PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini rumah sakit merupakan sarana yang tidak dapat dipisahkan lagi
dengan kebutuhan sosial manusia atau dengan kata lain rumah sakit akan selalu
Pelayanan gizi rumah sakit diberikan berdasarkan status klinis, gizi, dan
pelayanan gizi rumah sakit adalah penyelengaraan makanan untuk pasien dengan
klinik puskesmas dan berbagai layanan kesehatan. Peran admnistrasi rumah sakit
menilai dan menetapkan tujuan dan sasaran dalam pengembangan mutu layanana
1
dirumah sakit atau bisa menjadi quality kontrol di gizi dimana data-data sisa
makanan pasien yang di dapat di ruangan pasien oleh ahli gizi bisa di laporkan
mendapatkan diet masing-masing penyakit. Oleh sebab itu instalasi gizi perlu
melibatkan administrasi rumah sakit agar proses layananan di instalasi gizi bisa
berjalan dengan baik sehingga bisa dijadikan data-data untuk nantinya apabila
sisa makanan pasien dapat dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan
internal dan eksternal serta faktor lainnya. Faktor internal meliputi nafsu makan,
kebiasaan makan, kebosanan, dan adanya makanan tambahan dari luar. Faktor
eksternal adalah rasa makanan, dan mengingat jenis makanan yang ditawarkan,
makanan yang tidak banyak berubah. Faktor lainnya meliputi jenis penyajian,
2
kebersihan peralatan yang digunakan, dan sikap petugas dalam memberikan
melakukan observasi dan pengambilan data awal pada pasien pada bulan
Februari 2022, masih terdapat sisa makanan dengan rata rata sisa makanan
berupa makanan pokok (Nasi/bubur) rata rata 50%, lauk hewani (25%), lauk
Makanan sisa di instalasi Gizi Rumah Sakit Prof Dr. H.Aloei Saboe Kota
Gorontalo”.
masalah penelitian ini yaitu “ apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi
terhadap makanan sisa di instalasi gizi RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo.
C. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor faktor apa saja yang mempengaruhi makanan sisa di instalasi gizi RSUD
3
D. Manfaat penelitian
1. Manfat teoritis
Manfaat teoritis dalam peneltian ini dapat menambah ilmu tentang Analisis
faktor- faktor yang mempengaruhi makanan sisa di instalasi gizi Rumah Sakit
2. Manfaat praktis
sisa di instalasi gizi RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
c. Bagi peneliti
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Gizi
a. Pengertian gizi
tersebut dikenal dengan istilah unsur gizi. unsur gizi dapat dipilah
dan pengguna zat gizi dan penggunaan zat gizi tersebut atau bentuk dari
5
atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan faktor indikator
baik buruknya asupan makanan sehari- hari status gizi adalah keadaan
1. Karbohidrat
tubuh.
2. Lemak
6
Tumbuh-tumbuhan juga menyimpan lemak dalam lembaga, biji dan
Lemak berasal dari lemak hewani dan lemak nabati yang mana
kedua jenis lemak ini berbeda dalam susunan asam lemaknya. Lemak
lemak tak jenuh yang dalam suhu kamar dapat berbentuk cair yang
3. Protein
7
dapat menghasilkan jaringan baru yang terbentuk selama masa
karbohidrat.
4. Vitamin
jaringan tubuh.
5. Mineral
8
dalam jumlah sedikit. Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kalsium (Ca), fosfor (P), natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg),
klor (Ci) dan zat belerang atau sulfur (S). mineral mikro terdiri dari
zat besi (Fe), lembaga atau kuprum ( Cu), iodium (I), mangan (Mn),
kolbalt (Co), selenium (Se), flour (F) dan seng (Zn). Fungsi mineral
adalah sebagai zat pembentuk tulang dan gigi, juga untuk mengatur
keseimbangan elektrolit.
6. Air
tubuh dan menjadi bagian kurang lebih 65-70% dari berat total tubuh.
terjadi konstipasi.
9
Pola makan merupakan hal yang berpengaruh terhadap
7. Gizi seimbang
mengandung zat gizi dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan
zat gizi ( karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, dan air ) yang
usia. Gizi yang baik membuat berat badan, tinggi badan dan
pertumbuhan fisik yang lain menjadi normal. Gizi yang baik juga
10
membuat tubuh tidak mudah terkena penyakit, produktivitas kerja
pengolahannya.
