Anda di halaman 1dari 5

Nama : LUSIANA DIYAN NINGRUM

NRP : 2210181051
Kelas : 2 D4 TEKNIK KOMPUTER B

TUGAS DESAIN DAN ORGANISASI KOMPUTER

1. Struktur Detail Komputer IAS

Gambar 1.1 Komputer IAS

Komputer IAS (Computer of Institute for Advanced Studies) terdiri dari :

a) Memori Utama, untuk menyimpan data maupun instruksi.


b) Arithmetic Logic Unit (ALU),  untuk mengolah data binner.
c) Control Unit, untuk melakukan interpretasi instruksi – instruksi di dalam memori
sehingga adanya eksekusi instruksi tersebut.
d) I/O, untuk berinteraksi dengan lingkungan luar.

Gambar 1.2 Format Memori IAS

Memori IAS terdiri atas 1.000 lokasi penyimpanan yang disebut word. Word terdiri atas
40 binary digit  (bit). Data maupun instruksi disimpan dalam memori ini, sehingga data maupun
instruksi harus dikodekan dalam bentuk biner. Format memori terlihat pada gambar 1.2. Setiap
bilangan terdiri atas sebuah bit tanda dan 39 bit nilai. Sebuah word terdiri atas 20 bit instruksi
dengan masing – masing 8 bit kode operasi (op code) dan 12 bit alamat.
Gambar 1.3 Struktur Detail IAS

Struktur detail komputer IAS disajikan dalam gambar 1.3. Gambar ini menjelaskan bahwa baik
unit kontrol maupun ALU berisi lokasi – lokasi penyimpanan, yang disebut register, yaitu :
1. Memory Buffer Register (MBR), berisi sebuah word yang akan disimpan di dalam
memori atau digunakan untuk menerima word dari memori.
2. Memory Address Register (MAR),  untuk menentukan alamat word di memori untuk
dituliskan dari MBR atau dibaca oleh MBR.
3. Instruction Register (IR), berisi instruksi 8 bit kode operasi yang akan dieksekusi.
4. Instruction Buffer Register (IBR),  digunakan untuk penyimpanan sementara instruksi
sebelahckanan word di dalam memori.
5. Program Counter (PC), berisi alamat pasangan instruksi berikutnya yang akan diambil
dari memori.
6. Accumulator (AC) dan Multiplier Quotient (MQ), digunakan untuk penyimpanan
sementara operand dan hasil ALU. Misalnya, hasil perkalian 2 buah bilangan 40 bit
adalah sebuah bilangan 80 bit; 40 bit yang paling berarti (most significant bit) disimpan
dalam AC dan 40 bit lainnya (least significant bit) disimpan dalam MQ. IAS beroperasi
secara berulang membentuk siklus instruksi.

Komputer IAS memiliki 21 instruksi, yang dapat dikelompokkan seperti berikut ini :
a. Data tranfer, memindahkan data di antara memori dengan register – register ALU atau
antara dua register ALU sendiri.
b. Unconditional branch, perintah – perintah eksekusi percabangan tanpa syarat tertentu.
c. Conditional branch, perintah – perintah eksekusi percabangan yang memerlukan syarat
tertentu agar dihasilkan suatu nilai dari percabangan tersebut.
d. Arithmetic, kumpulan operasi – operasi yang dibentuk oleh ALU.
e. Address Modify, instruksi – instruksi yang memungkinkan pengubahan alamat saat di
komputasi sehingga memungkinkan fleksibilitas alamat yang tinggi pada program.
2. METODE UNTUK MENGATASI PERBEDAAN PERKEMBANGAN ANTARA
PROCESSOR DENGAN KOMPONEN KOMPUTER LAINNYA

Metode yang digunakan adalah dengan memilih inti (core) dari processor dan clock speed yang


setara dengan komponen komputer lain. Missal , Komputer dengan satu processor atau satu core
processor bisaanya memiliki dua buah bridge, northbridge dan southbridge.

