBX (internal
telephone network) menuju STO (Sentral Telepon Otomatis) atau pusat penyedia jalur
telekomunikasi. Cara kerjanya cukup sederhana, setiap permintaan panggilan dari perangkat telepon
yang menggunakan layanan PBX dengan tujuan perangkat telepon di luar jaringan, akan dilewatkan
oleh PBX menuju KTS. Oleh perangkat KTS, data tersebut baru akan diidentifikasi dan ditetapkan
jalur yang tepat menuju STO.

e. PNX (Packet Network Exchange)


PABX generasi awal hanya mampu mengelola sistem telekomunikasi jaringan telepon
internal (misalnya dalam perusahaan, gedung, dan kampus), baik dalam prosedur penomoran maupun
sebagai pusat pengendalian jalur komunikasi. Perkembangan teknologi VoIP (baca kembali materi
sebelumnya di buku TLJ Kelas XI Bab 4) yang memungkinkan komunikasi suara melalui perangkat
komputer berbasis jaringan TCP/IP menyebabkan PBX mulai mengembangkan teknologi PNX.
Dengan PNX, PABX mampu melayani komunikasi telepon, baik analog maupun telepon digital
(VoIP) secara bersamaan.

Pada versi awal, teknologi PBX masih membutuhkan operator (manusia) untuk menghubungkan
panggilan. Namun, seiring perkembangan teknologi, proses tersebut telah menggunakan sistem
automasi, yang disebut PABX. Oleh karena itu, sekarang ini penggunaan istilah PBX dan PABX
sering kali dianggap sama. PABX memiliki beberapa kategori dalam penggunaannya. Perbedaan
kategori PABX ini, dalam bentuk keluaran data yang dihasilkan serta teknologi yang digunakan di
dalamnya. Berikut akan dijelaskan jenis-jenis sistem PABX yang biasa digunakan.

2. Jenis-jenis PABX
Adapun sistem PABX dibagi menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut.
a. PABX digital
PABX digital adalah jenis PABX dengan keluaran dalam bentuk data digital. Jenis ini, memerlukan
perangkat keras konverter untur mengubah data digital menjadi data analog atau suara melalui
pesawat telepon khusus (digital). PABX digital memiliki ciri khusus,
yaitu media penghubungnya menggunakan kabel telepon dengan core empat kawat tembaga.

b. PABX analog
Ciri utama jenis ini adalah hasil keluaran data yang dihasilkan berupa data analog atau suara sehingga
tidak memerlukan perangkat khusus. Sistem ini pernah populer di era tahun 1990-an sampai tahun
2000-an. Sering kali teknologi analog ini berkembang dengan koneksi internet berbasis ADSL yang
kini mulai ditinggalkan karena tidak mampu berjalan dengan cepat. Media penghubung dalam PABX
dengan telepon analog menggunakan kabel dengan dua inti kawat.
c. PABX hybrid
PABX hybrid merupakan teknologi perpaduan antara PABX digital dan analog. Perangkat ini
mempunyai empat kabel atau dua pasang kabel (sepasang untuk kabel analog dan sepasang lainnya
untuk kabel digital).

d. IP PABX
IP PABX merupakan teknologi terbaru dari PABX dengan sambungan komunikasi yang tidak lagi
terbatas pada jaringan telepon analog ataupun telepon digital, tetapi dapat diintegrasikan dengan
jaringan komputer. Sebagai perangkat end devices dalam sistem ini, Anda dapat menggunakan IP
phone atau beberapa softphone. Ciri utama sistem ini adalah menggunakan kabel UTP berkonektor
RJ45 sebagai media sambungannya.

3. Kategori PBX dari Sisi Link (Penghubung)


Kategori PBX jika dilihat dari sisi link (penghubung) dapat dibedakan menjadi empat macam, antara
lain sebagai berikut.
a. Hunting group
Hunting group adalah sekelompok nomor ekstensi yang diatur untuk memproses panggilan tertentu.
Panggilan yang masuk akan diputar dalam hunting group sampai mendapat jawaban. Contohnya
terdapat suatu hunting group dengan lima nomor ekstensi, yaitu nomor 1001-1005. Panggilan masuk
akan diterima oleh ekstensi 1001, jika tidak dijawab akan diteruskan ke 1002. Panggilan akan
diteruskan hingga 1005 jika masih tidak ada jawaban. Jika setelah menghubungi semua ekstensi
dalam grup masih tidak ada jawaban, sistem akan mengirimkan sinyal sibuk ke pemanggil.
Pengaturan algoritme panggilan pada hunting group dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
b. BRA (Basic Rate Access)
BRA atau bisa disebut dengan istilah Basic Rate Interface (BRI, 2B + D, 2B1D) merupakan salah satu
tipe konfigurasi pada layanan Integrated Services Digital Network (ISDN) yang dapat digunakan
dalam subscriber line untuk menangani layanan komunikasi data (suara) dalam sistem telepon analog.
Karakteristik dari BRA adalah tersedianya dua jenis saluran, yaitu dua buah channels B yang masing-
masing beroperasi pada kecepatan 64 Kbps dan sebuah saluran kontrol (delta) atau channel D yang
dapat beroperasi pada kecepatan 16 Kbps. Fungsi channel B untuk menangani sambungan data suara
atau pengguna, sedangkan channel D digunakan untuk kombinasi
data, kontrol/persinyalan, serta pengoperasian paket data jaringan berbasis X.25. Dalam
penggunaannya, dua buah channel B dapat digabungkan menjadi satu kanal dengan total data rate
sebesar 128 Kbps. Hal ini sering kali diimplementasikan dalam sistem ISDN PABX berskala kecil
(contoh tingkat perumahan dan home industry).

c. DID (Direct Inward Dialing)


DID adalah layanan yang diberikan provider telepon yang memungkinkan alokasi sejumlah nomor
telepon yang terkait dengan satu atau lebih saluran telepon. Dengan DID, perusahaan dapat
menetapkan nomor telepon privat untuk setiap karyawan, tanpa memerlukan saluran telepon fisik
yang terhubung ke PBX untuk setiap koneksi. Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki 50
karyawan yang masing-masing memiliki nomor telepon dan ekstensi terpisah, dapat menyewa 10
saluran telepon fisik.

Sistem ini memungkinkan terjadinya 10 panggilan telepon secara bersamaan. Jika saluran penuh,
karyawan lain harus menunggu hingga saluran tersedia. Penelepon yang menghubungi ketika semua
saluran sedang sibuk, akan mendapatkan sinyal sibuk atau diarahkan ke sistem pesan suara. Sistem
DID juga dapat digunakan untuk transmisi faks, pesan suara, dan koneksi suara langsung. Layanan ini
memberi keuntungan, yaitu menghemat biaya operator switchboard, panggilan yang lebih cepat, dan
hubungan yang lebih personal karena setiap penelepon akan menghubungi ke nomor privat karyawan
secara langsung bukan perusahaan.

d. PRA (Primary Rate Access)


PRA merupakan tipikal layanan dalam PBX yang memungkinkan terjalinnya koneksi telekomunikasi
digital end-to-end yang dapat menangani 23 jenis sambungan voice, data, dan video secara
bersamaan. Teknologi PRA menjadi standar antarmuka telekomunikasi dalam ISDN (Integrated
Service Digital Network) dengan struktur sebagai berikut.

• 23 channels B dan 1 channel D atau disingkat dengan 23B+D.


• 30 channels B dan 1 channel D atau disingkat dengan 30B+D.

Channels B mampu bekerja pada kecepatan 64 Kbps dalam mentransmisikan data dan voice,
sedangkan channel D yang bertugas mengatur persinyalan dan paket data juga mampu beroperasi
pada bit rate 64 Kbps. Primary Rate Interface (PRI) adalah standar antarmuka telekomunikasi yang
digunakan pada layanan ISDN untuk membawa beberapa suara DSO dan transmisi data antara
jaringan dan pengguna.

