OLEH :
Revaldo Charles Patandean
1920121084
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Merdeka Belajar ini merupakan salah satu program baru pada Program Studi
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Fajar Makassar. Adapun maksud dan
tujuan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini agar nantinya setiap
mahasiswa dapat menerapkan teori yang diperoleh dari bangku kuliah dan
pengetahuan praktis yang diperoleh dari Proyek Rehabilitasi Ruas Jalan Makale-
Sapandeata.
berlangsung selama enam bulan. Sejak dari mulai pelaksanaan Merdeka Belajar
Olehnya pada kesempatan ini secara khusus saya mengucapkan terima kasih yang
mendalam kepada :
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Fajar Makassar, Ibu Erniati, ST., MT.
merdeka saya.
Pasanda, ST.
iii
4. Orang Tua serta keluarga besar kami yang senantiasa mendukung dan
memberi semangat.
6. Serta semua pihak dengan segala kerendahan hati membantu saya dalam
ini dapat bermanfaat. Saya menyadarai bahwa laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan, saya mengharapkan koreksi dan saran atas kekurangan dari laporan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
2.4 Data Proyek ............................................................................................ 11
3.6 Persyaratan dan Analisis Campuran Beton Aspal Campuran Panas (AC)
40
4.1.1 Theodolite........................................................................................ 43
4.1.5 Tang................................................................................................. 44
vi
4.1.6 Palu.................................................................................................. 45
4.1.8 Ruskam............................................................................................ 45
vii
4.2 Bahan yang Digunakan di Lapangan ...................................................... 52
Machine ......................................................................................................... 58
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 2 Meteran............................................................................................. 43
Gambar 4. 5 Tang.................................................................................................. 44
ix
Gambar 4. 14 Concrete Mixer Truck .................................................................... 47
Machine ................................................................................................................. 59
x
Gambar 4. 36 Kegiatan Prime coat ....................................................................... 64
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum proyek diartikan suatu usaha atau pekerjaan dapat juga
diartikan sebagai badan usaha atau suatu kawasan, dimana dalam bidang teknik
sipil merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu ide atau gagasan
menjadi suatu bangunan konstruksi fisik melalui suatu tahapan tertentu, di dalam
pada Program Studi (Prodi) S1 Teknik Sipil, Universitas Fajar Makassar sebagai
salah satu mata kuliah pengganti yang dapat mengkonversi nilai mata kuliah lain.
ilmunya di lapangan agar tidak kaku dalam dunia kerja nantinya. Dengan itu,
Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini diharapkan sebagai penerapan ilmu dan
Untuk memperoleh suatu ilmu yang baik, maka alternatif yang benar adalah
teknik sipil dan mahasiswa dapat menyerap pengetahuan baik dari segi metode
1
pemecahannya yang terjadi dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi. Kegiatan
bulan.
Dalam rangka melaksaan kerja praktek ini, penulis memilih proyek “Paket
Satu Rehabilitasi (PHJD) Ruas jalan Makale-Sapan Deata, Jl. dalam Kota
sistem kontrak "UNIT PRICE Contract" Rencana Mutu Kontrak ini dibuat
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 4 Tahun 2009 dan Undang-
Undang No. 18 Tahun 1999 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80
Tahun 2003 beserta perubahannya, yang digunakan oleh penyedia jasa dan
pengguna jasa untuk menjamin agar spesifikasi teknis kontrak tersebut dapat
Tujuan umum dari magang Merdeka Belajar Kampus merdeka ini adalah
sebagai berikut:
2
a. Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan
di lapangan.
Tujuan khusus dari magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini adalah
sebagai berikut:
Dalam penyusunan laporan ini dibahas dan diuraikan apa yang dilihat serta
diawasi selama masa kerja magang Merdeka Belajar kampus Merdeka (MBKM),
3
jalan dan pelengkap badan jalan seperti; pekerjaan drainase, pekerjaan galian,
pekerjaaan pasangan batu, pekerjaan pelebaran jalan dan bahu jalan serta kegiatan
Manfaat dari magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini adalah sebagai
berikut:
peningkatan jalan.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
dan Lingkungan).
proyek dan banyak yang menuntut koordinasi kerja yang dalam satu tim serta
lapangan.
Dalam laporan ini pelaksanaan pekerjaaan yang akan ditinjauh adalah sesuai
dibawah kendali PPK Kabupaten Tana Toraja, maka diadakan upaya-upaya yang
Teknisi berupa pengawasan teknis yang akan melibatkan banyak tenaga ahli di
Provinsi Sulawesi selatan dalam hal pengendalian terhadap kualitas, kuantitas dan
5
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu kebupaten destinasi wisata di
Sulawesi selatan yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah serta
mobilitas penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu
mobilitas barang yang masuk maupun keluar dari Kabupaten Tana Toraja. Hal ini
menunjukkan keadaan yang semakin meningkat, hal ini terlihat pada pertumbuhan
jumlah kendaraan yang meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Keadaan ini
Faktor transportasi akan sangat mendukung diatas. Oleh karena itu, akses
6
Organisasi proyek dalam suatu pelaksanaan pekerjaan sangat diperlukan
sebagai bagian dari manajemen suatu proyek yang sesuai dan saling berhubungan
dan berjalan pada peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Secara garis besar
sebagai berikut:
pekerjaan proyek.
proyek.
7
Mempunyai wewewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak menerima/
pekerjaan kurang.
rencana, bila mana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila
b. Konsultan Perencana
8
Bertanggung jawab penuh terhadap hasil perencanaan sehinggga perencanaan
tersebut terlaksana.
proyek.
c. Konsultan Pengawas
d. Kontraktor Pelaksana
mewujudkan ide pemberi tugas kedalam bentuk tugas ke dalam bentuk tiga
9
2. Mengadakan konsultasi dengan devisi perencana serta mendapatkan
pekerjaan.
memadai.
Pelaksana Lapangan 1
Alpianto Mangiwa, ST
Pelaksana Lapangan 2
Rolan Pabarrang
Pelaksana Lapangan 3
Febrianto Rerung
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT.Apro Megatama
10
2.3 Tujuan Proyek
proyek PHJD paket 1 Kab. Tana Toraja, sedapat mungkin tidak terjadi
oleh Penyedia Jasa sesuai keinginan dari Pengguna Jasa dan apabila terhadi
b. Data umum
Sapandeata, Cs (PHJD)
– Tarongko)
11
2022
Jasa
12
2.6 Lingkup Kegiatan
- Pasangan Batu
13
REHABILITASI JALAN DENGAN PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH
SEPANJANG 50.0 KM
14
Gambar 2. 4 Ruas Jalan Kia’tang - Batupapan
15
Gambar 2. 5 Ruas Jalan Kalimbuang - Tilanga’
16
Gambar 2. 6 Ruas Jalan Lapandan - Tarongko
17
Gambar 2. 7 Ruas Jalan Suaya - Gantaran
18
Gambar 2. 8 Ruas Jalan Tetebassi – Kondoran
19
Gambar 2. 9 Jalan Korpri Sangalla’
20
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Jalan adalah suatu kepentingan vital yang harus terpenuhi pada zaman
sekarang. Seiring dengan perkembangan zaman, maka kebutuhan akan jalan juga
kehidupan bangsa, sesuai dengan UU. No. 13/1980 tentang jalan, pemerintah
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
Jalan merupakan bagian dari jalur gerak, median dan pemisah luar.
