I. TUJUAN
1.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara pemeriksaan rapid test Anti-HCV.
II. METODE
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan Anti-HCV ini adalah
Immunochromatography rapid test.
III. PRINSIP
Berdasarkan reaksi Immunologis antara antibody spesifik dalam
specimen dengan rekombinan antigen HCV capture (inti, NS3, NS4, NS5)
pada membrane test yang dilapisi protein – A koloidal emas conjugate
membentuk kompleks antibodi-antigen. Campuran bermigrasi di
sepanjang membrane test dan bereaksi menghasilkan garis berwarna.
(a) (b)
IX. PEMBAHASAN
Pemeriksaan Anti-HCV merupakan pemeriksaan darah untuk
mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus Hepatitis C (HCV). Bila
hasil Anti-HCV positif (reaktif), hal tersebut tidak menunjukkan
terbentuknya imunitas tubuh melainkan sebaliknya, maka sebaiknya segera
dikonsultasikan ke dokter.
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan Rapid Test Anti-
HCV (Hepatitis C Virus) pada sampel serum kode HCV9 dengan metode
rapid kromatografi immunoassay. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mendeteksi secara kualitatif ada tidaknya antibodi virus hepatitis C dalam
sampel serum pasien. Sampel serum yang dipergunakan sudah disiapkan
sebelumnya. Seacara visual, sampel serum yang digunakan berwarna kuning
dengan konsistensi kental. Sebelum memulai praktikum, semua perangkat
test dan sampel dikondisikan pada suhu ruang (15-30 oC). Hal ini
dikarenakan pada serum terdapat antibodi dimana antibodi merupakan
protein dan protein dapat bereaksi optimal pada suhu ruang. Pemeriksaan
HCV ini dapat menggunakan plasma/serum/wholeblood tergantung dari
reagen dan test kit yang dipergunakan. Kebanyakan menggunakan
plasma/serum sebab sebagian besar antigen dalam bentuk glikoprotein yang
tersekresi lebih dari 48 kDa di supernatant membran plasma/serum.
Selanjutnya cassete test dikeluiarkan dari bungkusnya dan ditempatkan di
tempat yang datar dan kering. Pada praktikum ini pengujian dilakukan
dengan menggunakan perangkat uji Rapid Test Anti-HCV (ACON). Sampel
serum dihomogenkan terlebih dahulu agar semua komponen yang ada di
dalamnya bercampur merata sehingga sampel uji dapat representatif.
Sebanyak 10µl sampel serum diteteskan secara vertikal pada sumur sampel
(tanda S) dari cassete test menggunakan disposible dropper yang ada dalam
test kit. Tujuan pemipetan secara vertikal adalah agar volume yang
dihasilkan tidak berkurang/tidak ada sampel yang bersisa pada pipet
(volume tepat 10µl). Saat pemipetan juga sebaiknya ujung tip tidak
menyentuh cassete test/sumur sampel secara langsung untuk mencegah
kontaminasi. Setelah itu assay diluent dihomogenkan lalu diteteskan
sebanyak 4 tetes (±90-120µl) kedalam sumur yang sama dengan sampel.
Penetesan diluent juga sebaiknya vertikal dan berjarak ±1cm dari sumur
untuk menghindari kontaminasi pada ujung botol diluent. Diluent berfungsi
untuk mengatur PH selama terjadinya reaksi, membantu dalam bermigrasi,
dan mengencerkan serum dengan rekombinan virus HCV sehingga
terbentuk kompleks. Hasil pemeriksaan dibaca dalam 15-20 menit dari
penambahan diluent (waktu inkubasi). Jika hasil dibaca setelah 20 menit
akan menunjukkan hasil invalid dan pemeriksaan harus diulang. Pembacaan
yang lebih dari 20 menit dapat menyebabkan hasil yang sebenarnya/tadinya
positif berubah menjadi negatif akibat terlepasnya ikatan konjugat koloid
emas antigen HCV dengan antibodi spesifik dalam sampel dan secara
otomatis kompleks antigen-antibodi tidak akan terbentuk lagi (hilang).
Waktu 15-20 menit merupakan operating time yaitu waktu optimum yang
diperlukan untuk membentuk kompleks antigen antibodi. Membran test
yang dilapisi dengan protein koloidal emas berupa antigen virus HCV yang
akan bereaksi dengan antibodi spesifik pada sampel pasien. Ikatan antigen
dan antibodi akan bermigrasi secara kromatografi ke daerah uji dan
membentuk garis warna. Pada pengujian yang dilakukan terbentuk garis
warna merah muda hanya pada daerah control (C) dimana dapat
diinterpretasikan didapat hasil negatif. Hal ini berarti dalam sampel serum
kode HCV9 tidak mengandung antibodi HCV (pasien tidak mengalami
infeksi virus hepatitis C).
X. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaaan Anti – HCV pada sampel dengan kode
HCV 9 didapakan hasil negatif dengan ditandai munculnya garis warna
hanya pada daerah control “C”. hal ini juga menunjukan sampel HCV 9
negatif Hepatitis C.