Anda di halaman 1dari 24

DISUSUN

O
L
E
H
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5
DEWI HASTUTI KOMALASARI
MAULINDA YULINTARI
NABTU FULAN HIDWALAFIFA
*
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit
ini dapat disebabkan oleh infeksi virus atau toksik. Hepatitis
virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi virus hepar,
virus hepar ini selain dapat memberikan peradangan akut,
dapat juga menjadi kronik pada hati (Monica, 2006).
Hepatitis adalah inflamasi hepar yang di sebabkan oleh salah
satu dari lima agen virus yang berbeda (Carpenito, 1999).
Menurut Hadi (1999) Hepatitis adalah suatu proses peradangan
pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh
reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia.
*
A. Anatomi hati
* Keterangan
1. Impressio oesophagea 15. Lobus quadratus
2. Appendiks fibrosa hepatis 16. Vesica libiaris
3. Lig venosum
17. Lobus hepatis dexter
4. Lobus caudatus
5. Impressio gastrica 18. Impressio colica
6. Tuber omentale 19. A.cystica
7. Proc papillaris 20. Impressio deodenalis
8. Proc caudatus 21. A. Lobi caudati
9. Lobus hepatis sinister 22. Ductus choleduchurs (biliaris)
10.Margo inferior
23. Impressio renalis
11.A. Hepatica propria
12.Fissura propria 24. V. Portae hepatis
13.Incisura ligamenti teretis 25. Lig coronarium
14.Lig. Teres hepatis 26. Impressio suprarenalis
27. Facies diapragmatica
(Sumber : sobbota, 2000)
28. V. Cave intake
B. Fisiologi hati
Hati merupakan kelenjer terbesar dalam tubuh, rata-rata sekitar 1.500 gr,
atau 2,5 berat badan pada orang dewasa normal. Hati merupakan organ
elastis lunak yang tercetak oleh struktur sekitarnya. Permukaan superior
adalah cembung dan terletak di bawah kubah kanan diafragma dan
sebagian kubah kiri. Bagian bawah hati adalah cekung dan merupakan atap
ginjal kanan, lambung, pangkreas, dan usus. Hati memiliki dua lobus
utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen enterior dan
postorior oleh fisula segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar. Lobus
kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum falsiforme
yang dapat dilihat dari luar. Ligamentum falsiforme berjalan dari hati ke
diafragma dan dinding depan abdomen. Permukaan hati diliputi oleh
peritoneum viseralis, kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang
melekat langsung pada diafragma. Beberapa ligamentum yang merupakan
lipatan peritonium membantu menyongkong hati. Dibawah peritonium
terdapat jaringan penyambung padat yang dinamakan kapsula Glisson, yang
meliputi seluruh permukaan organ, kapsula ini pada hilus atau porta
hepatis di permukaan inferior, melanjutkan diri kedalam massa hati,
membentuk rangka untuk cabang-cabang vena porta, arteria hepatika, dan
saluran empedu.
*
Menurut Mansjoer (2001), penyebab hepatitis B yaitu: Virus
Hepatitis B, Paling sedikit ada 6 jenis virus penyebab
Hepatitis, yaitu Virus Hepatitis A,B,C,D,E, dan G tetapi pada
umumnya menimbulkan masalah terutama hepatitis A,B,dan C.
*
Inflamasi yang menyebar pada hepar dapat di sebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan
bahan-bahan kimia.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan
peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang
memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran
kanan atas. Hal ini di manifestasikan dengan adanya rasa mual
dan nyeri pada ulu hati.
*
Tanda dan gejala Hepatitis B menurut mansjoer, (2001) adalah:
a) Gambaran klinis Hepatitis virus bervariasi, mulai dari yang tidak merasakan
apa-apa atau hanya mempunyai keluhan sedikit saja sampai keadaan yang
berat, bahkan dan kematian dalam beberapa hari saja.
b) Tanda dan gejala hepatitis B biasanya muncul sekitar tiga bulan setelah Anda
sudah terinfeksi dan dapat berkisar dari ringan hingga parah. Kebanyakan
bayi dan anak-anak dengan hepatitis B tidak mengembangkan tanda-tanda
dan gejala. Hal yang sama berlaku untuk beberapa orang dewasa.
Tanda dan gejala hepatitis B dapat meliputi :
1. sakit perut
2. urin berwarna gelap
3. Demam
4. nyeri sendi
5. kehilangan nafsu makan
6. mual dan muntah
7. mudah merasa lemah dan lelah
8. kulit dan bagian putih mata Anda (jaundice) menguning
C. Pada golongan Hepatitis innaparent tidak di temukan gejala. Hanya di
ketahui bila di lakukan pemeriksaa faal hati (peningkatan serum
transaminase) dan biopsy menunjukkan kelainan.
