Anda di halaman 1dari 11

Pemeriksaan HbA1c metode Capillarys Electrophoresis

Pendahuluan

HbA1c metode elektroforesis kapiler digunakan untuk mengukur kuantitas fraksi HbA1c.
HbA1c dapat menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama periode 2 4 bulan,
sehingga dapat digunakan sebgai pedoman penanganan diabetes. Dengan demikian, perlu ditata
dengan baik cara cara pemeriksaan HbA1c dalam darah sehingga hasil yang didapat dipakai untuk
penunjang diagnose.

Metode : Capillary Electrophoresis

Tujuan : - mengukur kadar Hb A1c

- Menegakkan diagnosis DM
- Menentukan panduan terapi DM
- Monitoring terapi DM
- Mengetahui factor resiko komplikasi DM

Prinsip :

Memisahkan fraksi dalam darah menggunakan media electron bertegangan tinggi, melalui
pipa kapiler dengan metode Capillary Electrophoresis dengan menggunakan system minicap.

Sampel :

a. Jenis : darah EDTA


b. Jumlah 2 ml
c. Stabilitas :
< 2 minggu pada suhu 2 8OC
> 2 minggu pada suhu -20 OC

Reagen :

1. Minicap Hb A1c
2. Minicap Hb A1c Hemolysing Solution
3. Wash solution

Control :

1. Jenis : Hb A1c Calibrator 1 dan 2, Hb A1c Capillary control 1 dan 2


2. Penyimpanan : setelah di larutkan di simpan pada suhu (-20)

Alat : mikropipet 200 L dan alat minicap

Langkah kerja :

1. Disiapkan reagen hemoglobin, wash solution, distilled or deionized water


2. Pasang reagent cup, bins untuk tempat pembuangan reagen cup
3. Siapkan hemolysing solution, Hb A1c calibrator 1 dan 2, Hb A1c control 1 dan 2
4. Nyalakan computer dan mesin minicap
5. Pastikan pada program Hb A1c
6. Setelah alat di posisi ready, masukkan hemolysing di posisi 27 dan Hb A1c calibrator 1 di posisi
28. Setelah nilai calibrator 1 sesuai, masukkan calibrator 2 di posisi 28 dan klik re-run control
di layar (nilai calibrator Hb A1c dapat dilihat dari kit insert)
Note : Hb A1c calibrator di lakukan ketika alat minicap baru di install dan ketika mendapatkan
lot number reagen Hb A1c yang berbeda.
7. Setelah alat di posisi ready, masukkan hemolysing di posisi 27 dan Hb A1c control 1 atau 2 di
posisi 28.
Interpretasi

Setelah selesai proses, keluar grafik secara automatis

Control (QC) dan Kalibrasi

Pemeriksaan elektroforesis Hb

Pendahuluan :

Pemeriksaan elektroforesis Hb dalam darah perlu untuk menindaklanjuti hasil abnormal


pada morfologi darah tepi, pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi fraksi hemoglobin normal dan
mengetahui adanya fraksi hemoglobin abnormal. Dengan demikian, perlu ditata dengan baik cara-
cara pemeriksaan elektroforesis Hb sehingga hasil yang didapat dipaki untuk penunjang diagnose.

Metode : Capillarys Electrophoresis

Tujuan :

Prinsip :

Memisahkan fraksi dalam darah menggunakan media electron bertegangan tinggi, melalui
pipa kapiler dengan metode Capillary Electrophoresis dengan menggunakan system minicap.
Sampel :

a. Jenis darah : darah EDTA


b. Jumlah : 2 ml
c. Stabilitas
< 2 minggu pada suhu 2 8OC
> 2 minggu pada suhu -20 OC

Reagen :

1. Minicap Hemoglobin (E)


2. Minicap Hemoglobin (E) Hemolysing Solution
3. Wash solution

Control :

