A. KOMPETENSI DASAR
K.D.3.9 Memahami bagan dan konsep kerja Server softswitch berkaitan dengan PBX
K.D.4.9 Menyajikan bagan dan konsep kerja Server softswitch berkaitan dengan PBX
B. INDIKATOR
I.KD.3.9.1 Menjelaskan pengertian dan cara kerja server softswitch dengan PBX
I.KD.3.9.2 Menguraikan konsep kerja server softswitch dengan PBX
Memberikan contoh penggunakan softswitch dengan PBX dalam kehidupan
I.KD.4.9.1 sehari-hari
I.KD.4.9.2 Mempresentasikan cara kerja server softswitch dengan PBX
C. TUJUAN
Setelah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu :
1. Menjelaskan pengertian dan cara kerja server softswitch dengan benar dan tepat.
2. Menguraikan konsep kerja server softswitch dengan PBX dengan tepat dan benar.
3. Memberikan contoh penggunakan softswitch dengan PBX dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mempresentasikan cara kerja server softswitch dengan PBX dengan benar dan tepat.
Masih ingatkah dalam materi pembelajaran Teknologi Layanan Jaringan Kelas XI? PBX atau Private Branch
Exchange adalah salah satu bentuk teknologi telekomunikasi yang mampu menyediakan layanan sambungan
telepon dari area publik ke jaringan privat, misalnya dalam gedung perusahaan, kantor, instansi pemerintah, dan
sebagainya. Secara garis besar, sistem PBX akan menjembatani komunikasi antara telepon internal
penggunanya (memiliki beberapa saluran telepon internal) dan sambungan telepon publik atau PSTN (Public
Switched Telephone Network). Berikut akan dijelaskan beberapa jenis PBX yang umum digunakan.
1. Jenis-jenis PBX
Selain memberikan support transmisi data dalam bentuk voice, PBX juga mampu mentransmisikan data
dalam bentuk faksimile maupun modem. Ada lima jenis PBX yang saat ini berkembang, yaitu sebagai
berikut.
Pada jenis PMBX, baik koneksi antar-extension maupun sambungan antara extension dan pengguna di
luar sistem PBX dilakukan secara manual oleh operator. Sebagai contoh, ada telepon masuk ke
Universitas ABC, kemudian penelepon menghendaki untuk tersambung dengan bagian akademik pada
ekstensi 344. Selanjutnya, penelepon meminta bantuan operator tersebut untuk melakukan forward
panggilan ke bagian akademik. Sistem dengan contoh ini merupakan generasi awal teknologi PBX yang
telah ditinggalkan.
Kelemahan dalam PMBX yang kurang responsif dan efektif ketika menangani panggilan pada sesi
komunikasi telepon dalam jumlah besar menyebabkan sering kali terjadi delay dan kualitas suara yang
kurang bagus. Setelah itu, berkembang PABX yang telah mengadopsi teknologi elektronik dengan sistem
terprogram yang mampu bekerja secara otomatis untuk menangani sesi panggilan dalam jumlah banyak
tanpa memerlukan campur tangan operator.
Perkembangan teknik persinyalan sesi komunikasi panggilan dengan PABX dibedakan dengan
memisahkan sistem signal dan data melalui mekanisme signal and control switching electronic. Melalui
sistem persinyalan yang dikirimkan oleh perangkat telepon menuju sistem EPABX, akan diidentifikasi
sebagai dasar EPABX menentukan jalur yang tepat untuk sampai pada perangkat tujuan. Setelah jalur
komunikasi melalui relay otomatis ditetapkan, baru data suara akan dilewatkan melalui jalur tersebut.
KTS merupakan teknologi yang dapat dikatakan sebagai versi minimalis dari sistem PBX. Hal ini
dikarenakan KTX hanya menyediakan mekanisme switching jalur dari jaringan PBX (internal telephone
network) menuju STO (Sentral Telepon Otomatis) atau pusat penyedia jalur telekomunikasi. Cara
kerjanya cukup sederhana, setiap permintaan panggilan dari perangkat telepon yang menggunakan
layanan PBX dengan tujuan perangkat telepon di luar jaringan, akan dilewatkan oleh PBX menuju KTS.
Oleh perangkat KTS, data tersebut baru akan diidentifikasi dan ditetapkan jalur yang tepat menuju STO.
