Anda di halaman 1dari 9

BAB I

Pendahuluan
1.1

Latar Belakang
Di zaman yang semakin modern ini, dimana akses pengetahuan mengenai
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan semakin mudah didapat,
serta tingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat, membuat
masyarakat semakin kritis di dalam menyikapi pemberian pelayanan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan. Sebagai salah satu contoh, saat ini ahli
gizi kesehatan mulai dibutuhkan, terutama di institusi kesehatan seperti
Rumah Sakit. Profesi ahli gizi tidak hanya dikenal sebagai penyaji
makanan, tetapi juga berperan dalam menentukan makanan yang baik bagi
kesehatan. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara
langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara, yang
digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan
tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapt dicapai
oleh orang yang sehat dan berstatus gizi yang baik. Untuk itu diperlukan
upaya perbaikan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat melalui upaya perbaikan gizi dalam keluarga maupun
pelayanan gizi pada individu karena suatu hal mereka harus tinggal di
suatu institusi kesehatan, diantaranya Rumah Sakit. Dan di dalam setiap
keputusan seorang ahli gizi terdapat pertimbangan yang didasari oleh
pengetahuan tentang gizi, salah satunya yang terpenting adalah Ilmu
Pangan Dasar (IPD) yang mempelajari tentang bahan makanan dan pola
makan (Diet).

1.2

Batasan Masalah
1. Pengertian Ilmu Pangan Dasar (IPD)
2. Pengertian Pelayanan Gizi
3. Peran dan pelayanan ahli gizi di Rumah Sakit
4. Peran IPD dalam menunjang kompetensi ahli gizi di Rumah Sakit

1.3

Manfaat
Melalui makalah ini diharapkan pembaca mampu memahami pengertian
Ilmu Pangan Dasar (IPD), pelayanan gizi, peran dan pelayanan ahli gizi
serta perannya dalam menunjang kompetensi ahli gizi di Rumah Sakit.

BAB II
Isi dan Pembahasan
2.1

Pengertian IPD
Ilmu Pangan Dasar (IPD) adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
bahan baku hasil pertanian, holtikultura, peternakan, dan perikanan serta
seleksi dan pengembangannya menjadi makanan yang dapat diterima
melalui pengolahan dan penggunaan peralatan yang optimum.
Ilmu Pangan Dasar membahas bahan makanan yang umum dikonsumsi
dan tidak umum dikonsumsi tapi dikembangkan. Berkaitan dengan jenis,
varietas, dan morfologi, komposisi kimia dan gizi perubahan morfologi
paska panen dan masa mortem.
Berikut ini materi yang dipelajari di Ilmu Pangan Dasar :
MAKANAN
Pengertian
Segala sesuatu yang apabila dimakan, akan memberikan manfaat yang
positif bagi kesehatan manusia secara umum.
Fungsi
Adapun fungsi makanan mempunyai fungsi secara fisiologis, psikologis
dan fungsi sosial. Secara rinci, masing-masing fungsi tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :

1.

Fisiologis
untuk memenuhi kebutuhan akan zat gizi. Dalam hal ini,
kebutuhan konsumen tidak terkait dengan selera, namun hanya
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi

2.

Psikologis
untuk memenuhi kebutuhan akan rasa kenyang dan puas. Dalam
hal ini, lebih didominasi oleh selera dan kemampuan memilih,
memperoleh

serta

mengkonsumsi

makanan

yang

dipilih.

Kemampuan memperoleh dan mengkonsumsi makanan yang


disukai tentunya tidak terlepas dari ketersediaan pangan, daya beli
dan pengetahuan serta kondisi kesehatan konsumen. Berbeda
dengan fungsi fisiologis, maka fungsi psikologis sering kurang
memperhatikan kebutuhan akan gizi
3.

Sosial
untuk memenuhi kebutuhan status sosial, dan prestige. Dalam hal
ini, fungsi makanan lebih ditekankan untuk penempatan status
sosial

atau

gengsi

tanpa

memperhatikan

aspek

fisiologis

(kebutuhan gizi) dan aspek psikologis (selera atau kesukaan).


PAKAN
Pengertian
Pakan adalah makanan yang diperuntukkan untuk hewan atau ternak.
Fungsi
Karena pakan hanya istilah untuk makanan hewa atau ternak, maka
fungsinya lebih untuk memberi rasa kenyang dan puas (hanya fungsi
psikologis, bukan fungsi fisiologis). Tentunya fungsi psikologis yang
dimaksud dengan asumsi, ternak atau hewan tersebut hidup liar (mencari
makan sendiri untuk hidup).
HEALTH FOOD
Pengertian
Health Food adalah makanan yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi dari konsumsi makanan seharihari.

