Anda di halaman 1dari 17

METODE

TUJUAN PEMERIKSAAN

PRINSIP PEMERIKSAAN

CARA KERJA

KONTROL (QC) & KALIBRASI

Virus Hepatitis C

Merupakan virus RNA Ikosahedral


- Parasit obligat intraseluler
- Memanfaatkan metabolism sel inang untuk bereplikasi
Pertama kali teridentifikasi pada 1989 ole CDC, NIH, dan industry
- Awalnya dianggap sebagai hepatitis non-A, non-B
Memiliki 7 genotipe G1-G7
Memiliki variasi RNA sd. 35%
Masing masing genotype memiliki banyak subtipe

Genom Virus Hepatitis C

RNA untai tunggal


RNA positive-sense
Genom td.9600 nukleotida
Sangat mudah bermutasi
Ujung 5 dan 3 merupakan Untranslated Region (UTR), merupakan bagian yang penting untuk
transisi dan replikasi namun tidak ditranslasi menjadi protein. Bagian ini merupakan yang plaing
terkonservasi dan merupakan bagian yang digunakan sebagai target pada pengujian molekuler.

Penyakit Hepatitis C

Sekitar 185 juta jiwa atau 3% dari populasi dunia terinfeksi HCV
Setiap tahun 350.000 500.000 orang meninggal disebabkan oleh penyakit hati yang
berhubungan dengan HCV.

Penularan HCV
Satu satunya sumber penularan adalah melalui pengidap penyakit
Penularan dapat melalui :
o Rute parenteral, menggunakan peralatan terkontaminasi darah (syringe,jarum,peralatan
tattoo)
o Infus langsung dengan darah terkontaminasi dan produk produk darah lainnya
o Tranmisi vertikel (perinatal) meningkatkan kemungkinan koinfeksi HIV
o Virus juga dapat dideteksi pada cairan tubuh lain (sperma, keringat, air mata, lidah, ASI),
namun transmisi dan inveksi melalui cairan tersebut sangat rendah atau hampir nol.

Tanda dan gejala HCV

Infeksi akut HCV biasanya tidak bergejala. Bahkan pada fase kronis, pasien tidak menunjukkan
gejala selama lebih dari 10 tahun.
Infeksi kronis HCV akan mengarah ke pada kerusakan hati dan sirosis hati pada mayoritas pasien
yang tidak tertangani
Periode inkubasi 2 minggu 6 bulan
Gejala yang paling umum :
o Demam
o Fatigue
o Penurunan nafsu makan
o Feses berwarna pucat / urin berwarna gelap
o Nyeri otot / sendi
o Sakit perut / muntah muntah
o Tubuh berwarna kuning

Progresi Hepatitis C

Penyakit hepatitis C

Patokan keberhasilan respon virology :

RNA HCV tidak dapat dideteksi lagi setelah 3 6 bulan pasca akhir masa terapi pengobatan
(WHO,2014)

Pengobatan HCV

Bertujuan untuk mengurangi inflamasi, mencegah progresi kea rah fibrosis, sirosis, dan
karsinoma hepatoseluler (HCC), dan untuk menurunkan tingkat infeksifitas serta penyebaran
virus.
Kombinasi terapi menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan terapi tunggal, tingkat respon
tertinggi didapat dengan kombinasi antara pegylated interferon (PEG) dengan ribavirin
Durasi terapi tergantung genotype dan level viremia. Pada pasien dengan genotype 2 atau 3,
durasi mencapai 24 minggu. Sedangkan pasien yang mengidap genotype 1 membutuhkan waktu
terapi 48 minggu.

