Anda di halaman 1dari 11

Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

ANALISIS PENGENDALIAN PRODUK CACAT DENGAN METODE


CONTROL CHART PADA PT. ITAL FRANS MULTINDO FOOD
INDUSTRIES DI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2013
Luh Lena Riyanthi1, Made Nuridja1, Kadek Rai Suwena2

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {riyanthi_lena@yahoo.com1, madenuridja@yahoo.com1,


kadek_suwena@yahoo.co.id2}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian produk cacat pada tahun 2013, apakah proses
produksi masih berada dalam batas pengendalian atau berada di luar batas pengendalian serta mencari
bagaimana upaya pengendalian produk cacat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV serta objek
penelitian adalah jumlah SURGXN FDFDW \DQJ DGD GL 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV Data
dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan analisis control
chart menggunakan software SPSS 16,0 for windows. Hasil penelitian ini, dengan menggunakan metode
control chart menunjukkan bahwa pengendalian dalam proses produksi berada dalam batas terkendali,
namun proses produksi belum dikatakan sempurna karena titik-titik yang berada di antara UCL dan LCL
tidak sejajar dengan garis CL. Upper Control Limit (UCL)/batas kendali atas sebesar 3.526.969, Lower
Control Limit (LCL)/batas kendali bawah sebesar 1.317.363 dengan rata-rata sebesar 2.422.166. Pada
bulan Januari sampai November proses produksi masih berada diantara UCL dan LCL, ini berarti proses
produksi berada pada batas pengendalian, sedangkan pada bulan terakhir yaitu Desember proses
produksi melewati batas UCL yang menunjukkan adanya penyimpangan, dari hasil wawancara
penyimpangan tersebut disebabkan oleh faktor manusia dan mesin.

Kata kunci: pengendalian, produk cacat, control chart

Abstract
This study aimed to determine the control products defect in 2013, are production process still be within
control limits or are outside the control limits and how the control efforts defective products. This study
was descriptive quantitative research. The subjects of the study was 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG
Industries and object of the study was the amount of prodects defect in the 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG
Industries. The Data collected by using interview and documentation, and then the data analyzed by
using control chart which used the software SPSS 16.0 for windows. The results of the study showed that
control in the production process are in a limits of control, but the production process is not said to be
perfect because the points which between the UCL and LCL are not parallel to the CL line. Upper
Control Limit (UCL) of 3.526.969. Lower Control Limit (LCL) of 1.317.363 with an average of .422.166. In
January until November, the production process was between the UCL and LCL, this means that the
production process is on control limits, while in the last month i.e. December, production process over the
limit of UCL that indicating deviation, from results of interview of these deviation was caused by human
factors and machine.

Keywords: Control, products defect, control chart


Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

PENDAHULUAN
Lingkungan usaha yang semakin produk atau jasa yang berkemampuan
maju, kompleks dan penuh persaingan untuk memenuhi kebutuhan yang tampak
menuntut para pelaku usaha mengelola jelas maupun yang tersembunyi.
usahanya secara efektif dan efesien agar Kualitas berhubungan dengan
dapat memenangkan persaingan yang ketat bahan baku, desain dan pengerjaan
dan dapat bertahan hidup, sehingga tujuan (Nasution, 2001). Perusahaan harus
perusahaan dalam perekonomian yaitu memiliki sistem kualitas yang terstruktur
memperoleh laba yang sebesar-besarnya dan sistematis yang dapat digunakan
sesuai dengan pertumbuhan perusahaan sebagai alat bantu untuk mengukur
dalam jangka panjang dapat tercapai. Di produktivitas dan kinerja karyawan. Kualitas
dalam dunia usaha pesaing merupakan yang ingin dipenuhi oleh perusahaan dapat
salah satu kendala bagi perusahaan untuk dilihat dari sudut pandang konsumen,
mencapai keuntungan. Setiap usaha dalam sebab bagaimana pun juga konsumen
persaingan tinggi dituntut untuk selalu merupakan penilai akhir dari suatu produk.
berkompetisi dengan perusahaan lain di Produsen yang memiliki sumber daya
dalam industri yang sejenis. Salah satu manusia dengan ilmu pengetahuan,
cara agar bisa memenangkan kompetisi menguasai teknologi, sumber daya
dan dapat bertahan di dalam kompetisi manusia yang terampil serta memiliki
biasanya dilakukan dengan berbagai cara. peralatan produksi yang fleksibel untuk
Menurut Amin Widjaja (2000), cara-cara memenuhi keinginan konsumen, dan
yang sering dilakukan adalah melalui (1) mempunyai jaringan distribusi penyerahan
harga (price) merupakan jumlah yang harus yang cepat dan aman, memiliki peluang
dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan yang lebih besar untuk sukses dalam pasar
produk atau jasa, harga yang dibayar persaingan. Salah satu cara untuk tetap
pembeli tergantung pada faktor seperti bertahan dalam pasar persaingan adalah
kualitas dan waktu pengiriman, (2) dengan menghasilkan produk yang
diferensiasi produk atau jasa (product or bermutu/berkualitas tinggi. Untuk dapat
service differentiation) merupakan ciri-ciri menghasilkan produk yang berkualitas,
khusus seperti desain, biaya, kualitas, pihak perusahaan tidak dapat hanya
mudah digunakan, lokasi yang strategis, mengandalkan pada bagian produksi saja.
jaminan yang mengakibatkan produk Produk yang bermutu tinggi menjadi
digemari pembeli, (3) fleksibilitas (flexibility) tanggung jawab dari seluruh pihak yang
berhubungan dengan kemampuan untuk terkait dalam perusahaan.
menghadapi perubahan-perubahan. Kualitas pada dasarnya adalah
Semakin baik perusahaan dapat kreasi dan inovasi berkelanjutan yang
menanggapi suatu perubahan misalnya dilakukan untuk menyediakan produk atau
perubahan dalam volume permintaan, jasa yang memenuhi atau melampaui
bauran produk atau perubahan desain harapan para pelanggan dalam usaha
produk, (4) waktu pengiriman (delivery time) untuk terus memuaskan kebutuhan dan
yang berkaitan dengan lama waktu antara keinginan mereka (Haming dan
menempatkan suatu pesanan dengan Nurnajamuddin,2012). Namun, meskipun
penerimaan barang atau jasa yang dipesan. proses produksi telah dilaksanakan dengan
Untuk mendirikan suatu usaha hal yang baik, pada kenyataannya seringkali masih
terpenting adalah mutu/kualitas. ditemukan ketidaksesuaian antara produk
Menurut Wibowo (2007:141) yang dihasilkan dengan yang diharapkan,
³GHILQLVL NXDOLWDV GDSDW GLDUWLNDQ GDUL GXD terkadang kualitas produk yang dihasilkan
perspektif, yaitu dari sisi konsumen dan sisi tidak sesuai dengan standar, atau dengan
produseQ´ 3DGD GDVDUQ\D NRQVHS GDUL kata lain produk yang dihasilkan mengalami
kualitas sering dianggap sebagai kerusakan/cacat produk. Hal tersebut
kesesuaian, keseluruhan ciri- ciri atau disebabkan adanya penyimpangan-
karakteristik suatu produk yang diharapkan penyimpangan dari berbagai faktor, baik
oleh konsumen. Artinya kualitas adalah yang berasal dari bahan baku, tenaga kerja
keseluruhan corak dan karakteristik dari maupun kinerja dari fasilitas-fasilitas mesin
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

