Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi pada saat ini telah
mengubah cara masyarakat dalam berkomunikasi. Dulu, komunikasi jarak jauh masih
dilakukan dengan cara konvensional, yaitu dengan cara saling mengirim surat. Sekarang,
dengan adanya internet, komunikasi jarak jauh bisa dilakukan dengan cara saling
mengirim email atau sms (short messaging service). Internet juga telah membuat
komunikasi semakin terbuka dan pertukaran informasi juga semakin cepat melewati
batas-batas negara dan budaya. Namun tidak semua perkembangan teknologi
komunikasi ini memberikan dampak yang menguntungkan bagi dunia komunikasi.
Penyadapan data merupakan hal yang paling ditakuti oleh pengguna jaringan komunikasi
pada saat ini.

Dengan adanya kemungkinan penyadapan data, maka aspek keamanan dalam


pertukaran informasi menjadi sangat penting karena suatu komunikasi data jarak jauh
belum tentu memiliki jalur transmisi yang aman dari penyadapan sehingga keamanan
informasi menjadi bagian penting dalam dunia informasi itu sendiri. Terdapat data – data
yang tidak terlalu penting, sehingga apabila publik mengetahui data tersebut, pemilik data
tidak terlalu dirugikan. Tetapi apabila pemilik data adalah pihak militer atau pemerintah,
keamanan dalam pertukaran informasi menjadi sangat penting karena data yang mereka
kirim kebanyakan adalah data-data rahasia yang tidak boleh diketahui oleh publik.

Dalam bukunya yang berjudul The Code Breakers, David Kahn menyatakan bahwa
untuk mengamankan kumpulan data pada sebuah sistem informasi yang tersimpan dalam
suatu jaringan komputer maka sebuah jaringan komputer harus memperhatikan aspek
pengamanan data ( data security ), di mana isi dari data hanya dapat dibaca oleh pihak
yang berhak membacanya, dalam hal ini adalah si penyusun data itu sendiri beserta
orang-orang yang memang diberikan akses ( kesempatan ) untuk ikut membacanya.
Selain itu, pengamanan data juga harus memperhatikan aspek perolehan data ( data
intellegence ), sehingga hanya orang-orang yang berhak memiliki akses data tersebut
sajalah yang dapat mengetahui dan mencari keberadaan dari data tersebut. Untuk

1
menjamin pengamanan isi data, maka banyak pihak pengelola jaringan komputer
menerapkan PBX (Private Branch Exchange). PBX (Private Branch Exchange)
merupakan sebuah sentral kecil yang digunakan di dalam suatu lingkungan terbatas, yang
merupakan pusat dari suatu jaringan peripheral peralatan komunikasi
PBX (Private Branch Exchange) Umumnya dipasang pada kantor-kantor, hotel,
rumah sakit atau pabrik pabrik yang memakai telepon sebagai sarana komunikasi untuk
hubungan antar ruangannya. Masing-masing pesawat telepon tidak secara langsung
tersambung pada sentral pusat, tetapi melalui PBX

B.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas “ISDN
(Integrated Sevices Digital Network)”, juga bertujuan untuk memberikan informasi
tentang aplikasi mengenai ISDN. Salah satunya adalah PBX (Private Branch Exchange).
Dimana PBX (Private Branch Exchange) merupakan sebuah sentral kecil yang
digunakan di dalam suatu lingkungan terbatas, yang merupakan pusat dari suatu jaringan
peripheral peralatan komunikasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Teori
1. Definisi

PBX merupakan sebuah sentral kecil yang digunakan di dalam suatu lingkungan
terbatas, yang merupakan pusat dari suatu jaringan peripheral peralatan komunikasi.
Jumlah sambungan (extension) yang dapat dikelola tergantung dari kapasitas PABX itu
sendiri. Untuk menghubungkan extension dengan pelanggan yang berada di luar PABX,
pada PABX dilengkapi dengan trunk. Umumnya dipasang pada kantor-kantor, hotel,
rumah sakit atau pabrik pabrik yang memakai telepon sebagai sarana komunikasi untuk
hubungan antar ruangannya. Masing-masing pesawat telepon tidak secara langsung
tersambung pada sentral pusat, tetapi melalui PABX. Secara garis besar terdapat dua
level PBX, yaitu PBX pada level Trunk dan PBX pada level pelanggan. PBX level Trunk
dihubungkan ke sentral dengan empat kawat kecepatan tinggi untuk melewatkan sinyal
digital, dan PBX ini sudah dapat melaksanakan sebagian besar tugas-tugas dari sentral.
Sementara PBX pada level pelanggan terhubung ke sentral dengan dua kawat analog
seperti pesawat telepon biasa. Ada beberapa perangkat keras sebagai pendukung system
PBX. Masing-masing perangkat tersebut saling mendukung antara satu dengan yang
lainnya.

Perangkat tersebut biasanya disebut sebagai sub sistem atau modul. Dan yang
menghubungkan antara modul satu dengan yang lain adalah merupakan induk dari
modul-modul tersebut sehingga mereka bisa menjadi suatu sistem yang teratur dan
terkoordinasi. Induk penghubung ini adalah Motherboard atau Blackplane. Semua proses
penyambungan akan melalui Motherboard. Kondisi yang terjadi seperti: interfacing
dengan UP-BUS, pengintegrasian ke seluruh modul dengan ST BUS dan interfacing
dengan outlet dilakukan pada Motherboard.