HCV merupakan virus yang rapuh


HCV memiliki amplop lipid dan rapuh terhadap :
o Pelarut lipid dan deterjen
o Formalin (1:200)
o Beta propriolactone
o Suhu udara 60oC selama 10 jam atau 100oC selama 2 menit
Ketahanan HCV diluar inang
o Sampai beberapa minggu dalam darah
o Virus dapat bertahan pada permukaan keras sampai 3 minggu
Penting untuk melakukan dekontaminasi yang benar

Pentingnya pemeriksaan klinis HCV

HCV membutuhkan pemeriksaan lab sebagai konfirmasi


Diagnose diferensial dibutuhkan untuk membedakan HCV dengan virus bergejala serupa seperti
HAV, HBV, dll
Pemeriksaan lab memastikan manajemen yang cepat dan tepat
o Perawatan suportif yang lebih awal
o Pemantauan terapi

Teknik teknik deteksi HCV

Hepatitis C kronis didefinisikan sebagai infeksi dengan virus hepatitis C yang terjadi selama lebih
dari enam bulan sejak terdeteksinya RNA dalam tubuh. Infeksi kronis biasanya tidak bergejala
selama beberapa puluh tahun pertama.
Diagnosis tingkat pertama : deteksi antibody (Abbott HCV EIA, Vitros anti-HCV, AxSYM Anti-
HCV,dll)
Diagnosis untuk konfirmasi : viral load HCV
(Cepheid HCV-VL, Cobas Amplicor HCV Monitor, Versant HCV Monitor, SuperQuant, Cx HCV
RNA,dll)

Signifikan RT-PCR Viral RNA

Jika pasien pasien terdeteksi positif dengan tes antibody, viral RNA digunakan sebagai tes
konfirmasi sebelum terapi dimulai.
Dilakukan selama terapi sebanyak 2 6 kali (untuk mengevaluasi efisiensi terapi)
Dilakukan 12 atau 24 minggu setelah terapi untuk memastikan SVR

Kegunaan Xpert HCV VL

Merupakan tes perbanyakan kuantitatif asam nukleat (RNA)


Merupakan deteksi virus Hepatitits C dengan menggunakan system GeneXpert
Specimen :
o Serum
o Plasma (EDTA)
Xpert HCV VL Assay digunakan sebagai alat bantu manajemen pasien terinfeksi HCV yang sedang
menjalani terapi antiviral
Tes ini mengukur level RNA HCV sebagai patokan dan selama terapi serta dapat digunakan untuk
memprediksi keberhasilan respon virology terhadap terapi HCV.

Overview Protokol
1. Memasukkan samoel ke dalam catridge & masukkan ke dalam instrument
2. Sampel bergabung dengan SPC
3. RNA diikat oleh filter
4. RNA dimurnikan dengan proses pencucian
5. RNA dicampurkan dengan reagen RT-PCR
6. Tahap RT dan amplifikasi PCR serta deteksi
7. Hasil sudah dapat dilihat dan dicetak dalam 105 menit

Requirements / Precautions

Syarat minimum untuk dapat menggunakan Xpert HCV


o System GeneXpert dengan piranti lunak versi 4,6a atau yang lebih baru
o Pemindai barcode (barcode scanner)
Perlakukan semua specimen biologis sebagai bahan berpotensi infeksius
Gunakan sarung tangan pelindung, jaket lab, dan pelindung mata saat menangani specimen dan
reagen.
Pembuangan catridge yang telah digunakan harus sesuai dengan regulasi lokal terkait
pembuangan limbah berbahaya.

Target dan prinsip deteksi

Target Xpert HCV adalah daerah 5 UTR (Untranslated Region)


Real Time Reverse Transcription PCR
o Menyalin RNA menjadi DNA
o PCR menggunakn 2 set primer
o Deteksi real time dengan probe spesifik
o Analisis fluoresense & interpretasi hasil otomatis
o 3 probe (HCV, IQS-H, IQS-L)

Isi per kit

Penangan kit

Simpan catridge GeneExpert HCV VL Assay pada suhu 2 28oC


Jangan gunakan reagen yang menguap atau berubah warna
Jangan gunakan catridge yang telah bocor
Jangan gunakan catridge yang telah terjatuh setelah dikeluarkan dari kemasannya, jangan
mengocok catridge.
Lysis Reagent mengandung guanidine thiocyanate yang berbahaya jika tertelan (H303) dan
dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit (H315, H319)
Jangan menggunakan catridge yang telah digunakan
Stabilitas & penyimpanan specimen

Whole blood, plasma, atau serum harus disimpan pada suhu 2 -8oC selama proses transportasi
Plasma dan serum stabil sampai dengan 3 kali siklus beku cair
Specimen harus dicairkan sampai suhu ruangan sebelum digunakan