Northbridge mengatur pertukaran data antara processor, VGA Card/graphic card (PCI


Express atau AGP) dan memory (RAM), untuk itu disetarakan dengan clock speed pada
komponen VGA card dan RAM agar kinerja processor stabil, sedangkan Southbridge mengatur
pertukaran data pada I/O device pada perangkat komputer namun tidak terlalu berpengaruh
terhadap kinerja. Hal ini akan terlihat pebedaannya ketika komputer dipergunakan untuk
akses render video atau game yang membutuhkan speed clock dan graphic yang kuat dibanding
hanya untuk memproses aplikasi office. Pada dasarnya metode yang diberlakukan hanya dengan
mengidentifikasi processor dari perkembanganya. Setiap perubahannya itu di identifikasi dari
segi bentuk dan ukuran serta kinerja dalam pemrosesannya.

Clock speed adalah ukuran dari seberapa besar kecepatan komputer menyelesaikan perhitungan
dasar dan operasi. Ini diukur dalam frekuensi `hertz, dan paling sering mengacu pada kecepatan
CPU komputer. Clock speed merupakan frekuensi kecepatan tindakan yang sangat tinggi,
satuannya adalah megahertz dan gigahertz. 1 megahertz artinya satu-juta siklus per detik,
sementara gigahertz adalah satu-milyar siklus per detik. Jadi komputer dengan kecepatan clock
800MHz berjalan 800.000.000 siklus per detik, sedangkan komputer 2.4GHz berjalan
2.400.000.000 siklus per detik. Salah satu alasan Clock speed CPU tidak dapat diandalkan
sebagai kecepatan komputer secara keseluruhan adalah banyak faktor lain yang ikut bermain.
Jumlah RAM komputer, Clock speed RAM, Clock speed dari front-side bus, dan ukuran cache,
semua itu memainkan peran penting dalam menentukan kinerja komputer secara keseluruhan.
Ketika membandingkan satu chip Intel Pentium dengan Pentium chip lain misalnya, clock speed
merupakan indikator yang cukup baik. Komputer berbasis Pentium 800Mhz akan melakukan
tugas prosesor sekitar dua kali kecepatan komputer Pentium 400MHz. Ketika membandingkan
prosesor perusahaan yang berbeda, bagaimanapun juga  cerita akan berubah. Jika kita melihat
pada kedua chip yaitu Pentium dan chip AMD misalnya, kita menemukan bahwa AMD
cenderung untuk melakukan tugas yang lebih cepat dari Pentium pada kelas yang sebanding.
Sebuah chip AMD 1.8GHz performanya melebihi signifikan chip Pentium 1.8Ghz, bahkan
melakukan mendekati kecepatan Pentium 2.2GHz. Untuk alasan ini, AMD berhenti menetapkan
clock speed mereka sebagai metode utama beriklan bagi komputer mereka. AMD Athlon 64
3000, misalnya, memiliki kecepatan clock hanya 1.8GHz, tetapi AMD bertekad untuk menjadi
kira-kira sebanding dengan Pentium 4 pada 3GHz. Intel sendiri juga mulai menjauh dari iklan
clock speed, terutama karena pengenalan mereka pada laptop-oriented M, yang memiliki
kecepatan clock jauh lebih rendah untuk mengoptimalkan kinerja portabel. Dengan tetap
berpegang pada model clock speed, Intel membuat komputer Pentium-M-nya terlihat seperti
lambat dan lemah dibandingkan dengan model Pentium 4 mereka.
Walaupun clock speed masih bisa memberikan gambaran umum tentang daya komputasi, pada
saat ini orang-orang lebih sering merekomendasikan benchmark untuk membandingkan
kecepatan komputer. Melihat hasil pengukuran bagaimana berbagai prosesor menangani tugas-
tugasnya, akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana komputer akan
bekerja untuk Anda. Satu komputer dapat secara signifikan lebih cepat dari yang lain dengan
mengubah gambar dalam program desain grafis, misalnya, tetapi lebih lambat pada permainan
video-intensif. Paradigma ini lebih baik, artinya peringkat ditentukan oleh kemampuan komputer
melakukan tugas tertentu, bukan fokus secara eksklusif pada clock speed.