Berdasarkan teknik Direct Inward Dialing, PBX dibedakan menjadi dua macam, antara lain sebagai
berikut.
a. PBX dengan dilengkapi fitur DID
Pada metode ini, mekanisme koneksi dari luar sambungan telepon ke PBX terjadi secara otomatis.
Dengan fitur ini, perusahaan dapat menyediakan nomor privat kepada karyawannya, tanpa harus
memerlukan saluran telepon fisik.

b. PABX tanpa dilengkapi fitur DID


Pada metode ini, koneksi antara sambungan telepon dari luar PBX dilakukan melalui pengoperasian
operator PBX. Panggilan masuk akan diarahkan ke operator untuk diberikan kode, kemudian
diteruskan ke extension yang dituju menggunakan kode yang diberikan oleh operator.

Jika dilihat dari jumlah saluran induknya sebanyak satu jalur saja, tipe PBX dapat dikategorikan
menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.

a. PBX dengan metode hunting, merupakan mekanisme calling


nomor PBX yang dilakukan dengan menekan satu nomor saja. Jika panggilan tidak terjawab, sistem
akan secara otomatis meneruskan ke ekstensi berikutnya yang terdaopat
dalam grup.

b. PBX tanpa metode hunting, merupakan mekanisme calling


PBX dilakukan dengan menekan sejumlah nomor sebanyak sambungan induknya.

Kapasitas PBX dalam menangani dan melayani setiap proses panggilan telepon dibedakan menjadi
beberapa tipe, yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan kapasitas port PBX


Tipe ini dibagi berdasarkan banyak sedikitnya saluran atau
jalur trunk/telepon yang dapat disambungkan ke PBX.

b. Kapasitas ekspansi
Kapasitas ekspansi adalah kemampuan PBX dalam menyesuaikan dengan kebutuhan pasar terutama
dalam melakukan upgrade fitur dalam perangkat.

c. Proses calling
Proses calling adalah fitur dalam PBX untuk menangani proses calling dalam sambungan telepon
secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan (simultaneous communications).

d. Fitur blocking
Kondisi pem-blocking-an terjadi jika sambungan calling antara perangkat telepon yang ditangani oleh
PBX telah mencapai nilai maksimal yang dapat dilakukan. Peristiwa ini dapat juga diakibatkan oleh
trafik link trunk yang sudah penuh.

Dilihat dari kapabilitas PBX dalam ketersediaan jumlah extension yang dapat digunakan oleh
perangkat telepon dalam
AULAJAY Valse VII
jaringan PBX, dibedakan menjadi tiga macam, antara lain sebagai berikut.
a. Tipe small, PBX tipe ini menyediakan 75 extension.
b. Tipe key system, PBX tipe ini menyediakan 10 hingga
20 extension. Large PBX, PBX tipe ini mampu menyediakan 100 sampai 20.000 extension.

4. Kategori PBX dengan Fitur Indirect Inward Dialing


Sistem dialing dengan fitur indirect inward dialing atau in dialing dapat dibedakan menjadi empat
kategori, antara lain sebagai berikut

a. Sistem penomoran dengan model langganan biasa.


Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Nomor PBX adalah 12000.
2) Nomor extension 234.
3) Dengan demikian, untuk melakukan dial nomor pesawat telepon pada extension tersebut
menggunakan nomor 12234.

b. Sistem penomoran dengan standar nomor PBX selalu berakhiran


1. Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Nomor PBX adalah 22001.
2) Nomor extension 233.
3) Dengan demikian, untuk melakukan dial nomor pesawat telepon pada extension tersebut
menggunakan nomor 22233.

c. Sistem penomoran dengan nomor (digit baru) pada PBX.


Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Nomor PBX adalah 22000.
2) Nomor extension 233.
3) Dengan demikian, untuk melakukan dial nomor pesawat telepon pada extension tersebut
menggunakan nomor 22000233.

d. Sistem penomoran dengan standar nomor dua sebagai kode


pemanggilan PBX. Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Nomor PBX adalah 22000.
2) Nomor extension 233.
3) Dengan demikian, untuk melakukan dial nomor
pesawat telepon pada extension tersebut menggunakan nomor 220233.

5. Kategori PBX terkait Penerapannya dengan Teknologi ISDN


Terkait dalam penerapannya dengan teknologi ISDN jaringan, sistem PBX dapat dibedakan menjadi
dua kategori, yaitu sebagai berikut,

a. PBX ISDN
PBX ISDN dibagi menjadi dua jenis group, yaitu sebagai berikut. 1) Hunting group
Jenis grup ini dapat berupa BRA atau PRA. Mekanisme kerjanya adalah dengan melakukan huntina
pada grup jika calling ditujukan untuk PBX. 2) Originating group
Tipe grup ini dapat dalam bentuk channel B dari PRA dan BRA. Akan tetapi, kombinasi keduanya
tidak dapat diimplementasikan dalam sebuah grup yang sama. Banyaknya group originating yang
dapat diciptakan dari tipe grup ini adalah dua buah.
b. PBX tanpa ISDN
PBX tanpa ISDN dibedakan menjadi, tiga yaitu sebagai berikut.
1) First Choice Group
Tipe ini terdiri atas line atau trunk. Jika ada calling yang mengarah pada PBX, proses hunting akan
dilakukan pada grup ini. Dengan demikian, proses terminating dan originating dapat dilakukan pada
grup ini.
2) Second Choice Group
Grup ini akan melakukan proses hunting jika grup pertama mengalami kesibukan.
3) Originating Group
Grup ini memiliki line atau trunk yang digunakan hanya untuk proses calling saja.

6. Kanal dalam Penerapan PBX


Dalam penerapannya, PBX memiliki dua buah kanal atau line, yaitu sebagai berikut.
a. Trunk line
Trunk line merupakan saluran yang mengoneksikan public exchange (sentral publik) dengan PBX.
Ada empat jenis trunk yang dapat Anda konfigurasikan dalam PBX, yaitu sebagai berikut.

1) Tie trunk
Tie trunk adalah mekanisme yang dilakukan untuk menyambungkan PBX satu dengan PBX lainnya,
baik secara langsung maupun dengan public exchange
(misalnya Telkom).

2) Central office trunk


Mekanisme ini digunakan untuk mengoneksikan PBX dengan public exchange atau public network.
Dengan sistem ini, dibutuhkan pengaturan nomor
Mallog yang tersentral sebagai sambungan trunk menulu PBX, Dengan demikian, nantinya dapat
dimanfaatkan oleh pengguna PBX,

3) Foreign exchange trunk


Teknik ini dapat digunakan oleh perusahaan yang mempunyai dua atau lebih gedung kantor yang
lokasinya tidak berdekatan, dengan kode area nomor telepon yang tidak sama dan ditunjang dengan
alokasi konfigurasi PBX yang berbeda pula.

4) Wide area telephone service trunk


Teknik ini disingkat dengan WATS trunk, dengan perhitungan tarif yang dibebankan berdasarkan
lama waktu proses calling bukan berdasarkan jarak
antarpenelepon.

b. Subscriber line
Subscriber line merupakan saluran yang menjadi penghubung komunikasi data antara pesawat
pengguna dan PBX. Jika pengguna masih menggunakan teknologi berbasis single line, media kabel
yang dipakai adalah tipe two-wire, twisted pair, dan loop start line. Untuk perangkat pengguna yang
telah menggunakan teknologi digital, kabel yang digunakan dapat berupa model two-wire dan twisted
pair, kemudian dilengkapi kabel yang menghubungkan sebagai kanal data analog atau voice dan
sepasang kabel digital channel.
Latihan Praktik 1
Membuat layanan PBX dengan MizuVoIP

Latihan Praktik 1 Link - > Latihan Praktik 1 - Membuat layanan PBX dengan MizuVoIP
Judul : Membuat layanan PBX dengan MizuVoIP
1. Pastikan komputer server telah terinstal OS minimal Windows 8 dan terkoneksi dengan internet
2. Unduh aplikasi MizuVoIP pada link berikut.
3. Sesuaikan jenis paket instalasi dengan sistem operasi komputer server yang digunakan setelah
proses unduhan selesai, jalankan file instalasi tersebut.