Stabilitas Spesimen
suhu Whole blood Plasma & serum
15 33oC 6 jam 24 jam
2 8oC 72 jam 3 hari
-70 (-18)oC - 6 minggu

Persiapan specimen
Whole blood harus ditampung menggunakan tabung EDTA, EDTA-PPT atau tabung
serum
Minimum whole bood yang harus didapat adalah 5 ml
Sentrifus pada 600 1800 g selama 20 menit untuk memisahkan plasma / serum
Minimum plasma / serum yang harus didapat adalah 1 ml
SVA error akan terjadi apabila sampel kurang dari 1ml

Prosedur pemeriksaan

Pindahkan sebanyak 1 ml plasma/serum ke dalam catridge dengan menggunakan pipet


yang telah disediakan di dalam kit
Masukkan specimen ke dalam sample chamber pada catridge
Perhatikan untuk tidak menumpahkan specimen
Lakukan pemeriksaan dengan waktu maksimal 24 jam sejak spesiemen dimasukkan ke
dalam catridge

Prosedur pemeriksaan

1. Kumpulkan 5 ml whole blood menggunakan tube serum atau tube EDTA plasma
2. Sentrifus pada 800 1600 g selama 20 menit
3. Pindahkan 1 ml plasma / serum ke sampel camber menggunakan transfer pipette
4. Pindai barcode catridge
5. Masukkan catridge

Interpretasi hasil

Control internal

Setiap catridge memiliki system yang memungkinkan system GeneExpert mendeteksi kegagalan
spesifik selama proses pemeriksaan
Control terdiri dari :
o Probe Check Control (PCC) : sebelum memulai reaksi PCR, sinyal fluoresensi dideteksi
dari probe untuk memonitor rehidrasi bead, pengisian tube reaksi, integritas probe, dan
stabilitas pewarna
o Sampel volume adequency (SVA) : merupaka control yang memverifikasi ketetapan
jumlah specimen yan dimasukkan
o Internal quantitative standard (IQS) : dua IQS (High 7 Low). Digunakan untuk
mengkalkulasi konsentrasi RNA HCV dengan lot spesific parameters pada catridge

HCV terdeteksi & dapat dihitung

HCV RNA terdeteksi dalam jangkauan yang dapat didteksi oleh system dan nilai end point
berada diatas nilai minimum
IQS-H & IQS-L PASS
PCC-PASS : semua hasil probe check pass (lolos)

HCV terdeteksi . 1.00E08 IU/mL

HCV RNA terdeteksi diatas nilai yang dapat dikuantifikasi oleh assay

IQS-H & IQS-L PASS


PCC-PASS : semua hasil probe check pass (lolos)

HCV terdeteksi <10 IU/mL

HCV RNA terdeteksi diatas nilai yang dapat dikuantifikasi oleh assay

IQS-H & IQS-L PASS


PCC-PASS : semua hasil probe check pass (lolos)

HCV tidak terdeteksi

HCV RNA tidak terdeteksi


IQS-H & IQS-L PASS
PCC-PASS : semua hasil probe check pass (lolos)
SEBIA
Prosedur menggunakan minicap flex piercing
Sebelum memulai kerja di alat minicap ada baiknya dilakukan pengecekan buffer, wash solution,
H2O, dilution cup, waste dan bin.
Nyalakan computer, masukkan password Sebia
Penggunaan alat minicap flex piercing :
1. Hidupkan alat minicap
2. Buka software phoresis di sekstop
3. Masukkan password phoresis sebia, pastikan tidak ada kolom tercentang
4. Akan muncul pemberitahuan level reagent pada alat, lalu klik OK
5. Akan muncu persetujuan, continue cycle (untuk melanjutkan program) dan change analysis
technique (untuk berpindah parameter tanpa menunggu ready). Pilih sesuai keperluan,
klik OK
6. Alat akan melakukan inisialisasi selama 15 menit
7. Alat siap diguakan bila sudah muncul tulisan ready
8. Untuk parameter protein, gunakan crausel no.1. masukkan control/sampel di crausel
posisi 1,2,3,4 dst (sampel yang digunakan adalah serum, gunakan tube terbuka)
9. Untuk parameter Hb dan HBA1c gunakan crausel no.2. masukan control di crausel posisi
28, hemolysing solution posisi 27. Tunggu sekitar 10 detik, akan muncul kolom select a
control isis number of dilution dengan angka 1 klik OK
10. Lihat hasil control dengan klik menu curve mosaic
11. Bila control Hb dan HbA1c sudah masuk range, kemudian masukkan sampel di carausel
posisi 1,2,3,4, dst. (sampel yang digunakan adalah EDTA).
12. Untuk pengisian data pasien klik worklist by table
13. Untuk print hasil pasien, buka curve yang akan di print. Klik print
14. Matikan alat dengan klik shutdown, lalu klik yes
15. Lama shutdown sekitar 20 menit
16. Matikan alat minicap, tutup software phoresis, matikan computer

Cara mengubah parameter

1. Pastikan posisi mesin dalam kondisi ready


2. Klik parameter di kanan atas (samping minicap kecil)
3. Pastikan muncul kolom selection of new technique
4. Pilih parameter yang akan digunakan
5. Klik next
6. Akan muncul Id.No dari reagent sesuai parameter yang dipilih, klik next
7. Klik finish, tunggu hingga ready
8. Waktu perpindahan antar parameter sekitar 20 menit.

Cara mengganti reagen

1. Pastikan posisi mesin dalam kondisi ready


2. Klik replace containers lalu klik OK
3. Pastikan muncul kolom replace containers
4. Buka pintu reagent (sebelah kanan), ganti terlebih dahulu reagent yang sudah habis
5. Centang kotak pada reagent yang akan diganti
6. Pastikan mengisi lot. No, exp.date, ID no. (untuk H2O, waste, dan bin tidak diperlukan pengisian
Lot no.)
7. Tutup pintu reagent (sebelah kanan), klik OK
8. Tunggu hingga kembali ready

Pemeriksaan HbA1c metode Capillarys Electrophoresis

Pengertian : HbA1c metode elektroforesis kapiler digunakan untuk mengukur kuantitas fraksi HbA1c.
HbA1c dapat menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama periode 2 4 bulan, sehingga
dapat digunakan sebgai pedoman penanganan diabetes. Dengan demikian, perlu ditata dengan baik
cara cara pemeriksaan HbA1c dalam darah sehingga hasil yang didapat dipakai untuk penunjang
diagnose.

Prosedur

Metode : Capillary Electrophoresis

Prinsip : memisahkan fraksi dalam darah menggunakan media electron bertegangan tinggi, melalui pipa
kapiler dengan metode Capillary Electrophoresis dengan menggunakan system minicap.

Sampel :

a. Jenis : darah EDTA


b. Jumlah 2 ml
c. Stabilitas :
< 2 minggu pada suhu 2 8OC
> 2 minggu pada suhu -20 OC

Reagen :

1. Minicap Hb A1c
2. Minicap Hb A1c Hemolysing Solution
3. Wash solution
Control :

1. Jenis : Hb A1c Calibrator 1 dan 2, Hb A1c Capillary control 1 dan 2


2. Penyimpanan : setelah di larutkan di simpan pada suhu (-20)

Alat : mikropipet 200 L dan alat minicap

Langkah kerja :

1. Disiapkan reagen hemoglobin, wash solution, distilled or deionized water


2. Pasang reagent cup, bins untuk tempat pembuangan reagen cup
3. Siapkan hemolysing solution, Hb A1c calibrator 1 dan 2, Hb A1c control 1 dan 2
4. Nyalakan computer dan mesin minicap
5. Pastikan pada program Hb A1c
6. Setelah alat di posisi ready, masukkan hemolysing di posisi 27 dan Hb A1c calibrator 1 di posisi
28. Setelah nilai calibrator 1 sesuai, masukkan calibrator 2 di posisi 28 dan klik re-run control di
layar (nilai calibrator Hb A1c dapat dilihat dari kit insert)
Note : Hb A1c calibrator di lakukan ketika alat minicap baru di install dan ketika mendapatkan
lot number reagen Hb A1c yang berbeda.
7. Setelah alat di posisi ready, masukkan hemolysing di posisi 27 dan Hb A1c control 1 atau 2 di
posisi 28.

