Anda di halaman 1dari 4

RESUME ROYMAN SIANIPAR

NO: 482/Pdt.G/2019/PN.Mdn.

By: Dicky Al Hafizh

Dalam kasus antara Royman Sianipar, dkk (penggugat) melawan


Budman Sianipar, dkk (tergugat). Bahwa alm. Bapak Basar Sianipar dan
Almh. Ibu Paula br. Purba setelah meninggal dunia meninggalkan harta
warisan sebidang tanah seluas 4560 m2 yang terletak di Jl. Ngumban
Surbakti Keluarahan Sempa Kata, Kec. Medan Selayang Kota Medan dan
sebidang tanah seluas 340 m2 berserta satu unit rumah yang ada diatasnya
yang terletak di Jl. Sei Bagerpang No. 3/33 Keluarahan Merdeka Kecamatan
Medan Baru-Medan.

Maka, sampai saat ini penggugat dan tergygat belum dapat membagi
harta warisan yang ditinggalkan dikarenakan tergugat tidak mau harta
warisan di jual da dibagi sama rata kepada seluruh ahli waris. Sebgaimana
juga bahwa penggugat telah berusaha secara kekeluargaan menemui para
tergugat agar duduk bersama untuk musyawarah agar warisan yang
ditinggalkan oelh orang tua penggugat/tergygat segera dibagi secara adil
sama rata. Penggugat juga meminta pihak kelurahan tidak dapat
menerbitkan surat keterangan ahli waris terhadap penggugat dikarenakan
tergugat tidak mau menyerahkan foto kopi KTP dan juga tergugat tidak mau
menandatangani surat untuk syarat pembuatan keterangan ahli waris
tersebut dikantor lurah.

Pada siding perkara sebelumnya dengan No. 521/Pdt.G/2018/PN.Mdn,


pada saat siding berlangsung pihak tergugat II mendatangi meja Penggugat
I lalu memukul bagian wajah dan menggigit dada sampai berdarah dan
akibat tersebut Penggugat I telah melaporakn tindak pidana penganiayaan
yang dilakukan Tenggugat II kepada pihak kepolisian Polsek Medan Baru
sesuai dengan bukti lapor, LP Nomor: STTLP/1329?X/2018/SPKT MDN BARU,
tanggal 16 Oktober 2018, hal ini juga membuktikan Tergugat punya itikad
tidak baik agar harta tersebut tidak dapat dibagi.

Untuk mempermudah proses penjualan atau melelang objek perkara


dimaksud agar dapat dibagi kepada seluruh Ahli Waris diperluikan perkara
ini untuk meletakkan sita jaminan (conservatior beslaag) atas objek perkara
dimaksud. Agar berjalannya kelancaran dan pelaksanaan penjualan dan
pembagian harta warisan tersebut dibutuhkjan dari Majelis Hakim
Pengandilan Negeri Medan yang menangani perkara ini agar pihak
penggugat mendapat hak untuk menjual atau melelang objek perkara
dimaksud, kemudian dibagikan secara adil sama rata kepada seluruh ahli
waris (8 orang).

A. Tentang Eksepsi.

A.1. Gugatan Para Penggugat Nebis In Idem (Exceptie Van Gewijsde


Zaak).

Gugatan para penggugat Nebis In Idem, bahwa sebelum gugatan


perkara ini diajukan oleh para penggugat, penggugat sebelumnya telah
mengajukan gugatan yang sama terhadap tergugat dalam register Perkara
perdata No. 521/Pdt.G/2018/PN.Mdn.

Bahwa selanjutnya dalam perkara perdata Reg. No.


521/Pdt.G/2019/PN.Mdn, tersebut pada hari Rabu tanggal 24 April 2019
telah diputus oleh Pengadilan Negeri Medan, dimnana dalam salah satu amar
putusannya menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima. Akan tetapi
setelah perkara Reg. No. 521/Pdt.G/2019/PN.Mdn, tersebut diputus oleh
Pengadilan Negeri Medan, selanjutnya penggugat mengajukan kembali
gugatan yang sama dan terdaftar dalam Register perkara No.
482/Pdt.G/2019/PN.Mdn, akan tetapi didalam Register Perkara No.
482/Pdt.G/2019/PN.Mdn, Penggugat yang bernama DEBBY SYLVIA
LUMONGGA tidak lagi sebagai penggugat akan tetapi menjadi Tergugat III,
dan objek perkaranya sama tetapi subjeknya yang berbeda.