21
Jalan merupakan rute atau jalur yang terbuat dari berbagai bahan secara
berlapis-lapis.
tegangan atau tekanan akibat beban roda sehingga mencapai tingkat nilai yang
angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi
antara kota yang penting atau antara pusat produksi dan pusat-pusat eksport,
Dilalui oleh kendaraan berat > 10 ton, 10 ton adalah beban ganda.
daerah-daerah di sekitarnya.
22
3. Jalan Penghubung atau Jalan Lokal merupakan jalan keperluan aktivitas
daerah yang sempit juga dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan-
jalan dari golongan yang lama atau yang belainan. Fungsi jalan penghubung
rata-rata rendah.
1. Kelas I
Kelas jalan ini mencakup semua jalan utama dan dimaksudkan untuk dapat
melayani lalu lintas cepat dan berat. Dalam komposisi lalu lintasnya tak
18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat (MST) yang diizinkan lebih
besar dari 10 ton. Jalan raya dalam kelas ini merupakan jalan-jalan raya
yang berjalur banyak dengan konstruksi perkerasan dari jenis yang terbaik
23
2. Kelas II
Ialu lintasnya terdapat lalu lintas lambat dengan ukuran lebar tidak
dan muatan sumbu terberat (MST) yang diizinkan 10 ton. Kelas jalan ini,
Kelas II A
konlstruksi permukaan jalan dari jenis aspal beton (hot mix) atau yang
tapi, tanpa kendaraan tanpa kendaraan yang tak bermotor.Untuk lalu lintas
Kelas IIB
permukaan jalan dari penetrasi berganda atau yang setaraf di mana dalam
Kelas IIC
permukaan jalan dari jenis penetrasi tunggal di mana dalam komposisi lalu
24
3. Kelas III
1. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi dan jalan
2. Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer yang
3. Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer
yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan jalan provinsi, yang
kegiatan local serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam
4. Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan sekunder yang
25
5. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan antar
ukur tegak lurus terhadap garis kontur, maka untuk perencanaan geometrik medan
1. Jalan tidak terbagi (TB), yaitu ruas jalan yang pembatas jalurnya berupa
2. Jalan terbagi (B), yaitu ruas jalan yang pembatas jalurnya berupa bangunan,
yang disebut median secara teknis berupa bangunan yang dilengkapi dengan
1. Jalan bebas hambatan (freeway) adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus
jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebidang, serta
26
dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan, paling sedikit dua lajur setiap arah
2. Jalan raya (highway) adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan
3. Jalan sedang (road) adalah jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang
dengan pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 lajur 2 arah
4. Jalan kecil (street) adalah jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat
paling sedikit 2 lajur 2 arah dengan lebar paling sedikit 5,5 meter.
Aspal adalah suatu bahan bentuk padat atau setengah padat berwarna hitam
sampai coklat gelap, bersifat perekat (cementious) yang akan melembek dan
meleleh bila dipanasi. Aspal tersusun terutama dari sebagian besar bitumen yang
kesemuanya terdapat dalam bentuk padat atau setengah padat dari alam atau hasil
pemurnian minyak bumi, atau merupakan campuran dari bahan bitumen dengan
minyak bumi atau derivatnya (ASTM, 1994). Bitumen (The Asphalt Institute,
1993) adalah suatu campuran dari senyawa hidrokarbon yang berasal dari alam
atau dari suatu proses pemanasan, atau berasal dari kedua proses tersebut, kadang-
kadang disertai dengan derivatnya yang bersifat non logam, yang dapat berbentuk
gas, cairan, setengah padat atau padat, dan campuran tersebut dapat larut dalam
sifat fisis yang penting, antara lain : kepekatan (consistency), ketahanan lama atau
27
ketahanan terhadap pelapukan oleh karena cuaca, derajat pengerasan, dan
a. Stabilitas (Stability)
lintas tanpa terjadi perubahan bentuk (deformasi) seperti gelombang, alur atau
bleeding. Kebutuhan akan stabilitas sebanding dengan jumlah lalu lintas dan
beban kendaraan yang akan memakai jalan tersebut. Jalan dengan pelayanan
volume lalu lintas tinggi dan kendaraan berat, membutuhkan perkerasan jalan
dengan Stabilitas yang tinggi. Stabilitas dapat diperoleh dari hasil geseran antar
butir, penguncian antar partikel, dan daya ikat yang baik antara aspal dan
berbentuk kubus, aspal penetrasi rendah (keras) dan aspal dalam jumlah yang
bahan perkerasan untuk menahan keausan akibat pengaruh cuaca, yaitu air dan
perubahan suhu, ataupun keausan akibat dari gesekan roda kendaraan, yang
dapat mengakibatkan :
kecil sehingga lapisan menjadi kedap air dan udara tidak masuk kedalam
campuran.
28
3. Terjadinya oksidasi dan aspal menjadi rapuh.
dibuat tebal.
5. Jika VMA dan VIM dibuat kecil serta kadar aspal tinggi maka
senjang.
7. Film aspal yang tebal dapat menghasilkan beton aspal yang berdurabilitas
b. Kelenturan (Flexibility)
(menyesuaikan) deformasi yang terjadi akibat beban lalu lintas berulang tanpa
terjadinya retak dan perubahan volume. Sifat fleksibelitas yang tinggi dapat
diperoleh VMA yang besar, menggunakan aspal lunak (penetrasi tinggi), dan
penggunaan aspal yang cukup banyak sehingga diperoleh VIM yang kecil.
dalam melayani arus lalu lintas yang lewat tanpa terjadinya slip baik di waktu
gesek antara permukaan jalan dengan roda kendaraan. Besarnya nilai koefisien
29
aspal yang tepat sehingga tidak terjadi bleeding, agregat berbentuk kubus, agregat
Adalah ketahanan dari bahan perkerasan beton aspal dalam menerima beban
berulang tanpa terjadinya kelelahan yang berupa alur (rutting) dan retak. Faktor
yang dapat mempengaruhi adalah : VIM yang tinggi dan kadar aspal yang rendah
dapat menyebabkan kelelahan yang lebih cepat, VMA dan kadar aspal yang tinggi
dapat menyebabkan lapis permukaan beton aspal menjadi fleksibel, sehingga alur
sifat mudahnya bahan lapis perkerasan untuk dihampar dan dipadatkan sehingga
dipengaruhi oleh : agregat yang bergradasi baik lebih mudah dilaksanakan dari
lebih sulit.
e. Kedap (Impermeability)
Adalah sifat kemampuan bahan perkerasan untuk tidak dapat dengan mudah
dilalui oleh air atau udara. Air dan udara dapat mengakibatkan percepatan proses
penuaan campuran beton aspal dan pengelupasan selimut aspal (film) dari
permukaan agregat. Bahan perkerasan dapat dibuat kedap air dengan cara :
memperkecil VIM kecil dan memperbesar kadar aspal, atau menggunakan gradasi
30
Aspal Beton (AC) adalah campuran untuk perkerasan yang terdiri dari
agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (filler) dan aspal dengan proporsi
tertentu [1]. Lapisan ini harus bersifat kedap air, memiliki nilai struktural dan
awet. Lapisan Aspal Beton (Asphalt Concrete) dapat dibagi kedalam 3 macam
BC)
merupakan lapis yang mengalami kontak langsung dengan beban dan lingkungan
sekitar, maka diperlukan perencanaan dari beton aspal AC-WC yang sesuai
dengan spesifikasi sehingga lapis ini bersifat kedap air, tahan terhadap cuaca, dan
1. Aspal Minyak
minyak bumi di pabrik kilang minyak. Bahan sisa ini doproses secara ekonomis
untuk dapat menghasilkan produk-produk yang dapat dijual. Residu padat dan
bahan cair lain dicampur, biasanya akan dipaket dalam empat kelas, yaitu kelas
Penetrasi (Pen 40/50, Pen 60/70, Pen 80/70 dan Pen 80/100). Pada penelitian ini
31
2. Campuran Aspal Panas Menggunakan Limbah Plastik
Jenis plastic yang dapat digunakan berupa limbah plastik dari jenis Low
dan dicuci,serta harus kering,bersih terbebas dari bahan organic atau bahan yang
tidak dikehendaki[2].
Pengujian Persyaratan
Ukuran butir lolos saringan 3/8 inch 100
(9.5mm)%
Ukuran bitir lolos saringan No.4 (4,75)% 90
Ketebalan (mm) Maks. 0,07
Kadar air (%) Maks 5
Titik leleh (℃) 100-120
Prosedur rancangan campuran beraspal panas dengan limbah plastic.
dari 4% sampai dengan 6% terhadap berat aspal serta harus dengan mempunyai
(pugmil) harus dikemas sedemikian rupa dengan berat yang sesuai untuk satu
32
disemprotkan dengan jumlah yang sesuai rumusan campuran kerja (JMF) ke
dalam unit pengaduk dan diaduk dengan waktu sesingkat mungkin yang telah
kombinasi berbagai jenis bahan perekat membentuk massa beton atau sebagai
bahan dasar jalan, backfill, dan lainnya (Atkins, 1997). Sifat-sifat agregat galian
yang dihasilkan, tergantung dari jenis batuan asal. Ada 3 jenis batuan asal, yaitu
batuan beku, sedimen dan metamorf. Batuan beku merupakan batuan yang
33
terbentuk dari pendinginan magma cair yang membeku. Batuan beku yang
berbutir kasar seperti granite terbentuk dari magma cair yang membeku secara
perlahan. Berbutir halus seperti batuan beku basalt yang terbentuk dengan
pendinginan lebih cepat dan berlapis. Batu sedimen terbentuk dari pemadatan
deposit mineral sedimen dan secara kimia di dasar laut. Beberapa jenis batuan
chert (Fine sand). Batuan metamorf adalah batu-batu sedimen yang telah berubah
(metamorfosis) oleh karena arah tekanan yang hebat. Contohnya adalah : Slate
1997).
yaitu anorganik dan organik dan dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu agregat
alam dan buatan. Agregat anorganik alam, seperti : tanah yang bersifat trass /
pozolan, pasir dan batu alam, batu apung, serat asbes, sedang anorganik buatan,
meliputi : terak tanur tinggi, A.L.W.A. (Artificial Light Weight Aggregate), fly
34
texture), sedangkan berdasarkan kelompok agregat akan lebih spesifik sesuai
Sifat fisik dan mekanis agregat dan hubungannya dengan kinerja campuran, antara
lain :
Agregat kasar
Agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butir lebih besar dari saringan
No. 8 (= 2,36 mm) (Sukirman, 2003) Agregat kasar untuk beton aspal,
- Fraksi agregat kasar untuk rancangan adalah yang tertahan saringan No.
8 (2,36 mm) dan harus bersih, keras, awet dan bebas dari lempung atau
diberikan.
- Pembatasan lolos saringan No. 200 < 1%, pada saringan kering karena
agregat kasar yang dilekati lumpur tidak dapat dipisahkan pada waktu
Agregat halus
Agregat halus adalah agregat dengan ukuran butir lebih halus dari saringan
No. 8 (= 2,36 mm) (Sukirman, 2003). Agregat halus untuk beton aspal,
- Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir
atau penyaringan batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos saringan
35
dalam campuran beraspal. Persentase maksimum yang diizinkan untuk
- Agregat halus harus merupakan bahan yang bersih, keras, bebas dari
- Pengujian Standar Nilai Nilai Setara Pasir SNI 03-4428-1997 Min 70%
dan Jembatan tahun 2010, Departemen Pekerjaan Umum agregat halus untuk
- Berat jenis (bulk specific grafity) agregat kasar dan halus minimum 2,5
dan
36
3.5 Bahan Pengisi (Filler)
Bahan pengisi mineral adalah abu mineral tembus ayakan No.200 mesh.
Jenis bahan filler secara umum terdiri dari : debu batu kapur, debu dolomit, semen
portland, abu layang atau fly ash, atau bahan bahan mineral tidak plastis lainnya.
mempunyai ketentuan bahwa bahan pengisi yang ditambahkan harus bebas dari
bahan yang tidak dikehendaki dan tidak menggumpal. Debu batu (stone dust) dan
bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan
serta bila diuji dengan penyaringan sesuai SNI 03-1968-1990 harus mengandung
bahan yang lolos saringan No.200 (75 mikron) tidak kurang dari 75% terhadap
beratnya.
a. Gradasi
butiran (grain size analysis) dengan menggunakan 1 set saringan (dengan ukuran
saringan 19,1 mm; 12,7 mm; 9,52 mm; 4,76 mm; 2,38 mm; 1,18 mm; 0,59 mm;
0,149 mm; 0,074 mm) dimana saringan paling kasar diletakkan paling atas dan
saringan paling halus diletakkan paling bawah, dimulai dengan pan dan diakhiri
dengan tutup.
37
Gradasi agregat secara umum dapat dikelompokkan, sebagai berikut :
Adalah agregat yang hanya terdiri dari butir-butir agregat berukuran sama
atau hampir sama. Campuran beton aspal yang dibuat dari agregat
yang tinggi, stabilitas rendah dan berat isi (density) yang kecil.
