Disusun Oleh :
DIII KEPERAWATAN
TA 2019/2020
i
DAFTAR ISI
JUDUL ..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Makalah Hepatitis”. Makalah ini ditulis berdasarkan pencarian dari berbagai sumber.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada : Ibu Suryani S.Kep Ns M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah 1 Universitas An Nuur Purwodadi
Saya menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan di terima dengan senang hati, semoga
makalah ini dapat berguna bagi para pembaca semuanya.
Akhirnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan
sehingga terselesaikan makalah ini, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya dan sukses selalu.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
ii
BAB I
PENDAHULUN
A. Latar Belakang
Penyakit hepapitis adalah satu dari sekian banyak ancaman kesehatan utama di dunia.
Berdasarkaan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan RI Tahun
2014, diperkirakan 10 dari 100 orang Inonesiaterinfeksi Hepatitis B atau C. Artinya, ada
28 Juta penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C. empat juta diantaranya
berpotensi untuk berkembang hingga stadium kronis, dan 14 Juta kasus hepatitis kronis
beresiko tinggi untuk berlanjut ke kanker hati. Ini menjadikan Indonesia menempati
peringkat ke-2 se- ASEAN dengan jumlah kasus Hepatitis B tertinggi.
Kebanyakan orang yang terinfeksi hepatitis tidak yakin bagaimana mereka bias mendapat
penyakit ini. Ditambah lagi, tidak semua orang terinfeksi penyakit hepatitis akan
memiliki gejala. Biasanya mereka menyadari kondisinya dikemudian hari saat penyakit
ini telah jauh berkembang. Sebagian besar kasus Hepatitis didiagnosis saat pemeriksaan
medis rutin. Berikut penjellasan lengkap seputar penyakit Hepatitis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Hepaatitis?
2. Ada berapa macam Hepatitis?
3. Apa penyebab dan bagaimana penularan Hepatitis?
4. Apa saja tanda dan gejala Hepatitis?
5. Bagaimana cara pencegahan Hepatitis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Hepatitis
2. Untuk mengetahui berapa macam Hepatitis
3. Untuk mengetahui penyebab dan bagaimana penularan Hepatitis
4. Untuk mengetahui apa saja tanda dan gejala Hepatitis
5. Untuk mengetahui cara pencegahan Hepatitis
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah inflamasi atau radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar
terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alcohol. (Ester monica,
2002 : 93)
Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati. Hepatitis virus
adalah istilah yng digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai nekrosis dan
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilakn kumpulan perubahan klinis, biokimia
serta seluler yang khas. (Brunner & Suddarth, 2002 : 11690)
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatitis dalam
bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi
lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,
bukan penyakit hati.
Dapat disimpulkan bahwa hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada
jaringan hati yang disebabkan oleh inveksi virus yang menyebabkan sel-sel hati
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
B. Macam-macam Hepatitis
a. Hepatitis A disebabkan oleh virus RNA dari gen Enterovirus. Bentuk Hepatitis ini
ditularkan terutama melalui rute fekal-oral, melalui konsumsi makanan atau
minuman yang terinveksi virus. Virus ditemukan di feses pasien yang terinfeksi
sebelum awitan gejala dan selama beberapa hari pertama penyakit. Periode
inkubasi diperkirakan berlangsung selama 2 sampai 6 minggu, dengan rata-rata 4
minggu. Perjalanan penyakit dapat berlangsung 4-8 minggu. Virus terdapat
didalam serum dalam waktu singkat pada saat ikterik terjadi, pasien tidak
terinfeksi. Individu yang imun atau kebal terhadap hepatitis A biasa terjadi,
hepatitis A jarang berlanjut menjadi nekrosis hati akut dan hepatitis berat
(fulminant). Tidak ada status carier, dan tidak ada kasus hepatitis kronis yang
disebabkan oleh hepatitis A.
2
Hepatitis A dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui
kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang
terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui secret saluran
cerna. Umunya terjadi di daerah kumuh berupa endemik.
b. Hepatitis B
Virus hepatitis B (HBV) adalah virus DNA yang ditularkan terutama melalui
ddarah. Virus ditemukan di saliva, semen dan sekresi vagina dapat ditularkan
melalui membran mukosa dan lukaa pada kulit. Hepatitis B memiliki pperiode
inkubasi yang panjang (1 sampai 6 bulan). Virus hepatitis B memperbanyak diri
didalam hati dan tetap berada didalam serum dalam periode waktu yang lama
sehingga memungkinkan penyebaran virus. Mmereka yang beresiko mencakup
semua tenaga kesehatan, pasien di unit hemodalisa dan onkologi, pria biseksual
dan homoseksual yang seksual-aktif, dan pengguna obat-obatan IV. Sekitar 10%
pasien berstatus carier atau menderita hepatitis kronis. Hepatitis B tetap menyjadi
penyebab sirosis dan karsinoma hepatoseluler utama diseluruh dunia.