Fungsi
Health food berfungsi untuk melengkapi kebutuhan akan zat gizi tertentu.
Dapat dimengerti apabila seseorang mengandalkan 'supplemen food' untuk
memenuhi kebutuhannya akan zat gizi tanpa memperbaiki konsumsi
makanan sumber zat gizi yang diperlukan, tentunya akan dapat
menimbulkan dampak yang kurang baik dalam jangka waktu tertentu.
PENANGAN PASCA PANEN
Pengertian
Penanganan pasca panen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
utnuk menangani hasil panen sehingga dapat mempertahankan kualitas
bahan pangan dalam waktu yang lebih lama
Fungsi
Penanganan pasca oanen akan dapat menambah daya tahan simpan bahan
pangan atau makanan. Dengan penerapan penanganan pasca panen yang
baik akan dapat membantu ketersediaan pangan sehingga akan membantu
pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dari aspek fisiologis, psikologis
dan sosial.
2.2

Pengertian Pelayanan Gizi

Pelayanan Gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan
di institusi kesehatan (Rumah Sakit), Puskesmas, dan institusi kesehatan
lain untuk memenuhi kebutuhan gizi klien atau pasien. Pelayanan Gizi

merupakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam


rangka meningkatkan kesehatan klien atau pasien.
2.3

Peran dan Pelayanan Ahli Gizi di Rumah Sakit


Ahli gizi diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh
pejabat berwenang untuk melakuakn kegiatan teknis fungsional di bidang
pelayanan gizi, makanan, dan dietetik, baik di masyarakat maupun Rumah
Sakit, dan unit pelaksana kesehatan lainnya, berpendidikan dasar Akademi
Gizi. Pelayanan gizi yang bermutu di Rumah Sakit akan membantu
mempercepat proses penyembuhan pasien.
Berikut ini merupakan peran dan pelayanan ahli gizi di Rumah Sakit :
1)

Pelaku tatalaksana dan asuhan atau pelayanan gizi klinik


Fungsi :
a. Mengkaji data dan mencirikan masalah gizi klinik
b. Memberikan masukan kepada dokter tentang preskripsi diet
c. Merancang pola diit klien berdasarkan preskripsi diet dari
dokter
d. Mengawasi pelaksanaan diit klien

2)

Penyedia sistem penyelenggaraan makanan rumah sakit


Fungsi :
a.
b.
c.
d.

3)

Mengkaji data dan mencirikan masalah SPM


Memberi masukan kepada mitra kerja tentang masalah SPM
Merencanakan pelaksanaan SPM
Mengawasi pelaksanaan SPM

Penyuluh atau konsultan gizi


Fungsi :

4)

a.

Merancang penyuluhan, pelatihan, dan konsultasi gizi

b.

Melakukan penyuluhan, pelatihan dan konsultasi gizi

Pelaku praktik kegizian yang bekerja secara professional dan etis


Fungsi :
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi/praktik kegizian
b. Mantau dan mengevaluasi pelayanan gizi atau praktik
kegizian

2.4

Peran IPD untuk Kompetensi Ahli Gizi di Rumah Sakit


Tugas ahli gizi di Rumah Sakit yang paling berkaitan dengan pangan
adalah menyiapkan makanan untuk pasien rawat inap yang menderita
penyakit tertentu. Dari pengertian IPD dan peran ahli gizi di Rumah Sakit
sangat jelas bahwa ahli gizi harus mengetahui Bahan Makanan cara
mengolah hingga menjadi makanan yang bisa memberikan fungsi positif
terhadap kondisi tubuh pasien.
Tanpa mempelajari IPD seorang ahli gizi tidak bisa mengetahui bahan
makanan apa saja yang boleh digunakan untuk pengadaan makanan pasien
di Rumah Sakit. Tugas seorang ahli gizi sebagai dietitian harus bisa
mengontrol asupan gizi pasien, karena faktor makanan sangat berpengaruh
bagi kesembuhan dan kondisi perkembangan pasien. Oleh karena itu IPD
sangat berperan penting dalam pekerjaan seorang ahli gizi di Rumah Sakit.
Tugas ahli gizi selain menyiapkan makanan untuk pasien rawat inap, ahli
gizi juga memberikan konsultasi gizi bagi pasien rawat jalan. Dengan
mempelajari IPD, ahli gizi mampu memberikan konsultasi yang tepat.
Karena di dalam IPD ahli gizi mempelajari kandungan makanan dan pola
makan bagi pasien berkebutuhan khusus sebab orang sakit juga harus
memperoleh gizi yang sedapat mungkin sesuai dengan kebutuhannya dan
standar makanan Rumah Sakit yang ditentukan.

BAB III
Penutup

3.1

Kesimpulan
Dari isi dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran Ilmu
Pangan Dasar (IPD) dalam menunjang kompetensi ahli gizi memiliki
pengaruh yang sangat besar, khusunya bagi ahli gizi yang bekerja di
Rumah Sakit. Tidak hanya sekedar menyiapkan menu dan makanan bagi
pasien, tetapi juga memperhitungkan kandungan serta manfaat positif zat
gizi dalam makanan bagi pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Buckle K. A. dkk diterjemahkan oleh Hari Purnomo dan Adiono.


1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Internet:

http://jgizi.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false.html
http://zuraidah-nasution.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai