TUJUAN PEMERIKSAAN
PRINSIP PEMERIKSAAN
CARA KERJA
Virus Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C
Sekitar 185 juta jiwa atau 3% dari populasi dunia terinfeksi HCV
Setiap tahun 350.000 500.000 orang meninggal disebabkan oleh penyakit hati yang
berhubungan dengan HCV.
Penularan HCV
Satu satunya sumber penularan adalah melalui pengidap penyakit
Penularan dapat melalui :
o Rute parenteral, menggunakan peralatan terkontaminasi darah (syringe,jarum,peralatan
tattoo)
o Infus langsung dengan darah terkontaminasi dan produk produk darah lainnya
o Tranmisi vertikel (perinatal) meningkatkan kemungkinan koinfeksi HIV
o Virus juga dapat dideteksi pada cairan tubuh lain (sperma, keringat, air mata, lidah, ASI),
namun transmisi dan inveksi melalui cairan tersebut sangat rendah atau hampir nol.
Infeksi akut HCV biasanya tidak bergejala. Bahkan pada fase kronis, pasien tidak menunjukkan
gejala selama lebih dari 10 tahun.
Infeksi kronis HCV akan mengarah ke pada kerusakan hati dan sirosis hati pada mayoritas pasien
yang tidak tertangani
Periode inkubasi 2 minggu 6 bulan
Gejala yang paling umum :
o Demam
o Fatigue
o Penurunan nafsu makan
o Feses berwarna pucat / urin berwarna gelap
o Nyeri otot / sendi
o Sakit perut / muntah muntah
o Tubuh berwarna kuning
Progresi Hepatitis C
Penyakit hepatitis C
RNA HCV tidak dapat dideteksi lagi setelah 3 6 bulan pasca akhir masa terapi pengobatan
(WHO,2014)
Pengobatan HCV
Bertujuan untuk mengurangi inflamasi, mencegah progresi kea rah fibrosis, sirosis, dan
karsinoma hepatoseluler (HCC), dan untuk menurunkan tingkat infeksifitas serta penyebaran
virus.
Kombinasi terapi menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan terapi tunggal, tingkat respon
tertinggi didapat dengan kombinasi antara pegylated interferon (PEG) dengan ribavirin
Durasi terapi tergantung genotype dan level viremia. Pada pasien dengan genotype 2 atau 3,
durasi mencapai 24 minggu. Sedangkan pasien yang mengidap genotype 1 membutuhkan waktu
terapi 48 minggu.
Hepatitis C kronis didefinisikan sebagai infeksi dengan virus hepatitis C yang terjadi selama lebih
dari enam bulan sejak terdeteksinya RNA dalam tubuh. Infeksi kronis biasanya tidak bergejala
selama beberapa puluh tahun pertama.
Diagnosis tingkat pertama : deteksi antibody (Abbott HCV EIA, Vitros anti-HCV, AxSYM Anti-
HCV,dll)
Diagnosis untuk konfirmasi : viral load HCV
(Cepheid HCV-VL, Cobas Amplicor HCV Monitor, Versant HCV Monitor, SuperQuant, Cx HCV
RNA,dll)
Jika pasien pasien terdeteksi positif dengan tes antibody, viral RNA digunakan sebagai tes
konfirmasi sebelum terapi dimulai.
Dilakukan selama terapi sebanyak 2 6 kali (untuk mengevaluasi efisiensi terapi)
Dilakukan 12 atau 24 minggu setelah terapi untuk memastikan SVR
Overview Protokol
1. Memasukkan samoel ke dalam catridge & masukkan ke dalam instrument
2. Sampel bergabung dengan SPC
3. RNA diikat oleh filter
4. RNA dimurnikan dengan proses pencucian
5. RNA dicampurkan dengan reagen RT-PCR
6. Tahap RT dan amplifikasi PCR serta deteksi
7. Hasil sudah dapat dilihat dan dicetak dalam 105 menit
Requirements / Precautions
Penangan kit
Whole blood, plasma, atau serum harus disimpan pada suhu 2 -8oC selama proses transportasi
Plasma dan serum stabil sampai dengan 3 kali siklus beku cair
Specimen harus dicairkan sampai suhu ruangan sebelum digunakan
Stabilitas Spesimen
suhu Whole blood Plasma & serum
15 33oC 6 jam 24 jam
2 8oC 72 jam 3 hari
-70 (-18)oC - 6 minggu
Persiapan specimen
Whole blood harus ditampung menggunakan tabung EDTA, EDTA-PPT atau tabung
serum
Minimum whole bood yang harus didapat adalah 5 ml
Sentrifus pada 600 1800 g selama 20 menit untuk memisahkan plasma / serum
Minimum plasma / serum yang harus didapat adalah 1 ml
SVA error akan terjadi apabila sampel kurang dari 1ml
Prosedur pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan
1. Kumpulkan 5 ml whole blood menggunakan tube serum atau tube EDTA plasma
2. Sentrifus pada 800 1600 g selama 20 menit
3. Pindahkan 1 ml plasma / serum ke sampel camber menggunakan transfer pipette
4. Pindai barcode catridge
5. Masukkan catridge
Interpretasi hasil
Control internal
Setiap catridge memiliki system yang memungkinkan system GeneExpert mendeteksi kegagalan
spesifik selama proses pemeriksaan
Control terdiri dari :
o Probe Check Control (PCC) : sebelum memulai reaksi PCR, sinyal fluoresensi dideteksi
dari probe untuk memonitor rehidrasi bead, pengisian tube reaksi, integritas probe, dan
stabilitas pewarna
o Sampel volume adequency (SVA) : merupaka control yang memverifikasi ketetapan
jumlah specimen yan dimasukkan
o Internal quantitative standard (IQS) : dua IQS (High 7 Low). Digunakan untuk
mengkalkulasi konsentrasi RNA HCV dengan lot spesific parameters pada catridge
HCV RNA terdeteksi dalam jangkauan yang dapat didteksi oleh system dan nilai end point
berada diatas nilai minimum
IQS-H & IQS-L PASS
PCC-PASS : semua hasil probe check pass (lolos)
HCV RNA terdeteksi diatas nilai yang dapat dikuantifikasi oleh assay
HCV RNA terdeteksi diatas nilai yang dapat dikuantifikasi oleh assay
Pengertian : HbA1c metode elektroforesis kapiler digunakan untuk mengukur kuantitas fraksi HbA1c.
