Anda di halaman 1dari 56

P BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme (jasad hidup), yang hidup di
permukaan atau di dalam tubuh organisme lain dapat bersifat sementara waktu atau selama
hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain
tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan. Organisme atau makhluk hidup yang
menumpang disebut dengan parasit. Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya
lebih besar daripada parasit disebut Host atau Hospes, yang memberi makanan dan perlindungan
fisik kepada parasit.
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan
manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan
dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme
parasit yang bersangkutan selengkapnya.

B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu parasit serta klasifikasinya?
2. Untuk mengetahu bagaimanakah siklus hidup dari parasit
3. Untuk mengetahui bagaimanakah cara perkembangbiakan parasit

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Parasitologi


Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil makanan,
dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari
organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme
lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut.Beberapa
istilah penting yang perlu diketahui, antara lain :
1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang bersifat permanen dan
tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu :
a. Simbiose mutualisme, yaitu simbiose yang saling menguntungkan bagi kedua jenis
organisme tersebut.
b. Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu pihak mendapat keuntungan sedangkan
yang lain tidak dirugikan.
c. Simbiose parasitisme, yaitu simbiose dimana satu jenis mendapatkan makanan dan
keuntungan, sedangkan yang lain dirugikan bahkan dibunuh.
d. Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak dapat hidup tanpa hospes.
e. Simbiose fakultatif, yaitu simbiose dimana parasitnya dapat hidup walaupun tanpa hospes.
f. Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya dapat hidup pada satu spesies
hospes.
g. Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi lebih dari satu spesies.
h. Simbiose parasit permanen, yaitu bnetuk simbiose dimana parasitnya selama hidupnya tetap
pada hospesnya.
i. Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana parasit pada hospesnya hanya
sewaktu-waktu.

2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang dihinggapi parasit.
Dikenal ada beberapa jenis hospes,yaitu :
a. Hospes defenitif, yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam stadium dewasa di dalam tubuh
hospes terjadi perkembangbiakan secara seksual.

2
b. Hospes paratenik, yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium larva dan tidak
dapat berkembang menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi perkembangbiakan parasit secara
seksual dan parasit ini dapat ditularkan kepada hospes defenitif karena parasit dalam stadium ini
merupakan stadium infektif.
c. Hospes intermediate (perantara), yaitu hospes dimana parasit di dalamnya menjadi bentuk
infektif yang siap ditularkan kepada hospes/manusia yang lain.
d. Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit yang sama dengan parasit manusia
dan dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia.
e. Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-satuny spesies yang
dapatmenjadi tuan rumah dari parasite dewasa.
f. Hospes alternatif, yaitu hospes utama yang mengandung parasit namun ada spesies lain
yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasite dewasa.
g. Hospes insidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapat mengandung parasit
dewasa, padahal hospes yang sesungguhnya adalah spesies lain.
3. Vektor, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi perkembangbiakan dari parasit, dan parasit
itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang berperan sebagai vektor
adalah serangga.
4. Zoonosis, yaitu parasit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia

3
2.2. KLASIFIKASI PARASIT

1. PROTOZOA

Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni (proto =
pertama; zoon = hewan). Tiap protozoa merupakan kesatuan lengkap yang sanggup melakukan
kesatuan lengkap yang pada jasad yang lebih besar dilakukan oleh sel khusus (keren yak..).
Sebagian besar dari mereka hidup di alam, namun beberapa hidup sebagai parasit (ini nih
jeleknya) pada manusia dan hewan.
Untuk rangkuman protozologi, silakan

2. HELMINTES

Helmintes merupakan suatu organisme multiseluler, bilateral simetris, dan mempunyai 3 lapisan
germinal.

4
5
2.3. SIKLUS HIDUP DAN PERKEMBANGBIAKAN PARASIT

A. PROTOZOA

Protozoologi merupakan cabang biologi (dan mikrobiologi) yang mengkhususkan diri


dalam mempelajari kehidupan dan klasifikasi protozoa. Secara klasik, objek pengkajiannya
adalah empat kelompok besar protozoa: Amoeboidea, Ciliata, Flagellata, dan Sporozoa.
Sekarang diketahui bahwa keempat kelompok ini tidak banyak memiliki kemiripan secara
genetik dan seringkali dibahas secara terpisah.

1.Rrizopoda

Rhizopoda termasuk protista mirip hewan. Rhizopoda bergerak dan menangkap


makanannya dengan kaki semu (pseudopodia). Tubuh Rhizopoda bersel tunggal dan bentuk
selnya dapat berubah-ubah. Hewan dari filum ini hidup bebas di air tawar, air laut, atau tempat
berlumpur. Rhizopoda ada yang bersifat parasit pada manusia dan hewan.

Salah satu hewan yang tergolong filum ini adalah Ameba. Amoeba berarti hewan yang memiliki
bentuk tidak tetap. Struktur tubuh Amoeba tersusun atas plasmalema dan sitoplasma. Contoh lain
spesies Rhizopoda adalah Diflugia dan Entamoeba gingivalis. Kerangka tubuh Diflugia dapat
mengeluarkan selaput lendir sehingga benda-benda lain dapat melekat. Entamoeba gingivalis
dalam gusi rongga mulut yang akan membusukkan sisa-sisa makanan yang menempel pada celah
gigi, efek dari pembusukan ini dapat merusak gigi.

a. Kelas Rhizopoda
Dari kelas Rhizopoda ini dapat dibagi menjadi 4 genus berdasarkan morfologi dari intinya,
yaitu :
1. Amoeba Yang Hidup di Rongga Usus Besar
a) Entamoeba histoytica

MORFOLOGI ENTAMOEBA HISTOLYTICA


Entamoeba histolytica memiliki ciri – ciri sbb :
1. Bentuk membulat

6
2. Ukurannya 10 – 60 µm
3. Kista matang memiliki 4 buah inti
4. Kista yang belum matang memiliki glikogen (cadangan makanan)

SIKLUS HIDUP ENTAMOEBA HISTOLYTICA


a. Kista imatur : dari makanan tercemar masuk ke mulut,lambung dan menuju ke usus halus
b. Trofozoit : kista berkembang menjadi trofoz didalam lumen kolon
c. Enkistensi : kista menjadi banyak dan keluar melalui feses

Persebaran Dan Penularan Entamoeba Karena :


1. Makanan dan minuman tercemar
2. Persediaan air yang terpolusi
3. Kontaminasi oleh lalat dan kecoa
4. Pengguna pupuk tinja untuk tanaman

PENYAKIT AKIBAT ENTAMOEBA HISTOLYTICA : DISENTRI AMOEBA


histolytica, sesuai namanya (histo-lytic = menghancurkan jaringan), adalah patogen;
infeksi dapat mengakibatkan disentri amoeba. Gejala dapat termasuk disentri, diare berdarah,
penurunan berat badan, kelelahan, sakit perut, dan amoeboma (suatu komplikasi yang
mengakibatkan luka di usus). Amoeba sebenarnya dapat ‘menggali’ ke dalam dinding usus,
menyebabkan luka dan penyakit usus lainnya, dan dapat mencapai aliran darah. Dari sana, ia
dapat menjangkau berbagai organ vital tubuh manusia lainnya, biasanya hati, tapi kadang-kadang
paru-paru, otak, limpa, dan lain sebagainya. Hasil invasi amuba umum pada jaringan sel adalah
liver abscess yang bisa berakibatfatal jika tidak diobati. Sel darah merah kadang-kadang dimakan
oleh sitoplasma sel amoeba.

7
b) Entamoeba coli

Morfologi
Entamoeba coli merupakan parasit usus besar, frekuensi 10 sampai 30% di dunia.
Lingkaran hidup samaE.histolytica, hanya saja untuk Entamoeba coli tidak terdapat ekstra
Intestinal.
Morfologi berbentuk tropozoit dan kista. Bentuk tropozoit berukuran 20 – 40
µm, Ektoplasma dan endoplasmatidak memiliki batas yang jelas, pseudopodia agak membulat,
gerakannya lambat dan tidak bertujuan. dalamEndoplasma ; didapatkan adanya bakteri-bakteri,
khromatin body, sel-sel tumbuh-tumbuhan, eritrosit tidak ada.Nukleus (inti) ; letak kariosome
eksentrik, perifer khromatin kasar (membran inti kasar), dan terdapat halo.
Bentuk kista berukuran 10 – 33 µm, berbentuk bulat, dinding jelas refraktil dan berlapis
dua. Inti antara 1 – 8 dengan kariosom eksentrik. Inklusi hanya merupakan batang kromodial
yang ramping rudimenter. Bentuk kista pada stadium dewasa (matur) terdapat 8 inti. Diagnosa
laboratorium ; sama seperti Entamoeba histolytica.

