Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MIKOLOGI

TEKNIK SWAB VAGINA DAN PENGKULTURAN Candida albicans

Disusun Oleh :
Fatkhatin Nadifah
P1337434318031

PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
1. JUDUL : TEKNIK SWAB VAGINA DAN PENGKULTURAN Candida
albicans

2. TUJUAN
- Mengidentifikasi jamur Candida albicans pada sampel swab vagina
- Dapat melakukan kultur jamur Candida albicans dari sampel swab vagina pada
media
- Untuk menemukan jamur Candida albicans di dalam bahan klinis baik dengan
pemeriksaan langsung maupun dengan biakan.

3. PRINSIP
Sampel swab vagina digores pada media SDA (Sabouraud dextrose agar) dengan
inkubasi 37 °C dalam inkubator. Jika tumbuh koloni, diambil koloni dengan ose lalu
digoreskan dan ditambahkan larutan KOH dan diamati pada mikroskop.

4. METODE
Kultur jamur Candida albicans dengan sampel swab vagina dilakukan melalui
pemeriksaan langsung dengan mikroskopis dan biakan pada media SDA dengan
inkubasi.

5. DASAR TEORI
Infeksi jamur (mikosis) semakin dikenal sebagai penyebab morbiditas dan
mortalitas pada pasien rawat inap di rumah sakit terutama pasien imunokompromais
(seperti Human Immunodeficiency Virus/HIV). Penyakit lain dapat mendorong
individu terinfeksi jamur yang umumnya terpapar dari sumber lingkungan dan
aktivasi flora jamur endogen akibat penyakit yang mendasari ataupun intervensi
diagnostik dan terapi (misalnya pemberian antibiotik). Candida albicans/C. albicans
merupakan jamur yang sering menyerang organ vital wanita. Candida albicans
penyebab kandidiasis yang merupakan infeksi jamur dengan insiden tertinggi
disebabkan oleh infeksi oportunistik. Organisme ini juga menyebabkan sejumlah
infeksi dari mulai mucosal kandidiasis hingga lifethreatening disseminated
kandidiasis. Candida albicans adalah monomorphic yeast dan yeast like organisme,
tumbuh dengan baik pada suhu 25-300C dan juga 35-370C. Infeksi yang disebabkan
kandida dapat berupa akut, subakut atau kronis pada seluruh tubuh manusia. Candida
albicans dapat diisolasi tumbuh pada media agar dalam waktu tiga hari dengan koloni
berbentuk seperti pasta krim lembut. Candida albicans mempunyai kemampuan untuk
membentuk tabung benih/germ tubes dalam serum, atau spora besar berdinding tebal
yang dinamakan klamidospora.
Swab vagina (V-swab) adalah pemeriksaan cairan dari vagina dengan usapan,
Swab dilakukan dengan mengambil sediaan seperti lendir yang terdapat pada daerah
vagina untuk diperiksa kuman atau jamur yang ada di dalamnya dengan menggunakan
bantuan mikroskop.
6. ALAT DAN BAHAN
A. Lampu pemeriksaan
B. Swab steril dan slide mikroskop untuk masing-masing pemeriksaan (high vaginal
swab/HVS dan low vaginal swab/LVS)
C. Swab transtube (media transpor charcoal) untuk masing-masing pemeriksaan
D. Spekulum vagina
E. Sarung tangan
F. Label identitas pasien
G. KOH 10%
H. Media SDA dan SDB
I. Ose
J. MIkroskop

7. PROSEDUR KERJA
a. Menyiapkan alat bahan serta sterilisasi tangan
b. Membuka kedua labia minora dengan tangan non-dominan
c. Melakukan inspeksi meatus eksterna dan vulva. (Memperhatikan apakah ada lesi
kulit, sekret atau perdarahan per vaginam, dan bekas luka)
d. Memasukkan spekulum ke bagian vagina.
e. Mengeswat bagian dinding vagina
f. Mengapus swab sebanyak 2-3 kali gulungan pada slide mikroskop tanpa terputus.
Tunggu hingga apusan mengering di udara terbuka, lalu tutup slide carrier. Buang
swab.
g. Swab kembali pada bagian dinding vagina yang kedua untuk pemeriksaan kultur,
gunakan swab transtube untuk mengambil sampel sekret vagina.
h. Memasukkan slide dan transtube dalam kantung spesimen, serta beri label
identitas pasien
Pemeriksaan Langsung Candida albicans dengan Larutan KOH
1. Meneteskan 1-2 tetes larutan KOH 10% pada kaca objek.
2. Meletakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan
menggunakan pinset yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH
tersebut. Kemudian tutup dengan kaca penutup.
3. Membiarkan ±15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa
detik untuk mempercepat proses lisis
4. Memeriksa dibawah mikroskop perbesaran 10x dan 40x untuk mencari adanya
hypha dan atau spora, akan tampak gambaran hifa dan spora