Maka berdasarkan Putsan Mahkamah Agung RI No. 2808/K/Pdt/2011,


tetanggal 31 Mei 2012, gugatan para penggugat tersebut harus ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima
(Niet Onvanklijke Verklaard/NO). Dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI
No. 3 Tahun 2002, tentang Penangan Perkara yang berkaitan dengan Azas
Nebis In Idem, mengimbau para ketuda pengadilan untuk dapat
melaksanakan azas nebis in idem dengan baik demi kepastian bagi pencari
keadilan dengan menghindari adanya putusan yang berbeda.

Demikian pula Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 1226


K/PDT/2001, menyatakan: “ meskipun kededudukan subjeknya berbeda
tetapi objeknya sama dengan perkara yang telah diputus terdahulu dan
berkekuatan hukum tetap, maka gugatan dinyatakan Nebis In Idem.

Berdasarkan alasan-alasan dan argumentasi hukum tersebut, maka


sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa,
mengadili, dan memutus perkara ini nantinya untuk menolak gugatan para
penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan
para penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvanklijke Verklaard/NO).

A.2. Gugatan Kurang Pihak ( PLurum Litis Consortium)

Bahwa dalam pengguat ini dalam gugatannya halaman 2 (dua) alinea


pertama menyebut: Alm. Baspol M. Sianipar, yang meninggalkan anak yang
bernama : Debby Sylvia Lumongga, dan Kristian Sianipar, akan tetapi para
penggugat tidak menyebutkan siapa ibu dari Debby Sylvia Lumongga dan
Krtistian Sianipar, apakah ibu mereka masih hidup atau sudah meninggal,
kalau masih hidup tentunya menurut hukum harus di ikutsertakkan juga
sebagai pihak dalam perkara ini, akan tetapi para penggugat tidak
menyebutkan ibu dari Debby Sylvia Lumongga dan Kristian Sianipar
tersebut.

Selanjutnya juga pada halaman 2 (dua) aline pertama baris ke tujug


dan seterusnya menyebutkan: “Inggrid Br, Sianipar dan Nataniel Sianipar”,
akan tetapi para penggugat juga tidak memasukkan nama ibu dari Inggrid
Br, Sianipar dan Nataniel Sianipar, apakah ibu mereka masih hidup ataukah
sudah meninggal, jika masih hidup menurut hukum harus dimasukkan nama
ibu mereka dan di ikutsertakan juga sebagai pihak dalam perkara ini.

Oleh karena itu para penggugat tidak menyebut dan mengikut sertakan
ibu dari Debbt Sylvia Lumongga dan Kristian Sianipar serta tidak pula
menyebutkan dan mengikut sertakan sebagai pihak ibu dari Inggrid Br,
Sianipar dan Nataniel Sianipar, menurut hukum gugatan para penggugat
kurang pihaknya (Plurum Litis Consortium).

Maka dari itu, gugatan para penggugat kurang pihaknya, maka


berdasarkan ketentuan hukum tersebut di atas, sangat beralasan hukum
bagi yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara ini nantinya untuk menolak gugatan para penggugat untuk
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan para penggugat tidak
diterima (NO).
A.3. Gugatan Para penggugat Kabur (Obscuur Libel)

Bahwa para penggugat dalam gugatannya tidak menyebutkan uykuran


dan batas-batasnya Tanah yang menjadi harta peninggalan Alm. Bapak
Basar Sianipar dan Alm. Ibu Paula Br, Purba tersebut, padahal menurut
hukum acara perdata yang berlaku di Indonesia apabila yang menjadi objek
gugatan terhadap tanah, maka dalam gugatan harus jelas dan disebutkan
ukuran, luas dan batas-batasnya dari tanah yang menjadi objek perkara.

Maka dari itu, gugatan para penggugat tidak menyetbutkan ukuran dan
batas-batas tanah yang menjadi objek perkara, maka berdasarkan
ketentuan hukum tersebut di atas, sangat beralasan hukum bagi yang Mulia
Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini
nantinya untuk menolak gugatan para penggugat untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya menyatakan gugatan para penggugat tidak diterima (NO).

Anda mungkin juga menyukai