Siklus hidup Entamoeba coli


Daur HidupMorfologi dan daur hidupnya sama dengan Entamoeba histolytica.Hospesnya
adalahmanusia, monyet, dan babi. Hidupnya di dalam rongga usus besar.Pseudopodium lebar
dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat.Cara berkembang biaknya adalahbelah
pasang.Pada stadium kista, kista berbentuk bulat, lonjong dengan ukuran 15mikron.Dinding kista
tebal berwarna hitam dalam tinja biasanya kista berinti dua atau delapan.Padastadium trofozoit

8
berukuran 15-30 mikron, stadium trofozoit biasanya ditemukan dalam tinja lembek atau cair.
Protozoa ini bersifat tidak pathogen

Penularan

Entamoeba coli hidup sebagai komensal di rongga usus besar. Dalam daur hidupnya terdapat
stadium vegetatif dan stadium kista. Morfologinya mirip Entamoeba histolytica namun
Entamoeba coli tidak bersifat patogen sehingga jarang menyebabkan insiden. Akan tetapi kalau
jumlahnya melebihi ambang batas maka bisa menyebabkan penyakit. Biasanya Entamoeba coli
ditemukan pada infeksi Entamoeba histolytica. Dan pada umumnya, penularan terjadi karena
makanan atau minuman yang tercemar oleh kista amoeba. Penularan tidak terjadi melalui bentuk
trofozoit, sebab bentuk ini akan rusak oleh asam lambung. Makanan dan minuman dapat
terkontaminasi oleh kista melalui cara-cara berikut:

1. Persediaan air yang terpolusi


2. Tangan infected food handler yang terkontaminasi
3. Kontaminasi oleh lalat dan kecoak
4. Penggunaan pupuk tinja untuk tanaman
5. Hygiene yang buruk, terutama di tempat-tempat dengan populasi tinggi
(asrama,penjara)
Insiden Infeksi terjadi dengan menelan kista matang. Infeksi terjadi dengan menelan kista
matang. Kista matang yang berinti dan biasanya tidak lagi mengandung vakuol glikogen dan
benda kromatoid. Kista Entamoeba coli tidak mudah mati oleh kekeringan. Resistensi terhadap
kekeringan ini mungkin bertanggung jawab atas tingginya insiden infeksi.

Penyakit yang ditimbulkan


Diare terjadi jika seseorang mengeluarkan feses dalam bentuk yang encer. Jika kotoran
tersebut mengandung lendir dan darah, penderita telah mengalami fase yang disebut disentri.
Diare dapat terjadi dalam kadar yang ringan maupun berat. Biasanya terjadi secara mendadak,
bersifat akut, dan berlangsung dalam waktu lama. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai

9
hal dan kadang diperlukan pengobatan khusus. Namun sebagian besar diare dapat diobati sendiri
di rumah, meskipun kita tidak yakin penyebab yang menimbulkannya.

2) Ameba yang hidup di Rongga Mulut


a) Entamoeba gingivalis

Morfologi
Keseluruhan mengandung butir-butir atau banyak vakuola terutama vakuola-vakuola
makanan di dalam sitoplasma.
1. Inti sel berbentuk bola, diameternya 2-4 mikron
2. Terdapat endosome di dalam ini yang terletak hampir di tengah
3. Tidak mempunyai kista, tetapi di dalam kulture ada bentuk kistoid
4. Ukurannya kira-kira 12-30 mikron diameternya

10
Daur hidupnya

a. Tahap Kista
Entamoeba gingivalis seperti semua Entamoeba dalam hal ini memiliki dua tahap dalam
siklus hidupnya. Salah satu tahap adalah tahap kista. Tahap ini juga kadang-kadang disebut tahap
infektif. Itulah waktu ketika ada kemungkinan akan menyebar dari satu host ke yang lain.
Organisme ini lebih kecil selama fase ini dan menghabiskan waktu makan dan menyimpan
energi.

11
b. Tahap Tropozoit
Tahap lain dalam siklus hidup dari Entamoeba gingivalis merupakan tahap tropozoit. Selama
fase ini, organisme bereproduksi. Seperti kerabat amoeba, Entamoeba gingivalis mereproduksi
dengan memisahkan itu sendiri. Ini fase dari siklus hidup Entamoeba gingivalis dapat terlihat
karena ukuran membengkak organisme dan menjadi memanjang. Ini menjadi dua organisme
yang terpisah yang, pada awalnya, terhubung.
Cara penularan
Cara penularan Entamoeba gingivalis berasal dari menelan zat yang telah terkena dan
membawa organisme. Itu mungkin berarti air minum yang membawa gingivalis Entamoeba. Hal
ini juga mungkin terjadi jika Anda makan makanan yang telah terkontaminasi dengan itu. Karena
organisme ini dianggap invasif (tidak menembus organisme inang) air dan makanan diperkirakan
terkontaminasi melalui beberapa paparan kotoran dari organisme inang. Kontak oral adalah
metode lain transmisi.

Penyakit yang terlibat


Periodontitis adalah peradangan dari jaringam penyangga gigi yang meliputi ginggiva,
serabut-serabut jaringan periodontal, sementum dan tulang alveolar sebagai akibat lanjut dari
ginggivitis yang tidak dirawat.

2. Ciliata

12
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil), Ciliophora atau Infosoria bergerak dengan silia
(rambut getar). Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Cilia
membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan
dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan
membentuk vakuola makanan. Sel Ciliata memiliki dua inti: makronukleus dan mikronukleus.
Makronukleus memiliki fungsi vegetatif. Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada
konjugasi. Ciliata hidup bebas dilingkungan berair, baik air tawar maupun laut. Ciliata dapat
hidup secara baik parasit maupun simbiosis. Contoh dari Ciliata adalah Balantidium coli,
Vorticella, dan Paramecium.

a. BALANTIDIUM COLI

Balantidiun coli merupakan protozoa usus manusia terbesar dan satu-satunya


golongan ciliata manusia yang pathogen, menimbulkan balantidiasis atau ciliate
dysenteri. Penyakit zoonosis yang sumber utamanya adalah babi sebagai hospes
reservoir, hidup dalam usus besar manusia,babi, dan kera. B. coli dalam siklus
hidpnya memiliki 2 stadium, yaitu stadium trofozoit dan kista. Lingkaran hidup B.

13
coli dan E. histolytica sama,hanya saja bentuk kista dari B. coli tidak dapat membelah
dari sebagaimana E. histolytica

Morfologi dan siklus hidup

Tromfozoit berukuran 60-70 x 40 mikrometer. Tubuh tertutup silia pendek, kecuali di


daerah mulut silia lebih panjang (adoral cilia). Bagian anterior terdapat cekungan yang dimakan
peristom dan terapat mulut (sitostom), tidak memiliki usus, tetapi dibagian posterior memiliki
anus (contoh; cytoyge). Terdapa 2 inti yang terdiri dari makronukleus (maN yang berbentuk
ginjal) dan mikronukleus (miN yang berbentuk biintik kecil) yang terdapat pada cekungan
mikronukleus. Terdapat vakuola pada makanan,bakteri, leukosit, eritrosit, dll) dan vakuola
kontrakti (cv)
Kista berbentuk bulat, ukuran 50-60 mikro,dinding dua lapis, sitoplasma bergranul,
terdapat makro dan mikronukleus serta sebuah badan refraktil. Trofozoit hidup dalam mukosa
dan submukosa usus besar, terutama di daerah sekum bagian terminal. Bergerak ritmis dengan
perantaraan silia.trofozoit tidak dapat hidup lama diluar badan, tetapi kista tetap hidup selama
beberapa minggu. Kista yang dapat hidup di luar badan adalah bentuk infektif. Apabila tertelan
oleh hospes baru, dindimg kista hancur dan trofozoit yang dilepaskan masuk ke dinding usus dan
memperbanyak diri.

14
Stadium kista dan trofozoit dapat berlangsung di dalam satu jenis hospes. Hospes alami
adalah babi, sedangkan manusia merupakan hospes insidentil. Kista infektif yang tertelan akan
berubah menjadi bentuk trofozoit di dalam usus besar. Di lumen usus atau dalam submukosan
usus, trofozoit tumbuh dan memperbanyak diri (multiplikasi). Jika lingkungan usus kurang
sesuai, trofozoit akan berubah menjadi kista.

Reproduksi
Reproduksi berlangsung secara binary transverse (belah diri melintang), yaitu trofozoit
membentuk kista bersama, dan kemudian bertukar materi dari inti dan berpisah kembali menjadi
2 trofozoit baru.

 Reproduksi Secara Aseksual : Dalam perkembangbiakan secara pembelahan biner, satu


sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi 4, 8 dan seterusnya. Pembelahan biner
diawali dengan pembelahan makronukleus yang selanjutnya penggantian membran
plasma dan akhirnya terbentuk dua sel anak.

 Reproduksi Secara Seksual : Dalam perkembangbiakan secara seksual (kawin) dengan


cara konjugasi yang perkembangbiakannya dapat dilihat dalam gamberi berikut ini...

15
Cara penularan
Dengan menelan kista yang berasal dari kotoran inang yang terinfeksi; pada saat wabah,
penularan terutama melalui air yang terkontaminasi.Penularan sporadis terjadi karena masuknya
kotoran ke mulut melalui tangan atau melalui air, dan makanan yang terkontaminasi

3. Mastigophora (Flagellata)
Flagellata atau flagel berasal dari kata flagellum, yang berarti bulu atau cambuk. Seperti
sudah diketahui bahwa bakteri dapat bergerak antara lain dengan mempergunakan kaki palsu
atau pseudopodia. Demikian flagel berfungsi untuk bergerak. Menurut Syamsunir Adam :
1995)

Parasit dari kelas ini merupakan protozoa yang mempunyai satu atau lebih flagel yang
mempunyai kekuatan untuk bergerak. Parasite ini dibagi menjadi dua golongan berdasarkan
habitatnya, yaitu :

16
1) Flagellata intestinalis, oral, dan genital yang menginfeksi saluran pencernaan, rongga
mulut, dan tractus urogenital. Dari golongan ini yang patogen hanya ada dua spesies, yaitu :

a) Giardia lamblia
Giardia lambia suatu falagelata,adalahn satu-satunyya protozoa pathogen yang
sering di temukan dalam duodenum dan jejunum manusia.flageta tersebut
merupakan penyebab giardiasi.
Giardia duadenalis adalah nama lain yang sering di pakai untuk parasit yang
menyebab giardiasi manusia istilah giardiasi insestinalis sering di gunakankan di
eropa dan lambia intestinalisdi bekas Negara soviet.bnyak kebimbangan yang
disebabkan oleh penggabungan nama spesias karena sekarang diardiasi manusia di
kenali zoonosis dan spesias yang berdasarkan dugaan paratisme pejamu tunggal telah
di samakan (lihat epidemioligi).sementara menunggu klarifikasi taksonomi selanajut
nama diuraikan sejak awal,g lamblia ,akan tetap digunakan.
(Menurut : F. Brooks , Janet S. Butel,2008) Geo

Penularan dan siklus hidup Gairdia lamblia


Giardiasis menular melalui oral yaitu dengan proses menelan air minum, makanan atau
oleh rute faecal-oral ( bisa melalui tangan yang terkontaminasi maupun melalui praktek seks
yang melibatkan lidah dan anus). Kista Giardia dapat bertahan di air hangat selama beberapa
minggu sampai beberapa bulan. Karenanya protozoa ini dapat ditemukan di air sumur, sumber
air tergenang seperti kolam alami dan bahkan sumber air yang terlihat bersih dan jernih di
gunung/pegunungan.

17
Giardia lamblia hidup dalam usus halus manusia, yaitu bagian doudenum, jejenum dan
bagian atas dari ileum, dan kadang-kadang disaluran dan kandung empedu. Protozoa ini
melekatkan dirinya pada permukaan epithel usus. Protozoa dapat berenang dengan cepat
menggunakan flagellanya.
Infeksi dimulai ketika seorang teringesti bentuk kista. Ekskistasi terjadi setelah kista secara
terpajan oleh HCL dan enzym pankreas saat melewati lambung dan usus halus. Ekskistasi
merupakan aktivasi kista berinti empat untuk mengeluarkan parasit motil yang kemudian
membelah menjadi dua tropozoit. Tropozoit motil tersebut menempel di permukaan sel epitel
usus dengan menggunakan batil isap. Setelah melekat pada sel epitel, organisma tsb akan
berkembang dengan cara belah pasang longitudinal.
Sebagian tropozoit akan mengalami enkistasi saat menuju kolon. Kondisi yang dapat
menstimulasi proses ini tidak diketahui secara pasti, tetapi secara invitro enkistasi dapat
diinduksi oleh pajanan terhadap empedu dan peningkatan pH setelah enkistasi. Parasit tersebut
akan keluar bersama feses.
Kista resisten terhadap penggunaan kimia ringan seperti barklorin dan pendidihan air serta tahan
dalam air dingin sampai berbulan-bulan. Kista dapat dimusnahkan dengan pembekuan dan
pengeringan.
Pada seorang yang menderita berat, dapat ditemukan 14 milyard parasit dalam fesesnya,
sedangkan pada infeksi sedang ditemukan sekitar 300 juta kista.
Dalam usus halus dimana isi usus berbentuk cairan, parasit ditemukan dalam bentuk tropozoit,
tetapi setelah masuk ke dalam colon parasit akan berubah jadi kista. Pertama-tama flagella
memendek, cytoplasma mengental dan dinding menebal, kemudian kista keluar melalui feses.
Pada awal terbentuknya kista ditemukan dua neukloi, setelah satu jam kemudian ditemukan 4
nukleoli. Bila kista tertelan hospes maka kista tersebut langsung masuk ke doudenum,

18
b) Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis
Parasit ini terdapat pada genital wanita dan pria, terutama ditemukan pada saluran kencing kedua
jenis kelamin tersebut. Wanita frekuensi lebih banyak dijumpai daripada pria, dan penyakit ini
bersifat kosmopolit. Morfologi hanya memiliki bentuk tropozoit.

19
Siklus hidup
Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina dan pada pria di uterus dan prostat. Parasit ini
hidup di makosa vagina dengan makan bakteri dan leukosit. Trichomonas vaginalis bergerak
dengan cepat berputar-putar di antara sel-sel epitel dan leukosit dengan menggerakkan flagel
antesias dan membran bergelombang. Trichomonas berkembang biak secara belah pasang
longitudinal.

Di luar habitatnya, parasit mati pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada
suhu 00C. Dalam biakan, parasit ini mati pada pH kurang dari 4,9, inilah sebabnya parasir tidak
dapat hidup di sekitar vagina yang asam (pH 3,8 – 4,4). Parasit ini tidaktahan pula terhadap
desinfektans dan antibiotik.
Infeksi terjadi secara langsung waktu bersetubuh melalui bentuk trofozoit pada keadaan
lingkungan sanitasi kurang biak dengan banyak orang hidup bersama dalam satu rumah. Infeksi
secara tidak langsung melalui alat mandi seperti : lap mandi atau alat sanitasi seperti toilet seat,
pernah di laporkan.

20
Keterangan gambar ;
Trichomonas vaginalis terletak di bawah saluran kelamin wanita dan di uretra dan
prostate pria (1), mereflikasi dengan cara binary fission (2). Parasit ini tidak memiliki bentuk
kista dan tidak dapat bertahan dilingkungan luar. Trichomonas vaginalisditularkan antar
manusia, dengan penularan utama melalui hubungan sex (3).
2) Flagellata darah dan jaringan, yang menginfeksi sistem vaskular dan bermacam jaringan
tubuh. Dari golongan ini yang patogen terdapat dua genus, yaitu :
a) Genus Leishmania yang terdiri dari spesies L. donovani, L. tropica, dan L.
brasiliensis.
b) Genus Trypanosoma, yang terdiri dari spesies T. rhodesiense, T. gambiense, dan T.
cruzi.
reproduksi Flagellata
Reproduksi pada Flagellata ada 2 macam, yaitu vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif
dengan cara pembelahan biner secara longitudinal, misalnya pada Euglena.
Reproduksi generatif terjadi karena persatuan antara ovum dan spermatozoid, misalnya
pada Volvox. Reproduksi secara generatif berfungsi untuk memperkaya variasi genetik, sehingga
menghasilkan individu mutan yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan.
Pada Volvox terdapat koloni jantan yang menghasilkan sperma dan koloni betina yang
menghasilkan ovum, namun ada juga koloni yang bersifat hermafrodit yang dapat menghasilkan
sperma serta ovum. Meskipun koloni yang bersifat hermafrodit dapat menghasilkan sperma dan
ovum dalam satu koloni, kematangan sperma dan ovum tidak pada saat yang bersamaan,
sehingga tidak dapat terjadi pembuahan diri. Ovum dihasilkan oleh oogonium,
sedangkan Volvoxjantan menghasilkan spermatozoid oleh spermatogonium. Setelah terjadi
fertilisasi akan menghasilkan zigot, zigot akan menghasilkan empat spora, yang kemudian akan
menjadi individu baru.

Daur Hidup Flagellata


Flagellata memiliki tahapan trofozoit dan kista. Pada tahapan trofozoit merupakan waktu
aktif untuk mencari makan dan tumbuh. Sedangkan dalam bentuk kista, Flagellata dapat bertahan
hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar pada suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya,

21
atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Pada
Zooflagellata, menjadi bentukan kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tubuh inang,
dan memungkinkan terjadinya transmisi dari satu host ke host yang lain. Proses dimana terjadi
perubahan menjadi bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan
kembali ke trophozoite disebut excystation.