3
2. Fungsi Dari PBX
Pada dasarnya semua PABX mempunyai grup fungsional yang sama, tapi fungsi-
fungsi tersebut diterapkan dan diatur dalam jalan yang berbeda dalam sistem yang
bervariasi. Port data ataupun suara disediakan oleh line cards, yang secara umum
mendukung 8 atau 16 line per card. Sebuah trunk (biasanya membutuhkan dua buah port
setiap line-nya atau yang ekivalen dengannya) yang disediakan oleh trunk card,
mempunyai 4 atau 8 trunk per card. Sistem ini harus bisa mendukung line analog dan
digital dan beberapa tipe trunk yang memungkinkan ke sentral umum. Switching
Network mungkin dijalankan oleh bus berkecepatan tinggi atau sebuah circuit switch
ataupun keduanya. Satu atau dua sistem mempunyai circuit switching dan paket
switching sub sistem.
Circuit switch adalah merupakan matriks pembagian divisi waktu dan ruang,
sejak sebuah standar tunggl 32 kanal system PCM tidak menyediakan ruang yang cukup
untuk PABX. Common Services Unit menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh
semua bagian dari sistem PABX yang meliputi beberapa pelayanan seperti generator
sinyal dan detektor sinyal. Control unit mengandung central processing unit (CPU) untuk
sebuah PABX, untuk menjalankan program ang mengontrol jalannya sistem secara
keseluruhan. Semua control program dan yang berhubungan dengan data pelanggan
disimpan dalam RAM atau ROM dalam sebuah kontrol utama yang sangat kompleks.
Pada common equipment ( untuk PABX menengah hingga besar ) prosesor sentral dan
unit pelayanan sudah seharusnya diduplikasi dengan switchover otomatis. Ini penting
untuk memastikan bahwa sistem mengetahui kapan sebuah switch otomatis terjadi ke unit
cadangan.

3. Klasifikasi PABX

Secara umum klasifikasi sentral pribadi adalah sebagai berikut :

 PMBX (Private Manual Branch eXchange) di beberapa perusahaan lama masih


disebut PMBX, yang menggunakan karyawan perusahaan sebagai operator
penyambungan manual yang setiap panggilan mengunakan switchboard manual.

4
 PABX (Private Automatic Branch eXchange) adalah sebuah alat pertukaran
operasi telepon yang digunakan untuk penyambungan telepon antara sesama
saluran dalam dan antara saluran PSTN dan saluran dalam. Sebuah PBX dapat
memilih route panggilan tanpa intervensi secara manual, berdasarkan dari seluruh
nomor yang ditekan.
 EPABX (Electronics Private Automatic Branch eXchange) adalah sebuah sistem
PABX yang dibangun menggunakan sinyal dan control switching elektronik
(untuk membedakan mereka dari beberapa desain dasar relay lama)
 PNX (Packet Network Exchange) sebuah tempat penyambungan komunikasi yang
menggabungkan PBX dan fungsi VoIP.
 KTS (Key Telephone System) merupakan versi yang lebih kecil dari sebuah PBX
yang menyediakan akses langsung ke STO.

Ditinjau dari ada tidaknya DID maka PABX dibagi menjadi :

 PABX dengan fasilitas DID (Direct Inward Dialing) yaitu hubungan dari luar
PABX dengan extension dalam PABX berlangsung otomatis.
 PABX tanpa fasilitas DID yaitu hubungan dari luar PABX dengan extension
harus melalui operator PABX.

Apabila dipandang dari saluran induk ke PABX dapat di bagi menjadi dua yaitu:

 PABX dengan hunting system Pemanggilan nomor PABX hanya dengan satu
nomor.
 PABX tanpa hunting system Pemanggilan nomor PABX ada sejumlah nomor
sebanyak saluran induknya.

5
4. Ukuran kemampuan PABX

Blocking-Blocking dapat terjadi jika kemampuan PBX dalam menangani


pembicaraan secara bersamaan sudah tercapai atau maksimal. Blocking juga dapat terjadi
jika pada saat dilakukan hubungan ternyata trunk sudah penuh. Fungsi Kemampuan
PABX dapat dilihat berdasarkan hal-hal dibawah ini.

Kemampuan PABX dapat dilihat berdasarkan hal-hal dibawah ini:

1. Kapasitas port dari PABX yaitu ukuran banyaknya saluran (trunk atau telepon)
yang dapat dihubungkan dengan PABX. Setiap sambungan ke sentral public
melalui saluran trunk, membuat dari banyaknya hubungan komunikasi yang dapat
disambungkan secara bersamaan.
2. Kemampuan untuk ekspansi, produsen PABX harusnya berpikir untuk
mengembangkan produknya dan pengembangan yang dilakukan dapat
mengembangkan produknya dan pengembangan yang dilakukan dapat
diaplikasikan pada produknya yang terdahulu dengan cara meng-upgrade perlatan
yang lama sehingga kemampuannya bertambah.
3. Pembicaraan secara bersamaan Ukuran lain dari kemampuan PBX adalah
banyaknya komunikasi atau pembicaraan secara bersamaan (simultaneous
communications) yang dapat ditanganinya dalam satu waktu. Ini dapat berupa
komunikasi suara, komunikasi data, atau keduanya.
4. Blocking Blocking dapat terjadi jika kemampuan PBX dalam menangani
pembicaraan

Secara bersamaan sudah tercapai/ maksimal. Blocking juga dapat terjadi jika pada
saat dilakukan hubungan ternyata trunk sudah penuh. Fungsi PABX dapat diterapkan
untuk pelanggan ISDN maupun non ISDN. Perangkat PABX non ISDN dihubungkan
dengan sentral induk melalui saluran telepon analog dan saluran trunk.