Normal Hb A2 control

Alat : mikropipet 200 L dan alat minicap

Langkah kerja

1. Disiapkan reagen hemoglobin, wash solution, distilled or deionized water.


2. Pasang reagent cup, bins untuk tempat pembuangan reagent cup.
3. Siapkan hemolysing solution dan normal Hb A2 control
4. Nyalakan computer dan mesin minicap
5. Pastikan pada program Hemoglobin (E)
6. Setelah alat di posisi ready, masukkan hemolysing di posisi 27 dan normal Hb A2 control di
posisi 28

Interpretasi

Setelah selesai proses, keluar grafik secara automatis dengan fraksi Hb A dan Hb A2

Control (QC) dan Kalibrasi


Pemeriksaan elektroforesis Protein

Pendahuluan

Pemeriksaan elektroforesis protein dalam darah perlu untuk menindaklanjuti hasil abnormal
pada profil protein, pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi fraksi protein normal dan mengetahui
adanya fraksi protein abnormal. Dengan demikian, perlu ditata dengan baik cara-cara pemeriksaan
elektroforesis protein sehingga hasil yang didapat dipakai untuk penunjang diagnose.

Metode : capillarys electrophoresis

Tujuan :

Prinsip

Memisahkan fraksi dalam serum manusia menggunakan media electron bertegangan tinggi,
melalui pipa capiller dengan metode capillarys electrophoresis dengan menggunakan system
minicap

Sampel :

d. Jenis darah : serum


e. Jumlah : 300 L
f. Stabilitas
< 2 minggu pada suhu 2 8OC
> 2 minggu pada suhu -20 OC

Reagen :

1. Minicap Protein (E) 6


2. Wash solution

Control :

Serum normal control

Alat : mikropipet 200 L dan alat minicap

Langkah kerja
1. Disiapkan reagen hemoglobin, wash solution, distilled or deionized water
2. Pasang reagent cup, bins untuk tempat pembuangan reagent cup
3. Siapkan normal serum control
4. Nyalakan computer dan mesin minicap
5. Pastikan pada program protein (E)
6. Setelah alat di posisi ready, masukkan normal serum control di posisi 28

Interpretasi :
Setelah selesai proses, keluar grafik secara automatis

Control (QC) dan Kalibrasi

Pemeriksaan HCV GeneXpert / Viral Load

Pendahuluan

Virus hepatitis merupakan virus RNA Ikosahedral berupa parasit obligat intraseluler yang
memanfaatkan metabolism sel inang untuk bereplikasi. Pertama kali teridentifikasi pada 1989 ole
CDC, NIH, dan industry. Awalnya dianggap sebagai hepatitis non-A, non-B. Memiliki 7 genotipe G1-
G7, memiliki variasi RNA sd. 35%, masing masing genotype memiliki banyak subtype.

Genom virus hepatitis C berupa RNA untai tunggal, RNA positive-sense. Genom terdiri dari
9600 nukleotida, sangat mudah bermutasi. Ujung 5 dan 3 merupakan Untranslated Region (UTR),
merupakan bagian yang penting untuk transisi dan replikasi namun tidak ditranslasi menjadi protein.
Bagian ini merupakan yang plaing terkonservasi dan merupakan bagian yang digunakan sebagai
target pada pengujian molekuler.

Penularan virus hepatitis C dapat melalui rute parenteral, menggunakan peralatan


terkontaminasi darah (syringe,jarum,peralatan tattoo). Infus langsung dengan darah terkontaminasi
dan produk produk darah lainnya. Tranmisi vertikel (perinatal) meningkatkan kemungkinan
koinfeksi HIV. Virus juga dapat dideteksi pada cairan tubuh lain (sperma, keringat, air mata, lidah,
ASI), namun transmisi dan inveksi melalui cairan tersebut sangat rendah atau hampir nol.

HCV membutuhkan pemeriksaan lab sebagai konfirmasi. Diagnose diferensial dibutuhkan untuk
membedakan HCV dengan virus bergejala serupa seperti HAV, HBV, dan lain lain. Pemeriksaan lab
memastikan manajemen yang cepat dan tepat sebagai perawatan suportif yang lebih awal dan
pemantauan terapi.

