PABX
Pada gambar diatas terlihat bahwa jaringan PABX terdiri atas beberapa perangkat
utama yaitu :• Telephone analog'. Terminal telepon ini terletak pada pelanggan yang
terdiri dari mikrophone dan earphone, digit dial number serta line interface RJ 11.
• Sentral PABX
Sentral PABX merupakan pusat kordinasi dari semua komponen jaringan PABX yang
berfungsi sebagai call processing dan call switching. Sertaberisi data base dari
pelanggan. PABX tersebut.PABX dirancang dengan dua interface yaitu, line dan trunk,
internal call processing berfungsi sebagai call switching hardware dan software. Line
interface dihubungkan dengan terminal telephone dan faximile, sedangkan trunk
interface dihubungkan dengan sentral lokal (Jaringan PSTN) atausentral PABX lain.
Call processing berfungsi untuk membandingkan digit yang ditekan dengan pola alamat
yang dikonfigurasikan pada sentral telephone, melakukan proses pensinyalan serta
melakukan proses penyambungan pada segi hardware.
Komponen internal PABX yaitu call processing dan call switching berfungsi
menyediakan intelegensia untuk menerjemahkan digit yang ditekan menjadi lokasi /
alamat tujuan serta menyambungkan panggilan yang datang dengan interface yang
sesuai. Misalnya, seorang pelanggan PABX melakukan panggilan ke pelanggan lain,
dari sentral PABX yang sama, maka sentral PABX tersebut harus mengenali digit
nomer yangditekan, menentukan port yang berhubungan dengan digit nomer yang
dihubungi, memberikan nada dering pada telephone yang dituju, serta menghubungkan
panggilan tersebut saat yang dipanggil (called party) menjawab. Penerjemah digit
nomer yang ditekan menjadi lokasi atau alamat tujuan merupakan fungsi call
processing sedangkan proses hubungan inbound call dengan outbound inteface,
merupakan fungsi call switching.
Sitem PABX/AGUNG DARMAWAN / 4/4/2014
Pada gambar diatas terlihat bahwa sentral IP PABX dapat terkoneksi dengan terminal
IP phone, terminal telephone analog, PC (Personal Computer) yang terhubung dengan
jaringan LAN, Jaringan PSTN, Jaringan internet dan jaringan sentral PABX lainnya.
Sentral IP PABX juga terhubung dengan CTI (Computer Telephone Integration). Sentral
IP PABX juga mendukung layanan wireless PABX sehingga user bisa menggunakan
fasilitas PABX secara mobile. Komputer yang teintegrasi pada jaringan Local Area
Network(LAN) terhubung secara langsung dengan sentral IP PABX sedangkan pesawat
telephone bisa langsung dihubungkan dengan sentral IP PABX tetapi harus dalam satu
jaringan dengan sentral IP PABX tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah
Quality Of Service (QOS) yang muncul apabila komputer dan pesawat telephone
berada pada satu jaringanLAN yang sama serta tergantung kemampuan dari IP PABX
dalammenangani hingga tingkat berapa kelas jaringan.
Dalam beberapa kasus,voice packet harus bersaing dengan packet data dalam
mengakses jaringanLAN yang sama sehingga hal ini berpengaruh terhadap QOS baik
dari suaradan data. Kualitas voice packet akan jatuh apabila tidak ditransmisikansecara
real time. Sentral IP PABX juga bertindak sebagai gateway yangmenyediakan voice
connection (voice, lines, T1s) ke Local ExchangeCarrier (LEC) atau ke perusahaan
yang berada pada jarak yang jauh serta data connection (cable, DSL, ISDN, EI) ke
LEC, Internet Service Provider(ISP) dan lain-lain.
Sentral IP PABX memiliki layanan – layanan dasar yang justru merupakan kelebihan
dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional, yaitu :
• Call Center
Sentral IP PABX mampu terhubung dengan jaringan ISDN baik PRAmaupun BRA
analog R2.
• Billing System
Sentral IP PABX juga dilengkapi dengan kemampuan billing systemsehingga pengguna
bisa melihat record data telephone yang masukmaupun telephone yang keluar.
Sentral IP PABX mendukung sistem DID, yaitu dimana user dapatmenghubungi secara
langsung ke tujuan tanpa melalui operator.
• Group Hunting
• Conference Call
Sentral IP PABX juga mendukung untuk layanan conference callsehingga user bisa
menghubungi lebih dari satu user.
• Gateway Internet
• Administrator
• Fax over IP
..
