Anda di halaman 1dari 6

GUGATAN MALWARIS

DUPLIK KONVENSI /REPLIK REKONVENSI TERGUGAT

ATAS REPLIK KONVENSI /JAWABAN REKONVENSI PENGGUGAT

Nomor 355/PDT.G/2022/PA JNP

SUDIRMAN KARAENG BONTO BIN KARAENG BELLA MAKKADINA

(Tergugat)

LAWAN

HJ. MULIATI BINTI MAHADING

(Penggugat)

1
Duplik Konvensi/Replik Rekonvensi

Atas

Replik Konvensi/Jawaban Rekonvensi

Dalam perkara Nomor 355/Pdt.G/2022/PA Jnp

Jeneponto, 26 Desember 2022

Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Agama Jeneponto
Cq. Majelis Hakim Pengadilan Agama Jeneponto
di-

Jeneponto

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Majelis Hakim yang mulia, perkenankan saya Tergugat untuk menanggapi Replik
Konvensi dan Jawaban Rekonvensi Para Penggugat yang diwakili oleh kuasa hukumnya
dalam perkara Nomor 355/Pdt.G/2022/PA Jnp tertanggal 21 Desember 2022 adalah sebagai
berikut:

Dalam Konvensi:

1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalih dan dalil dalil gugatan Para Penggugat yang
diwakili oleh kuasanya terkecuali yang diakui dan dinyatakan Gugatan Para Penggugat
tidak dapat diterima.
2. Bahwa poin 2 Replik Para Penggugat, Tergugat dalam Duplik menanggapi bahwa
gugatan Para Penggugat kurang pihak (plurium litis consortium) terkait pihak pihak
dalam perkara kewarisan karena masih ada beberapa pihak yang kedudukannya sebagai
ahli waris/ahli pengganti sebagaimana Para Penggugat pernah mengajukan gugatan
malwaris dengan perkara Nomor 190/Pdt.G/2022/PA Jnp dengan perbaikan gugatannya
tertanggal 21 Juni 2022 dimana didalam perbaikan gugatan tersebut pihak yang terkait
dalam perkara tersebut pihak pihaknya sudah lengkap dan memenuhi syarat formal
sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku.

2
Seharusnya Para Penggugat yang diwakli oleh kuasanya mengacu pada gugatannya yang
terdahulu karena sudah disempurnakan lalu kemudian diputus tidak diterima dan
dimasukkan kembali akan tetapi setelah didaftar kembali gugatan Para Penggugat
semakin tidak sempurna gugatannya dan tidak memenuhi syarat formal gugatan dan
mengakibatkan cacat formil (obscure libel).

3. Bahwa poin 2 Replik Para Penggugat, Tergugat dalam Duplik Konvensi menanggapi
bahwa tentang objek sengketa berupa sawah seluas ± 14.000 m² sebagaimana pada
jawaban Tergugat bahwa objek sengketa tidak jelas (obscurs libel) baik luasnya, dan
batas batasnya dan gugatan Para Penggugat salah objek tidak memenuhi syarat formal
gugatan dan mengakibatkan cacat formil (obscure libel).
Objek yang benar itu adalah tanah sawah luasnya 11.000 M ² terletak di Jln. Poros Cabiri
Lingkungan Bulucinrana, Kelurahan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto dengan batas-
batas, sebagai berikut:
Sebelah utara : tanah sawah milik Baso Kr. Maro;
Sebelah timur : tanah sawah milik Kr. Sila;
Sebelah selatan : tanah kebun milik Dg. Ke’nang;
Sebelah barat : tanah kebun milik Dg Ngalle;
4. Jadi gugatan Para Penggugat/kuasanya dalam posita salah mengenai objek yang
dipersengketan tidak memenuhi syarat formal gugatan dan mengakibatkan cacat formil
(obscure libel).
5. Bahwa Para Penggugat yang diwakili oleh kuasanya pada posita gugatan poin 1 Replik
Penggugat sebidang tanah seluas ± 2.100 M² dan diatasnya berdiri rumah permanen
ukuran 12 meter x 20 meter dan sebagian adalah kebun (kuburan) dan jawaban
Tergugat poin 1 Tergugat menguraikan bahwa objek sengketa tersebut adalah harta
bawaan almarhumah Hj. Hamsari Kr. Pati binti Karaeng Bella Makkadina objek tersebut
adalah harta pemberian orang tua ibu bernama Bunga Loe Dg Kombong,
Objek tersebut dahulunya berupa tanah perkebunan dijadikan tanah perumahan dan
diatasnya berdiri bangunan rumah permanen dan dahulunya alamrhum Abd. Kadir
Karaeng Tinggi bin Karaeng Bella Ma’laikang bersama dengan almarhumah Hj. Hamsari
Karaeng Pati pada tahun 2014 tinggal bersama. Dan sekarang diatas objek tanah
tersebut selain bangunan rumah permanen dibangun rumah panggung oleh atas nama