D. Pada Hepatitis anikterik, keluhan sangat ringan dan samar-samar.
Umumnya anoreksia dan gangguan pencernaan. Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan hiperbilirubenemia ringan dan bilirubinuria. Urin
secara makroskopik berwarna seperti teh tua dan apabila diaduk akan
memperlihatkan busa berwarna kuning kehijauan.
E. Bentuk Hepatitis akut yang ikterik paling sering ditemukan dalam klinis.
Biasanya perjalan jinak dan akan sembuh dalam waktu kira-kira 8 minggu
F. Hampir semua Hepatitis fulminan mempunyai prognosis jelek. Kematian
biasanya terjadinya dalam 7-10 hari sejak mulai sakit.Pada waktu yang
saingkat terdapat gangguan neurology fetor hepatik dan muntah-muntah
yang persisten. Terdapat demam ikterus yang menghebat dalam waktu
singkat. Pada pemeriksaan didapatkan hati yang mengecil, purpura dan
perdarahan saluran cerna.
g Pada Hepatitis persisten, tidak terdapat kemajuan dari periode akut dan
seluruh perjalanan penyakit. Penurunan bilirubin dan transaminase
terjadi perlahan-lahan. Pasien masih mengeluh lemas dan cepat lelah,
meskipun nafsu makan telah membaik. Pekerjaan fisik akan memperburuk
hasil pemeriksaa fungsi hati. Golongan ini akan sembuh sempurna dalam
waktu antara 1-2 tahun.
*
a. Pemeriksaan penunjang menurut Doenges, (2000) adalah :Tes fungsi hati : Merupakan batasan
nilai untuk membedakan Hepatitis virus dari non-virus.
b. AST (SGOT/ALT (SGPT) : Awalnya meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak
menurun.
c. Darah lengkap : Sel darah merah menurun sehubungan dengan penurunan hidup (gangguan enzim
hati) atau mengakibatkan perdarahan.
d. Leukopenia : Trombositemia mungkin ada (splenomegali).
e. Diferensial Darah Lengkap : Leukositosis, monositosis, Limfosit atifikal, dan sel plasma.
f. Alkali fosfatase : Agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat).
g. Feses : Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati).
h. Albumin serum : Menurun.
i. Gulah darah : Hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fungsi hati).
j. Anti-HAV IgM : positif pada tipe A.
k. HbsAG : Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A). Merupakan diagnostic sebelum terjadi gejala
klinik.
l. Masa protombin : mungkin memanjang (disfungsi hati)
m. Bilirubin serum : Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk mungkin
berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler).
n. Tes ekspresi BSP : Kadar darah meningkat.
o. Biopsi hati : Menunjukan diagnosis dan luasnya nekrosis.
p. Scan Hati : Peninggian kadar bilirubin dan hematuria.
*
Penatalaksanaan menurut Sylvia, (1995) adalah:
A. Pengobatan
Tidak terdapat terapi spesifik untuk heptitis virus akut, Tirah
baring selama fase akut penting di lakukan, dan diet rendah lemak
dan tinggi karbohidrat umumnya merupakan makanan yang paling
dapat di makan oleh penderita, pemberian makanan secara
intravena mungkin perlu di berikan selama fase akut bila pasien
terus menerus muntah. Aktivitas fisik biasanya perlu dibatasi
hingga gejala mereda dan tes fungsi hati kembali normal.
B. Pencegahan
Penatalaksanaan lebih ditekankan pada pencegahan melalui
imunisasi karena keterbatasan pengobatan hepatitis virus. Saat ini
sudah tersedia imunisasi pasif dan aktif untuk HAV maupun HBV.
*
Komplikasi Hepatitis B menurut Mansjoer, (2001) adalah :
a. Komplikasi ringan
1) Misalnya kolestasis berkepanjangan
2) Relapsing hepatitis, atau hepatitis kronis persisten dengan
gejala asimtomatik.
b. Komplikasi Berat yang dapat terjadi adalah
1) Hepatitis kronis aktif
2) Sirosis Hati
3) Hepatitis fulminal atau karsinoma hepatoseluler
4) Anemia aplastik glomerulonefritis
5) Netrotizing vaculitis atau mixed cryogllobulinemia.
*
Proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang
sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu,
kelompok, dan masyarakat yang berfokus pada indikasi,
pemecahan masalah dan respon klien terhadap penyakitnya
(Wartonah, 2001).