PABX generasi awal hanya mampu mengelola sistem telekomunikasi jaringan telepon internal (misalnya
dalam perusahaan, gedung, dan kampus), baik dalam prosedur penomoran maupun sebagai pusat
pengendalian jalur komunikasi. Perkembangan teknologi VoIP (baca kembali materi sebelumnya di buku
TLJ Kelas XI Bab 4) yang memungkinkan komunikasi suara melalui perangkat komputer berbasis
jaringan TCP/IP menyebabkan PBX mulai mengembangkan teknologi PNX. Dengan PNX, PABX
mampu melayani komunikasi telepon, baik analog maupun telepon digital (VoIP) secara bersamaan.
Pada versi awal, teknologi PBX masih membutuhkan operator (manusia) untuk menghubungkan
panggilan. Namun, seiring perkembangan teknologi, proses tersebut telah menggunakan sistem automasi,
yang disebut PABX. Oleh karena itu, sekarang ini penggunaan istilah PBX dan PABX sering kali
dianggap sama. PABX memiliki beberapa kategori dalam penggunaannya. Perbedaan kategori PABX ini,
dalam bentuk keluaran data yang dihasilkan serta teknologi yang digunakan di dalamnya. Berikut akan
dijelaskan jenis-jenis sistem PABX yang biasa digunakan.
2. Jenis-jenis PABX
Adapun sistem PABX dibagi menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut.
a. PABX digital
PABX digital adalah jenis PABX dengan keluaran dalam bentuk data digital. Jenis ini, memerlukan
perangkat keras konverter untur mengubah data digital menjadi data analog atau suara melalui pesawat
telepon khusus (digital). PABX digital memiliki ciri khusus, yaitu media penghubungnya menggunakan
kabel telepon dengan core empat kawat tembaga
b. PABX analog
Ciri utama jenis ini adalah hasil keluaran data yang dihasilkan berupa data analog atau suara sehingga
tidak memerlukan perangkat khusus. Sistem ini pernah populer di era tahun 1990-an sampai tahun
2000an. Sering kali teknologi analog ini berkembang dengan koneksi internet berbasis ADSL yang kini
mulai ditinggalkan karena tidak mampu berjalan dengan cepat. Media penghubung dalam PABX dengan
telepon analog menggunakan kabel dengan dua inti kawat.
C. PABX hybrid
PABX hybrid merupakan teknologi perpaduan antara PABX digital dan analog. Perangkat ini mempunyai
empat kabel atau dua pasang kabel (sepasang untuk kabel analog dan sepasang lainnya untuk kabel
digital).
d. IP PABX
IP PABX merupakan teknologi terbaru dari PABX dengan sambungan komunikasi yang tidak lagi
terbatas pada jaringan telepon analog ataupun telepon digital, tetapi dapat diintegrasikan dengan jaringan
komputer. Sebagai perangkat end devices dalam sistem ini, Anda dapat menggunakan IP phone atau
beberapa softphone. Ciri utama sistem ini adalah menggunakan kabel UTP berkonektor RJ45 sebagai
media sambungannya.
a. Hunting group
Hunting group adalah sekelompok nomor ekstensi yang diatur untuk memproses panggilan tertentu.
Panggilan yang masuk akan diputar dalam hunting group sampai mendapat jawaban. Contohnya terdapat
suatu hunting group dengan lima nomor ekstensi, yaitu nomor 1001-1005. Panggilan masuk akan diterima
oleh ekstensi 1001, jika tidak dijawab akan diteruskan ke 1002. Panggilan akan diteruskan hingga 1005
jika masih tidak ada jawaban. Jika setelah menghubungi semua ekstensi dalam grup masih tidak ada
jawaban, sistem akan mengirimkan sinyal sibuk ke pemanggil. Pengaturan algoritme panggilan pada
hunting group dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
Sistem ini memungkinkan terjadinya 10 panggilan telepon secara bersamaan. Jika saluran penuh,
karyawan lain harus menunggu hingga saluran tersedia. Penelepon yang menghubungi ketika semua
saluran sedang sibuk, akan mendapatkan sinyal sibuk atau diarahkan ke sistem pesan suara. Sistem DID
juga dapat digunakan untuk transmisi faks, pesan suara, dan koneksi suara langsung. Layanan ini memberi
keuntungan, yaitu menghemat biaya operator switchboard, panggilan yang lebih cepat, dan hubungan
yang lebih personal karena setiap penelepon akan menghubungi ke nomor privat karyawan secara
langsung bukan perusahaan
Channels B mampu bekerja pada kecepatan 64 Kbps dalam mentransmisikan data dan voice, sedangkan
channel D yang bertugas mengatur persinyalan dan paket data juga mampu beroperasi pada bit rate 64
Kbps. Primary Rate Interface (PRI) adalah standar antarmuka telekomunikasi yang digunakan pada
layanan ISDN untuk membawa beberapa suara DSO dan transmisi data antara jaringan dan pengguna.