1. Fitoflagellata
Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki kromotafora,
sehingga dapat melakukan fotosintesis (fotosintetik). Fitoflagellata mencernakan makananya
dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri
makanannya (holofitrik), atau mencernakan organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat
fitoflagellata adalah diperairan bersih dan diperairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan
flagella. Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu:

a. Euglenoida
Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Contoh dari kelas Euglenoida
yaitu Euglena viridis. Euglena viridis memiliki ciri – ciri, ukuran tubuhnya antara 35–60 mikron,
ujung tubuhnya berbentuk meruncing dengan satu bulu cambuk di bagian anterior sel. Euglena
viridis memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi untuk membedakan antara
gelap dan terang. Menurut Lupita, Euglena viridis dapat bersifat holofitrik dan holozoik. Bersifat
holofitrik karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis. Bersifat holozoik yaitu dengan cara
memasukkan makanannnya yang berupa organisme berukuran lebih kecil melalui sitofaring
menuju vakuola dan ditempat inilah makanan dicerna.

b. Noctiluca miliaris
Tubuhnya berukuran besar dan biasanya hidup di habitat air
laut. Noctilucamiliaris kebanyakan hidup di air laut dengan ciri – ciri memiliki satu pasang
flagella yang berukuran satu panjang dan satu pendek, dapat melakukan simbiosis dengan jenis

22
ganggang tertentu. Noctiluca miliaris dapat memancarkan sinar (bioluminense) apabila tubuhnya
terkena rangsangan mekanik.

c. Volvocida
Bentuk tubuh hewan ini pada umumnya berbentuk bulat dan berkoloni. Contoh dari
volvocida antara lain adalah Volvox globator. Ciri–ciri dari Volvoxantara lain hidup secara
berkoloni, koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel yang masing – masing sel memiliki dua
flagella. Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas. Sel-sel memiliki
eyespots, lebih majudekat anterior, yang
memungkinkan koloni untuk berenang menuju cahaya. Ciri-ciri Volvox antara lain koloninya
terdiri dari ribuan individu bersel satu yang masing-masing memiliki dua flagela; setiap sel
memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas. Sel-sel dihubungkan dengan benang-
benang protoplasma membentuk hubungan fisiologis.
2. Zooflgellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat
heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun
kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Contoh zooflagelata antara lain
yaitu Trypanosoma gambiens, dan Leishmania. Makannya berupa zat organik yang diperoleh
dari lingkungannya. Beberapa jenis flagellata merupakan hewan holozoik. Beberapa jenis
flagellata memperoleh makanan dari tubuh inangnya. Zooflagelata berhabitat di laut dan air
tawar.

23
a. Trypanosoma
Daur hidup

Dalam hospes vertebrata (definitif) yang secara alamiah terinfeksi, trypanosoma cenderung
bebentuk polymorfik, yaitu ada yang berbentuk langsing sampai berbentuk gemuk yang
semuanya disebut trypomastigot.Pada waktu darah terhisap oleh vektor, parasit berlokasi di
bagian posterior usus tengah (midgut) dari lalat dan memperbanyak diri dalam waktu 10 hari.
Pada saat ini trypomastigot bentuk langsing bermigrasi keusus depan dan ditemukan pada hari ke
12 sampai ke 20. Kemudian bergerak ke oesophagus, pharynx dan hypopharynx, kemudian
masuk ke dalam glandula salivarius. Dalam kelenjar ludah tersebut parasit berubah bentuk
menjadi “epimastigot”. Bebebrapa lama kemudian berubah menjadi “metacyclic
trypomastigot”, berbentuk kecil, gemuk dan flagela bebasnya berkurang. Bentuk metacyclic ini
adalah bentuk infektif pada hospes vertebrata. Pada waktu lalat “tsetse” menggigit, akan
menginfeksi hospes vertebrata sampai beberapa ribu trypanosoma hanya dengan satu gigitan.
Sekali masuk kedalam hospes vertebrata tryps langsung bermultiplikasi sebagai
trypomastigot di dalam darah dan lymfe. Bentuk mastigot di temukan juga dalam limpa dan hati
hewan percobaan tikus dan dalam myocardium monyet. Setelah beberapa periode waktu, banyak

24
trypanosoma bergerak menuju saraf pusat, memperbanayak diri dan masuk kedalam ruang
interseluler dalam otak.

Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti daun , merupakan parasit
dalam darah vertebrata , dan tidak membentuk kista.
Jenis – jenis Trypanosoma antara lain adalah:
a. Trypanosome lewisi hidup pada tikus , perantaranya adalah lalat tse-tse
b. Trypanosoma evansi , penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak; hospes
perantaranya adalah lalat tse – tse.
c. Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada
manusia manusia.
d. Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil)

Cara Penularan
Penularan terjadi melalui gigitan lalat tsetse Glossina infektif. Di alam terdapat 6
spesies yang berperan sebagai vektor utama, G. Palpalis, G. Tachinoides, G. Morsitans, G.
Pallidipes, G. Swynnertoni dan G.fuscipes. Lalat tsetse terinfeksi karena menghisap darah
manusia atau binatang yang mengandung trypanosoma.Parasit berkembang biak dalam tubuh
lalat selama 12-30 hari, tergantung pada suhu dan faktor-faktor lain, sampai terjadi bentuk
infektif didalam kelenjar-kelenjar ludahnya. Sekali terinfeksi lalat tsetse akan tetap infektif
selama hidupnya (rata-rata 3 bulan, bisa sampai 10 bulan). Infeksi pada lalat tidak diturunkan ke
generasi lalat berikutnya. Penularan kongenital dapat terjadi pada manusia. Penularan langsung
secara mekanis dapat terjadi melalui darah pada probosis Glossina dan serangga penggigit
lainnya, seperti lalat kuda, atau karena kecelakaan di laboratorium.

25
b. Leishmania
daur hidup

Vektor Leishmaniasp. adalah sandfly betintermasuk phlebotomus.Stadium promastigote d


ari Leishmania masuk dalam tubuh host melalui gigitan sand fly.Promastigote masuk dalam
berbagai sel pagosit dan melepaskan flagelanya menjadi amastigote. Amastigote membelah
dengan binary fission dalam sel host. Hingga beberapa waktu mereka menyebar dan
meninggalkan sel lalu pindah ke sel yang baru.Penyebaran infeksi ke vektor terjadi saat vektor
menghisap sel host yang mengandunng parasit. Dalam tubuh vektor, amastigote secara cepat
berubah menjadi promastigote.Promastigote menghasilkan substansi mirip gel yang
disebut PROMASTIGOTE SECRETORY GEL (PSG). PSG membentuk Bloked fly yang
menghasilkan pengulangan kebiasaan dari lalat.

Merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endothelium pembuluh darah.


Jenis-jenis Leismania adalah :

26
a. Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazar yang ditandai dengan demam dan
anemia, hewan ini banyak terdapat di Mesir , sekitar laut tengah , dan india.

Daur Hidup

Mirip dengan L. tropica, dimana amastigot masuk kedalam vektor phlebotomus bersama
dengan darah yang dimakan. Parasit tinggal di usus tengah dan memperbanyak diri, kemudian
mereka berubah menjadi bentuk langsing disebut promastigot. Kemudian parasit bergerak ke
oesophagus, pharynx dan buccal cavity dimana parasit kemudian diinjeksikan ke hospes
vertebrata, parsit langsung dimakan oleh sel makrofag dan membelah diri dengan cepat dan

27
membunuh sel tersebut. Keluar dari sel makrofag yang mati parsit dimakan oleh makrofag lain
dan multiplikasi lagi sehingga membunuh sel tersebut, hal tersebut menyebabkan membunuh
sistem reticuloendothelial.

Penularan
1. Melalui gigitan tikus agouti
2. Gigitan lalat pasir
3. Penularan melalui transfusi darah, tetapi sangat jarang. Transmisi vertikal leishmaniasis
adalah pada kasus wanita hamil dengan kala-azar. Amfoterisin B sangat dianjurkan
sebagai obat pilihan pertama karena lebih sedikit efek sampingnya pada ibu-janin.

Siklus Hidup

Kererangan gambar
1. Sandfly menggigit kulit manusia dan menginfeksikan fase
promastigote pada protozoa ke dalam minang.
2. Macrophage akan memphagositositpromastigote.
3. Didalam Macrohage, promastogote akan berkembang menjadi
Amastigote.
4. Amastigote terus memperbanyak diri didalam sehingga macrophage pecah
dan terjadinya penyebaran pada macrophage lain.

28
5. (Fase pada Sandfly) sandfly menggigit manusia yang terinfeksi, tahap
amastogote di manusia.
6. Berkembang biak dan bertambah banyak diusus lalat pasir.
7. Amastigote kemudian akan berkembang ke tahap selanjutnya yaitu tahap
promastigote di dalam midgut.
a. Dari midgut akan masuk menuju kelenjar ludah sandfly.

Cara Penularan
(1) Melalui gigitan lalat phlebotomus, atau melalui kontaminasi pada bekas gigitan dan
luka-luka.
(2) Kecepatan infeksi penyakitnya pada daerah – daerah endemin bersifat konstan, hal ini
oleh karena kebiasaan menggigit dan vektornya tetap, yaitu pada musim–musim
tertentu.

b. Leishmania brasiliensis, juga penyebab penyakit kulit di Meksiko


danAmerika Tengah serta Selatan.

Siklus hidup
Vektor Phlebotomus dan di antaranya binatang-binatang liar.

29
4. Sporozoa
Parasit yang termasuk sporozoa berkembang biak secara aseksual dan seksual secara
bergantian. Kedua cara berkembangbiak ini dapat berlangsung dalam satu hospes:hal ini
ditemukan pada coccidian. Pada haemosporidia (plasmodium) diperlukan dua hospes yang
berlainan jenis. Parasit hidup diluar maupun didalam sel bermacam-macam organ vertebrata dan
invertebrate. Spesies sporozoa yang dapat menghinggapi manusia termasuk coccidia dan
haemosporidia.