Langkah-langkah dalam penerapan asuhan keperawatan meliputi:
pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan
keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
*
 Pengumpulan data
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat penyakit keluarga
6. Pola kebiasaan sehari-hari
7. Pemeriksaan fisik
8. Pemeriksaan penunjang
*

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan


respons manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari
individu atau kelompok dimana perawatsecara akontabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga
status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah
(Nursalam, 2001).
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan
diagnosa medis hepatitis menurut Doenges, (2001) adalah :
a. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, penurunan
kekuatan/ketahanan, nyeri mengalami keterbatasan aktivitas dan
depresi.
b. Perubahan gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolik, anoreksia, mual/muntah.
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan
melalui muntah dan diare, asites, dan gangguan proses peristaltik.
d. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada hati ditandai dengan
hati merasa nyeri ketika ditekan.
e. Kurang penngetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber
informasi.
*
Rencana tindakan keperawatan adalah suatu dokumen tulisantangan
dalam menyelesaikan masalah tujuan dan intervensi (Nursalam, 2001).
Rencana tindakan keperawatan adalah semua tindakan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat
ini ke status kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan
(Potter & Perry, 2005).
Menurut Nursalam, (2001), pedoman penulisan kriteria hasil
berdasarkan.
“SMART’’ adalah singkatan dari:
S = Spesifik (harus spesipik dan tidak menimbulkan arti
ganda).
M = Measurable (Keperawatan harus dapat di ukur,
khususnya tentang Prilaku klien : dapat dilihat, didengar, diraba,
dirasakan dan dibau).
A = Achievable (harus dapat di ukur).
R = Rasional (harus dapat di capai).
T = Time (tujuan keperawatan)
Rencana asuhan keperawatan
DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN
Tujuan dan Rencana Rasional
hasil kriteria
Intoleran aktivitas Setelah dilakukan
tindakan keperawatan di
1.Tingkatan tirah 1.Meningkatkan istirahat
baring/duduk.
1. berhubungan harapkan pasien dapat
dan ketenangan.
2.Ubah posisi dengan
dengan kelemahan kembali beraktivitas
sering.
2.Meningkatkan fungsi
umum,penurunan dengan kriteria hasil:
3.Awasi terulangnya
pernapasan dan meminilkan
1 .menyatakan
kekuatan pemahaman antoreksia dan nyeri tekana pada area tertentu
/ketahanan,nyeri,m situasi/faktor resiko dan tekan pembesaran hati untuk menurunkan resiko
engalami program pengobatan 4.Berikan obat sesuai kerusakan jaringan.
individu
keterbatasan 2. melaporkan
dengan indikasi 3.Menunjukan kurangnya
aktivitas dan kemampuan melakukan
sedative, agen resolusi/eksaserba si
antiansiates.
depresi yang di peningkatan toleransi penyakit.
aktivitas.
tandai dengan 3. menunjukan prilaku
4.Membantu dalam
ketidak nyamanan yang menampakan manajemen kebutuhan
kerja,penurunan kembali beraktivitas tidur.
kekuatan otot dan
menolak untuk
bergerak
2. Perubahan gangguan Setelah di lakukan 1.Awasi 1.Makan banyak sulit
nutrisi kurang dari tindakan pemasukan untuk mengatur bila
kebutuhan tubuh keperawatan diet/kalori. pasien anoreksia
berhubungan dengan diharapkan nutrisi 2.Berikan makan 2.Agar pasien tidak
kegagalan masukan klien dapat sedikit tapi sering. bosan, mual dan
untuk memenuhi terpenuhi dengan 3.Berikan muntah.
kebutuhan metabolik: kriteria hasil: perawatan mulut 3.Menhilangkan rasa
anoreksia,mual/muntah 1.Menunjukan sebelum makan. tak enak dapat
ditandai dengan malas prilaku perubahan 4.Anjurkan makan menigkatkan nafsu
makan gangguan pola hidup untuk dalam posisi tegak. makan.
sensasi pengecap, nyeri meningkatkan / 5.Konsul pada ahli 4. Menurunkan rasa
abdomen/kram, mempertahankan diet. penuh pada abdomen
penurunan berat badan berat badan yang dan dapat
dan tonus otot buruk. sesuai. meningkatkan
2.Menunjukan pemasukan.
peningkatan berat 5. Berguna dalam
badan mencapai membuat program
tujuan dengan nilai diet.
laboratorium.