Pemeriksaan Kultur

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Diambil sampel menggunakan ose kemudian ditanam pada media SDA
3. Diinkubasi selama 2-5 hari suhu 37°C
4. Dilanjutkan ditanam dalam media SDB (untuk membedakan spesies jamur
lain seperti Cryptococcus, Hasenula, Malaesezzia) 37°C selama 1-2 hari
8. HASIL

9. PEMBAHASAN
Candida albicans/ C. albicans merupakan jamur yang sering menyerang organ vital
wanita. Candida albicans penyebab kandidiasis yang merupakan infeksi jamur dengan
insiden tertinggi disebabkan oleh infeksi oportunistik. Organisme ini juga
menyebabkan sejumlah infeksi dari mulai mucosal kandidiasis hingga lifethreatening
disseminated kandidiasis. Cara mendapatkan bahan klinis harus diusahakan dengan
cara steril dan ditempatkan dalam wadah steril, untuk mencegah kontaminasi jamur
dari udara. Identifikasi spesies dapat dilakukan dengan uji morfologi dan kultur jamur
untuk spesifikasi dan uji sensitivitas. Jamur Candida tumbuh dengan cepat pada suhu
25-37°C pada media perbenihan sederhana sebagai sel oval dengan pembentukan
tunas untuk memperbanyak diri, dan spora jamur disebut blastospora atau sel ragi/sel
khamir. Morfologi mikroskopis C. albicans memperlihatkan pseudohyphae dengan
cluster di sekitar blastokonidia bulat bersepta panjang berukuran 3-7x3-14 µm. Jamur
membentuk hifa semu/pseudohifa yang sebenarnya adalah rangkaian blastospora yang
bercabang, juga dapat membentuk hifa sejati. Pemeriksaan langsung dengan Larutan
KOH dapat berhasil bila jumlah jamur cukup banyak. Keuntungan pemeriksaan ini
dapat dilakukan dengan cara sederhana, dan terlihat hubungan antara jumlah dan
bentuk jamur dengan reaksi jaringan.5-6 Pemeriksaan langsung harus segera
dilakukan setelah bahan klinis diperoleh sebab C. albicans berkembang cepat dalam
suhu kamar sehingga dapat memberikan gambaran yang tidak sesuai dengan keadaan
klinis.5-6 Gambaran pseudohifa pada sediaan langsung/apus dapat dikonfirmasi
melalui pemeriksaan kultur, merupakan pilihan untuk menegakkan diagnosis
kandidiasis superfisial.
Media kultur yang dipakai untuk biakan C. albicans adalah Sabouraud dextrose
agar/SDA dengan atau tanpa antibiotik dan Sabouraud’s dextrose broth/SDB berguna
untuk membedakan C. albicans dengan spesies jamur lain seperti Cryptococcus,
Hasenula, Malaesezzia. Sabouraud’s dextrose agar plate/SDA plate merupakan media
ini selektif untuk fungi dan yeast untuk melihat pertumbuhan dan identifikasi C.
albicans yang mempunyai pH asam/pH 5,6.14 Penambahan antibiotika membuat
media ini lebih selektif yang bertujuan untuk menekan bakteri yang tumbuh bersama
jamur di dalam bahan klinis. Pertumbuhan pada SDA plate terlihat jamur yang
menunjukkan tipikal kumpulan mikroorganisma yang tampak seperti krim putih dan
licin disertai bau khas/yeast.

10. SIMPULAN
Diagnosis laboratorium C. albicans dapat dilakukan melalui pemeriksaan spesimen
mikroskopis, biakan, dan serologi. Morfologi mikroskopis C. albicans
memperlihatkan pseudohyphae dengan cluster di sekitar blastokonidia bulat bersepta
panjang berukuran 3-7x3-14 µm. Jamur membentuk hifa semu/pseudohifa.
Identifikasi C. albicans dalam Pemeriksaan ini yaitu dengan cara Langsung (dengan
Larutan KOH) dan pemeriksaan Kultur dengan media SDA dan SDB.

11. DAFTAR PUSTAKA

- Mutiawati, V. K. (2016). Pemeriksaan mikrobiologi pada Candida


albicans. Jurnal kedokteran syiah kuala, 16(1), 53-63.
- https://www.youtube.com/watch?v=Wqc4oT8JdV8

Anda mungkin juga menyukai