6.18.2011
Sekalipun dasar-dasar LAN sudah banyak dibahas di berbagai situs internet (dan di bangku kuliah
tentunya), namun kali ini kami akan mencoba memakai sebuah persamaan (analogi) yang diharapkan
mudah dicerna. Analogi yang dirasa paling pas dalam membahas seluk-beluk LAN ataupun
Internet adalah sistem PABX yang sudah umum dikenal baik di perkantoran, pabrik, bahkan di
rumah-rumah tinggal. Perhatikanlah ilustrasi berikut ini:
Sitem PABX/AGUNG DARMAWAN / 4/4/2014
Jika pada PABX dikenal istilah nomor extension, maka pada jaringan komputer (LAN) dikenal
LAN address. Perbedaannya, jika nomor extension memakai 101, 102 dan seterusnya, maka
LAN address ciri khasnya memakai awalan 192.168.xxx.xxx. Nilai xxx ini berawal dari 000
sampai dengan 255. Seperti pada contoh di atas, kami memakai contoh 192.168.1.1 sampai
dengan 192.168.1.5. Catatan: perlu diketahui, bahwa 192.168.1.1 adalah sama dengan
192.168.001.001, demikian pula halnya 192.168.002.001 adalah sama dengan 192.168.2.1.
Aturan baku dari kedua sistem ini (PABX dan LAN) adalah setiap device yang terhubung
dengan central unit harus memiliki nomor. Pada sistem PABX nomor ini disebut nomor
extension, sedangkan pada LAN dinamakan LAN IP address.
Komunikasi lokal antar extension pada PABX sama dengan komunikasi lokal antar perangkat
pada jaringan LAN, misalnya: laptop bisa mengakses IP Camera di alamat 192.168.1.3 dan DVR
di alamat 192.168.1.2. Oleh karena lokal, maka dalam hal ini baik PABX ataupun LAN sama-
sama sedang tidak terhubung ke "dunia luar", yaitu telepon di tempat lain atau akses dari dan ke
Internet.
CO Line = WAN IP
Sitem PABX/AGUNG DARMAWAN / 4/4/2014
Jika pada PABX dikenal istilah CO Line (baca: si-o layn) alias nomor telepon, maka pada
jaringan dikenal WAN IP atau Public IP. Perbedaannya, CO Line selalu bernomor tetap
(misalnya nomor telepon 4236310, 7832557 dan lainnya) sedangkan WAN IP bisa berubah pada
saat modem ADSL mati dan hidup lagi. WAN IP memiliki awalan yang tidak sama dengan
LAN IP. Jika LAN IP berciri khas 192.168.xxx.xxx, maka WAN IP bisa berbentuk seperti ini
125.167.24.65, 110.136.130.107 dan kombinasi lainnya. Satu hal yang menarik, jika pada telepon
kita harus tahu persis nomor yang akan dihubungi (supaya tidak salah sambung tentunya!),
namun pada jaringan seringkali kita malah tidak perlu mengetahui alamat WAN IP kita saat ini
berapa. Mengapa demikian? Karena WAN IP kebanyakan bersifat dinamis (dynamic), sehingga
kita tidak mungkin mengingat dan memang tidak perlu diingat. Ada pula WAN IP yang
sifatnya tetap (fixed), yaitu yang disewakan oleh perusahaan telekom ataupun provider internet
(ISP) kepada pihak yang memerlukan. WAN IP yang disewa ini disebut leased line dan
umumnya berharga mahal.
Pertanyaan 1
Dapatkah satu alamat lokal "bentrok" dengan alamat lokal di lokasi lain?
Analogi: Sekalipun nomor extension 101,102 dan seterusnya banyak dipakai di perkantoran,
tetapi nomor tersebut tidak saling bentrok dengan nomor yang sama di kantor lain, bukan?
Demikian pula dengan LAN IP address, sekalipun di tempat A memakai 192.168.1.2, tetapi
alamat ini tidak akan bentrok dengan 192.168.1.2 di tempat B, bahkan di seluruh tempat di
muka bumi ini. Perhatikan ilustrasi di atas yang akan mempertajam wawasan kita seputar
masalah ini.
Pertanyaan 2
Dapatkah satu alamat lokal dihubungi dari alamat lokal di tempat lain?
Analogi 1:
Pada sistem PABX, syarat pertama: extension yang akan menghubungi harus diprogram agar
bisa melakukan panggilan keluar (outgoing call) dengan class of service tertentu, misalnya:
hanya lokal saja (dalam kota), bisa interlokal ke luar kota, SLJJ atau bahkan bisa SLI. Syarat
kedua: extension yang dihubungi harus diprogram agar bisa menerima panggilan dari luar
(incoming call) pada nomor CO line-nya. Jadi, saat nomor telepon kita dipanggil dari luar,
maka yang akan "kring" adalah extension ini (biasanya untuk di meja operator/front desk).