Gradasi agregat yang ukuran butirnya dari kasar sampai dengan halus
terdistribusi secara merata dalam satu rentang ukuran butir atau sering
memiliki stabilitas tinggi, sifat kedap air bertambah dan memiliki berat isi
lebih besar
Adalah distribusi ukuran butirnya tidak menerus, atau ada bagian ukuran
Berat jenis agregat adalah perbandingan antara berat volume agregat dengan
berat volume air. Agregat dengan berat jenis kecil mempunyai volume yang besar
atau berat yang ringan. Disamping itu dapat diperkirakan bahwa agregat dari
meskipun tidak selalu demikian. Daya Lekat Aspal terhadap Agregat (Affinity for
Asphalt). Daya lekat aspal terhadap agregat dibedakan dalam 2 kondisi, yaitu :
38
- Hydrophilic, yaitu sifat agregat yang mudah diresapi air, hal ini dapat
mengakibatkan agregat tidak mudah dilekati aspal dan ikatan aspal dengan
- Hydropobic, yaitu sifat agregat yang tidak mudah terikat dengan air, tetapi
Gradasi agregat menentukan besarnya rongga atau pori yang mungkin terjadi
dalam campuran. Agregat campuran yang terdiri dari agregat berukuran sama
akan berongga atau berpori banyak, karena tak terdapat agregat berukuran lebih
kecil yang dapat mengisi rongga yang terjadi. Sebaliknya, jika campuran agregat
terdistribusi dari agregat berukuran besar sampai kecil secara merata, maka
rongga atau pori yang terjadi sedikit. Hal ini disebabkan karena rongga yang
terbentuk oleh susunan agregat berukuran besar, akan diisi oleh agregat berukuran
lebih kecil (Sukirman, 2003). Agregat bergradasi baik adalah agregat yang ukuran
butirnya terdistribusi merata dalam satu rentang ukuran butir. Agregat bergradasi
baik disebut pula agregat bergradasi rapat. Campuran agregat bergradasi baik
gradasi Latasir dan Lataston, maka untuk campuran jenis Laston perlu
diperhatikan Kurva Fuller, Titik Kontrol dan Zona Terbatas Gradasi (Departemen
Pekerjaan Umum, 2000b). Pada Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan
39
tahun 2010, beton aspal campuran panas menetapkan gradasi dengan 2 (dua)
spesifikasi khusus yaitu target gradasi berada dalam batas-batas titik kontrol dan
Catatan :
Laston (AC) bergradasi kasar dapat digunakan pada daerah yang mengalami
deformasi yang lebih tinggi dari biasanya seperti pada daerah pegunungan,
gerbang tol atau pada dekat lampu lalu lintas. Untuk semua jenis campuran rujuk
Tabel 6.3.2.1 (b) untuk ukuran agregat nominal maksimum pada tumpukan bahan
Laston (AC) Gradasi Halus Gradasi Kasar1 % Berat Yang Lolos terhadap
(AC)
- Beton aspal lapis aus atau Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC),
- Beton aspal lapis antara atau Asphalt Concrete Binder Course (ACBC),
- Beton aspal lapis pondasi atau Asphalt Concrete Base Course (AC Base),
dengan agregat ukuran butir maksimum 1 ½ inchi atau 37,5 mm. Gradasi
40
yang dihasilkan, campuran yang bergradasi menerus mempunyai sifat
graded).
pengujian tersebut, yaitu beban maksimum yang dapat dipikul benda uji sebelum
hancur atau sering disebut dengan Marshall Stability dan defomasi permanen dari
benda uji sebelum hancur yang disebut dengan Marshall Flow serta turunan yang
Bahan-bahan :
terdiridari bahan-bahan berbutir dipecah atau bahan Berbutir kerikil atau kerikil,
pasir dan lempung alami. Lapis Pondasi Bawah (LPB) kelas A, berupa agregat
batu pecah disaring dan digradasi dan semua lolos saringan 3” atau 75.00 mm.
Lapis Pondasi Bawah (LPB) kelas B, terdiri dari campuran batu belah dengan
kerikil, pasir dan lempung yang lolos saringan 2,5” atau 62,5mm.
41
Lapis Pondasi Bawah (LPB) C, terdiri dari kerikil, pasir dan lempung alami
yang lolos saringan 1.5” atau 37.5 mm. Bahan untuk pekerjaan lapis pondasi
bawah harus bebas dari debu, zat organic, serta bahan-bahan lain yang harus
dibuang, dan harus memiliki kualitas bila bahan tersebut telah ditempatkan akan
siap saling mengikat membentuk satu permukaan yang stabil dan mantap.
Bahan-Bahan :
atas agregat, terdiri dari satu atau dua kelas bahan. Lapis Pondasi Atas Kelas A
adalah agregat batu pecah, disaring dan digradasi yang merupakan batu pecah
keras dan bersih serta semuanya lolos saringan 37,5 mm. Lapis Pondasi Atas
Kelas B – Makadam ikat basah, terdiri dari agregat pecah yang berupa batu fraksi
tunggal dengan ukuran nominal antara 25 mm dan 62,5 mm dan agregat halus dari
kerikil dan pasir alami, disaring dan digradasi serta semuanya 10105 saringan 9,5
mm. Bahan lapisan lapis pondasi atas terdiri dari potongan batu bersudut tajam
42
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
4.1.1 Theodolite
tanah dengan sudut datar dan sudut tegak. Theodolite dapat dilihat pada gambar
4.1.
Gambar 4. 1 Theodolite
4.1.2 Meteran
Meteran adalah sebuah alat ukur untuk menentukan suatu ukuran jarak
atau Panjang.
Gambar 4. 2 Meteran
43
4.1.3 Waterpass
Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan 1 sudut saja, yaitu sudut datar alat ini berfungsi untuk
Gambar 4. 3 Waterpass
4.1.4 Mixer
Mixer atau biasa disebut dengan molen merupakan alat yang digunakan
Gambar 4. 4 Mixer
4.1.5 Tang
Gambar 4. 5 Tang
44
4.1.6 Palu
Palu adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan pada paku.
Gambar 4. 6 Palu
4.1.7 Linggis
Gambar 4. 7 Linggis
4.1.8 Ruskam
Gambar 4. 8 Ruskam
Kotak spesi adalah alat yang digunakan untuk menadah atau menyimpan
45
Gambar 4. 9 Kotak Spesi
4.1.10 Sekop
Gambar 4. 10 Sekop
4.1.11 Ember
material.
Gambar 4. 11 Ember
4.1.12 Gerobak
46
Gambar 4. 12 Gerobak
campuran beton dengan volume besar, sekaligus sebagai alat mobilisasi campuran
47
4.1.15 Cold Miling Machine
Cold Miling Machine adalah alat berat yang berfungsi sebagai alat cutter
seperti timbunan, LBP, dan LPA atau mengangkut aspal AC-WC ke lokasi
pekerjaan.
4.1.17 Excavator
Excavator adalah alat yang digunakan untuk menggali dalam jumlah besar
48
Gambar 4. 17 Excavator
4.1.18 Vibrator Roller
Vibrator Roller adalah alat yang digunakan untuk proses pemadatan lapis
agregat.
49
4.1.20 Water Tank
Water Tank adalah alat yang digunakan sebagai wadah penampung air
4.1.21 Kompresor
proses prime coat, agar terhindar dari debu atau sampah yang ada pada lokasi
pekerjaan.
