IMUNOSEROLOGI
“Pemeriksaan HIV (Human Immunodeficiency Virus)”
Kelas: B, 2022
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Prinsip
B. Pra Analitik
C. Analitik
D. Pasca Analitik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV atau Human Immunodificiency Virus adalah jenis virus yang
menyerang atau menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan menurunnya
sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency
Sindrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV. Angka kejadian
HIV/AIDS diseluru dunia pada tulum 2013 ada 35 juta orang hidup dengan
HIV yang meliputi 16 juta perempuan, 3,2 juta anak berumur <15 tahun.
Jumlah infeksi baru HIV pada tahun 2013 sebesar 1,2 juta yang terdiri dari 1,9
juta dewasa dan 240.000 anak berusia <15 tahun. Jumlah kematian akibat HIV
sebanyak 1,5juta yang terdiri dari 1,3 juta dewasa dan dan 190.000 anak-anak
<15 tahun.
Tingginya kasus HIV/AIDS pada kelompok usia 20-29 tahun dan dapat di
perkirakan remaja usia 15-24 tahun di dalam tubuhnya sudah terkena HIV. Hal
ini dimungkinkan karena kurangnya akses informasi yang didapatkan remaja
berkaitan dengan HIV/AIDS. Penularan pertama melalui kontak langsung
dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, cairan vagina, air mani, dan
asi. HIV menyebabkan AIDS. Penyebaran HIV dapat dicegah dengan tindakan
pencegahan seperti penggunaan kondom, penggunaan jarum steril, dan uji HIV
secara rutin.
Pemeriksaan serologi HIV menggunakan metode immunokromatografi
adalah salah satu tes yang umun dilakukan untuk mendeteksi keberadaan
antibodi terhadap virus HIV dalam darah seseorang. Tes ini umumnya cepat
dan mudah, memberikan hasil dalam waktu singkat.
B. Tujuan Praktikum
Untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus HIV dalam darah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang menyerang sel
darah putih dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnnya kekebalan
tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak,
sehat dan belum tentu membutuhkan pengobatan. Meskipun demikian orang
tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan
seks berisiko dan berbagai penggunaan alat suntik dengan orang lain (Gunawan,
dkk. 2016).
METODE PENELITIAN
A. Prinsip
Terjadinya reaksi antara antibodi spesifik pada sampel dengan antigen
virus HIV, dengan gaya kapilaritas terjadi reaksi-reaksi antigen-antibodi-
antigen dan akan menimbulkan garis warna, pada rapid test.
B. Pra Analitik
1. Alat: a. Centrifuge e. Spoit
b. Mikropipet f. Torniquet
c. Tabung reaksi g. Tabung plain
d. Rak tabung
C. Analitik
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Dilakukan teknik sampling flebotomi.
3. Dicentrifuge sampel darah dengan kecepatan 3000rpm selama 10 menit.
4. Dipindahkan serum kedalam tabung reaksi dengan mikropipet.
5. Dibuka strip HIV, ambil pipet di dalam kemasan dan pipet serum kemudian
teteskan 1 tetes pada strip, teteskan juga 1 tetes buffer pada strip.
6. Ditunggu selama 15 menit.
7. Diinterpretasikan hasil yang muncul pada strip.
D. Pasca Analitik
Interpretasi hasil
1. Hasil negatif: Terdapat 1 garis merah pada line control (C).
2. Hasil positif: Terdapat 2 garis merah pada line control (C) dan test (T).
3. Hasil Invalid: Terdapat 1garis merah pada line test (T).
BAB IV
A. Hasil
Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum ini, yaitu negatif karena
terdapat 1 garis merah pada line control (C).
Hasil negatif
B. Pembahasan
Pada praktikum pemeriksaan Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang
dilaksanakan pada hari Kamis 25 Januari 2024, pukul 08.00 – 11.00 wita, di
laboratorium Patologi Klinik, DIV Teknologi Laboratorium Medis, gedung D,
lantai 2, Universitas Megarezky Makassar.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang
tubuh manusia. Virus ini menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh, terutama
sel CD4, yang penting dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan HIV dapat
menyebabkan AIDS dimana sitem kekebalan tubuh secara bertahap yang
sering dikenaal dengan AIDS.
HIV-1 awalnya berasal dari Simian Immunodeficiency Virus (SIV) yang
menginfeksi simian (SIV op2). HIV-1 adalah agen penyebab AIDS, penyakit
progresif yang ditandai dengan jumlah CD4 yang rendah. HIV-1 menyebabkan
cacat awal pada respon imun seluler selama infeksi akut berlangsung,
contohnya terjadi penurunan cepat dalam sel. Pada praktikum ini di dalam
pemeriksaan HIV Rapid test menggunakan metode imunokromatografi dengan
prinsip adanya reaksi antara antibodi spesifik HIV dalam serum atau plasma
pasien yang melewati membran yang telah dilapisi dengan antigen HIV-1
rekombinan.
Pada praktikum ini didapatkan hasil negatif, karena hanya terdapat 1 garis
merah pada line control (C). Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan
HIV metode imunokrimatografi antara lain: sensivitas dan spesifitas tes,
kontaminasi sampel, dan kondisi penyimpanan kit tes HIV.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini, yaitu didapatkan hasil
negatif, dikarenakan hanya terdapat 1 garis merah yang muncul pada
bagian control (C).
B. Saran
Adapun saran pada prakikum ini yaitu, diharapkan untuk praktikum
kedepannya praktikan dapat melakukan praktikum ini dengan baik dan
benar, serta teliti.
DAFTAR PUSTAKA