Anda di halaman 1dari 11

Format bilangan

Untuk membedakan format sebuah bilangan dengan bilangan lainnya, dalam penulisannya harus
menggunakan konvensi notasi. Sebagai contoh, penulisan bilangan 110 berbasis 2 atau biner
adalah 1102. Penulisan bilangan 290 berbasis 10 (desimal) adalah 29010.

Spesifikasi sistem bilangan

Sistem bilangan Radiks Digital


(basis)

Binary 2 01

Ternary 3 0 1 2 

Quarternary 4 0 1 2 3 

Quinary 5 01234

Senary 6 0 1 2 3 4 5 

Septenary 7 0 1 2 3 4 5 6 

Octenary (oktal) 8 0 1 2 3 4 5 6 7 

Nonary 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 

Denary 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 
(desimal)

Undenary 11 0123456789

Duodenary 12 0123456789
A B 

Tredenary 13 0123456789
A B C 
Quatuordenary 14 0123456789
A B C D 

Quidenary 15 0123456789
A B C D E 

hexadenary 16 0123456789
(Heksadesimal) ABCDEF

Beberapa format bilangan yang akan di jelaskan adalah sebagai berikut :

1. Bilangan berbasis 2 (biner)

Sistem bilangan biner hanya mengenal dua jenis angka (numerik), yaitu 0 dan 1. Nilai 0
mewakili keadaan adanya arus listrik (HIGH), dan nilai 1 mewakili tidak adanya arus listrik
(LOW). Penulisan bilangan berbasis 2 menggunakan format N2' dengan N adalah bilangan biner.
Nilai sebuah bilangan biner ketika di konvensi ke dalam bilangan desimal memiliki rumus £(A x
2b) dengan A = bernilai 0 atau 1 dan b bernilai ... -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, ... (bilangan bulat
dalam format desimal yang mewakili posisi A terhadap koma atau satuan).

Berikut adalah contoh cara mengkonversi bilangan biner (bulat) menjadi format desimal.

11102 = (1 x 2³) + (1 x 2²) + (1 x 2¹) + (1 x 2°)


           = 8 + 4 + 2 + 0
           = 1410

Contoh cara mengonversi bilangan biner dengan angka di belakang koma ke dalam format
desimal adalah sebagai berikut :

1,1112 = (1 x 2°) + (1 x 2–¹) + (1 x 2–²) + (1 x 2–³)


            = 1 + (1 x 0,5) + (1 x 0,25) + (1 x 0,125)
            = 1, 87510

Keterangan :
 2° = 1 
 2–¹ = 0,5
  2–² = 0,25 
 2–³ = 0,125

2. Bilangan berbasis 8 (oktal)

Sistem bilangan oktal hanya mengenal 8 jenis angka (numerik), yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Penulisan bilangan berbasis oktal menggunakan format N8' dengan N adalah bilangan oktal.
Nilai sebuah bilangan oktal ketika di konversi ke dalam bilangan desimal memiliki rumus £(A x
8b) dengan A dapat bernilai atau kombinasi antara 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan b bernilai ... -4, -3, -2,
-1, 0, 1, 2, 3, 4, ... (bilangan bulat dalam format desimal yang mewakili posisi A terhadap koma
atau satuan).

Berikut adalah contoh cara mengonversi bilangan oktal (bulat) ke dalam format desimal.

3218 = (3 x 8²) + (2 x 8¹) + (1 x 8°)


         = 192 + 16 + 1
         = 20910

Contoh cara mengonversi bilangan oktal dengan angka di belakang koma ke dalam format
desimal adalah sebagai berikut :

31,228 = (3 x 8¹) + (3 x 8°) + (3 x 8–¹) + (3 x 8–²)


          = 24 + (1 x 1) + (2 x 0,125) + (2 x 0,0156)
          = 24 + 1 + 0,25 + 0,0312
          = 25,281210
3. Bilangan berbasis 10 (desimal)

Sistem bilangan berbasis 10 atau yang lebih di kenal sebagai bilangan berbasis desimal memiliki
10 jenis angka (numerik), yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Penulisan format bilangan desimal
dapat menggunakan format N10'dengan N adalah bilangan desimal.

Baca juga Sistem komputer dan elemen-elemennya

4. Bilangan berbasis 16 (heksadesimal)

Sistem bilangan heksadesimal atau bilangan berbasis 16 memiliki 16 jenis simbol dalam sistem
bilangan heksadesimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Dalam menulis
sebuah bilangan berbasis 16 atau heksadesimal,perlu di tambahkan kode 16 di belakang bilangan
tersebut dengan menggunakan format N16' dengan N adalah bilangan heksadesimal. Nilai
A16 pada bilangan heksa mewakili nilai 10, sedangkan B16 = 11, C16 = 12, D16 = 13, E16 = 14,
dan F16 = 15.