11
sedangkan perhitungan dalam perencanaan kebutuhan anggaran tidak
b. Perencanaan Menu
yang akan diolah untuk memenuhi selera konsumen atau pasien dan
menu makanan dilakukan secara tim oleh staf gizi rumah sakit,
12
d. Pemesanan dan pembelian bahan makanan
tidak ada sistem yang dibuat, pemesanan bahan manakan hanya dilakukan
jumlah pasien sesuai standar porsi per orang per jenis makanan.
13
f. Persiapan bahan makanan
makanan yang akan diolah dan yang akan disimpan, pemilihan bahan
pasien.
sampai pada proses memasak yang diawasi oleh petugas gizi, pengawasan
diketahui, hal tersebut sangat penting karena terkadang juru masak tidak
14
h. Pendistribusian makanan.
set untuk pasien vip dan piring makan stainless untuk pasien ruangan
dan diet.
3. Sisa makanan
unserved meal atau sisa di piring saat dimakan ( plate waste) di akhir
15
Sisa makanan pada pasien harus diamati selama durasi siklus
makan siang, makan malam dan snack). Hal ini harus diperhitungkan
Sisa makanan merupakan salah satu dari berbagai hal yang ada
status gizi pasien. Hal ini kemudian dapat berdampak pada lamanaya
16
b. Evaluasi sisa makanan
nafsu makan, tetapi ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya sisa
17
makanan anatara lain faktor yang berasal dari luar pasien sendiri atau
faktor eksternal dan faktor yang berasal dari dalam pasien atau faktor
internal.
a. Faktor internal
1. Keadaan psikis
18
misalnya dokter, perawat dan paramedic lainnya membuat orang
dapat ditunjukan dengan rasa tidak senang, rasa takut karena sakit,
2. Aktivitas fisik
pada orang normal, pada orang sakit aktivitas fisik juga memiliki
19
kebutuhan zat gizi, nilai faktor aktivitas pada orang sakit
makan dan rasa mual. Faktor ini membuat pasien terkadang tidak
atau tidak suka ) dan cara pemilihan bahan makanan yang hendak
akan berbeda satu dengan yang lain . Pola makan sehari- hari
20
kebiasaan makan setiap harinya. Suatu kebiasaan di suatu wilayah
3. Umur
sekitar 25% pada usia anak, jumlah akan meningkat sekitar 40-
70% pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik
( Aula, 2011 ).
Pada usia tua ( manula ) kebutuhan energi dan zat- zat gizi
21
usia 65 tahun, kebutuhan energi berkurang 20% dari kebutuhan
4. Jenis kelamin
22
minuman, dan snack pada pasien laki- laki sisanya sedikit. Sisa
nasi lebih sedikit pada laki- laki diduga karena angka kecukupan
gizi yang dianjurkan ( AKG ) pada laki-laki lebih besar dari pada
5. Keadaaan khusus
dibandingkan dengan pasien biasa lainnya. Hal ini karena pada ibu
hamil, asupan zat gizi tidak hanya dibutuhkan oleh si ibu saja,
23
Dalam kaitannya dengan terjadinya sisa makanan, kondisi
6. Ganguan pencernaan
terdiri dri rasa tidak enak pada perut seperti nyeri ulu hati, mual,
7. Faktor pengobatan
24
seperti penggunaan obat-obatan. Interaksi antara obat dan
b. Faktor eksternal
1. Penampilan makanan
a. Warna makanan
25
banyak hal. Warna biasanya merupakan tanda kemasakan atau
kerusakan .
26
kelenjar air liur, semakin kental suatu bahan, penerimaan
c. Porsi makanan
d. Penyajian makanan
27
. Penyajian makanan merupakan faktor penentu dalam
2. Rasa makanan
a. Aroma makanan
28
dalam proses pemasakan makanan akan menghasilkan aroma
Lumbantoruan 2012 ).
b. Bumbu masakan
29
c. Tingkat kematangan
d. Temperature makanan
makanan.
30
Faktor internal yang diteliti dalam penelitian ini adalah usia, jenis
dimana kalori basal perempuan lebih rendah sekitar 5-10% dari kebuuhan
mempengaruhi terjadinya sisa makanan pada pasien adalah pola makan pasien
Faktor eksternal yang diteliti dalam penelitian ini antara lain mutu
temperature ), makanan dari luar Rumah Sakit, ketepatan waktu penyajian dan
sikap petugas penyaji menjadi variabel independen yang akan diteliti dalam
penelitian ini karena dianggap yang mempengaruhi sisa makanan pasien rawat
inap di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo (Siti, 2018).