Gambar 4. 21 Kompresor
Prime Coat adalah alat yang digunakan menyemprotkan aspal cair yang
50
Gambar 4. 22 Prime Coat
4.1.23 Asphatt Finisher Machine
atau penghampar aspal pada lokasi pekerjaan dengan ketentuan ukuran lebar dan
Tandem Roller dalah alat berat yang digunakan sebagai alat pemadat awal
51
4.1.25 Pneumatic Tire Roller
Pneumatic Tire Roller Adalah alat berat yang digunakan sebagai alat
pekerjaan yaitu:
a. Asphalt AC-WC
b. Asphalt Cair
c. Air
d. Beton Segar
e. Balok Kayu
f. Pasir
g. Semen
h. Paku
i. Batu Gunung
j. Kerikil
52
k. Urvil
l. LPB
m. LPA
n. Tanah
Tana Toaraj terdapat beberapa pekerjaan utama diantaranya pekerjaan badan jalan
,pekerjan perkerasan lentur (aspal) dan pekerjaan drainase. Dalam hal ini kami
Kampus Merdeka (MBKM) yang di mulai pada tanggal 29 Agustus 2022 sampai
dengan 10 Januari 2023. Meskipun demikian kami tetap menuliskan alur dari awal
mulai proyek sampai akhir proyek agar laporan pelaksanaan proyek ini bisa
drainase, pasangan batu dengan mortar, ditinjau dari segi kerusakan eksisting
maka pada STA tertentu di lakukan patching dan penghamparan agregat kelas A.
Adapun Alur Pelaksanaan Proyek dari awal hingga akhir dalam kegiatan
53
Penyedia Jasa mengajukan contoh material dan bahan yang akan
b. Mobilisasi Peralatan
a. Pekerjaan Tanah
dari semua pohon, halangan - halangan, semak – semak, sampah, dan bahan
galian tanah adalah pekerjaan galian dan pemindahan tanah yang dilakukan
menggunakan Excavator dan Dump Truck. Galian tanah dilakukan ketika kondisi
badan jalan yang akan di kerjakan belum mencapai ukuran yang diperhitungkan.
bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas untuk timbunan
biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung
Timbunan pilihan adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk pencapaian
54
elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar perencanaan dengan
maksud khusus lainnya, misalnya untuk mengurangi tebal lapisan pondasi bawah,
untuk memperkecil gaya lateral tekanan tanah dibelakang dinding penahan tanah
talud jalan.
daerah tanah lunak atau tanah yang tidak bisa dipadatkan atau tanah rawa.
55
Sebelum penimbunan kembali di sekitar struktur penahan tanah dari beton,
dan tidak lebih dari 3 hari setelah pembersihan dan pengupasan. Lapisan
penopang dapat dihampar satu lapis atau beberapa lapis dengan tebal
56
Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang
Alat DCP terdiri atas tangkai baja yang di bagian ujung dipasang konus
baja dengan ukuran dan sudut tertentu, dan di bagian atas dilengkapi dengan
batang pengarah jatuh palu penumbuk. Metode DCP ini adalah cara pengujian
kekuatan lapisan perkerasan jalan (tanah dasar, pondasi bahan berbutir) yang
relatif cepat, yaitu dengan menekan ujung konus yang ditimbulkan oleh pukulan
palu dengan beban dan tinggi jatuh tertentu menerus sampai kedalaman tertentu.
57
d. Pengujian CBR (California Bearing Rasio)
nilai CBR langsung di tempat (in place) yang digunakan untuk perencanaan tebal
penetrasi.
Milling Machine) ini meliputi semua pekerjaan galian ( pengerukan) pada badan
jalan, yang akan di patching (penambalan) hasil galian diangkut pada lokasi yang
58
Gambar 4. 31 Pekerjaan Galian perkerasan beraspal Dengan Cold Milling
Machine
4.3.4 Perkerasan Berbutir
Perkerasan berbutir terdiri dari bahan agregat yang telah dipilih dan
disesuaikan dengan spesifikasi teknik. Pada proyek ini, perkerasan berbutir terdiri
dari :
3. Lapis Pondasi Agregat atau biasa disebut LPA yang digunakan pada proyek
1. Persiapan;
1. Persiapan alat berat seperti motor grader, vibrator roller, dump truck dan
59
2. Mengangkut material agregat kelas A menggunakan dumptruck ke lokasi
grader.
60
4.3.5 Uji SandCone
kepadatan di tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan.
Tanah yang dimaksudkan adalah tanah yang mengandung butiran kasar tidak
lebih dari 5 cm. Peralatan yang digunakan untuk uji sand cone sebagai berikut :
- Peralatan kecil yaitu : palu, sendok, kuas, pahat, dan peralatan untuk
gram.
- Pasir kuarsa, pasir bersih keras, kering, dan bisa mengalir bebas tidak
61
- Tanah galian diletakkan di ember plastik kemudian timbang.
- Letakkan botol dengan posisi terbalik pada plat dasar yang telah digali lalu
- Hitung berat pasir dalam lubang dengan cara mengurangkan berat pasir
dalam (lubang + corong) dengan berat pasir dalam corong yang telah
ditimbang di laboratorium.
a. Persiapan
Pada tahap persiapan, peralatan serta alat-alat berat yang diperlukan harus
sudah siap, yaitu paver (perata) bertenaga mesin, alat penyebaran, alat pemadat,
dan alat finishing. Selain itu, sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, kontraktor
harus membersihkan seluruh lokasi pekerjaan dari segala macam sampah atau
62
1. Penyiapan lokasi
sisi-sisi yang tegak lurus dan rata. Kemudian aspal bekas bongkaran diangkut
keluar dan dibuang pada tempatnya. Bekas bongkaran harus bersih dari material
2. Prime Coat
Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) adalah peleburan aspal cair yang
berviskositas rendah di atas lapisan pondasi yang belum beraspal. Lapis pondasi
kepadatannya.
Setelah jalan dilapis oleh Prime Coat dan telah kering, kotoran-kotoran
63
1. Memperkuat lapisan pondasi dan melindungi degradasi dalam lapisan
perkerasan tersebut.
b. Pelaksanaan :
Lapis Perekat (Prime Coat) adalah lapisan aspal cair di atas lapis
permukaan jalan yang masih beraspal sebelum lapis permukaan perkerasan yang
Coat adalah Pengikat antara lapis pondasi kelas A dengan aspal AC-WC.
64
1. Penghamparan / penyebaran aspal
tenaga manusia lebih hemat biaya. Jika menggunakan paver, maka paver tersebut
harus beroperasi pada satu kecepatan yang tidak menimbulkan retak-retak pada
2. Pemadatan aspal
harus segera diperiksa dan diteliti apakah terdapat kualitas yang tidak baik
sehingga dapat segera diperbaiki. Pemadatan dilakukan ketika suhu aspal hotmix
yang terpasang telah mencapai 125° C dan harus selesai sebelum suhu turun di
bawah 65° C. Penggilasan awal dan akhir dikerjakan oleh mesin gilas roda baja,
65
penghamparan AC-WC, maka dilakukan pemadatan yang melalui beberapa tahap,
yaitu :
Roller. Fungsi dari pemadatan awal ini adalah untuk meratakan permukaan. Roda
Tandem Roller yang digunakan harus selalu dalam keadaan basah, agar hamparan
karet ( Pneumatic Tire Roller ). Ban Pneumatic Tire Roller harus selalu basah
agar hamparan material tidak melekat pada ban, sehingga ban karet boleh sedikit
66
Gambar 4. 39 Pemadatan Kedua Menggunakan Pneumatic Tire Roller
c. Finishing
Pada tahap akhir, permukaan aspal hotmix yang telah selesai dipadatkan
harus ditunggu hingga mendingin secara menyeluruh sebelum alat-alat berat boleh
diletakkan di atasnya. Jika ditemukan beberapa bagian permukaan yang lepas atau
hancur, maka harus segera dipadatkan atas instruksi pengawas lapangan. Bentuk
akhir lapisan aspal hotmix harus halus dan rata, jika ada yang berlebih harus
Hanya dengan mengantongi izin usaha jasa konstruksi saja belumlah cukup untuk
tahapan dengan prosedur yang tepat. Jika semua kontraktor di Indonesia seperti
ini, maka dapat dipastikan tidak ada lagi permasalahan tentang rusaknya jalan
67
4.3.7 Uji core drill
perkerasan. Pengujian ini dilakukan dibeberapa titik STA yang telah ditentukan
bersama.
cara mengebor menggunakan mata bor tau yang lebih dikenal diamond core bit
dibeberapa bagian jalan yang telah ditandai sesuai dengan standar SNI 03-6890-
2002
berikut :
Saluran;
68
Pada pemasangan batu dengan mortar perlu dilakukan penyiapan formasi
atau pondasi.