Perangkat PABX ISDN memiliki karakteristikkarakteristik yang bisa menjalankan


fungsi service ISDN dihubungkan dengan sentral induk melalui kanal B ISDN. Kanal B
ISDN tersebut bisa berupa pelanggan BRA atau PRA. Pelanggan BRA menghubungkan

6
satu saluran pelanggan sedangkan untuk PRA mampu menghubungkan ke banyak
pelanggan. enis PABX yang lain dinamakan End User PABX. Pelangan PABX tidak
memerlukan perangkat PABX di tempat pelanggan, jadi seperti saluran pelanggan biasa
yang merupakan anggota PABX disentral induk saja.

5. Konfigurasi Jaringan PABX

Konfigurasi jaringan yang ada pada sentral telepon induk dengan sentral PABX
sama pada prinsipnya. Akan tetapi pada sentral PABX biasanya digunakan Jarlokat
dengan akses catu langsung. Akses catu langsung disini artinya adalah antara sentral
PABX dengan perangkat dihubungkan langsung, tanpa melewati rumah kabel.

Hal ini di aplikasikan mengingat jarak antara sentral dengan perangkat sebagai
pelanggan masih berada dalam jarak yang cukup dekat. Sesuai dengan fungsinya sebagai
pemararel, tentunya saluran yang disediakan oleh sentral induk tidak sebanyak perangkat
telepon yang tersedia setelah melewati sentral PABX. Sebagai media penghubung antara
sentral PABX dengan perangkat umumnya yang digunakan adalah kabel kawat tembaga,
selain mudah didapat dipasaran hal yang dapat dijadikan pertimbangan adalah mudah
dalam perawatannya dan fleksibel dalam pembangunannya.

7
Gambar sederhana diatas merupakan jaringan konfigurasi dari sentral PABX yang
paling sederhana. Artinya disesuaikan dengan kebutuhan sipemakai. Saluran dari sentral
PABX tersebut dapat saja digunakan sebagai saluran untuk media transfer data atau akses
internet. Atau dikelompokkan lagi dalam beberapa group untuk memudahkan dalam
pembuatan nomor identifikasinya. Nomor identifikasi yang diberikan oleh sentral PABX
merupakan nomor yang tidak teridentifikasi secara global artinya nomor identifikasi
untuk perangkat telepon setelah melalui sentral PABX akan diberikan nomor lagi yaitu
nomor ekstensi. Nomor ini biasanya diberitahukan oleh si operator PABX bila si
pemanggil lupa atau tidak tahu nomor ekstensi yang akan dituju. Atau diberitahu oleh
mesin penuntun bila yang dipakai adalah sentral PABX.

6. Jenis – Jenis PABX

Jenis – jenis PABX dapat dibagi menjadi 2, yaitu PABX Non ISDN dan PABX
ISDN. Anggota dari sebuah PABX dapat dibagi kedalam group-group dimana dalam satu
group maksimal terdapat 1000 member. Ide dasar ISDN adalah penyatuan seluruh service
ke dalam satu jaringan yang mampu menyediakan service yang diharapkan pelanggan,
dimana untuk kemudahan akses dan mendukung seluruh tipe terminal dari pabrik yang
berbeda digunakan interface akses yang standard untuk keperluan seluruh akses yang
digunakan. Ide tersebut didasari pada kenyataan bahwa jaringan konvensional saat ini
tidak efektif dan efisien, terutama untuk penyediaan service baru dan permintaan
hubungan komunikasi digital yang semakin meningkat.

ISDN merupakan pengembangan dari suatu jaringan telepon IDN yang


menyediakan hubungan digital dari suatu pelanggan ke ujung pelangggan yang lain
secara digital (end-to-end digital connectivity) untuk proses transformasi informasi dalam
bentuk suara, data, dan gambar. Dengan kata lain Isdn mreupakan suatu jaringan digital
yang mampu memberikan berbagai macam layanan jasa telekomunikasi melalui suatu
interface serba guna yag berlaku di seluruh dunia. Sebelum adanya ISDN pelayanan jasa
telekomunikasi dilaksanakan melalui berbagai jaringan khusus yang masing-masing
hanya mampu menyediakan sekelompokjasa telekomunikasi tertentu. Berikut ini gambar
PBX – ISDN dalam jaringan tertentu

8
6.1 PABX Non ISDN

Untuk PABX Non ISDN mempunyai 3 group, yaitu :

• Originating group

Group ini dapat terdiri dari line atau trunk dan panggilan hanya untuk originating group
ini saja.

• First choice group

Group ini bisa terdiri dari line atau trunk. Panggilan yang menuju PABX akan dihunting
pertama kali di group ini dan panggilan terminating maupun originating bisa dilakukan di
group ini.

• Second choice group

Group ini akan di hunting apabila semua member di group pertama sibuk.