yang digunakan dalam proses produksi telah ditetapkan berdasarkan


tersebut. Agar produk yang dihasilkan kebijaksanaan pimpinan perusDKDDQ´
tersebut mempunyai kualitas sesuai dengan ³3HQJHQGDOLDQ NXDOLWDV PHUXSDNDQ DODW
standar yang ditetapkan perusahaan dan penting bagi manajemen untuk
sesuai dengan harapan konsumen, maka memperbaiki kualitas produk,
perusahaan harus melakukan kegiatan mempertahankan kualitas, yang sudah
yang berdampak pada kualitas yang tinggi dan mengurangi jumlah barang yang
dihasilkan dan menghindari banyaknya UXVDN´. Untuk mengukur kecacatan produk
produk yang rusak/cacat ikut terjual ke yang dapat diterima oleh suatu perusahaan
pasar. Produk cacat yaitu produk yang dengan menentukan batas toleransi dari
kondisinya rusak atau tidak memenuhi cacat produk yang dihasilkan tersebut
ukuran mutu yang sudah ditentukan, akan dapat menggunakan metode pengendalian
tetapi produk tersebut masih bisa diperbaiki kualitas dengan menggunakan alat bantu
secara ekonomis menjadi produk yang baik statistik. Metode pengendalian kualitas
mutunya yang dijual dengan harga 50% yang dalam aktifitasnya menggunakan alat
(Supriyono, 2000). Pengertian produk bantu statistik yang terdapat pada
PHQXUXW $JXV $K\DUL ³3URGXN Statistical Process Control (SPC). Alat
adalah hasil dari kegiatan produksi yang bantu dalam pengendalian kualitas di
mempunyai wujud tertentu, mempunyai antaranya; check sheet, histogram, control
sifat-VLIDW ILVLN GDQ NLPLD WHUWHQWX´ chart, diagram pareto, diagram sebab
Untuk menghindari terjadinya akibat, scatter diagram (diagram tebal),
produk yang tidak diinginkan dalam proses diagram alir.
produksi adalah dengan cara pengendalian Dalam penelitian ini peneliti
kualitas. Pengendalian kualitas yang menggunakan metode control chart (peta
berkaitan dengan pemeriksaan atas kendali). Control Chart adalah suatu alat
penyelesaian berbagai tugas untuk yang secara grafis digunakan untuk
memastikan bahwa tugas telah memonitor dan mengevaluasi apakah suatu
dilaksanakan sebagaimana mestinya aktivitas/ proses berada dalam
sehingga keluaran memenuhi spesifikasi pengendalian kualitas, menjelaskan nilai-
mutu yang telah ditentukan (Haming dan nilai statistik dari cacat keluaran yang
Nurnajamuddin,2012). Pengendalian dilengkapi batas atas, garis tengah dan
merupakan proses pengukuran kinerja, batas bawah (Haming dan Nurnajamuddin,
membandingkan antara hasil 2012). Produk cacat dapat disebabkan
sesungguhnya dengan rencana serta karena berbagai hal di antaranya, produk
mengambil tindakan-tindakan koreksi cacat yang disebabkan oleh sulitnya
dengan cepat. Pengendalian kualitas pengerjaan dan kurangnya pengendalian
sangat penting dalam perusahaan dalam perusahaan. Salah satu perusahaan
manufaktur maupun jasa karena yang memproduksi produk yang rentan
pengendalian kualitas dapat membantu mengalami kecacatan adalah 37 ,WDO )UDQ¶V
perusahaan mempertahankan dan Multindo Food Industries.
meningkatkan kualitas produknya dengan 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG
melakukan pengendalian terhadap tingkat Industries adalah suatu perusahaan yang
kerusakan produk (product defect) sampai memproduksi produk makanan tepatnya roti
pada tingkat kerusakan nol (zero defect). Bakery yang sering dikenal dengan sebutan
Menurut Schermerhorn (2003:13) )UDQ¶V %DNHU\ \DQJ EHUORNDVL GL 'HVD
³3HQJHQGDOLDQ PHUXSDNDQ SURVHV Kaba-Kaba Tabanan. Perusahaan ini
pengukuran kinerja, membandingkan memproduksi aneka jenis Bakery yang
antara hasil sesungguhnya dengan rencana ditampilkan dalam berbagi bentuk, jenis
serta mengambil tindakan-tindakan koreksi serta rasa dengan tujuan agar konsumen
GHQJDQ FHSDW´ 0HQXUXW 6RIMDQ $VVDXUL tertarik untuk membeli dan merasa puas
³SHngendalian mutu merupakan dengan apa yang telah disajikan oleh
usaha untuk mempertahankan perusahaan. Jenis produk roti yang
mutu/kualitas dari barang yang dihasilkan, diproduksi seperti, roti manis, roti tawar,
agar sesuai dengan spesifikasi produk yang cake, pastry, donat. Dalam proses produksi,
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

