Anda di halaman 1dari 24

Job-SHOP SCHEDULING

(n JOBS, m parallel MACHINES)

n JOBS BANK OF m MACHINES (parallel)

M1
3
M2
1
2

4 n

Mm
1
Sebagai contoh, misalkan ada 10 pekerjaan yang
dijadwalkan untuk 3 mesin yang identik :

Task i Processing Time Ti (hours)


A 5
B 6
C 3
D 8
E 7
F 2
G 3
H 5
I 4
J 2
2
Algoritma untuk minimasi Average Flow
Time pada m Parallel Mesin

Langkah 1. Lakukan pengurutan semua


pekerjaan dalam aturan Short Processing Time
(SPT)
Langkah 2. Lakukan penjadwalan pekerjaan
pada mesin dengan the least amount of time
already assigned. Lakukan penyesuaian
pengurutan

3
Pengurutan & penjadwalan untuk minimasi Average Flow Time pada m
Parallel Mesin

SPT: F-J-C-G-I-A-H-B-E-D

WC3 C A E

WC2 J I B

WC1
F G H D

23 56 8 10 12 15 18
Time ( ith day) 4
Algoritma untuk mengurangi Makespan
dan mengurangi Average Flow Time pada
m Parallel Mesin

Langkah 1. Lakukan pengurutan dengan aturan


Longest Processing Time (LPT)
Langkah 2. Lakukan penjadwalan setiap
pekerjaan LPT tersebut pada mesin the least
time already assigned. Lakukan penyesuaian
pengurutan
Langkah 3. Setelah semua pekerjaan
dijadwalkan, lakukan reversepengurutan
pekerjaan tersebut pada setiap mesin, dan
lakukan penjadwalan dengan menggunakan
aturan SPT 5
Pengurutan semua pekerjaan dalam aturan
Longest Processing Time (LPT)

LPT: D-E-B-A-H-I-C-G-F-J

WC3 B A C J

WC2 E H G

WC1 D I F

67 8 11 12 14 1516
Time ( ith day)
6
Pengurutan & penjadwalan untuk mengurangi Makespan dan
Average Flow Time pada m Parallel mesin (Reverse Algorithm)

J C A B
WC3

WC2 G H E

WC1 F I D

2 3 5 6 8 10 14 15 16
Time ( ith day)
7
Algoritma untuk mengurangi Maximum
Tardiness pada m Parallel Mesin

Langkah 1. Lakukan pengurutan semua


pekerjaan dengan aturan Earliest Due Date
(EDD)
Step 2. Lakukan penjadwalan kepada semua
pekerjaan dalam EDD list pada setiap mesin,
dengan the least assigned time. Lakukan
penyesuaian pengurutan

8
Jika terdapat data sebagai berikut

Task i Processing Time Due Date Slack Time


(Di) (SLi)
Ti (hours)
A 5 8 3
B 6 9 3
C 3 14 11
D 8 12 4
E 7 11 4
F 2 5 3
G 3 8 5
H 5 10 5
I 4 15 11
J 2 7 5
9
Pengurutan & penjadwalan untuk mengurangi Maximum
Tardiness pada m Parallel Mesin

EDD : F-J-A-G-B-H-E-D-C-I
WC3 A E I

WC2
J B D

WC1
F G H C

2 5 8 10 12 13 16
Time ( ith day) 10
Algoritma untuk mengurangi Average
Tardiness pada m Parallel Mesin

Langkah 1. Lakukan pengurutan semua


pekerjaan dalam aturan Slack Time (ST)
Langkah 2. Lakukan penjadwalan terhadap
pekerjaan dalam ST list secara satu persatu pada
setiap mesin dan dengan the least assigned
time. Lakukan penyesuaian pengurutan

11
Pengurutan & penjadwalan untuk mengurangi Average
Tardiness pada m parallel mesin

WC3 F D J I

WC2 B G H

WC1 A E C

2 5 6 9 10 12 1415 16
Time ( ith day)
12
FLOW SHOP SCHEDULING
(n JOBS, m Serial MACHINES)
n JOBS BANK OF m MACHINES
(SERIES)

1
2 M1 M2 Mm

4 n

13
FLOW SHOPS

Skema algoritma ini digunakan untuk sebuah sistem produksi yang


mempunyai karakteristik:

Sejumlah operasi harus diselesaikan pada setiap pekerjaan.

