Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

IMUNOSEROLOGI
“Pemeriksaan Dengue IgG/IgM”

Disusun Oleh: Kelompok 1


1. Nabila Azzahrah B1D122051
2. Aswin Syaputra B1D122052
3. Anjela Arwalembun B1D122053
4. Anjelika Riones Rikumahu B1D122054
5. Justika Septiana B1D122055
6. Marni Toding B1D122057

Kelas: B, 2022

PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Prinsip
B. Pra Analitik
C. Analitik
D. Pasca Analitik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam berdarah dengue adalah salah satu penyakit yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes ageypti dan Aedes albopictus yang ada
diseluruh daerah tropis dan subtropis. Prevelensi global dengue telah tumbuh
secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir ini.

Pemeriksaan immunoglobulin adalah subtansi pertama yang


diidentifikasikan sebagai molekuk dalam serum yang mampu menetralkan
sejumlah mikroorganisme penyebab penyakit/ infeksi. IgM dalah kels
immunoglobulin yang pertama dibentk atas rangsangan antigen, tetapi respon
igM umunya pendek yaitu hanya beberapa hari untuk kemudian turun.
Sedangkan igG adalah komponen utama immunoglobulin serim dengan berat
molekul 160.000 dalton. Kadarnya dalam serum sekitar 13mg/ml, merupakan
75% dari semua immunoglobulin. IgG ditemukan dalam berbagai cairan seperti
darah, css dan urine.

Mendeteksi antibodi immunoglobulin IgM dan IgG secara luas dapat


digunakan sebagai tes diagnosis untuk mengkonfirmasi infeksi virus dengue.
Tingkat positif anti-dengue igM dan igG terdeteksi pada saat diperiksan infeksi
virus primer dan infeksi virus dengue sekunder, immunoglobulin M (IgM) dan
immunuglobulin G (IgG) adalah pentingnya untuk membedakan infeksi primer
dan sekunder karena setiap dalam periode muncul penanda yang berbeda, igM
lebih spesifik, muncul hanya setelah 3-5 hari penyakitpada infeksi primer dan
bertahan selama 8 bulan, infeksi sekunder tidak selalu positif. IgG muncul pada
infeksi primer pada tingkat tinggi di hari ke 14 dan bertahan hidup, infeksi
sekunder naik dalam waktu 1-2 hari terinfeksi.

B. Tujuan Praktikum
Untuk mendeteksi adanya antibodi IgG dan IgM virus dengue pada serum
plasma/ secara imunologis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Virus dengue merupakan virus dengan penularang melalui gigitan nyamuk


dari famili flaviviradae dan terdiri dari empat serotipe (den 1-4). Kurang lebih 50
juta orang didunia terindeksi dengue, dan lebih dari 2,5 miliar orang beresiko
terinfeksi dengue di daerah tropis dan subtopis menyebabkan infeksi dengue
sebagai salah satu masalah kesehatan yang penting. Pada infeksi primer IgM
antidengue munvul lebih dahulu daripada IgG dan biasanya terdeteksi pada hari ke-
5 dan menurun dalam 1-2 bulan. Pada infeksi sekunder IgG anti-dengue cepat
meninggi dan IgM produksinya sedikit. Rasio IgM dan IgG serum pada fase akut
dapat digunakan untuk membedakan infeksi primer dan sekunder (Ngurah,2006).
Dalam kasus infeksi primer, tes antibodi IgM akan positif setelah sekitar 4
sampai 5 hari setelah timbulnya gejala demam. Dengue IgM merupakan antibodi
primer pada pasien yang terinfeksi virus dengue untuk pertama kalinya. Kadar IgM
memuncak pada hari ke-14 setelah onset, setelah itu kadarnya menurun dan
bertahan hingga 3 bulan. Pembentukan immunoglobulin (terutama IgM ) pada awal
masuknya virus dengue kedalam tubuh berperan dalam eliminasi virus. IgM dengue
ada dalam darah dan tidak berdifusi kedalam jaringan tubuh dan dapat
menyebabkan partikel fiksasi yang tinggi. IgM memiliki aktivitas yang tinggi untuk
antigen dengan multideterminan antigen. Jika IgM terdeteksi, kadarnya akan lebih
rendah dan biasanya tidak akan melebihi IgG. Infeksi primer seringkali bersift
subklinis, sehingga kasus rawat inap dirumah sakit cenderung lebih rendah daripada
infeksi sekunder dengan gejala penyakitnya lebih parah. (Iqbal,2023).
Pemeriksaan laboratorium terhadap infeksi virus dengue sangat penting
karena demam berdarah dapat dikeluhkan secara klinis seperti penyakit virus dan
parasit lain yang ditularkan melalui vektor, seperti virus malaria, chikungunya, dan
zika. Pada akhir fase akut infeksi virus dengue, serologi adalah metode pilihan
dalam membantu penegakkan diagnosis. Waktu pengambilan plasma dan serum
penting untuk pemeriksaan serologis IgM dan IgG dengue. Permeriksaan serologis
dapat mulai mendeteksi antibodi, mulai hari ke-3 demam dengue puncak deteksi
pada hari ke-7 demam. Pada DBD pemeriksaan serologi IgM dan IgG yang di
periksa menggunakan Rapid Diagnostic Text Kits akan menunjukkan hasil IgM (+)/
IgM (-) dan IgG (+) pada pasien dengan diagnosis akhir DBD (Talia,2021).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prinsip
Dengan menggunakan antigen rekombinan dengue rival dan semua
serotipe pada membrannya, untuk mendeteksi respon antibodi secara spesifik.