Hepatitis C kronis didefinisikan sebagai infeksi dengan virus hepatitis C yang terjadi selama lebih
dari enam bulan sejak terdeteksinya RNA dalam tubuh. Infeksi kronis biasanya tidak bergejala
selama beberapa puluh tahun pertama. Diagnosis tingkat pertama yaitu deteksi antibody (Abbott
HCV EIA, Vitros anti-HCV, AxSYM Anti-HCV,dll). Diagnosis untuk konfirmasi adalah viral load HCV
(Cepheid HCV-VL, Cobas Amplicor HCV Monitor, Versant HCV Monitor, SuperQuant, Cx HCV RNA,dll).

Jika pasien pasien terdeteksi positif dengan tes antibody, viral RNA digunakan sebagai tes
konfirmasi sebelum terapi dimulai. Dilakukan selama terapi sebanyak 2 6 kali (untuk mengevaluasi
efisiensi terapi). Dilakukan 12 atau 24 minggu setelah terapi untuk memastikan SVR.
Metode

Tujuan

Prinsip

Real Time Reverse Transcription PCR

o Menyalin RNA menjadi DNA


o PCR menggunakn 2 set primer
o Deteksi real time dengan probe spesifik
o Analisis fluoresense & interpretasi hasil otomatis
o 3 probe (HCV, IQS-H, IQS-L)

Cara kerja

Prosedur pemeriksaan

1. Kumpulkan 5 ml whole blood menggunakan tube serum atau tube EDTA plasma
2. Sentrifus pada 800 1600 g selama 20 menit
3. Pindahkan 1 ml plasma / serum ke sampel camber menggunakan transfer pipette
4. Pindai barcode catridge
5. Masukkan catridge

Control internal

Setiap catridge memiliki system yang memungkinkan system GeneExpert mendeteksi


kegagalan spesifik selama proses pemeriksaan
Control terdiri dari :
o Probe Check Control (PCC) : sebelum memulai reaksi PCR, sinyal fluoresensi
dideteksi dari probe untuk memonitor rehidrasi bead, pengisian tube reaksi,
integritas probe, dan stabilitas pewarna
o Sampel volume adequency (SVA) : merupaka control yang memverifikasi ketetapan
jumlah specimen yan dimasukkan
o Internal quantitative standard (IQS) : dua IQS (High 7 Low). Digunakan untuk
mengkalkulasi konsentrasi RNA HCV dengan lot spesific parameters pada catridge

Stabilitas & penyimpanan specimen

Whole blood, plasma, atau serum harus disimpan pada suhu 2 -8oC selama proses
transportasi
Plasma dan serum stabil sampai dengan 3 kali siklus beku cair
Specimen harus dicairkan sampai suhu ruangan sebelum digunakan

Stabilitas Spesimen
suhu Whole blood Plasma & serum
15 33oC 6 jam 24 jam
2 8oC 72 jam 3 hari
-70 (-18)oC - 6 minggu

Control (QC) dan kalibrasi


Pengertian : viral load HIV adalah hitung jumlah RNA atau DNA
HIV (Human immunodeficiency virus) yang menggunakan metode PCR
(Polymerase Chain Reaction) yang merupakan salah satu cara
memperbanyak suatu segmen RNA atau DNA target secara selektif.
B. Tujuan :
a. Memberikan petunjuk kepada petugas laboratorium mengenai
pemeriksaan hitung jumlah HIV (Human immunodeficiency virus)
dengan mengunakan alat m2000 sp
b. Untuk memonitoring perjalanan penyakit yang di sebabkan HIV
(Human immunodeficiency virus)
c. Menjamin pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai prosedur
C. Prosedur
a. Metode PCR (Polymerase Chain Reaction)
b. Prinsip : PCR merupakan teknik penggandaan RNA atau DNA
yang meliputi beberapa proses dimulai dari Ekstraksi yaitu proses
persiapan sampel sampai di dapatkan RNA atau DNA virus yang
murni , dengan cara adanya reagen lysis akan memecah membran-

