Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM VIROLOGI

“Human Immunodeficiency Virus (HIV)’’

KELOMPOK 1 :
Adella Oktaria Putri : 51121001
Aristianti : 51121005
Lia Juniarti : 51121010
Musaddat Holil : 51121015
Rossa Veronneca : 51121021
Yuyun Adia Putri : 51121027

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI IKEST
MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN
AJARAN 2023/2024
LAPORAN PRAKTIKUM VIROLOGI
Human Immunodeficiency Virus (HIV)

A. Tujuan Praktikum : Untuk Mengetahui cara pemeriksaan HIV Metode Rapid Tes
yang baik dan benar
B. Dasar Teori
Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang terdiri dari scrotipe
HIV-1 dan HIV-2 yang dapat menyerang sistem kekebalan dari tubuh manusia
yaitu sel darah putih (Sel-T) yang berfungsi untuk mencegah terjadinya suatu
infeksi dan pada akhirnya menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh
secara bertahap yang sering dikenal dengan AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome) (Caroline, M Royle, dkk. 2014). Sekitar 1,2 juta orang di Amerika
Serikat terinfeksi HIV, HIV-1 dan HIV-2 diperoleh melalui kontak dengan cairan
tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan vagina, atau ASI, Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan bahwa semua
orang berusia 13 sampai 64 tahun diskrining untuk IIIV menggunakan pendekatan
opt-out. CDC juga merekomendasikan bahwa semua wanita hamil diskrining
untuk HIV pada trimester pertama kehamilan dan diuji ulang selama trimester
ketiga jika wanita menunjukkan perilaku berisiko tinggi (Yarbrough dan
Anderson. 2016).
HIV rapid test merupakan prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi adanya
anti-HIV yang sering digunakan pada saat ini, hal tersebut disebabkan karena
prosedur ini memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang cukup baik. Dalam
beberapa studi menyebutkan bahwa rapid test dan ELISA memiliki daya deteksi
yang sebanding. Selain itu dikarenakan prosedur untuk rapid test ini tidak serumit
ELISA maka lebih banyak digunakan disaat ini terlebih lagi untuk skrining tes
(Bhanu Mehra, dkk. 2014).

C. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Spuit
2. Turniquet
3. Tabung EDTA4. Sentrifuge
5. Rapid tes HIV
B. Bahan :
1. Masker
2. Handscone
3. Jas laboratorium

D. Bahan Pemeriksaan : Sampel darah vena

E. Prosedur Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Tentukan bagian vena yang akan ditusuk. Desinfeksi dengan kapas alkohol
70% pada vena puncture dan biarkan kering
3. Pasang tourniquet pada lengan atas
4. Tususkan jarum menghadap keatas, masukkan jarum pada venapuncture dengan
sudut 30º. Hingga masuknya darah kedalam semprit
5. Ditarik holder perlahan-lahan sampai volume darah yang diinginkan.
6. Dilepaskan tourniquet sebelum menarik jarum
7. Ditarik jarum perlahan-lahan dan tutup bekas tusukan dengan kapas kering dan
bersih
8. Dimasukkan darah kedalam tabung EDTA, Lalu masukan tabung EDTA
kedalam sentrifuge.
9. Disentrifuge darah selama 5-15 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
10. Pindahkan serum yang telah di sentrifuge kedalam tabung reaksi menggunakan
mikropipet.
11. Ambil bungkusan strip pada suhu ruangan sebelum bungkusan tersebut dibuka.
12. Masukkan strip kedalam serum yang telah di centrifuge , biarkan 10- 15 detik
dalam serum. Batas serum jangan sampai pada MAX LINE
13. Keluarkan strip dan jalankan stopwatch, biarkan sampai 15 menit baca hasilnya,
sampai muncul garis pada area test.

F. Hasil

Gambar Hasil Pemeriksaan HIV Didapatkan Hasil (-)

G. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan HIV. Pada pemeriksaan
pertama dilakukan pengambilan darah vena lalu darahnya dimasukkan kedalam
tabung EDTA untuk dilakukan sentrifuge sampai menghasilkan serum untuk
pemeriksaan HIV. Setelah selesai disentrifuge masukkan rapid test kedalam
tabung tunggu sampai terlihat hasilnya kurang lebih 15 menit. Dari hasil
praktikum Untuk pemeriksaan HIV didapatkan hasil Negatif. Hasil negatif ini
ditandai dengan didapatnya garis satu pada bagian control (c). Hasil pemeriksaan
yang negatif menandakan bahwa tidak adanya HIV yang ditemukan di dalam
serum. Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang terdiri dari serotipe
HIV-1 dan HIV-2 yang dapat menyerang sistem kekebalan dari tubuh manusia
yaitu sel darah putih (Sel-T) yang berfungsi untuk mencegah terjadinya suatu
infeksi dan pada akhirnya menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh
secara bertahap yang sering dikenal dengan AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome) (Caroline, M Royle, dkk. 2014).
HIV-1 awalnya berasal dari simian immunodeficiency virus (SIV) yang
menginfeksi simpanse (SIVcpz). HIV-1 adalah agen penyebab AIDS, penyakit
progresif yang ditandai dengan jumlah CD4 yang rendah HIV-1 menyebabkan
cacat awal pada respon imun seluler selama infeksi akut berlangsung, contohnya
terjadi penurunan cepat dalam sel CCR5+ CD4+ mukosa T dan hilangnya II-2
sekresi oleh sel CD4 + T. Sedangkan HIV-2 berasal dari infeksi SIV dari
mangabeys (SIVsm), penularan dan perkembangan penyakit yang ditandai
dengan penurunan sel CD4 + T dari HIV-2 ini lebih lambat dibandingkan dengan
HIV-1 di dalam tubuh pasien. Namun setelah pengembangan menjadi AIDS,
manifestasi klinis HIV-2 pada pasien tidak dapat dibedakan dari infeksi HIV-1.

H. Kesimpulan
Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang terdiri dari scrotipe
HIV-1 dan HIV-2 yang dapat menyerang sistem kekebalan dari tubuh manusia
yaitu sel darah putih (Sel-T) yang berfungsi untuk mencegah terjadinya suatu
infeksi dan pada akhirnya menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh
secara bertahap yang sering dikenal dengan AIDS.

I. Daftar Pustaka
Azizah, 2019. Modul Praktikum Imunoserologi. Fakultas Ilmu Kesehatan
UMSurabaya
Burtis, C. A., Ashwood, E. R., Saunders, W. B. 1999. Tietz text book of clinical
chemistry. 3rd Ed.
Juliana, Loekman. 2015. Komplikasi Paska Transplantasi Ginjal. Jurnal Peny
Dalam, Volume 8 Nomor 1.
Kowalak, Welsh, and Mayer. 2017. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: Penerbit EGC.
Lieseke, Constance L dan Zeibig, Elizabeth A. 2018. Buku Ajar Laboratorium
Klinis. Jakarta: EGC.
Rifa’i, Soewondo. 2016. Peran Penting Sel T Regulator CD8+CD25+FOXP3+
Menjaga Homeostasis Sel T pada Transplantasi Alogenik. Jurnal Veterine

Anda mungkin juga menyukai