Contoh sporozoa

Salah satu contoh sporozoa yaitu Plasmodiun

Plasmodium (Gambar di bawah) merupakan penyebab malaria, yaitu penyakit yang


menginfeksi hati dan sel-sel darah merah. Malaria merupakan salah satu penyakit pembunuh
manusia sepanjang zaman. Untuk tumbuh dan bereproduksi, Plasmodium memerlukan tubuh
nyamuk dan manusia. Plasmodium masuk ke tubuh manusia melalui tusukan nyamuk Anopheles
betina yang membawa Plasmodium. Begitu masuk ke dalam tubuh manusia, Plasmodium
langsung menyebar di dalam darah dan berkembang biak di dalam hati.

Gambar. Plasmodium falciparum

30
Plasmodium hidup di dalam sel-sel darah merah dan menyebabkan demam malaria.
Berdasarkan gejala yang ditimbulkan, ada empat jenis Plasmodium penyebab penyakit malaria,
yaitu

1. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana dengan gejala demam setiap 48 jam atau
2 hari sekali;
2. Plasmodium ovale, penyebab malaria tertiana;
3. Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana dengan gejala demam setiap 72 jam
atau 3 hari sekali;
4. Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropika dengan gejala demam tidak menentu
yang jika tidak segera diobati, dapat berakibat fatal.

Plasmodium dapat mengalami dua fase siklus hidup, yaitu fase sporogoni dan fase skizogoni.
Setiap fase tersebut terjadi pada inang yang berbeda. Fase sporogoni terjadi di dalam tubuh
nyamuk Anopheles betina. Pada fase ini Plasmodium berkembang biak membentuk spora yang
disebut sporozoit. Sementara itu, fase skizogoni terjadi di dalam tubuh manusia. Pada fase ini
terjadi pembentukan gamet yang disebut gametosit. Dalam proses tersebut, dihasilkan dua
gamet, yaitu mikrogametosit (gamet jantan) dan makrogametosit (gamet betina). Kedua gamet
tersebut tidak dapat melakukan perkawinan di dalam tubuh manusia. Perkawinan hanya terjadi di
dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. Siklus hidup Plasmodium secara lebih rinci dapat dilihat
pada Gambar di bawah.

31
1. Nyamuk Anopheles betina menusuk orang yang terserang malaria dan gametosit ikut
terisap.
2. Di dalam usus nyamuk, gametosit berkembang menjadi gamet (jantan dan betina) serta
mengalami fertilisasi untuk membentuk zigot yang disebut ookinet.
3. Ookinet menerobos dinding usus dan membelah diri berkali-kali membentuk ribuan
sporozoit. Kemudian, sporozoit bergerak menuju kelenjar ludah nyamuk.
4. Jika nyamuk tersebut menusuk orang yang sehat, sporozoit akan masuk ke dalam aliran
darah orang tersebut.
5. Sporozoit menuju sel-sel hati, kemudian membelah dan membentuk merozoit.
Selanjutnya, merozoit akan menyerang eritrosit (sel darah merah).
6. Di dalam sel darah merah, merozoit membelah diri dan menghasilkan lebih banyak lagi
merozoit yang akan menyerang sel-sel darah merah lainnya. Merozoit ini dapat pula
membentuk gametosit yang dapat terisap nyamuk lain sehingga siklus tersebut terulang
lagi

32
Cara penularan
Infeksi ditularkan antara host dengan transmisi fekal-oral dari ookista infektif mencemari
lingkungan eksternal, termasuk persediaan makanan dan air. Setelah konsumsi oleh host rentan,
ookista dan sporocysts excyst dalam usus melepaskan sporozoit terkandung mereka yang
menyerang sel inang.

c) Genus Toxoplasma

1) Plasmodium
siklus hidupnya

Siklus hidup Plasmodium ditemukan oleh Ronald Ross dan Grassi.

33
Reproduksi secara aseksual terjadi di dalam tubuh manusia secara skizogoni (pembelahan
diri dalam tubuh inang tetap dan pada tubuh nyamuk Anopheles betina
secara sporogoni (pembentukan spora pada inang sementara).
Sedangkan reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan gamet.
Ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia, maka air liur nyamuk tersebut akan masuk
ke dalam tubuh manusia. Dalam air liur tersebut terkandung zat anti pembekuan darah dan sel-
sel Plasmodium yang disebut sporozoit. Sporozoit selanjutnya akan ikut dalam aliran darah
menuju ke sel hati. Dalam sel hati, sporozoit melakukan pembelahan berkalikali
membentuk merozoit. Merozoit selanjutnya akan menginfeksi sel darah merah hingga rusak dan
pecah. Merozoit-merozoit tersebut sebagian akan menginfeksi sel darah merah lainnya, dan
sebagianlagi akanmembentukgametosit.
Ketika berada dalam dinding usus nyamuk Anopheles betina, gametosit akan menghasilkan
gamet jantan (makrogametosit) dan gametosit betina (mikrogametosit). Jadi, gametosit akan
masuk kembali ke dalam tubuh nyamuk ketika nyamuk tersebut menghisap darah manusia yang
telah terinfeksi. Setelah terjadi pembuahan, maka terbentuklah zigot yang selanjutnya tumbuh
menjadi oosit, dan oosit akan tumbuh membentuk sporozoit kembali.

Penyakit yang di sebabkan plasmodium

Penyakit Malaria

Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab
penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang khususnya di benua
Afrika dan India. TermasukIndonesia.Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini
menyerang sel darah merah. Sampai saat ini ada empat jenis plasmodium yang mampu
menginfeksi manusia yaitu plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan
plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum merupakan yang paling berbahaya dan dapat
mengancam nyawa.

34
Cara penularan
Penyakit malaria dikenal ada berbagai cara penularan malaria:
1. Penularan secara alamiah (natural infection) penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk
anopheles. Bila nyamuk anopheles mengigit orng yang sakit malaria, maka parasit akan ikut
terhisap bersama darah penderita. Dalam tubuh nyamuk, parasit tersebut berkembang biak.
Sesudah 7-14 hari apabila nyamuk tersebut mengigit orang sehat, maka parasit tersebut akan
di tularkan ke orang tersebut. Di dalam tubuh manusia parasit akan berkembang biak,
menyerang sel-sel darah merah. Dalam wktu kurang lebih 12 hari, orang tersebut akan sakit
malaria

2. Penularan yang tidak alamiah.


a. Malaria bawaan (congenital).
Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi
melalui tali pusat atau placenta.
b. Secara mekanik.
Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik. Penularan melalui jarum
suntik yang tidak steril lagi. Cara penularan ini pernah dilaporkan terjadi disalah satu rumah sakit
di Bandung pada tahun 1981, pada penderita yang dirawat dan mendapatkan suntikan intra vena
dengan menggunakan alat suntik yang dipergunakan untuk menyuntik beberapa pasien, dimana
alat suntik itu seharusnya dibuang sekali pakai (disposeble).
c. Secara oral (Melalui Mulut).
Cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam (P.gallinasium) burung dara
(P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi).

35
B. HELMINTHES
Helminthologi ialah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang hidup pada manusia
yang berupa cacing (parasitologi kedokteran )
. Berdasarkan taksonomi, parasit cacing yang hidup pada manusia dibagi menjadi:
a. Nemathelminthes = cacing benang, yaitu yang berbadan bulat panjang (silindris), mempunyai
rongga badan, dan berjenis kelamin terpisah Oantan dan betina), terdiri atas:

1. Nematoda intestinal
2. Nematoda jaringan

b. Plathyhelminthes= cacing pipih, tidak mempunyai rongga badan, dan biasanya mempunyai alat
kelamin ganda atau hermafrodit, terdiri atas:

1. Trematoda = cacing daun

– berbentuk dawn
– tidak bersegmen
– mempunyai alat pencernaan

2. Cestoda = Cacing Pita

– berbentuk pica
– badan beruas-ruas (bersegmen)
– tidak mempunyai alat pencernaan

1.Nematoda
Nematoda mempunyai jumlah spesies yang terbenyak di antara cacing yang hidup
sebagai parasit(parasitologi kedokteran)
Morfologi dan daur Hidup
Cacing yang hidup sebagai parasit pada manusia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
– Tidak bersegmen, berbentuk bulat seperti benang, tubuh diliputi kutikula.
– Ukuran besar dan panjang berbeda-beda dari 2 mm sampai lebih dari 1 meter.