4. Pilih Next untuk memulai proses instalasi


5. Pilih opsi I accept the agreement sebagai tanda anda menyetujui lisensi instalasi, kemudian pilih
Next.

6. Tentukan lokasi folder instalasi dari Mizu, lalu pilih Next.

7. Berikan nama Start Menu Folder dari Mizu lalu pilih Next
8. Klik Install untuk memulai proses instalasi.

9. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesai.

10. Klik Finish untuk mengakihiri proses instalasi dan menjalankan aplikasi Mizu.
11. Berikut adalah tampilan dari aplikasi PBXAdmin Mizu.

12. Pada saat konfigurasi instalasi awal, akan muncul Configuration Wizard, pilih Quick/Auto
configuration kemudian pilih Next.

13. Lengkapi detail isian konfigurasi Mizu seperti gambar berikut, lalu pilih Next.

14. Klik Apply untuk menyimpan dan menjalankan hasil konfigurasi .


15. Berikut adalah tampilan aplikasi MizuVoIP yang telah berhasil dikonfigurasi dan dijalankan.

16. Langkah berikutnya adalah membuat user pada Mizu, pilih pada menu Access → Users and
Devices, setelah itu pilih Users.

17. Secara default dalam Mizu terdapat beberapa template user. Untuk membuat user sesuai
kebutuhan, klik ikon + ( Insert record ).
18. Lengkapi isian detail informasi user seperti gambar berikut :

19. Pilih Save untuk menyimpan detail informasi user. Selanjutnya, buat satu user untuk perangkat
yang lainnya (lihat contoh seperti gambar berikut).

20. Setelah tahapan-tahapan sebelumnya berhasil dikerjakan, fase berikutnya adalah mengaktifkan
fungsi server dengan cara pilih menu Control → Start Server.
21. Untuk memonitor status layanan server, klik menu Dashboard.

22. Setelah tahapan melakukan instalasi dan mengonfigurasi Mizu selesai, selanjutnya adalah
menginstal softphone terlebih dahulu dengan aplikasi 3CX.softphone dapat diunduh pada
laman https://www. 3CX.com/voip/softphone/.

23. Pilih jenis paket sesuai dengan tipe system operasi yang digunakan oleh computer client. Setelah
itu, install paket aplikasi 3CXPhone.

24. Pilih Next untuk memulai proses instalasi.


25. Pilih opsi I accept the terms in the License Agreement, lalu klik Next untuk menyetujui lisensi
software.

26. Tentukan folder instalasi dari 3CXPhone, lalu klik Next.

27. Klik Install untuk memulai insatalasi.


28. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesai. Selanjutnya, klik Finish untuk
menyelesaikan proses instalasi.

29. Saat menjalankan aplikasi 3CXPhone untuk pertama kalinya, akan muncul informasi tampilan
tentang SIP profile yang belum ditemukan aplikasi 3CX. Pilih Create Profile untuk mengonfigurasi
akun SIP secara manual.
30. Masukkan informasi akun sesuai dengan akun yang telah didaftarkan pada SIP server sebelumnya.

31. Klik OK untuk menyimpan akun user dalam 3CX.

32. Sebagai catatan, computer client dipastikan telah terkoneksi dengan baik pada server SIP. Tunggu
beberapa saat hingga 3CXPhone berhasil terhubung ke server.
33. Pada computer client yang lain, lakukan registrasi akun SIP smk seperti yang telah disimpan
dalam server Mizu menggunakan aplikasi softphone lainya, dalam contoh berikut menggunakan
aplikasi miniSIPPhone.

34. Setelah itu, lakukan pengujian panggilan dengan memanggil akun smk ke akun bisa.

35. Berikut adalah tampilan 3CXPhone saat menerima panggilan masuk dari user smk. Pilih tombol
Dial berwarna hijau untuk menjawab panggilan.
36. Berikut adalah tampilan 3CXPhone dalam sesi komunikasi dengan user lain ketika proses
panggilan berlangsung.

37. Selamat Anda telah berhasil menginstal dan mengonfigurasi, serta melakukan pengujian aplikasi
Mizu VOIP.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
1. Apa yang Anda ketahui tentang PBX dan softswitch? Jelaskan.
2. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis PBX yang ada saat ini.
3. Tuliskan dan jelaskan empat tipe PABX yang dapat Anda terapkan.
4. Jelaskan konsep kerja sistem penomoran dialing dengan model langganan biasa, sertakan
contohnya.

B. Praktikum (Nilai Praktik I)


Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga orang, kemudian lakukan setup dan konfigurasi server
VoIP dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Server VolP : Mizu VoIP
b. IP server : 10.10.10.1/24
c. IP client : Menyesuaikan jumlahnya
d. Jumlah client dengan softphone sebanyak tiga buah.
e. Buat laporan kemudian diskusikan dengan kelas dan guru pembimbing.

C. Eksperimen (Nilai Proyek I)


Pada eksperimen ini, kelompok (yang terbentuk sebelumnya) diberikan tugas untuk
menambahkan perangkat IP phone dalam topologi jaringan yang dikerjakan dalam tugas praktik
sebelumnya. Pastikan IP phone dapat terkoneksi dengan softphone tersebut. Selanjutnya, buat laporan
dan presentasikan di depan kelas.

(B) Sistem Hunting


Hunting dapat diartikan sebagai grup kanal pengguna yang dilengkapi dengan sebuah nomor
panggilan. Jika nomor tersebut dipanggil, pemanggil akan terkoneksi dengan salah satu sambungan
bebas. Koneksi yang terjadi antara sistem hunting dan public exchange atau dikenal dengan sentral
publik, mempunyai kanal yang disebut dengan subscriber line. Metode hunting mempunyai nomor
panggilan yang dikenal dengan istilah DNG atau Dial Number Group. Selain DNG, sistem hunting
juga mempunyai nomor kanal atau saluran yang disebut dengan DNP atau Dial Number Part.
1. Jenis-jenis Hunting
Berikut jenis-jenis hunting yang dapat diterapkan dalam sebuah sambungan jaringan.
a. Circular hunting
Pada circular hunting, proses hunting dimulai dengan mencari member berdasarkan digit
nomor yang ditekan atau di-dial. Sebagai contoh dalam sistem hunting ini terdapat tujuh member,
kemudian dalam satu waktu ada proses dialing member keempat, sistem akan memulai pencarian
mulai dari member keempat hingga urutan member terakhir. Jika tidak ditemukan, dilanjutkan ke
member kesatu sampai ketiga. Jika tetap tidak ditemukan, akan berlanjut ke member yang berada di
grup berikutnya.

b. Regular hunting
Regular hunting akan mencari member yang dituju berdasarkan nomor dialing yang ditekan
atau di-dial. Proses hunting berlanjut berdasarkan member yang sedang dalam kondisi idle atau tidak
berada dalam koneksi panggilan. Jika tidak ditemukan, hunting dilanjutkan ke member pada grup
selanjutnya.
c. 2WF dan 2WB
2WF dan 2WB merupakan jenis hunting linear yang sering diimplementasikan untuk sambungan
panggilan dua arah. Tujuannya mencegah terjadinya penggunaan kanal secara bersamaan. Mekanisme
2WF dilakukan berdasarkan urutan member dari urutan terkecil menuju urutan terbesar (ascending).
Adapun tipe 2WB merupakan kebalikannya, dimulai dari urutan terbesar, kemudian menuju urutan
terkecil (descending).

d. GUCD dan UCD


Persamaan kedua jenis hunting ini adalah proses pencarian dilakukan secara merata terhadap
semua member sehingga sangat cocok untuk panggilan terminating. Perbedaan antara GUCD dan
UCD terletak pada hal berikut.
1) UCD adalah mekanisme hunting yang dilakukan secara acak dalam grup member. Jika tidak
ditemukan, dilanjutkan secara normal seperti mekanisme circular.
2) GUCD merupakan kebalikan dari UCD. Pada GUCD, awal hunting terhadap member telah
ditentukan terlebih dahulu, menghindari proses acak.

e. ANNC hunting
Tipe ANNC hunting memiliki konsep kerja mirip dengan GUCD. Perbedaannya adalah pada ANNC,
proses terminating yang ditujukan pada announcement.

