Oleh :
P1337434118086
2020
I. JUDUL PRAKTIKUM
Laporan Praktikum Pemeriksaan HCV Rapid Test
IV. TUJUAN
Tes visual untuk mendeteksi secara kualitatif antibodi virus hepatitis C pada
serum atau plasma manusia.
V. PRINSIP
Antigen HCV bergerak melalui membran immunofiltrasi. Sampel dan
reagen bergerak kemembran dan diserap masuk kedalam pad. Sampel pasien
bergerak ke membran, antibodi HCV dari serum / plasma, terikat pada antigen
pergerakan. Pada tahap pencucian protein serum atau plasma yang tidak terikat
dikeluarkan. Pada tahap selanjutnya, konjungat protein –A ditambahkan yang akan
mengikat bagian FC dari antibodi FC dari antibodi HCV untuk memberikan warna
“dot” pada area tes (T1/T2). Pada area control (“c”) terdapat dot kontrol kualitas
yang berfungsi pada permukaan, reagen dan aplikasi prosedur yang benar.
Pada seseorang yang terinfeksi HCV, antibodi HCV dapat terdeteksi kurang
lebih 5-6 minggu sesudah terinfeksi. Antibodi HCV akan bertahan dalam tubuh
cukup lama, oleh karenanya keberadaan antibodi HCV menunjukkan adanya infeksi
yang sudah lama atau baru. Sebelum antibodi terbentuk, untuk mengetahui adanya
infeksi HCV bisa dilakukan dengan jalan mendeteksi keberadaan antigen HCV
dalam darah.
VII. METODE
Metode HCV antigen (HCV Tri-DOT)
2. Analitik
c. Melepas APD
XI. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan oleh kelompok 10 adalah
pemeriksaan HCV metode HCV antigen (HCV Tri-DOT) dengan rapid test dengan
prinsip immunokromatografi yang memiliki nilai sensitifitas kurang dari 98,13%;
spesifitas 98,9% dan akurasi 98,82% (Mono Diagnostic Test, 2015). Pemeriksaan
menggunakan sampel serum dari wanita usia 20 tahun. Hasil yang didapatkan
setelah dilakukan pemeriksaan adalah positif ditandai dengan terbentuk dot pada
area control (C) dan test 1 tetapi samar yang kemungkinan disebabkan karena
rendahnya kadar antibodi anti-HCV dalam tubuh responden.
Kemungkinan yang terjadi apabila hasil anti-HCV non reaktif yaitu masih
dalam keadaan windows periode yang berarti virus telah masuk kedalam tubuh
seseorang tetapi tubuh belum merespon adanya virus, sehingga tubuh belum bisa
membentuk antibodi untuk memusnahkan virus tersebut. Hasil pemeriksaan
Hepatitis C negatif bisa dipengaruhi oleh beberapa kemungkinan, antara lain
Antibodianti-HCV di dalam serum atau plasma responden terlalu rendah sehingga
tidak dapat terdeteksi oleh imunokromatografi tes (ICT).
XII. SIMPULAN
Permatasari & Aryati et al. 2015. Deteksi Antibodi Multipel Hepatitis C Dalam Darah Donor
(Multiple Antibody Detection Of Hepatitis C In Donor Blood). Indonesian Journal Of
Clinical Pathology And Medical Laboratory Vol. 21, No. 3.
Rini & Setiawaty et al. 2015. Uji Saring Antigen dan Antibodi Hepatitis C Virus pada Darah
Donor. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 43, No. 4.
Hasil pemeriksaan