158
membran dari nukleat acid sehingga sel-sel akan pecah dan di
dapatkan RNA atau DNA virus, kemudian RNA atau DNA virus
akan berikatan dengan mikropartikel kemudian melalui proses
pemurnian dengan proses pembersihan atau pencucian
menggunakan reagen wash 1 dan wash 2, setelah itu dengan
adanya penambahan reagen elution RNA atau DNA virus yang
murni akan terlepas dengan mikropartikel dan RNA atau DNA virus
yang murni akan di pindahkan ke mikroplate lalu dilakukan proses
perhitungan
c. Sampel:
a. Jenis : darah vena
b. Jumlah : minimal 1 ml
c. Wadah : tabung plastik khusus
d. BahanTambahan : EDTA
d. Reagen : HIV-1 Abbott RealTi m e terdiri atas reagen Lysis ,
mirkopartikel , wash 1 dan wash 2
e. Alat dan bahan
1. m2000 sp
2. Rak sampel khusus
3. Black tip
4. Sentrifuge
5. Fortex
6. Klorin
7. Aquades
8. Alkohol 70%
9. Tisu tanpa serat

159
D. Langkah kerja
a) Persiapan persiapan yang harus dilakukan
1. Persiapan analis
Menggunakan sarung tanggan tanpa tepung , jaslab, masker dan
kacamata (bila perlu)
2. Persiapan meja kerja
Melakukan pembersihan dengan menggunakan 3 tahap yaitu
menggunakan klorin kemudian aquades lalu alcohol 70 %
kemudian di lap kering menggunakan tisue
3. Persiapan sampel
Sampel berupa plasma EDTA minimal 1 ml , dan di tampung di
tabung plastik khusus untuk di alat dan back up pada tabung yang
lain , sampel di kumpulkan karna pemeriksaan tidak bisa langsung
satu persatu, harus 90 pemeriksaan dan 3 kontrol, karna tidak
langsung di periksa sampel di simpan di frezer suhu -20 derajat
celcius, apabila akan di periksa tabung sampel di beri nomor dan
dilakukan pencatatan kemudian tunggu hingga cair dan di
homogenkan menggunakan fortex kemudian di sentrifuge selama
3 menit dengan kecepatan 3000 rpm kemudian urutkan tabung di
rak khusus alat lalu masukan ke alat sesuai dengan dengan
urutannya
4. Persiapan alat
Lakukan desinfektan menggunakan 3 tahap seperti pembersihan
meja kerja dan di lap menggunakan tisu tanpa serat , pastikan rak
yang menyimpan black tip pada posisi 1 kosong dan isi black tip
pada tempatnya kemudian pastikan saluran selang terkunci atau
tertutup rapat dan alat akan melakukan cek otomatisasi
5. Persiapan reagen
Mikropartikel di homogenkan , siapkan reagen dengan cara di
masukan kedalam tempat khusus terdiri dari reagen lysis,
mikroparrtikel ,wash 1, wash 2, elution

160
b) Melakukan pemeriksaan sampel
- Setelah reagen, sampel dan alat siap pastikan alat tertutup rapat
kemudian akan ada proses ekstrasi yaitu proses pemisahan RNA atau
DNA virus yang murni selama 3 jam
- Lalu proses penempatan RNA atau DNA virus yang murni pada
mikropartikel selama 1 jam
- Dan dilanjutnya proses perhitungan jumlah virus selama 3 - 4 jam
- Kemudian Hasil perhitungan virus di print dan di serahkan kepada
dokter penanggung jawab

E. Interpretasi Hasil:
Virus dapat di baca oleh alat hanya >40 copies apabila
ditemukan sampel NOT DETECTED berarti jumlah virus <40 copies

Anda mungkin juga menyukai