2. Fondasi atau galian parit untuk tumit (cut off wall) dari pasangan batu
dengan mortar atau untuk struktur harus disiapkan sesuai dengan ketentuan
3. Landasan tembus air dan kantung saringan (filter pocket) harus disediakan
c. Penyiapan Batu
dilakukan yaitu:
diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.
a. Persiapan;
d. Pemadatan, dan
69
e. Kontrol elevasi serta kepadatan
a. Persiapan alat berat seperti motor grader,vibrator roller, dan water tank
truck.
dimulai tanah dasar, lapis pondasi agregat, lean concrete, dan rigid sebagai
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
baik itu ilmu, pengalaman serta pengetahuan tentang Divisi Konstruksi. Selama
membandingkan ilmu dari teori pelajaran maupun ilmu di lapangan dan juga
permasalahan dan kondisi yang ada di lapangan khususnya masalah yang dialami
Beberapa kesimpulan dan saran yang dapat penulis berikan dalam laporan
71
3. Dalam pembangunan suatu proyek diperlukan tenaga ahli dari konsultan
pengawas untuk dapat mengendalikan mutu, waktu dan biaya agar dapat
5.2 Saran
pekerjaan.
pekerjaan agar tiap pekerjaan dapat terlaksana sesuai harapan dan rencana.
berjalan baik walaupun terdapat sedikit masalah yang dapat ditoleransi dan
diatasi. Dan pihak konsultan pengawas pada proyek Rehabilitasi jalan ruas
Makale - Sapandeata di Kabupaten Tanah Toraja yaitu PT. Teknik Eksakta ini
72
sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Penulis berharap agar laporan ini
dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi bagi rekan-rekan yang membaca
73
DAFTAR REFERENSI
[1] U. Jusi And D. Yasri, “Analisa Kadar Aspal Terhadap Hasil Core Drill Pada
Laston Ac – Bc,” J. Tek. Sipil, Vol. 1, No. 3, Pp. 737–748, Jan. 2018, Doi:
10.24815/Jts.V1i3.10034.
[3] M. C. Hajia, L. Buton, And H. Basri, “Sosialisasi Tata Cara Pengaspalan Jalan
Untuk Menjaga Mutu Dan Tebal Jalan Sesuai Rab Dan Gambar Rencana
74
LAMPIRAN
75
76
LOG BOOK MAGANG MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
(MBKM)
Nama : Revaldo Charles Patandean
NIM :1920121084
Hari/Tanggal/lokasi
No Uraian Pekerjaan
pekerjaan
1 Senin 29 Agustus 2022/ Pegujian ph
Ruas Makale-Sapan Deata Manajemen Keselamatan lalu
lintas
Manajemen mutu
Penyiapan badan jalan
2 Selasa 30 Agustus 2022/ Manajemen mutu
Ruas Makale-Sapan Deata Penyiapan badan jalan
Lapis pondasi agregat A
3 Rabu 31 Agustus 2022/ Manajemen mutu
Ruas Makale-Makale Penyiapan badan jalan
Sapan Deata Lapis pondasi agregat A
Perbaiakan lapis pondasi agregat A
4 Kamis 1 September 2022/ Manajemen mutu
Ruas Makale-Sapan Deata Penyiapan badan jalan
Lapis pondasi agregat A
5 Jumat 2 September 2022/ Manajemen mutu
Ruas Makale-Sapan Deata Penyiapan badan jalan
Lapis pondasi agregat A
Pasangan batu
6 Sabtu 3 September 2022/ Manajemen mutu
Ruas Makale-Sapan Deata Penyiapan badan jalan
Lapis pondasi agregat A
Pasangan batu
7 Minggu 4 September 2022 ------------------
8 Senin 5 September 2022. Manajemen mutu
Penyiapan badan jalan
Lapis pondasi agregat A
Pasangan batu
9 Selasa 6 September 2022/ Manajemen Keselamatan lalu
Ruas Makale-Sapan Deata lintas
Manajeman mutu
Penyiapan badan jalan
Lapis pondasi agregat A
10 Rabu 7 September 2022/ Manajemen mutu
Ruas Makale-Sapan Deata
77
Penyiapan badan jalan
Lapis pondasi agregat A
11 Kamis 8 September 2022/ Lapis pondasi agregat A
Ruas Makale-Sapan Deata
12 Jumat 9 September 2022/ Lapis pondasi agregat A
Ruas Makale-Sapan Deata
13 Sabtu 10 September 2022/ Penyiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Lapis pondasi agregat A
14 Minggu 11 September ----------------------
2022
15 Senin 12 September 2022 Lapis pondasi agregat A
16 Selasa 13 September 2022/ Persiapan lapis rekat pengikat –
Ruas Makale-Sapan Deata aspal cair/emulsi
Persiapan laston lapis antara AC-
BC
Bahan anti pengelupasan
Pengaspalan
17 Rabu 14 September 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
18 Kamis 15 September 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
19 Jumat 16 September 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
20 Sabtu 17 September 2022/ Lapis pondasi agregat kelas A
Ruas Makale-Sapan Deata Perbaikan lapis pondasi agregat
kelas A
21 Minggu 18 September -------------------------
2022
22 Senin 19 September 2022 Lapis pondasi agregat kelas A
78
Pengaspalan
25 Kamis 22 September 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
26 Jumat 23 September 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
27 Sabtu 24 September 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
28 Minggu 25 September ---------------------
2022
29 Senin 26 September 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
30 Selasa 27 September 2022/ Lapis pondasi agregat kelas A
Ruas Makale-Sapan Deata Perbaikan lapis pondasi agregat
kelas A
31 Rabu 28 September 2022/ Lapis pondasi agregat kelas A
Ruas Makale-Sapan Deata
32 Kamis 29 September 2022/ Lapis pondasi agregat kelas A
Ruas Makale-Sapan Deata
33 Jumat 30 September/ 2022 Lapis pondasi agregat kelas A
Ruas Makale-Sapan Deata
34 Sabtu 1 Oktober 2022/ Lapis pondasi agregat kelas A
Ruas Makale-Sapan Deata Perbaikan lapis pondasi agregat
kelas A
35 Minggu 2 Oktober 2022 -------------------------
36 Senin 3 Oktober 2022/ Lapis pondasi agregat kelas A
Ruas Makale-Sapan Deata
37 Selasa 4 Oktober 2022/ Kesehatan dan keselamatan lalu
Ruas Makale-Sapan Deata lintas
Manajemen mutu
Persiapan lapis rekat pengikat –
aspal cair/emulsi
Persiapan laston lapis antara AC-
BC
Bahan anti pengelupasan
Pengaspalan
38 Rabu 5 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
39 Kamis 6 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
79
Pengaspalan