Pada LAN, selama PC atau laptop bisa mengakses internet, maka ia bisa menghubungi
(mengakses) alamat lokal pada jaringan lain, contoh pada ilustrasi di atas adalah Standalone
Sitem PABX/AGUNG DARMAWAN / 4/4/2014
DVR di 192.168.1.2. Apakah alamat 192.168.1.2 ini yang diakses dari luar? Jawabannya ternyata
bukan!
Analogi 2:
Sama pada sistem PABX, saat akan menghubungi salah satu extension di kantor lain tentunya
kita tidak memutar langsung nomor extension-nya, melainkan nomor CO Line-nya dulu, baru
kemudian "dioper" (transfer) ke nomor extension yang dituju, baik oleh operator maupun
melalui DISA (Direct Inward Station Access), misalnya: "silahkan tekan 0 untuk operator,
tekan 1 untuk pemasaran, tekan 2 untuk bagian anu" dan seterusnya.
Pada LAN, apabila satu device (katakanlah DVR) ingin diakses dari luar, maka selain LAN IP
address (misalnya: 192.168.1.2), device tersebut harus pula memiliki nomor Port (misalnya
5445). Korelasinya: LAN IP address adalah alamat yang berlaku untuk akses lokal saja seperti
komunikasi antar extension pada PABX, sedangkan Port adalah nomor yang dilihat dari luar.
Sama seperti analogi PABX, maka Port tidak bisa diakses langsung, tanpa mengetahui dulu
WAN IP-nya. Bukankah extension-pun tidak bisa dihubungi langsung tanpa mengetahui
nomor teleponnya?
Pertanyaan 3
Bolehkah kita menggunakan Port yang sama untuk DVR di lokasi lain? Apakah tidak akan
"bentrok"?
Jawab: Boleh.
Analogi:
Seperti telah dijelaskan, nomor extension 101, 102 dan seterusnya pada PABX di satu tempat
tidak akan "bentrok" dengan nomor yang sama di tempat lain. Demikian pula halnya dengan
Port. Artinya, kita boleh menggunakan nomor Port dan LAN IP address yang "itu-itu juga"
untuk DVR di tempat lain, misalnya selalu memakai LAN IP DVR 192.168.1.10 dengan Port
5445 sebagaimana telah berlalu contoh pembahasannya.
Pada sistem PABX, panggilan telepon dari luar dinamakan incoming call. Tergantung dari
programnya, maka satu incoming call harus membunyikan minimal satu telepon pada satu
extension atau membunyikan telepon sekaligus di beberapa extension.
Access DVR dari tempat lain memakai teknik serupa, yaitu mengupayakan agar DVR bisa
"kring" saat diakses. Dalam teknik jaringan, cara ini disebut dengan Port Forwarding. Mari kita
sederhanakan bahasan ini melalui ilustrasi.
Sitem PABX/AGUNG DARMAWAN / 4/4/2014
Pada ilustrasi di atas incoming call ke nomor telepon 4260498 dari telepon manapun akan
membunyikan extension 101.
Pada LAN tekniknya hampir mirip. Pada ilustrasi di bawah ini terlihat Laptop akan mengakses
DVR di jaringan lokal dengan alamat IP 192.168.1.10. Nah, untuk itu Laptop bukan mengakses
langsung alamat IP lokal DVR, melainkan harus mengakses WAN IP-nya, yaitu 125.167.24.71.
Untuk mencapai DVR yang dituju, maka tambahkanlah nomor Portnya, yaitu 5445. Jadi alamat
lengkap yang harus diakses oleh Laptop adalah 125.167.24.71:5445. Perhatikan tanda "titik dua"
yang berfungsi memisahkan antara WAN IP dengan Port.
Sitem PABX/AGUNG DARMAWAN / 4/4/2014
Namun bisa dibayangkan betapa repotnya apabila setiap kali akan mengakses DVR, kita harus
mengetahui WAN IP tempat yang dituju. Belum lagi jika WAN IP ini berubah di kemudian hari,
sehingga bukan lagi seperti hari ini. Oleh sebab itulah kita memerlukan satu layanan (service)
untuk mengatasi keruwetan ini. Salah satunya adalah melalui jasa DynDNS seperti yang pernah
kami jelaskan sebelumnya. Dengan adanya jasa ini, maka pada software kita cukup
mengetikkan alamat DVR kita beserta portnya saja, misalnya: dvrrumah.dvrdns.org:5445, tanpa
memperdulikan lagi berapa alamat WAN IP-nya.