Anda di halaman 1dari 22

PEMERIKSAAN HBSAG

OLEH:
APRIANA R. LABOK
Pengertian
 “Hepatitis” merupakan penyakit peradangan pada
hati yang disebabkan oleh virus, bakteri, penyakit
autoimun, racun dan lain sebagainya.
 Virus hepatitis B (VHB) adalah virus DNA, suatu
prototif virus yang termasuk keluarga
Hepadnaviridae.
Hepatitis B
Penularan
 Melalui Kulit :
1. Perkutan Nyata
2. Perkutan tidak nyata
 Melalui selaput lendir :
1. Peroral
2. Seksual
3. Perinatal
HBsAg
 Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B
surface antigen, HBsAg) merupakan material
permukaan dari virus hepatitis B.
 HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus
hepatitis B pertama yang muncul di dalam serum
dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu
pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik
serta meningkatnya SGPT.
Pemeriksaan Standar Hepatitis B
 HBsAg (hepatitis B surface antigen)
 Anti HBs (antibodi terhadap hepatitis B surface
antigen)
 Anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B):
terdiri dari 2 tipe yaitu Anti HBc IgM dan Anti HBc
IgG.
Metode Pemeriksaan HBsAg
 Immunokromatografi / Rapid Test
 Pasif Aglutinasi Latex
 ELISA
 EIA (Enzime-linked Immunoassay)
Metode Rapid Tes/ Imunokromatografi
 Prinsip :
Ketika serum/plasma ditambahkan dalam sampel pad, serum
akan bergerak menuju pada konjugat yang dilapisi dengan
gold-monoclonal antibody sebagai anti HBs konjugat.
Campuran tersebut bergerak di sepanjang membran oleh aksi
kapiler dan bereaksi dengan cocktail monoclonal dan
polyclonal antibody anti HBs yang melapisi area test. Apabila
terdapat HBsAg pada tingkat minimal 0,5 ng/ml, hasilnya
terbentuk warna pada tes tersebut. Jika tidak ada HBsAg
dalam sampel, warna pada area tidak akan nampak.
Selanjutnya sampel akan menuju ke kontrol area dan
membentuk warna merah / ungu mengindikasikan bahwa tes
bekerja dan hasilnya valid.
Alat dan Bahan
 Serum atau plasma
 New Spot HBsAg Test Device
Prosedur Kerja
 Semua spesimen dan test device harus dipersiapkan
dalam kondisi yang sesuai dengan suhu ruang
sebelum digunakan kira-kira 20-30 menit.
 Masukkan serum kedalam lubang sampel sebanyak
100 
 Tunggu hingga muncul garis warna merah atau ungu
pada test.
 Baca Interpretasi dalam 20-30 menit.
Interpretasi Hasil
 Positif (+) : Adanya dua garis warna pada
tanda T dan C

 Negatif (- ) : Hanya ada satu garis warna


pada kontrol (C)

 Invalid : Tidak ada garis warna pada


kontrol (C)
Metode ELISA
Prinsip :
Biolisa HBsAg adalah metode imunoenzymatik langsung
dengan lipe sandwich. Selama prosedur tes, sampel yang akan
dianalisa diinkubasi dalam sumur yang telah dilapisi antibodi.
Bila sampelnya mengandung HBsAg, antigennya akan mengikat
antibodi yang terdapat dalam sumur. Setelah proses
pencucian, ditambahkan konjugat ke dalam sumur tersebut dan
dibiarkan untukberikatan pada inkubasi pertma. Setelah
inkubasi kedua dan pencucian, ditambah larutan substrat
kromogen. Larutan ini menghasilkan warna biru bila hasil itu
positif mengandung HBsAg. Warna ini akan berubah menjadi
warna kuning setelah reaksinya dihambat dengan asam sulfat.
Intensitas warna yang sebanding dengan banyaknya HBsAg
dalam sampel
Alat dan Bahan
Alat :
 Mikropipet
 Yellow tape dan blue tape
 Mini vidas
 Tabung reaksi
 Tissue

Bahan :
 Reagen standart (S1)
 Reagen Kontrol 1 dan 2 (C1 dan C2)
Prosedur Kerja
 Persiapan reagen
 Semua reagen disimpan pada suhu kamar sebelum
pemeriksaan
 Larutan pencuci konsentrat diencerkan 1 : 10
dengan aquadest (50 ml larutan konsentrat dengan
450 ml aquadest). Larutan pencuci yang telah
diencerkan dapat disimpan sampai 2 minggu pada
suhu 2-8 °C)
 Perbandingan antara jumlah strip, pelarut konjugat
dan konjugasi konsentrat :

Jumlah strip 1 2 3 4

Pelarut konjugat (ml) 1,0 2,0 4,0 6,0

Konjugat konsentrat (µl) 20 40 80 120


Prosedur Kerja
 Dipipet masing-masing 100 µl serum control (+), serum
control (-), dan sample yang akan dianalisa, kemudian
dimasukkan ke dalam tiap sumur yang telah ditandai,
kecuali blanko
 Plate ditutup dengan kertas pelekatdan diinkubasi pada
suhu 37 – 40 °C selama 1 jam
 Plate diangkat lalu kertas perekat dibuang. Kemudian
diisap dengan aspirator lalu diisi dengan larutan pencuci.
Teknik penghisapan dan pencucian diulangi sebanyak 4 kali.
Setelah pencucian terakhir, larutan yang teersisa dalam
sumur tersebut diserap dengan tisu (tahap 3)
 Ditambahkan 100 µl larutan konjugat kedalam masing-
masing sumur kecuali sumur untuk blanko
Prosedur Kerja
 Plate ditutup dengan kertas perekat dan diinkubasi
pada suhu 37-40 °C selama 30 menit.
 Menjelang 5-10 menit inkubasi kedua berkhir, encerkan
larutan kromogen dengan buffer substrat, larutan ini
dibuang jika memberikan warna biru
 Plate tersebut diangkat dan kertas perekatnya
dibuang. Lakuakan teknik pencucian plate seperti
tahap III
 Ditambahkan 100 µl substart-TMB kedala masing-
masing sumur
 Diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit
Prosedur Kerja
 Reaksi dihentikan dengan menambahkan 100 µl
H2SO4 dalam masing-masing sumur
 Pembacaan sumur blano dilakukan pada panjang
gelombang 450 nm, dilanjutkan dengan
pembacaan masing-masing absorban sumur yang
tidak lebih dari 30 menit
Pembacaan Hasil
 Negative control [NC] < 0,200
 Hitung negative control rata-rata [NCx]
 Negative control harus berada pada range 0,6 –
1,4 kali dari NCx
 Tes validatif PC-NCx
 Cut Off Value (COV) = NCx + 0,050
Interpretasi Hasil
 Ada atau tidaknya HBsAg dalam sample yang
diperiksa ditentukan oleh hubungan nilai absorban
dari setiap sample dengan nilai Cut Off (NCO).
 Sample positif bila absorban ≥ Cut Off Value
(COV)
 Sample negative bila absorban sample < Cut Off
Value (COV)
REFERENSI
 Pemeriksaan Laboratorium Hepatitis B. Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). (Internet).
Available:
http://www.budilukmanto.org/index.php/seputar-
hepatitis/101-seputar-hepatitis

Anda mungkin juga menyukai