40 Jumat 7 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
41 Sabtu 8 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
42 Minggu 9 Oktober 2022 ------------------
43 Senin 10 Oktobern2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Makale-Sapan Deata Prime coat
Pengaspalan
44 Selasa 11 Oktober Pengujian ph
2022/Ruas Tetebassi- Manajemen Keselamatan lalu
Kondoran lintas
Manajemen mutu
Penyiapan badan jalan
45 Rabu 12 Oktober 2022/ Manajemen mutu
Ruas Ruas Tetebassi- Penyiapan badan jalan
Kondoran Lapis pondasi agregat A
46 Kamis 13 Oktober 2022/ Manajemen mutu
Ruas Ruas Tetebassi- Penyiapan badan jalan
Kondoran Lapis pondasi agregat A
Perbaiakan lapis pondasi agregat A
47 Jumat 14 Oktober 2022/ Manajemen mutu
Ruas Ruas Tetebassi- Penyiapan badan jalan
Kondoran Lapis pondasi agregat A
48 Sabtu 15 Oktober 2022/ Manajemen mutu
Ruas Ruas Tetebassi- Penyiapan badan jalan
Kondoran Lapis pondasi agregat A
Pasangan batu
49 Minggu 16 Oktober 2022 --------------------
50 Senin 17 Oktober 2022/ Manajemen mutu
Ruas Tetebassi-Kondoran Penyiapan badan jalan
Lapis pondasi agregat A
Pasangan batu
51 Selasa 18 Oktober 2022/ Lapis pondasi agregat A
Ruas Tetebassi-Kondoran Sandcone
52 Rabu 19 Oktober 2022/ Kesehatan dan keselamatan lalu
Ruas Tetebassi-Kondoran lintas
Manajemen mutu
Persiapan lapis rekat pengikat –
aspal cair/emulsi
Persiapan laston lapis antara AC-
80
BC
Bahan anti pengelupasan
Pengaspalan
53 Kamis 20 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Tetebassi-Kondoran Prime coat
Pengaspalan
54 Jumat 21 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Tetebassi-Kondoran Prime coat
Pengaspalan
55 Sabtu 22 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Tetebassi-Kondoran Prime coat
Pengaspalan
56 Minggu 23 Oktober 2022 -------------------
57 Senin 24 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Tetebassi-Kondoran Prime coat
Pengaspalan
58 Selasa 25 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Tetebassi-Kondoran Prime coat
Pengaspalan
59 Rabu 26 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Tetebassi-Kondoran Prime coat
Pengaspalan
60 Kamis 27 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Tetebassi-Kondoran Prime coat
Pengaspalan
61 Jumat 28 Oktober 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Kalimbuang
Tilangnga’
62 Sabtu 29 Oktober 2022/ Lapis pondasi agregat A
Ruas Kalimbuang
Tilangnga’
63 Minggu 30 Oktober 2022 --------------------
64 Senin 31 Oktober 2022/
Ruas Kalimbuang Lapis pondasi agregat A
Tilangnga’
65 Selasa 1 November 2022/ Lapis pondasi agregat A
Ruas Kalimbuang
Tilangnga’
66 Rabu 2 November 2022/ Lapis pondasi agregat A
Ruas Kalimbuang
Tilangnga’
67 Kamis 3 November 2022/ Lapis pondasi agregat A
Ruas Kalimbuang
Tilangnga’
81
68 Jumat 4 November 2022/ Lapis pondasi agregat A
Ruas Kalimbuang
Tilangnga’
69 Sabtu 5 November 2022/ Sandcone
Ruas Kalimbuang
Tilangnga’
70 Minggu 6 November 2022 -----------------------
71 Senin 7 November 2022/ Perbaikan agregat kelas A
Ruas Kalimbuang-
Tilangnga’
72 Selasa 8 November 2022/ Kesehatan dan keselamatan lalu
Ruas Kalimbuang- lintas
Tilangnga’ Manajemen mutu
Persiapan lapis rekat pengikat –
aspal cair/emulsi
Persiapan laston lapis antara AC-
BC
Bahan anti pengelupasan
Pengaspalan
73 Rabu 9 November 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas-Kalimbuang Prime coat
Tilangnga’ Pengaspalan
74 Kamis 10 November 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Kalimbuan- Prime coat
Tilangnga’ Pengaspalan
75 Jumat 11 November 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Kalimbuang- Prime coat
Tilangnga’ Pengaspalan
76 Sabtu 12 November 2022/ Persiapan badan jalan
Ruas Kalimbuang- Prime coat
Tilangnga’ Pengaspalan
77 Minggu 13 November -------------
2022
78 Senin 14 November Core drill
2022/Ruas Makale-
Sapandeata
79 Selasa 15 November Persiapan badan jalan
2022/Ruas Lapandan-
Tarongko
80 Rabu 16 November Lapis pondasi agregat A
2022/Ruas Lapandan-
Tarongko
81 Kamis 17 November Lapis pondasi agregat A
2022/Ruas Lapandan-
82
Tarongko
82 Jumat 18 November Lapis pondasi agregat A
2022/Ruas Lapandan-
Tarongko
83 Sabtu 19 November Lapis pondasi agregat A
2022/Ruas Lapandan-
Tarongko
84 Minggu 20 November
2022
85 Senin 21 November Kesehatan dan keselamatan lalu
2022/Ruas Kia’tang- lintas
Batupapan Manajemen mutu
Persiapan lapis rekat pengikat –
aspal cair/emulsi
Persiapan laston lapis antara AC-
BC
Bahan anti pengelupasan
Pengaspalan
86 Selasa 22 November Persiapan badan jalan
2022/Ruas Kia’tang- Prime coat
Batupapan Pengaspalan
87 Rabu 23 November Persiapan badan jalan
2022/Ruas Kia’tang- Prime coat
Batupapan Pengaspalan
88 Kamis 24 November Persiapan badan jalan
2022/Ruas Kia’tang- Prime coat
Batupapan Pengaspalan
89 Jumat 25 November Persiapan badan jalan
2022/Ruas Kia’tang- Prime coat
Batupapan Pengaspalan
90 Sabtu 26 November Persiapan badan jalan
2022/Ruas Kia’tang- Prime coat
Batupapan Pengaspalan
91 Minggu 27 November ---------------
2022
92 Senin 28 November Persiapan badan jalan
2022/Ruas Kia’tang- Prime coat
Batupapan Pengaspalan
93 Selasa 29 November Persiapan badan jalan
2022/Ruas Kia’tang- Prime coat
Batupapan Pengaspalan
94 Rabu 30 November Penyiapan badan jalan
2022/Ruas Lapandan-
Tarongko
83
95 Kamis 1 Desember Kesehatan dan keselamatan lalu
2022/Ruas Lapandan- lintas
Tarongko Manajemen mutu
Persiapan lapis rekat pengikat –
aspal cair/emulsi
Persiapan laston lapis antara AC-
BC
Bahan anti pengelupasan
Pengaspalan
96 Jumat 2 Desember Pengecekan alat
2022/Ruas Lapandan- Persiapan badan jalan
Tarongko
97 Sabtu 3 Desember Persiapan badan jalan
2022/Ruas Lapandan- Prime coat