9
Gambar 2.11 PABX Non ISDN

6.2 PABX ISDN

Untuk PABX ISDN dapat mamiliki 2 group, yaitu

• Originating Group

Group ini dapat berupa kanal B dari PRA, atau BRA akan tetapi campuran BRA da PRA
dalam satu group tidak bisa dilakukan. Dua originating group dapat dibuat untuk PABX
ISDN ini.

• Hunting Group

Group ini akan di hunting jika panggilan dibuat untuk ke PABX ISDN. Group ini dapat
berupa PRA atau BRA. Empat buah hunting group dapat dibuat untuk PABX ISDN.

10
6.3 End User PABX

End User PABX adalah dimana pelanggan PABX tidak memerlukan perangkat PABX
ditempat pelanggan. Jadi seperti calon pelanggan biasa yang merupakan anggota PABX
di sentral induk saja.

End User PBX dibagi menjadi 2, yaitu :

• Non Indialing

• Direct Indialing

Pada dasarnya Direct indialing dan Non Indialig pada end user PABX sama dengan
Direct Indialing dan Non Indialing pada Private Network PABX. Jadi yang membedakan
End User PABX dan Private Network PABX terutama pada ada tidaknya perangkat
PABX ditempat pelanggan. Sehingga pada private Network PABX memerlukan tempat
khusus untuk perangkat PABX pada pelanggan.

PABX Non Indialing

Contoh konfigurasinya adalah sebagai berikut (menggunakan sentral 5 ESS) :

Dalam gambar tersebut kanal B dapat dikelompokkan dalam dua dua Group Orig
dan empat group Hunt. Dan kanal B tersebut dapat menggunakan BRA dan PRA. 870001
sampau 8700010 merupakan nomor telepon yang akan diakses. Fasilitas Non Indialing
panggilan yang datang harus melalui bantuan operator PBX tesebut maka operator akan

11
menanyakan nomor yang akan dihubungi oleh pemanggil. Misalkan pemanggil
menginginkan nomor 870005 maka pemanggil tersebut harus melalui operator terlebih
dahulu kemudian operator akan menghubungi tujuan tersebut.

PABX Direct Indialing

Contoh konfigurasinya adalah sebagai berikut (mengunakan sentral 5ESS):

Konfigurasi diatas merupakan Konfigurasi diatas merupakan private network


indialing. Dengan menggunakan fasilitas ini maka menungkinkan suatu panggilan yang
datang langsung menuju ke pelanggan yang dituju tanpa bantuan operator PABX. Ketika
pemanggil mendial nomor denag awalan 87 (=PBX ID) maka sentral 5ESS akan
mengetahui secara otomatis bahwa pemanggil akan mendial nomor PBX. Kemudian
sentral akan mulai mencari kanal B yang bebas dalam satu hunting group. Setelah
terjadihubungan maka sentral akan mengirim digit setelah angka 87, inilah yang akan
menghubungkan pemanggil dengan nomor PBX yang diinginkan. Untuk memperjelas
maka dapat dilihat perbedaannya dengan bagan berikut :

12
7. Layanan-layanan dasar pada perangkat PABX.

Seperti halnya dengan sentral-sentral induk otomatis lainya, maka pada perangkat
sentral PABX pun mempunyai beberapa layanan dasar yang dimiliki dengan tujuan untuk
memberikan beberapa kemudahan yang akan digunakan untuk para pelanggan
pribadinya. Layanan-layanan dasar itu antara lain hunting system, call waiting,

13
abbreviated dialling, dan macam-macam lainnya tergantung dari jenis dan merk yang
digunakan. Begitu juga dengan cara pengoperasiannya. Layanan dasar lainnya seperti call
waiting dan abbreviated dialing dioperasikan seperti halnya layanan dasar yang diberikan
dari sentral induknya.

B. Aplikasi atau Penerapan dalam Industri

PABX atau Private Automatic Branch eXchange adalah perangkat penyambungan


komunikasi telepon yang terletak di sisi pelanggan, misalnya di gedung-gedung
perkantoran yang memerlukan percabangan sambungan telepon. Secara umum perangkat
PABX terhubung ke penyedia layanan telekomunikasi publik. Ukuran atau parameter
PABX dalam kapasitas jumlah line Telkom yang tersambung ke PABX dan jumlah
Extention ( cabang ).Mulai yang kapasitas satuan,puluhan,ratusan maupun ribuan Ext.

Setelah mengalami “masa kejayaan” dengan produk unggulan  STDI  saat


almarhum Cacuk Sudarjanto menjadi Dirut PT.Telkom Tbk (d/h Perumtel) 1988-1992
dan pemerintah masih memprotek industry telekomunikasi seperti PT.Inti. Telkom 
melakukan pembelian langsung produk-produk PT.INTI (Persero) untuk memperluas
jaringan telepon kabel di seluruh pelosok tanah air. Bahkan pemerintah menyerahkan
pembangunan Sentral Telepon Otomat (STO) Pemilu  sebagian besar  kepada Inti.

Dengan sekitar 2000 karyawan di pabriknya di Palasari Dayeuhkolot Bandung,


industry telekomunikasi pionir ini juga memproduk telepon gengam atau kini lebih
dikenal sebagai Handphone atau Hp. Tapi kondisi itu sudah berakhir saat pemerintah
membuka kran produk-produk telekomunikasi berbagai merk, masuk ke Indonesia dalam
bentuk sudah jadi. Tidak terurai lagi dan tidak perlu dirakit lagi di dalam negeri.