3
Albar anak dari Aruncia Karaeng Ngenang binti Karaeng Bella Makkadina (Turut
Tergugat I) seharusnya Albar anak dari Turut Tergugat I didudukkan sebagai pihak
Tergugat karena telah menempati membangun rumah panggung dan menguasai secara
depacto akan tetapi Para Penggugat/kuasanya tidak mendudukkannya sebagai pihak
sehingga mengakibatkan lagi lagi gugatan Para Penggugat kurang pihak (plurium litis
consortium).
Bahwa pada Duplik Konvensi Tergugat, Tergugat menanggapi bahwa pada Replik
Konvensi Para Penggugat/kuasanya tidak menanggapi jawaban Tergugat tersebut (silent
consent) sehingga dalam hal ini Para Penggugat/kuasanya tidak konsisten dan akhirnya
gugatan Para Penggugat keluar dari asas jelas dan tegas dan menjadikan gugatan Para
Penggugat kabur (obscurs libel).
6. Bahwa Replik Konvensi poin 4 dan 5 objek yang diuraikan Para Penggugat/kuasanya
oleh Tergugat dalam Jawaban Konvensi ada 3 objek harta peninggalan pewaris yang
tidak dimasukkan yaitu sebagai berikut:
- Tanah persawahan luasnya 11.000 M² letaknya di Jln. Poros Cabiri Lingkungan
Bulucinrana, Kelurahan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto dengan batas-batas,
sebagai berikut:
Sebelah utara : tanah sawah milik Baso Kr. Maro;
Sebelah timur : tanah sawah milik Kr. Sila;
Sebelah selatan : tanah kebun milik Dg. Ke’nang;
Sebelah barat : tanah kebun milik Dg Ngalle;
Objek tanah sawah tersebut Tanah dibeli dari Saripa Intang Kr. Kebo pada tanggal 06
April 2006 dan dipetak sebanyak 11 petak sawah.
- Tanah persawahan luasnya 7.708 M² letaknya di Jln. Poros Cabiri Lingkungan
Bulucinrana, Kelurahan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto dengan batas-batas,
sebagai berikut:
Sebelah utara : tanah sawah milik Hj. Nursia/Sahabuddin;
Sebelah timur : jalanan;
Sebelah selatan : tanah sawah milik Saidi;
Sebelah barat : tanah sawah milik H. Gaddong;
Objek tanah sawah tersebut dibeli dari Baso Guntur Kr. Maro pada tanggal 06 April
2006 dan dipetak sebanyak 11 petak sawah.