Nilai sebuah bilangan heksadesimal ketika di konversi ke dalam bilangan desimal, memiliki
rumus £(A x 16b)  dengan A dapat bernilai kombinasi antara 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C,
D, E, F dan b bernilai ... -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4,... (bilangan bulat dalam format desimal yang
mewakili posisi A terhadap koma atau satuan).

1. Konversi dari bilangan Desimal ke biner

Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya.

Contoh :
45 (10) = …..(2)

45 : 2 = 22 + sisa 1

22 : 2 = 11 + sisa 0

11 : 2 = 5 + sisa 1

5 : 2 = 2 + sisa 1

2 : 2 = 1 + sisa 0 101101(2) ditulis dari bawah ke atas

2. Konversi bilangan Desimal ke Oktal

Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya

Contoh :

385 ( 10 ) = ….(8)

385 : 8 = 48 + sisa 1

48 : 8 = 6 + sisa 0

601 (8)

3. Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal

Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya

Contoh :

1583 ( 10 ) = ….(16)

1583 : 16 = 98 + sisa 15

96 : 16 = 6 + sisa 2

62F (16)
Konversi dari system bilangan Biner

1. Konversi ke desimal

Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.

Contoh :

1001

1 x 2 pangkat 0 = 1

0 x 2 pangkat 1 = 0

0 x 2 pangkat 2 = 0

1 x 2 pangkat 3 = 8

—+

9 (10)

2. Konversi ke Oktal

Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang dimulai dari
bagian belakang.

Contoh :

11010100 (2) = ………(8)

11 010 100
324

diperjelas :

100B = 4D

0 x 2 pangkat 0 = 0

0 x 2 pangkat 1 = 0

1 x 2 pangkat 2 = 4

—+

Begitu seterusnya untuk yang lain.

3. Konversi ke Hexademial

Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner yang dimulai dari
bagian belakang.

Contoh :

11010100

1101 0100

D4

Konversi dari system bilangan Oktal

1. Konversi ke Desimal

Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :

12(8) = …… (10)

2 x 8 pangkat 0 = 2

1 x 8 pangkat 1 = 8

–+

Jadi 10 (10)

2. Konversi ke Biner

Dilakukan dengan mengkonversikan masing-masing digit octal ke tiga digit biner.

Contoh :

6502 (8) ….. = (2)

2 = 010

0 = 000

5 = 101

6 = 110

jadi 110101000010

3. Konversi ke Hexadesimal

Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan octal menjadi bilangan biner kemudian
dikonversikan ke hexadesimal.
Contoh :

2537 (8) = …..(16)

2537 (8) = 010101011111

010101010000(2) = 55F (16)

Konversi dari bilangan Hexadesimal

1. Konversi ke Desimal

Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.

Contoh :

C7(16) = …… (10)

7 x 16 pangkat 0 = 7

C x 16 pangkat 1 = 192

—+

199

Jadi 199 (10)

2. Konversi ke Oktal

Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan hexadesimal menjadi biner terlebih dahulu
kemudian dikonversikan ke octal.

Contoh :
55F (16) = …..(8)

55F(16) = 010101011111(2)

Kesimpulan:

1. Dari desimal ke biner, oktal, hexa adalah bilangan desimal dibagi dengan radix bilangan yang
ditanyakan.

desimal 13=….(2)–> biner radixnya adalah 2 maka dibagi 2

13 : 2 = 6 sisa 1 ^

6 : 2 = 3 sisa 0 |

3 : 2 = 1 sisa 1 |

1 : 2 = 0 sisa 1 |

sisa ditulis dari bawah ke atas sehingga desimal 13 = 1101 B

Desimal ke hexadesimal

desimal 33 = …..H

33 : 16 = 2 sisa 1

2 : 16 = 0 sisa 2

sisa ditulis dari bawah ke atas sehingga desimal 33 = 21H


2. Dari biner, oktal, hexa ke desimal

misal –> 1101B =1.2 pangkat 3 + 1.2 pangkat 2 + 1.2 pangkat 1 + 1.2 pangkat 0 = 13.
n=3n=2n=1n=0

21H = 2.16 pangkat 1 + 2. 16 pangkat 0 = 33D

3. Biner ke hex ==> 2 log 16 = 4, bilangan biner dipisahkan masing2 4 bit dari kiri.

misal 11011001 B = D9H.

4. Biner ke Oktal.

misal 011010101110B = 3256(8)

011 = 3,010=2,101=5,110=6.

Anda mungkin juga menyukai