Regulasi ini membuat industry telekomunikasi seperti Inti, melakukan sejumlah


terobosan. Selain menawarkan Pendi (Pensiunan Dini) kepada karyawannya, perusahaan
ini juga lebih focus pada layanan jasa perawatan dan perbaikan. Kini Inti diawaki sekitar
700 karyawan dengan Komando Tertinggi dipegang oleh Irfan Setiaputra (Dirut) dan
BoD lainnya seperti  Sutisna, Andhy Saputra dari IBM, Adiaris dan Dayu PR dari
Indosat.

14
Kini lingkup pekerjaan Inti antara lain berupa Perencanaan dan Perancangan
Sistem. Yaitu survey teknik,perencanaan dan perencanaan teknik, optimasi performansi
jaringan, instalasi dan test commissioning dan tes interkoneksi dan interoperabilitas.

Menurut Manager Public Relation (Purel ) PT.Inti, Lili Amalia, untuk pekerjaan
Implementasi Proyek, yang ditawarkan kepada pemberi order meliputi pekerjaan survey
lokasi (site survey), akuisisi lokasi (site acquisition), audit lokasi (site audit) dan
pemeliharaan lokasi (site maintenance).

Lingkup pekerjaan Manajemen Proyek, antara lain persiapan proses-proses


rencana proyek, penelusuran prosedur-prosedur untuk memastikan tercapainya rencana
proyek dan jadwal kerja, pengelolaan konsultan dan kontraktor selama durasi kontrak,
laporan kemajuan dan pemeliharaan rutin dan pembaruan program dan database.

Sedangkan jasa perawatan dan pebaikan, yang ditawarkan industry


telekomunikasi terkemuka ini meliputi Spare Management (INTI Aparelog). Inti
Sparelog ini adalah layanan warehouse untuk membantu operator seluler domestic
memelihara jaringan mereka secara efisien.

“Didukung oleh jaringan sparepool yang tersebar di seluruh Indonesia, kami


memberikan layanan penggantian suku cadang dan bantuan logistic yang cepat dan
nyaman agar jaringan seluler milik pelanggan tetap berada dalam kondisi prima,” ungkap
Lili Amalia yang didampingi Komunikasi Internal Inti Agus Subowo.

Lebih professional lagi, ternyata Inti melayani pelanggannya selama 24 jam setiap
hari dari 33 kantor minipool yang tersebar di lebih dari 50 kota besar di seluruh wilayah
Nusantara ini. Untuk keterangan lebih lanjut, operator seluler di negeri ini dipersilahkan
mengunjungi website PT.Inti di http//www.sparelog.com

Untuk lingkup pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan. Sebagai salah satu


produsen sentral telepon terkemuka di Indonesia pada tahuan 80-an, produk sentral Inti
telah digunakan secara luas di Kawasan Nusantara ini. “Kompetensi kami dalam
teknologi switching merupakan alasan utama mengapa INTI ungguil dalam layanan

15
reparasi dan pemeliharaan peralatan switching. Baik untuk jaringan telekomunikasi tetap
maupun jaringan telekomunikasi seluler,” jelas dia kemudian.

Adapun jasa managed service yang ditawarkan industry telekomunikasi


terkemuka ini meliputi penyediaan infrastruktur telekomunikasi pengelolaan proyek dan
pemantauan serta pemeliharaan system, jaringan, perangkat maupun aplikasi/konten.

Dalam hal ini INTI sebagai MSP (Managed Sevice Provider) atau agen alihdaya
(outsourcing agent) yaitu pihak yang menerima pemindahan atau pendelegasian beberapa
proses bisnis dari penyedia (operator) layanan telekomunikasi.

Jasa Managed Service itu antara lain Sistem Monitoring Iklan Radio (INTI-
TONE). Inti tone ini adalah system untuk memantau pemutaran iklan radio dengan
teknologi inovatif sekaligus menawarkan kemudahan bagi pemakai. Sistem ini
memudahkan para produser atau pemasaran iklan untuk memonitor iklan-iklan yang
diputar di beberapa radio dengan lebih akurat dan fleksibel di mana saja mereka berada
dan kapan saja.

Aspek-aspek yang dipantau adalah ferekuensi penyiaran, waktu dan lamanya


penyiaran serta keutuhan iklan. Hasil pantau dapat disajikan dalam berbagai format.
Termasuk hard copy, CD, email maupun pemantauan secara online.

Jasa managed service internet data center ialah internet data center (IDC) berupa
layanan pengelolaan infrastruktur IT (IT Infrastrukture managed service) di mana INTI
menyediakan fasilitas dan pelayanan berbasis internet bagi pelanggan. Yang meliputi
penyediaan bandwidth (link), layanan hosting, kolokasi (co-location), back up system
(disaster recovery), penyimpanan data, penyediaan jaringan (root & ground space),
penyewaan rak, dukungan teknis dan pemeliharaan, pengembangan aplikasi dan
sertifikasi serta konsultan dan audit jaringan.