2. Arsitektur PBX
Arsitektur PBX terdiri atas enam bagian, yaitu sebagai berikut.

a. Signalling cards
Signalling cards berperan sebagai perangkat yang menangani proses pengiriman dan
penerimaan sinyal pada extension atau DTMF (decadic pulses), serta proses signalling PRX dengan
sentral publik atau MFC/DTMF atau decadic pulses.

b. Line cards
Line cards adalah titik koneksi yang menjadi penghubung antara kanal extension dan sentral
PBX, Bagian ini berperan sebagai BORSCHT atau Battery, Overloaded, Ringing, Signalling, Coding,
serta Hybrid and Testing.

c. Trunk cards
Trunk cards merupakan terminasi atau antarmuka penghubung antara jalur trunk menuju
PSTN dan pengaturan PBX. Tugas utama bagian ini adalah mengontrol trafik saluran trunk,
mengonversi channel signal dengan internal signal pada PBX, dan sebagai antarmuka penghubung
signalling dengan sentral publik atau PSTN.

d. Switch cards
Switch cards berperan sebagai switch antarkomponen line cards atau port extension jika
terjadi panggilan secara internal dan menjembatani komunikasi antara line cards dan port trunk cards
ketika terjadi panggilan dari luar. Sebagai contoh, outgoing calling dan incoming calling.

e. Processor cards
Processor cards bertugas sebagai pusat pengontrol yang mengatur dan mengendalikan setiap kegiatan,
seperti maintenance, operation, call processing, billing, dan safe guarding.
f. IVR (Interactive Voice Response) atau operator switchboard
IVR bertugas menyediakan layanan koneksi pada setiap panggilan masuk atau incoming call
yang dapat dikendalikan oleh mesin, baik secara otomatis maupun menggunakan bantuan tenaga
manusia.
Latihan Praktik 2
Membangun server VoIP dengan aplikasi Ozeki
1. Memberikan pengetahuan baru tentang beberapa aplikasi server VoIP berbasis Windows
2. Memenuhi KD 4.11 tentang instalasi jenis SIP server
Syarat : Siapkan jaringan lokal dengan sebuah komputer Windows sebagai server-nya
Ikuti petunjuk berikut.
1. Unduh terlebih dahulu aplikasi Ozeki VoIP pada link http://www.ozekiphone.com/.
2. Ekstrak terlebih dahulu paket file instalasi Ozeki yang masih dalam format zip, kemudian jalankan
proses instalasi
3. Klik Install untuk memulai proses instalasi Ozeki dan tunggu beberapa saat hingga proses instalasi
mulai berjalan.
4. Masukkan detail informasi akun dalam pembuatan Ozeki server, klik Next untuk melanjutkan
proses.
5. Karena pada pembuatan server Anda tidak mengaktifkan layanan e-mail, aktifkan opsi Skip this
stop kemudian klik Next.
6. Setelah itu, lengkapi informasi tentang perusahaan atau organisasi yang menggunakan server
Ozeki, kemudian klik Finish.
7. Pilih OK untuk menyetujui dan menyimpan hasil konfigurasi yang telah di-setting sebelumnya.
8. Sistem instalasi Ozeki akan menampilkan informasi tentang akun yang telah dibuat ( sebagai
catatan, informasi ini harus dicatat sebagai syarat login ke dalam sistem ). Klik OK untuk maju ke
tahap instalasi berikutnya.
9. Setelah proses instalasi Ozeki berhasil dilakukan, klik Finish untuk mulai menjalankan aplikasi
server Ozeki.
10. Selanjutnya, komputer akan secara otomatis me-redirect-kan halaman web management Ozeki
pada alamat http://localhost:7777/. Masukkan username dan password sesuai yang telah dikonfigurasi
sebelumnya, lalu pilih Login untuk masuk ke Administrator panel.
11. Berikut adalah tampilan dari dashboard Ozeki.
12. Untuk membuat user SIP, klik tombol Install pada menu SIP extension pada tab Extensions.
13. Masukkan phone number dan password, lalu pilih OK untuk membuat akun SIP. Klik OK.
14. Berikut tampilan detail dari user SIP/SIP extensions.
15. Berikut adalah tampilan informasi lengkap dari SIP extensions yang telah dibuat.
16. Lakukan hal serupa untuk membuat user baru seperti sebelumnya.
17. Pada tahapan ini, instalasi dan konfigurasi Ozeki telah selesai.
18. Untuk melakukan pengujian gunakan aplikasi softphone 3CXPhone, lalu masukkan informasi
akun sesuai yang telah didaftarkan pada Ozeki sebelumnya.
19. Tunggu hingga proses koneksi client dengan softphone 3CXPhone terhubung ke SIP server.
20. Registrasikan akun “1001” dengan menggunakan pc lain, pada contoh berikut menggunakan
aplikasi miniSIPphone.
21. Setelah tersambung dengan Ozeki, lakukan panggilan dari user 1001 ke user 1000.
22. Ketika mendapat panggilan dari user 1001, tekan tombol Dial yang berwarna hijau untuk
menjawab panggilan.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan II)
1. Jelaskan tentang konsep hunting dalam sistem telekomunikasi.
2. Jelaskan perbedaan antara PBX dan hunting.
3. Ada berapa jenis hunting yang dapat Anda terapkan dalam sistem telekomunikasi?
Jelaskan
4. Tuliskan elemen-elemen pembentuk arsitektur PBX.

Praktikum (Nilai Praktik II)


Dalam praktikum ini, buatlah kelompok dengan anggota maksimal tiga orang.
1. Siapkan jaringan dengan sebuah server Ubuntu atau Debian versi terbaru. Pastikan server
terkoneksi jaringan lokal dengan dua client softphone,
2. Instal dan konfigurasikan aplikasi Mumble VoIP server,
3. Lakukan konfigurasi pada kedua softphone client dan pastikan dapat terkoneksi satu sama lainnya.
4. Buat laporan tentang tugas praktik ini, kemudian presentasikan di depan kelas.

Eksperimen (Nilai Proyek I)


Pada aktivitas eksperimen ini, Anda akan melanjutkan aktivitas praktikum kedua. Tambahkan
perangkat IP phone pada jaringan VoIP tersebut. Lakukan konfigurasi agar IP phone dan softphone
dapat saling terhubung satu sama lainnya. Buat laporan, baik softcopy maupun hardcopy kemudian
presentasikan di depan kelas.

(C) Extension dan Dial Plan


Masih ingatkah Anda tentang cara membangun dan mengonfigurasi server VoIP dengan
Asterisk pada server berbasis Debian Linux (lihat buku Teknologi Layanan Jaringan Kelas XI Bab 4)?
Dalam latihan praktik tersebut, Anda berhasil mendefinisikan beberapa perangkat telekomunikasi,
seperti
IP phone dan softphone dengan pengalamatan tertentu, yang nantinya dapat Anda gunakan
untuk dialing saat pemanggilan devices. Alamat dialing yang digunakan dalam perangkat IP phone
sering disebut dengan extension.

Perhatikan Gambar 1.6. Sebagai contoh, untuk menghubungkan antara IP-Phone-2 dan IP-
Phone-1 dibutuhkan metode dialing number yang dialamatkan pada masing-masing perangkat.
Konfigurasi extension tersebut disimpan dan dikelola dalam Asterisk. Extension atau sering dikenal
dengan ekstensi adalah pelabelan yang dapat berupa susunan karakter dengan format numerik yang
dialamatkan pada sebuah perangkat. Dalam pencariannya, ekstensi yang tersimpan dalam server akan
dievaluasi dan dicocokkan jika ada request panggilan pac nomor tertentu.