HbA1c dapat menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama periode 2 4 bulan, sehingga
dapat digunakan sebgai pedoman penanganan diabetes. Dengan demikian, perlu ditata dengan baik
cara cara pemeriksaan HbA1c dalam darah sehingga hasil yang didapat dipakai untuk penunjang
diagnose.
Prosedur
Prinsip : memisahkan fraksi dalam darah menggunakan media electron bertegangan tinggi, melalui pipa
kapiler dengan metode Capillary Electrophoresis dengan menggunakan system minicap.
Sampel :
Reagen :
1. Minicap Hb A1c
2. Minicap Hb A1c Hemolysing Solution
3. Wash solution
Control :
Langkah kerja :
Interpretasi
Pemeriksaan elektroforesis
Pengertian : Pemeriksaan elektroforesis Hb dalam darah perlu untuk menindaklanjuti hasil abnormal
pada morfologi darah tepi, pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi fraksi hemoglobin normal dan
mengetahui adanya fraksi hemoglobin abnormal. Dengan demikian, perlu ditata dengan baik cara-cara
pemeriksaan elektroforesis Hb sehingga hasil yang didapat dipaki untuk penunjang diagnose.
Prosedur
Prinsip : memisahkan fraksi dalam darah menggunakan media electron bertegangan tinggi, melalui pipa
kapiler dengan metode Capillary Electrophoresis dengan menggunakan system minicap.
Sampel :
Control :
Normal Hb A2 control
Langkah kerja
Interpretasi
Setelah selesai proses, keluar grafik secara automatis dengan fraksi Hb A dan Hb A2
Pengertian : pemeriksaan elektroforesis protein dalam darah perlu untuk menindaklanjuti hasil
abnormal pada profil protein, pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi fraksi protein normal dan
mengetahui adanya fraksi protein abnormal. Dengan demikian, perlu ditata dengan baik cara-cara
pemeriksaan elektroforesis protein sehingga hasil yang didapat dipakai untuk penunjang diagnose.
Prosedur :
Prinsip : memisahkan fraksi dalam serum manusia menggunakan media electron bertegangan tinggi,
melalui pipa capiller dengan metode capillarys electrophoresis dengan menggunakan system minicap
Sampel :
Control :
Langkah kerja
Interpretasi :
Setelah selesai proses, keluar grafik secara automatis
2. HbA1c :
- Darah EDTA
- Jumlah sampel tidak boleh kurang dari 1 CC
- Apabila sampel disimpan di dalam refrigerator (suhu 2-8OC) sampel dapat bertahan
sampai dengan 7 hari
- Apabila darah terlalu pekat atau kental kemungkinan grafik pada pasien bergeser
sehingga tidak keluar zona
3. Elektroforesis protein :
- Serum (kuning encer) disimpan di dalam dalam refrigerator (suhu 2-8OC) sampel dapat
bertahan sampai dengan 7 hari
- Jumlah sampel tidak boleh kurang dari 250 L
- Apabila sampel kurang dari 250 L, gunakan tabung eppendrof (cup sampel kecil)
- Apabila sampel ikterik ataupun merah dilakukan pemeriksaan dapat menyebabkan
kerusakan kapiler dan dapat mempengaruhi pemeriksaan yang lain.
- Barcode sampel pasien yang akan diperiksa dengan alat minicap ditempel vertical pada
tabung sampel
- Protein : buffer dapat bertahan dalam suhu ruangan / suhu kulkas selama exp.date.
control sebelum di larutkan (serbuk) baik dalam suhu kulkas. Control sesudah dilarutkan
baik dalam suhu frezzer
- Hemoglobin dan HbA1c : buffer dapat bertahan dalam suhu ruangan sekitar 30 hari.