36
– Mempunyai kepala, ekor, Dinding dan rongga badan, saluran pencernaan, sistem saraf, sistem
ekskresi, dan sistem reproduksi yang terpisab.
– Pada umumnya bertelur, ada pula yang vivipar atau berkembang biak secara partenogenesis.
– Bentuk yang sudah dewasa tidak bertambah banyak di dalam tubuh manusia.
– Pada umumnya mempunyai face di luar tubuh hospes dengan atau tanpa hospes perantara.
– Telur atau larva yang dikeluarkan dari tubuh hospes dengan berbagai cara, sedangkan jumlah
telur yang dikeluarkan dari tubuh hospes bervariasi antara 20 s.d. 200.000 butir sehari.
– Larva dalam kehidupamiya mengalami pertumbuhan dengan pergantian kulit.
– Stadium infektif masuk ke dalam tubuh manusia dapat secara aktif, tertelan, atau dimasukkan
oleh vektor dengan tusukan, gigitan, dan sebagainya.

a. Nematoda usus
Larva Nematoda usus terbagi dua yaitu rhabditiform dan filariform. Rhabditidiform
lebih kecil dan tidak aktif. Filariform lebih aktif dan bisa menembus kulit atau dinding
usus.Perkembangbiakan tidak memerlukan intermediet host. Host umumnya mamalia.
Diagnosa penyakit lewat tinja dan Jumlah telur 20-24.000/hari.
Cacing terpenting bagi manusia adalah:
1.Ascaris Lumbricoides
Manusia merupakan satu-satunya hospes ascaris lubricoides.penyakit yang disebabkannya
disebut askariasis(paratologi kedokteran)

37
Siklus Hidup Ascaris Lumbricoides(Cacing Gelang)

Morfologi dan daur hidup


Seekor cacing betina dapat bertelur sebanyak 100000-200000 butir sehari.dalam lingungan
yang sesuai telur yang dibuahi berkembang menjadi bentuk infektif dalm kurun waktu lebih 3
minggu,bentuk infektif itu bila tertelan manusia akan menetas di usus halus.larvanya menembus
dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe,lalu dialirkan ke
jantung.kemudian mengikuti aliran darah keparu.larva diparu menembus dinding pembuluh
darah,lalu dinding alveolus,masuk kerongga alveolus,kemudian naik ke trakea melalui
bronkiolus dan bronkus.dari trakea larva menuju faring sehingga menimbulkan ransangan pada
faring.penderita batuk karena ransangan tersebut dan larva akan tertelan kedalam esophagus dam
masuk kedalam usus halus.diusus haluslah larva berubah menjadi cacing dewasa.
Sejak telur matang tertelan sampai cacing dewasa bertelur diperlukan waktu kurang lebih 2-3
bulan.

2.Toxocara Canis Dan Toxocara Cati


Toxocara canis ditemukan pada anjing.Toxocara cati ditemukan pada kucing.belum pernah
ditemukan infeksi campuran pada satu macam hospes.Kadang-kadang cacing ini dapat hidup
pada manusia sebagai parasit yang mengembara dan yang menyebabkan penyakit yang disebut
visceral larva migrans

38
Morfologi
Toxocara canis jantan mempunyai ukuran panjang 3,6-8,5 cm,sedangkan yang betina 5,7-
10,0 cm,toxocara cati jantan 2,5-7,8 cm,yang betina 2,5-14,0 cm.Bentuknya menyerupai acari
lumbricoide muda.Pada toxocara canis terdapat sayap servikal berbentuk seperti lanet sedangkan
pada toxocara cati bentuk sayap lebih lebar,sehingga kepalanya menyerupai ular kobra.

Siklus Hidup
Telur yang keluar bersama tinja anjing atau kucing akan berkembang menjadi telur infektif di
tanah yang cocok,hospes definitif dapat tertular baik dengan menelan telur infektif atau dengan
memakan hospes paratenik yang tinggal ditanah seperti cacing tanah,semut.penularan larva pada
anak anjing atau kucing dapat terjadi secara transplasental dari induk anjing yang terinfeksi atau
melalui air usus dari induk kucing terinfeksi.telur tertelan manusia kemudian larva menembus
dinding usus dan ikut dalam peredaran darah menuju organ tubuh (hati,jantung,paru-paru,otak
dan mata).

39
2.Cacing Tambang (Hookorm)
Ada beberapa spesies cacing tambang yang penting diantaranya:
Necator americanus pada manusia
Ancylostoma duodenale pada manusia
Ancylostoma braziliense pada kucing,anjing
Ancylostoma ceylanicum pada kucing,anjing
Ancylostoma caninum pada anjing,kucing

A.Necator Americanus Dan Ancylostoma Duodenale


Hospes parasit ini adalah manusia cacing ini menyebabkan nekatoriasis dan ankilostomiasis

40
Morfologi Dan Daur Hidup
Cacing dewasa ini hidup di rongga usus halus dengan mulut yang besar melekat pada
mukosa dinding usus.Cacing betina N.americanus tiap hari mengeluarkan telur 5000-10000
butir,sedangkan A.duodenale kira-kira 10.000-25000 butir.Cacing betina berukuran panjang
1cm,cacing jantan 0,8 cm
Telur dikeluarkan dengan tinja dan setelah menetas dalam waktu 1-1,5 hari,keluar larva
rabditiform.dalam waktu 3 hari larva rabditiform tumbuh menjadi larva filariform yang dapat
menembus kulit dan dapat hidup selama 7-8 minggu ditanah
Telur cacing tambang yang besarnya 60x40 mikron, berbentuk bujur dan mempunyai
dinding tipis.Didalamya terdapat beberapa sel.larva rabditiform panjangnya 250 mikron
,sedangkan larva filariform panjangnya 600 mikron
Daur Hidupnya Sebagai Berikut:
telurlarva rabditiform larva filariform menembus kulitkapiler darahjantung
kananparubronkustrakea laring-usus halus

B.Ancylotoma Branziliene Dan Ancylotoma Caninum


Kucing dan anjing merupakan hospes definitif.Cacing ini menyebabkan creeping eruption
pada manusia

Morfologi
A.braziliene mempunyai dua pasang gigi yang tidak sama besar. panjang cacing jantan
4,7-6,3 mm dan cacing 6,1-8,4 mm
A.caninum mempunyai tiga pasang gigi panjang cacing jantan 10 mm dan cacing betina
14 mm.

C.Trichuris Trichiura
trichocephalus dispar(cacing cambuk)
manusia merupakan hospes cacing ini.penyakit yang disebabkannya disebut trikuriasis,

41
morfologi dan daur hidup
Panjang cacing betina kira-kira 5 cm,sedangkan cacing jantan kira-kira 4 cm.Bagian
anterior langsing seperti cambuk panjang kira-kira 3/5 dari panjang seluruh tubuh.
Cacing dewasa hidup dikolon asendens dan sekum dengan bagian anteriornya seperti cambuk
masuk kedalam mukosa usus. Seekor cacing betina diperkirakan menghailkan telur Setiap hari
antara 3000-20000 butir.Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes bersama tinja.Telur tersebut
menjadi matang dalam waktu 3 sampai 6 minggu dalam lingkungan yang sesuai yaitu pada tanah
yang lembab dan teduh.telur matang inilah yang berisi larva dan merupakan bentuk infektif.larva
keluar melalui dinding telur dan masuk kedalam usus halus.Sesudah menjadi dewasa cacing
turun ke usus bagian distal dan masuk kedaerah kolom terutama sekum.masa pertumbuhannya
mulai dari telur tertelan sampai cacing dewasa betina bertelur 30-90 hari

42
D.Strongyloides Stercoralis
manusia merupakan hospes utama cacing ini parasit ini dapat menyebabkan
strongiloidiasis.

Morfologi dan daur hidup


Hanya cacing dewasa betina hidup bsebagai parasit di vilus duodenum dan yeyenum.
Cara berkembangbiakannya diduga secara parthenogenesis.telur bentuk parasitic diletakkan
dimukosa usus,kemudian telur tersebut menetas menjadi larva rabditiform yang masuk ke rongga
usus serta dikeluarkan bersama tinja.
Parasit Ini Mempunyai Daur Hidup:
1.siklus langsung
Seseudah 2-3 hari ditanah ,larva rabditiform yang berukuran 225x16 mikron,berubah
menjadi larva filariform bentuk langsung dan merupakan bentuk infektif,panjangnya
700mikron.Bila larva filariform menembus kulit manusia,larva tumbuh masuk kedalam
peredaran darah vena kemudian melalui jantung kanan sampai ke paru.dari paru parasit yang
mulai menjadi dewasa menembus alveolus masuk ketrakea dan laring.sesudah sampai di laring

43
terjadi reflex batuk sehingga parasit tertelan kemudian sampai di usus bagian atas dan menjadi
dewasa
2.siklus tidak langsung
Pada siklus tidak langsung larva rabditiform di tanah menjadi cacing jantan dan cacing
betina untuk bebas.cacing betina berukuran 1mm x 0,06mm,yang jantan berukuran 0,75 mm x
0,04mm,mempunyai ekor melengkung dengan 2 buah spikulum.sesudah pembuahan cacing
betina menghasilkan telur yang menetas menjadi larva rabditiform.larva rabditiform dalam
jangka waktu beberapa hari dapat menjadi larva filariform yang infektif dan masuk kedalam
hospes baru atau larva rabditiform tersebut mengulangi fase hidup bebas.
Siklus tidak langsung ini terjadi bilamana keadaan lingkungan sekitarnya optimum yaitu
sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan untuk kehidupan bebas parasit ini.

b.Nematoda jaringan
Ciri-ciri nematoda jaringan :
a. Hidup di jaringan, dalam darah dan kelenjar limph
b. Larva (mikrofilaria) mempunyai sifat:
1. Memiliki keaktifan yang berbeda.
2. Morfologinya ada yang bersarung dan tidak bersarung.
3. Memiliki berbagai aktifitas(Diurnal,nokturnal,non periodik, subperiodik
diurnal, subperiodiknokturnal)
c. Dewasa hidup di jaringan atau bawah kulit.
d. Memerlukan vektor biologis seperti serangga kelompok Diptera (lalat dan nyamuk),
udang.