Lalu bagaimana proses yang dilakukan jika terjadi panggilan dalam jaringan telepon, baik itu
secara internal melalui mekanisme IP PBX maupun penggunaan jalur trunk antar-IP PBX? Anda
membutuhkan sistem dial plan yang bertugas menjadi sistem routing (menjembatani panggilan dari
satu device ke device lainnya), baik itu panggilan antarekstensi dalam PBX yang sama maupun antar-
PBX yang berbeda. Untuk membangun konfigurasi extension dalam server VoIP Asterisk, dibutuhkan
beberapa komponen seperti berikut.

1. Komponen untuk konfigurasi Extension dalam Server VoIP Asterisk


a. Extension
Extension terdiri atas baris kode yang menggunakan format karakter tertentu untuk
membentuk string, baik itu dalam bentuk numerik, huruf, maupun beberapa jenis simbol yang
diizinkan penggunaannya.

b. Priority
Priority adalah daftar urutan perintah yang harus dieksekusi dalam sebuah extension, biasanya
dalam format numerik bertipe data integer. Pada Asterisk, order instruksi paling awal akan ditandai
dengan prioritas 1. Jika sistem Asterisk tidak menemukan prioritas 1, sistem tidak dapat
mengeksekusi baris perintah dalam extension. Urutan proses prioritas kesatu akan diteruskan ke
prioritas berikutnya secara berurutan dari kecil ke besar atau ascending. Caranya dengan
menambahkan daftar prioritas baru, misalnya setelah berhasil mengerjakan prioritas kesatu, Asterisk
akan menambahkan prioritas kedua dan seterusnya. Sebagai catatan, jika prioritas lanjutan tersebut
tidak terdefinisi, Asterisk akan menghentikan prosesnya.

c. Command
Command adalah format perintah yang dikenali oleh sistem Asterisk dan dapat dieksekusi.

d. Parameter
Ketika Anda menjalankan command tertentu dalam Asterisk, terkadang Anda juga
menyertakan beberapa parameter untuk melengkapi instruksi tersebut.

2. Pengaturan Konfigurasi pada Server VoIP dengan Asterisk


Berikut adalah penjelasan beberapa properties pengaturan konfigurasi pada server VoIP
dengan Asterisk.
a. Mengonfigurasi extensions.conf
File extensions.conf adalah salah satu file konfigurasi yang paling penting untuk dipahami
dan di-setting ketika Anda menggunakan salah satu softswitch terkenal saat ini, yaitu Asterisk PBX.
File ini berisi tentang konfigurasi dial plan. Dapat dikatakan bahwa dial plan adalah inti dari sistem
Asterisk itu sendiri, yaitu rule yang menjelaskan tentang mekanisme Asterisk PBX dalam menangani
panggilan masuk dan keluar, juga berisi semua nomor ekstensi. Dial plan dibagi dalam beberapa hari
yang disebut contexts. Setiap contexts dapat terdiri atas lehin satu extension atau ekstensi. Ekstensi
adalah nomor telepon dapat berupa kombinasi beberapa jenis karakter, seperti anoi huruf, atau
keduanya. Setiap ekstensi memiliki prioritas dan aplikasi. Dengan bantuan contexts, Anda dapat
menentukan dan mengatur dial plan. Berikut adalah contoh format dial plan.
b. Mengatur Contexts (general]
Bagian pertama baris kode pengaturan contexts pada file extensions.conf adalah (general).
Ada tiga opsi yang dapat Anda berikan pada bagian ini, yaitu sebagai berikut. 1) Static = yes no
Secara default, konfigurasi awal akan diarahkan pada pilihan Yes. Jika nilai static = Yes dan
writeprotect = No, Anda dapat menyimpan proses dial plan menggunakan command line "save
dialplan". Teknik penyimpanan dial plan ini tidak akan mengubah secara permanen file extensions.
conf. 2) Writeprotect = yes no
Opsi Yes untuk mengizinkan Anda mengubah konfigurasi dial plan tanpa mengubah file konfigurasi
extensions.conf. 3) Autofallthrough = yes no
Jika bernilai Yes, Asterisk akan menutup semua sesi panggilan jika telah selesai. Adapun jika bernilai
No, Asterisk akan menunggu extension dihubungi meskipun sesi panggilan telah selesai.

c. Mengatur Contexts (globals]


Bagian globals digunakan untuk menentukan variabel yang dapat Anda deskripsikan sendiri
dengan tujuan dapat dipanggil dalam extension. Tidak seperti penamaan variabel dalam bahasa
pemrograman yang case sensitive, pada Asterisk penamaan variabel tidak akan membedakan besar
dan kecilnya huruf. Sebagai contoh, variabel ${TeLP) akan dianggap sama dengan variabel $(telp}.
Berikut adalah cara penulisan nama variabel dan nilainya.

contoh :
d. Mengatur Real Contexts
Selain pada bagian globals dan general, semua baris kode dalam extensions.conf akan
dianggap sebagai bagian dari call contexts. Dasar penulisan baris kode tersebut adalah sebagai
berikut.

Tujuan membuat contexts adalah memudahkan dalam membangun dan menentukan sendiri menu IVR
(Interactive Voice Response) dengan extensions. Dengan demikian, Anda dapat mengatur format
ekstensi secara khusus untuk setiap divisi atau departemen dalam perusahaan. Contoh:
Berikut contoh pengaturan menu IVR.

e. Mengatur Extensions
Apakah definisi extension dalam Asterisk memiliki konsep yang sama dengan nomor telepon
(analog)? Secara umum itu benar. Dalam penggunaannya, ekstensi dalam Asterisk diperluas dan
dibedakan lagi berdasarkan penomorannya, yaitu sebagai berikut.
1. Literal
Tipe esktensi ini terdiri atas angka (0-9), karakter huruf seperti A,B,C,D, bahkan penamaan
alfabet a-Z. Besar kecil huruf dalam ekstensi cukup sensitif, karena Asterisk akan memeriksa
penggunaannya untuk dicocokkan dengan contexts dalam hile konfigurasi extensions.conf

2. Predefined
Untuk jenis predefined, ada beberapa jenis penamaan extension, yaitu sebagai berikut.
a) T - Absolute Timeout
b) 0 - Operator
c) h - Hongup
d) t-Timeout
e) 1 - Invalid
f) 5 - Start

3. Pattern
Ciri khusus penamaan ekstensi pattern adalah nomor ekstensi diawali dengan tanda
underscore ! Untuk jenis pattern, beberapa karakter yang digunakan dalam ekstensi memiliki
pengertian, antara lain sebagai berikut
a) X mewakili setiap digit dari angka 0-9.
b) Z mewakili setiap digit dari angka 1-9.
c) N mewakili setiap digit dari angka 2-9.
d) (1897) menggunakan angka yang berada dalam
tanda kurung (dalam contoh 1.8.9.7).
e) = (dot) wildcard, dapat digunakan untuk semua digit yang tersisa
Contoh: 1234. Tanda titik atau dot menjelaskan semua digit ekstensi yang menyatakan 1234 kecuali
1234 itu sendiri).