31
c. Faktor Lainnya
Faktor lain yang dapat menyebabkan sisa makanan antara lain penampilan
dimakan oleh pasien disebabkan oleh budaya membawa oleh- oleh ketika
membawa makanan atau minuman tertentu pada pasien yang belum tentu
sama dengan nilai gizi yang dikandung oleh makanan yang disajikan dari
Data sisa makanan menurut (Hadi, 2009) bisa diperoleh dengan cara
32
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Terdahulu
NO Nama dan Tujuan penelitian Kata kunci Metode penelitian Hasil penelitian
judul penelitian
penelitian
1 Analisisis Penelitian ini Gizi, Penelitian ini merupakan Berdasarkan hasil
manajemen bertujuan untuk manajemen, penelitian kualitatif wawancara yang
pelayananan menganalis rumah sakit dengan desain penelitian dilakukan
instalasi gizi di manajemen rapid assessment dilakukan peneliti
rumah sakit pelayanan instalasi procedures (RAP), yaitu mengidentifikasi
umum Daerah gizi rawat inap teknik pengumpulan data beberapa tema
Arifin Achmad kelas III di Rumah kualitatif untuk tujuan yang berkaitan
provinsi riau Sakit Umum praktis memperoleh dengan tujuan
tahun 2019, Daerah Arifin informasi kualitatif penelitian. Tema-
(Zela familta, Achmad Provinsi secara cepat dan tema tersebut
Elfindri, Riau. mendalam tentang terdiri dari kualitas
Jasrida yunita). analisis manajemen di sumber daya
Instalasi Gizi RSUD manusia,
Arifin Achmad Provinsi ketersediaan sarana
Riau. dan prasarana dan
pelaksanaan SOP
yang optimal.
2 Faktor- faktor Tujuan penelitian Sisa makanan Penelitian ini Penelitian
yang ini untuk menggunakan metode dilakukan pada
berhubungan mengetahui faktor- yang bersifat analitik pasien yang
dengan sisa faktor yang dengan pendekatan cross mendapat makanan
makanan berhubungan sectional untuk saring di ruang
33
saring pasien dengan sisa mengidentifikasi faktor- rawat inap kelas I,
rawat inap, makanan saring di faktor yang berhubungan II dan III
(Usdeka ruang rawat inap dengan sisa makanan RSUDAM Provinsi
muliani 2017) RSUD Dr. H. saring pasien di ruang lampung dan
Abdul Moeloek rawat inap RSUD Dr. Hi. berdasarkan
provinsi lampung. Abdoel Moeloek. analisis univariat
didapatkan hasil
bahwa responden
terbanyak berada di
ruang kenanga dan
ruang murai
( 39%), mayoritas
berumur > 40 tahun
yaitu 34 orang
( 82,9%), mayoritas
berjenis kelamin
wanita yaitu 53,7%
mayoritas
berpendidikan
dasar yaitu
sebanyak 27
responden ( 65, 9
%).
3 Faktor- faktor Tujuan penelitian Sisa makanan, Jenis penelitian ini Faktor internal
yang ini yaitu mengetahu umur, jenis menggunakan metode karakteristik
berhubungan faktor-faktor yang kelamin, analisis deskriptif responden
dengan sisa berhubungan tingkat melalui desain studi merupakan cirri
makanan di dengan sisa pendidikan, cross sectional yang dimiliki
Rumah Sakit makanan pada keadaan psikis, observational untuk responden sebagai
34
Umum Daerah pasien rawat inap faktor mengetahui faktor-faktor bagian dari
Kota Jakarta RSUD Koja Jakarta pengobatan,mu yang mempengaruhi sisa identitas.
Utara Tahun Utara. tu makanan, makananan yang Karakteristik
2017 ( Putri dari luar rumah dilakukan pada pada satu responden yang
ronitawati, sakit, jadwal/ waktu dan sekaligus. dikaji dalam
Mika puspita, waktu penelitian ini antara
Khairizka citra penyajian, lain umur, jenis
) sikap petugas kelamin, dan
penyaji, dan tingkat pendidikan.
lingkungan Faktor eksternal
tempat berdasarkan hasil
perawatan. penelitian ini
responden ( 52,
8%) dengan nilai p
value 0,054.