Diantara nematoda jaringan yang penting dalam ilmu kedokteran adalah sebagai berikut:
1) Wucheria Bancrofti (Filaria Bancrofti)
Penyakit yang ditimbulkan : Wucheriasis bancrofti atau Filariasis bancrofti
Ciri-ciri :
a. ditemukan di daerah tropis dan Indonesia
b. cacing dewasa hidup di pembuluh dan kelenjar limph

44
c. cacing betina panjangnya 65-100mm×0,25mm dan cacing jantan panjangnya
40×0,1mm
d. mikrofilaria bersarung, ditemukan dalam darah
e. periodisitas nocturnal
Host perantara : Nyamuk (Culex pipiens, Aedes kochi, Anopheles barbirostris, Mansonia
uniformis (di rawa)
Diagnosa : biopsi kelenjar getah bening, dalam darah ditemukan mikrofilaria dan kadang-
kadang dalam urine
Gejala :
- menimbulkan gatal-gatal, karena bekas gigitan nyamuk
- jumlah sel darah putih bertambah (eusinofili)
- kaki gajah

45
Daur hidup dan morfologi
Cacing dewasa jantan dan betina hidup disaluran dan kelenjar limfe,bentuknya halus
seperti benang dan bewarna putih susu.cacing betina berukuran 65-100 mm x 0,25 mm dan yang
jantan 40 mm x0,1 mm
Daur hidup parasit ini memerlukan waktu yang agak panjang.masa pertumbuhan parasit
ini didalam nyamuk kurang lebih dua minggu.pada manusia masa pertumbuhan tersebut belum
diketahui secara pasti tetapi diduga kurang lebih 7 bulan sama dengan masa pertumbuhan parasit
ini didalam presbytis cristata(lutung).mikrofilaria yang terisap oleh nyamuk melepaskan
sarungnya didalam lambung,menembus dinding lambung dan bersarang diantara otot – otot
toraks.mula-mula parasit ini memendek bentuknya menyerupai sosis dan disebut larva stdium
I.dalam waktu kurang lebih seminggu larva ini bertukar kulit tumbuh menjadi lebih gemuk dan
panjang disebut larva stadium II.pada hari kesepuluh dan selanjutnya larva bertukar kulit sekali
lagi tumbuh makin panjang dan lebih kurus,disebut larva stadium III.gerak larva stdium III
sangat atif,bentuk ini bermigrasi,mula-mula kerongga abdomen kemudian kekepala dan alat
tusuk nyamuk.bila nyamuk yang mengandung larva stdium III menggigit manusia maka secara
aktif masuk melalui luka tusuk ke dalam tubuh dan bersarang disaluran limfe,larva mengalami
pergantian kulit,tumbuh menjadi larva stdium IV,lalu stdium V atau cacing dewasa (parasitologi
kedokteran,hal 32-33)

2.Loa-Loa(Cacing Loa,Cacing Mata)


Penyakit ini hanya ditemukan pada manusia.penyakit ini disebut loaiasis atau calabar
swelling
Ciri-ciri :
a. ditemukan di Afrika barat
b. hidup pada jaringan ikat, sering mengembara dibawah kulit
c. mikrofilaria pada darah bersarung, inti sampai keekor, panjang jantan 3-3,4cm dan
betina 5-7cm
d. periodisitas diurnal

46
Gejala :
perubahan pada mata atau kebutaan
Siklus hidup

Morfologi dan daur hidup


Caing dewasa hidup dalam jaringan subkutan,yang betina berukuran 50-70 x 0,5 mm dan
yang jantan berukuran 30-34 x 0,35-0,43 mm.cacing betina mengeluarkan microfilaria yang
beredar dalam darah pada siang hari.dan pada malam hari microfilaria berada dalam pembuluh
darah paru.
Parasit ini ditularkan oleh lalat chrysops.mikrofilaria yang beredar dalam darah diisap
oleh lalat dan setelah kurang lebih 10 hari didalam badan serangga,microfilaria tumbuh menjadi
larva infektif dan siap ditularkan kepada hospes lainnya.(parasitologi kedoteran,hal 43)

2.Trematoda (cacing daun)


1. Pada umumnya trematoda disebut juga dengan cacing hati/daun, dikarenakan
morfologinya seperti hati atau daun.

47
2. Trematoda memiliki sistem pencernaan yang komplek, mulai dari mulut – pharink – usus
namun tidak mempunyai anus.
3. Kemudian juga memiliki alat isap Anterior yang disebut dengan Anterior Sucker dan alat
isap Ventral yang disebut dengan Ventral Sucker.
4. Telurnya memiliki opperculum dan memerlukan 2 host perantara, yaitu host perantara 1
dan host perantara 2.

Pada umumnya cacing ini bersifat hermafrodit kecuali cacing schistosoma.spesies yang
merupakan parasit pada manusia termasuk subkelas diagenea,yang hidup sebagai endoparasit

Trematoda Yang Tergolong Parasit Antara Lain :

a) Trematoda Hati
1.(Clonorchis sinensis)
Cacing ini pertama kali ditemukan oleh mc.connel tahun 1874 disaluran empedu pada
seorang cina di kalkuta
Manusia,kucing,anjing,beruang kutub dan babi merupakan hospes parasit ini.penyakit yang
disebabkannya disebut klonorkiasis (parasitologi kedokteran,,hal 51)

Host perantara 1 yaitu Kucing Air dan Host perantara 2 yaitu Ikan
Host perantara I : Miracidium (M) – Sporokist (S) – Redia (R) – Cercaria (C).
Host Perantara II : Cercaria (C) – Metacercaria (MC).
Gejala : Terjadi perubahan pada Empedudan Hatimenjadi tebal. Hatimembesar/Surcosis.
Diagnosa : Menemukan telur dalam tinjaatau reaksi immunologi.
Epidemiologi : Karena memakan ikan mentah.
Siklus Hidup

48
Morfologi dan daur hidup
Telur dikeluarkan dengan tinja.telur menetas bila dimakan keong air.dalam keong air
mirasidium berkembang menjadi sporokista,redia lalu serkaria.serkaria keluar dari keong air dan
mencari hospes perantara II yaitu ikan.setelah menembus tubuh ikan serkaria melepaskan
ekornya dan membentuk kista didalam kulit dibawah sisik.kista ini disebut metaserkaria
Infeksi terjadi ketika makan ikan yang mengandung metaserkaria yang dimasak kurang
matang.ekskistasi terjadi diduodenum.kemudian larva masuk ke duktus koledokus,lalu menuju
ke saluran empedu yang lebih kecil dan menjdi dewasa dalam waktu sebulan.seluruh daur hidup
berkembang dalam waktu 3 bulan(paraitologi kedokteran,hal 51)

2.Opisthorchis felineus
Ditemukan di Eropa tengah, Siberia, dan Jepang.Hidupa dalam saluran Empedu dan
Hati manusia dan kucing.Cacing dewasa panjangnya 1 cm dan telur besarnya 30 mikron

3.Opistthorchis viverrini
Ditemukan di Muangthai.Infeksi dari kedua cacing ini adalah karena makan ikan mentah.

49
4.Fasciolahepatica
Hidup pada sapi kambing terkadang juga manusia dan menyebabkan penyakit
fascioliasis.Cacing dewasa panjangnya 2,5 cm dan telur besarnya 140 mikron.
Siklus hidup:
Fasciola pada hati sapi, kemudian telur dikeluarkan melalui tinja dan tinggal di tempat yang
lembab (Miracidium) – Berenang dalam air dan masuk kedalam tubuh keong (Host I) –
Sporokist (S) – Redia (R) – Cercaria (C), memiliki ekor – menempel pada rumput menjadi
Metacercaria (MC) (Host II) – Rumput dimakan sapi – dan kembali dewasa dalam tubuh
sapi, begitu seterusnya.
Diagnosis : Menemukan telur dalam tinja.
Epidemiologi: Untuk kedokteran hewan dan masalah peternakan

b).Trematoda usus
a) Fasciolopsis buski
Host : Tikus, burung dan manusia.
Penyebaran : Jepang, Filiphina, India, China, Jepang, Taiwan dan Indonesia pada
Sulawesi tengah (Endemik).
Morfologi : Cacing dewasa panjangnya 1,2 cm. hidup dalam rongga usus muda. Telur
besarnya 115 mikron dikeluarkan bersama tinja. Menetas 2-3 minggu dan keluar
mirasidium – Keong
Siklus hidupnya : M – S – RI – RII – C.Cercaria hidup pada tanaman air. Manusia
terinfeksi karena memakan tanaman air yang mengandung metacercaria.
Dewasa pada usus muda.
Gejala : Ulkus pada usus, diare dan eusinofili (tingginya kandungan sel darah putih).
Epidemiologi : Memakan sayuran segar atau tinja sebagai pupuk.

b.Echinostoma malayanum
Host: Tikus, burung dan manusia.
Penyebaran : Jepang, Filiphina, India, China, Jepang, Taiwan dan Indonesia pada
Sulawesi tengah (Endemik).