terkadang apa yang diharapkan tidak adalah kuantitatif. Dari data yang diperoleh,
sesuai dengan kenyataan, seperti adanya data dianalisis kemudian ditarik kesimpulan
produk cacat yang didapat saat proses dari penelitian yang dilakukan.
produksi ataupun saat pengepakan barang. Subjek dalam penelitian ini adalah PT.
Dilihat dari Penjualan Tahun 2013 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV dan
SDGD 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG objek penelitian adalah jumlah produk cacat
Industries Cabang Bali, terdapat kecacatan \DQJ DGD GL 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG
SURGXN \DQJ GLDODPL ROHK 37 ,WDO )UDQ¶V Industries. Dalam penelitian ini teknik yang
Multindo Food Industries, ada beberapa digunakan dalam pengumpulan data adalah
kecacatan produk yang berada di atas dengan dua teknik yaitu, wawancara dan
standar produk Bs yaitu 28%. Perusahaan dokumentasi. Wawancara dilakukan
menyebut produk cacat dengan singkatan dengan mengadakan tanya jawab langsung
Bs (bekas sisa). Produk Bs harus tidak kepada kepala bagian produksi yang
lebih dari 28%. Sedangkan pada bulan memberikan penjelasan dari data terkait
Februari produk Bs tercatat 35,23%, bulan dengan jumlah produksi dan jumlah produk
Maret tercatat 32,69%, bulan Mei tercatat cacat. Wawancara yang dilakukan dalam
32,85%, bulan November tercatat 34,39%, penelitian ini adalah wawancara tidak
dan pada bulan Desember tercatat 33,13%. terstruktur. Dokumentasi merupakan
Tercatatnya produk bs yang berada di atas metode pengumpulan data melalui benda-
standar perusahaan tersebut dapat benda tertulis dokumen perusahaan yang
memotivasi penulis untuk mengambil judul mendukung penelitian. Metode ini
³$QDOLVLV 3HQJHQGDOLDQ 3URGXN &DFDW digunakan untuk mendapatkan data
Dengan Metode Control Chart Pada PT. Ital mengenai produksi dan jumlah kecacatan
)UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV 'L produk.
.DEXSDWHQ 7DEDQDQ 7DKXQ ´ Analisis data digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis data
METODE peta kendali (control chart). Dalam
Dalam penelitian ini, jenis penelitian menganalisa data penelitian ini, digunakan
yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. peta kendali p (peta kendali proporsi
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang kerusakan) sebagai alat untuk
menggambarkan status sekelompok pengendalian proses secara statistik. Untuk
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, mendapatkan hasil analisis metode control
suatu pemikiran, ataupun suatu kelas chart bisa menggunakan bantuan SPSS
peristiwa pada masa sekarang (Statistical Program Sosial Scence) 16.0 for
(Moh.Nasir:2011:54). Data kuantitatif Windows release. Peta kendali p digunakan
merupakan data yang dinyatakan dalam karena pengendalian kualitas yang
bentuk angka berupa jumlah produksi dan dilakukan bersifat atribut, serta data yang
jumlah produk cacat. Penelitian ini diperoleh yang dijadikan sampel
bertujuan untuk mengetahui pengendalian pengamatan tidak tetap dan produk yang
dalam proses produksi dalam kategori mengalami kerusakan tersebut dapat
terkendali atau belum, serta upaya diperbaiki lagi sehingga harus ditolak
perbaikan yang dilakukan untuk menekan (reject).
terjadinya produk cacat dalam proses
produksi. Subjek dalam penelitian ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV HASIL PENELITIAN
yang berlokasi di Br. Kepuh, Desa Kaba 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG
Kaba, Kediri-Tabanan. Objek penelitian Industries adalah suatu perusahaan yang
adalah jumlah produksi dan jumlah produk memproduksi makanan tepatnya roti bakery
cacat. Berdasarkan rumusan masalah serta yang berlokasi di Kabupaten Tabanan.
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, Perusahaan ini menyediakan aneka jenis
maka metode pengumpulan data yang bakery dengan berbagai macam bentuk
digunakan dalam penelitian ini adalah yang mempunyai cita rasa bervariasi
wawancara dan dokumentasi. Adapun jenis dengan tujuan untuk menarik konsumen
data yang digunakan dalam penelitian ini dan merasa puas atas apa yang telah
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

