Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN SIFILIS METODE

RAPID TEST

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara melakukan Pemeriksaan Sifilis Metode
Immunochromatografi Rapid Test
2. Untuk mendeteksi adanya antibodi Treponema Pallidum pada serum

B. PRINSIP

Rapid test strip immunoassay untuk mendeteksi antibody (Ig G dan ig M)


Treponema Pallidum dalam serum,plasma,whole blood. Antigen sifilis rekombinan
terdapat pada daerah garis test, kemudian bereaksi dengan antigen sifilis yang melapisi
partikel pada daerah test. Campuran ini akan bergerak secara kromatografi sepanjang
garis test dan akan bereaksi dengan antigen sifilis pada test strip.

C. DASAR TEORI

Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum, sangat kronis dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat
menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai
masa laten, dan dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan
genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat
ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Tidak dapat
tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.

Epidemiologi
Asal penyakit ini tidak jelas. Sebelum tahun 1492 belum dikenal di Eropa. Ada
yang menganggap penyakit ini berasal dari penduduk indian yang di bawa oleh anak
buah Columbus waktu mereka kembali ke Spanyol pada tahun 1492. Pada tahun 1494
terjadi epidemi di Napoli. Pad abad ke -18 baru diketahui bahwa penularan sifilis dan
gonore disebabkan oleh senggama dan keduanya dianggap disebabkan oleh infeksi yang
sama.
Pada abad ke-15 terjadi wabah di Eropa, sesudah tahun 1860 morbilitas sifiis di
Eropa menurun cepat, mungkin karena perbaikan sosio ekonomi. Selama Perang Dunia
kedua insidensnya meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 1946, kemudian
makin menurun.
Insidens sifilis di berbagai negeri di seluruh dunia pada tahun 1996 berkisar antara
0,04-0,52%. Insidens yang terendah di Cina, sedangkan yang tertinggi di Amerika
Selatan. Di Indonesia insidensnya 0,61%.
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan, sebelum perkembangan tes
serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar”
karena sering dikira penyakit lainnya. Data yang dilansir Departemen Kesehatan
menunjukkan penderita sifilis mencapai 5.000 – 10.000 kasus per tahun. Sementara di
Cina, laporan menunjukkan jumlah kasus yang dilaporkan naik dari 0,2 per 100.000
jiwa pada tahun 1993 menjadi 5,7 kasus per 100.000 jiwa pada tahun 2005. Di Amerika
Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya
diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.

Etiologi
Pada tahun 1905 penyebab sifilis ditemukan oleh Schaudinn dan Hoffman ialah
Treponema pallidum yang termasuk dlam ordo Spirochaetales, familia
Spirochaetaceae, dan genus Treponema. Bentuknya sebagai spiral teratur, panjangnya
antara 6,15um, lebar 0,15um, terdiri atas delapan sampai dua puluh empat lekukan.
Gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol.
Membiak secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam.
Pembiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan di luar badan. Di luar badan kuman
tersebut cepat mati, sedangkan dalam darah untuk transfusi dapat hidup 72 jam.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Pipet disposible
2. Sifilis test strip
3. Serum
4. Buffer Sifilis
E. PROSEDUR KERJA
1. Dilakukan pengambilan darah, kemudian di diamkan sampai beku, lalu
disentrifuge untuk mendapatkan serum pada kecepatan 3000 rpm selama ± 15
menit.
2. Srtip uji dikeluarkan dan diletakkan di tempat yang datar dan kering
3. Dengan mengunakan pipet kapiler di pipet sampel lalu di teteskan sebanyak 1
tetes dan dimasukkkan ke dalam sumur bertanda “S”
4. Ditambahkan sebanyak 3 tetes buffer Sifilis
5. Hasil tes dibaca pada 5 – 20 menit

F. HASIL
a. Interpretasi Hasil :
 Negatif : terbentuk 1 garis warna pada daerah C
 Positif : terbentuk 2 garis warna yaitu pada daerah
C dan T.
 Invalid : tidak terbentuk garis warna pada daerah C

GAMBAR KETERANGAN
(Negatif) terbentk satu garis warna merah pada
daerah C.
G. PEMBAHASAN
Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum, sangat kronis dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat
menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa
laten, dan dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-
genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan
oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan.
Uji Treponema merupakan uji yang spesifik terhadap silis, karena mendeteksi langsung
Ab terhadap Ag Treponema Pallidum. Biasanya uji ini digunakan untuk mengkonfirmasi uji
non treponema dan untuk menilai respon bakteri treponema tersebut. walapun pengobatan
secara dini diberikan namun uji treponema dapat memberi hasil positif seumur hidup. Pada
praktikum ini dapat digunakan sampel serum,plasma,whole blood.
Pada praktikum ini digunakan metode pemeriksaan Immunochromatografi Rapid Test
degan prinsip Rapid test strip immunoassay untuk mendeteksi antibody (Ig G dan ig M)
Treponema Pallidum dalam serum,plasma,whole blood. Antigen sifilis rekombinan terdapat
pada daerah garis test, kemudian bereaksi dengan antigen sifilis yang melapisi partikel pada
daerah test. Campuran ini akan bergerak secara kromatografi sepanjang garis test dan akan
bereaksi dengan antigen sifilis pada test strip. Praktiukm ini dilakukan untuk Untuk
mengetahui cara melakukan Pemeriksaan Sifilis dengan menggunakan strip uji dan untuk
mendeteksi adanya antibodi Treponema Pallidum pada serum.
Dalam pemeriksaan ini menggunakan strip uji, dimana dalam strip uji ini terdapat “S”
(sumur sampel), garis “C” (control), dan garis “T” (Test). Pada penggunaan strip uji harus
ditempatkan pada tempat yang datar karena nanti akan mempengaruhi migrasi sampel.
Dimana pada penggunaan strip ini menggunakan serum pasien sebanyak 1 tetes
menggunakan pipet disposible yang ada pada alat rapid test (setara dengan 10µl) diteteskan
kedalam sumur “S” dan diteteskan 3 tetes buffer HIV, fungsi dari buffer ini adalah untuk
memigrasi sampel dan akan terlihat hasilnya. Bila pada garis “C” muncul garis merah maka
strip ini masih dalam keadaan bagus jika tidak muncul garis merah pada “C” maka strip
tidak dapat digunakan. Pada pemeriksaan menggunakan strip uji ini untuk pemebacaan
dibaca setelah 5-20 menit. Hail yang didapat adalah negatif dimana tidak terbentuk garis
warna merah “T”, hanya terbentuk pada daerah “C”.
H. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di dapat dari pratikum uji sifilis dengan metode rapid test
didapat hasil yaitu negatif dikarenakan hanya terbentuk satu garis pada tanda C.

Praktikan Dosen Pengampu

(I.Gst Agung Gede Dwiki Sindu Rianda) (Anggraeni Suarsana, S.ST.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/presentation/368506733/Pemeriksaan-Sifilis-Strip

https://www.scribd.com/doc/46539199/Laporan-Resmi-Imun-II

Anda mungkin juga menyukai