- Pengertian
Hepatitis B merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari selsel hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus hepatitis B merupakan jenis virus DNA untai
ganda, famili hepadnavirus dengan ukuran sekitar 42 nm yang terdiri dari 7 nm
lapisan luar yang tipis dan 27 nm inti di dalamnya. Masa inkubasi virus ini antara 30-
180 hari ratarata 70 hari. Virus hepatitis B dapat tetap infektif ketika disimpan pada
30-32°C selama paling sedikit 6 bulan dan ketika dibekukan pada suhu -15°C dalam
15 tahun.
- Cara Penularan
Penularan virus Hepatitis B bisa melalui berbagai cara, sebagai berikut :
1. Melalui darah : Virus hepatitis B ditemukan terutama dalam darah, dan ditularkan
melalui darah yang tercemar. Tidak seperti hepatitis A, virus hepatitis B tidak
ditemukan dalam air seni, keringat atau kotoran, meskipun virus hepatitis B
terdapat dalam cairan tubuh lainnya seperti air mani dan air liur. Pada umumnya
hepatitis B menular melalui transfusi darah yang terkontaminasi. Kini semua
darah yang akan dipakai untuk transfusi diteliti untuk menyaring virus hepatitis B.
2. Melalui jarum suntik : Virus tersebut juga disebarkan melalui jarum suntik yang
terkontaminasi dengan darah. Para pekerja kesehatan yang memakai jarum suntik
dalam tugas mereka dan secara tidak sengaja tertusuk jarum adalah mereka yang
beresiko, sebagaimana juga pemakaian obat bius yang memakai jarum suntik
secara bersama-sama.
3. Jarum tato atau akupuntur yang terkontaminasi juga merupakan sumber penularan.
5. Melalui kelahiran : Virus dapat ditularkan dari ibu ke bayi pada saat atau sekitar
waktu kelahiran (yang disebut penularan vertikal). Ini merupakan hal umum di
negara-negara seperti Cina atau banyak negara di Asia Tenggara dimana
penularan hepatitis B amatlah lazim.
- Patofisiologi hepatitis B terdiri dari empat fase, yaitu fase imunotoleran, imunoaktif,
serokonversi, dan resolusi
o Fase Imunotoleran
Fase imunotoleran ditandai oleh respons imun yang terbatas terhadap virus
sehingga hanya terjadi peningkatan minimal aminotransferase serum dan penanda
inflamasi sel hati walaupun HBsAg, HBeAg, dan HBV DNA (Hepatitis B Virus
Deoxyribonucleic Acid) dalam serum tinggi. Pada fase ini, virus bereplikasi secara
aktif, namun kelainan secara histologi masih minimal.
o Fase Imunoaktif
Pada fase imunoaktif terjadi fluktuasi kadar HBV DNA dan peningkatan respons
sel imun serta kadar aminotransferase dan penanda inflamasi hepatosit. Pada fase
ini terjadi respons sel imun bawaan dan didapat terhadap HBV yang berujung
pada destruksi hepatosit yang terinfeksi, secara histologi dapat ditemukan aktivitas
nekroinflamasi pada sel hati. Fase imunoaktif dapat berlangsung hingga bertahun-
tahun jika respons imun tidak cukup kuat untuk membersihkan virus dari tubuh
pejamu.
Kadar HBV DNA tetap tinggi, ALT tetap tinggi, namun HBeAg
negatif (terjadi pada 20% kasus)
o Fase Resolusi
Fase keempat merupakan fase resolusi di mana terjadi bersihan HBsAg dan
pembentukan anti-HBs.