Industri telekomunikasi terkemuka di Bandung ini juga menjalin kerjasama


dengan mitra strategis. Seperti dengan produsen perangkat telekomunikasi kelas dunia
ALCATEL meliputi produk-produk 5 jenis Optical Link. Dengan SAGEM antara lain

16
produk 5 jenis Radio Link, network management system dan KWH Meter Digital.
Dengan VALERE meliputi 9 jenis Power System

Lalu dengan SUPERSAVE, HOPPEECKE, LEOCH dan SONNENSCHEIN


meliputi sejumlah produk Battery. Dengan TONGYU berupa produk Base Station
Antenna dam kerjasama dengan FOUNDRY NETWORK meliputi produk Access &
Edge Switch, Backbone Switch dan Wireless LAN Switch. Dengan DAX
TECHNOLOGY berupa produk Network Value Added Service.

Diungkapkan oleh Manager Public Relation PT.INTI, Lili Amalia, customer


industry telekomunikasi terkemuka di Bandung yang menjadikan Management Service
ini sebagai Produk unggulan, antara lain PT.Telkom Tbk, Telkomsel, Indosat,
Excelcomindo, Icon +, Ditjen Pajak, Natrindo, Nokia-Siemens Network, sejumlah
Departemen dan institusi penelitian ternama di negeri ini. “Bahkan dengan PT.Telkom,
kami telah melakukan MoU menyangkut penggantian seluruh jaringan telepon kabel
dengan kabel serat optic,”

C. Produk Tegnologi

Pada saat ini, teknologi telekomunikasi berkembang pesat dengan ditandai


bermunculannya solusi pemanfaatan teknologi tersebut dengan mengutamakan berbagai
keunggulannya. Perkembangan tersebut memasuki berbagai segmen dan layer
telekomunikasi, demikian pula teknologi jaringan transport yang termasuk di dalamnya
mengendalikan transport IP dan perangkat yang mempunyai kemampuan routing serta
call control (softswitch/IP PBX), mempunyai kesempatan untuk mendukung
pertumbuhan trafik sebagai network packet utilization.

Salah satu produk yang mungkin dapat dikembangkan adalah IP PBX, yang
merupakan suatu produk jasa nilai tambah turunan dari kemampuan perangkat berbasis
teknologi IP. Bagi operator incumbent produk tersebut dapat merupakan produk
tambahan (value added service) produk yang telah ada yang diharapkan dapat menjadi
generator pendapatan baru

17
Dalam pengembangan ke depan, implementasi IP PBX diarahkan untuk menjadi
platform pengembangan layanan-layanan baru yang potensial. Sesuai trend kebutuhan
kastamer, khususnya segmen korporasi, pengembangan layanan dapat dilakukan melalui
bundling produk, yaitu pemberian beberapa layanan (multi produk) dalam satu paket
layanan dengan sistem pembayaran (pricing) yang terpadu, menarik, dan fleksibel sesuai
kebutuhan kastemer. Target customer dari IP PBX adalah corporate customer dan
building customer.

Dalam hal packeting produk IP PBX, maka strategi product bundling merupakan
suatu strategi yang dapat direalisasikan pada lingkungan kompetisi saat ini melalui
sinergi kemampuan dan ketersediaan Sumber Daya yang telah dimiliki dan yang akan
dikembangkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktifitas
yang akan/telah diinvestasikan.

1. Trend Trafik

Untuk mensukseskan usaha mengoptimalkan kemampuan IP PBX, Incumbent


Operator juga harus mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam dunia telekomunikasi ,
yang dewasa ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait satu sama lain, diantaranya;

 Pertumbuhan trafik data (Internet) yang sangat signifikan.


 Perkembangan fitur/aplikasi konvergensi layanan suara dan data yang semakin
kaya dan menarik khususnya yang menggunakan basis IP

Pertumbuhan trafik data (Internet) yang akan mendominasi jaringan tampaknya akan
membawa perubahan dalam dunia Telekomunikasi. Banyak hasil penelitian dari
lembaga-lembaga riset dunia yang menunjukkan bahwa pertumbuhan trafik data tersebut
demikian tinggi melampaui jumlah trafik sirkit switch dalam waktu yang relatif cepat.

Melihat trend tersebut, maka Telco berusaha untuk mendapatkan gambaran tentang
trend ini dalam jaringannya, termasuk melakukan analisa dan kajian terhadap berbagai
skenario jaringan untuk mengantisipasi perkembangan trafik data tersebut. Beberapa
skenario tersebut, diantaranya:

18
 skenario normal, dimana trafik dan demand PSTN tetap dilayani dengan jaringan
PSTN
 skenario konversi, dimana untuk setiap penambahan demand atau kebutuhan
trafik baru untuk layanan POTS (PSTN) akan dilayani sepenuhnya dengan
jaringan data (softswitch)
 skenario kombinasi konversi dan migrasi, dimana untuk setiap penambahan atau
kebutuhan trafik baru untuk layanan POTS (PSTN), serta sebagian dari kebutuhan
trafik eksisting PSTN dilayani dengan jaringan data (softswitch)

Pendekatan tersebut di atas dilakukan melalui kajian dan estimasi pertumbuhan trafik
yang mengarah pada pertumbuhan pasar dengan segala estimasinya. Namun jika
pendekatan yang disasar adalah untuk melakukan proteksi pelanggan eksisting dan
dorongan dari iklim kompetisi yang berkembang, maka ada faktor dominan lain yang
tidak kalah pentingnya yaitu: nilai jual dan daya saing incumbent terhadap para
kompetitornya terutama di segmen High End Market. Jika hal tersebut tidak dapat
ditingkatkan/diperbaiki, maka pelanggan akan mengkonsumsi layanan yang diberikan
oleh kompetitor.