Interpretasi

Setelah selesai proses, keluar grafik secara automatis

Pemeriksaan elektroforesis

Pengertian : Pemeriksaan elektroforesis Hb dalam darah perlu untuk menindaklanjuti hasil abnormal
pada morfologi darah tepi, pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi fraksi hemoglobin normal dan
mengetahui adanya fraksi hemoglobin abnormal. Dengan demikian, perlu ditata dengan baik cara-cara
pemeriksaan elektroforesis Hb sehingga hasil yang didapat dipaki untuk penunjang diagnose.

Prosedur

Metode : Capillarys Electrophoresis

Prinsip : memisahkan fraksi dalam darah menggunakan media electron bertegangan tinggi, melalui pipa
kapiler dengan metode Capillary Electrophoresis dengan menggunakan system minicap.

Sampel :

a. Jenis darah : darah EDTA


b. Jumlah : 2 ml
c. Stabilitas
< 2 minggu pada suhu 2 8OC
> 2 minggu pada suhu -20 OC
Reagen :

1. Minicap Hemoglobin (E)


2. Minicap Hemoglobin (E) Hemolysing Solution
3. Wash solution

Control :

Normal Hb A2 control

Alat : mikropipet 200 L dan alat minicap

Langkah kerja

1. Disiapkan reagen hemoglobin, wash solution, distilled or deionized water.


2. Pasang reagent cup, bins untuk tempat pembuangan reagent cup.
3. Siapkan hemolysing solution dan normal Hb A2 control
4. Nyalakan computer dan mesin minicap
5. Pastikan pada program Hemoglobin (E)
6. Setelah alat di posisi ready, masukkan hemolysing di posisi 27 dan normal Hb A2 control di posisi
28

Interpretasi

Setelah selesai proses, keluar grafik secara automatis dengan fraksi Hb A dan Hb A2

Pemeriksaan elektroforesis Protein

Pengertian : pemeriksaan elektroforesis protein dalam darah perlu untuk menindaklanjuti hasil
abnormal pada profil protein, pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi fraksi protein normal dan
mengetahui adanya fraksi protein abnormal. Dengan demikian, perlu ditata dengan baik cara-cara
pemeriksaan elektroforesis protein sehingga hasil yang didapat dipakai untuk penunjang diagnose.

Prosedur :

Metode : capillarys electrophoresis

Prinsip : memisahkan fraksi dalam serum manusia menggunakan media electron bertegangan tinggi,
melalui pipa capiller dengan metode capillarys electrophoresis dengan menggunakan system minicap

Sampel :

d. Jenis darah : serum


e. Jumlah : 300 L
f. Stabilitas
< 2 minggu pada suhu 2 8OC
> 2 minggu pada suhu -20 OC
Reagen :

1. Minicap Protein (E) 6


2. Wash solution

Control :

Serum normal control

Alat : mikropipet 200 L dan alat minicap

Langkah kerja

1. Disiapkan reagen hemoglobin, wash solution, distilled or deionized water


2. Pasang reagent cup, bins untuk tempat pembuangan reagent cup
3. Siapkan normal serum control
4. Nyalakan computer dan mesin minicap
5. Pastikan pada program protein (E)
6. Setelah alat di posisi ready, masukkan normal serum control di posisi 28

Interpretasi :
Setelah selesai proses, keluar grafik secara automatis

Sampel yang dapat diperiksa dengan alat minicap :


1. Elektroforesis hemoglobin :
- Darah EDTA
- Jumlah sampel tidak boleh kurang dari 1 CC
- Apabila sampel disimpan di dalam refrigerator (suhu 2-8OC) sampel dapat bertahan
sampai dengan 7 hari
- Apabila darah terlalu pekat atau kental kemungkinan grafik pada pasien bergeser
sehingga tidak keluar zona