disajikan oleh perusahaan. Jenis produk produksi terkontrol secara terus-menerus


yang diproduksi pada PT. Ital FrDQ¶V maka hasil yang diperoleh akan baik dan
Multindo Food Industries yaitu, roti manis, jauh dari kecacatan produk, tetapi dalam
tawar, donat, cake dan pastry. Untuk kenyataannya masih saja terdapat barang
menciptakan cita rasa yang enak dan reject yang mengakibatkan kerugian biaya
berkualitas hal yang paling penting dan bagi perusahaan. Berikut ini merupakan
yang harus diperhatikan adalah kualitas total produksi dan total produk cacat pada
produk dan proses produksi. Apabila 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV
kualitas dari bahan baku pembuatan roti tahun 2013, dapat dilihat pada tabel 1
bakery ini baik seperti penerimaan bahan sebagai berikut.
dasar tepung sebagai dasar pembuatan
adonan selalu di periksa dan proses

Tabel 1 Total produksi dan Total produk cacat tahun 2013

Bulan Produksi Produk Cacat %


Januari 6.110.500 1.603.000 26,23
Februari 6.537.000 2.303.000 35,23
Maret 8.255.500 2.698.500 32,69
April 7.590.000 2.493.500 32,85
Mei 7.767.000 2.131.500 27,44
Juni 7.757.500 1.954.000 25,19
Juli 8.230.000 2.129.000 25,87
Agustus 9.496.000 1.754.500 18,48
September 9.074.000 2.382.000 26,25
Oktober 8.850.000 2.370.500 26,79
November 9.692.000 3.333.500 34,39
Desember 11.811.000 3.913.000 33,13
Total 101.170.500 29.066.000 28,73
6XPHU 'DWD 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV

Berdasarkan tabel 1 dapat sebesar 28,73%. Produk cacat yang


dijelaskan bahwa total produksi pada tahun dianalisis menggunakan analisis control
2013 sebanyak 101.170.500 buah dan total chart dengan bantuan software SPSS pada
produk cacat sebanyak 29.066.000 buah tahun 2013 dapat dilihat dalam Gambarl 4.1
dengan jumlah presentase kerusakan sebagai berikut.
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

Gambar 1 Control Chart Cacat

Berdasarkan gambar 1 dapat Untuk mengatasi produk cacat yang


dijelaskan bahwa Upper Control Limit (UCL) dihasilkan, perusahaan dapat melakukan
/ batas kendali atas sebesar 3.526.969, pencegahan terhadap penyebab produk
Lower Control Limit (LCL) / batas kendali cacat apakah terjadi kesalahan dalam
bawah sebesar 1.317.363 dengan rata-rata proses produksi sehingga produk cacat itu
sebesar 2.422.166. Pada bulan Januari terjadi. Dari hasil wawancara dengan
sampai November proses produksi masih bagian produksi serta karyawan, terdapat
berada diantara UCL dan LCL, ini berarti lima penyebab terjadinya produk cacat
proses produksi berada pada batas pada PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG
pengendalian, sedangkan pada bulan Industries adalah sebagai berikut.
terakhir yaitu Desember proses produksi 1. Manusia
melewati batas UCL/ batas kendali atas, Manusia merupakan faktor terpenting
sehingga dapat dikatakan proses produksi dalam proses produksi, karena sehebat
berada pada batas pengendalian, namun apapun teknologi yang digunakan tetap
proses produksi belum dikatakan sempurna akan sangat bergantung pada faktor
karena titik-titik yang berada diantara UCL manusia. Pada PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR
dan LCL tidak sejajar atau lurus dengan Food Industries ini menurut hasil
Central Line (CL) / garis pusat atau tengah. wawancara yang sudah dilakukan ada
Pentingnya melakukan beberapa karyawan baru yang tidak
pengendalian terhadap poduk cacat dalam mengetahui sistem kerja dan cara
sebuah perusahaan menjadi permasalahan pemakaian mesin terutama pengaturan
yang harus dihadapi oleh pihak manajemen suhu pada oven.
atau pemilik perusahaan untuk menentukan 2. Bahan baku
melalui apa pengendalian tersebut akan Pemeriksaan saat bahan baku datang
dilakukan. Pengendalian kualitas tidak perlu dilakukan oleh perusahaan agar
hanya tampak pada produk akhir yang produk akhir dapat terjamin kualitasnya,
sesuai dengan standar kualitas, tetapi sehingga setiap bahan baku yang
pelaksanaan pengendalian kualitas harus diterima oleh perusahaan harus
dilakukan mulai pada saat penerimaan melewati bagian pemeriksaan untuk
bahan baku, pengelolaannya, hingga menentukan kualitas bahan baku yang
proses penyelesaian atau pengemasannya. diterima. Dalam perusahaan ini bahan
baku yang diterima langsung
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