4
- Tanah perkebunan luasnya 0,3 ha letaknya di Jln. Poros Cabiri Lingkungan
Bulucinrana, Kelurahan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto dengan batas-batas,
sebagai berikut:
Sebelah utara : tanah kebun milik Sago bin Pasi;
Sebelah timur : sungai;
Sebelah selatan : jembatan/sungai;
Sebelah barat : tanah sawah milik Sago bin Pasi;
Objek tanah sawah tersebut dibeli dari Baso Guntur Kr. Maro pada tanggal 01 Maret
1988.
Oleh sebab itu gugatan Para Penggugat cacat formil karena gugatan Para Penggugat
kabur artinya gugatannya tidak jelas.
7. Bahwa pada posita dan petitum dalam Replik Konvensi Para Penggugat saling
bertentangan mengakibatkan gugatan Para penggugat cacat formil dalam bentuk
(obscur libel).
Bahwa berdasarkan uraian uraian dalam Duplik Konvensi Tergugat tersebut, maka kami
mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Jeneponto Cq. Majelis Hakim Pengadilan
Agama Jeneponto yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut untuk menjatuhkan
putusan, sebagai berikut:
1. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;
2. Membebankan Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini;

Dalam Rekonvensi

1. Bahwa dalam gugatan penggugat dalam rekonvensi adalah dalih dan dalil gugatan yang
benar dalam konteks perkara kewarisan ini mempunyai hubungan hukum dalam suatu
peristiwa berdasarkan fakta hukum.
2. Bahwa mengenai objek mahar/sunrang yang Penggugat gugat adalah hak milik dari
almarhumah Hj. Hamsari Kr. Pati binti Makkadina objek mahar/sunrang tersebut
pemberian almarhum Abd. Kadir Karaeng Tinggi bin Karaeng Bella Ma’laikang terhadap
objek tersebut digarap oleh saudara Temba (anak keponakan dari almarhum Abd. Kadir
Karaeng Tinggi bin Karaeng Bella Ma’laikang) yang mana pada waktu belum timbul
permasalahan Sudirman Karaeng Bonto bin Karaeng Bella Makkadina (tergugat) saudara
dari almarhumah Hj. Hamsari Kr. Pati binti Karaeng Bella Makkadina menyuruh Temba

5
untuk menggarap diobjek tersebut, sekarang Saudara Temba sudah tidak mau
menyerahkan kembali mahar/sunrang milik almarhumah Hj. Hamsari Kr. Pati bin
Karaeng Bella Makkadina kepada ahli warisnya yaitu saudara saudaranya (Tergugat dan
Turut Tergugat I s/d Tergugat V).

Oleh karena itu Tergugat dan Para Turut Tergugat sebagai ahli waris almarhumah Hj.
Hamsari Kr. Pati binti Karaeng Bella Makkadina menuntut Saudara Temba dan siapa
saja yang telah turut menggarap objek tersebut untuk menyerahkan kembali kepada ahli
warisnya yang berhak secara suka rela.

Bahwa berdasarkan uraian uraian dalam Rekonvensi tersebut, maka kami mohon
kepada Ketua Pengadilan Agama Jeneponto Cq. Majelis Hakim Pengadilan Agama
Jeneponto yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut untuk menjatuhkan
putusan, sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat;
2. Menyatakan Tergugat dan Para Turut Tergugat 1 s/d Turut Tergugat V adalah ahli
waris dari almarhumah Hj. Hamsari Kr. Pati binti Karaeng Bella Makkadina;
3. Menyatakan harta peninggalan berupa mahar/sunrang adalah harta milik
peninggalan almarhumah Hj. Hamsari Kr. Pati binti Karaeng Bella Makkadina;
4. Menghukum Para Tergugat atau siapa saja yang menguasai objek mahar/sunrang
terutama kepada Saudara Temba sebagai penggarap untuk menyerahkan kepada
ahli warisnya yang berhak (Pengugat dan Para Penggugat I s/d Penggugat V);
5. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku;
Subsider, mohon putusan seadil adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Demikian jawaban/tanggapan kami dalam Konvensi dan dalam Rekonvensi
Tergugat/Penggugat dan Turut Tergugat I s/d Turut Tergugat V Konvensi dan dalam
Rekonvensi, dan diucapkan terima kasih, wassalam.

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi

Sudirman Karaeng Bonto bin Karaeng Bella Makkadina

Anda mungkin juga menyukai