Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN HCV RAPID TEST

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Imunoserologi

Oleh :

Erna Tri Prasetyawati

P1337434118086

D III TLM REG B/ SMT IV

D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2020
I. JUDUL PRAKTIKUM
Laporan Praktikum Pemeriksaan HCV Rapid Test

II. PERTEMUAN KE- 14

III. HARI, TANGGAL


Rabu, 29 April 2020

IV. TUJUAN
Tes visual untuk mendeteksi secara kualitatif antibodi virus hepatitis C pada
serum atau plasma manusia.

V. PRINSIP
Antigen HCV bergerak melalui membran immunofiltrasi. Sampel dan
reagen bergerak kemembran dan diserap masuk kedalam pad. Sampel pasien
bergerak ke membran, antibodi HCV dari serum / plasma, terikat pada antigen
pergerakan. Pada tahap pencucian protein serum atau plasma yang tidak terikat
dikeluarkan. Pada tahap selanjutnya, konjungat protein –A ditambahkan yang akan
mengikat bagian FC dari antibodi FC dari antibodi HCV untuk memberikan warna
“dot” pada area tes (T1/T2). Pada area control (“c”) terdapat dot kontrol kualitas
yang berfungsi pada permukaan, reagen dan aplikasi prosedur yang benar.

VI. DASAR TEORI


Hepatitis C disebabkan oleh HCV. HCV adalah virus RNA yang merupakan
anggota dari genus Hepacivirus, keluarga Flaviviridae. Genom virus ini merupakan
untaian rantai tunggal yang panjangnya 10.000 nukleotida. HCV mengandung
selubung lipid dengan diameter 50-60 nm dan sensitif terhadap pelarut organik
misalnya kloroform.9 Pemeriksaan laboratorium hepatitis C telah dikembangkan,
dari mulai pemeriksaan serologi, yakni deteksi keberadaan antibodi atau antigen
HCV dengan metoda ELISA atau Immunoblot dan pemeriksaan molekular, yakni
deteksi keberadaan RNA HCV dengan metoda Polymerase Chain Reaction (PCR)
dan Nucleic Acid Test (NAT).

Pada seseorang yang terinfeksi HCV, antibodi HCV dapat terdeteksi kurang
lebih 5-6 minggu sesudah terinfeksi. Antibodi HCV akan bertahan dalam tubuh
cukup lama, oleh karenanya keberadaan antibodi HCV menunjukkan adanya infeksi
yang sudah lama atau baru. Sebelum antibodi terbentuk, untuk mengetahui adanya
infeksi HCV bisa dilakukan dengan jalan mendeteksi keberadaan antigen HCV
dalam darah.

Tes human anti HCV lgG antibody dikembangkan untuk mendeteksi


sirkulasi anti HCV lgG antibody dinyatakan sebagai petunjuk infeksi hepatitis C
virus, tes ini berdasarkan prinsip yang menggunakan rekombinan HCV protein
sebagai viral antigen. Pada langkah pertama anti HCV lgG dalam specimen bila ada
akan terikat pada protein rekombinan HCV yang dilabel pada permukaan sumur
microtitir. Setelah inkubasi bagian specimen yang tidak terikat akan dipisahkan
melalui pencucian, pada pencucian ke dua anti human lgG konjugat ditambahkan
akan mengikat antibody spesifik manusia anti HCV lgG pada permukaan sumur
akan membentuk sandwich complex.

VII. METODE
Metode HCV antigen (HCV Tri-DOT)

VIII. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Tabung reaksi dan rak
2. Mikropipet
3. Tip mikropipet
4. Tabung K3
5. Sampel dropper
6. Spuit 3cc
7. Torniquet
8. Kapas alcohol
9. Centrifuge
10. Tempat limbah
11. Tes Pack (HCV Tri-DOT)
b. Bahan
1. Serum
2. Buffer solution
3. Konjugat protein-A
IX. PROSEDUR KERJA
1. Pra-Analitik

a. Mencuci tangan dengan sabun

b. Memakai APD lengkap

c. Menyiapkan alat dan bahan

2. Analitik

a. Tambahkan 3 tetes larutan buffer ke pusat perangkat


b. Memegang pipet secara vertikal ke bawah dan
tambahkan 1 tetes sampel pasien menggunakan pipet sampel yang
disediakan. (menggunakan pipet sampel terpisah untuk
setiap spesimen yang akan diuji).
c. Tambahkan 5 tetes larutan Buffer Solution
d. Tambahkan 2 tetes Protein-A Conjugate
e. Tambahkan 5 tetes larutan Buffer Solution
f. Interpretasi hasil
 Negative : Terbentuk Dot pada area Contor (C)
 Positive :
a) Terbentuk Dot pada area control (C) dan Test 1
b) Terbentuk Dot pada area control (C) dan Test 2
c) Terbentuk Dot pada area control (C) dan Pada Test 1 dan Test 2
 Invalid :
a) Terbentuk Dot pada Area Test tetapi tidak pada area control
b) Tidak Terbentuk Dot.
3. Post Analitik
a. Membersihkan alat dan bahan

