Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

IMUNOSEROLOGI
“Pemeriksaan HCV (Hepatitis C Virus)”

Disusun Oleh: Kelompok 1


1. Nabila Azzahrah B1D122051
2. Aswin Syaputra B1D122052
3. Anjela Arwalembun B1D122053
4. Anjelika Riones Rikumahu B1D122054
5. Justika Septiana B1D122055
6. Marni Toding B1D122057

Kelas: B, 2022

PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Prinsip
B. Pra Analitik
C. Analitik
D. Pasca Analitik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hepatitis C adalah Merdiagnosis Pemeriksaan yang dilakukan untuk


mendiagnosis penyakit hepatitis C tepatnya dengan Mendeteksi keberadaan
hepatitis C virus dalam tubuh. HCV adalah penyebab utama dari penyakit dari
penyakit hepatitis C Virus ini dapat menyebabkan peradangan organ hati.
Bahkan pada beberapa kasus juga bisa memicu penyakit hati kronis, hingga
kanker hati. Untuk menetapkan diagnosis hepatitis C, dokter akan melakukan
cek hepatitis C dengan mengambil sampel darah. Sampel tersebut kemudian
akan di periksa lebih lanjut dilaboratorium cek hepatitis C bertujuan untuk
mendeteksi keberadaan hepatitis C didalam tubuh. Cek hepatitis di rekomendasi
untuk dilakukan setidaknya satu kali dalam hidup hal ini karena semua orang
memiliki resiko untuk terinfeksi virus hepatitis C terinfeksi virus hepatitis C
terlebih infeksi virus ini sering kali tidak bergejala. Hepatitis C adalah infeksi
virus yang mempengaruhi hati. Penyakit ini dapat menyebabkan penyakit akut
(jangka pendek) dan kronis (jangka panjang). Ini bisa mengancam jiwa
Hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Hal ini
dapat terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian, atau melalui
prosedur medis yang tidak aman seperti transfusi darah dengan produk darah
yang tidak disaring.Gejalanya bisa berupa demam, kelelahan, kehilangan nafsu
makan, mual, muntah, sakit perut, urine berwarna gelap.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kali ini untuk menentukan kualitatif antibodi
terhadap virus hepatitis C ( Anti HCV ) dalam serum sebagai penunjuk adanya
infeksi hepatitis C.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada organ hati yang disebabkan


oleh berbagai faktor, salah satunya adalah infeksi virus. Virus Hepatitis C (VHC)
merupakan salah satu virus dengan genom RNA yang dapat menyebabkan infeksi
pada sel-sel hati (hepatosit) yang dapat menular melalui darah. VHC memiliki
berbagai genotipe yang tersebar di berbagai belahan bumi yang telah teridentifikasi
dan terklasifikasi. VHC tersusun atas berbagai protein yang merupakan hasil
ekspresi RNA VHC. Protein tersebut terdiri atas protein struktural maupun non-
struktural yang memiliki fungsi masing-masing, khususnya pada saat menginfeksi
sel inang. Protein-protein VHC tersebut dapat menginisiasi sistem pertahanan tubuh
sehingga timbul respon imum tubuh terhadap VHC. Genom VHC dapat mengalami
mutasi sehingga mempu menghindari respon imun inangnya. (Alhawaris. 2019 ).

Infeksi virus hepatitis merupakan infeksi sistemik dimana hati merupakan


organ target utama dengan kerusakan berupa inflamasi dan atau nekrosis hepatosit
serta infiltrasi panlobular oleh sel mononuklear. Istilah hepatitis non A non B telah
dikenal sejak 1974 tetapi penyebabnya baru dapat diidentifikasi pada tahun 1989.
Virus yang kemudian dikenal sebagai virus hepatitis C (HCV), saat ini masih
merupakan persoalan yang serius. Faktor risiko dan insiden infeksi HCV pada anak
juga masih belum jelas. Transfusi darah berulang merupakan faktor risiko tinggi
HCV. Infeksi HCV akut dapat berakhir dengan sirosis dan karsinoma hepatoselular
setelah dekade ketiga (sekitar 20%), karena progresivitas infeksi HCV lebih lambat
dari infeksi hepatitis B virus. Pada umumnya infeksi HCV bersifat asimptomatik
termasuk pada anak. Karena tidak ada gejala yang jelas pada infeksi HCV tersebut
maka diagnosis infeksi HCV hanya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan awal
laboratorium dan uji serologi. ( Yusri,dkk. 2014 ).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prinsip
Berdasarkan immunologis antara antibodi spesifik dalam spesimen dengan
rekompinan antigen HCV capture ( Inti, NS3, NS4, NS5 ) pada membran test
yang dilapisi protein A koloidal emas konjugate membentuk kompleks
antibodi antigen. Campuran bermigrasi disepanjang membran test dan bereaksi
menghasilkan garis berwarna.
B. Pra Analitik
1. Alat: a. Centrifuge e. Spoit
b. Mikropipet f. Torniquet
c. Tabung reaksi g. Tabung plain
d. Rak tabung