4. Daftar function dial plan dalam Asterisk


a) CUT - memungkinkan Anda untuk membagi konten suatu variabel menggunakan pembatas yang
ditentukan
b) CALLERID (all) - fungsi ini memungkinkan Anda untuk mengatur ID pemanggil.
c) CALLERID (name) - fungsi ini digunakan untuk mengatur nama pemanggil.
d) CALLERID (num) - fungsi ini berguna untuk mengatur nomor pemanggil.
e) CALLERID (rdnis) - fungsi ini digunakan untuk melakukan setting dan mengedit nomor RDNIS.
f) LANGUAGE - berguna untuk mengatur bahasa yang digunakan
g) TIMEOUT (absolute) - digunakan untuk membatasi durasi percakapan
h) TIMEOUT (digit) - digunakan untuk membatasi interval waktu antara digit ketika pengguna
mengetikkan nomor ekstensi pesawat telepon yang dituju.
i) TIMEOUT (response) - digunakan untuk membatasi waktu maksimum dalam proses menunggu
respons.
j)DB (get) - berfungsi untuk mengambil atau menyimpan nilai dalam basis data Asterisk.
k) DB (put) - berguna untuk mengambil atau menyimpan nilai dalam basis data Asterisk.
l) CDR (accountcode) - dapat digunakan untuk mengubah kode akun pemanggil.
m) MATH - dapat digunakan sebagai fungsi melakukan operasi matematika sederhana.
n) CHECK_MD5 - dapat digunakan untuk membandingkan dua checksum MD5.
o) MD5 - perintah yang digunakan untuk menghitung MD5 checksum pada sebuah string.
A. Zona Aktivitas

A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan III)


1. Apa yang Anda ketahui tentang Asterisk? Jelaskan.
2. Jelaskan konsep extension dalam sebuah jaringan telepon privat.
3. Jelaskan bagian-bagian dalam file konfigurasi extensions.conf dalam server VoIP Asterisk.
4. Tuliskan dan jelaskan minimal lima daftar fungsi dial plan dalam Asterisk.

B. Praktikum (Nilai Praktik III)


Bagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan anggota maksimal tiga orang. Buka kembali
materi praktik setting dan konfigurasi server VoIP dengan Asterisk dalam buku Teknologi Layanan
Jaringan Kelas XI.
1. Lakukan konfigurasi server Asterisk pada server berbasis Ubuntu dengan ketentuan spesifikasi
sesuai petunjuk dan topologi praktik dalam buku Teknologi Layanan Jaringan Kelas XI tentang
membangun server VoIP dengan Asterisk.
2. Buat laporan tentang konfigurasinya dan cara pengujiannya, kemudian presentasikan di depan
kelas.

C. Eksperimen (Nilai Proyek III)


Pada aktivitas eksperimen ini, Anda akan melakukan analisis terhadap dua aplikasi server yang
pernah Anda kerjakan, yaitu Asterisk dan Mumble. Buatlah laporan tentang perbedaan konsep
extension dalam kedua aplikasi server tersebut. Jelaskan hasilnya dan presentasikan di depan kelas.

(D) Teknologi SIP


IP atau Session Initiation Protocol adalah salah satu jenis s protokol yang digunakan dalam jaringan
berbasis VolP. Fungsi utama dari SIP adalah menentukan standar dalam proses signalling dan
pengontrolan sesi komunikasi dalam paket komunikasi telepon. Lebih tepatnya, dapat dideskripsikan
sebagai protokol dalam proses pengiriman sinyal dan mekanisme pengontrolan yang bekerja pada
application layer agar digunakan untuk membentuk, mengubah, dan mengakhiri sebuah sesi
komunikasi berbasis multimedia antarpengguna.
Pengertian sesi komunikasi berbasis multimedia adalah proses transfer data yang terjadi antar-user,
baik itu data audio, video, maupun teks. Tidak seperti TCP yang langsung bersentuhan langsung
dengan data dan pengguna, SIP hanya bersifat sebagai layanan yang menjadi dasar beroperasinya
protokol lain dalam hal komunikasi. Contohnya SDP atau Session Description Protocol yang
berfungsi menentukan dan mendeskripsikan terjadinya sebuah sesi komunikasi multimedia, RTP
(Real Time Transport Protocol) untuk proses transmisi data yang dilakukan secara real time,
kemudian protokol MEGACO (Media Gateway Control Protocol) sebagai standar protokol
komunikasi dengan jaringan publik telepon atau PSTN.
Pada beberapa kasus tertentu, protokol SIP dapat secara langsung menangani proses komunikasi
sederhana, seperti telephone calling, audio and video conference, serta instant message. Selain itu,
dukungan terhadap sistem signalling pada model peer-to-peer yang memungkinkan perangkat
endpoint untuk membangun dan memutus sebuah sesi komunikasi (sesuai standar IETF atau Internet
Engineering Task Force).
1. Tahapan Membangun dan Mengonfigurasi Jaringan Berbasis SIP
Pada saat Anda akan membangun dan mengonfigurasi jaringan berbasis protokol SIP, Anda
harus memahami lima tahapan yang harus diselesaikan, yaitu sebagai berikut.
a. User location
User location merupakan fase yang wajib Anda tentukan terlebih dahulu dengan cara mengobservasi
lokasi pengguna yang akan dihubungkan dan saling berkomunikasi.

b. User availability
User availability adalah fase analisis keterlibatan dan partisipasi berbagai elemen pengguna ketika
melakukan komunikasi.

c. User capability
User capability berarti mendesain jenis media dan aspek aspek penentu terhadap protokol dan media
yang akan digunakan dalam berkomunikasi. Contohnya jenis aplikasi yang digunakan.

d. Session setup
Session setup digunakan sebagai tanda yang mewakili a dimulainya sebuah proses komunikasi antara
pemanggil dan penerima.

e. Session management .
Setelah keempat tahapan tersebut terpenuhi, dilanjutkan fase transfer, modifikasi, dan pengakhiran
sesi komunikasi.
Bagaimana cara kerja protokol SIP dalam mekanisme sambungan telepon? Tahap awal komunikasi
dilakukan dengan mengirimkan message berbasis HTTP kepada penerima. Sebagai catatan bahwa
setiap pengguna yang terhubung dengan SIP server akan diberikan alamat secara khusus yang disebut
dengan SIP-URI atau Uniform Resource Identifier.

2. Content Message dalam SIP


Berikut adalah content message yang ditransfer dalam SIP.
a. Request atau message
Request atau message adalah pesan yang dikirimkan oleh perangkat pengguna kepada server yang
berisi tentang permintaan jenis operasi yang akan dilakukan oleh pengguna. Dalam pengiriman pesan
request dari client ke server, ada beberapa jenis elemen penting dalam konten pesan tersebut, antara
lain sebagai berikut.
1) Register
Register dapat difungsikan oleh pengguna dalam membuat daftar baru tentang informasi kontak
respons yang mengandung konten tentang keadaan permintaan dan status kode yang ditampilkan.
2) Ack
Ack merupakan informasi yang menunjukkan bahwa client telah menerima respons yang terakhir
setelah adanya request INVITE. Tipe ini hanya dapat disertakan dalam request message.
3) Bye
Pemberitahuan yang dikirimkan oleh client pada server bahwa sesi percakapan akan diakhiri.
4) Cancel
Cancel digunakan untuk membatalkan request message ketika belum memperoleh balasan dari server.
5) Invite
Pesan ini digunakan untuk memberitahukan ban ada user baru atau layanan lain yang di-load dalam
komunikasi.
6) Option
Option digunakan untuk menampilkan kapas server.
7) Update
Update memberikan informasi bahwa server melakukan tindakan modifikasi keadaan sesi tanpa
mengubah kondisi dialog.
8) Refer
Refer berarti meminta client untuk mengirimkan request untuk melakukan transfer panggilan.
9) Prack
Prack dikirimkan sebagai tanggapan terhadap respons sementara atas permintaan yang dikirimkan
client.
10) Subscribe
Subscribe, yaitu menjadwalkan pemberitahuan notifikasi kepada client secara berkala tentang adanya
informasi baru.
11) Notify
Notify berarti memberikan informasi baru kepada pengguna.
12) Publish
Publish, yaitu mempublikasikan event layanan ke server.
13) Message
Message adalah membagikan pesan melalui aplikasi instant message.
14) Info
Info berarti mengirimkan informasi mid-session tanpa mengubah session state.