3. PERBEDAAN UTAMA TEKNOLOGI CISC dan RISC


CISC (complex instructionset computers) adalah melaksanakan suatu perintah cukup dengan
beberapa baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal ini bisa tercapai dengan cara membuat
perangkat keras prosesor mampu memahami dan menjalankan beberapa rangkaian operasi.
Untuk tujuan contoh kita kali ini, sebuah prosesor CISC sudah dilengkapi dengan sebuah
instruksi khusus, yang kita beri nama MULT.
RISC (reduced instruction setcomputers) hanya menggunakan instruksi-instruksi sederhana
yang bisa dieksekusi dalam satu siklus. Dengan demikian, instruksi ‘MULT’ sebagaimana
dijelaskan sebelumnya dibagi menjadi tiga instruksi yang berbeda, yaitu “LOAD”, yang
digunakan untuk memindahkan data dari memori ke dalam register, “PROD”, yang digunakan
untuk melakukan operasi produk (perkalian) dua operan yang berada di dalam register (bukan
yang ada di memori) dan “STORE”, yang digunakan untuk memindahkan data
dari register kembali ke memori.

Cara sederhana untuk melihat kelebihan dan kelemahan dari arsitektur RISC (Reduced
Instruction Set Computers) adalah dengan langsung membandingkannya dengan arsitektur
pendahulunya yaitu CISC (Complex Instruction Set Computers).

Pendekatan CISC
Tujuan utama dari arsitektur CISC adalah melaksanakan suatu perintah cukup dengan beberapa
baris bahasa mesin sedikit mungkin. Hal ini bisa tercapai dengan cara membuat perangkat keras
prosesor mampu memahami dan menjalankan beberapa rangkaian operasi. Untuk tujuan contoh
kita kali ini, sebuah prosesor CISC sudah dilengkapi dengan sebuah instruksi khusus, yang kita
beri nama MULT. Saat dijalankan, instruksi akan membaca dua nilai dan menyimpannya ke 2
register yag berbeda, melakukan perkalian operan di unit eksekusi dan kemudian mengambalikan
lagi hasilnya ke register yang benar. Jadi instruksi-nya cukup satu saja.

MULT 2:3, 5:2


MULT dalam hal ini lebih dikenal sebagai “complex instruction”, atau instruksi yang kompleks.
Bekerja secara langsung melalui memori komputer dan tidak memerlukan instruksi lain seperti
fungsi baca maupun menyimpan. Satu kelebihan dari sistem ini adalah kompailer hanya
menerjemahkan instruksi-instruksi bahasa tingkat-tinggi ke dalam sebuah bahasa mesin. Karena
panjang kode instruksi relatif pendek, hanya sedikit saja dari RAM yang digunakan untuk
menyimpan instruksi-instruksi tersebut.

Pendekatan RISC
Prosesor RISC hanya menggunakan instruksiinstruksi sederhana yang bisa dieksekusi dalam satu
siklus. Dengan demikian, instruksi ‘MULT’ sebagaimana dijelaskan sebelumnya dibagi menjadi
tiga instruksi yang berbeda, yaitu “LOAD”, yang digunakan untuk memindahkan data dari
memori ke dalam register, “PROD”, yang digunakan untuk melakukan operasi produk
(perkalian) dua operan yang berada di dalam register (bukan yang ada di memori) dan “STORE”,
yang digunakan untuk memindahkan data dari register kembali ke memori. Berikut ini adalah
urutan instruksi yang harus dieksekusi agar yang terjadi sama dengan instruksi “MULT” pada
prosesor RISC (dalam 4 baris bahasa mesin):
LOAD A, 2:3
LOAD B, 5:2
PROD A, B
STORE 2:3, A
Awalnya memang kelihatan tidak efisien Hal ini dikarenakan semakin banyak baris instruksi,
semakin banyak lokasi RAM yang dibutuhkan untuk menyimpan instruksi-instruksi tersebut.
Kompailer juga harus melakukan konversi dari bahasa tingkat tinggi ke bentuk kode instruksi
4 baris tersebut.

