PENDAHULUAN
Virus hepatitis C (HVC) adalah nama yang diberikan kepada virus hepatitis yang
belum lama ini ditemukan dan yang telah terbukti merupakan penyebab kasuskasus hepatitis non A, non B pasca transfusi. Virus ini dikelompokkan dalam
golongan flavivirus dan merupakan virus berukuran kecil dengan diameter
kurang dari 60 nm. Flavivirus terdiri dari core yang terbungkus oleh protein
permukaan yang terdiri dari glikoprotein yang disebut protein E (envelope) dan
protein M(matrix) (1,2).
Virus hepatitis C
METODE
: Immunoassay (6).
PRINSIP REAKSI
protein
virus
hepatitis
dengan
antibodi(6).
PERSIAPAN SAMPEL
Sampel yang digunakan adalah serum atau plasma (EDTA, heparin dan citrat).
Sampel sebaiknya disimpan dalam kulkas pada suhu 2-8 o C, jika tes tertunda
sampai 48 jam (2 hari). Cara lain sampel dibekukan, namun hindari proses
pembekuan dan pencairan yang berulang-ulang. Sampel disimpan dalam
temperatur ruangan sebelum digunakan. Setelah pencairan campur sampel
dengan
seksama.
Sampel
yang
keruh
harus
disentrifus
sebelum
2 untuk reagen
1. ALAT
a. Cara Manual/Semi Otomatis
1. Rak + tabung reaksi dilengkapi dengan adhesive foil.
2. Instrumen
cobas
EIA
inkubator,
washer,fotometer
(panjang
Reagen
RB
NC
PC
P (9)
Kontrol negatif
(1-2)
-
(3-5)
25
(6-8)
-
Kontrol positif
25
Sampel pasien
25
Pengencer
250
250
250
Manik-manik
1
1
1
RB = Reagen Blanko, NC = Control negatif, PC = Control positif, P = pasien
2. Tutup tabung reaksi dan inkubasi pada inkubator
cobas
diangkat
lalu
cuci
kembali
dengan
3. Hasil false positif dapat saja terjadi misalnya pada rematoid faktor atau pada
hipergammaglobulinemia.
4.
KESIMPULAN
-
Tes anti HCV digunakan untuk menunjukkan aktivitas HCV terhadap infeksi
kronis serta mengetahui respon penderita HCV kronis terhadap pengobatan.
Pemeriksaan anti HCV pada donor darah dapat menurunkan angka infeksi
pasca transfusi sehingga penggunaannya akan sangat menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soewignjo; Aspek Laboratorik Diagnosis dan Penata Laksanaan Hepatitis
Virus C, Jurnal Kimia Klinik Indonesia, Vol. 8, nomor 1, 1997, 16-22.
2. Amiruddin, R; Hepatitis Virus C. Aspek Klinis, Masalah dan Upaya
Penanggulangannya, Acta Medica Indonesiana, Vol. XXIX, 1997, 55-69.
3. Kresno SB; Immunologi, Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, Ed. Ke-3,
FKUI, Jakarta, 1996, 225-226.
4. Price A. Syivia; Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Ed. 4,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1995, 442-444.
5. Hardjoeno; Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Doagnostik, Hasanuddin
University Press, 2000, 54-55.
6. Roche; Manual Cobas Core, Anti HCV EIA.
7. Boedi Warsono; Hepatitis Virus C, Prodia Diagnostik Educational Service,
No. 5, Tahun 1995.
--*ARI*--