didatangkan dari perusahaan pusat tidak langsung, yang dapat


yang berlokasi di Jln. Pesapen Kali 24, mempengaruhi dirinya dan
Surabaya. Pengendalian bahan baku pekerjaannya saat bekerja. Kondisi dan
sudah dilakukan dengan membuat lingkungan kerja di PT. ,WDO )UDQ¶V
catatan penerimaan dan pengeluaran Multindo Food Industries dirasakan
bahan oleh bagian gudang. sudah cukup baik walaupun suhu di
3. Metode dalam ruang produksi ini cukup tinggi.
Metode kerja yang digunakan Kenaikan suhu ini selain disebabkan
perusahaan sangat berpengaruh besar oleh cuaca kota Tabanan yang memang
terhadap kelancaran proses produksi. panas, juga disebabkan oleh suhu yang
Berfungisnya metode kerja yang berasal dari mesin-mesin produksi yang
diterapkan dalam perusahaan untuk digunakan perusahaan. Meskipun
mengatur semua bagian yang terlibat sedikit mengganggu, namun hal
dalam proses produksi akan tersebut tidak terlalu mempengaruhi
mengurangi jumlah produk rusak yang tingkat kelembaban di dalam pabrik
terjadi. Demikian juga sebaliknya karena sirkulasi udara dapat bekerja
apabila metode yang dijalankan tidak dengan baik melalui ventilasi-ventilasi
dijalankan dengan baik, maka udara yang terdapat di dalam ruang
kemungkinan terjadinya produk rusak produksi.
semakin besar. Metode untuk Kelima penyebab produk cacat
mengendalikan kualitas produk yang diatas yang mendominasi terdapatnya
dilakukan oleh PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR produk cacat pada PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR
Food Industries ini adalah dengan cara Food Industries adalah dari segi manusia
mengumpulkan laporan-laporan yang dan mesin. Bergerak dalam bidang usaha
berkaitan dengan kegiatan produksi di terutama usaha yang dalam bidang
lapangan, tetapi pengecekan yang manufaktur yang mengaplikasikan mesin,
dilakukan hanya tiga hari sekali tidak peralatan dan tenaga kerja dan suatu
setiap hari saat proses produksi, medium proses untuk mengubah bahan
sedangkan proses produksi dilakukan mentah menjadi barang jadi yang siap
dua kali dalam sehari yaitu pada pagi untuk dijual, resiko adanya produk cacat
dan siang hari, sehingga menyebabkan dalam kegiatan produksi merupakan hal
kurang terkontrolnya proses produksi. yang wajar terjadi, pemilik perusahaan
4. Mesin tentunya sudah mempunyai strategi untuk
Keberhasilan produk selama dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
proses produksi, mesin sebagai Pengendalian produk cacat yang sudah
peralatan yang mendukung dalam dilakukan PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG
kegiatan produksi serta memperlancar Industries adalah dengan menjual kembali
hasil olahan adonan sangat memegang roti yang rusak secara kiloan pada
peranan penting. Perawatan mesin langganan-langganan dan masyarakat
yang dilakukan perusahaan dalam sekitar dengan harga 50% dari harga jual,
kegiatan produksi tidak berkala hal ini dapat meminimalisir kerugian dari
membuat kualitas mesin tidak terjaga. perusahaan.
Oven adalah salah satu mesin yang
berperan penting untuk kematangan roti PEMBAHASAN
secara merata serta merupakan Dilihat dari bulan Januari sampai
langkah terakhir untuk mendapatkan Desember jumlah produksi dan produk
hasil roti yang diharapkan, hal ini tentu cacat tiap bulannya berbeda karena
akan berpengaruh terhadap output dari disetiap bulan jumlah pesanan roti bakery
perusahaan. ini jelas berbeda, pesanan roti yang
5. Lingkungan terendah berada pada bulan Januari dan
Lingkungan kerja merupakan segala yang terbanyak pada bulan Desember.
sesuatu yang ada di sekitar karyawan Hasil analisis dengan alat pengendalian
pada saat bekerja, baik yang berbentuk kualitas yaitu control chart terhadap produk
fisik ataupun non fisik, langsung atau cacat yang ada pada PT. ,WDO )UDQ¶V
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