50
Morfologi : Cacing dewasa panjangnya 1,2 cm. hidup dalam rongga usus muda. Telur
besarnya 115 mikron dikeluarkan bersama tinja. Menetas 2-3 minggu dan keluar
mirasidium – Keong.
Siklus hidup : M – S – RI – RII – C. Cercaria masuk ke Host II (Keong, Viviparus dan
Corbicula).
Infeksi : Memakan keong yang mengandung Metacercaria/Remis.
Gejala : Iritasi pada usus, berat radang usus dan diare.
Diagnosa : Menemukan telur dalam tinja.

c.Heterophyes heteropyes
Host : Manusia, anjing dan kucing.
Morfologi : Cacing dewasa panjangnya 2mm dan telur besarnya 28mikron. Host I Keong
air
Siklus Hidup : M – S – RI – RII – C. Cercaria masuk kedalam otot ikan. Manusia
terinfeksi karena memakan ikan mentah.
Diagnosis : Menemukan telur dalam tinja.

c.Trematoda Darah
Yaitu, Schistosoma atau Bilharzia yang meliputi:
a) Schistosoma japonicum
b) Schistosoma mansoni
c) Schistosoma haematobium
Memiliki 10 spesies dan sebagian pada binatang. Tempat hidupnya pada vena. Telur
besarnya 120 x 60 mikron. Telur tidak memiliki opperculum. Telur diletakkan pada selaput
lendir vena pada usus, kantung kemih dan telur dikeluarkan melaui tinja atau urine.Dalam
siklus hidupnya, Schistosoma tidak memiliki fase Redia (R) dan Host perantara I adalah
Keong. Telur masuk ke air – Mirasidium (M) – Tubuh Keong – Sporokista I dan
Sporokista II – Cercaria (C).
Daur hidup

 Telur – Trematoda bereproduksi seksual, lalu menghasilkan telur.

51
 Larva mirasidium – Telur menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium (en:
miricidium), yang akan menginfeksi inang perantara pertama.
 Sporosista – Dalam tubuh inang perantara, mirasidium berkembang menjadi kantong
memanjang yang disebut sporosista (en: Sporocyst). Sporosista dapat berkembang
menjadi lebih banyak sporosista, atau menjadi larva tahap berikutnya.
 Larva redia – Sporosista berkembang menjadi larva dengan mulut penghisap yang
disebut redia. Redia dapat berkembang menjadi lebih banyak redia, atau menjadi larva
tahap berikutnya.
 Larva serkaria – Redia berkembang menjadi larva seperti kecebong yang disebut
serkaria (en: cercaria). Serkaria mungkin motil dan memiliki ekor, dan kemudian
menginfeksi inang perantara kedua (tergantung spesies).
 Sista mesoserkaria atau metaserkaria – serkaria dapat berkembang menjadi Trematoda
dewasa, atau dorman terlebih dahulu dalam bentuk sista. Mesoserkaria (en:
mesocercaria) merupakan bentuk serkaria yang sedikit dimodifikasi dan dorman.
Metaserkaria (en: metacercaria) merupakan bentuk serkaria yang berubah menjadi sista
dan dorman.
 Dewasa – merupakan fase cacing hisap yang mampu melakukan reproduksi seksual
untuk menghasilkan telur.

a) Schistosoma japonicum
Host : Manusia, Kucing, Anjing, Rusa, Tikus,
Penyakit :Oriental Schistosomiasis atau penyakit Katayama
Daur hidup dan Morfologi
Cacing betina 1,9 cm dan cacing jantan 1,5 cm. Hidup pada vena mesenterika superior .
Telur pada dinding usus muda dan pada hati, paru-paru dan otak.
Gejala :
1. Baru masuk gatal-gatal, demam dan Pembengkakan hati.
2. Disentri dan demam.
3. Pembengkakan hati dan gejala pada paru-paru dan otak

52
b) Schistosoma mansoni
Host : Manusia, menyebabkan Schistosomiasis usus. Di Afrika Baboon, mungkin hospes
reservoir.
Penyebaran : Afrika, Mesir, Amerika Selatan dan Tengah.
Morfologi : Cacing jantan panjangnya 1 cm dan cacing betina panjangnya 1,4 cm. hidup
dalam vena usus, colon dan rectum.
Gejala : Hampir sama dengan S. japonicum namun lebih ringan. Telur diletakkan S.
mansoni kira-kira 1/10 telur S. japonicum.Terjadi diare dan disentri, serta.Cirrhosis
hepatis.Splonomogali dapat besar sekali.
Diagnosis : Menemukan telur dalam tinja atau jaringan biopsi dan reaksi immunologi.

c) Schistosoma haematobium
Host : Manusia; menyebabkan Schistosomiasis kandung kemih.
Penyebaran : Afrika, Spanyol, dan beberapa negeri Arab.
Morfologi : Cacing jantan panjangnya 1,3 cm dan cacing betina panjangnya 2,0 cm. hidup
dalam vena panggul kecil. Telur ditemukan dalam air kencing.
Gejala : Hematuri yang tidak nyeri. Lambat laun terjadi cystitis, timbul dysuri, dan
kadang-kadang disentri.
Diagnosis : Menemukan telur dalam air kencing.

3.cestoda
Cacing pita termasuk kelas subkelas cestoda,kelas cestoidean,filum
platyhelminthes.cacing dewasa menempati saluran usus vertebrata dan larvanya hidup di
jaringan vertebrata dan invertebrate

a.diphyllobothrium latum(taenia lata,dibothriocephalus latus,broad tapeworm,fish tapeworm)


hospes dan nama penyakit
manusia adalah hospes definitive ,hospes reservoarnya adalah anjing,kucing dan lebih
jarang 22 mamalia lainnya antara lain walrus,singa laut,beruang dan babi.parasit ini
menyebabkan penyakit difillobotriasis(parasitologi kedokteran,hal 74)

53
morfologi dan daur hidup
cacing dewasa yang keluar dari usus manusia bewarna gading,panjangnya tepat sampai
10 m dan terdiri atas 3000-4000 buah proglotid,tiap proglotid mempunyai alat kelamin jantan
dan betina yang lengkap.
Dalam hospes ini larva tumbuh menjadi proserkoid kemudian Cyclops dimakan hospes
perantara kedua yaitu ikan salem dan proserkoid berubah menjadi larva pleroserkoid atau disebut
sparganum.bila ikan tersebut dimakan hospes definitive misalnya manusia,sedangkan ikan
tersebut tidak dimasak dengan baik maka sparganum dirongga usus halus tumbuh menjadi cacing
dewasa (parasitologi kedokteran,hal 75)

b.taenia saginata
hospes dan nama penyakit
hospes definitive cacing pita taenia saginata adalah manusia sedangkan hewan memamah
biak dari keluarga bovidae seperti sapi,kerbau dan lainnya adalah hospes perantara.
Nama penyakitnya teniasis saginata
daur hidup
telur melekat di rumput bersama tinja,bila orang berdefekasi di padang rumput atau
karena tinja yang hanyut dari sungai di waktu banjir.ternak yang makan rumput yang
terkontaminasi dihinggapi cacing gelembung,oleh karna telur yang tertelan dicerna di embrio
heksakan menetas.embrio heksakan di saluran pencernaan ternak menembus dinding usus masuk
ke salauran getah bening atau darah dan ikut dengan aliran darah lainnya ke jaringan ikat di
sela-sela otot untuk tumbuh menjadi cacing gelembung disebut sistiserkus bovis,yaitu larva
taenia saginata.peristiwa ini terjadi setelah 12-15 minggu
Bila cacing gelembung yang terdapat didaging sapi tersebut kurang matang termakan
oleh manusia ,skoleks nya keluar dari cacing gelembung dengan cara evaginasi dan melekat pada
mukosa usus halus biasanya yeyenum.cacing gelembung tersebut dalam waktu 8-10 minggu
menjadi dewasa.biasanya di rongga usus hospes terdapat se ekor cacing.

54
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil
makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang
mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada
permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari
organisme tersebut.
Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satu yang hidup sebagai
parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalah hewan bersel satu yang dapat hidup
secara mandiri atau berkelompok.
Helmintologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang hidup pada
manusia yang berupa cacing. Berdasrkan taksonomi, parasit cacing yang hidup pada
manusia dibagi menjadi dua yaitu nemathelmintes dan Platyhelminthes.
Entomologi berasal dari dua kata Latin yaitu entomon bermakna serangga dan logos
bermakna ilmu pengetahuan. Jadi, entomologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian
tentang serangga dan hewan yang termasuk filum Arthropoda yang mempunyai
hubungan dengan ilmu kedokteran serta bagaimana cara pemberantasannya.

55
DAFTAR PUSTAKA

Inge Sutanto, Is Suhariah Ismid, Pudji K. Sjarifuddin dan Saleha Sungkar. 2011. Parasitologi Kedokteran.
Jakarta: FKUI, Jakarta
Sri Harti, Agnes. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

H. M. Muslim, M.Kes. Parasitologi untuk keperawatan. Jakarta : EKG, 2009.


https://id.wikipedia.org/wiki/Protozoologi

https://id.wikipedia.org/wiki/Rhizopoda

https://id.wikipedia.org/wiki/Ciliata
http://www.artikelsiana.com/2015/05/ciliata-pengertian-ciri-ciri-klasifikasi-peranan-
reproduksi.html
http://sainsbiologi.com/sporozoa/

56

Anda mungkin juga menyukai