4 Analisis sisa Tujuan penelitian Sisa makanan, Penelitian ini adalah Rata-rata jumlah
makanan ini untuk biaya terbuang, survey sampel cross- sisa makanan
pasien rawat mengetahui jumlah RSUP sanglah sectional dengan subyek pasien terbesar
inap di RSUP dan biaya yang bali. 68 pasien rawat inap di 14,79%. Pasien
sanglah terbuang akibat sisa kelas 1, 2, dan 3 yang yang menyisakan
denpasar makanan pasien mendapatkan makanan makanan lebih
provinsi biasa dengan siklus menu banyak adalah
bali2017.( N.L. 10 hari selama perawatan pasien perempuan,
Pratiwi maksimal 10 hari. Data umur 50-60 tahun,
Wirassamadi, dikumpulkan dengan di rawat kelas 2
K.TresnaAdhi, cara yaitu observasi sisa dan 3 dengan lama
I.W. Weta ) makanan, rekam medis rawat ,< 5 hari.
dan wawancara.
35
5 Sisa makanan Penelitian Sisa makanan, Penelitian ini Penelitian
pasien rawat inibertujuan untuk kualitatif, menggunakan melibatkan 6
inap : analisis menggali rumah sakit. pendekatan kualitatif informan dengan
kualitatif 2018 danmenganalisis dengan metode rentang usia 18- 28
(Laksmi secara kualitatif wawancara mendalam tahun yang
Karunia mengenai faktor yang semi terstruktur mendapat diet
Tanuwijaya, yang memengaruhi kepada pasien rawat tinggi kalori tinggi
Lydia Gresari pasien rawat inap inap, dan observasi protein
Sembiring,Cle menyisakan langsung terhadap sisa ( TKP) dengan
onara Yanuar makanan di rumah makanan pasien pada standar 1900 kkal
Dini, Eva Putri sakit Universitas waktu makan. dengan bentuk
Arfiani ,Yudi Muhammadiyah makanan biasa,
Arimba Wani) Malang. makanan lunak,
dan bubur.
36
C. Kerangka Konseptual
Faktor internal :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Kebiasaan makan
Manajemen pengelolaan
makanan:
1. Sikap petugas
Gambar 2.1. bagian kerangka teori 2. Keberihan alat
makan
3. Kebersihan petugas
37
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan penelitian
2. Jenis penelitian
atau ukuran yang bersifat empiris. Sebagian besar data yang digunakan
2007).
38
B. Waktu dan lokasi penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilakukan selama tiga bulan yakni pada bulan
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
penelitian
d. Jarak dan waktu untuk ke lokasi tidak terlalu jauh dan lama.
1. Jenis Data
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif di
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder :
a. Data primer
diperoleh secara langsung oleh para peneliti yang terkait dengan variabel-
39
variabel yang menarik untuk tujuan khusus penelitian. Sumber data
primer yaitu respon dari individu, kelompok focus dan internet pula bisa
internet(Sugiono, 2013)
Data primer yakni data yang berasal dari sumber asli maupun
pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam
bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam
penelitian atau orang yang kita jadikan selaku sarana memperoleh data
b. Data sekunder
data kepada peneliti misalnya peneliti harus melalui orang lain atau
kedua atau data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung
40
D. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a. Observasi
fenomena dan permasalahan yang hendak diteliti pada RSUD Prof. Dr. H.
Gorontalo adalah dengan melihat data laporan makanan sisa dan jurnal
b. Wawancara
atau percakapan
c. Dokumentasi
41
sekelompok orang, kejadian, atau peristiwa dalam situasi sosial yang
masalah penelitian.
a. Editing
hal ini dilakukan untuk meneliti data yang telah dikumpulkan. Apabila
benar-benar lengkap.
b. Coding data
42
menyederhanakan judul kolom dalam proses entry data ( memasukan
atau tabulasi data ). Oleh karena itu, agar penelitian tidak kehilangan
book ). Secara esensial, buku kode mempunyai dua fungsi yaitu secara
peneliti untuk mencari lokasi variabel dan interpretasi kode dalam file
c. Entry data
Entry data adalah suatu proses pengisian data pada table data dasar
maupun data sekunder. Istilah entry data juga dikenal dengan tabulasi
d. Tabulating
teks.
43
2. Analisis data penelitian
Ada pula yang di maksud dengan verifikasi data yakni usaha untuk
44
sesudah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
F. keabsahan data
kualitatif, jika isi data dari laporan peneliti sama dengan keadaan objek
yang lain.