B. Pra Analitik
Alat dan Bahan: a. Strip test dengue IgG/IgM
b. Sampel darah
c. Buffer

C. Analitik
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Dibuka kemasan strip test, keluarkan strip dan pipet.
3. Diteteskan 1 tetes darah pada strip test.
4. Ditambahkna 1 tetes buffer
5. Didiamkan selama 15 menit dan interpretasikan hasil.

D. Pasca Analitik
 Interpretasi hasil
1. Hasil negatif: Terdapat 1 garis merah pada line control (C).
2. Hasil positif: Terdapat 2 garis merah pada line control (C) dan test (T).
3. Hasil Invalid: Terdapat 1garis merah pada line test (T).
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Adapun hasil uang didapatkan pada praktikum Dengue IgG/IgM
menggunakan metode Imunokromatografi yaitu didapatkan hasil yaitu
negative, ditandai dengan munculnya satu garis pada alat pemeriksaan.

Hasil negatif
B. Pembahasan
Adapun percobaan kali ini yang dilakukan pada hari kamis, tanggal 25
januari 2024, pukul 08.00 -10.00 WITA yang bertempat di laboratorium
patologi, lantai 2 gedung D, Universitas Megarezky Makassar. Pada percobaan
kali ini dilakukan pemeriksaan dengue igG/igM menggunakan metode
imunokromatografi.

Tes Anti-Dengue igG dan igM dalah pemeriksaan drah untuk mendeteksi
virus dengue. Virus terebut dapat terdeteksi tiga hari setelah demam muncul.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi igG dan igM terhadap
virus dengue dalam darah. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendiagnosis
penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat virus dengue. Jenis virus
tersebut bisa masuk melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Antibodi igG dan
igM muncul lima sampai tujuh hari setelah infeksi. Oleh sebab itu, pemeriksaan
ini sebaiknya jangan langsung dilakukan untuk mencegah hasil negatif.
Pemeriksaan IgG/ IgM dilakukan secara diri dengan prinsip Rapid
Diagnostic Test (RDT). Pemeriksaan igG/igM Rapid Tes menggunakan teknik
untuk immunochromatograpic untuk mendeteksi secara kualitatif sekaligus
membedakan antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue didalam serum.
Penggunaan RDT mempercepat dalam menegakkan diagnosa kasus infeksi
dengue serta dapat membedakan antara infeki primer dengan infeksi sekunder
virus dengue. Pada pemeriksaan antibodi dengan sampel darah yang diambil
pada hari ke-3 setelah gejala DBD, Infeksi primer virus dengue ditandai oleh
IgG(-) dan IgM(-) atau IgG(+)/ IgM(+). Sedangkan infeksi sekunder ditandai
oleh IgG(+)/IgM(+) atau IgG/IgM (-).
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini, yaitu pada pemeriksaan
Dengue IgG/IgM dengan metode Immunokromatografi didapatkan hasil
negative ditandai dengan munculnya satu garis pada alat pemeriksaan.

B. Saran
Adapun saran untuk pemeriksaan ini yaitu sebaiknya sampel yang
digunakan adalah sampel pasien yang sudah mengalami penyakit dengue.
DAFTAR PUSTAKA

Ngurah, P.A.B. 2006. Rasio IgM/IgG Fase Akut Untuk Menentukan Infeksi
Dengue Sekunder. Sari Pediatri. Vol.8, No.1
Iqbal, M. 2023. Hubungan IgG dan IgM Dengue Terhadap Jumlah Trombosit Pada
Pasien Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Pendidikan
Prof. dr. Chairuddin Penusunan Lubis Universitas Sumatera
Utara. Politeknik Kemenkes Medan.
Talia, D.F. 2021. Gambaran IgG dan IgM Penderita Demam Berdarah Dengue
(DBD) Pada Anak-Anak Systematic Review. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan.
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Alat dan bahan Teknik sampling Teteskan sampel pada


lubang rapid test

Teteskan reagen Diamkan selama 15 Hasil negative


menit lalu baca hasilnya

Anda mungkin juga menyukai