CISC RISC
Penekanan pada perangkat keras Penekanan pada perangkat lunak
Termasuk instruksi kompleks multi-clock Single-clock, hanya sejumlah kecil instruksi
Memori-ke-memori: “LOAD” dan “STORE” Register ke register: “LOAD” dan “STORE”
saling bekerjasama adalah instruksi2 terpisah
Ukuran kode kecil, kecepatan rendah Ukuran kode besar, kecepatan (relatif) tinggi
Transistor digunakan untuk menyimpan Transistor banyak dipakai untuk register
instruksi2 kompleks memori

Bagaimanapun juga, strategi pada RISC memberikan beberapa kelebihan. Karena masing-
masing instruksi hanya membutuhkan satu siklus detak untuk eksekusi, maka seluruh program
(yang sudah dijelaskan sebelumnya) dapat dikerjakan setara dengan kecepatan dari eksekusi
instruksi “MULT”. Secara perangkat keras, prosesor RISC tidak terlalu banyak membutuhkan
transistor dibandingkan dengan CISC, sehingga menyisakan ruangan untuk register-register
serbaguna (general purpose registers). Selain itu, karena semua instruksi dikerjakan dalam
waktu yang sama (yaitu satu detak), maka dimungkinkan untuk melakukan pipelining.

Memisahkan instruksi “LOAD” dan “STORE” sesungguhnya mengurangi kerja yang harus
dilakukan oleh prosesor. Pada CISC, setelah instruksi “MULT” dieksekusi, prosesor akan secara
otomatis menghapus isi register, jika ada operan yang dibutuhkan lagi untuk operasi berikutnya,
maka prosesor harus menyimpan-ulang data tersebut dari memori ke register. Sedangkan pada
RISC, operan tetap berada dalam register hingga ada data lain yang disimpan ke dalam register
yang bersangkutan.

Persamaan Unjuk-kerja (Performance)


Persamaan berikut bisaa digunakan sebagai ukuran unjuk-kerja suatu komputer:
Pendekatan CISC bertujuan untuk meminimalkan jumlah instruksi per program, dengan cara
mengorbankan kecepatan eksekusi sekian silus/detik. Sedangkan RISC bertolak belakang,
tujuannya mengurangi jumlah siklus/detik setiap instruksi dibayar dengan bertambahnya jumlah
instruksi per program.

Penghadang jalan (Roadblocks) RISC


Walaupun pemrosesan berbasis RISC memiliki beberapa kelebihan, dibutuhkan waktu kurang
lebih 10 tahunan mendapatkan kedudukan di dunia komersil. Hal ini dikarenakan kurangnya
dukungan perangkat lunak. Walaupun Apple’s Power Macintosh menggunakan chip berbasis
RISC dan Windows NT adalah kompatibel RISC, Windows 3.1 dan Windows 95 dirancang
berdasarkan prosesor CISC. Banyak perusahaan segan untuk masuk ke dalam dunia teknologi
RISC. Tanpa adanya ketertarikan komersil, pengembang prosesor RISC tidak akan mampu
memproduksi chip RISC dalam jumlah besar sedemikian hingga harganya bisa
kompetitif.Kemerosotan juga disebabkan munculnya Intel, walaupun chip-chip CISC mereka
semakin susah digunakan dan sulit dikembangkan, Intel memiliki sumberdaya untuk menjajagi
dan melakukan berbagai macam pengembangan dan produksi prosesor-prosesor yang ampuh.
Walaupun prosesor RISC lebih unggul dibanding Intel dalam beberapa area, perbedaan tersebut
kurang kuat untuk mempengaruhi pembeli agar merubah teknologi yang digunakan.

Keunggulan RISC
Saat ini, hanya Intel x86 satu-satunya chip yang bertahan menggunakan arsitektur CISC. Hal
ini terkait dengan adanya kemajuan teknologi komputer pada sektor lain. Harga RAM turun
secara dramatis. Pada tahun 1977, DRAM ukuran 1MB berharga %5,000, sedangkan pada tahun
1994 harganya menjadi sekitar $6. Teknologi kompailer juga semakin canggih, dengan demikian
RISC yang menggunakan RAM dan perkembangan perangkat lunak menjadi semakin banyak
ditemukan.
Tabel Perbandingan RICS dengan CISC
Fitur RICS PC/Desktop CISC
Daya Sedikit ratusan miliwatt Banyak watt
Kecepatan Komputasi 200-520 MHz 2-5 GHz
Manajemen Memori Direct, 32 bit Mappped
I/O Custom PC berbasis pilihan via BIOS
Environment High Temp, Low EM Emissions Need Fans, FCC/CE approval an
issue
Struktur Interupsi Custom, efisien, dan sangat cepat Seperti PC
Port Sistem Operasi Sulit, membutuhkan BSP level Load and Go
rendah.

Anda mungkin juga menyukai