Tarongko Pengaspalan
98 Minggu 4 Desember 2022 ----------------
99 Senin 5 Desember 2022 Persiapan badan jalan
/Ruas Lapandan-Tarongko Prime coat
Pengaspalan
100 Selasa 6 Desember Persiapan badan jalan
2022/Ruas Lapandan- Prime coat
Tarongko Pengaspalan
101 Rabu 7 Desember Persiapan badan jalan
2022/Ruas Lapandan- Prime coat
Tarongko Pengaspalan
102 Kamis 8 Desember Persiapan badan jalan
2022/Ruas Lapandan- Prime coat
Tarongko Pengaspalan
103 Jumat 9 Desember Persiapan badan jalan
2022/Ruas Lapandan- Prime coat
Tarongko Pengaspalan
104 Sabtu 10 Desember Persiapan badan jalan
2022/Ruas Lapandan- Prime coat
Tarongko Pengaspalan
105 Minggu 11 Desember 2022 --------------
84
108 Rabu 14 Desember 2022 Pesiapan bahu jalan
/Ruas Makale-Sapan Deata Penimbunan bahu jalan
109 Kamis 15 Desember Pengecoran bahu jalan
2022/Ruas Makale-Sapan
Deata
110 Jumat 16 Desember Pengecoran bahu jalan
2022/Ruas Lapandan
111 Sabtu 17 Desember 2022/ Pengecoran bahu jalan
Ruas Lapandan-Tarongko
112 Minggu 18 Desember 2022 --------------------
113 Senin 19 Desember 2022/ Core drill
Ruas Lapandan-Tarongko
114 Selasa 20 Desember 2022/ Core drill
Ruas Lapandan-Tarongko
115 Rabu 21 Desember 2022/ Core drill
Kalimbuang-Tilanga’
116 Kamis 22 Desember 2022/ Core drill
Ruas Lapandan-Tarongko
117 Jumat 23 Desember 2022/ Opname pekerjaan
Ruas Makale-Sapan Deata
118 Sabtu 24 Desember 2022/ Opname pekerjaan
Ruas Makale-Sapan Deata
119 Minggu 25 Desember Opname pekerjaan
2022/ Ruas Lapandan-
Tarongko
120 Senin 26 Desember 2022/ Opname pekerjaan
Ruas Lapandan-Tarongko
121 Selasa 27 Desember 2022/ Opname pekerjaan
Ruas Lapandan-Tarongko
122 Rabu 28 Desember 2022/ Opname pekerjaan
Ruas Lapandan-Tarongko
85
86
87
88
Jangka Waktu Pelaksanaan Fisik Pekerjaan
No. Bulan Ke - 01 Bulan Ke - 02 Bulan Ke - 03 Bulan Ke - 04 Bulan Ke - 05
Mata M -1 M -2 M -3 M -4 M -5 M -6 M -7 M -8 M -9 M -10 M -11 M -12 M -13 M -14 M -15 M -16 M -17 M -18 M -19 M -20 M -21
Uraian Kegiatan Sat. Bobot (%) Ket.
Pembay 15/07/22 18/07/22 25/07/22 01/08/22 08/08/22 15/08/22 22/08/22 29/08/22 05/09/22 12/09/22 19/09/22 26/09/22 03/10/22 10/10/22 17/10/22 24/10/22 31/10/22 07/11/22 14/11/22 21/11/22 28/11/22
aran S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D S/D
17/07/22 24/07/22 31/07/22 07/08/22 14/08/22 21/08/22 28/08/22 04/09/22 11/09/22 18/09/22 25/09/22 02/10/22 09/10/22 16/10/22 23/10/22 30/10/22 06/11/22 13/11/22 20/11/22 27/11/22 30/11/22
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi LS 0.39 0.018 0.028 0.038 0.028 0.028 0.028 0.028 0.195 100%
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 0.03 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
1.17.(1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah 0.00 0.001 0.001 0.001
1.17.(1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah 0.00 0.001 0.001 0.001
1.17.(1d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS) Buah 0.00 0.001 0.001 0.001
1.17.(1e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Buah 0.00 0.001 0.001 0.001
1.17.(1f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Buah 0.00 0.001 0.001 0.001
1.17.(1i) Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn Buah 0.01 0.002 0.002 0.002
1.17.(2a) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan Buah 0.01 0.004 0.004 0.004
1.17.(2b) Pengujian tingkat getaran kendaraan bermotor Buah 0.01 0.004 0.004 0.004
1.17.(3d) Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4 Buah 0.01 0.003 0.003 0.003
1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah 0.01 0.002 0.002 0.002
1.17.(3g) Pengujian Timah Hitam (Pb) Buah 0.01 0.002 0.002 0.002
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 0.70 0.023 0.043 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033
1.21 Manajemen Mutu LS 1.01 0.038 0.058 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048 0.048
DIVISI 2. DRAINASE -
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 0.16 0.082 0.082
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 1.46 0.364 0.364 0.364 0.364
3.1.(7) Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine M3 0.01 0.006 0.006
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian (timbunan talud) M3 0.22 0.073 0.073 0.073
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3 1.50 0.502 0.502 0.502
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan M2 1.58 0.315 0.315 0.315 0.315 0.315
6.1(2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi Liter 0.71 0.119 0.119 0.119 0.119 0.119 0.119 60%
6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) Ton 52.97 4.815 4.815 4.815 4.815 4.815 4.815 4.815 4.815 4.815 4.815 4.815
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg 0.03 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
7.1(8) Beton Mutu Rendah, fc’15 MPa (K.175) M3 13.18 1.883 1.883 1.883 1.883 1.883 1.883 1.883
7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg 0.19 0.048 0.048 0.048 0.048
7.9.(1) Pasangan Batu M3 1.82 0.303 0.303 0.303 0.303 0.303 0.303
10.1.(9) Perbaikan Campuran Aspal Panas M3 0.59 0.118 0.118 0.118 0.118 0.118
10.1.(21) Pembersihan Drainase M1 0.15 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 0.017 20%
10.1.(22) Pengendalian Tanaman (3 x Pelaksanaan) M2 1.66 0.184 0.184 0.184 0.184 0.184 0.184 0.184 0.184 0.184
100.00
* Bobot Rencana Mingguan (%) 0.08 0.33 0.93 1.25 1.36 2.89 2.44 2.01 2.12 6.93 6.52 6.76 6.72 8.49 8.29 7.89 8.11 8.11 8.78 8.81 1.16
** Bobot Rencana Komulatif Mingguan (%) - 0.08 0.41 1.34 2.59 3.95 6.84 9.28 11.29 13.41 20.34 26.87 33.63 40.35 48.84 57.13 65.02 73.14 81.25 90.03 98.84 100.00
Deviasi
89
90
91
92
93
94
95
96
1