b. Membuang limbah sesuai tempatnya

c. Melepas APD

d. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir


X. HASIL
Kelompok 10
Sampel x : (wanita, 20 tahun)
Hasil : Positif

XI. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan oleh kelompok 10 adalah
pemeriksaan HCV metode HCV antigen (HCV Tri-DOT) dengan rapid test dengan
prinsip immunokromatografi yang memiliki nilai sensitifitas kurang dari 98,13%;
spesifitas 98,9% dan akurasi 98,82% (Mono Diagnostic Test, 2015). Pemeriksaan
menggunakan sampel serum dari wanita usia 20 tahun. Hasil yang didapatkan
setelah dilakukan pemeriksaan adalah positif ditandai dengan terbentuk dot pada
area control (C) dan test 1 tetapi samar yang kemungkinan disebabkan karena
rendahnya kadar antibodi anti-HCV dalam tubuh responden.

Pada seseorang yang terinfeksi HCV, sebagaimana diketahui akan


memberikan respons berupa produksi antibodi spesifik yakni anti-HCV. Oleh
karena itu untuk diagnosis infeksi HCV dapat didasarkan pada deteksi adanya anti-
HCV dengan pemeriksaan immunoassay. Anti-HCV dapat terdeteksi didalam darah
pada 30 sampai 60 hari sesudah terinfeksi.

Hasil dengan kadar antibodi anti-HCV rendah bisa disebabkan karena


kemungkinan masa inkubasi virus hepatitis C belum mencapai masa puncaknya,
masa puncak untuk Hepatitis C yaitu antara 6-12 minggu setelah tubuh terinfeksi
hepatitis C. Hasil positif disebabkan masuknya virus hepatitis C ke dalam tubuh
yang selanjutnya akan menginfeksi sel hati sehingga akan mengganggu aktivitas sel
normal, virus akan memperbanyak diri dalam sel inang yang meginfeksi sel lain.

Kemungkinan yang terjadi apabila hasil anti-HCV non reaktif yaitu masih
dalam keadaan windows periode yang berarti virus telah masuk kedalam tubuh
seseorang tetapi tubuh belum merespon adanya virus, sehingga tubuh belum bisa
membentuk antibodi untuk memusnahkan virus tersebut. Hasil pemeriksaan
Hepatitis C negatif bisa dipengaruhi oleh beberapa kemungkinan, antara lain
Antibodianti-HCV di dalam serum atau plasma responden terlalu rendah sehingga
tidak dapat terdeteksi oleh imunokromatografi tes (ICT).
XII. SIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan kelompok 10 uji HCV


metode HCV antigen (HCV Tri-DOT) dengan rapid test dapat disimpulkan bahwa
sampel X wanita usia 20 tahun dinyatakan positif terdapat sedikit antibodi virus
hepatitis C dalam serumnya yang ditandai dengan terbentuknya dot pada area
control (C) dan dot samar-samar pada test 1.
DAFTAR PUSTAKA

Panduan Pemeriksaan HCV Rapid Test Poltekkes Kemenkes Semarang.

Permatasari & Aryati et al. 2015. Deteksi Antibodi Multipel Hepatitis C Dalam Darah Donor
(Multiple Antibody Detection Of Hepatitis C In Donor Blood). Indonesian Journal Of
Clinical Pathology And Medical Laboratory Vol. 21, No. 3.

Rini & Setiawaty et al. 2015. Uji Saring Antigen dan Antibodi Hepatitis C Virus pada Darah
Donor. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 43, No. 4.

Video Pemeriksaan HCV Rapid Test.


LAMPIRAN

Rapid test HCV Sampel serum

Penetesan serum pada sumur uji Buffer HCV

Meneteskan buffer HCV Teradinya reaksi pada membran dikaset uji

Hasil pemeriksaan

Praktikan, Dosen Pengampu,

Erna Tri Prasetyawati Djoko Priyatno, S.P,. M.Sc

Anda mungkin juga menyukai