2. Trend Pendapatan

Dari sisi pendapatan, jika dianalisa dari distribusi revenue bedasarkan kualitas dan
jenis data serta asumsi-asumsi yang diambil, dapat didekati dengan tiga skenario sebagai
berikut:

 Skenario-1:
o Berdasarkan pendapatan langsung dari sumber income saat ini(mayoritas
Voice)
o Data Traffic cross Voice Traffic pada tahun 2000 (Pendapatan 4 tahun
kemudian)
o Pendapatan lvoice akan dikomplemenkan dengan menambah layanan data
yang profitable

19
 Skenario-2
o Tarif layanan voice akan sama dengan tarif layanan data
o Tahun 2003 revenue voice sangat tertekan, 2006 total revenue hany< 25 %
dari skenario-1
o Kunci sukses adalah bisnis layanan data baru yang Substantial
 Skenario-3
o Asumsi bahwa introduksi high value class data services sukses dengan
tarif sama dengan voice (Protecting Voice Revenue)
o Tambahan income sekitar 30 % dibandingkan skenario-1

Gambaran distribusi revenuenya adalah seperti diperlihatkan pada grafik dibawah ini.

Gambar 1. Trend Distribusi Revenue

Trend diatas menyatakan pula bahwa pengembangan layanan baru yang berbasis
data menjadi kunci bagi generator revenue yang baru bagi pengembangan layanan
berbasis IP, termasuk IP PBX.

20
Beberapa layanan enhanced yang diidentifikasi awal sebagai layanan yang
potensial antara lain adalah: Voice VPN, UMS, Internet call waiting, Web call center,
MultiMedia conferencing dan PC to Phone, Phone to PC Communication

3. Teknologi Kompresi

Perkembangan teknologi IP PBX dalam hal efisinsi transportnya terutama


didukung dengan adanya teknologi kompresi (CODEC). Perkembangan teknologi
kompresi dan jaringan IP saat ini memungkinkan operator untuk menyalurkan data secara
lebih efisien dengan berbagai pilihan jenic CODEC yang ada.

Teknologi kompresi memungkinkan efisiensi dalam penggunaan bandwidth 64 K


dibandingkan dengan 8 kbps (ITU G.729)

· Saving sekitar 7/8 = 87,5 %

· Berdampak pada naiknya tingkat optimalisasi jaringan dan biaya OAM&P

Dari sisi kualitas suara yang dihasilkan hasil kompresi ini masih bisa bersaing
dengan TDM/PSTN. Penerapan teknologi kompresi voice di jaringan paket data telah
valid dan juga telah terbukti mampu mempertahankan kualitas suara yang dihasilkan.

Kecepatan data yang dianjurkan untuk setiap satu kanal suara melalui jaringan Voice
over packet mengacu pada standar CODEC ITU-T, sebagai berikut:

Tabel 1. Standar CODEC dari ITU-T

Metoda kompresi CODEC Bit rate (kbps) Delay (ms)


G.711 PCM 64 0.75
G.726 ADPCM 32 1
G.728 LD-CELP 16 3–5
G.729 CS-ACELP 8 10
G.729a CS-ACELP 8 10

21
G.723.1 MPMLQ 6.3 30
G.723.1 ACELP 5.3 30

Gambar 2. Tiga Skenario simulasi Trafik (dalam Kbps)

Dari ketiga skenario tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa dari sisi bandwidth
yang paling efisien dalah skenario-3, dimana adanya penambahan demand baru
seluruhnya dilayani dengan IP PBX termasuk memigrasikan pelanggan eksisting ke IP
PBX. Sedangkan pada skenario-2 ada 2 jenis trafik yang dimaintain yaitu konvensional
dan IP PBX sehingga tidak efisien.

Secara pendapatan dengan penggunaan IP PBX ini, akan menekan lost


opportunity yang mungkin timbul sebagai efek faktor kompetisi maupun kemampuan
untuk mendelivery layanan baru diatas platform jaringan IP.

Pendekatan tersebut di atas dilakukan melalui kajian dan estimasi pertumbuhan


trafik yang mengarah pada pertumbuhan pasar dengan segala estimasinya. Namun jika
pendekatan yang disasar adalah untuk melakukan proteksi pelanggan eksisting dan
dorongan dari iklim kompetisi yang berkembang, maka ada faktor dominan lain yang
tidak kalah pentingnya yaitu: nilai jual dan daya saing incumbent terhadap para
kompetitornya terutama di segmen High End Market. Jika hal tersebut tidak dapat
ditingkatkan/diperbaiki, maka pelanggan akan mengkonsumsi layanan yang diberikan
oleh kompetitor. Oleh karena itu, akuisisi teknologi baru yang berharga satuan lebih

22
murah, dan memberikan kemudahan pemberian layanan baru dilengkapi dengan
atributnya merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing incumbent
operator.

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa kompetitor akan masuk ke pasar
yang sama dengan yang telah dimiliki Telco/incumbent namun dengan teknologi baru
berbasis packet switch (seperti IP PBX) yang lebih menjanjikan.