b. Response
Response merupakan pesan sebagai umpan balik dari server terhadap request yang dikirimkan oleh
client. Pesan tersebut berisi tentang jenis operasi yang diinginkan oleh pengguna. Ada beberapa jenis
kode respons dari server yang dapat Anda pahami, antara lain sebagai berikut.
1) 1xx
1xx disebut dengan provisional atau sementara, yang memberikan informasi bahwa request telah
diterima dengan baik dan sedang dalam pengerjaan.
2) 2xx
2xx disebut dengan success, yang memberikan informasi bahwa request telah berhasil diterima
dengan baik, permintaan tersebut dikenal dalam daftar operasi
yang tersedia dan telah disetujui untuk dieksekusi.
3) 3xx
3xx disebut redirection, yang mendeskripsikan bahwa request yang diterima memerlukan keterlibatan
proses tindakan lebih lanjut.
4) 4xx
4xx disebut client error, yang menunjukkan kesalahan pada request pada baris syntax-nya
sehingga server tidak dapat mengenali dan berakibat kegagalan dalam sistem pemrosesannya.
5) 5xx
5xx disebut dengan server error, yang menunjukkan kode kegagalan saat server tidak berhasil
mengakomodasi request yang dikirimkan client.
6) бxx
6xx disebut dengan global failure code, yang memberikan informasi bahwa request yang dikirimkan
client tidak dapat dikerjakan oleh server.
Ketika server berhasil menerima permintaan layanan dari client, tahapan selanjutnya adalah
memberikan respons. Dalam menjalankan prosesnya, SIP didukung oleh dua elemen penting, antara
lain sebagai berikut.
a. SIP Server, berperan sebagai penyedia layanan SIP.
b. User Agent adalah titik akhir atau endpoint dalam sistem SIP. User agent memuat dua komponen,
yaitu UAC (User Agent Client) yang berguna membentuk request dan UAS (User Agent Server) yang
bertugas merespons setiap permintaan yang diterima.

Prinsip kerja SIP seperti telah dijelaskan sebelumnya, memiliki kemiripan dengan protokol
HTTP yang mengandalkan metode client-server. Client akan mengirimkan permintaan dan server
meresponsnya dengan mengirimkan layanan yang diinginkan. Permintaan client mempunyai konsep
kerja seperti e-mail, dengan paket data yang dikirimkan sebagai request mengandung beberapa konten
seperti hostname, alamat pengirim, dan alamat penerima ditambah dengan parameter nomor port.
Proses komunikasi yang dibangun antarperangkat dimulai oleh UAC dengan mengirimkan request
dalam bentuk kode INVITE yang ditujukan pada penerima yang disebut dengan callee. Untuk
pemanggil atau caller serta callee akan dilengkapi dengan SIP address.
Untuk melakukan panggilan dengan protokol SIP, caller akan mengirimkan invitasi menuju callee,
dan tahapan pertama yang harus dilalui adalah mengidentifikasi letak dan lokasi server layanan SIP
terlebih dahulu. Oleh server, akan diputuskan bahwa panggilan tersebut dapat langsung diteruskan ke
penerima atau melewati redirect server. Bagian header SIP message data yang mengandung call id
dapat digunakan sebagai identitas panggilan. Teknik signalling dalam proses komunikasi dengan
dapat diringkas menjadi enam tahapan berikut.
a. SIP addressing.
b. Mengidentifikasi alamat server SIP.
c. Proses transfer data dalam SIP.
d. Invitasi SIP.
e. Mengidentifikasi alamat user.
f. Merangkai dan memodifikasi sesi komunikasi.

3. Elemen Pendukung SIP dalam Komunikasi Voice


Berikut adalah elemen jaringan pendukung sistem SIP dalam komunikasi voice, antara lain sebagai
berikut.
a. User agent
User agent terdiri atas UAC (User Agent Client) dan UAS (User Agent Server). UAC berperan
mengirimkan permintaan SIP dan akan diterima oleh UAS, kemudian permintaan tersebut
dikembalikan dalam bentuk respons layanan SIP. Karakteristik telepon berbasis SIP adalah model
komunikasi client-server yang juga menyediakan fitur telepon seperti calling, answer, dial, reject call
hold, dan call transfer.
b. SIP proxy server
Elemen ini juga terdiri atas UAS dan UAC, yang bekerja sebagai komponen perantara antarkomponen
dalam jaringan. Server proxy memainkan peranannya dalam menentukan alokasi routing dan
menjamin bahwa pengiriman request dari client ke server akan lebih cepat dan dekat rutenya. Selain
itu, server proxy juga berhak mengatur kebijakan bahwa pengguna dapat melakukan dialing dan
percakapan atau tidak. SIP proxy server yang mampu me-route-kan pesan ke banyak penerima disebut
dengan forking proxy. Artinya, forking request dapat menangani beberapa permintaan dalam sebuah
layanan.

c. Redirect server
Redirect server merupakan server pengalih yang menghasilkan kode respons 3xx (redirection) pada
setiap permintaan yang diterimanya. Selanjutnya, request tersebut diarahkan pada client yang dituju
dengan cara menghubungi alamat URI.
d. Registrar
Registrar merupakan endpoint dalam sistem SIP yang bertugas menyediakan layanan lokasi dengan
cara menerima setiap permintaan REGISTER dari client, mencatat, dan menyimpan alamat dan
parameter dari setiap user agent. e. Session border controller
Pembentukan sesi komunikasi dapat dilakukan melalui user agent secara back-to-back. Session border
controller berfungsi menjembatani komunikasi antara user agent dan server SIP pada setiap layanan
yang dijalankan, termasuk network topology hiding dan NAT firewall.

f. Gateway
Gateway dapat digunakan untuk mengoneksikan jaringan SIP ke jaringan lain, seperti jaringan PSTN
atau jaringan packet switched.
Latihan Praktik 3
Membangun server VoIP dengan aplikasi miniSIPPhone

1. Memberikan pengetahuan baru tentang beberapa aplikasi server VoIP dengan miniSIPPhone
berbasis Windows.
2. Memenuhi KD 4.11 tentang instalasi jenis SIP server.
Syarat :
Siapkan jaringan lokal dengan sebuah komputer Windows sebagai server-nya. Ikuti petunjuk berikut.
1. Unduh terlebih dahulu file instalasi dari miniSIPServer pada link https://www.myvoipapp.com/.
2. Pada halaman Download, pilih tipe aplikasi For Windows dan pilih yang memberikan support
client sebanyak 20.

3. Setelah berhasil mengunduh, mulailah menjalankan file instalasi dengan melakukan double click
file mss_36_u20.exe.

4. Lakukan proses instalasi mulai dari persetujuan lisensi, kemudian menentukan lokasi hasil instalasi
seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
5. Setelah tahapan persiapan instalasi selesai, Anda klik tombol Install untuk memulai proses
instalasi.

6. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesai. Klik Finish untuk menjalankan
miniSIPServer.
7. Pada saat aplikasi miniSIPServer running, sistem akan meminta permission dari Windows, pilih
Allow access.

8. Berikut adalah tampilan miniSIPServer ketika dijalankan.


9. Pilih menu Local users untuk melihat daftar user SIP yang telah tersedia. Berikut ad tampilan dari
Local users.

10. Secara default, miniSIPServer telah menyediakan beberapa user bawaan seperti 100, 101, dan
102. Sampai tahapan ini, proses instalasi dan konfigurasi server telah berhasil dikerjakan.

11. Untuk melakukan pengujian komunikasi antara user yang tersedia, Anda dapat melakukan
instalasi aplikasi miniSIPPhone yang dapat diunduh pada laman https://www. myvoipapp.com.
Lakukan instalasi aplikasi tersebut pada komputer client (lakukan seperti dalam tahapan
sebelumnya).

12. Jalankan aplikasi miniSIPPhone, kemudian lengkapi detail informasi akun SIP (sesuai daftar akun
bawaan SIP) seperti gambar berikut.
13. Berikut adalah tampilan monitoring server (menu Local users) setelah user client berhasil login
dengan username 100.

14. Berikut adalah tampilan miniSIPPhone ketika terdaftar di SIP server.

15. Lakukan hal yang serupa pada komputer client yang lain dengan melakukan instalasi aplikasi
miniSIPPhone dan login dengan akun 101. Setelah berhasil login, daftar user yang berhasil terkoneksi
dan login ke dalam SIP server akan terpantau dalam menu Local users.
16. Lakukan pengujian dengan melakukan panggilan dari username 101 ke user 100. Caranya dengan
cara memasukkan dial number 100 lalu pilih Call pada aplikasi miniSIPPhone.