Berdasarkan teknik Direct Inward Dialing, PBX dibedakan menjadi dua macam, antara lain sebagai
berikut.
b. PBX tanpa metode hunting, merupakan mekanisme calling PBX dilakukan dengan menekan
sejumlah nomor sebanyak sambungan induknya Kapasitas PBX dalam menangani dan melayani setiap
proses panggilan telepon dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut.
a. Berdasarkan kapasitas port PBXTipe ini dibagi berdasarkan banyak sedikitnya saluran atau jalur
trunk/telepon yang dapat disambungkan ke PBX
b. Kapasitas ekspans Kapasitas ekspansi adalah kemampuan PBX dalam menyesuaikan dengan
kebutuhan pasar terutama dalam melakukan upgrade fitur dalam perangkat.
c. Proses calling roses calling adalah fitur dalam PBX untuk menangani proses calling dalam
sambungan telepon secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan (simultaneous communications)
d. Fitur blocking Kondisi pem-blocking-an terjadi jika sambungan calling antara perangkat telepon
yang ditangani oleh PBX telah mencapai nilai maksimal yang dapat dilakukan. Peristiwa ini dapat juga
diakibatkan oleh trafik link trunk yang sudah penuh.
Dilihat dari kapabilitas PBX dalam ketersediaan jumlah extension yang dapat digunakan oleh perangkat
telepon dalam AULAJAY Valse VII jaringan PBX, dibedakan menjadi tiga macam, antara lain sebagai
berikut.
a. Tipe small, PBX tipe ini menyediakan 75 extension.
b. Tipe key system, PBX tipe ini menyediakan 10 hingga 20 extension. Large PBX, PBX tipe ini mampu
menyediakan 100 sampai 20.000 extension.
a. PBX ISDN
PBX ISDN dibagi menjadi dua jenis group, yaitu sebagai berikut. 1) Hunting group Jenis grup ini dapat
berupa BRA atau PRA. Mekanisme kerjanya adalah dengan melakukan huntina pada grup jika calling
ditujukan untuk PBX. 2) Originating group Tipe grup ini dapat dalam bentuk channel B dari PRA dan
BRA. Akan tetapi, kombinasi keduanya tidak dapat diimplementasikan dalam sebuah grup yang sama.
Banyaknya group originating yang dapat diciptakan dari tipe grup ini adalah dua buah.
a. Trunk line
Trunk line merupakan saluran yang mengoneksikan public exchange (sentral publik) dengan PBX. Ada
empat jenis trunk yang dapat Anda konfigurasikan dalam PBX, yaitu sebagai berikut.
1) Tie trunk Tie trunk adalah mekanisme yang dilakukan untuk menyambungkan PBX satu dengan
PBX lainnya, baik secara langsung maupun dengan public exchange (misalnya Telkom).
2) Central office trunk Mekanisme ini digunakan untuk mengoneksikan PBX dengan public
exchange atau public network. Dengan sistem ini, dibutuhkan pengaturan nomor Mallog yang tersentral
sebagai sambungan trunk menulu PBX, Dengan demikian, nantinya dapat dimanfaatkan oleh pengguna
PBX,
3) Foreign exchange trunk Teknik ini dapat digunakan oleh perusahaan yang mempunyai dua atau
lebih gedung kantor yang lokasinya tidak berdekatan, dengan kode area nomor telepon yang tidak sama
dan ditunjang dengan alokasi konfigurasi PBX yang berbeda pula .
4) Wide area telephone service trunkTeknik ini disingkat dengan WATS trunk, dengan perhitungan
tarif yang dibebankan berdasarkan lama waktu proses calling bukan berdasarkan jarak antarpenelepon.
b. Subscriber line
Subscriber line merupakan saluran yang menjadi penghubung komunikasi data antara pesawat pengguna
dan PBX. Jika pengguna masih menggunakan teknologi berbasis single line, media kabel yang dipakai
adalah tipe two-wire, twisted pair, dan loop start line. Untuk perangkat pengguna yang telah
menggunakan teknologi digital, kabel yang digunakan dapat berupa model two-wire dan twisted pair,
kemudian dilengkapi kabel yang menghubungkan sebagai kanal data analog atau voice dan sepasang
kabel digital channel
.
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I )
1. Apa yang Anda ketahui tentang PBX dan softswitch? Jelaskan.
2. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis PBX yang ada saat ini.
3. Tuliskan dan jelaskan empat tipe PABX yang dapat Anda terapkan.
4. Jelaskan konsep kerja sistem penomoran dialing dengan model langganan biasa, sertakan contohnya.
Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.