4. Layanan Dasar sentral IP PBX

Sentral IP PABX memiliki layanan – layanan dasar yang justru merupakan


kelebihan dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional,
yaitu :

a. Support analog system

Sentral IP PABX memiliki kemampuan dalam mengakomodasi sistem jaringan telephone


analog

b. Support LAN system

Sentral IP PABX mampu terkoneksi dengan jaringan komputer (LAN) melalui fast
ethernet card yang memiliki kapasitas bandwidth hingga 10 – 100 Mbps.

c. Call Center

Sentral IP PABX mampu mendukung fasilitas auto attendant dan fasilitas – fasilitas
Interactive Voice Response (IVR) serta bisa digunakan untuk aplikasi Computer
Telephone Integration (CTI)

d. VoIP (Voice over Internet Protocol)

Sentral IP PABX mampu mengakomodasi layanan VoIP melalui terminal IP Phone atau
softphone yang dipasang pada Personal Computer (PC).

23
e. ISDN (Integrated Service Digital Network)

Sentral IP PABX mampu terhubung dengan jaringan ISDN baik PRA maupun BRA
analog R2.

f. Billing System

Sentral IP PABX juga dilengkapi dengan kemampuan billing system sehingga pengguna
bisa melihat record data telephone yang masuk maupun telephone yang keluar.

g. DID (Direct Inward Dialing)

Sentral IP PABX mendukung sistem DID, yaitu dimana user dapat menghubungi secara
langsung ke tujuan tanpa melalui operator.

h. ACD (Automatic Call Distribution)

Sentral IP PABX mendukung sistem ACD yaiatu suatu sistem yang bisa mendistribusikan
panggilan secara otomatis ke saluran yang kosong.

i. Group Hunting

Sentral IP PABX juga mendukung untuk layanan Hunting.

j. Conference Call

Sentral IP PABX juga mendukung untuk layanan conference call sehingga user bisa
menghubungi lebih dari satu user.

 k. Gateway Internet

Sentral IP PABX juga bertindak selaku gateway ke jaringan internet sehingga pelanggan
yang terhubung dengan PC atau IP Phone dapat terhubung ke jaringan internet dan bisa
mengakses layanan VoIP, internet dan e-mail.

24
l. Malicious Call Tracking

Sentral IP PABX juga mendukung adanya layanan Malicious Call Tracking sehingga
administrator bisa melacak telephone yang masuk maupun yang keluar.

m. Administrator

Operasional sentral IP PABX dapat dikendalikan oleh administrator sehingga kinerja


sentral IP PABX dapat dimonitoring dan dikendalikan oleh administrator.

n. Fax over IP

Sentral IP PABX memungkinkan adanya layanan faximile over Internet Protocol (IP),
sehingga dengan adanya layanan ini memungkinkan terjadi komunikasi faximile antar
gedung tanpa melalui saluran provider telekomunikasi. Adapun layanan-layanan
tambahan berdasarkan masing-masing produk sentral IP PABX seperti halnya produk
siemens memiliki layanan tambahan berupa email server, proxy server, firewall dan lain-
lain, produk alcatel memiliki layanan tambahan berupa music on hold, night service,
emergency calling, serta produk NEC memiliki layanan tambahan berupa Voice mail,
DHCP server email server dan lain-lain.

25
BAB III
KESIMPULAN

1. Dengan menggunakan asumsi demand yang ada dan total usage adalah 327 menit
per line nya (dalam satu bulan), dan asumsi teknologi kompresi yang digunakan
adalah 16 kbps maka didapat efiesiensi penggunaan bandwidth IP PBX sebesar
75%.Telco harus mewaspadai bahwa kompetitor akan masuk ke pasar yang sama
dengan yang telah dimilikinya namun dengan teknologi baru berbasis packet
switch (seperti IP PBX) yang lebih menjanjikan.
2. PABX merupakan sebuah sentral kecil yang digunakan di dalam suatu lingkungan
terbatas, yang merupakan pusat dari suatu jaringan peripheral peralatan
komunikasi. Jumlah sambungan (extension) yang dapat dikelola tergantung dari
kapasitas PABX itu sendiri.
3. PBX memeliki Circuit switch yaitu merupakan matriks pembagian divisi waktu
dan ruang, sejak sebuah standar tunggal 32 kanal system PCM tetapi tidak
menyediakan ruang yang cukup untuk PBX.
4. PBX (Private Branch eXchange) adalah sebuah alat pertukaran operasi telepon
yang digunakan untuk penyambungan telepon antara sesama saluran dalam dan

26
antara saluran PSTN dan saluran dalam. Sebuah PBX dapat memilih route
panggilan tanpa intervensi secara manual, berdasarkan dari seluruh nomor yang
ditekan.
5. PBX mempunyai beberapa layanan dasar yang dimiliki dengan tujuan untuk
memberikan beberapa kemudahan yang akan digunakan untuk para pelanggan
pribadinya. Layanan-layanan dasar itu antara lain hunting system, call waiting,
abbreviated dialling, dan macam-macam lainnya tergantung dari jenis dan merk
yang digunakan

DAFTAR PUSTAKA

1. www.google.co.id
2. www.elektroindonesia.com
3. www.bluespike.com
4. www.outguess.org
5. www.demcom.com
6. www.itb.ac.id
7. www.firdaus@polinpdg.ac.id/PBX
8. www.ilmukomputer.com

27

Anda mungkin juga menyukai