2. HbA1c :
- Darah EDTA
- Jumlah sampel tidak boleh kurang dari 1 CC
- Apabila sampel disimpan di dalam refrigerator (suhu 2-8OC) sampel dapat bertahan
sampai dengan 7 hari
- Apabila darah terlalu pekat atau kental kemungkinan grafik pada pasien bergeser
sehingga tidak keluar zona

3. Elektroforesis protein :
- Serum (kuning encer) disimpan di dalam dalam refrigerator (suhu 2-8OC) sampel dapat
bertahan sampai dengan 7 hari
- Jumlah sampel tidak boleh kurang dari 250 L
- Apabila sampel kurang dari 250 L, gunakan tabung eppendrof (cup sampel kecil)
- Apabila sampel ikterik ataupun merah dilakukan pemeriksaan dapat menyebabkan
kerusakan kapiler dan dapat mempengaruhi pemeriksaan yang lain.
- Barcode sampel pasien yang akan diperiksa dengan alat minicap ditempel vertical pada
tabung sampel

Penyimpanan reagen, calibrator, control

- Protein : buffer dapat bertahan dalam suhu ruangan / suhu kulkas selama exp.date.
control sebelum di larutkan (serbuk) baik dalam suhu kulkas. Control sesudah dilarutkan
baik dalam suhu frezzer
- Hemoglobin dan HbA1c : buffer dapat bertahan dalam suhu ruangan sekitar 30 hari.
Dalam suhu kulkas dapat bertahan selama exp.date. control sebelum di encerkan
(serbuk) baik dalam suhu kulkas. Control sesudah dilarutkan baik dalam suhu frezzer.
Kalibrator Hb A1c sebelum / sesudah dilarutkan baik dalam suhu frezzer
- Wash solution : sebelum di encerkan dapat bertahan dalam suhu ruangan / suhu kulkas
selama exp.date. sesudah dilarutkan dapat bertahan dalam suhu ruang sekitar 30 hari.
Dalam suhu kulkas dapat bertahan selama 3 bulan
- Capiclean : cairan capiclean dapat bertahan dalam suhu kulkas selama exp.date
VIRAL LOAD PCR

Prosedur penangan sampel

A. Sampel plasma untuk HIV Viral Load


1. Sampel darah dikoleksi pada tabung EDTA 6 mL
2. Sampel darah harus segera disentrifuge (2000 g ; 5 menit) atau selambat-lambatnya 6
jam pada suhu ruang. Sampel darah dapat disimpan di suhu 2-8oC maksimal 24 jam.
3. Setelah disentrifuge, segera pindahkan plasma pada tabung lain. Sampel plasma dapat
disimpan selama 24 jam pada suhu ruang dan maksimal 5 hari pada suhu 2-8 oC. untuk
penyimpanan jangka waktu lama, simpan sample dalam bentuk plasmadi dalam freezer
dengan suhu -20 oC
4. Letakkan sampel pada suhu ruang dan biarkan mencair sempurna sebelum digunakan
5. Vortex sampel, setelah itu ketuk perlahan tube di atas meja sehingga semua larutan
turun
6. Cek apakah terdapat gelembung (bibble), jika terdapat bubble, hilangkan dengan
mengetuk dinding tube menggunakan jari, apabila masih belum hilang maka, ambil
bubble menggunakan pipet secara perlahan (usahakan larutan tidak ikut terambil,
apabila terambil masukkan larutan kembali kedalam tube secara perlahan melalui
dinding tube).
7. Pastikan volume plasma tidak kurang dari 800 L (untuk input volume 0,6 mL)
8. Pastikan tiap sampel sudah diberi tanda
9. Letakkan sampel pada sampel rack ditempat yang tepat