Multindo Food Industries tahun 2013 pencegahan terhadap penyebab produk


dengan bantuan Software SPSS (Statistical cacat apakah terjadi kesalahan dalam
Program Sosial Scence) 16.0 mengalami proses produksi sehingga produk cacat itu
fluktuasi di setiap bulannya. Dapat dilihat terjadi. Terdapat lima penyebab terjadinya
pada gambar 4.1, masih adanya titik-titik produk cacat pada roti bakery, hal ini
yang berada di luar batas kendali. Terdapat sejalan dengan teori Nasution (2001:108),
1 titik yang berada di luar batas kendali atas secara umum faktor-faktor penyebab
(UCL) yaitu pada bulan Desember dan 11 produk cacat ada lima macam yang
titik yang berada diantara batas kendali diperkenalkan oleh seorang ilmuan Jepang
atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) yaitu Kaoru Ishikawa diantaranya, 1)
yaitu pada bulan Januari sampai manusia, 2) bahan baku, 3) metode, 4)
November. Dapat dikatakan bahwa proses mesin, dan 5) lingkungan, namun yang
produksi pada PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG mendominasi penyebab produk cacat pada
Industries tahun 2013 masih dalam batas PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV
pengendalian, namun proses produksi adalah dari faktor manusia dan mesin yang
belum dikatakan sempurna, karena titik-titik digunakan. Di bawah ini pembahasan
yang berada diantara UCL dan LCL tidak mengenai penyebab produk cacat pada PT.
sejajar atau lurus dengan Central Line (CL) ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV sebagai
/ garis pusat atau tengah dan juga terdapat berikut: 1) Manusia, untuk mencapai tujuan
satu titik yang melewati batas UCL, hal ini organisasi secara maksimal, diperlukan
sesuai dengan teori UCL d p d LCL produktivitas kerja yang optimal dari
(Haming dan Nurnajamuddin, 2012) yang sumber daya manusia yang ada dalam
berarti p lebih besar atau sama dengan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan
UCL dan p lebih kecil atau sama dengan harus mempunyai program dalam rangka
LCL. Untuk membuat semua proses berada peningkatan produktivitas pegawai.
di dalam batas kendali masih diperlukan Program peningkatan kualitas sumber daya
langkah antisipasi. manusia perlu dilakukan secara terencana,
Pelaksanaan pengendalian kualitas terarah, dan berkesinambungan dalam
merupakan salah satu kegiatan yang harus rangka meningkatkan kemampuan dan
dilakukan oleh setiap perusahaan yang profesionalisme. Jumlah keseluruhan
memproduksi barang maupun jasa. Hal ini tenaga kerja yang ada pada PT. ,WDO )UDQ¶V
disebabkan karena kualitas hasil produksi Multindo Food Industries sebanyak 66
perusahaan yang akan menentukan orang. Dalam memperkerjakan karyawan
keberhasilan perusahaan di mata tentunya harus melewati tahap seleksi serta
masyarakat atau konsumen. Upaya karyawan sudah memiliki pengalaman
pengendalian yang sudah dilakukan oleh dalam bidangnya masing-masing. Sasaran
PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR Food Industries dari peningkatan kualitas sumber daya
adalah dengan menjual kembali roti yang manusia adalah untuk meningkatkan
rusak secara kiloan pada langganan- produktivitas dan mutu kerja pegawai dalam
langganan dan masyarakat sekitar melaksanakan tugas-tugasnya, baik
lingkungan perusahaan dengan menjual kemampuan fisik maupun kemampuan non
setengah harga dari harga jual, hal ini fisik (kecerdasan dan mental) yang
sejalan dengan teori yang dikemukakan menyangkut kemampuan bekerja, berpikir,
oleh Supriyono (2000) yang menyatakan dan keterampilan lain. PT. ,WDO )UDQ¶V
³Sroduk cacat yaitu produk yang kondisinya Multindo Food Industries sudah melakukan
rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu seleksi pada karyawan yang akan melamar
yang sudah ditentukan, akan tetapi produk khususnya di bagian produksi, tetapi sistem
tersebut masih bisa diperbaiki secara magang masih kurang diterapkan, sehingga
ekonomis menjadi produk yang baik karyawan baru kurang teliti dalam
mutunya yang dijual dengan harga 50% melakukan pekerjaan. Oleh sebab itu,
daUL KDUJD MXDO´ 6HODLQ XSD\D SHQJHQGDOLDQ upaya meningkatkan kualitas sumber daya
yang sudah dilakukan oleh perusahaan di tersebut melalui pemberian pendidikan dan
atas, perusahaan juga dapat melakukan pelatihan. Tindakan perbaikan akan
masalah yang disebabkan oleh rnanusia
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