45
proses penelitian tersebut. Uji dependabilitas dapat dilakukan dengan
hasil temuannya.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
pelayanan rujukan. Untuk itu terus dilakukan pembenahan baik dari segi
diberikan. Selain itu pula berbagai tantangan dan hambatan yang akan
dihadapi, yaitu : pertama, ditetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.
baik aparat fungsional maupun aparat non fungsional dalam menerapkan pola
47
pengelolaan BLU yang menuntut adanya efisiensi pengelolaan sumber daya
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
pertama kali dibangun pada tahun 1926 dan dimanfaatkan sejak tahun 1929
satu gedung yang terdiri dari 4 (empat) ruangan, yaitu : Apotik, Poliklinik,
(1978) dilaksanakan pembangunan Rumah Sakit, baik fisik maupun non fisik.
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo berdasarkan
Surat Keputusan Wali Kota madya Gorontalo Nomor 97 Tahun 1987. Nama
Gorontalo yang banyak berjasa dalam bidang Kesehatan. Pada Tahun 1991-
1992 Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe ketambahan jenis
48
3. Struktur Organisasi RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli 2022 sampai bulan agustus
2022. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui lebih dalam tentang apa saja
RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang disesuaikan dengan fokus
dan subfokus penelitian, tujuan penelitian dan juga kerangka konsep penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan
pokok-pokok pembahasan yang akan dibahas pada wawancara nanti yang akan
49
dengan penelitian ini. Wawancara ini menggunakan telepon genggam sebagai
media atau alat untuk merekam hasil wawancara peneliti dan juga informan.
Wawancara ini akan dihentikan apabila peneliti telah mendapatkan jawaban yang
konfirmasi jawaban antara informan satu dengan informan lainnya. Semua hasil
wawancara bersifat rahasia dan hanya peneliti yang mengetahui hasil dari
Pada bab ini, yang menjadi poin pertama untuk pembahasan peneliti
orang pasien yang terdiri dari neuro (3 orang), bedah (3 orang) ,di RSUD.
50
Adapun uraian dari tabel diatas adalah keseluruhan jumlah informan
dalam penelitian ini yakni pasien rawat inap yang berada di Rumah Sakit Prof
DR. H. Aloei Saboe yang berjumlah 6 orang yang terdiri dari 3 pasien neuro
sehingga pasien makan makanan lain sehingga makanan rumah sakit tidak
dihabiskan. Di samping itu banyak budaya budaya yang tidak bisa dihilangkan
makanan dari rumah sakit tidak dihabiskan. Selain itu karena pasien tidak
menyukai makanan dari rumah sakit karena makanan rumah sakit yang
di rebus atau ditumis dan tidak mempunyai rasa sehingga daya terimah
mengahabiskan makanan.
51
Faktor faktor yang mempengaruhi makanan sisa di RSUD Prof. Dr. H.
makanan itu, maka tahap berikutnya cita rasa makanan itu akan
pengecap.
52
kebersihan peralatan makan maupun kebersihan petugas yang menyajikan
makanan. Adanya makanan dari luar rumah sakit yang dimakan oleh
ke pasien, di rumah sakit serta tidak adanya manajemen yang jelas untuk
makanan atau minuman tertentu pada pasien yang belum tentu sama
dengan nilai gizi yang dikandung oleh makanan yang disajikan dari
sehingga pasien makan makanan lain sehingga makanan rumah sakit tidak
sehingga makanan dari rumah sakit tidak dihabiskan sehingga terjadi sisa
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Usdeka (20137 yang
makanan tambahan biasanya dibawa oleh keluarga pasien diluar dari diet
53
D. Keterbatasan Penelitian
menyebabkan ada beberapa informasi yang sulit untuk digali lebih lanjut.
hanya melihat kenyataan yang terjadi di lapangan mengenai apa yang telah
3. Data maupun informasi yang didapatkan oleh peneliti hanya berasal dari
jawaban dari informan yang hasilnya akan ditarik sebagai kesimpulan dari
54
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
sebagai berikut :
B. SARAN
kepada pasien maupun konseling gizi mengenai makanan dari rumah sakit
berikan dari rumah sakit sudah sesuai diet penyakit dan perlunya
menghabiskan makanan.
sisa makanan.
55
3. Rumah sakit perlu memberitahukan agar keluarga pasien tidak
56