3. Kekurangan volume Setelah dilakukan 1.Awasi intake 1.Memberikan
tindakan dan outputnya informasi tentang
cairan berhubungan
keperwatan di 2.Kaji tanda kebutuhan
dengan kehilangan penggantian/efek
harapkan vital.
berlebihan melalui terapi.
kebutuhan 3.Periaksa asites
muntah dan diare, 2.Indikator volume
volume cairan atau sirkulas i.
asites, dan ganguan dapat di penuhi pembentukan 3.Menurunkan
proses pembekuan dengan kriteria udema. kemungkinan
ditandai dengan hasil: 4.Awasi nilai pendarahan kedalam
badan terasa lemas, 1.Mempertahank laboratorium jaringan.
an hidrasi 5.Berikan cairan 4.Menunjukan hidrasi
wajah pucat dan
dan mengidentipikasi
turgor kulit buruk. adekuat IV.
retensi natrium/kadar
2.Tanda vital protein yang dapat
stabil. menimbulkan
3.Turgor kulit pembentukan edema.
baik 5.Memberikan cairan
dan penggantian
elektrolit
4. Nyeri akut Setelah 1.Kajikeluhan nyeri, 1.Menimbulkan infark
termasuk lokasi, jaringan/nyeri terus
berhubunga dilakukan
lamanya dan menerus
n dengan tindakan intensitas (skala 0-10)
2.Nyeri unik bagi tiap
inflamasi keperawatan 2.Observasi petunjuk
orang, seseorang dapat
pada hati diharapkan nyeri non verbal
misalnya gaya menunjukan gambaran
ditandai nyeri dapat tentang persepsi individu,
berjalan, posisi tubuh,
dengan hati hilang dengan enggan bergerak, petunjuk non verbal yang
merasa nyeri kriteria hasil: ekspresi wajah, dapat membantu
ketika Menyatakan manivestasi fisiologi mengevaluasi nyeri dan
nyeri keefektifan terapi
ditekan nyeri mereda
3.Diskusikan dengan
3.Keterlibatan klien/orang
klien/orang terdekat
terdekat pada perawatan
apakah tindakan
penghilang nyeri yang dan memungkinkan
efektif pada masa lalu identifikasisendiri yang
telah ditemukan untuk
menghilangkan nyeri.
5. Kurang Setelah dilakukan 1.Kaji tingkat 1.Mengidentifikasi
pengetahuan tindakan pemahaman proses area kekurangan
berhubungan keperawatan di penyakit. pengetahuan/salah
2.Berikan informasi informasi dan
dgan tidak harapkan klien
khusus tentang/penularan memberikan
mengenal sumber mengetahui Penyakit. kesempatan untuk
informasi di tentang 3.Bantu pasien memberikan
tandai dengan penyakitnya mengidentifikasi aktivitas informasi tambahan
pernyataan yang dengan kriteria pengalih sesuai keperluan
salah konsepsi, hasil: 4.Diskusikan 2.Kebutuhan/rekme
meminta 1.Menyatakan pembatasan donor darah. ndasi akan
informasi, dan pemahaman 5.Kaji ulang pentingnya bervariasi karena
menghindari alkohol 6-12 tipe hepatitis dan
tidak akurat proses penyakit
bulan. situasi individu.
mengikuti dan pengobatan 3.Aktivitas yang
instruksi. 2.Mengidentifikas dapat di nikmati
i tanda/gejala akan membantu
penyakit dan pasien menhindari
hubungan gejala pemu-satan pada
dengan faktor penyembuhan
penyebab. panjang
4.Mencegah
penyebaran
penyakit infleksi
*
Tindakan keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesipik (Nursalam, 2001).
Merupakan tahap ke empat dalam proses keperawatan
dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan
keprawatan) yang telah di rencanakan. Dalam tahap ini perawat
harus mengetahui berbagai hal, di antaranya bahaya fisik dan
pelindungan kepada pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam
prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak pasien tingkat
perkembangan pasien. Dalam tahap pelaksanaan, terdapat dua
tindakan, yaitu tindakan mandiri dan tindakan kolaborasi (Aziz,
2001).
*
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai (Nursalam, 2001).

Menurut Nursalam, (2001) jenis evaluasi adalah sebagai berikut :


Evaluasi Formatif
Evalusi formatif merupaka observasi dan analisis perawat terhadap respon
klien pada intervensi keperawatan mengenai apa yang sedang terjadi pada klien
pada saat itu.
Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif merupakan observasi dan analisis perawat mengenai
status kesehatan klien terhadap waktu. Pernyataan – pernyatan ini mengurangi
kemajuan terhadap pencapaian kondisi sesuai kriteria hasil yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai