BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1176/ MENKES/PER/VIII/2010 tentang
notifikasi kosmetika adalah bahan baku atau sedian yang dimaksudkan untuk di gunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau
gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan , mewangikan , mengubah penampilan
dan / atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Macam – macam sediaan berdasarkan dari bentuk sediannya, kosmetik terbagi dalam tiga
bentu sediaan yaitu padat , semi padat dan cair. .
2. TUJUAN
Tujuan uji stabilitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas produk yang telah diluluskan dan
beredar di pasaran. Dengan uji stabilitas dapat diketahui pengaruh faktor lingkungan seperti
suhu, kelembapan terhadap parameter- parameter stabilitas produk seperti kaar zat aktif, pH,
berat jenis dan netto volume sehingga dapat ditetapkan tanggal kedaluwarsa yang sebenarnya.
3. PRODUK
Krim merupakan salah satu sediaan setengah padat yang dimaksudkan untuk pemakain
luar yang pemakainnya dengan cara dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
Kestabilitas kirim akan rusak bila terganggu sistem pencampurannya terutama
disebabkan karena perubahan suhudan perubahan komposisi, disebabkan penambahan salah satu
fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim, jika zat pengemulsinya tidak
tercampurkan satu sama lain.
Dasar – dasarproses pembuatan sediaan krim =
a. Reduksi ukuran partikel, skrining partikel dan penyaringan
Bahan padat dalam suatu sediaan diusahakan mempunyai ukuran yang homogen.
Skrining partikel dimaksudkan menghilangkan partikel asing yang dapat terjadi akibat
adanya partikel yang terflokulasi dan aglomerisasi selama proses.
b. Pemanasan dan pendinginan
Proses pemanasan diperlukan pada saat melarutkan bahan berkhasiat, pencampuran
bahan - bahan semisolid pada proses pembuatan emulsi. Pembuatan sediaan semi solid
pada proses pembuatan emulsi. Pembuatan sediaan semi solid dibutuhkan pemanasan,
sehingga pada proses homogenisasi bahan – bahan yang digunakan tidak membutuhkan
penanganan yang sulit, kecuali apabila didalam sediaan tersebut ada bahan – bahan yang
termolabil.
c. Pencampuran
Pencampuran terditi tiga macam yaitu :
1. Pencampuran bahan padat
BAB III
KESIMPULAN