17. Berikut adalah tampilan softphone ketika username 100 mendapat panggilan dari 101. Klik
tombol Answer untuk menjawab panggilan.
Zona Aktivitas

A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan IV)


1. Apa yang Anda ketahui tentang SIP? Jelaskan.
2. Bagaimana cara kerja SIP dalam melayani sistem VoIP? Jelaskan.
3. Tuliskan dan jelaskan minimal enam jenis konten pesan dalam layanan SIP.
4. Apa yang dimaksud dengan kode 3xx dalam respons SIP? Jelaskan dengan singkat.

Praktikum (Nilai Praktik IV)


Bagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan anggota maksimal tiga orang Lanjutkan
latihan praktik tentang mengonfigurasi VoIP server menggunakan minisippa dengan menambahkan
dua pesawat IP phone. Buat laporan tentang konfigurasinya dan pengujiannya, kemudian
presentasikan di depan kelas.
Eksperimen (Nilai Proyek IV)
Pada aktivitas eksperimen ini, Anda akan melakukan analisis terhadap performa dalam komunikasi
server VoIP berbasis Asterisk dengan miniSIPPhone.
1. Lakukan pengukuran besar bandwidth yang dibutuhkan untuk menjalankan sesi komunikasi antara
server VoIP dan Asterisk dibandingkan miniSIPPhone.
2. Jelaskan hasil eksperimen Anda dan presentasikan di depan kelas.

Rangkuman
1. Sistem PBX akan menjembatani komunikasi antara telepon internal penggunanya (memiliki
beberapa saluran telepon internal) dan sambungan telepon publik atau PSTN (Public Switched
Telephone Network).
2. Hunting dapat diartikan sebagai grup kanal pengguna yang dilengkapi dengan sebuah nomor
panggilan.
3. Extension dapat dikatakan sebagai prosedur penomoran atau dial number pada setiap perangkat
telepon yang terkoneksi dengan server VolP.
4. Dial plan adalah inti dari sistem Asterisk, yaitu rule yang menjelaskan tentang mekanisme Asterisk
PBX dalam menangani panggilan masuk dan keluar, juga berisi semua nomor ekstensi.
5. SIP atau Session Initiation Protocol adalah salah satu jenis protokol yang digunakan dalam jaringan
berbasis VoIP, yang fungsi utamanya adalah menentukan standar dalam proses signalling dan
pengontrolan sesi komunikasi dalam paket komunikasi telepon.
6. Tahapan signalling dalam proses komunikasi dengan SIP dapat diringkas menjadi enam tahapan,
yaitu SIP addressing, mengidentifikasi alamat server SIP, proses transfer data dalam SIP, invitasi SIP,
mengidentifikasi alamat user, serta merangkai dan memodifikasi sesi komunikasi.
Ulangan Akhir Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Jenis PBX yang memiliki kelebihan dalam sistem penyambungan secara otomatis ketika ada
permintaan koneksi antar extension disebut
a. KTS
b. PNX
c. PABX
d. PMBX
e. EPABX

2. Berikut yang tidak termasuk jenis PBX dilihat dari sisi jalur penghubungnya adalah
a. BRA
b. DID
c. HRA
d. PRA
e. hunting group

3. Jenis PABX yang diklasifikasikan berdasarkan kemampuan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
pasar terutama dalam melakukan upgrade fitur dalam perangkat adalah ....
a. port
b. calling
c. blocking
d. ekspansi
e. forward calling

4. Jumlah ekstensi yang disediakan dalam PBX berskala small dalam melayani sambungan privat
jaringan telepon perusahaan adalah
a. 20
b. 45
c. 50
d. 75
e. 100

5. Tipikal trunk line yang dapat menyambungkan PBX satu dengan PBX lainnya, baik secara
langsung maupun dengan public exchange merupakan jenis trunk yang berkarakteristik.
a. tie trunk
b. subscriber line
c. central office trunk
d. foreign exchange trunk
e. wide area telephone service trunk

6. Mekanisme hunting yang akan mulai mencari member berdasarkan digit nomor yang ditekan atau
di-dial, jika tidak ditemukan akan dilanjutkan pada member berikutnya sampai berakhir kemudian
diulang dari awal lagi. Karakteristik ini merupakan metode yang digunakan dalam proses ....
a. 2WB
b. 2WF
c. GUCD
d. circular hunting
e. regular hunting

7. Jenis hunting yang memprioritaskan pencarian dari nilai terbesar menuju nilai terkecil dari
penomoran merupakan ciri khusus dalam cara kerja tipe ....
a. 2WB
b. 2WF
c. GUCD
d. circular hunting
e. regular hunting

8. Dalam memberikan penomoran ekstensi telepon dengan Asterisk berjenis predefined, dikenal
beberapa jenis parameter yang memiliki peran dan fungsinya masing masing. Parameter yang tepat
untuk menentukan respons time out adalah
a. T
b. o
c. h
d. t
e. i

9. Pada penomoran extension dalam Asterisk menggunakan metode pattern yang diawali tanda
karakter khusus underscore"_", simbol karakter yang mewakili penomoran dari angka 0-9 adalah ....
a. Z
b. N
c. Y
d. X
e. Dot"

10. Function dalam dial plan yang memungkinkan Anda untuk membagi konten suatu variabel dengan
menggunakan pembatas yang ditentukan adalah
a. DB
b. CUT
c. TIMEOUT
d. CALLERID
e. LANGUAGE

11. Perintah dalam dial plan yang dapat digunakan untuk menghitung dan membandingkan
orisinalitas pesan dalam Asterisk disebut....
a. CDR
b. MD5
c. CHECK
d. MD5SUM
e. CHECK_MD5

12. Jenis request dalam protokol SIP yang dapat difungsikan oleh pengguna dalam membuat daftar
baru tentang informasi kontak respons, yang mengandung konten tentang keadaan permintaan dan
status kode yang ditampilkan merupakan karakteristik dari konten ...
a. ack
b. bye
c. invite
d. register
e. cancel

13. Di antara pilihan berikut, kode respons server SIP yang memberikan informasi bahwa request
telah diterima dengan baik dan sedang dalam pengerjaan yang benar adalah
a. 1xx
b. 2xx
c. 3xx
d. 4xx
e. 5xx

14. Bagian pendukung terbentuknya jaringan VoIP dengan SIP server yang yang menghasilkan kode
respons 3xx (redirection) pada setiap permintaan yang diterimanya, kemudian mengarahkan request
tersebut pada client yang dituju dengan cara menghubungi alamat URI merupakan tanggung jawab
dari elemen .
a. registrar
b. SIP server
c. proxy server
d. redirect server
e. session border controller

15. Kode yang diberikan jika terjadi kegagal server SIP ketika tidak berhasil mer dalam memberikan
layanan adalah
a. 1xx
b. 2xx
c. 3xx
d. 4xx
e. 5xx

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.


1. Tuliskan dan jelaskan minimal empat kode respons server SIP dalam memberikan respons pada
permintaan client-nya.
2. Jelaskan pengertian baris kode writeprotect dalam bagian general Asterisk.
3. Jelaskan perbedaan antara sistem PBX dan hunting.
4. Tuliskan dan jelaskan tiga jenis hunting yang Anda ketahui.
5. Jelaskan perbedaan antara PABX dan EPABX

C. Praktik
Tugas bersifat individu.
1. Buatlah topologi berikut
2. Lakukan setup dan konfigurasi jaringan VoIP sesuai gambar topologi sebelumnya dengan
ketentuan sebagai berikut.
a. Server VolP menggunakan OS berbasis Linux.
b. Aplikasi VolP server yang dipilih bebas.
c. Konfigurasi IP address setiap client dan server, serta pengaturan extension disesuaikan
dengan gambar topologinya.

3. Buat laporan dan presentasikan hasilnya di depan kelas.

Anda mungkin juga menyukai