Tahapan operasi ini harus diselelsaikan pada semua pekerjaan dalam


order yang sama dan oleh karena itu harus mengikuti rute yang sama.

Mesin-mesin yang digunakan diasumsikan ditata dan dilakukan set up


dalam bentuk seri.

Asumsi Umum:

Penyimpanan Tidak Terbatas atau Kapasitas Buffer diantara mesin-


mesin yang berurutan (NO BLOCKING, NON TOC).
Setiap pekerjaan harus diproses pada setiap tingkatan dimana
dikerjakan oleh satu mesin (NO PARALLEL MACHINES). 14
Aturan Johnson
Melakukan pengurutan N Job melalui 2 work centers
dalam order yang sama

Jobs (N = 5)
WC 2
WC 1 Data
Job A Data Processing
Entry
Job B

Job C
Job D 1995 Corel
Corp.
1995 Corel Corp.

Job E
15
Aturan Johnson -- Penjadwalan N Pekerjaan
melalui 2 Sequential Work Centers

List semua pekerjaan dan processing times


pada setiap work center (WC).
Pilih pekerjaan dengan waktu aktivitas
terpendek.
Jika waktu terpendek ada di WC1, maka
pekerjaan tersebut dilakukan penjadwalan
pertama kali.
Jika waktu terpendek ada di WC2, penjadwalan
pekerjaan dilakukan terakhir.
Ketika pekerjaan sudah dijadwal, hapus dari
skema algoritma.
Lakukan langkah 2-3 untuk pekerjaan lainnya.
16
Contoh -- Johnsons Rule 5 Jobs
Proc. Time
(days) Seq.
Job Ti,1 Ti,2
Ti,1 = processing time
for Job i at WC1
A 5 3 5 Ti,2 = processing time
for Job i at WC2

B 6 8 4

C 3 6 2

D 4 5 3

E 1 2 1
17
Pengurutan & Penjadwalan:

WC2 E C D B A

WC1
E C D B A

1 3 4 8 10 14 15 19 23 26
Time ( ith day) 18
Algoritma untuk mengurangi
Makespan pada m Serial Mesin

Langkah 1. Jika K=1. Hitung T*i,1 and T*i,2 dengan


rumus:
K K
T * i ,1 T
k 1
i ,k dan T * T
i,2
k 1
i , m k 1

Langkah 2. Lakukan penjadwalan pekerjaan dengan


Johnsons Algorithm dimana Ti,1 = T*i,1 and Ti,2 = T*i,2
dalam Langkah 1. Catat pengurutan dan hitung
makespan. Jika nilai makespan sejauh ini terkecil, maka
catat pengurutannya dan nilai makespannya.
Langkah 3. Jika K=(m-1), stop; Yang telah dicatat
selama ini, itulah yang diimplementasikan. Jika K (m-
1), naikkan K sebanyak 1 dan kembali ke langkah 1
19
Jika terdapat permasalahan sebagai berikut:

Task i Time on WC1 Time on WC2 Time on WC3


(hours) (hours) (hours)
A 4 3 5
B 3 3 4
C 2 1 6
D 5 3 2
E 6 4 7
F 1 8 3

20
Dengan menggunakan rumus dalam langkah 1, nilai
T*i,1 and T*i,2 untuk K=1 akan menjadi berikut:

Task1 T*i,1 T*i,2

A 4 5

B 3 4

C 2 6

D 5 2

E 6 7

F 1 3

21
Dengan penjadwalan Johnsons Algorithm,
pengurutan dan penjadwalan untuk K=1 membuat
nilai makespan of 36 days sebagai berikut

WC3 F C B A E D

WC2 F C B A E D

WC1 F C B A E D

Time ( ith day) 36


22
Dengan langkah 1 T*i,1 and T*i,2 untuk K=2 akan
menjadi seperti berikut:

Task1 T*i,1 T*i,2


A 7 8

B 6 7

C 3 7

D 8 5

E 10 11

F 9 11

23
Dengan menggunakan penjadwalan Johnsons
Algorithm, pengurutan dan penjadwalan untuk K=2
menghasilkan nilai makespan 33 hari sebagai berikut:

WC3 C B A F E D

WC2 C B A F E D

WC1 C B A F E D

Time ( ith day) 33


24

Anda mungkin juga menyukai