Dalam suhu kulkas dapat bertahan selama exp.date. control sebelum di encerkan
(serbuk) baik dalam suhu kulkas. Control sesudah dilarutkan baik dalam suhu frezzer.
Kalibrator Hb A1c sebelum / sesudah dilarutkan baik dalam suhu frezzer
- Wash solution : sebelum di encerkan dapat bertahan dalam suhu ruangan / suhu kulkas
selama exp.date. sesudah dilarutkan dapat bertahan dalam suhu ruang sekitar 30 hari.
Dalam suhu kulkas dapat bertahan selama 3 bulan
- Capiclean : cairan capiclean dapat bertahan dalam suhu kulkas selama exp.date
VIRAL LOAD PCR
Prosedur penyimpanan :
- Prosedur penyimpanan plate optical calibration, pada suhu -20 oC atau lebih dingin
- Pemakaian maksimal untuk 10 kali pakai
- Dipastikan tidak ada gelembung
- Disarankan untuk dilakukan sentrifus setiap plate yang telah mencair sempurna dengan
o Time : 1 minute
o 1200 1500x g
Tahapan optikal kalibrasi
Free powder glove (sarung tangan yang tidak mengandung bedak), lancet steril, kapas alkohol,
kasa/handuk kering, rak pengering (dry rack), NaCl fisiologis, air hangat
Pemilihan lokasi :
PENTING :
Area pengambilan yang terkena alkohol harus dikeringkan sebelum penusukan karena alkohol dapat
menyebabkan specimen terdilusi sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan
Abbott real time HIV-1 Qualitative sample preparation : dried blood spots (DBS)
- Masukkan lot number, expiry date ; dan 2 nilai actual concentration yang terdapat pada
kertas dari reagent pack control dan kalibrator setelah selesai, tekan next
- Klik scan pada kiri bawah layar ; PosID akan scan barcode pad arak sampel. Masukkan
nama sample sesuai urutan, setelah selesai tekan next
- Pada bagian ini, scroll (klik dan tahan) pada urutan sample yang tertera. Kemudian klik
next
- Pada bagian ini akan muncul peringatan (warning) pada ekstraksi yang akan dijalankan.
Ika pada running sebelumnya pada m2000rt semua kalibrator dapat terbaca, maka
abaikan pesan ini. Klik next
- Pastikan rak subsystem berada pada tempat yang sesuai (perhatikan gambar pada
layar). Jika tidak sesuai pindahkan rak. Setelah selesai klik next
- Pastikan rak DiTi 1000 L nomor 1 telah kosong, dan jumlah tips pada carrier DiTi 1000
L sesuai. Jika pada layar terlihat rak nomor masih terisi klik update. Setelah itu klik next
- Hal 7 of 16
7. Pastikan pada sample rack telah terdapat control, sample dan kalibrator (optional), buka
tutupnya, dan letakkan pada posisi yang sesuai (pastikan awal peletakan sample dimulai dari
nomor 1 pada rak, dan rak diletakkan dimulai dari nomor 1. Jangan melongkap posisis kosong)
8. Setelah mengerjakan dari poin 1 7, buka glove kemudian lanjut ke computer m2000sp
Klik orders dan pilih sample extraction
Pilih aplikasi yang dibutuhkan kemudian klik set up run pada sebelah kiri layar
Pada halam ini langsung tekan next
(5 of 16)
Klik close buka pintu m2000sp lalu periksa bagian syringe dengan mengencangkan kiri-kiri-
kanan-kanan. Lakukan pada 8 channel. Setelah selesai tutup pintu m2000sp lalu klik resume
pada sebelah kiri layar.
Klik close buka pintu m2000sp lalu lap bagian DiTi cone dengan menggunakan kimwipes yang
telah dibasahi alkohol 70%. Lakukan pada 8 channel. Setelah selesai tutup pintu
m2000sp lalu klik resume pada sebelah kiri layar.
Klik close buka pintu m2000sp, kemudian : bersihkan bagian worktable dengan urutan bleach
diamkan 5 menit aquabides alkohol 70%, mulai dari sisi kanan samapi kiri
worktable. Bersihkan bagian output deck dan subsystem dengan alkohol 70%. Cek
limbah padat dan cair, buang limbah jika akan penuh. Cek liquid system, tambahkan
aquabides jika perlu. Setelah selesai tutup pintu m2000sp lalu klik resume pada
sebelah kiri layar
(2 of 16)
Mastermix addition
Sebelum memulai MASTERMIX ADDITION, perhatikan hal hal berikut:
1. Reagent amplifikasi (tutup telah dibuka)
2. Tabung master mix yang kosong (buka tutupnya) diletakkan pada posisi no.1
3. Letakkan PCR plate yang baru
4. Rak Diti 1000L nomor 1 (pada dinding m2000sp) harus kosong
10 of 16