Prosedur penanganan reagent

1. Reagent terdiri dari ;


A. Reagent Amplification (untuk Viral load dan Qualitative)
B. Reagent Control (untuk Viral load dan Qualitative)
C. Reagent Calibrator (hanya untuk Viral Load)
D. Internal control (terdapat di dalam kemasan reagent amplification)
E. Proteinase K (hanya untuk HBV)
F. Reagent sample preparation (untuk DNA dan RNA), terdiri dari :
- Lysis buffer
- Wash 1
- Wash 2
- Elution buffer
- Microparticle
2. Simpan reagent A-D pada freezer dengan suhu -20oC, reagent E di suhu kulkas 4 oC dan reagent F
pada suhu ruangan.
3. Setiap kali akan running, ambil reagent dari freezer sesuai kebutuhan, khusus untuk reagent A
keluarkan dari freezer dan masukkan ke dalam kulkas
4. Biarkan reagent mencair sempurna sebelum digunakan
5. Vortex reagent control dan calibrator setelah itu ketuk perlahan tube di atas meja sehingga
semua larutan turun
6. Cek apakah terdapat gelembung (bubble), jika terdapat bubble, hilangkan dengan mengetuk
dinding tube menggunakan jari, apabila masih belum hilang maka, ambil bubble menggunakan
pipet secara perlahan (usahakan larutan tidak ikut terambil, apabila terambil masukkan larutan
kembali kedalam tube secara perlahan melalui dinding tube).
7. Tandai tutup tube control negative
8. Siapkan reagent internal control (jangan pernah memvortex internal kontrol)
9. Siapkan reagent sampel preparation
10. Hilangkan endapan pada reagent micropartikel dengan cara mengkocok secara perlahan (jangan
pernah mengkocok microparticle untuk RNA)
11. Tambahkan internal control pada lysis buffer sesuai takaran
12. Masukkan masing masing reagent sample preparation pada reagent vessel

*reagent tidak boleh beku ulang

Optikal kalibrasi dilakukan pada saat :

- Ketika melakukan instalasi m2000rt system


- Setelah melakukan penggantian lampu
- Saat ada assay yang baru di kalibrator
- Setelah kalibrasi Uniformity
- Ketika bagian alat di maintenance (dilakukan oleh teknisi)

M2000rt optikal kalibrasi kit

- ROI calibration plate


- Background plate
- Pure Dye Plates :
1. FAM
2. VIC
3. ROX
4. NED
5. CY5
6. JOE
7. TAMRA
8. SYBR

Prosedur penyimpanan :

- Prosedur penyimpanan plate optical calibration, pada suhu -20 oC atau lebih dingin
- Pemakaian maksimal untuk 10 kali pakai
- Dipastikan tidak ada gelembung
- Disarankan untuk dilakukan sentrifus setiap plate yang telah mencair sempurna dengan
o Time : 1 minute
o 1200 1500x g
Tahapan optikal kalibrasi

- Sebelum melakukan optical calibration, terlebih dahulu lakukan contamination check,


untuk memastikan tidak ada kontaminasi di m2000rt
- Lakukan backup data untuk menyimpan data terakhir dari system
Insert disk klik system database full
Kill system system calibration klik optical plate yang akan di kalibrasi masukkan
LOT dan ED masukkan optical plate (dipastikan tidak ada bubble di bagian bawah
plate) next start

Persiapan pengambilan sampel tetes darah kering (DBS)

Persiapan alat dan bahan

Free powder glove (sarung tangan yang tidak mengandung bedak), lancet steril, kapas alkohol,
kasa/handuk kering, rak pengering (dry rack), NaCl fisiologis, air hangat

Pemilihan lokasi :

Umur, berat badan Lokasi penagmbilan darah


1-4 bulan, berat badan <6 kg Tumit
5-10 bulan, berat badan <10 kg Ibu jari kaki
Berat badan >10 kg jari

Prosedur preparasi untuk area pengambilan sampel :

1. Hangatkan area pengambilan agar sirkulasi darah lancer


2. Kenakan sarung tangan bebas bedak
3. Bersihkan kaki dengan NaCl dan keringkan dengan kain lembut
4. Bersihkan dengan air hangat dan keringkan kembali dengan kain lembut
5. Bersihkan kembali dengan alkohol preparasi
6. Usap sampai kering dengan kasa atau biarkan kering dengan sendirinya lalu lakukan
penusukan

PENTING :

Area pengambilan yang terkena alkohol harus dikeringkan sebelum penusukan karena alkohol dapat
menyebabkan specimen terdilusi sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan

Abbott real time HIV-1 Qualitative sample preparation : dried blood spots (DBS)

1. Teteskan 50 L darah pada kertas whatman 903


2. Keringkan pada temperature ruang (pastikan lingkaran tertutup sempurna)
3. Gunting 2 lingkaran penuh
4. Masukkan 2 lingkaran DBS ke dalam tube yang berisi 1,7 ml Abbott mLysis Buffer
5. Inkubasi selama 20 menit pada temperature ruang dengan sesekali iintermittent mixing
6. Pipette seluruh cairan ke reaction vessel 5 ml. Hati hati agar Debrish tidak ikut terbawa

- Masukkan lot number, expiry date ; dan 2 nilai actual concentration yang terdapat pada
kertas dari reagent pack control dan kalibrator setelah selesai, tekan next
- Klik scan pada kiri bawah layar ; PosID akan scan barcode pad arak sampel. Masukkan
nama sample sesuai urutan, setelah selesai tekan next
- Pada bagian ini, scroll (klik dan tahan) pada urutan sample yang tertera. Kemudian klik
next
- Pada bagian ini akan muncul peringatan (warning) pada ekstraksi yang akan dijalankan.
Ika pada running sebelumnya pada m2000rt semua kalibrator dapat terbaca, maka
abaikan pesan ini. Klik next
- Pastikan rak subsystem berada pada tempat yang sesuai (perhatikan gambar pada
layar). Jika tidak sesuai pindahkan rak. Setelah selesai klik next
- Pastikan rak DiTi 1000 L nomor 1 telah kosong, dan jumlah tips pada carrier DiTi 1000
L sesuai. Jika pada layar terlihat rak nomor masih terisi klik update. Setelah itu klik next
- Hal 7 of 16

7. Pastikan pada sample rack telah terdapat control, sample dan kalibrator (optional), buka
tutupnya, dan letakkan pada posisi yang sesuai (pastikan awal peletakan sample dimulai dari
nomor 1 pada rak, dan rak diletakkan dimulai dari nomor 1. Jangan melongkap posisis kosong)
8. Setelah mengerjakan dari poin 1 7, buka glove kemudian lanjut ke computer m2000sp
Klik orders dan pilih sample extraction
Pilih aplikasi yang dibutuhkan kemudian klik set up run pada sebelah kiri layar
Pada halam ini langsung tekan next
(5 of 16)

Klik close buka pintu m2000sp lalu periksa bagian syringe dengan mengencangkan kiri-kiri-
kanan-kanan. Lakukan pada 8 channel. Setelah selesai tutup pintu m2000sp lalu klik resume
pada sebelah kiri layar.
Klik close buka pintu m2000sp lalu lap bagian DiTi cone dengan menggunakan kimwipes yang
telah dibasahi alkohol 70%. Lakukan pada 8 channel. Setelah selesai tutup pintu
m2000sp lalu klik resume pada sebelah kiri layar.
Klik close buka pintu m2000sp, kemudian : bersihkan bagian worktable dengan urutan bleach
diamkan 5 menit aquabides alkohol 70%, mulai dari sisi kanan samapi kiri
worktable. Bersihkan bagian output deck dan subsystem dengan alkohol 70%. Cek
limbah padat dan cair, buang limbah jika akan penuh. Cek liquid system, tambahkan
aquabides jika perlu. Setelah selesai tutup pintu m2000sp lalu klik resume pada
sebelah kiri layar
(2 of 16)
Mastermix addition
Sebelum memulai MASTERMIX ADDITION, perhatikan hal hal berikut:
1. Reagent amplifikasi (tutup telah dibuka)
2. Tabung master mix yang kosong (buka tutupnya) diletakkan pada posisi no.1
3. Letakkan PCR plate yang baru
4. Rak Diti 1000L nomor 1 (pada dinding m2000sp) harus kosong
10 of 16

Prosedur pengoprasian m2000sp dan m2000rt


Turn on log in initializing
Tekan tombol ON di pojok kanan bawah pada isntrumen m2000sp.
tekan tombol ON pada CPU computer SCC.
Isi user name dan password klik OK
Klik start pada status instrument dilayar computer akan memakan waktu sekitar 2 3
menit ; instrument akan berubah status dari stopped ke initializing kemudian ready
Daily maintenance
(1 of 16)

Anda mungkin juga menyukai