2. Bahan a. Strip HCV e. Plester


b. Sampel serum f. Tip kuning
c. Buffer
d. Alkohol swab

C. Analitik
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Dilakukan teknik sampling flebotomi.
3. Dicentrifuge sampel darah dengan kecepatan 3000rpm selama 10 menit.
4. Dipindahkan serum kedalam tabung reaksi dengan mikropipet.
5. Dibuka strip HCV, ambil pipet di dalam kemasan dan pipet serum
kemudian teteskan 1 tetes pada strip, teteskan juga 1 tetes buffer pada strip.
6. Ditunggu selama 10 menit.
7. Diinterpretasikan hasil yang muncul pada strip.
D. Pasca Analitik
 Interpretasi hasil
1. Hasil negatif: Terdapat 1 garis merah pada line control (C).
2. Hasil positif: Terdapat 2 garis merah pada line control (C) dan test (T).
3. Hasil Invalid: Terdapat 1garis merah pada line test (T).
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum ini, yaitu negatif karena
terdapat 1 garis merah pada line control (C).

Hasil negatif
B. Pembahasan
Pada praktikum pemeriksaan Hepatitis C (HCV) yang dilaksanakan pada
hari Kamis 25 Januari 2024, pukul 08.00 – 11.00 wita, di laboratorium Patologi
Klinik, DIV Teknologi Laboratorium Medis, gedung D, lantai 2, Universitas
Megarezky Makassar.
Pada praktikum immunoserologi yang di lakukan di laboratorium patologi
klinik, yaitu tentang pemeriksaan Hepatitis C. Pada pemeriksaa hepatitis C
sampel yang di gunakan adalah serum atau plasma, dengan waktu yang
dibutuhkan 10-15 menit, pada pemeriksaan ini ditambahkan Reagen baffer satu
tetes dan serum satu tetes pada kolam sampel yang sama. Hepatits C adalah
Infeksi virus yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan.Virus ini
menyebar melalui kontak dengan darah yang terkontaminasi, misalnya berbagi
jarum suntik atau dari peralatan tato yang tak steril. Pengobatan untuk
mengatasi virus hepatitis B hingga saat ini belum ada. Namun, Anda dapat
melakukan vaksin secara rutin sebagai langkah pencegahan awal. Selain vaksin,
Anda juga dapat mengonsumsi obat antivirus. Hepatitis umumnya disebabkan
oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa
penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah kebiasaan minum alkohol,
penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu. Dalam kasus yang
parah, penyakit ini dapat berkembang menjadi gagal hati akut yang berujung
pada kematian. hepatitis C menjadi jenis hepatitis yang paling banyak
memberikan dampak buruk.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini, yaitu didapatkan hasil
negatif, dikarenakan hanya terdapat 1 garis merah yang muncul pada
bagian control (C).
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk mahasiswa diharapkan
agar lebih berhati hati dalam pemipetan agar reagen yang dipipet tidak jatuh
ke meja.
DAFTAR PUSTAKA

Alhawaris. 2019. Hepatitis C, epidemiologi, etiologi, dan patogenitas. Jurnal sains


dan kesehatan. Vol.2,No.2

Yusti,Y,A,dkk. 2014. Hepatitis C pada anak. Jurnal kesehatan andalas. Vol.3,No.2


LAMPIRAN DOKUMENTASI

Alat dan bahan Lakukan sampling Dicentrifuge


flebotomi

Teteskan 1 tetes serum Hasil negatif (-)


Teteskan 1 tetes buffer

Anda mungkin juga menyukai