c. Hepatitis C
Sebagian besar kasus hepatitis yang disebabkan oleh virus bukanllah hepatitis A,
B atau D, melainkan hepatitis C. hepatitis C adalah bentuk primer hepatitis yang
ditulaarkkan melalui cara parenteral (penggunaan bersama jarum yang
terkonntaminasi, tertusuk jarum atau cedera pada petugas kesehatan, tranfusi
darah) atau hubungan seksual. Periode inkubasi beragam ddan dapat berkisar dari
15 sampai 160 hari perjalanan klinis hepatitis C serupa dengan hepatitis B, gejala
biasanay ringan. Status carier kronis sering kali dijumpai. Terdapat peningkatan
resiko sirosis dan kanker hati setelah hepatitis C. terapi kombinasi mengggunakan
ribavirin (Rebetol) dan interferon (Intron-A) efektiif untuk mengobati pasien
hepatitis C dan mengatasi kekambuhan.
d. Hepatitis D
Virus ini malukan koinfeksi dengan HBV sehingga inveksi HBV bertambah
parah. Infeksi oleh HDV jugaa dapat timbul belakangan pada individu yang
mengedap infeksi kronik HBV jadai dapat menyebabkan infeksi hanya bila
individu telah telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV.
Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien
tranfusi darah multiple (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV).
Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko
timbulnya hepatitis fulminant, kegagalan hati, dan kematian
e. Hepatitis E
Virus hepatitis E ditularkan melalui rute fekal-oral, terutama melalui air yang
terkontaminasi dan sanitasi yang buruk. Inkubasi beragam dan diperkirakan
berkisar antara 15 dan 165 hari. Secara umum, hepatitis E menyerupai hepatitis A.
3
hepatitis E dapat sembuh dengan sendirinya dan awitanya mendadak. Ikterik
hamper selalu terjadi. Bentuk kronis tidak terjadi. Metode pencegahan utamanya
adalah menghindari kontak dengan virus melalui hygiene (mencuci tangan).
Efektivitasnyaa immunoglobulin dalam memberi perlindungan terhadap virus
hepatitis E tidak pasti.
f. Hepatitis G
Hepatitis G (berbentuk terbaru) adalah hepatitis pascatranfusi dengan periode
inkubasi berkisar dari 14 sampai 145 hari. Tidak terdapat autoantibodi. Faktor
resiko ini serupa dengan factor resiko untuk hepatitis C. Seringkali infeksi
bersamaan dengan hepatitis B/C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminant ataupun
hepatitis kronik. Penularan melalui tranfusi darah jarum suntik.
4
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat terjadi akibat kerusakan pada
hati oleh senyawa kimia, terutama alcohol. Konsumsi alcohol berlebihaan akan
merusak sel-sel hati secara permanen dan dapat berkembang menjadi gagal hati
atau sianosis. Penggunaan obat-obatan melebihi dosis atau paparan racun juga
dapat menyebabkan hepatitis.
E. Pencegahan Hepatitis
Agar terhindar dari hepatitis, seorang perlu menerapkan pola hidup bersih dan
sehat
Misalnya :
1. Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis
2. Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan tiram,
sayuran, serta buah-buahan
3. Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain
4. Tidak menyentuh tumpahan darah tanpa sarung tangan pelindung
5. Melakukan hubungan seksual yang aman, misalnya dengan menggunakan
kondom, atau tidak berganti-ganti pasangan
6. Kurangi konsumsi alcohol
Selain itu pola hidup sehat dan bersih, hepatitis (terutama A dan B) bias dicegah
secara efektif melalui vaksinasi. Untuk vaksin hepatitis C, D, dan E hingga saat ini
masih dalam tahap pengembangan. Namun di beberapa Negara, vaksin hepatitis C
sudah tersedia dan bias digunakan.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel-sel hati mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hepatitis terdiri
dari beberapa jenis yaitu :
1. Hepatitis A
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Hepatitis D
5. Hepatitis E
6. Kemungkinan hepatitis F dan G
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena
itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam
penyempurnaan makalah ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.portaledukasi11.blogspot.com/2017/02/makalah-hepatitis.html
https://www.alodokter.com>hepatitis
https://hallosehat.com>hepatitis