yaitu dilakukan peningkatan training dan diatasi; 4) Mesin, peralatan produksi


kedisiplinan karyawan. Untuk training merupakan unsur dari proses produksi yang
dilakukan dengan tujuan peningkatan penting dan membutuhkan pemeliharaan
ketrampilan karyawan, sedangkan untuk rutin dan berkala. Perawatan bisa dilakukan
melakukan peningkatan kedisiplinan setiap hari atau pun setiap bulan.
karyawan dilakukan dengan memberikan Perawatan mesin yang dilakukan setiap
sanksi atau hukuman bagi siapa saja hari adalah dengan membersihkan mesin
karyawan yang tidak disiplin. Dengan dan perberian pelumas jika diperlukan
demikian dalam hubungannya dengan sedangkan perawatan tiap bulan adalah
kualitas hasil produksi, maka tenaga kerja dengan melakukan service atau reparasi
harus memiliki kesadaran untuk mesin apabila mengalami kerusakan, tetapi
mempertahankan dan meningkatkan penyebab yang rentan terjadi dalam proses
kualitas produk yang dihasilkan, sehingga produksi dilihat dari mesinnya adalah oven
produk tersebut berkualitas baik dan pada yang sering mengalami kerusakan serta
akhirnya akan memberikan keuntungan berdampak pada roti menjadi tidak matang
pada para pekerja; 2) Bahan baku, hal yang merata dan gosong. Peralatan yang
berkaitan dengan keperluan proses digunakan dalam perusahaan ini adalah:
produksi, bagian gudang akan 1) Pencampur adonan (mixer)
mengeluarkan bahan baku sesuai metode Terdapat tiga mesin pencampur adonan
first in first out (FIFO). Metode ini digunakan dengan jenis spiral mixing machine,
berkaitan dengan sifat bahan baku roti yang mesin berjenis spiral mixing sudah
mudah rusak dan mempunyai masa diggunakan perusahaan pada tahun
kadaluarsa. Dalam kenyataannya masih 1975, diantaranya.
saja terdapat bahan baku dasar yaitu a. Penghalus adonan (breaker)
tepung, ragi, margarin yang tidak sesuai Dengan alat ini adonan dihaluskan
dengan standar bahan baku yang dimiliki kembali setelah dilakukan
perusahaan. Tindakan yang dilakukan fermentasi pertama. Perusahaan
mengingat masalah bahan baku adalah menggunakan 3 unit dough
prosedur pemeriksaan bahan baku yang breaker.
wajib dilakukan oleh staf bagian gudang b. Pembagi dan pembulat adonan
dimulai dengan pemerikasaan fisik dan (devider dan rounder)
kemasan bahan baku yang diterma dari Prinsip kerja dari alat ini adalah
pemasok meliputi keutuhan kemasan, membagi adonan menjadi
kebocoran, kesesuaian ukuran yang potongan-potongan yang siap
dipesan, masa kadaluarsa dan kerusakan diolah lebih lanjut. Perusahaan
lainnya. Apabila bahan baku yang dipesan memiliki 2 unit semi auto devider
jelek dan tidak sesuai, maka akan ditolak dan rounder.
dan dikembalikan ke pemasok. Apabila c. Alat pemulung/moulder
bahan baku dinyatakan baik, akan Dengan alat ini adonan dicetak
ditempatkan dalam gudang dengan sekaligus untuk dimasukkan ke
mencantumkan tanggal penerimaannya. dalam loyang-loyang.
Semua permintaan bahan baku akan 5) Ruang fermentasi/proofer room
disesuaikan, dimana pengeluarannya akan Dalam proofer room, adonan
melewati satu pusat penimbangan yang diistirahatkan agar terjadi fermentasi
diketahui, dicatat dan diparaf oleh petugas akhir sebelum adonan dibakar dan suhu
0
gudang yang berwenang agar dapat dipertahankan hangat (± 38 C).
dipertanggungjawabkan; 3) Metode, 6) Alat pemanggang roti/Oven
tindakan yang perlu dilakukan adalah Perusahaan memiliki tiga buah
dengan mengadakan pengecekan data pemanggang roti/oven dengan jenis
pada setiap tahapan proses produksi oleh rotary oven tahun 1975. Pada oven
bagian quality control. Apabila terjadi rotari ini, loyang berisi adonan akan
penyimpangan-penyimpangan perlu dicatat dirotasi selama pemanggangan,
di kartu laporan hasil produksi sehingga sehingga pemanasan merata. Untuk
penyimpangan tersebut dapat langsung
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

meningkatkan pemerataan dan total produk cacat sebanyak 29.066.000


pemindahan panas, digunakan blower buah dengan jumlah persentase
agar terjadi sirkulasi udara panas di kerusakan sebesar 28,73%. Dari bulan
dalam ruangan pemanggangan. Januari sampai November titik-titik
Upaya perbaikan yang perlu jumlah produk cacat masih berada
dilakukan perusahaan memperhatikan diantara garis UCL dan LCL. Upper
pemeliharaan dan kebersihan alat-alat yang Control Limit (UCL) / batas kendali atas
digunakan secara efektif. Hal ini berkaitan sebesar 3.526.969, Lower Control Limit
dengan tingkat keberhasilan produk akhir (LCL) / batas kendali bawah sebesar
roti yang tergantung dari kelancaran 1.317.363 dengan rata-rata sebesar
operasi mesin dan higienitas/sanitasi 2.422.166, tetapi terdapat satu titik yang
peralatan yang digunakan, serta tempat berada di atas UCL yaitu pada bulan
penyimpanan peralatan. Desember, sehingga dapat dikatakan
5) Lingkungan, keadaan lingkungan dan proses produksi berada pada batas
suasana kerja yang baik akan pengendalian, namun proses produksi
mempengaruhi prestasi kerja karyawan. belum tergolong sempurna karena titik-
Penerangan yang cukup, sirkulasi udara titik yang berada diantara UCL dan LCL
yang baik, tempat kerja yang bersih, suhu tidak sejajar dengan garis pusat atau
udara, keamanan dan keselamatan kerja tengah.
yang terjamin serta tata letak (layout) yang (2) Upaya pengendalian yang dilakukan
baik akan membuat para pekerja merasa 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR Food Industries
nyaman dan aman dalam melakukan adalah dengan menjual kembali roti
pekerjaan yang dapat mengakibatkan yang rusak secara kiloan pada
prestasi kerja karyawan meningkat. langganan-langganan dan masyarakat
Penempatan mesin yang berada di ruang sekitar lingkungan perusahaan dengan
produksi sudah tertata dengan baik, menjual setengah harga dari harga jual.
tempatnya yang luas sehingga dalam Upaya pencegahan juga bisa dilakukan
melakukan pekerjaan terasa nyaman. terhadap penyebab dari produk cacat
Ruang produksi berada di lantai satu serta yaitu: 1) manusia , 2) bahan baku, 3)
ruang pimpinan, kabag produksi, kabag metode, 4) mesin, dan 5) lingkungan.
pemasaran, kabag keuangan, kabag Dari kelima penyebab produk cacat
akuntansi dan kabag personalia berada di yang paling mendominasi adanya
lantai dua. PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG produk cacat dalam 37 ,WDO )UDQ¶V
Industries berada jauh dari pemukiman Multindo Food Industries adalah faktor
penduduk dan dekat dengan persawahan manusia dan mesin.
sehingga polusi pabrik tidak mengganggu
pemukiman penduduk. SARAN
Hal-hal tersebut adalah penyebab Berdasarkan hasil penelitian dan
terjadinya produk cacat pada PT. ,WDO )UDQ¶V simpulan diatas, dapat disampaikan
Multindo Food Industries dan upaya beberapa saran sebagai berikut.
perbaikan yang perlu dilakukan secara 1. PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV
efektif. Dari kelima penyebab di atas, faktor sebaiknya melakukan pengendalian
yang mendominasi terjadinya produk cacat terhadap produk cacat dengan
di PT. ,WDO )UDQ¶V 0XOtindo Food Industries menggunakan metode Control Chart
adalah faktor manusia dan mesin. dan bantuan dari software SPSS.
Upaya pencegahan yang dilakukan
SIMPULAN DAN SARAN terhadap penyebab dari produk cacat
SIMPULAN dilihat dari faktor sebagai berikut. Upaya
Berdasarkan analisis data pada bab IV, yang dapat disarankan pada
maka dapat dibuat simpulan hal-hal perusahaan mengenai penyebab
sebagai berikut. adanya produk cacat yaitu; 1) dari segi
(1) Total produksi roti bakery pada PT. Ital manusia, 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRd
)UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG ,QGXVWULHV tahun Industries diharapkan untuk melakukan
2013 sebanyak 101.170.500 buah dan pengawasan terhadap para pekerja
Vol: 4 Nomor: 1 Tahun: 2014

dengan lebih ketat, memberikan Widjaja Tunggal, Amin. 2000. Manajemen


pelatihan bagi para pekerja khususnya Mutu Terpatu Suatu Pengantar
dalam proses produksi seperti training (TQM). Jakarta: PT.Rineka Cipta.
dan magang sebelum tetap menjadi
karyawan serta lebih menekankan Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja Edisi
informasi penting yang bersangkutan Ketiga. Jakarta: PT.Rajagrafindo
dengan kegiatan produksi; 2) dari segi Persada
mesin, 37 ,WDO )UDQ¶V 0XOWLQGR )RRG
Industries agar melakukan pengecekan
kesiapan mesin sebelum dan sesudah
digunakan agar sesuai standar
operasional, melakukan perawatan
mesin secara berkala, tidak hanya
ketika mesin mengalami kerusakan,
segera mengganti komponen mesin
yang rusak sehingga tidak menghambat
proses produksi.
2. Bagi peneliti yang akan datang yang
melakukan penelitian yang sama
diharapkan menambahkan variabel yang
berbeda pada penelitian yang akan
dilakukan agar lebih bervariatif sehingga
nantinya dapat dibandingkan dengan
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi
dan Perencanaan Sistem Produksi,
Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Operasi


Dan Produksi Edisi Revisi. Jakarta:
LP FE UI.

Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin,


Mahfud. 2012. Manajemen Produksi
Modern (Operasi Manufaktur dan
Jasa Buku 2). Jakarta: PT. Bumi
Aksara

Nasution, M.N. 2001. Manajemen Mutu


Terpadu (Total Quality
Management). Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Schermerhorn, John R., Jr. 2003.


Management For Productivity. New
York: John Willey & Sons Inc.

Supriyono.2000. Akuntansi Biaya


Pengumpulan Biaya dan Penentuan
Harga Pokok. Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai